Doa bagi negara-negara di seluruh dunia untuk mendukung pelayanan misi penginjilan
Doa bagi negara-negara di seluruh Benua Afrika
Doa bagi Misi Penginjilan di Negara Afrika Barat
Seorang yang baru percaya kepada Kristus di Afrika Barat telah disiksa karena menolak untuk mengingkari Yesus sebagai Tuhan dan JuruSelamatnya. Sesudah dia dibebaskan, dia berkata, "Saat saya sedang dipukuli, dalam hati aku merenung, Yesus juga mengalami perlakuan serupa. Mengapa aku tidak? Darah kita merupakan pupuk bagi Injil." Seorang misionaris mengajak orang Kristen untuk mendukung petobat baru tersebut dan teman-temannya:"Doakan mereka, meskipun kamu tidak tahu nama mereka, namun Allah Maha Tahu." Terpujilah Allah atas iman yang telah dimiliki oleh orang tersebut. Doakan agar kesaksiannya dapat menyentuh banyak hati dan dapat membawa ribuan jiwa kepada Kristus. Berdoa juga supaya anda tetap setia saat anda menghadapi penganiayaan.
Sumber: FRIDAYFax Januari, 2000
Doa bagi negara Afrika Selatan
Afrika Selatan ada di persimpangan baik secara budaya, spiritual,
dan secara fisik. Skala kemiskinan dan penderitaan di benua Afrika
sungguh menakutkan. Di negara seperti Afrika Selatan, banyak tragedi
yang dialami termasuk adanya wabah AIDS. Salah seorang perwakilan
dari "Walk through the Bible" menceritakan secara terperinci tentang
bagaimana organisasi tersebut memberikan respon terhadap krisis yang
terjadi di Afrika Selatan. Tahun yang lalu organisasi ini
menyelenggarakan kursus 'Hope for Africa' yang merupakan jawaban
Allah terhadap masalah AIDS dan kursus ini mendapat sambutan yang
positif di seluruh Afrika. Sebuah konferensi telah diselenggarakan
pada minggu pertama di bulan Mei untuk memperlengkapi para pemimpin
gereja dengan pelayanan outreach dan penginjilan bagi penduduk
Afrika Selatan.
Sumber: Mission Network News, May
Sebuah pelayanan radio membantu para pendengarnya untuk menjadi
seorang yang "lebih dari para pemenang" di Afrika Selatan. Pelayanan
radio tersebut telah membuktikannya saat menghadapi tantangan di
masa-masa krisis yang melanda negara ini. Problema AIDS yang menjadi
pokok permasalahan. Di suatu tempat dimana stasiun-stasiun radio
Kristen tidak diijinkan masuk, Trans World Radio (TWR) menemukan
cara untuk menembus tempat-tempat tersebut. Perwakilan dari TWR
mengatakan bahwa stasiun-stasiun radio komunitas diperlukan untuk
memenuhi kuota materi keagamaan. "Saat ini kami sedang berusaha
menyediakan program-program di wilayah-wilayah strategis yang
berlandaskan pada ajaran Alkitabiah. Saat ini TWR merasa perlu untuk
memenuhi kebutuhan komunitas-komunitas ini dimana televisi tidak
bisa diakses dan dimana tingkat kemiskinan sangat tinggi."
Perwakilan dari TWR mengatakan bahwa salah satu proyek TWR yaitu
"Project Mofenyi" (moh-FAY-nee) telah meningkatkan kesadaran
terhadap AIDS. Program ini menyediakan beberapa cara untuk menolong
orang-orang memikirkan tentang perawatan di rumah, bagaimana
mengatasi kemiskinan, membawa perspektif Alkitabiah untuk
menunjukkan kepada mereka bagaimana mencegah mereka dari terinfeksi
HIV/AIDS, sekaligus memberitakan Injil dan mensharingkan tentang
Kabar Baik.
Sumber: Mission Network News, October 24th, 2003
Seorang Kristen menyelenggarakan konferensi pelatihan bisnis di kota
Durban, Afrika Selatan, dan kesaksiannya didengarkan oleh lebih dari
1000 mahasiswa dan para profesional yang mengikuti konferensi. Saat
konferensi berakhir, ada sebanyak 373 kartu respon dari peserta
konferensi yang telah berdoa untuk menerima Yesus sebagai
Juruselamat mereka secara pribadi dan 615 orang telah mendaftarkan
diri untuk mengikuti kelas-kelas follow-up yang ditawarkan di
seluruh kota.
Sumber: Advance, June 1, 2003
"Kami memulai hari ini di Afrika Sub-Sahara dimana sekitar 13 juta
anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS." demikian laporan
perwakilan dari "AIDS, Orphans and Street Children" (AOSC) yang
bermitra dengan "Teen Mission International". Perwakilan tersebut
mengatakan bahwa AOSC membantu "Teen Mission" dalam menjangkau
anak-anak miskin dengan mencukupi kebutuhan fisik mereka.
"Kami sudah membangun 5 unit penyelamatan anak yatim. Kami
mempunyai 10 anggota staf nasional yang sudah selesai dari
Sekolah Alkitab dan Pelatihan dimana mereka bertugas untuk
menjangkau anak-anak tersebut. Dengan demikian, anak-anak itu
mempunyai tempat untuk bernaung dan mendapatkan pengobatan dasar
jika sakit. Kami juga mengajar mereka berkebun dan menanam
makanan untuk keperluan mereka. Selain itu, mereka juga
memberitakan Injil kepada orang-orang Afrika muda ini. Kami
mendirikan dan mengadakan Sekolah Minggu. Kami menyelenggarakan
Kamp Kristen sebulan sekali. Anak-anak akan datang dan mereka
mengikuti sekolah Injil Liburan."
Banyak anak Afrika Selatan yang datang kepada Kristus.
Sumber: Mission Network News, Feb 14, 2003
Di Sub-Sahara Afrika ada lebih dari 13 juta anak-anak menjadi yatim
piatu karena HIV/AIDS. Jacqui Bond melayani bersama dengan "AIDS,
Orphans and Street Children" (AOSC), partner dari Teen Missions
International. Bond mengatakan bahwa AOSC sedang menolong Teen
Missions untuk mencukupi kebutuhan fisik dari anak-anak itu.
"Kami telah membangun lima tempat yang kami sebut sebagai unit
penyelamatan anak-anak yatim piatu. Kami telah memiliki 10 staf
nasional yang sudah menyelesaikan Teen Missions Bible School dan
pelatihannya. Sekarang mereka sedang menjangkau dan melayani
anak-anak yatim piatu ini. Dengan demikian anak-anak itu punya
tempat tujuan ketika membutuhkan bantuan kesehatan. Kami juga
mengajarkan bagaimana berkebun dan menanam pohon untuk mencukupi
kebutuhan pangan mereka sendiri."
Selain itu, mereka juga menceritakan tentang Injil kepada para anak
dan remaja di sana. Mereka juga mengadakan Sekolah Minggu. Selain
itu, juga diadakan acara kemah Kristen sekali sebulan.
Sumber: Mission Network News, February 14th, 2003
Akhirnya, kerinduan umat Kristen di Afrika Selatan untuk menjangkau
bangsa mereka telah tercapai, dimana ada sekitar 180.000 orang yang
mendengar berita mengenai Yesus Kristus. Dengan membawa sebuah
proyektor tua dan generator portable, Jan melakukan perjalanan di
wilayah Afrika Selatan dan memutar film YESUS. Sebelum memutar film
tersebut di suatu wilayah, Jan menghubungi para pendeta lokal di
wilayah tersebut dan meminta mereka untuk melakukan pelayanan
follow-up bagi setiap orang yang memberikan respon, setelah
menyaksikan penayangan film YESUS. Jan bahkan tidak segan untuk
mengeluarkan uang dari dompetnya sendiri untuk melakukan
pelayanannya tersebut.
Sumber: Mission Network News, October 14th, 2004
"Dia adalah seorang wanita sederhana yang melakukan sesuatu yang
masuk akal dan realistik. Namun, justru dialah yang dipakai Yesus
untuk mendirikan sebuah gereja di perkampungan gelandangan yang
penduduknya berjumlah 450 orang.", seperti yang telah dilaporkan
oleh Danie Vermeulen, koordinator DAWN di Afrika Selatan. "Kerry
merupakan jemaat biasa dari gereja di Richards Bay, Afrika Selatan.
Dia menjadi tenaga sukarelawan untuk mengatur air dan makanan bagi
para wanita dengan bayi mereka yang sedang menunggu dokter di
Kwambonami. Suatu hari, ada banyak makanan yang tersisa dan dia
merasa bahwa Tuhan menghendaki ia supaya pergi ke daerah di Kamp
Slovo, untuk mencari apakah ada orang yang kelaparan di sana. Di
Slovo, dia menemukan ada 450 orang yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Oleh kerena tersentuh dengan keadaan tersebut, maka dia
memutuskan untuk membawa makanan ke daerah tersebut setiap hari.
Pada hari yang ketiga, ada tiga orang yang mendekati dia. Ternyata
mereka adalah para pemimpin dari komunitas tersebut. "Kami ingin
berbicara dengan Anda. Mengapa Anda melakukan hal ini? Mengapa Anda
memberikan makanan kepada orang-orang ini?", tanya mereka. "Yesus
menghendaki agar saya melakukan hal ini.", jawab Kerry. "Jadi, di
perusahaan manakah Yesus bekerja?", tanya salah seorang dari mereka.
"Dia tidak bekerja untuk sebuah perusahaan." jawabnya. "Dia adalah
Tuhan." "Dapatkah kami bertemu Yesus, Tuhanmu itu? Jika dia mau
melihat 450 orang penghuni kampung gelandangan ini, maka Dia
pastilah Tuhan yang sebenarnya. Jika kami dapat bertemu Dia, maka
seluruh komunitas yang berada di sini akan melayani Dia.", kata
salah satu mereka. Kerry memberi tahu mereka bahwa dia akan
memperkenalkan Yesus pada hari Sabtu. Setelah itu, dia kembali ke
gerejanya. Dia meminta film mengenai Yesus dan 1000 bungkus makanan
untuk hari Sabtu, sehingga tiap orang akan cukup mendapat makanan
dan melihat bahwa pemeliharaan Tuhan tidak pernah berhenti, bahkan
dia memiliki lebih dari cukup untuk semua.
Pada hari Sabtu, setiap orang dapat makan sepuas mereka. Ini
merupakan makanan terbaik yang pernah mereka makan. Pada hari itu,
ada beberapa anak yang baru pertama kali makan daging selama hidup
mereka. Pada sore harinya, mereka menonton film mengenai Yesus.
Akhirnya, mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Sebuah
gereja didirikan di sana dan dikenal sebagai gereja Kamp Slovo --
melalui seorang wanita yang mau dipakai Yesus.", kata Vermeulen.
Sumber: Mission Network News, July 16, 2004
AFRIKA SELATAN
Di Afrika Selatan, jutaan orang sedang menderita kelaparan karena
mereka kekurangan makanan dan air. Perwakilan dari Trans World Radio
menggambarkan situasi itu sebagai berikut. "Kami menyaksikan situasi
dimana makanan mulai habis di banyak wilayah. Zimbabwe kemungkinan
wilayah yang terburuk saat ini, diikuti Swaziland dan Botswana dan
wilayah Northern Cape di Afrika Selatan. Jika hujan tidak segera
turun maka Afrika akan berada dalam situasi yang sulit. Perwakilan
ini juga mengatakan bahwa TWR merupakan organisasi vital karena
mereka mensharingkan informasi penting melalui siaran radio. Dengan
demikian, kami dapat menceritakan kepada orang banyak tentang hal-
hal yang benar terjadi. Siaran radio ini bisa digunakan untuk
meminta dukungan doa dari banyak orang di berbagai belahan dunia
agar terjadi perubahan di Afrika, sekaligus sebagai media untuk
mengirimkan informasi.
[Sumber: NEWSBRIEF--2003-12-23]
Pokok Doa:
- Berdoa agar banyak orang yang bertelut untuk mendoakan Afrika
Selatan sehingga bencana kelaparan yang dihadapi bisa segera
diatasi.
- Doakan supaya kesempatan ini bisa dipakai oleh organisasi Kristen
yang saat ini aktif melayani di Afrika Selatan untuk mensharingkan
tentang Kabar Baik kepada para penduduk.
ACSI (Association of Christian Schools International) meluncurkan
program ´School In A Bag´ bagi anak-anak para penderita AIDS di
Afrika Selatan. Satu dari sembilan orang Afrika Selatan terinfeksi
virus yang disebabkan oleh AIDS. Kebanyakan yang meninggal ini
adalah para orangtua, dan dampaknya ratusan anak menjadi yatim piatu
dan menjadi kepala keluarga. Perwakilan dari ASCI menjelaskan
tentang proyek pendidikan nontradisional ini. Biasanya program
pemberantasan buta huruf menggunakan alat-alat peraga bergambar
beruang Teddy dan es krim. Namun peraga tersebut sudah tidak cocok
lagi jika digunakan untuk mengajar anak-anak yang berusia 9-11 tahun
yang hidup di jalanan. Mereka telah dapat melihat kenyataan hidup.
Karena itu, ASCI akan menerapkan kurikulum yang mereka miliki."
Program dengan kurikulum baru tersebut akan diujicobakan bulan depan
bersama dengan pusat-pusat sumber baru. Diharapkan, proyek
pendidikan tersebut akan diluncurkan secara resmi pada Juni nanti.
"Kami sedang melatih para relawan untuk membagikan ´School in A Bag´
kepada anak-anak. Kami melatih mereka supaya bisa memberikan kursus
pendidikan dasar kepada anak-anak sesuai dengan kurikulum yang ada."
Kurikulum yang dibuat ASCI mencakup realita hidup di dunia yang
rusak ini dan mengarahkan anak-anak jalanan kepada pengharapan yang
bisa mereka miliki di dalam Yesus -- Allah yang mengasihi mereka dan
menginginkan mereka menjadi milik-Nya.
Sumber: Mission Network News, January 28th 2005
Kejahatan yang merajalela di Afrika Selatan menghantam dengan keras komunitas misi beberapa waktu yang lalu. Misionaris dari Trans World Radio (TWR), Doug dan Madeleen, ditodong dengan pistol dan diculik setelah mobil mereka dibajak dengan keji di Johannesburg. Para penculik itu mengancam akan membunuh mereka berdua. Ray dari TWR mendapat e-mail dan mengatakan bahwa telah terjadi suatu mukjizat. "Orang yang menodongkan senjata kepada mereka mengatakan, `Sebenarnya saya akan membunuhmu, namun ada banyak orang yang mendoakanmu, saya tidak jadi membunuhmu.`" Meski mereka selamat dan tidak terluka. Penculikan itu membuat para misionaris lain ketakutan. "Ketika penculikan itu terjadi, semua misionaris yang bekerja di sana dan mendengar peristiwa ini menjadi ketakutan. Selama bulan-bulan berikutnya, para misionaris khawatir kalau mereka juga diculik." Tak urung lagi, kekhawatiran dan ketidakstabilan kondisi itu menghambat kinerja mereka.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10502 |
Pokok Doa
Dengan runtuhnya sistem masyarakat Zimbabwe, orang-orang Kristen terlatih dari Bible League (Persekutuan Alkitab) di gereja-gereja Sidang Jemaat Allah di Republik Afrika Selatan menyadari bahwa mereka berada di garis depan pelayanan. Diperkirakan ada tiga juta orang Zimbabwe yang mengungsi ke Afrika Selatan karena kekacauan sosial di tanah air mereka, dan orang-orang percaya Afrika Selatan menginjili dan memuridkan para pengungsi itu. Yang membuat pelayanan sulit dilakukan di Afrika Selatan adalah gelombang kekerasan "antiorang asing" terhadap para imigran dan pengungsi dari Zimbabwe. Orang-orang Kristen terlatih dari Bible League begitu bersemangat melayani di gereja, penjara, sekolah tinggi Alkitab, dan di jalanan Johannesburg di mana para pengungsi Zimbabwe tinggal. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2008, Volume 26, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | South Africa: RSA Churches Reach Out to Zimbabwe Refugees |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Seorang mantan perwira polisi pada era apartheid Afrika Selatan datang dan membasuh kaki orang-orang yang dulu pernah ia perlakukan tidak baik saat ia masih memimpin salah satu pasukan yang paling ditakuti.
Pembasuhan kaki tersebut terjadi selama "persekutuan pria" yang diadakan untuk menindaklanjuti persekutuan "pria perkasa" yang dipimpin oleh Pendeta Angus Buchan pada bulan Mei, yang dihadiri oleh sekitar 140.000 orang. Adriaan Vlok bertanya kepada sekitar 500 orang pada persekutuan itu jika saja ada mantan polisi atau tentara di antara mereka yang berjuang untuk rezim apartheid dan bisa dia mintai maaf.
"Saat itu sangat emosional. Mereka menangis dan orang terakhir benar-benar tersentuh. Mereka memaafkan saya," kata Vlok kemudian di rumahnya di Pretoria. "Kebijakan apartheid sama sekali tidak berdasarkan kasih. Kebijakan tersebut menyakiti banyak orang." (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | South Africa: Ex-Apartheid Policeman Washes Feet of Former Subordinates |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok Doa:
Mengucap syukur untuk para petobat baru di Afrika Selatan. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan dan memampukan mereka untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi, serta membagikan kesaksian hidup mereka kepada orang-orang di sekitar mereka.
Berdoa agar orang-orang percaya yang pernah menjadi korban kekerasan pada era apartheid di Afrika Selatan dapat dipulihkan kehidupannya oleh Tuhan.
Karena terbiasa dibesarkan di ladang misi seorang Opthalmologist (dokter spesialis mata) berkebangsaan Amerika, Dr. Devin Harrison, pergi melayani ke Afrika dan memberi bantuan medis kepada orang- orang buta. Dr. Devin Harrison dari "Christian Blind Mission International" ini mengatakan, "Di Afrika, kemungkinan hanya ada seorang Opthalmologist untuk satu juta populasi. Saat saya tinggal di Seattle, seorang Opthalmologist untuk 15.000 orang. Jadi, ada sangat banyak pasien buta yang tidak mendapat akses perawatan sama sekali, terutama di Afrika." Menurut Harrison, menolong orang-orang buta ini agar dapat melihat kembali secara fisik merupakan sarana yang bagus bagi penginjilan. "Saya dapat menyediakan perawatan berkualitas bagus bagi banyak orang, terutama di wilayah-wilayah Muslim yang tidak terbuka bagi Injil. Ketika Anda merawat kebutuhan fisik dari para pasien, ada kemungkinan mereka menjadi lebih terbuka untuk belajar lebih banyak tentang kekristenan."
Sumber: Mission Network News, October 24th 2002
Para staf dan mahasiswa perwakilan dari semua gerakan IFES (International Fellowship of Evangelical Students) di Afrika telah berkumpul di Bamako, Mali untuk mengadakan konferensi pada tanggal 18-30 Agustus 2002. Tema konferensi ini adalah: "Yesus Kristus: Harapan bagi Afrika di Milenium Ketiga" (Jesus Christ: The Hope for Africa for the Third Millennium). Selain mengucap syukur untuk segala yang Allah kerjakan di Afrika, para peserta konferensi mengevaluasi pelayanan penginjilan yang telah mereka lakukan, dan pendidikan bagi para mahasiswa Kristen. Para peserta juga bertukar pikiran tentang cara-cara bagaimana menjadi saksi-saksi Kristus yang lebih efektif. Afrika menghadapi rintangan-rintangan yang sangat besar di bidang ekonomi, kerusuhan, dan penyebaran penyakit AIDS. Femi Adeleye (Sekretaris Regional) menuliskan: "Resolusi-resolusi dari konferensi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan transformasi masyarakat." Beberapa pemimpin yang mengikuti konferensi di Bamako ini memiliki beban berat dalam pelayanan. Mereka butuh penyegaran rohani bagi kehidupan mereka secara pribadi, dan bagi pelayanan yang mereka lakukan.
Sumber: IFES Prayerline: Africa, 22 Aug 2002
Segera sesudah Gene dan Jean Phillips ditangkap di rumah kediaman mereka di Afrika, orang-orang Kristen di seluruh dunia mulai mendoakan pasangan pensiunan misionaris dari Southern Baptist ini, yang tinggal di Lesotho, sebuah negara kecil di Afrika. Dengan cepat pokok doa untuk mereka tersebar di internet dan mencapai puncaknya saat para penculik membuat keputusan untuk melepaskan mereka di sebuah daerah terpencil di Afrika. Beberapa jam sesudah pasangan misionaris itu mengetahui tentang jaringan doa yang terbentuk di seluruh dunia untuk mendoakan mereka, pasangan Phillips diwawancarai oleh petugas penegak hukum setempat yang menuliskan laporan kepada polisi setempat: "They were not killed because of prayer" (Mereka tidak dibunuh berkat doa-doa yang dinaikkan).
Pasangan Phillips telah melayani di Afrika hampir selama 50 tahun. Seseorang bertanya kepada pasangan tersebut, "Setelah pengalaman yang kalian alami tersebut, apakah kalian masih ingin pergi ke Lesotho? Dan apakah kalian akan tinggal di sana setelah peristiwa penculikan yang kalian alami?" Setelah berpikir sejenak, Jean menjawab, "Ya, untuk kedua pertanyaan tersebut. Seperti yang dapat dilihat, banyak jiwa diselamatkan dan banyak benih ditaburkan melalui penderitaan yang kami alami. Kami percaya bahwa Allah akan terus menuai panenan di Lesotho." Pasangan Phillips telah melewati waktu-waktu yang paling menakutkan di sepanjang sejarah Afrika. Ketika terjadi peperangan sipil di Rhodesia (sekarang bernama Zimbabwe), mereka tinggal di wilayah yang di kelilingi hutan, ditambah dengan penculikan di Lesotho yang hampir merenggut nyawa mereka. Namun hal ini justru membuat pasangan tersebut senantiasa bergantung pada Allah yang menjaga keselamatan mereka. Jean Phillips ditugaskan sebagai misionaris dari Southern Baptist pada tahun 1956 dan melayani di Rhodesia selama 40 tahun. Sesudah pensiun, Jean dan suaminya, Gene, melayani di Lesotho kemudian ke Bostnawa sebagai misionaris sukarelawan. Awal tahun 2002, mereka kembali ke Amerika Serikat.
Sumber: March 21, Baptist Press News
Informasi berikut ini merupakan jawaban doa dari informasi tentang Afrika yang dimuat dalam e-JEMMi Edisi 06/24/2003. Secara ringkas informasinya menjelaskan tentang World Bible Translation Center (WBTC) yang sedang mencari dana untuk mencetak dan mendistribusikan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) di Afrika. (Mission Network News, May 15th, 2003).
Mission Network News Edisi October 20th, 2003 menjelaskan bahwa Alkitab-alkitab tersebut saat ini telah sampai di Afrika. World Bible Translation Center telah mengirimkan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) ke Afrika dengan menggunakan kapal. Kiriman ini telah sampai dengan sukses di 4 pelabuhan yang ada di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan didistribusikan oleh gereja- gereja lokal yang ada di Uganda, Afrika Selatan, Ghana, dan Kenya. Saat ini baru 1 diantara 30 penduduk Kristen Afrika yang telah memiliki Alkitab sendiri. Dengan adanya pengiriman Alkitab ini diharapkan semakin banyak orang percaya di Afrika yang bisa memiliki Alkitab dan mereka bisa semakin dekat kepada Allah karena semakin mengenal Firman-Nya.
World Bible Translation Center (WBTC) sedang mencari dana untuk mencetak dan mendistribusikan 100.000 Alkitab (dalam bahasa Inggris yang mudah dibaca) di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dicetak di Beijing dan dikirim melalui kapal dari Cina ke dua pelabuhan di Afrika. Alkitab-alkitab ini akan dibagikan kepada gereja-gereja dan pelayanan-pelayanan guna mendukung program penginjilan yang mereka lakukan.
Sumber: Mission Network News, May 15th, 2003
Orang-orang Afrika menghadapi ketakutan yang sangat besar. Kelaparan, perang, pemusnahan suku yang dilakukan secara terus menerus, dan wabah AIDS yang melanda ke seluruh negeri benua ini. Banyak orang menawarkan pemecahan masalah yang dihadapi oleh Afrika ini, tetapi seperti yang dikatakan oleh Bob Hoskins dari Book of Hope, intinya "Jika tidak ada suatu perubahan budaya, maka tidak akan ada harapan. Kita tahu bahwa satu-satunya yang benar-benar dapat memberi transformasi dan membawa perubahan tersebut adalah hati dan hidup yang mau diubah. Yang mampu mengubah hati dan hidup adalah Firman Tuhan. Itulah sebabnya, ´Book of Hope´ menjadi salah satu sarana penting untuk memberitakan keselamatan di Afrika." Kebenaran dari Firman Allah mengakibatkan perubahan dan orang-orang memberikan respon terhadap pengharapan Injil. Hoskin menambahkan, "Puji Tuhan, karena banyak pintu terbuka di seluruh Afrika bagi pelayanan kita. Pemerintah Afrika meminta kita untuk datang karena mereka tahu bahwa penyelesaian permasalahan di Afrika bisa diwujudkan hanya melalui transformasi hidup. Dan Firman Tuhan yang akan melakukannya! Kita sungguh terpana melihat apa yang terjadi di Afrika melalui pendistribusian Book of Hope."
Sumber: Mission Network News, November 15th, 2004
Salah seorang siswa dari organisasi misi Operation Mobilisation merintis sebuah gereja di tempat kelahirannya -- sebuah negara Muslim di Afrika. Setelah beberapa waktu gereja ini berjalan, siswa ini memutuskan untuk mencari tempat ibadah yang lebih besar bagi jemaat barunya dan akhirnya dia bisa menemukan tempat itu.
Krisis air bersih mulai bermunculan di Afrika. Masalah ini menjadi perhatian bagi pelayanan di Afrika. Perwakilan dari Living Water International, Jerry Willes, mengatakan bahwa mereka memulai pekerjaannya di Republik Afrika Tengah dan Liberia, sambil melihat kemungkinan untuk mengembangkan proyek-proyek lain di bagian Afrika yang lain. "Saat ini, kami tidak bisa secara terbuka menjelaskan secara rinci tentang pelayanan yang kami lakukan. Namun, negara- negara yang menjadi sasaran pelayanan kami adalah negara-negara di mana kami tidak pernah melakukan pelayanan di sana sebelumnya. Tuhan telah menyediakan dana bagi kita untuk memulai beberapa inisiatif pelayanan di sana, yaitu dengan membuat sumur dan memperbaiki pompa air dan juga pelatihan kesehatan dan kebersihan." Willes mengatakan bahwa populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih adalah sama dengan populasi yang paling jarang mengenal Injil. Willes menyebut ini sebagai suatu kesempatan pelayanan yang sangat indah. "Kami adalah salah satu organisasi yang menyediakan air minum yang bersih dan aman, dan kami juga sekaligus menyatakan tentang Air Hidup yang ada dalam Alkitab, yaitu Yesus Kristus. Saat ini, sekitar dua juta orang akan minum air yang bersih dan aman sebagai hasil dari salah satu pelayanan Living Water International di seluruh dunia. Namun, itu baru sebagian kecil dari total populasi yang tidak memiliki akses ke sumber air bersih."
Sumber: Mission Network News, August 10th, 2004
Suatu hari, istri seorang tuan tanah di wilayah itu menderita sakit parah; jemaat gereja mendoakan dia, dan Yesus menyembuhkannya. Tersentuh dengan peristiwa tersebut, seluruh keluarga dari tuan tanah ini melihat bahwa Yesus adalah Juruselamat, dan bersedia menerima-Nya di hati mereka. Para pemimpin Muslim mendengar berita tentang aktivitas gereja tersebut dan mereka mengeluh kepada penguasa-penguasa setempat. Namun usaha mereka sia-sia. Pemerintah mengatakan bahwa berdirinya gereja di wilayah itu tidak menjadi masalah. Orang-orang diijinkan untuk memeluk agama Kristen dan mengikuti ibadahnya. Mendengar keputusan tersebut, seorang imam sangat terganggu. Dia mulai memberi peringatan kepada penduduk di wilayah itu tentang adanya orang-orang Kristen tersebut melalui loudspeaker. Penduduk di wilayah itu sekarang mengetahui informasi tentang keberadaan orang Kristen dan dimana mereka beribadah. Karena itu penduduk mendatangi gereja tempat orang-orang Kristen beribadah untuk mengetahui apa sebabnya mereka menerima peringatan seperti itu. Berkat peringatan tersebut ada 40 penduduk yang ikut menghadiri ibadah di gereja. Sekali lagi, imam memberi peringatan keras kepada para penduduk; dan kali ini jemaat gereja bertambah menjadi 400%.
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-458, 31 October 2003]
Pokok Doa:
Umat Kristen sangat dibutuhkan untuk membantu penginjilan Gereja- gereja di Afrika (MNN). Sementara itu, pelatihan misi untuk Afrika Timur pada dasarnya sangatlah sederhana, yaitu meliputi: mengatur jalannya pelatihan penginjilan serta penyebaran bahan EvangeCubes. Wakil dari Global Missions Fellowship, Nathan Sheets mengatakan bahwa mereka membantu gereja di Afrika mempersiapkan diri untuk mampu secara pribadi memberitakan Injil kepada 4 juta orang yang belum percaya di Afrika Timur. Sheets mengatakan bahwa mereka akan sangat sibuk di musim panas ini. "Kita telah memobilisasi kira-kira 600 orang dari Amerika Utara untuk terlibat dalam membantu kerjasama dengan gereja-gereja yang ada dalam hal membantu penginjilan, pemuridan, dan membangun gereja-gereja baru." Sheets mengemukakan bahwa sejak bulan Maret, respon gereja-gereja di Afrika tersebut sangatlah hebat. Setelah mendapatkan peralatan dan pelatihan, mereka mengembangkannya sendiri. "Kita telah melihat 27 ribu lebih orang Afrika dilatih dan melatih bersama Evangecubes, sedangkan kami hanya punya bahan Evangecubes lengkap untuk melatih 7 ribu orang saja. Tapi dari 7 ribu orang itu, mereka keluar dan mengabarkan Injil dengan 30 ribu orang lainnya. Hasilnya 11 ribu orang datang pada Kristus dan 63 gereja baru dimulai."
[Sumber: Mission Network News, August 23th 2005]
Menurut perwakilan dari Bible Pathways, sepertiga populasi penduduk dunia berusia di bawah 15 tahun. Lebih dari 65% di antaranya sudah percaya kepada Kristus sebelum mereka mencapai usia dewasa. Namun, di wilayah dimana wabah AIDS merebak dan membunuh orang-orang dewasa, urusan menjangkau anak-anak menjadi sangat terabaikan. "Sebagian besar anak itu tidak lagi hidup bersama keluarga mereka. Jadi, kami bekerjasama dengan pelayanan-pelayanan anak yatim piatu yang ada di Afrika dan India agar bisa menjangkau anak-anak itu. Kami telah mengirimkan materi-materi pemahaman Alkitab, Bible Pathway, dan juga Alkitab bagi orang-orang dewasa yang melayani anak- anak itu." Bagian dari tujuan pelayanan Bible Pathway adalah memberitakan pengharapan kepada anak-anak terabaikan di Afrika. Dan yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membantu banyak orang untuk mengenal Allah sebagai pencipta mereka. Allah memiliki rencana indah bagi kehidupan anak-anak terabaikan di Afrika. Mereka ada di dunia ini bukan karena kebetulan dan Allah ingin agar mereka mengenal-Nya dan menjadi Juruselamat bagi mereka.
[Sumber: Mission Network News, April 26th 2005]Penyakit malaria merupakan suatu tantangan bagi para misionaris yang sedang melayani di Afrika. Perwakilan dari Teen Missions International, Steve Peterson, mengatakan bahwa mereka telah mengadakan tempat-tempat latihan di Madagaskar, Malawi, Mozambik, Afrika Selatan, Zambia and Zimbabwe. "Beberapa kombinasi dari obat- obatan menurut dokter efeknya hanya untuk mengurangi ketegangan dan harganya sangat mahal, serta tempat untuk membelinya jauh dari tempat pelayanan kami." Jadi, walaupun obat-obatan tersedia bagi para misionaris, mereka tetap kuatir. "Teen Missions sangat memperhatikan pegawai, pelajar sekolah Alkitab, dan anak yatim yang kami layani." Doakan orang-orang di Zambia yang terserang penyakit ini, karena tempat latihan itu memiliki 2000 anak yatim yang juga harus mereka perhatikan.
Sumber: Mission Network News, February 28th 2005
Konflik dan wabah penyakit menjadi fokus pembicaraan dalam African Summit. Para pemimpin Uni Afrika selama dua hari membahas isu konflik dan kemiskinan. Untuk membangun kembali negara ini rasanya sangat sulit. Namun, perwakilan dari Worldwide Christian Schools mengatakan bahwa organisasinya akan mencoba untuk membantu daerah- daerah yang terkoyak oleh perang seperti Sudan, Liberia, dan Nigeria; ataupun daerah-daerah yang terkena tsunami. Kedua bencana tersebut mengakibatkan dampak bagi infrastruktur yang bisa dipulihkan dalam waktu jangka panjang. Berbicara mengenai infrastruktur, berarti sekolah juga termasuk di dalamnya. Perwakilan tersebut menjelaskan bahwa mereka bekerjasama dengan kelompok- kelompok penduduk asli yang bermukim di wilayah tertentu dimana mereka dapat memberikan dampak kepada komunitas setempat -- salah satunya dengan membuat proyek sekolah kecil. "Apa yang kami lakukan adalah bekerjasama dengan penduduk setempat. Memulai dengan proyek kecil, antara lain memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak akibat perang atau bencana yang banyak dijumpai di Sudan."
Sumber: Mission Network News, February 1st, 2005
Afrika--Ron Washer dari Association of Baptists for World Evangelism (ABWE) mengatakan bahwa tim dari program Community Health Evangelism (CHE) baru saja mulai dikirimkan ke Afrika Barat. Proyek-proyek CHE meliputi pengajaran akan kebersihan, pendidikan kesehatan dan gizi, termasuk pertanian dan sanitasi yang baik. Program ini juga membantu ABWE menjangkau daerah-daerah di mana mereka tidak dapat mengabarkan Injil secara tradisional. "Kami mengantisipasi jika daerah-daerah tersebut memberikan penolakan dalam beberapa bentuk. Namun, sekarang ini kami ada di daerah selatan yang lebih animistik dengan kebiasaan penyembahan roh-roh. Di sini orang Kristen atau muslim lebih sedikit daripada di daerah utara." Washer mengatakan mereka sangat membutuhkan guru-guru untuk melatih tim CHE. Menarik untuk melihat kemungkinan yang akan terjadi. "Ini sedang terjadi, namun kami dapat melakukan lebih banyak lagi jika saja kami sudah memiliki personel yang rela melakukannya." ... dan orang-orang di sana? "Mereka memberi respons yang sangat bagus--kami percaya Tuhan menggunakan ini untuk benar-benar menjangkau komunitas-komunitas kecil ini di mana gereja-gereja lebih sulit didirikan."
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Afrika -- Duta kesehatan, Terry Dalrimple mengatakan bahwa struktur Community Health Evangelism (CHE) mereka yang ada di desa wilayah Mbale, Uganda, mungkin akan dijadikan percontohan. Sasaran mereka adalah unit-unit keluarga. "Para pekerja yang akan menetap ini akan bekerja dengan sejumlah keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka. Dalam proses tersebut, banyak dari orang-orang ini yang datang kepada Kristus. Mereka dibawa ke gereja. Sedangkan untuk anak-anak yatim piatu yang mengidap AIDS, telah diambil langkah ekstra dengan menempatkan program khusus bagi anak-anak tersebut." Karena keluarga WHOLE ikut dalam bagian pelayanan outreach ini, anak-anak tersebut juga ikut berpengharapan dalam Kristus. Dalrimple menyampaikan bahwa mereka sedang menghadapi masalah 12 juta anak- anak yatim piatu penderita AIDS di Sub-Sahara Afrika, dilayani per keluarga. "Jalan keluarnya adalah dengan cara agar komunitas orang- orang Kristen bisa mengorganisasi komunitasnya untuk datang kemari dan menunjukkan kepedulian pada anak-anak yatim piatu mereka sendiri."
[Sumber: Mission Network News, Juli 2006]
Pokok Doa:
Dengan berjalan melintasi jalan setapak yang berdebu, saya sengaja menghindari tatapan marah mata seorang wanita gemuk yang sedang menumbuk padi. Sementara ia menumbuk padi itu dengan tenaga besar, bahunya yang kuat berkilauan tertimpa panas matahari Afrika. Matanya memancarkan ketidakramahan.
"I be taxa minto? (mau pergi ke mana kau?)" bentaknya. Saya menjawab dengan suara gemetar "M be taxamala (cuma mau jalan-jalan)" Saya bergegas pergi sebelum ia mengatakan hal lainnya.
Gundo M`Balo mengintimidasi semua misionaris wanita. Dia sangat tinggi dan kuat serta mudah marah. Ia membenci semua "perkataan Tuhan" meski suaminya, si kepala daerah, adalah orang Kristen yang taat.
Gundo sering mengancam akan mengguna-gunai para misionaris. Ia mencoba menggagalkan pertemuan-pertemuan pengajaran Alkitab sedapat ia mampu. Ia akan menumbuk-numbuk padi sepanjang pertemuan atau menyuruh anak-anak berlari ke arah tempat pertemuan untuk berteriak- teriak atau menangis.
Namun, meski ada gangguan tumbukan padi atau yang lainnya, pengajaran tetap berjalan. Dan Gundo, mau tak mau, juga ikut mendengar firman Tuhan yang perlahan mulai melunakkan kekerasan hati dan amarahnya.
Dia mulai mengambil tempat duduk di pertemuan dan akan mengupas kacang untuk menyibukkan dirinya.
Satu hari ketika saya berjalan melewati rumahnya lagi, saya sadar bahwa Gundo tidak lagi membentak saya. Dia juga tidak tersenyum atau menyapa saya, tapi juga tidak meneriaki saya lagi.
Saya mulai memerhatikan beberapa hal lain. Suara-suara yang muncul dari tumbukannya sudah berkurang. Gundo tidak lagi berteriak dan bertengkar dengan wanita-wanita lain. Di pertemuan Gundo juga sudah tidak mengupasi kacang. Ia kini duduk tenang, matanya terbelalak menunjukkan minat.
Akhirnya, firman Tuhan masuk dalam hatinya dan melunakkannya. Kini ia memercayai Kristus dan Gundo yang baru kini muncul. Air mukanya cerah dan ia tersenyum.
Sekarang ia mendengarkan dengan saksama pengajaran-pengajaran yang diberikan. Ia mulai membangun hubungan dengan orang Kristen lain serta para misionaris.
Kini para wanita senang melihat Gundo datang. Ia mulai mendorong mereka kepada Tuhan. Saat saya kembali ke Amerika untuk operasi, Gundo mengirimi saya surat:
"Aku sungguh mengucapkan selamat padamu. Aku tak akan melupakan kasih kami padamu. Atas segala yang kau lakukan untuk kami, kami tak akan melupakanmu. Kelahiran baruku, kau telah mengatakan banyak hal tentangnya, jadi aku pun tak akan melupakannya. Semoga Tuhan mengambil sakit penyakitmu."
Saat saya kembali ke desa, saya sangat terkejut ketika ada seorang wanita tinggi yang tersenyum dan memeluk saya erat-erat. Mengingat orang Malinke biasanya tidak terbuka menunjukkan perasaannya, saya tahu bahwa sambutan itu adalah dari seorang saudari ke saudarinya yang lain.
Saya sangat mengucap syukur pada Tuhan yang telah memakai Gundo untuk menunjukkan pada saya kuasa-Nya untuk mengubah hidup.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
Trans World Radio mengabarkan bahwa satu tim produser radio merasa sangat bersukacita dengan adanya pendekatan penginjilan bernama OneStory. OneStory adalah metode pengajaran cerita Alkitab untuk para pelajar yang belajar melalui penuturan (secara lisan), dalam hal ini adalah para pengguna bahasa Fulfude dan Kanuri yang tuna aksara di Afrika Barat. Setelah diadakan pelatihan khusus selama setahun, para produser tersebut meluncurkan rekaman-rekaman baru. Rencana ke depan, tim ini akan merekam 21 kisah Alkitab baru untuk masyarakat di sana. Doakanlah agar Injil tertanam dalam hati mereka.
Sumber: Mission News, April 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9855
Pokok Doa
Air kehidupan mengalir melalui pelayanan yang menyediakan sistem penyediaan air bersih di Afrika. Sebanyak 30 ribu orang yang mendapatkan air bersih sangat berterima kasih kepada proyek En-Gedi Resource Center. Bruce Okkema bersama En-Gedi Resource Center yang baru saja kembali dari Afrika berkata, "Di setiap tempat yang kami kunjungi, saya berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan orang-orang di desa itu. Para pemimpinnya mengatakan proyek ini adalah bukti nyata bahwa ada Allah di Surga yang mengetahui keadaan mereka dan mengasihi mereka." Ketika orang-orang yang kami layani bertanya mengapa kami mau membantu mereka, hal ini menciptakan kesempatan yang sempurna untuk menyebarkan Injil. Okkema mengatakan banyak orang yang benar-benar tersentuh dengan proyek ini, "Salah satu kepala desa mengatakan kalau ia merasa seperti orang lumpuh yang duduk di tepi kolam Bethesda selama 38 tahun dan kami datang mengangkat dan memasukkan dia ke dalam air."
[Sumber: Mission Network News, Maret 2007]
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9702
Pokok Doa:
Negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa) berada dalam kondisi yang membahayakan. Eritrea, Etiopia, dan Somalia saat ini sedang menghadapi ketidakstabilan yang terancam menyebar. Todd dari Voice of the Martyrs (VOM) mengatakan bahwa wilayah itu mengakui kebebasan untuk memeluk agama Kristen. Meskipun demikian, pada praktiknya daerah ini terkenal sebagai daerah penganiaya gereja yang sangat kejam. "Ketika Anda membicarakan ketidaktenteraman di sana dan beberapa kasus lain, kekerasan terbuka yang terjadi di negara-negara itu jelas membuat orang-orang Kristen di sana semakin terancam keselamatannya dan pertumbuhan gereja di sana." Ini merupakan suatu tantangan untuk orang-orang Kristen di luar daerah tersebut untuk memberikan dukungan pada penginjilan di wilayah Tanduk Afrika tersebut, sebagaimana disebutkan Nettlet. "Kadang-kadang e-mail diawasi, telepon disadap, perjalanan benar-benar dilarang sehingga sangat berbahaya dan sangat menantang kelompok-kelompok seperti Voice of the Martyrs untuk memberikan bantuan dalam bentuk apa pun atau termasuk dukungan atau pertolongan bagi orang-orang Kristen di sana.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Epidemi HIV/AIDS yang tersebar ke seluruh dunia tampaknya tidak akan melambat. Sebaliknya, epidemi tersebut merusak negara-negara termiskin di daerah Sub-Sahara Afrika. EV dari Global Action mengatakan, "Saya pikir banyak orang mengira bahwa AIDS akan punah dan keadaan akan semakin membaik. Akan tetapi, sebenarnya terdapat 5 juta kasus-kasus AIDS baru setiap tahunnya." EV mengatakan bahwa banyak negara miskin Afrika yang sangat menderita. Pada akhir tahun 90-an, gejala tersebut terlihat pada korban AIDS di Sub-Sahara Afrika. "AIDS menjadi penyakit yang menjalar dengan cepat di antara wanita dan gadis-gadis," ujar EV. Alhasil, banyak wanita kehilangan pekerjaan dan martabatnya. Untuk menanggulanginya, Global Action meluncurkan program-program usaha mikro untuk wanita di empat negara Afrika. Program-program tersebut memberikan keterampilan merintis bisnis bagi para wanita. Program-program itu juga memberikan pinjaman bagi mereka yang membutuhkan. Demikian juga dengan doa dan pedalaman Alkitab. "Saya rasa mereka sangat terbuka untuk Injil, untuk mendapatkan kasih dan pengharapan," ujar EV. "Banyak dari mereka yang terjepit dalam situasi yang tanpa pengharapan di bumi." (t/Uly)
Sumber: Mission News, April 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14087]
Pokok doa:
Doakan untuk masyarakat negara-negara Afrika yang menjadi tempat epidemi HIV/AIDS, terkhusus para wanita, agar segera mendapat pertolongan sehingga tidak mematahkan semangat dan harapan.
Berdoa agar ketika Injil diberitakan di antara masyarakat Afrika, Roh Kudus bekerja dan memampukan mereka mendapatkan harapan untuk hidup kekal di dalam Tuhan.
Doa Bagi Negara Afrika Timur
Sebuah pesawat yang berkapasitas 14 penumpang sedang dalam perjalanan menuju Afrika Timur. Pesawat ini akan memainkan peran penting dalam memberitakan Injil ke suku-suku yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil dan melayani para misionaris yang saat ini melakukan pelayanan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Pesawat Cessna Grand Caravan bermesin tunggal akan bergabung bersama dalam misi penerbangan yang telah dilakukan oleh International Mission Board dan AIM AIR -- organisasi misi yang pesialisasinya adalah memberikan dukungan transportasi dan logistik bagi para misionari di Afrika Timur dan Afrika Tengah. Pesawat ini akan mendukung pelayanan dari 60 organisasi misi di Afrika Tengah dengan terbang ke tempat-tempat yang paling sulit dijangkau oleh pesawat. Berbicara tentang dedikasi dari pesawat tersebut, presiden IMB mengatakan, "Pesawat ini melambangkan kerjasama dari pelayanan yang kami lakukan bersama dengan organisasi-organisasi misi lainnya untuk mensharingkan Injil dan menggenapi Amanat Agung." "Pesawat ini menyatakan visi dari sinergi untuk menjangkau dunia yang terabaikan jauh melebihi apa yang dapat kita lakukan dengan menggunakan kekuatan sendiri."
[Sumber: CMDNet Weekly Update, December 13, 2003]
Pokok Doa:
"Pada musim semi tahun 2003, tidak seorang pun tahu bahwa penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Nyungwe, bahasa orang Afrika Timur, kemungkinan tidak akan bisa diselesaikan, karena Pendeta Semo, salah seorang penerjemah yang berperan besar, menderita stroke berat yang menyebabkannya tidak dapat berbicara. Sementara itu tidak ada seorang pun yang dipersiapkan ataupun memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin dari tim penerjemah tersebut." Demikian laporan Judy Boothe dari organisasi penerjemah Alkitab, Wycliffe. "Namun ternyata Tuhan memiliki rencana yang indah. Pendeta Semo disembuhkan di depan mata sanak keluarganya yang tinggal di desa kelahirannya -- dimana mereka telah sekian lama membenci Injil. Kebencian, pada akhirnya terkalahkan. Hal itu terjadi saat Pendeta Semo sedang mengunjungi rumahnya di desa kelahirannya tersebut. Ada dua orang saudara perempuannya yang bermimpi bahwa Pendeta Semo akan dapat berbicara kembali. Pada hari yang sama dengan kedatangan Pendeta Semo, seorang pengkhotbah keliling datang berkunjung ke desa tersebut. Ketika ia melihat Pendeta Semo, ia berkata, 'Hari ini, Anda akan dapat berbicara kembali.' Pengkhotbah itu lalu meletakkan tangannya di atas Pendeta Semo dan berdoa. Seketika itu juga Pendeta Semo kembali dapat berbicara. Seisi desa pun gempar, dan banyak penduduk berlarian untuk melihat keajaiban itu dengan mata mereka sendiri. Pendeta Semo tidak membuang-buang waktu, bersama dengan empat orang penduduk asli Nyungwe, dengan segera meneruskan pekerjaan penerjemahan Alkitab."
Menurut laporan Wycliffe, sekarang Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam 2.377 bahasa, dan sekarang ini masih ada 1.678 proyek penerjemahan Alkitab yang sedang dikerjakan. Staf Wycliffe terlibat dalam 1.376 proyek penerjemahan Alkitab. Pada tahun 2004, 82 proyek
baru sudah dimulai. Masih dibutuhkan penerjemahan Alkitab dalam 3.000 bahasa. Ada 6.912 bahasa yang sudah dikenal, dan pada tahun 2025 Wycliffe mentargetkan untuk mulai menerjemahkan Alkitab ke 6.912 bahasa tersebut.
[Sumber:Sumber FridayFax June 3, 2005]
Pokok Doa:
Afrika Timur -- Jeritan tangis para ibu dan bapak yang kehilangan satu lagi anak mereka akan menjadi pemandangan umum di Afrika Timur jika tidak ada sesuatu yang dilakukan untuk menanggulangi bencana kelaparan hebat di sana. Anggota World Vision, Nigel Marsh mengatakan, "Ada sekitar 38 juta orang yang jika tidak segera mendapatkan bahan makanan akan benar-benar terancam kematian. Jika kita tidak segera menanggapinya, kita akan segera melihat sekali lagi apa yang pernah terjadi di tahun 1980-an. Dan jika hujan tidak jadi turun di bulan Maret atau April -- kemungkinan besar inilah yang akan terjadi -- keadaan akan memburuk dengan cepat." Kenya, Somalia, Tanzania, Etiopia, dan Burundi adalah daerah-daerah yang terkena bencana paling parah. Sebagai orang Kristen, lanjut Marsh, kita diperintahkan untuk membantu. "Ini adalah kesempatan besar untuk menjangkau dan membagikan rasa kemanusiaan kita serta untuk berbicara mengenai apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita dan hidup mereka semua."
[Sumber diedit dari: Mission Network News, Maret 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Afrika Utara
Jumlah orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kursus korespondensi Alkitab semakin meningkat di Afrika Utara.
International Needs Network bekerja sama dengan organisasi lain dalam menjalin persahabatan dan pemuridan bagi para peserta yang mengikuti kursus Alkitab ini. Baru-baru ini sudah ada sekitar 4.400 orang yang mendaftar. Organisasi ini merencanakan untuk mengembangkan kursus ini baik dari segi jumlah peserta maupun tempat penyelenggaraannya, khususnya di negara-negara Arab. Sebagai hasilnya, banyak dari peserta yang mempunyai kerinduan untuk terlibat dalam perintisan-perintisan gereja dan memberikan dukungan bagi para petobat baru lainnya melalui retreat-retreat yang diselenggarakan.
Sumber: Mission Network News, October 6th, 2003
Di Phoenix, Afrika Utara, pengenalan Injil sedini mungkin kepada anak-anak sangatlah penting. Di sana mereka sudah dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan dan alkohol, seks bebas, dan kehamilan di usia remaja. Di negara ini 5,4 juta warganya mengidap HIV positif yang mematikan. The Fellowship of Phoenix, yang didukung oleh The Association of Baptists for World Evangelism, tahun ini sudah mulai membentuk dua tim pelayanan yang menyatukan pemuda dan anak-anak yang berisiko (kecanduan obat-obatan dan alkohol, seks bebas, kehamilan) agar terlibat dalam gereja. The Leaders Ministry Team sudah mulai bertumbuh. Untuk tahun ini, tim pelayanan anak telah menyusun rencana kreatif dan hebat. Lebih jauh lagi, kelompok yang sudah berkomitmen ini sedang mengerjakan program penjangkauan (outreach) yang mereka harapkan akan menghasilkan buah di sekitar komunitas itu. Penginjilan pada anak sering kali melibatkan kegiatan seni, olahraga, dan musik. Keterampilan dan hubungan dengan para mentor yang didapatkan para pemuda tersebut melalui pelayanan ini mungkin tidak mereka peroleh di tempat lain.
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
"Apa yang beda dengan Anda?" tanya A. "Mengapa saya merasa Anda memiliki hati yang putih bersih?"
C (pekerja IMB) merasa A berubah; A mengakui kecewa dengan agamanya. C menjawab dengan menjelaskan bahwa Yesuslah yang membersihkan hatinya, dan Dia dapat membersihkan hati A juga.
"Pertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan membuat saya terpukau karena selama ini ketika berbicara mengenai Kristus saya tidak pernah tidak harus berdebat dengan orang agama lain," ujar C.
Mata A tampak berlinang-linang saat dia mendengarkan kesaksian C. "Saya telah menghancurkan hidup saya, dan saya tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya lagi," aku A. "Saya menceraikan istri saya tiga tahun lalu. Sejak itu, saya tidak pernah bertemu dengan anak-anak saya. Mereka masih muda dan mereka tidak tahu siapa saya. Saya minum-minum agar bisa melupakan mereka. Sungguh menyakitkan, saya tidak ingin melakukannya lagi! Tunjukkanlah apa yang harus saya lakukan untuk memunyai hati yang bersih."
"Yang perlu kamu lakukan adalah meminta Allah mengubah hatimu," ujar C. "Katakanlah pada-Nya bahwa kamu rindu memiliki hati yang baru."
A lantas mengulurkan tangannya dalam posisi berdoa dan ia mulai berdoa seperti yang biasa dia lakukan sebelumnya. Namun, kali ini dia berbicara kepada Allah yang bisa mendengar dan menanggapinya.
Sejak hari itu C mengatakan bahwa A adalah orang baru. Dia berhenti minum-minum dan mendapatkan pekerjaan. Istri A bersedia kembali bersama kedua anak lelaki mereka. Mereka pun kembali menjadi satu keluarga.
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2010, Volume 28, No. 1 |
Judul asli artikel | : | North Africa: [A Man] Gets a New Heart |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelayanan C. Doakan agar Tuhan menggerakkan lebih banyak orang yang memiliki hati bersih dan rindu serta terbeban untuk menceritakan Kabar Baik kepada orang lain.
Berdoa agar Tuhan memberkati keluarga A dan memampukan mereka untuk menjadi keluarga yang bisa mencerminkan kasih Kristus melalui kehidupan mereka dan melayani keluarga-keluarga lain.
Doa Bagi Negara Aljazair
Doa Bagi Misi Penginjilan di Negara Algeria
"Orang-orang non-Kristen yang telah mengenal kasih Kristus selalu mendapatkan ancaman dari kelompok-kelompok non-Kristen fundamentalis," demikian laporan sebuah pelayanan misi di Algeria. Para petobat baru ini dilarang untuk beribadah di gereja. Namun gereja-gereja telah didirikan di berbagai tempat di seluruh Algeria dan telah mengalami pertumbuhan yang mengagumkan. Dua mahasiswa, yang termotivasi oleh pelatihan perintisan gereja, telah merintis sebuah gereja dengan jemaat sebanyak 12 orang. Setahun kemudian, gereja ini telah berkembang pesat dengan jumlah jemaat sebanyak 200 orang. Allah telah menunjukkan kekuasaan-Nya melalui berbagai mujizat yang dilakukan sehingga mengubah kehidupan banyak orang dan wilayah di sekitarnya. Beberapa orang non-Kristen baru-baru ini mengeluhkan tentang orang-orang Kristen itu kepada Polisi.
Namun Polisi malah mengatakan bahwa semenjak gereja itu didirikan, konsumsi obat-obat terlarang, alkohol, dan jumlah pencuri mengalami penurunan. Polisi memperingatkan kelompok non-Kristen ini untuk tidak mengganggu gereja karena gereja telah memberikan pengaruh yang baik kepada masyarakat.
[Sumber: FRIDAY FAX: February 20, 2004]
Pokok Doa:
Doakan gereja dan jemaat di Algeria ini agar mereka terus menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup bagi lingkungannya melalui segala segi pelayanan yang mereka lakukan.
Berdoa supaya melalui setiap pelayanan yang dilakukan, jemaat bisa mengajak dan membawa masyarakat non-Kristen di lingkungannya tersebut kepada Kristus.
Tuhan dan warga Kabyle, seperti yang terjadi di Kisah Para Rasul "Orang-orang mengadakan persekutuan di rumah-rumah mereka untuk berdoa. Mereka membagikan mimpi dan visi-visinya, dan merasakan kesembuhan serta kemerdekaan. Mantan teroris dan dukun-dukun menerima Yesus sebagai Tuhan mereka.
Gereja didirikan. Ini bukan kutipan dari Kisah Para Rasul tapi hal ini benar terjadi saat ini diantara orang Kabyle di wilayah timur laut Aljazair." tulis anggota Operation Mobilization, Debbie Meroff. "Negara Aljazair mempunyai populasi sekitar 35 juta, secara umum terbagi dalam dua kelompok besar: orang Berber dan Muslim Arab, yang kemudian akan menguasai daerah itu. Setelah Perancis keluar pada tahun 1962, pemerintah yang baru mencoba menyatukan Aljazair ke dalam satu bahasa, agama dan budaya. Tentunya ini sulit dilakukan, terutama bagi orang Kabyle di Berber: mereka mempunyai akar kekristenan, dan protes mereka seringkali ditanggapi dengan kekuatan militer. Penindasan ini membawa dampak baru: kemarahan mereka terhadap segala sesuatu yang berbau Arab telah menyiapkan jalan mereka kepada Yesus Kristus. Gereja-gereja Kristen baru telah dibangun di banyak daerah Kabyle. Sejauh ini, mereka masih mampu menolak pengaruh satu denominasi dan kepemimpinan orang asing. Banyak orang mendengarkan Injil lewat radio Kristen dan program-program televisi, sementara lebih dari 274 orang melakukan kontak dengan pekerja Kristen tiap bulannya. Orang-orang Kristen berharap dapat bergabung dengan orang-orang percaya yang masih terpecah-pecah ini dalam satu gereja baru, dan mereka bermaksud untuk mendirikan gereja-gereja di 48 kota besar di Aljazair.
[Sumber: FridayFax, October 7, 2005]
Pada 29 Oktober, tiga pemimpin gereja Algeria di Ain Turk, Oran, yang naik banding atas vonis tanggal 25 Februari, dinyatakan tidak bersalah dan kasus mereka ditutup.
Vonis yang dikeluarkan adalah 3 tahun penjara dan denda 50.000 dinar (kira-kira $800). Awalnya, mereka dituduh telah "menghina agama lain dan nabinya, dan mengancam mantan orang Kristen yang menentangnya".
Akhirnya, mereka diberitahu bahwa mereka memiliki hak untuk menuntut orang yang telah menuduh mereka tanpa bukti. Namun, mereka telah memutuskan untuk memaafkan orang itu dan membalasnya dengan kebaikan. Diharapkan, akhir seperti itu akan menetapkan sebuah standar bagi orang-orang Kristen lain yang difitnah, yang masih menunggu hasil akhir banding mereka. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Algeria: Acquitte Christians Forgive Accuser |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 -- 4 |
Pokok doa:
Mengucap syukur atas telah dibebaskannya tiga pemimpin gereja di Algeria. Kita percaya bahwa Allah yang kita sembah tidak akan pernah membiarkan anak-anak-Nya dipermalukan.
Mengucap syukur juga karena ketiga pemimpin tersebut tidak menyimpan sakit hati kepada mereka yang telah berupaya menjebloskan mereka ke penjara, melainkan dapat mengampuni dan tetap mengasihi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Berdoa untuk setiap orang percaya di sana yang saat ini masih menunggu naik banding atas kasus mereka, agar mereka tetap berpengharapan kepada Tuhan. Berdoa juga agar mereka dapat mengampuni pihak-pihak yang berusaha menghancurkan hidup mereka dan tetap menjadikan Yesus sebagai teladan dalam kehidupan mereka.
Walaupun ada larangan bagi orang lokal untuk masuk agama Kristen, banyak dari mereka yang berpaling kepada Kristus saat Roh Kudus melawat mereka dengan dahsyat di Aljazair Utara. Pendeta YJ bersama Operation Mobilization melaporkan bahwa mereka mengalami pertumbuhan secara fenomenal. "Kita memunyai gereja-gereja yang bertumbuh sebanyak 820% dalam setahun. Banyak orang lokal yang bertobat, walaupun mereka bukan berasal dari keluarga Kristen, atau berlatar belakang Kristen; mereka juga tidak memunyai bahan rohani serta pelatihan apa pun, namun mereka percaya pada Allah." YJ mengatakan bahwa di wilayah K terdapat gereja di setiap desa dan kota. Satu desa memunyai gereja yang lebih banyak dari tempat ibadah lain. Dengan banyaknya orang yang bertobat menjadi Kristen, banyak pelatihan dibutuhkan. YJ mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan dana. "Jika kita gagal melatih, memuridkan, dan menguatkan gereja di Aljazair sekarang, saya rasa ini akan menjadi satu kesalahan besar dalam sejarah pelayanan Kristen di dunia." Doakanlah agar tersedia dana untuk pelatihan dan agar Injil dapat didengar di seluruh Afrika Utara dan Eropa. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13606
Pokok doa:
Berdoa bagi para petobat baru di Aljazair. Doakan agar Tuhan memampukan mereka untuk dapat tetap setia mengikut-Nya, serta mengenal Dia secara pribadi dan bertumbuh.
Berdoa juga untuk program pemuridan para petobat baru di Aljazair, agar Tuhan mencukupkan setiap keperluan yang mereka butuhkan.
Doa Bagi Negara Angola
Lebih dari 500.000 orang di Angola Afrika memberikan respon kepada
Injil. Para pekerja EHC (Every Home for Christ) di Malawi masih
terpana. Setelah menjangkau 98.000 keluarga dengan Injil, mereka
melihat lebih dari 90.000 orang memberikan respon kepada Injil. Umat
percaya di Kenya juga diberkati secara melimpah. Lebih dari 108.000
orang dari berbagai kelompok suku, termasuk suku legendaris Masai,
menyerahkan hati mereka kepada Allah. Respon terhadap usaha-usaha
penginjilan yang dilakukan EHC telah mengakibatkan terbentuknya 1400
lebih kelompok persekutuan Kristen, perintisan gereja di desa-desa
terpencil dan di kelompok suku-suku dimana sebelumnya tidak ada
gereja di wilayah tersebut.
Sumber: Fax of The Apostles, November 2002
Doa Bagi Negara Benin
Para kepala suku, raja dan ratu di Afrika Barat membagikan Alkitab
kepada para penduduknya. Rochunga Pudaite dari 'Bibles for the
World' baru-baru ini mengumpulkan keluarga kerajaan di negara Benin.
"Saya diminta untuk menyampaikan tentang 'Kesatuan dan Kedamaian di
antara Bangsa-bangsa' (Unity and Peace Among the Nations)." Saya
seringkali mengambil kutipan-kutipan ayat Alkitab sehingga di akhir
konferensi mereka semua meminta kepada saya apakah bisa mendapatkan
Alkitab. Saat itu kami menyediakan sebanyak 7.000 Alkitab, dan semua
Alkitab itu diambil oleh mereka semua. Konferensi itu diikuti oleh
perwakilan dari 12 negara. Pudaite mengatakan bahwa banyak dari
peserta konferensi yang mengajukan permintaan-permintaan tambahan.
"Dan banyak di antara mereka yang meminta Alkitab lebih banyak lagi.
Mereka bertanya, 'Jika kami membutuhkan lebih banyak Alkitab lagi di
wilayah kami, ... apakah kami dapat mengirimkan permintaan itu
kepada Anda dan kami mendapat kiriman tambahan lagi?" Saya menjawab
bahwa jika mereka bersedia untuk mendistribusikannya maka saya mau
mencoba untuk memenuhi permintaan mereka.
Sumber: What In the World, September 30, 2002
Direktur EHC Edoh Fiozandji telah mengidentifikasi kelompok-kelompok
suku terabaikan di Benin dan merekrut 12 misionaris pionir untuk
melakukan perintisan Injil di 12 kelompok suku terabaikan. Komitmen
mereka adalah melayani dengan segenap hati dan jiwa raga mereka.
Para misionaris yang telah menikah mengajak istri dan anak-anaknya
untuk tinggal bersama kelompok suku yang dipilihnya. Misionaris
pionir SY, bersama istri dan keempat anaknya, memberitakan Injil
kepada 1515 keluarga yang tinggal di N'ganganba. Dari respon yang
diterimanya, SY telah merintis 3 kelompok persekutuan yang
beranggotakan 140 orang. Sementara itu, misionaris pionir LK baru
saja memulai pelayanannya di wilayah suku Aizo. Sesudah mengunjungi
310 keluarga, LK telah memenangkan 30 orang suku Aizo dan merintis
kelompok-kelompok persekutuan Kristen di tiga desa. Pekerja EHC
lainnya, HN, tinggal dan memberitakan Injil kepada suku Berba. Semua
penduduk menyambut kedatangannya. Seorang penduduknya berkata,
"Tidak ada seorang pun pendeta yang pernah menjejakkan kakinya di
desa ini sebelumnya." Sekarang penduduk Berba yang sudah percaya
kepada Kristus tergabung dalam tiga kelompok persekutuan dimana
mereka bisa bersama-sama menyembah Allah.
Sumber: (F)ACTS of the Apostle, February 2003
Sekelompok suku terabaikan yang sama sekali belum pernah mendengar
Injil telah berhasil dilayani. Mereka ´diadopsi´ oleh para
misionaris pionir yang telah tinggal dan hidup bersama suku tersebut
untuk mensharingkan Injil dan merintis gereja-gereja di desa-desa
yang belum pernah dijamah saksi-saksi Kristen. Halangan terbesar
untuk memberitakan Injil kepada suku-suku terabaikan adalah tradisi
fetisisme (pemujaan terhadap benda-benda mati yang dianggap
keramat). Misionari Idani Moise memberitakan Injil kepada Suku
Mberme. Dia berhadapan langsung dengan kuasa kegelapan yang
mematikan. Roh fetisisme yang dikenal sebagai Houpeloihou telah
membunuh ratusan orang dari tahun ke tahun. Roh tersebut sangat
mengerikan, bahkan dukunnya pun tidak berani mendekatinya karena
takut terbunuh. Yang menakjubkan, saat Idani mulai memberitakan
Injil, dukun fetisisme itu datang menemuinya dan meminta
pertolongan. Dukun itu mengatakan, "Kabarkanlah berita pembebasan
itu kepada penduduk desa. Dengan demikian, kami dapat terbebas dari
serangan-serangan roh fetisisme." Idani memenuhi permintaan
tersebut. Saat ini ada sekelompok persekutuan Kristen di tengah-
tengah Suku Mberme.
Sumber: E-vangelism Update, September 2004
"Banyak orang di Cotonou, Benin (Afrika Barat), terikat pada
´Voodoo´. Banyak berhala didirikan di setiap ujung jalan dan kota
ini mempunyai museum yang bahan bangunannya terbuat dari campuran
batuan, semen, dan darah manusia untuk menghormati para dewa."
demikian laporan dari seorang misionaris. Sekitar 500 pendeta dan
pemimpin Kristen, baru-baru ini mengadakan pertemuan strategis di
kota Cotonou. Mereka sepakat dalam satu visi untuk merintis
berdirinya 22.000 gereja baru sampai tahun 2020 nanti. "Melalui
gereja-gereja rintisan baru ini, diharapkan semakin banyak orang
akan mengenal Yesus dan mau meninggalkan praktek okultismenya."
Pada suatu hari Minggu, lebih dari 60 orang memutuskan untuk
melepaskan kuasa okultisme yang dimilikinya dan mau mengikut Yesus
dan bersekutu bersama dalam gereja yang baru dirintis. Salah seorang
diantaranya menyaksikan bagaimana kuasa ´Voodoo´ melumpuhkannya
sehingga dia hanya bisa tergolek di tempat tidur. Para perintis
gereja mengunjungi dan mendoakannya. Sekarang ia telah dibebaskan.
Di sisi lain, ada seorang kepala desa meminta seorang perintis
gereja untuk memindahkan gerejanya ke luar wilayah desa. Hal ini
disebabkan karena para pemuka ´Voodoo´ mengeluh kuasa ´Voodoo-nya´
tidak bisa bekerja semenjak ada gereja yang didirikan di desa itu.
Gereja-gereja Benin mobilisasinya tinggi: ada dua gereja yang
disebut ´gereja pohon´ karena para jemaat beribadah di bawah pohon
besar. Kami sangat bersukacita dan bersemangat saat melihat
antusiasme para pemimpin Kristen yang siap menghadapi tantangan dan
menanggung segala resiko demi pelebaran kerajaan Allah di wilayah
ini.
Sumber: Dawn around the World May/June 2004
Setelah tiga puluh tahun masa penerjemahan, pada akhir April 2007, delapan ratus orang suku Monkole merayakan selesainya kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Monkole yang pertama. Terima kasih atas kerja sama penduduk lokal yang menjadi anggota SIM International sehingga dua ribu kopi kitab Perjanjian Baru itu dapat dicetak di Benin sebagai percobaan. Lima puluh kopi Kitab Perjanjian Baru terjual pada hari pertama peluncurannya. Raja Monkole percaya bahwa sekarang bahasa mereka akan dapat abadi karena sudah diwujudkan dalam bentuk tulisan. Doakan agar tersedianya firman Tuhan dalam bahasa mereka dapat memperbarui semangat dan visi di gereja Monkole.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Maret 2007 | Berita selengkapnya | : |
Pokok Doa
Bersyukur untuk anugerah Tuhan bagi rakyat suku Monkole sehingga sekarang mereka bisa menikmati firman Tuhan dalam bahasa ibu mereka. Biarlah kebenaran Tuhan memancar di tengah-tengah masyarakat Monkole.
Berdoalah agar pendistribusian Alkitab dapat berjalan dengan baik dan banyak orang boleh memilikinya. Berdoalah agar Roh Kudus mengobarkan semangat mereka untuk mempelajari firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Bagi Negara Burkina Faso
Burkina Faso, terletak di Afrika Barat, populasi 11.946.000 jiwa;
mayoritas muslim. Merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan
okultisme cukup kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat di sana.
Sekitar 81% penduduk berusia dibawah 35 tahun.
Di samping pertumbuhan gereja, bertambahnya misionaris dan banyaknya
orang yang merespon terhadap Injil, namun masih ada 24 suku
terabaikan di Burkina Faso. Gereja-gereja dan pelayanan misi di
wilayah suku-suku terabaikan seringkali mengutamakan suku-suku yang
lebih responsif atau yang adatnya punya kesamaan.
Sumber: P.D. Timotius edisi Desember 2002, dan Operation World.
Anak-anak kelas lima yang diajar oleh ibu Hagenlocher di St. Luke
Evangelical Lutheran menangkap visi dari EHC dan menjadi tuan rumah
untuk kebaktian setiap minggu. Melalui kebaktian tersebut, semua
murid bisa mengenal EHC dan mengetahui visinya untuk memberitakan
Injil ke seluruh penjuru bumi.
Mereka mengadakan pencarian dana secara khusus di luar sekolah. Satu
bulan kemudian, semua murid menuliskan nama mereka di sebuah surat
dan mengirimkannya bersama dengan persembahan sebesar $900 ke EHC
agar disalurkan kepada "Feed 5000" di Burkina Faso! Seorang murid,
Akash memberikan semua uang hadiah ulang tahunnya sebesar $69.
Allison dan Shelby membagikan visi EHC kepada tetangga mereka.
Murid-murid yang lain memberikan uang jajan mereka dan dikumpulkan
setiap mengadakan persekutuan mingguan. Persembahan itu menjadi
berkat yang mempengaruhi hidup dari separuh kehidupan di dunia.
Sebelum mereka mengirimkan persembahan itu, para murid bersehati
mendoakan persembahan itu agar bisa menjadi berkat. Para murid
menerima sebuah bendera Burkina Faso, literatur Injil yang dibagikan
di Burkina Faso, permohonan doa, dan update dari kemajuan pelayanan
EHC di Burkina Faso, dimana lebih dari 35.000 orang telah memberikan
respon kepada Injil.
Program kerja sama "Feed 5000" dari EHC ditujukan untuk kelas-kelas
Sekolah Minggu, kelompok pemahaman Alkitab, kelompok pendoa,
sekolah-sekolah Kristen, atau para individu yang ingin agar Injil
diberitakan di berbagai negara. Jika Anda ingin mendapatkan
informasi tentang "Feed 5000" dan menjalin kerja sama, silakan
berkunjung ke Situs EHC di alamat:
==> http://www.ehc.org/
Sumber: P.D. Timotius edisi Desember 2002, dan Operation World.
Di Burkina Faso, tingkat kemiskinan sangat tinggi dan sangat
dibutuhkan adanya pelayanan kesehatan. Puji Tuhan! Ada orang-orang
Kristen yang tergerak untuk mencukupi kebutuhan lebih dari 1.000
orang yang tidak mampu membayar perawatan kesehatan setiap bulannya.
Greg Yoder dengan pelayanan Christian World Outreach mengatakan
bahwa klinik mata dan kesehatan yang didirikan telah membuka pintu
untuk pekabaran Injil: "Ada seorang konselor Kristen di klinik
tersebut yang menceritakan tentang Kristus dan sharing kepada setiap
pengunjung klinik. Alasan mengapa klinik ini didirikan di Burkina
Faso adalah untuk membantu memulihkan kesehatan para pasien baik
secara jasmani maupun rohani." Pusat pelatihan ketrampilan juga
sedang dibangun. Pusat ini akan membuka lebih banyak kesempatan lagi
untuk melakukan pelayanan. "Sangatlah menyenangkan melihat semangat
para pekerja misi ketika mengetahui bahwa mereka bisa berbuat lebih
banyak lagi untuk memberitakan Injil, khususnya kepada para pemuda.
Para pekerja ini bersukacita karena mempunyai dan memanfaatkan
kesempatan untuk mensharingkan tentang Kristus kepada banyak orang
dan melihat respon-respon yang diterimanya."
Sumber:Mission Network News, July 26th 2005
Burkina Faso--Di tengah ketamakan dan korupsi yang sering ditemukan
di negara-negara berkembang, Global Advance bermaksud untuk
menjangkau para pengusaha melalui Konferensi Marketplace Mission.
Dalam program pembuka beberapa tahun lalu di Burkina Faso, tujuh
pengusaha yang belum percaya membuka hatinya untuk Kristus sebagai
Tuhan dan Juru Selamat mereka. David Shibley, wakil dari Global
Advance, berkata, "Jelas sekali bahwa Tuhan sedang melakukan sesuatu
yang besar di dunia usaha. Dan kini, dengan melihatnya terjadi di
dunia internasional, di banyak negara, saya percaya ini adalah
bagian dari rencana Tuhan untuk memenuhi Amanat Agung." Konferensi
Burkina Faso bulan ini diharapkan akan menjadi yang terbesar dan
Shibley pun sangat bersemangat. "Kami percaya Tuhan akan ditinggikan
melalui konferensi-konferensi ini, di mana para pengusaha dan wanita
karir di negara-negara berkembang memiliki hati untuk menjalankan
Amanat Agung. Mereka akan mengembangkan bisnisnya sebagai
perusahaan-perusahaan Amanat Agung yang tidak hanya membiayai
pengabaran Injil, tapi juga menjadi garam dan terang bagi dunia
usaha di tempat masing-masing.
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
OUAGADOUGOU, Burkina Faso: Misionaris Paul dan Marina Briggs telah
menemukan cara untuk melayani orang Kristen Loron di Pantai Gading,
meski mereka kemudian harus meninggalkan negara itu karena
kerusuhan. Di negara tetangga, Burkina Faso, mereka telah bekerja
dengan Bidore, seorang Kristen Loron, untuk menerjemahkan Alkitab.
Terakhir ia telah mengirimkan empat pasal kitab Kisah Para Rasul ke
Pantai Gading sehingga pengajar Alkitab bangsa Loron dapat
memeriksanya dan memberikan ide-ide serta anjuran untuk
pengembangan. Demikian tulis Paul. Baru-baru ini Paul dan Marina
juga mengunjungi Pantai Gading untuk membantu membaptis beberapa
orang Loron yang baru percaya. "Situasi di Pantai Gading cukup
tenang saat ini," tulis Paul.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
Doa bagi Burundi
Festival rohani selama lima hari yang diadakan di negara Burundi, Afrika Timur, yang dilayani oleh penginjil dan Eternity Minded Ministries (EMM), dipadati oleh lebih dari 75.000 orang. Lebih dari lima ribu jiwa berdoa untuk menerima Kristus. "Ada yang mengatakan bahwa Gitega adalah kota yang dingin, tidak mau menerima Injil dan kami hanya akan membuang-buang waktu saja di sana," ujar Carl, ketua pelayanan EMM. Akan tetapi, malam pertama ternyata dibanjiri oleh 15.000 orang, dan orang-orang itu sampai berkerumun di bawah pohon. Hal ini mengejutkan para pendeta lokal. Para pendoa syafaat merasa cemas dan mereka berdoa agar Tuhan tidak menurunkan hujan. Meski hujan lebat sering turun selama festival, namun cuaca selalu cerah pada saat pemberitaan Injil. Selama hari itu, para anggota pelayanan juga mengunjungi banyak sekolah, penjara, rumah sakit, panti asuhan, dan barak militer untuk melakukan pelayanan.
Sumber: Christian Newswire, Maret 2007
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Chad
Di tengah situasi yang tidak stabil, pelayanan di Chad tetap berjalan. Kelompok pemberontak minggu ini menyerang Chad. Situasi menjadi memanas, namun wakil Africa Inland Mission, Peter Maclure, mengatakan bahwa aksi pemberontak itu tidak dapat menghalangi pekerjaan mereka. "Kami memantau situasi keamanan dengan hati-hati, dan sejauh ini, kejadian itu tidak benar-benar menghentikan kegiatan para misionaris kami di manapun mereka berada. Kami sekarang hanya lebih waspada dalam melakukan perjalanan. Kami juga selalu menjalin komunikasi satu sama lain. Ada begitu banyak isu yang menyebar seputar keamanan di negara ini dan kami sendiri hanya terus berdoa supaya kedamaian dapat segera tercapai. Maclure mengatakan bahwa dalam tugas penerjemahan Alkitab yang sedang dilakukan, tim mereka telah dapat melakukannya dengan bebas. Namun, jika kondisi yang tidak stabil ini terus berlanjut, penerjemahan ini akan dilanjutkan oleh tim penduduk asli. "Ini adalah kondisi yang sangat, sangat berat dan transportasi juga menjadi sangat, sangat sulit. Kami terus berjuang, dan kami masih harus mengurus banyak hal untuk mendukung pelayanan kami. Namun di saat bersamaan banyak pekerja dari Chad yang sangat tabah dalam melayani. Mereka adalah penduduk asli Chad dan mereka dapat pergi ke desa-desa di wilayah Chad yang tidak bisa kami jangkau."
Sumber: Mission Network News, November 18th 2005
Doa Bagi Negara Eritrea
Perhatian dan kepedulian Internasional adalah kebutuhan mendesak bagi orang-orang Kristen yang berada di penjara, Eritrea. Eritrea-AS (MNN) -- Sementara itu, sekitar 900 orang Kristen telah dihukum penjara di Eritrea, Afrika. Apakah kesalahan mereka? Mempraktikkan iman mereka dalam Yesus Kristus. Sebagai respon atas hal itu, "Open Doors" mengundang orang-orang Kristen untuk mendukung orang-orang percaya di Eritrea.
Melalui pelayanan pemuda mereka yang bernama "Underground", wakil dari "Open Doors", Jeff Shreve berkata bahwa mereka memfasilitasi para pemuda untuk dapat turut membantu: "Kita ingin supaya gereja dan para pemuda Kristen di Amerika memberi perhatian atas kenyataan akan adanya hukuman yang diterapkan bagi pengikut Kristen. Fokus kita adalah di Eritrea, namun ini hanyalah sebuah cerminan dari apa yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya, jadi kita ingin supaya mereka mempelajari apa yang terjadi dan ikut terlibat di dalamnya." Ini adalah situasi yang mendesak, itulah mengapa perhatian dan keterlibatan sangat dibutuhkan. Shreve berkata bahwa mereka berharap dapat mengumpulkan dana sebesar 56 ribu dollar. "Pemenjaraan itu tidak berhenti, tidak berkurang. Namun justru meningkat akhir-akhir ini, sehingga apa yang akan kita lakukan adalah yakin dan menguatkan gereja-gereja yang tersisa, menguatkan para pendeta, para keluarga. Jadi, dana sebanyak itu akan disalurkan untuk membantu orang-orang Kristen itu.
Sumber: Mission Network News, August 16th 2005
Ketegangan yang terus meninggi di antara Eritrea dan Ethiopia mulai terasa dampaknya bagi gereja. Carl Moeller dari Open Doors mengatakan bahwa hal ini memberikan dampak bagi para jemaat. "Konflik perbatasan antara Eritrea dan Ethiopia terus berlanjut dan semakin memanas. Pemerintah Eritrea melanjutkan dengan menggunakan dalih ketidakstabilan sebagai sarana untuk mempertahankan populasinya dan tidak memberikan hak kebebasan dasar, termasuk hak kebebasan dalam beragama." Sebagai hasilnya, hidup di Eritrea seperti hidup di suatu daerah yang sedang berperang. Kebebasan beragama telah dikekang dengan hebat namun sangat sulit untuk dilaporkan karena adanya penghentian surat kabar secara efektif. Namun, saat laporan-laporan tentang penganiayaan mulai bermunculan, maka menurut Moeller, kekuatan gereja mulai dibangun. "Saat ini merupakan salah satu paradoks terbesar bagi gereja di Eritrea. Sepanjang sejarah, dimana ada gereja yang paling banyak mengalami penganiayaan, maka gereja itu mengalami pertumbuhan yang paling pesat. Itulah alasannya mengapa para pekerja lapangan dari Open Doors dan jalinan hubungan nasional yang kami miliki di seluruh penjuru bumi mengatakan bahwa penganiayaan, di satu sisi juga mendatangkan kebaikan. Melalui penganiayaan itu, gereja bisa melihat kebutuhan sejatinya, yaitu untuk tetap percaya dan terus bersandar kepada Allah dalam menghadapinya."
Sumber: Mission Network News, July 14th 2005
Seorang Kristen di Eritrea mengatakan bahwa penganiayaan terhadap umat percaya di Eritrea semakin meningkat. Saat Injil diberitakan dan disebarkan secara efektif di seluruh penjuru dunia, maka ada harga yang harus dibayar. Harga yang harus dibayar itu sangat jelas dirasakan di Eritrea dan keadaannya menjadi semakin memburuk. Moses (bukan nama yang sebenarnya) adalah seorang warga Eritrea yang melayani di Strategic World Impact. Dia menceritakan tentang penganiayaan yang terjadi di negaranya. "Sembilan denominasi yang ada di Eritrea sudah ditutup oleh pemerintah. Tepat sesudah penutupan tersebut, gereja-gereja mulai melakukan ibadah `bawah tanah`. Namun, pemerintah mengetahuinya dan kemudian menangkap mereka. Saat ini ada 1.125 petobat baru di Eritrea yang berada di penjara." Meskipun demikian, kata Moses, kejadian tersebut tidak menyebabkan gereja mati. "Sekarang gereja yang ada di Eritrea adalah gereja-gereja yang militan. Gereja mengadakan ibadah dan seminar secara sembunyi-sembunyi. Meskipun gereja-gereja telah ditutup, jiwa-jiwa baru terus berdatangan untuk menerima keselamatan dari Yesus Kristus."
Sumber: Mission Network News, June 15th 2005
Laporan demi laporan menunjukkan menurunnya kebebasan beragama di Eritrea. Edisi terakhir Voice of the Martyrs Canada mengatakan bahwa seorang penginjil ditangkap di rumahnya di ibu kota Eritrea, kemudian dipenjarakan. Menurut Glen, pemerintah Eritrea mengatakan cerita yang berbeda. "Jika Anda bertanya kepada pemerintah Eritrea apakah ada orang Kristen yang dipenjara karena iman mereka, mereka akan menjawab, `Tidak, tidak ada orang Kristen yang dipenjara. Yang dipenjara hanyalah para kriminal.` Mereka menganggap aktivitas Kristen sebagai tindakan kriminal." Departemen Luar Negeri Amerika mendukung pernyataan World Watch List tahun 2007 -- daftar negara yang paling melarang kebebasan beragama -- yang mengatakan bahwa situasi di Eritrea semakin buruk. Eritrea naik satu peringkat dalam daftar tersebut. Glen mengatakan bahwa terbatasnya kebebasan beragama itu akan berdampak pada penginjilan. "Hal itu pasti akan terjadi karena sebenarnya, kemampuan untuk membagikan iman adalah sesuatu yang sangat alami dalam kekristenan. Jika ada larangan yang membatasi kemampuan tersebut, orang lain tidak akan dapat berkata bahwa Anda memiliki kebebasan beragama yang sejati," ujarnya lagi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, September 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10406 |
Pokok Doa
Kisah Magos Solomon Semere (MAH-gohs solomon se-MEH - ray) akan segera berakhir. Bernie dari Voice of the Martyrs menjelaskan bahwa setelah empat setengah tahun dipenjara oleh rezim Eritrea karena mengadakan kebaktian di gereja Prostestan, Magos meninggal di dalam penjara. "Ia anak muda Kristen berumur tiga puluh tahun dari Eritrea dan menemui ajalnya karena pneumonia (radang paru-paru) di dalam penjara militer di Assab selatan. Selama itu, pihak militer di Eritrea selatan memperlakukannya dengan sangat brutal." Lebih dari dua ribu orang Eritrea dipenjarakan karena mempraktikkan iman mereka. Semere adalah orang Kristen ketiga yang meninggal karena mempertahankan imannya di Eritrea, terhitung sejak bulan Oktober lalu. "Saya merasa ragu untuk menyebutnya sebagai peningkatan karena peristiwa ini tidak terjadi dalam waktu yang berdekatan. Namun tetap saja, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah lokal mengizinkan dan membiarkan orang-orang Kristen diperlakukan secara brutal di dalam penjara militer. Kita harus terus berdoa untuk anak-anak Tuhan di Eritrea."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Umat Kristen terkoyak hatinya atas kematian seorang wanita muda di Eritrea yang diduga disiksa sampai mati di sebuah fasilitas militer karena menolak menyangkal imannya pada Yesus Kristus. Laporan ini disampaikan oleh departemen pengamat penganiayaan milik Open Doors.
Migsti Haile, 33 tahun, meninggal pada 5 September di Pusat Latihan Militer Weaa dan merupakan wanita Kristen Eritrea keempat yang terbunuh selama setahun terakhir. Open Doors berkata, Haile dianiaya terutama karena menolak "menandatangani surat penyangkalan iman". Diyakini dia berada di penjara selama delapan bulan dan "di bawah tekanan yang hebat" sejak ia dan beberapa perempuan Kristen yang belum menikah ditangkap pada sebuah persekutuan gereja di Keren.
Berita terakhir mengenai penganiayaan itu akan lebih meningkatkan tekanan internasional atas pemerintah Eritrea untuk memberikan jaminan kebebasan beragama. Menurut sejumlah organisasi hak manusia, sedikitnya dua ribu orang Kristen yang kebanyakan adalah penginjil, ditahan di penjara Eritrea, kantor polisi, kamp militer dan tempat lain, bahkan termasuk peti kemas. Namun, pemerintah Eritrea menyangkal terjadinya penganiayaan seperti itu. Pemimpin kantor kepresidenan Eritrea, Yamane Gebremeskel, baru-baru ini berkata bahwa laporan tentang penangkapan masal itu "disimpangkan dan dilebih-lebihkan". (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2007, Volume 25, No. 10 |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa
Menurut Open Doors AS, tentara keamanan Eritrea menyerang rumah Pendeta H, pendiri Full Gospel Church di Asmara. Sebanyak 3 orang ditahan dalam serangan itu. Pendeta H tidak ditahan karena kesehatannya yang melemah akibat bisul. Meskipun demikian, dia menjadi tahanan rumah dengan penjaga yang ditempatkan di luar rumahnya. Pada hari Jumat, lebih dari 7 jemaatnya ditangkap.
Mereka yang ditangkap saat serangan hari Rabu, 15 Oktober, itu adalah 2 orang laki-laki dan 1 orang wanita. Pada hari Jumatnya, seorang wanita ditahan bersama dengan enam pria lainnya yang sampai saat ini namanya belum diketahui. Open Doors sejauh ini belum dapat mengetahui di mana orang-orang Kristen ini disembunyikan.
Penangkapan dan penahanan yang dilakukan pemerintah tanpa mengadili warganya terus terjadi di tengah-tengah banyaknya laporan tentang kelaparan dan keputusasaan yang melanda negara ini. Namun, dalam suatu wawancara yang dilakukan bulan Mei lalu, Presiden Isaias Afwerki mengatakan kepada Reuters, "Kami bukan anak-anak. Kami tidak dilahirkan kemarin. Tak seorang pun bisa mendidik kami tentang apa arti kebebasan. Ini bukan pertanyaan tentang hak asasi manusia, hak beragama. Ini adalah bagian dari peperangan dengan pihak oposisi yang kuat, dan pihak oposisi itu tidak berhasil meraih apa pun."
Lebih dari 2.800 orang Kristen masih berada di balik jeruji penjara karena ketekunan mereka untuk melakukan penyembahan di luar aturan yang ditentukan. Setidaknya ada 10 orang percaya yang telah tewas karena perlakuan kejam dan kelalaian medis yang mereka terima ketika berada di penjara. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, October 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13411
Pokok doa:
Doakan setiap orang percaya di Eritrea, khususnya mereka yang ditahan karena iman mereka, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka selama berada dalam tahanan.
Berdoa juga bagi mereka yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada keluarga mereka.
Menurut cabang Open Doors di Belanda, tiga wanita Kristen telah dibebaskan dari kamp militer Eritrea pada 8 Mei 2009. Sebelumnya, ketiganya ditahan karena menjadi anggota pergerakan Kristen "terlarang" setelah secara terbuka menyatakan iman mereka di sebuah desa yang didominasi oleh kaum agama sepupu. Salah seorang teman pria dari wanita tersebut melaporkannya kepada yang berwenang setelah wanita itu bercerita kepadanya bahwa ia sudah menjadi Kristen. Dia lalu dibawa ke kamp militer di mana tangan dan pergelangan kakinya diikat, dan keyakinannya diolok-olok di depan para pemimpin kamp militer. Ketika diancam dengan senapan, dia menyebutkan nama wanita yang telah menceritakan kepadanya tentang Yesus. Wanita yang dimaksud itu sebelumnya juga berasal dari agama sepupu, dan kemudian ia juga dibawa ke kamp.
Enam bulan kemudian, para wanita itu dibawa menghadap pemimpin kamp dan diberitahu bahwa mereka akan dibebaskan jika mereka setuju berhenti memberitakan Injil dan berjanji tidak akan mengungkapkan detail-detail penahanan mereka. Para wanita itu mengatakan bahwa mereka "bukanlah musuh orang-orang Eritrea atau pemerintah" dan berhenti memberitakan firman Tuhan berarti melawan mandat yang Tuhan berikan kepada mereka. Pemimpin kamp akhirnya memutuskan untuk membebaskan mereka tanpa syarat.
Puji Tuhan untuk kebebasan orang-orang percaya itu. Mohon agar Tuhan terus memberi mereka kekuatan dan keberanian untuk menceritakan kepada yang lain tentang Yesus. Berdoa agar orang-orang Kristen lain yang ditahan di Eritrea dibebaskan. Lebih dari 2.800 orang Kristen yang tidak bersalah masih ditahan. (t\Novi)
Diterjemahkan dari: http://www.persecution.net/pnp.htm#1
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan orang percaya yang dengan setia mempertahankan iman mereka bagi Kristus, karena melalui kesaksian hidup mereka, kita diingatkan kembali bahwa keselamatan yang telah kita peroleh di dalam Krisus merupakan anugerah terbesar yang Ia berikan.
Doakan untuk orang percaya di Eritrea, agar Tuhan menguatkan iman mereka. Doakan juga bagi mereka yang anggota keluarganya masih ditahan pihak berwajib karena keyakinan yang mereka anut, agar Tuhan memberi penghiburan dan mereka tetap berpengharapan pada Kristus.
Seorang penginjil bernama T, yang dipenjara sejak tahun 2006 karena aktivitas penginjilannya, mendapat perlakuan yang amat kasar karena pelayanannya terhadap para narapidana.
Beberapa sumber menyatakan bahwa T sedang berada di ambang batas keputusasaan ketika dia merana di penjara Mai Sirwa Maximum Security Confinement.
"Sepertinya neraka telah memenjaraku," ucap T kepada Compass. "Tolong sampaikan kepada saudara-saudara lainnya untuk terus mendoakanku. Aku tidak yakin bisa melihat mereka lagi."
Otoritas penjara menganggap T berbahaya karena keberaniannya dalam menyaksikan imannya. Seorang penginjil dari sebuah gereja telah memberitakan Kristus kepada para narapidana lain, dan banyak di antara mereka yang bertobat.
"Hal itu membuat sipir penjara tidak menyukainya," ujar sebuah sumber.
Keluarga T khawatir akan kondisi kesehatannya setelah usaha-usaha mereka untuk mendapatkan izin untuk mengunjunginya tidak berhasil. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, edisi November 2008 Volume 26, nomor 11. |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Eritrea: Evangelist Fears He'll Die in Confinement |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Mehari meninggal di pusat penahanan militer Mitire karena penyiksaan dan komplikasi akibat penyakit diabetesnya. Mehari adalah seorang jemaat dari Church of Living God di Mendefera.
Di penjara yang sama, Mogos, seorang jemaat Rhema Church yang berusia 37 tahun, dikatakan telah meninggal sebagai akibat penyiksaan yang ia alami karena menolak menyangkal imannya, tetapi tanggal tepat kematiannya masih belum diketahui. Mogos meninggalkan seorang istri, ibu, dan seorang anak.
Pada bulan Oktober 2009, Teklesenbet, 36 tahun, meninggal ketika dipenjarakan karena imannya di pusat penahanan militer Wi'a. Ia dilaporkan meninggal setelah komandan penjara menolak memberikan bantuan pengobatan akibat malaria.
Sumber: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei - Juni 2010
Pokok doa:
Terus doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat percaya di Eritrea supaya mereka tetap percaya dan tetap berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus.
Berdoa bagi umat percaya di Eritrea yang harus kehilangan salah satu anggota keluarga mereka, agar Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.
Menurut International Christian Concern (ICC), tiga puluh perempuan Kristen ditangkap di Asmara, ibukota negara Eritrea. JR dari ICC mengatakan, "Saat itu, orang Kristen sedang berkumpul di sebuah rumah dan berdoa. Kemudian polisi Eritrea menyerbu perkumpulan doa itu. Menangkap mereka semua; dan membawa mereka ke kantor polisi."
Anak dan cucu mereka mengatakan kepada ICC bahwa mereka mencemaskan keamanan orang yang mereka cintai. JR juga merisaukannya, "karena kita tahu bahwa orang-orang Kristen yang dipenjara di Eritrea diperlakukan secara tidak baik, mereka menghadapi penyiksaan. Bahkan, pada beberapa kejadian orang Kristen disiksa sampai mati."
JR tercengang dengan penangkapan itu. "Mereka tidak merisaukan keamanan di negara ini. Bayangkan, mereka hanyalah pasangan tua! Mereka datang untuk berdoa. Menangkap ibu-ibu dan nenek-nenek karena berkumpul dan berdoa tidaklah masuk akal!"
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2010, Volume 28, No. 1 |
Judul asli artikel | : | Eritrea: 30 Women Arrested |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat percaya di Eritrea yang dipenjara karena iman mereka yang saat ini sedang menjalani masa-masa yang sulit.
Doakan juga agar Tuhan melindungi organisasi-organisasi Kristen yang melayani di Eritrea, mengingat daerah tempat mereka melayani bukan merupakan daerah yang aman.
International Christian Concern (ICC) membenarkan laporan kami kemarin tentang penangkapan 30 wanita Kristen di Eritrea. "Mereka sedang berdoa di dalam rumah ketika petugas menggerebek rumah mereka, menahan semua orang, dan membawa mereka ke kantor polisi," kata JR dari ICC yang juga tercengang atas penangkapan itu. " Orang-orang itu bukan merupakan ancaman keamanan bagi negara ini. Bayangkan, mereka hanyalah pasangan lanjut usia yang berkumpul untuk berdoa bersama. Penangkapan ibu-ibu dan nenek-nenek karena mereka berkumpul dan berdoa tidaklah masuk akal!" Banyak pengamat hak asasi manusia menyalahkan Eritrea karena telah melanggar hak asasi manusia. "Namun, pemerintah Eritrea terus mengelak bahwa mereka melanggar kebebasan beragama bangsa mereka," ungkap JR. "Mereka terus menyangkal pemenjaraan orang Kristen. Sulit dipercaya!" Namun, saat terjadi penindasan besar-besaran, JR mengatakan bahwa gereja bawah tanah akan terus bertumbuh. "Orang-orang akan datang kepada Kristus karena mereka putus asa, miskin, dan bencana kelaparan merajalela; orang-orang mencari pengharapan di dalam Yesus Kristus, dan mereka sadar bahwa hanya itulah pengharapan milik mereka." Saat ini, ICC membantu memberikan dukungan kepada keluarga orang-orang yang dipenjarakan. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13599
Pokok doa:
Berdoa bagi situasi keamanan di Eritrea, agar Tuhan menjaga umat-Nya dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tidak menyukai kekristenan.
Doakan juga agar orang-orang Kristen yang dipenjara karena iman mereka diberikan kekuatan, penghiburan, dan perlindungan oleh Tuhan.
Ada laporan yang belum pasti kebenarannya tentang suatu gelombang baru penahanan orang-orang Kristen di Eritrea selama akhir minggu. N dari Voice of the Martyrs mengatakan bahwa sekarang ini ada lebih dari tiga ribu orang Kristen yang ditahan di Eritrea. Peristiwa ini menjadi perhatian utama Dewan Hak Asasi Manusia (Human Rights Council) terhadap meluasnya kekerasan terhadap hak asasi manusia yang terjadi di negara ini. "Para wakil rakyat Eritrea yang berada di belakang PBB mengatakan, 'Kami memunyai kebebasan beragama, kami memiliki hak asasi'-- ini adalah omong kosong belaka."
Hal-hal kecil dapat dilakukan untuk membantu orang orang-orang Kristen yang dipenjara tersebut. "Tidak satu pun dari mereka telah dituntut. Tidak satu pun dari mereka diadili. Tidak satu pun dari mereka telah diberi kesempatan untuk didampingi oleh pengacara. Orang-orang Kristen pada umumnya menghilang karena sistem penjara Eritrea. N mengatakan ini tidak berarti tidak ada harapan. Orang-orang masih memberikan respon terhadap Injil. "Hal terpenting yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa untuk saudara-saudara kita yang ada di sana, karena setiap kali mereka berkumpul bersama dengan orang-orang Kristen lainnya, mereka berisiko hilang karena sistem penjara." (t\Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13591
Pokok doa:
Doakan agar pihak internasional dapat segera mengambil tindakan guna menyelesaikan persoalan kebebasan beragama dan jaminan perlindungan terhadap kaum minoritas di Eritrea, sehingga setiap masyarakat Eritrea dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
Mengucap syukur untuk orang Kristen di Eritrea yang tetap setia dalam mengikut Tuhan, meskipun mereka harus menanggung akibat yang tidak ringan terhadap keputusan mereka.
Doa Bagi Negara Ethiopia
[Saat membaca kisah nyata berikut ini, Anda pasti menyadari adanya
suatu kontras. Di satu sisi banyak orang saat ini sedang merayakan
"Thanksgiving" -- khususnya di Amerika -- sedangkan di sisi lain ada
jutaan penduduk Ethiopia yang menangis kelaparan. Namun, fakta yang
kontras ini akan selalu ada di sekitar kita (
seperti Yesus katakan: "ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku ..." (
kita yang saat ini hidup berkelimpahan, jangan pernah bosan untuk
mengucap syukur dan jangan lupa menolong mereka yang kekurangan.]
'Kelaparan sedang mengancam lagi Ethiopia. Hal ini sesuai laporan
dari "Food for the Hungry" yang mengatakan bahwa situasi tersebut
sama dengan situasi saat terjadi kekurangan makanan pada tahun 2000
yang lalu. "Curah hujan sangat kurang di sebagian besar wilayah di
negara tersebut. Saat ini pemerintah memperkirakan ada sekitar 6
juta orang yang tidak memiliki cukup makanan. Selama 2003,
pemerintah memperkirakan bahwa jumlah itu akan meningkat pesat
menjadi 10 - 14 juta orang yang kelaparan." Perwakilan dari "Food
for the Hungry" percaya bahwa banyak orang yang "bosan-Ethiopia",
dan karena itu situasi ini diabaikan. "Bagaimana jika Allah
memalingkan diri dari umat-Nya? Kita perlu mengikuti teladan Allah.
Kita perlu terus menjadi orang yang murah hati karena Allah juga
murah hati. Jika orang-orang Kristen sedang mencari saat yang tepat
untuk berkunjung ke Afrika maka saat ini adalah saat yang tepat.
Sistem sekular di Ethiopia tidak dapat mengatasi masalah kelaparan
tersebut saat ini." Selain itu, dengan mencukupi kebutuhan orang-
orang yang kelaparan dapat juga dipakai sebagai sarana untuk
mengenalkan mereka kepada Yesus sehingga banyak jiwa diselamatkan.'
Sumber: Mission Network News, October 25th, 2002
Gereja di Ethiopia terus bertumbuh dan penganiayaan pun turut
bertambah juga. Bulan Maret 2002, ada sekelompok orang yang
menyerang sebuah gereja di bagian timur kota Asaita. Pekerja dari
Open Doors melaporkan bahwa para pemimpin gerombolan itu telah
merencanakan untuk membakar habis gereja Protestan 'Mekane Yesu'.
Namun polisi tiba tepat pada waktunya sehingga dapat mencegah aksi
pembakaran tersebut. Karena bangunan gereja mengalami kerusakan,
ibadah dilakukan di bawah naungan tenda sampai kerusakan-kerusakan
utama dalam gereja selesai diperbaiki. Saat ini para jemaat tersebut
sudah dapat beribadah kembali dalam gereja. Menurut pengamat, tindak
kekerasan itu disebabkan oleh pelayanan sosial yang dilakukan oleh
orang-orang Kristen -- "sebagian besar gereja Kristen Protestan
memiliki program-program untuk menolong penduduk miskin. Hal ini
menimbulkan ketegangan di antara beberapa kelompok/kepercayan lain
yang ada di Ethiopia." Meskipun demikian, baru-baru ini diperkirakan
bahwa jumlah umat Protestan dan Injili di Ethiopia telah berkembang
dari 3,5 juta orang pada tahun 1985 menjadi 10+ juta orang saat ini!
Sumber: Mission Network News, May 31, 2002
Suku-suku yang ada di sekitarnya merasa takut dan memandang rendah
50.000 orang Suku Me'en karena mereka suka mabuk-mabukan dan
melakukan tindakan kekerasan. "Kekerasan dan pesta mabuk-mabukan
setiap hari adalah kebiasaan mereka," demikian laporan dari seorang
misionaris yang melayani di sebuah klinik pedesaan. Luka-luka karena
tombak adalah hal yang biasa ditangani di klinik ini. Juga pemujaan
roh dan kepercayaan okultisme menyebabkan suku ini tidak
berpengharapan, mengidap banyak penyakit, kekurangan gizi, dan
miskin. Suku Me'en pertama kali mendengar Injil yang diberitakan
oleh para misionaris pada tahun 1993. Pada mulanya, mereka bersikap
skeptis terhadap Injil yang diberitakan itu, kecuali Gebre, orang
Me'en pertama yang menjadi Kristen. Gebre kemudian bekerja di rumah
sakit sebagai penerjemah. Konflik pertama antara Injil dan kuasa
yang selama ini dipuja Suku Me'en dialami Esther, saudara tiri
Gebre, yang dirasuki setan. Semua orang yakin Esther pasti akan
meninggal. Seluruh penduduk suku ini merasa takut, namun Gebre tetap
memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan memerintahkan setan keluar
dari tubuh saudaranya itu. Sesuatu yang tidak mereka harapkan
terjadi -- Esther terbebas dari pengaruh kegelapan. Keesokan
harinya, Esther mengatakan bahwa sejak saat itu dia percaya bahwa
Yesus adalah Tuhannya. Berita tentang pertobatannya segera tersebar
dengan cepat, dan banyak orang yang mengikuti jejaknya. Sekarang
sudah lebih dari 40 gereja didirikan di wilayah Me'en dengan jumlah
jemaat mencapai 10.000 orang. Iman mereka kepada Yesus telah
mengubah hidup mereka: tombak-tombak tidak lagi mereka butuhkan
untuk berperang karena mereka sekarang telah mempercayakan hidup
mereka di tangan Tuhan. Kedamaian pun hadir di tengah-tengah Suku
Me'en.
Sumber: FridayFax, November 14, 2003
Ethiopia sekali lagi mengalami musibah kelaparan yang menghantam
kondisi negara ini. Perwakilan dari Open Doors mengatakan, "Ada
krisis kemanusiaan yang saat ini terjadi di Ethiopia. Hampir 20
tahun yang lalu 2 juta orang meninggal di Ethiopia karena kelaparan
dan kelaparan yang sama itu melanda lagi saat ini." Open Doors
berharap dapat membantu 20.000 orang Kristen dengan menyediakan
makanan dan persediaan kebutuhan-kebutuhan lain khususnya yang
tinggal di wilayah-wilayah yang mengalami kelaparan berat. Selain
makanan, Open Doors juga menyisipkan literatur Kristen dan Alkitab
yang sangat mereka butuhkan. "Kami menyediakan juga materi-materi
pelatihan yang dapat menolong mereka untuk bertumbuh dalam iman.
Beberapa pendeta membawa materi-materi tersebut ke gereja mereka dan
mengajarkannya kepada jemaat." Orang-orang Kristen di Ethiopia tidak
hanya menderita karena kelaparan yang saat ini melanda, tetapi juga
karena penganiayaan atas iman mereka. Sekitar 10% dari populasi,
memutuskan untuk tetap setia dengan iman mereka dalam Kristus.
Sumber: Mission Network News, August 28th, 2003
Krisis bahan pangan melanda lagi di Ethiopia, Afrika Timur.
Perwakilan dari World Concern mengatakan, mereka sedang
mengembangkan program-programnya di tengah-tengah bangsa yang
mengalami kekeringan ini. Dia mengatakan bahwa kekurangan bahan
pangan kali ini telah memaksa 15 juta penduduknya mengalami
kelaparan. "Apa yang Anda lihat adalah situasi yang melebihi dari
situasi yang pernah dialami sepanjang sejarah negeri ini. Apa yang
Anda lihat bukanlah suatu dinamika baru tetapi jauh melebihi dari
yang pernah terjadi." Perwakilan dari World Concern ini mengunjungi
Ethiopia pada bulan Januari untuk melihat perkembangan dari program-program mereka yaitu memperlengkapi gereja-gereja agar lebih
memiliki pemikiran misi. Dia mengatakan bahwa gereja-gereja di
wilayah ini mengucapkan terima kasih, "Terima kasih karena tim Anda
ada di sini. Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih karena
telah menunjukkan kasih. Kami ingin dapat melakukan lebih dari hal
itu." Berawal dari hal tersebut, ada keinginan mereka untuk merintis
berdirinya dua gereja lagi. Sungguh merupakan kenyataan untuk
mengatakan bahwa, "Kami ada di sini, kami rindu memperhatikan
keadaan Anda dan kami mengerjakan pelayanan ini hanya demi satu nama
-- Yesus Kristus."
Sumber: Mission Network News, January 24th, 2003.
Ethiopian Christians merencanakan pelayanan outreach internasional
di Ethiopia. Africa Quest, salah satu inisiatif dari Global
Missions, mulai melihat jawaban yang luar biasa dari doa-doa yang
dinaikkan. Ada rencana untuk mengadakan pelatihan kepemimpinan dan
pemuridan yang mengarah kepada satu tujuan untuk mengadakan
perintisan gereja di Kenya, Ethiopia, Uganda, Rwanda, Tanzania, dan
Sudan. Perwakilan dari Global Missions Fellowship mengatakan, "Allah
memberikan visi yang besar untuk gereja-gereja di Afrika. Baru-baru
ini di Ethiopia, kami bekerja dengan suatu denominasi yang ada di
sana. Denominasi ini memiliki 6000 gereja dan menantang setiap
gerejanya untuk merintis satu gereja baru dalam jangka waktu dua
tahun ke depan." GMF telah diundang untuk memperlengkapi 300
pemimpin regional. Nantinya, para pemimpin tersebut akan melatih
30.000 orang. "Besar harapan bahwa pelatihan tersebut akan
menghasilkan puluhan ribu petobat, sekaligus perintisan ribuan
gereja baru. Gereja di Etiopia mempunyai rencana untuk melakukan
pelayanan di luar perbatasan sekaligus memberitakan Injil.
Sumber: Mission Network News, February 1st, 2005
Etiopia -- Baru-baru ini, sekelompok orang non-Kristen yang berjumlah tiga ratus orang menewaskan enam orang Kristen di Provinsi Agaro, Etiopia. Glenn, wakil dari Voice of the Martyrs (VOM) di Canada, mengatakan bahwa peristiwa ini saling berkaitan. Situasi di Eropa Barat yang sangat berbahaya diperkuat dengan munculnya tindak kekerasan terhadap orang Kristen. "Saat ini, anak-anak muda Kristen diberitahu, `Anda harus berpindah agama atau mati.` Setahun sebelumnya, situasi seperti ini tidak akan kita temui di Etiopia. Kita akan melihat kekerasan, penganiayaan, pembakaran gereja-gereja, tapi kita tidak melihat ada begitu banyak orang yang dibunuh." Penner menjelaskan, bahwa tekanan ini semakin hebat ketika beberapa penginjil terjebak di antara orang-orang non-Kristen dan gereja Ortodoks. "Hal ini terjadi di daerah yang sangat terpencil di Etiopia. Terkadang kami memerlukan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan laporan. Sangat sulit dan berbahaya untuk menyediakan bantuan bagi orang-orang Kristen ini. Syukurlah kami memiliki staf orang Etiopia asli, sehingga mereka bisa berbaur dengan masyarakat tersebut."
[Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
Pokok Doa:
Ethiopia--Tidak seperti biasanya, hujan lebat telah menimbulkan
banjir serius yang melanda ujung benua Afrika. Akibat dari bencana
ini, Sungai Omo di dekat Ethiopia menghanyutkan seluruh desa dan
mengakibatkan ribuan korban jiwa. Jay Lees dari Compassion
International mengatakan, "Sebanyak 18 keluarga kehilangan rumah
mereka dan 18 lainnya kehilangan hampir atau seluruh harta benda
mereka. Jadi saat ini, kami sedang memberikan beberapa usaha untuk
meringankan mereka ..., misalnya membagikan selimut, pakaian, dan
lain-lain. Satu nyawa melayang selama proyek kepedulian untuk anak
ini." Pihak yang berwenang sedang berjuang mengatasi bencana ini.
Lees mohon dukungan doa untuk tim mereka. "Saat ini kami bekerja
dengan direktur proyek di gereja tempat proyek tersebut diadakan dan
kami sedang mencoba terus untuk masuk ke daerah-daerah yang rusak
parah dan melihat bagaimana kami dapat membantu masyarakat yang
tertimpa bencana ini membangun kembali hidup mereka. Kami sedang
mencoba mengentaskan mereka dari kemiskinan dan tentu saja mantra
kami adalah `Membebaskan anak-anak dari kemiskinan dalam nama Yesus`
seperti tujuan dari Compassion ini."
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Etiopia dan Sudan -- Pertumbuhan gereja dan penginjilan di Etiopia
dan Sudan yang demikian pesat membuat misionaris dari Nazarene,
Howie Shute, menyebutnya sebagai pergerakan Tuhan paling besar yang
pernah ia lihat seumur hidupnya. "Gereja-gereja telah memunculkan
gereja-gereja lain yang juga memunculkan sejumlah gereja lainnya
lagi." Organisasi Nazarene di distrik selatan pusat (termasuk di
dalamnya Etiopia dan Sudan) melaporkan munculnya dua ratus gereja
sepanjang satu setengah tahun terakhir. Sebagai tambahan, lebih dari
lima puluh kelompok PA juga sedang dalam proses mendirikan gereja.
"Ada begitu banyak penginjil di jalanan dan di berbagai pelosok
wilayah. Semuanya mengadakan pengajaran Alkitab dan pembangunan
gereja," katanya. "Mereka tetap berjalan meski dana kurang
mencukupi." Denominasi itu berharap dapat mendirikan lebih dari
empat ratus gereja baru untuk tahun ini, sementara para pemimpin
gereja Etiopia telah menyebut target seribu gereja baru. "Pendeta-
pendeta dan kongregasi-kongregasi telah mengalami penganiayaan,
namun mereka tetap beriman akan panggilan Tuhan untuk memberitakan
berita ini," kata Shute. "Mujizat Pentakosta mempertobatkan tiga
ribu orang dalam sehari, namun kita di sini mempunyai 20.000 orang
yang selama sehari berdoa agar dosa mereka diampuni."
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]
Pokok Doa:
International Christian Concern (ICC), sebuah lembaga hak asasi manusia yang berpusat di Wahington DC, baru saja mendapat kabar bahwa seorang penginjil berkebangsaan Etiopia, bernama Tedase, dipukuli sampai mati oleh kaum ekstremis pada hari Senin, 26 Maret, saat Tedase dan dua wanita muda menjalankan tugas penginjilan ke jalan-jalan di Jimma, Etiopia. Ini merupakan kejadian kedua dalam enam bulan, dimana orang-orang Kristen yang tinggal di Etiopia bagian Tenggara diserang dan dibunuh oleh golongan ekstremis.
Senin siang lalu, Tedase dan dua rekan wanitanya sedang menjalankan penginjilan di Jalan Merkato yang terletak di Jimma, Etiopia bagian Selatan, di mana tempat ibadah Wahabbi berada. Ketika mereka melewati tempat ibadah tersebut, segerombolan ektremis keluar dari tempat ibadah dan mulai mengejar untuk menghadang mereka. Kedua rekan wanita Tedase berhasil melarikan diri dari kepungan tersebut, namun Tedase tetap dikejar. Kaum ektremis itu berhasil menyusul Tedase, menariknya masuk ke dalam sebuah rumah ibadah, dan memukulinya dengan beringas sampai ia mati. Sumber-sumber dari Jimma melaporkan bahwa Tedase dipukuli dengan kekuatan yang sudah diperhitungkan untuk membunuhnya. Ini bukanlah kecelakaan atau kasus keberingasan massa yang lepas kendali. Mayatnya kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi dan ia dikuburkan pada hari Selasa, 27 Maret.
Sebuah sumber juga mengungkapkan bahwa orang-orang Kristen di Jimma mengadakan sebuah kampanye penginjilan, dan berita penjangkauan itu menyebar di antara penduduk Jimma, tak terkecuali golongan ekstremis yang tinggal di daerah tersebut. Orang-orang yang tergabung dalam sekte Wahabbi sengaja memukuli Tedase sampai mati, dengan maksud sebagai pesan untuk orang-orang Kristen bahwa mereka siap memberantas penginjilan.
Para pemimpin gereja injili takut jika polisi tidak mengindahkan kematian Tedase ini, peristiwa ini akan menjadi lampu hijau bagi golongan-golongan ekstremis di daerah tersebut untuk menyerang orang-orang Kristen di lingkungan mereka tanpa mau mempertanggungjawabkannya.
Sumber: International Christian Concern, Maret 2007
Pokok Doa:
FS adalah seorang ibu dari sembilan orang anak yang sedang jatuh sakit. Dua bulan kemudian, dia ditemukan sudah tak bernyawa oleh ibunya yang datang untuk menengoknya. Kesedihan yang mendalam dirasakan oleh seluruh warga desa Alelu setelah kematian FS diketahui oleh teman-teman dan kerabatnya.
Berita tentang FS tersebut didengar oleh seorang misionaris Kristen yang bernama WB yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu meyakinkan, dia mengatakan Tuhan memberinya sebuah hari penyelamatan, yaitu bahwa Tuhan akan membangkitkan orang mati. WB akhirnya mencari jenazah wanita itu. Masyarakat non-Kristen pun berkerumun saat WB mendoakan jasad FS yang tertutup kain. Mereka bertanya, "Mengapa orang ini mendoakan mayat?"
WB kemudian menghubungkannya dengan kejadian selanjutnya. "Aku percaya Tuhan akan bekerja melaluiku. Aku berdoa seperti Petrus berdoa. 'FS, bangunlah. Aku memintamu dalam nama Tuhan. Hiduplah.' Saat saya mengucapkan 'FS, bangunlah dalam nama Yesus', lalu FS duduk di tempat tidurnya."
Kejadian itu terjadi dua belas jam setelah FS meninggal. "Tiba-tiba saya melihat diri saya sendiri ke dalam tubuh saya," jelas FS. "Saya duduk di kasur dan bertanya, 'Ada apa ini? Apa yang terjadi?'" Semua orang tercengang. Beberapa orang berkata, "Seorang Pantekosta dapat memanggil kembali roh orang yang sudah mati kembali ke tubuhnya? Jika hal ini benar, kita semua akan menjadi Kristen," seru mereka. Saat FS, seorang wanita yang telah bertobat, mengalami kematian, ia mendapatkan penglihatan yang begitu jelas tentang surga, demikianlah yang ia ceritakan dalam video rekaman CBN. Teman-teman dan kerabat FS berkata kepada FS dan WB, "Tuhanmu benar-benar berkuasa." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi April 2008, Volume 26, No. 4 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Woman Raised from the Dead |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 dan 4 |
Pokok doa:
Baru-baru ini, Adana Children Center yang disponsori oleh Blessing the Children International telah dibuka dan akan menerima 600 yatim piatu selama 5 tahun. Setiap bulan, ada sepuluh yatim piatu yang mendapat bantuan. Ethiopia merupakan salah satu negara yang mendapat serangan wabah AIDS terparah. Adanya empat juta yatim piatu di Ethiopia (20% di antaranya adalah korban AIDS) menjadi masalah utama, dan pemerintah menggambarkannya sebagai "pemecahbelahan struktur sosial" bangsa Afrika Timur. Anak-anak di Adana Children Center pada awalnya akan dipelihara di panti asuhan sebelum menemukan keluarga angkat. Di rumah barunya ini, anak-anak disayangi dan dipelihara. Mereka pun menerima pembekalan dan bantuan, seperti pakaian, makanan bernutrisi, pelatihan keterampilan, dan kesempatan untuk bersekolah di sekolah yang ditunjuk oleh pihak sponsor. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | World Christian Report -- Ethiopia: Center for Orphaned Children |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Mengucap syukur atas dibukanya Adana Children Center yang dibentuk oleh orang-orang yang terbeban memberikan bantuan kepada anak yatim piatu di Ethiopia. Doakan agar Tuhan senantiasa mencukupkan setiap keperluan yang dibutuhkan dalam pelayanan mereka.
Doakan agar Tuhan mengetuk hati mereka-mereka yang memiliki kepedulian terhadap anak-anak yatim piatu korban AIDS dan bersedia memberikan dukungan untuk mereka. Berdoa juga agar anak-anak ini menemukan keluarga angkat yang dapat memberikan kasih sayang dan pengenalan yang benar akan Tuhan.
Menurut Bethany Christian Services, Addis Ababa adalah kota yang jumlah anak-anak terlantarnya meningkat drastis akhir-akhir ini. Pengadilan setempat tidak lagi mau menerima kasus yang melibatkan anak-anak terlantar dari panti asuhan-panti asuhan di Addis Ababa.
Keputusan ini memengaruhi tiga panti asuhan di Addis Ababa: Panti Asuhan Kebebe Tsehay, Panti Asuhan Ketchene, dan Kolfe Youth Center.
Pengadilan melihat adanya peningkatan drastis dalam hal jumlah anak yang diadopsi dari panti asuhan Addis Ababa. Karena jumlah anak terlantar meningkat tajam pada bulan-bulan terakhir, pemerintah Ethiopia mencurigai adanya praktik ilegal pada sejumlah kasus.
Ethiopian First Instance Court dan Ministry of Women’s Affairs (MOWA) tidak menerima kasus-kasus tersebut hingga sejumlah pertanyaan terkait kasus-kasus yang mencurigakan, terjawab.
Meski penyelidikan terus berlangsung, sekitar sebulan kemudian, pada 23 Mei, pengadilan mulai menerima lagi kasus anak-anak terlantar dari Addis Ababa.
Bethany berkomitmen membantu anak-anak melalui adopsi dan panti asuhan. Misinya adalah "menyatakan cinta kasih Yesus Kristus dengan melindungi dan memajukan kehidupan anak-anak dan keluarga melalui pelayanan sosial yang berkualitas". (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12812
Pokok doa:
Doakan anak-anak yang terlantar di Ethiopia, agar Tuhan menjaga dan melindungi mereka dari tindakan orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi yang sedang terjadi di Ethiopia saat ini.
Doakan juga pelayanan Bethany Christian Services yang berusaha untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak terlantar di Ethiopia, agar Tuhan memampukan mereka dalam pelayanan ini dan memberi kemudahan dalam mengurus hal-hal yang diperlukan.
"Seorang pendeta Etiopia yang sudah tua menunjuk saya," tulis JS, Wakil Presiden AIMS, "dan berseru kepada penerjemah kami bahwa Allah mengirimkannya untuk menyadarkan kita." Dia melanjutkan, "Aku hanya menatap penuh kagum atas perkataannya itu. Setelah dua hari pengajaran dan pelatihan intensif di Addis Ababa, pendeta yang telah menjalani masa pensiun ini menjadi berapi-api lagi dengan visi Allah untuk menjangkau bangsa-bangsa."
JS melanjutkan, "Pada awal bulan Juli kami berkumpul dengan 220 pemimpin Etiopia dari Kale Hewyet (Word of Life), denominasi terbesar di negara itu. Mereka rindu melipatgandakan jumlah utusan Injil mereka dari 1000 orang sampai 2000 dalam jangka waktu tiga tahun. Mereka meminta kami memperlengkapi mereka. Mereka telah memunyai utusan Injil di Etiopia, Sudan, pakistan, dan India, dan tahun ini mereka mengirim tim ke Iran untuk mempersiapkan hamba Tuhan pergi ke sana!"
"Kami berpisah dengan komitmen yang kuat dari kelompok kami untuk mengumpulkan kembali 220 pemimpin yang sama pada bulan Januari 2011 yang akan datang, sehingga kami dapat menindaklanjuti apa yang telah kami berikan pada bulan Juli yang lalu," demikian JS berharap. (t/Uly)
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Etiopia: God Sent This One to Wake Us Up |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Berdoa untuk program pelatihan yang akan diadakan untuk memperlengkapi para utusan Injil di Etiopia, agar Tuhan memampukan tim yang akan memberikan pelatihan, sehingga pelatihan bisa berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.
Doakan juga untuk tim AIMS yang telah dan sedang berada di ladang misi, agar Tuhan memampukan mereka dalam melayani dengan kasih, sehingga setiap priadi atau kelompok yang mereka layani, merasakan kasih Krsitus yang besar.
Atas permintaan pemimpin gereja lokal di pedesaan Ethiopia, The Seed Company mulai menerjemahkan Perjanjian Baru dan sebagian dari isi kitab Kejadian untuk warga yang berbahasa Majang. Ini adalah proyek penerjemahan Alkitab The Seed Company yang ke-500. Y, seorang penutur asli bahasa Majang, menjadi penerjemah penuh waktu pertamanya. Mereka telah menyelesaikan draf keempat Injil dan sebagian Kisah Para Rasul. Gereja lokal akan memulai dengan proyek belajar membaca. Selain itu, ada juga rencana menerjemahkan bagian Alkitab dalam bentuk audio bagi mereka yang belum bisa membaca. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Maret 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13957]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk Y yang terpanggil menjadi penerjemah Alkitab bahasa Majang di Ethiopia. Doakan agar proyek penerjemahan Alkitab ini berhasil dan memberkati pengguna bahasa Majang.
Doakan juga agar terjadi gerakan membaca Alkitab di pedesaan Ethiopia dan pembacaan bagian Alkitab dalam bentuk audio untuk mereka yang belum bisa membaca.
Orang-orang Bench di Ethiopia berbondong-bondong berkumpul untuk mendengarkan Injil dalam bentuk audio. GF bersama dengan Faith Comes by Hearing mengatakan bahwa penjangkauan mereka menyentuh orang-orang ini di suatu tempat yang istimewa. "Ketika mereka mendengar pesan itu, ada sesuatu dalam hati mereka yang mengatakan 'inilah pesan yang saya cari-cari,' dan mereka ingin tahu lebih dalam lagi." Mendengarkan firman Tuhan dalam bahasa asli mereka mengubah hati dan hidup orang-orang Bench. "Ini juga untuk menghormati bahasa mereka dan budaya mereka dengan cara yang tidak mereka ketahui bahwa Tuhan terlebih dahulu tertarik kepada mereka."
Karena tingkat buta huruf yang tinggi dan masalah-masalah lain, sebelumnya banyak orang yang tidak dapat memahami Injil. "Perjanjian Baru merupakan buku yang terkunci bagi mereka. Sekarang buku itu dibuka, dan mereka bisa dengan bebas menggunakan firman Tuhan." Program penjangkauan ini tergantung pada kemauan yang terus menerus dari pemimpin desa. "Orang-orang bisa melihat bukti perubahan positif yang terjadi karena firman Tuhan, dan mereka menyukainya." Doakan agar kemauan ini terus menyala. (t\Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13568
Pokok doa:
Mengucap syukur karena masyarakat Bench di Ethiopia saat ini sudah dapat mendengar Injil dalam bahasa mereka. Doakan agar benih firman yang telah mereka dengar dapat tertanam dan bertumbuh dalam hati mereka, dan mereka dapat menjadi pelaku-pelaku firman.
Doakan agar Tuhan memberikan kepada para pemimpin desa hati yang rindu untuk mengenal Dia lebih sungguh-sungguh dan hidup dalam kehendak-Nya.
Doa Bagi Negara Gambia
Lima tahun yang lalu, Ellen adalah seorang pembantu yang buta huruf.
Sekarang dia dapat membaca dan menulis. Dia juga bertumbuh secara
rohani dan menjadi anggota paduan suara gereja. Sebuah program
pemberantasan buta huruf bagi orang-orang dewasa yang telah dirintis
oleh sebuah organisasi misi pribumi (dengan bantuan dari Christian
Aid) merupakan kunci keberhasilan transformasi yang dialami oleh
wanita itu. Menjadi pembantu yang buta huruf membuat Ellen tidak
memiliki harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Meskipun
dia menjadi orang percaya, kemungkinan besar dia hanya dapat kembali
mengikuti budaya lama yang dianut lingkungannya. Tapi Ellen bersama
beberapa orang teman wanitanya mengikuti program pemberantasan buta
huruf yang diadakan di rumah seorang misionaris. Mereka datang
setelah menyelesaikan tugas-tugasnya sepanjang hari itu. Bersama
dengan pelatihan membaca/menulis itu, pemberitaan Injil dan
pemuridan juga disampaikan.
Pendidikan menjadi dasar bagi penginjilan yang efektif. Meskipun
penginjilan di wilayah itu tidak dilarang pemerintah, tingkat
kemiskinan yang tinggi, buta huruf dan pengangguran merupakan
penghalang terjalinnya komunikasi yang efektif. Salah satu
pendekatan yang dilakukan oleh lembaga misi tersebut adalah menolong
mengurangi permasalahan sosial melalui intervensi-intervensi di
bidang pendidikan. Setiap pelayanan itu sekaligus merupakan sarana
untuk memberitakan Injil.
Sumber: NEWSBRIEF--2002-02-21
Doa Bagi Negara Ghana
Fokus pelayanan The American Leprosy Mission (ALM) ditujukan pada
para penderita penyakit lepra/kusta yang tinggal di sepanjang Pantai
Gading (Ivory Coast) dan Ghana. Sehubungan dengan semakin
bertambahnya jumlah penderita dan juga sifat alami penyakit ini yang
merusak secara agresif, ALM mencoba menolong para penderita yang ada
di kedua wilayah tersebut. Seorang perwakilan dari ALM menjelaskan
bahwa dengan perawatan efektif yang mereka lakukan, jumlah penderita
kusta mengalami penurunan dan ALM bisa melihat bahwa penyakit kusta
ini dapat segera diatasi. Lalu, ALM minta pimpinan Allah untuk
menunjukkan beberapa penyakit yang jarang sekali mendapat perhatian
dari beberapa organisasi lain. Salah satu dari penyakit itu adalah
"Buruli Ulcer" yang menyerang penduduk di Afrika Barat. ALM mendapat
kesempatan untuk memberitakan tentang pengharapan Injil saat
melayani para pasien yang mengidap penyakit tersebut. Para pekerja
ALM, selain menolong perawatan para penderita penyakit itu di rumah
sakit, pada saat yang sama mereka juga membagikan Perjanjian Baru
dan traktat-traktat Injil kepada para pasien. Firman Tuhan mulai
diterima melalui diri para pasien. Karena sebagian besar dari pasien
itu dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama maka para
pekerja ALM mendapat banyak kesempatan untuk menjalin hubungan
dengan mereka secara pribadi. Dengan demikian terbuka banyak
kesempatan untuk mensharingkan Injil kepada para pasien.
Sumber: Mission Network News, April 5, 2002
Kebutuhan akan tersedianya air minum yang bersih terus membuka
peluang untuk memberitakan Injil. Perwakilan dari Living Water
International, mengatakan bahwa mereka memberikan respon terhadap
kebutuhan yang sangat besar tersebut di wilayah Afrika Barat.
"Kami tidak hanya bisa memberi air untuk minum tetapi kami juga
bisa memberikan Air Hidup yang terbaik dan dengan cara ini kami
dapat mensharingkan Injil. Hal ini seperti pintu terbuka ketika
kami mengatakan bahwa kami tidak hanya akan menggalikan sumur air
bagi mereka, tetapi kami juga akan menceritakan kepada Anda
sesuatu lebih memuaskan daripada segelas air."
Living Water menjangkau banyak komunitas di Ghana, tetapi ini saja
tidaklah cukup. Fulton menjelaskan bidang apa saja yang harus
dikerjakan.
"Di sini kami telah mengadakan 28 proyek dan kami hanya dapat
menjangkau kira-kira 14.000 orang. Saat ini kami mencari 7,2
juta orang yang tidak memiliki sumber air bersih dan mungkin
lebih dari 90% dari 7,2 juta orang tersebut belum mendengar
Injil."
Afrika Barat sekarang sedang musim hujan, jadi anggota tim harus
memperhitungkan waktu untuk menunggu kondisi yang lebih baik dan
tersedianya suplai sebelum mulai melakukan program ini.
Sumber: Mission Network News, June 26, 2003
Para penduduk di Ghana sedang mencari banyak dukungan meskipun
sebenarnya mereka mempunyai sumber-sumber kekayaan lokal yang
melimpah. Oasis International Training Centre sedang mengajar mereka
bagaimana caranya untuk memanfaatkan dengan baik setiap sarana yang
mereka miliki. Dengan demikian mereka bisa berjuang untuk
mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Perwakilan dari Oasis
International mengatakan bahwa organisasi ini sedang berupaya untuk
terus memberikan seminar-seminar pendidikan bagi para pemimpin
gereja di Ghana. "Banyak gereja yang keterlibatannya sangat besar
dalam pelayanan penginjilan. Namun belum semua gereja memberikan
follow-up dalam mengajar dan memuridkan. Karena itu kami sungguh
merasa bersukacita karena ada banyak pendeta yang mengikuti seminar-
seminar yang kami adakan. Karena itu, kami dapat memberikan beberapa
pelatihan kepemimpinan. Oasis International berusaha memberikan
lebih dari sekedar pelatihan rohani. Teknologi pelatihan yang mereka
lakukan sangat membantu banyak dalam melakukan pelayanan outreach.
"Kami dapat mendistribusikan beberapa komputer kepada beberapa
pejabat pemerintah dan pendeta untuk membantu beberapa pekerjaan
administratif. Ini merupakan salah satu hal kecil yang bisa kami
lakukan, namun kami boleh melihat bahwa gerakan komputer secara
keseluruhan di wilayah-wilayah Ghana sangat membantu dalam
penyebaran Injil."
[Sumber: Mission Network News, February 26th, 2004]
Pokok Doa:
Berita bagus minggu ini terjadi di Ghana saat pengabaran Injil di
negara ini berjalan selangkah lebih mudah seiring dengan terjadinya
pengembangan infrastruktur. "Lebih mudah untuk menjangkau beberapa
kota dan desa kecil sehingga tim kami memiliki akses yang lebih
mudah untuk pergi desa dan kota yang berbeda-beda untuk memberitakan
Injil." Ambrose Brennan dari Oasis International baru-baru ini
menyediakan waktu untuk mengajar di pusat pelatihan yang mereka
miliki dan organisasi ini juga membeli tanah sehingga sekolah mereka
bisa diperlebar lagi. Brennan mengatakan bahwa organisasi
pelayanannya selalu mencari cara-cara baru yang dapat memberikan
pengaruh, baik secara rohani maupun ekonomi di Ghana. Satu problema
yang masih terus dihadapi sampai saat ini adalah masalah air dan
listrik. "Pemerintah Ghana sedang mencoba untuk menyalurkan tenaga
listrik tambahan ke desa-desa. Satu hal yang diminta oleh pemerintah
adalah jika kami bisa membantu mereka menyediakan tiang telepon atau
tiang listrik. Tentang masalah air, sering kali aliran air mati
selama dua atau tiga minggu sehingga perlu menemukan sumber dari
permasalahan tersebut." Diharapkan, bantuan dari Oasis International
bisa membuka jalan untuk semakin mempermudah pemberitaan Kabar Baik
di Ghana.
[Sumber: Mission Network News, January 6th, 2003]
Pokok Doa:
Bantuan Internasional membuka pintu untuk penjangkauan melalui
pelatihan kesehatan. Ghana -- Selanjutnya, trauma adalah masalah
kesehatan paling utama di Ghana, serta menjadi penyebab kematian
utama di Afrika Barat. Banyak dokter tidak mempunyai pengalaman
pelatihan untuk mendiagnosa atau menanggulangi trauma yang berkaitan
dengan cedera. Wakil "International Aid", Myles Fish mengatakan
bahwa mereka telah memberikan beberapa program pelatihan melalui
kerjasama-kerjasama internasional. "Kita akan mengembangkan program
pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang juga meliputi hal-hal
seperti penyediaan air bersih, obat-obatan, dan lainnya. Kita juga
bekerjasama dengan klinik-klinik lokal untuk penyakit tertentu,
namun kita juga memiliki kesempatan dengan rumah sakit utama untuk
menyediakan kegiatan seperti kursus pelatihan operasi dan penanganan
trauma." Fish berkata bahwa visi mereka adalah menjalankan peran
kunci bagi Amanat Agung supaya dapat bekerja dengan orang-orang
percaya di sana. Strategi kami adalah menyediakan semua pelayanan
dan aset bagi gereja lokal supaya mereka mempunyai kesempatan tidak
hanya untuk melayani komunitas mereka sendiri, namun juga dapat
membagikan iman mereka pada Kristus terhadap orang lain."
Sumber: Mission Network News, August 16th 2005
Saat ini di Ghana, Afrika Barat, Allah sedang bekerja. Art Speck
dari Oasis International Ministries (OIM) mengatakan bahwa melalui
pusat pelatihan kejuruan yang mereka adakan ada sesuatu hal yang
menggembirakan terjadi. "Apa yang saat ini kami lihat adalah
perubahan terus-menerus dalam kehidupan orang-orang yang kami
layani. Mereka berasal dari beragam tingkat masyarakat. Tidak hanya
itu, kami bersukacita saat melihat dampaknya bagi kota ini.
Pelayanan kami tidak hanya mempengaruhi orang-orang yang kami
layani. Mereka (yang kami layani) telah memberikan pengaruh kepada
orang-orang di sekitar mereka." Bukan hanya memberikan pelatihan
ketrampilan, Oasis juga mengajarkan kepada para peserta bahwa Allah
mengasihi mereka dan memberikan talenta dan kemampuan unik bagi
mereka. Menurut Speck, keunikan itulah yang membuat banyak perbedaan
di dunia. "Sekali mereka mempelajari bahwa mereka adalah seorang
pribadi yang berharga, maka mereka dapat belajar mandiri. Kami
melihat hal itu telah terjadi di Prampram secara luar biasa. Kami
berharap, pada akhirnya kami bisa melihat hal itu juga terjadi di
Ghana dan di seluruh kota di Afrika."
Sumber: Mission Network News, May 31st 2005
Perwakilan dari Every Child Ministries (ECM) di Ghana mengatakan
bahwa mereka sedang menyambut kedatangan sebuah tim yang terdiri
atas 20 orang. Tim ini akan melakukan pelayanan selama musim panas
di Ghana. "Beberapa orang dari tim tersebut akan mengajar di kelas-
kelas pemahaman Alkitab untuk anak-anak. Anggota tim lainnya akan
mengadakan pelatihan bagi para guru dan pemimpin. Selain itu, ada
juga anggota tim yang akan menyelenggarakan perkemahan sehari dan
anggota lainnya akan melayani secara intensif anak-anak dari latar
belakang yang terbuang." ECM mengatakan bahwa para pekerjanya telah
melihat banyak anak yang rindu dan mau mengenal Kristus. Lalu ECM
mengadakan pelayanan pemuridan bagi anak-anak itu melalui pelayanan
reguler yang mereka miliki. Namun, kehadiran tim di musim panas
tersebut telah memberikan terobosan baru. "Perhatian secara pribadi
yang diberikan oleh tim dari Amerika ini merupakan salah satu cara
bagi kami untuk menunjukkan secara individu yang diberikan oleh tim
dari Amerika adalah salah satu cara dimana kami dapat menunjukkan
kasih Kristus kepada anak-anak di Ghana. Selain itu, hal ini juga
menjadi cara dimana kami dapat menunjukkan kepada gereja-gereja
Afrika bahwa anak-anak itu juga berharga."
Sumber: Mission Network News, April 1st, 2005
Laporan terbaru mengidentifikasikan, ada 30.000 anak yang hidup di
jalanan kota Ghana. Mereka yang bertahan hidup, harus berhenti dari
pendidikan yang harusnya mereka jalani, pada akhirnya mereka akan
kembali pada kemiskinan. Perwakilan dari Every Child Ministries
mengatakan mereka baru membuka `Haven Academy,` sekolah khusus untuk
membantu anak-anak jalanan dan kebutuhan-kebutuhan mereka. "Kami
membuka Preschool sampai kelas dua, dan rencananya setiap tahun kami
akan menambah kelas-kelas. Hal tersebut merupakan tantangan terbesar
bagi kami, karena anak-anak tersebut harus mengejar ketinggalan
pendidikan mereka. Ada banyak kebutuhan yang mesti diberikan kepada
anak-anak tersebut agar mereka bisa seperti anak-anak lainnya."
Pendidikan adalah salah satu fokus komponen pelayanan. "Semua itu
dilakukan di Christ-centered education, namun kami berharap, mereka
dapat menjadi seperti anak-anak lain yang seumur dengan mereka yang
memiliki pendidikan dasar dan dapat menemukan talenta yang telah
Allah taruh di dalam diri mereka."
Sumber: Mission Network News, February 23rd 2005
Oasis International Ministries melihat pertumbuhan dan perkembangan
Injil yang sangat pesat di Ghana, Afrika Barat. Pelayanan Oasis
International Ministries telah berkembang dengan cepat dalam
beberapa tahun terakhir. Namun, satu hal yang paling menarik adalah
para siswa yang mengikuti pelatihan biblika menyatakan inisiatifnya
untuk melakukan pelayanan lebih lanjut lagi. Perwakilan dari Oasis
mengatakan, "Beberapa dari siswa itu datang kepada saya dan berkata,
´Orang-orang lain harus tahu apa yang sedang kami pelajari di sini.
Izinkan kami sebagai orang Afrika asli untuk membawa dan memberikan
materi-materi yang telah kami terima di sini kepada mereka. Kami
ingin menjadi misionaris bagi bangsa kami." Perwakilan itu sungguh
bersukacita karena terjadi estafet obor Injil dan terbukanya banyak
pintu untuk Injil. Hal itu sungguh menyenangkan karena ketika ada
satu generasi terhilang maka Anda dapat melihat ada generasi baru
yang muncul. Hal ini yang saya lihat telah terjadi di Ghana, Afrika
Selatan.
Sumber: Mission Network News, January 3rd, 2005
Ghana -- Sue dari Oasis International (OI) akan mengunjungi institut
pelatihan kejuruan di Prampram, Ghana dalam minggu ini. Di sana ia
tidak hanya membantu dalam administrasi, tapi juga mengajarkan
manajemen kantor dan kepegawaian. Sue berkata bahwa keterampilan
yang mereka ajarkan ini bukan hanya akan menolong masyarakat di
sana, tapi juga masa depan penginjilan. "Keterampilan itu akan
menolong para pendeta dalam mengembangkan diri. Karena beberapa dari
mereka masih muda, mereka perlu melatih diri sendiri agar memiliki
dasar yang kuat untuk dapat memberi kontribusi pada gereja dan
mengajar orang lain." Itulah yang mendorong visi dari pendiri OI,
Pendeta Elvina. Sue juga berkata bahwa misi mereka adalah untuk
memberikan pelatihan Alkitab dan pelatihan kejuruan, membantu para
pemimpin semampunya, walau ia sadar tidak akan bisa menjangkau dan
mengajar semua orang. Tapi jika dia mengajar para pemimpin, para
pemimpin itu pada gilirannya akan mengajar jemaat mereka. Banyak
pemimpin gereja yang membutuhkan bantuan finansial untuk
menyelesaikan pelatihan ini.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]
Pokok Doa:
Art Speck dari Oasis International menyatakan bahwa kelas
kepemimpinan mereka mulai meruntuhkan dinding penghalang dan
membangun kesatuan. Hal ini menarik karena, sebagaimana dikatakan
Speck, "Apa yang kita lihat di Oasis Training Center ialah bahwa
gereja Anglikan, gereja Methodist, gereja Presbytarian, dan gereja
Baptis adalah empat denominasi utama yang menghadiri kelas
kepemimpinan ini. Mereka meninggalkan kelas sembari berkata, `Kami
perlu mengajarkan ini pada pemimpin-pemimpin kami`." Kelas
kepemimpinan mereka berkembang pesat. Ketika ada yang menanyakan
kurikulum yang digunakan untuk mencapai kesuksesan seperti itu,
Speck menjawab, "Kami tidak mengatakan bahwa ini adalah doktrin
gereja, atau mengajarkan doktrin gereja. Para pemimpin dari
denominasi ini tidak merasa terusik karena bagaimana kita bisa
terusik oleh firman Tuhan? Jika kita mengasihi Tuhan dan menyukai
firman-Nya, hal ini menjadi mudah. Jadi, mereka datang dan menerima
firman Tuhan lalu membawanya kembali ke gereja mereka."
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]
Pokok Doa:
Ghana -- Beralih ke Ghana, di mana jumlah dokter mata masih jarang
dan hanya beberapa saja yang mampu melakukan perawatan tersebut.
Itulah sebabnya kenapa klinik mata menjadi bentuk pelayanan yang
nyata. Anggota International Aid, Myles Fish mengatakan "Kami
mengadakan operasi katarak untuk mereka yang tak mampu, gratis. Itu
adalah pelayanan yang cukup dramatis karena jenis operasi itu
menghadirkan situasi dimana ada orang yang datang dengan kondisi
benar-benar buta namun 24 jam kemudian mereka sudah mampu melihat
kembali." Pintu terbuka lebar -- Fish mengatakan bahwa semua yang
mereka lakukan sudah diatur dengan baik. "Kami sangat tertarik
dengan beberapa kesempatan baru yang datang. Untuk beberapa waktu
saat ini, kami telah mengadakan sejumlah klinik mata; kami telah
melakukan lebih dari 20.000 operasi katarak. Kami juga memiliki
sejumlah pelatihan di arena perawatan kesehatan, dan kami sedang
dalam proses memulai beberapa komunitas yang berdasarkan program
perawatan kesehatan." Fish menjelaskan alasan utama perluasan ini.
"Garis besarnya adalah untuk menjangkau lebih banyak orang lagi
kepada Kristus. Kami melakukannya lewat program kesehatan -- dan
kami ingin memperluas program itu sehingga kami dapat melayani
kebutuhan fisik dan membangun semacam hubungan yang perlu bagi kita
untuk membagikan kasih Kristus dengan mereka."
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
Setelah delapan tahun menjalani penderitaan hidup sebagai budak di
tempat pemujaan berhala trokosi di Ghana, Afrika Barat, seorang
wanita muda bernama Esther akhirnya terlepas dari ikatannya.
Melalui pelayanan Every Child Ministries, Tuhan telah memberikan
pemulihan dan transformasi. Belakangan, Lorella Rouster, seorang
anggota ECM mengatakan bahwa mantan budak ini telah mengakibatkan
perubahan dalam hidup orang lain. "Saat orang-orang melihatnya,
mereka segera mengetahui bahwa dulunya dia adalah seorang budak di
tempat pemujaan. Namun, mereka juga akan mengetahui bahwa sekarang
dia telah menerima Kristus. Jadi, hal ini membawa dampak yang cukup
besar." Every Child membantu Esther untuk meneruskan pendidikannya
di sekolah menengah akhir dan mendapatkan pelatihan pengajaran
Alkitab nonformal. Rouster mengatakan bahwa ia mempraktikkan
pelajaran Alkitab yang ia dapat dengan cara yang baik. "Sekarang ia
menjadi seorang diaken di gereja lokalnya dan mengajar sekolah
Minggu. Selain itu, ia juga membawa orang tuanya yang dulunya
penyembah berhala kepada Kristus. Saat ini ia juga telah menjadi
staf Every Child Ministries dan melayani sebagai konselor dan
pengajar Alkitab bagi budak-budak lainnya."
[Sumber: Mission Network News, April 2006]
Pokok Doa:
Ada dua orang lulusan Oasis Training Center (OTC) yang dilatih untuk menolong pelayanan membawa jiwa bagi Kristus. Dalam merencanakan parade Natal tahunan kali ini, mereka ingin menggunakan keterampilan berkomunikasi mereka untuk bisa melayani lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perkembangan dari kegiatan ini akan menolong secara finansial untuk meluaskan pusat kesehatan yang diharapkan dapat berlanjut dengan membawa mereka kepada Kristus. Ambrose dari OTC menjelaskan, "Sementara orang melihat kami berhasil melakukan hal-hal praktis dan ada hasil-hasil nyata dalam komunitas tersebut, kami percaya hati mereka akan terbuka untuk menerima bantuan rohani dari Allah. Jadi pertama, kami akan melakukan hal-hal yang praktis, baru yang kedua kami akan melayani kerohaniannya." Ambrose juga memercayakan diri pada Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan supaya terang-Nya dapat masuk. "Berdoalah untuk hal ini sehingga kami yakin bahwa ketika kami menapakkan kaki di kota Prampram, kami akan mengklaim tanah ini bagi Tuhan. Ada banyak wilayah kuasa kegelapan yang perlu dipatahkan," tambahnya lagi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, November 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10545 |
Pokok Doa
Para pelajar di sekolah pelatihan Oasis International diubahkan oleh Sabda Allah. Seorang pelajar yang menderita sakit kepala hebat menghubungi seorang pendeta yang lalu mendoakannya melalui telepon. Ambrose dari Oasis International mengatakan, "Pelajar itu menelepon lagi sepuluh menit kemudian dan memuji Tuhan dengan sukacita. Ia berkata, `Saya sembuh, saya sembuh! Tuhan telah menjamahku!` Dan kami percaya bahwa inilah hasil dari apa yang mereka pelajari di kelas -- beriman kepada Tuhan, percaya bahwa Dia adalah sang Penyembuh." Ambrose percaya bahwa fakta itu akan membuat mereka mengerti bahwa mereka berada di tempat yang tepat. "Fakta itu menyatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk berada di Ghana dan membagikan Injil dengan para pendeta dan pelajar setempat sehingga mereka bisa menyebarkan Injil yang mereka dengar di tengah komunitas mereka -- gereja dan sekolah -- dan memunyai dampak yang sama." Meski kisah penyembuhan Tuhan itu menyebar, masalah buta huruf mengancam dan menghalangi mereka yang mau belajar dengan lebih dalam.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10046 |
Pokok Doa
Semakin banyak anak muda yang harus berjalan kaki sejauh satu mil untuk mengikuti kelas Alkitab di Oasis International di Ghana. Kelas tersebut dimulai pada bulan Januari 2007 dengan 6 orang murid, namun meningkat pesat mencapai 70 orang yang hadir setiap Sabtu pagi. Perjalanan yang panjang itu menyebabkan para murid terlambat satu jam lamanya. Namun, Ambrose dari Oasis menyatakan bahwa keterlambatan anak-anak itu justru dikarenakan mereka membantu pelayanan dengan mengundang teman-teman dan keluarga mereka. "Bagi kami, ini adalah hal yang luar biasa. Karena kami merasa bahwa semakin banyak firman Tuhan yang bisa kami tanamkan dalam hati anak-anak ini, semakin besar peluang yang mereka miliki untuk berhasil dalam kehidupannya, berhasil dalam masyarakat, dan menjadi bagian dalam memajukan kerajaan Allah. Kami percaya mereka adalah gereja masa depan." Kini, murid-murid yang lebih senior mulai terlibat dalam mengajar dan memimpin penyembahan. Pelayanan tersebut dapat diperluas dengan kemudahan akses transportasi. "Kami sedang memikirkan seandainya kami memiliki sebuah bus kecil atau mobil van sebagai alat transportasi, tentu kami dapat memulai kelas tepat waktu, menyelesaikannya, dan mungkin memberi kesempatan pada murid lain yang lebih banyak lagi."
Sumber: Mission News, April 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9836
Pokok Doa
Di Ghana, sebuah kelas teologia yang diikuti oleh anak-anak muda beralih menjadi kelas penginjilan. Oasis International memulai kelas ini karena permohonan masyarakat agar kegiatan pelatihan anak muda diperbanyak. Setelah delapan minggu, 26 murid telah menerima Kristus dan lebih banyak lagi murid yang tetap setia mengikuti kelas, demikian Ambrose dari Oasis International berujar. "Kami mendorong para murid untuk mengundang teman-teman mereka yang mungkin tertarik atau yang mungkin belum mengenal Tuhan. Dengan kata lain, mereka menjadi misionaris muda, penginjil muda kami." Murid-murid dari kelas kepemimpinan Oasis mulai ikut terlibat dalam kelas baru untuk memimpin pelajaran Akitab mereka yang pertama. Ini merupakan berita yang sangat menggembirakan untuk kelanjutan Oasis Training Center. Brennan mengatakan, "Kami rindu melihat kegiatan ini semakin berkembang, tentu saja, semakin banyak guru yang perlu kami bina supaya semakin banyak pula kelas yang dapat kami buka. Kami berharap, ini bagaikan bola salju yang makin lama makin besar, dan di masa mendatang kami akan dapat menawarkan lebih banyak pelatihan kepemimpinan dan pengembangan kepemimpinan di berbagai bidang lainnya." Mohon dukungan doa agar para pelatih beroleh hikmat sejalan dengan berkembangnya pelayanan ini.
Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9726
Pokok Doa:
Gereja di Ghana telah melakukan gerakan yang luar biasa dalam misi lintas budaya selama sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 1997, sebuah pemprakarsa nasional gabungan memulainya dengan pertanyaan seperti ini: "Apakah orang Kristen dari Ghana bagian selatan melayani salah satu komunitas dari 37 komunitas yang belum terjangkau di bagian utara? Sudah adakah orang yang pergi ke daerah itu dan mempelajari bahasanya untuk memberitakan Injil?"
Sebuah survei di antara orang Kristen mengungkapkan jawaban yang menggelisahkan: "Tidak satu pun misionaris Ghana yang melayani di bagian utara," lapor RC (pemimpin misi). "Semua pelayanan lintas budaya dilakukan oleh misionaris barat dan para petobat baru hasil jangkauan mereka."
Hal itu sangat menggugah, dan gereja wilayah selatan menanggapi tantangan ini. Berbagai denominasi memfokuskan apa yang mereka miliki untuk wilayah utara, dan misi lintas budaya pun meningkat tajam. Hasilnya, dalam lima belas tahun terakhir, setidaknya empat ribu gereja baru telah dirintis dan masih banyak gereja baru lain yang ditemukan dalam penelitian terbaru akhir-akhir ini. Telah ada gerakan perintisan gereja yang terus bertumbuh di setiap suku dari 37 suku yang ada. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8 |
Judul kolom | : | World Christian Report |
Judul artikel | : | Ghana: Four Thousand New Churches |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Bulan November 2007 yang lalu, Global Advance menyelenggarakan konferensi misi pertama mereka di Ghana. Hampir 1.000 pendeta dan 200 pemimpin bisnis dari berbagai denominasi menghadiri konferensi tersebut. David Shibley dari Global Advance mengatakan bahwa ada perbedaan yang nyata antara kerinduan dan sumber daya yang dimiliki oleh orang-orang yang ada di sana. "Gereja di Ghana, yang adalah gereja terkuat di Afrika, benar-benar memiliki hati misi dan visi misi yang besar. Mereka lebih rindu untuk pergi sendiri menjangkau orang-orang daripada mengirim misionaris, jadi kami percaya bahwa konferensi ini sangat penting." Ratusan pendeta berencana untuk mendirikan gereja-gereja baru -- beberapa bahkan di lingkungan multibudaya. "Saya percaya Tuhan dengan Roh-Nya, akan memakai dan memberikan peran yang sangat strategis untuk gereja di Ghana demi kepentingan kegiatan misi di abad ke-21. Saya menjumpai orang-orang yang memiliki hati misi yang besar di Ghana."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10643 |
Pokok doa
Doakan setiap orang percaya atau organisasi yang menghadiri konferensi misi di Ghana ini, agar mereka menangkap visi yang telah dibagikan dan dapat membagikan visi tersebut ke negara mereka masing-masing. Sehingga lebih banyak lagi orang yang terbeban untuk terlibat dalam pelayann misi.
Biarlah gereja-gereja yang ada di Ghana dapat menjadi teladan bagi gereja-gereja yang lain. Mohon agar Tuhan memakai gereja ini dengan luar biasa dan memberikan perkara yang lebih besar lagi bagi pekerjaan Kristus.
Perbudakan seks merajalela di antara agama-agama suku di Ghana. Salah satu bentuk terburuknya adalah praktik yang disebut Trokosi -- gadis-gadis muda diserahkan kepada para dukun sebagai tebusan dosa. Mereka dijadikan budak dan gundik. Every Child Ministries menyelamatkan para wanita itu dan juga anak yang lahir dari dukun-dukun tersebut. Salah satu pendiri ECM, LR melaporkan bahwa pelayanan mereka telah membebaskan 55 budak dari kepala para dukun yang disebut "Thunder God" (ilah guntur). LR mengatakan bahwa pembebasan ini merupakan keajaiban. "Beberapa anggota-anggota kelompok ECM telah mengunjungi kepala dukun tersebut selama 5 tahun terakhir. Lambat laun, dia datang kepada Kristus." LR berkata bahwa pertobatannya menggerakan pembebasan budak-budak. Dan tidak hanya itu saja! "Kepala dukun tersebut mengadakan pertemuan dengan 63 dukun lain yang berada di bawahnya dan mendorong mereka mengikut Kristus juga." LR mengatakan bahwa banyak budak yang telah dibebaskan datang kepada Kristus juga. Akan tetapi, jalan di depan cukup panjang. "Pembebasan adalah sebuah peristiwa, tetapi rehabilitasi adalah sebuah proses. Kami melakukan sesuatu, beberapa di antaranya adalah pelatihan keahlian dan konseling. Kami akan terus mengabarkan Injil kepada mereka dan memuridkan mereka yang datang kepada Kristus." (t/Uly)
Sumber: Mission News, April 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14088]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk perlindungan yang Tuhan berikan bagi anak-anak Ghana korban trokosi melalui pelayanan ECM. Doakan, pertobatan pada dukun memberikan kebebasan bagi orang Ghana untuk mengenal dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka.
Berdoa bagi para petobat baru di Ghana, agar dapat segera dimuridkan oleh gereja lokal sehingga tidak jatuh untuk kedua kalinya ke dalam dosa yang sama.
Doa Bagi Negara Guinea
Abdoulay Mane dan Masalu Kompo telah dibaptis di desa Kimiya. Keduanya adalah orang pertama di Landuma yang berani mengambil langkah untuk dibaptis. Sementara itu, delapan truk yang penuh dengan 70 tamu orang Kristen dari suku Tanda dan Nalu dan sebuah gereja Kristen di Boke tiba untuk mendukung orang-orang percaya di Landuma. Walau menghadapi kemungkinan adanya penganiayaan, dua orang ini (Abdoulay dan Masalu) dengan berani telah menyaksikan kerinduan mereka untuk mengikuti Tuhan sebelum dibaptis oleh misionaris Kirk Rogers dan Jim Sheffield. Ada juga masa-masa dimana Masalu hampir berhenti dari pekerjaannya membantu Kirk menerjemahkan Alkitab ke bahasa Landuma. "Saya tahu bahwa Anda selalu mengatakan yang sebenarnya," katanya. "Anda tidak pernah membohongi saya atau orang lain di desa ini, (namun) saya cuma takut kalau saya mengetahui kebenaran, maka saya akan terkena masalah." Masalu memang tidak hanya datang pada mereka untuk mencari sumber kebenaran, namun dia juga membantu Kirk dan Jim dalam mengajar orang Landuma. Pada hari Minggu saat dia dibaptis, suaranya sangatlah berguna. Ketika kesaksian Abdoulay yang kesehatannya sudah menurun waktu itu tidak dapat terdengar jelas, Masalu pun mengulanginya sehingga orang banyak bisa mendengarkan apa yang Abdoulay katakan. Becca, putri Jim yang berusia 12 tahun juga dibaptis, namun misionaris tersebut tidak diperkenankan membaptis Bagar, putra Masalu yang berusia 8 tahun.
Kepala desa Kimiya biasa menghadiri atau mengirim wakilnya untuk menghadiri acara yang terjadi di wilayahnya. Menjadi tanggung jawab kepala desa untuk menjaga keamanan wilayahnya. Kepala desa Kimiya itu adalah kakak Masalu yang bernama Sedu. Ia tak mempermasalahkan Masalu dan Abdoulay yang dibaptis karena mereka adalah orang dewasa yang telah mampu memilih jalan hidupnya sendiri. Namun ia mengatakan bahwa ia tak dapat mengizinkan Bagar dibaptis. Menurut budaya Landuma, anak itu masih terlalu muda sehingga masih belum mampu mengambil keputusan yang sedemikian penting bagi hidupnya. Hal itu cukup mengecewakan Kirk dan Jim, namun mereka cukup sadar dan menghormati adanya pengaruh dari keluarga yang turut berperan dalam mengambil keputusan tersebut. Hari Minggu berikutnya diadakan baptisan lagi di Hamdallaye. Yang dibaptis adalah Salu Compo, Mamadu Jasi, Ibrahima Bah dan istri Masalu, Aisatou.
Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, November 11th, 2005
CONAKRY, Guinea: Taksi kembali beroperasi, pasar dan toko-toko sudah kembali buka, murid-murid pun sudah kembali ke sekolah, dan para misionaris dapat kembali melanjutkan pekerjaan mereka tanpa gangguan. Tim penerjemah Alkitab dalam bahasa Susu membuat kemajuan yang baik, meskipun masih ada beberapa pertanyaan tentang istilah-istilah penting. Pasangan misionaris Benton dan Lorna Willard sudah selesai mengoreksi dan memeriksa pengertian pada beberapa kitab Perjanjian Baru yang diterjemahkan oleh Pioneer Bible Translators. Pasangan Willard juga dibantu oleh para murid yang mengikuti pelajaran Alkitab mingguan mereka. Para wanita itu -- Fatu K., Fatu C., Sale, Ariatu, Yenaba, dan Mamata bertemu setiap hari Senin. Kelompok lainnya, yang terdiri dari pasangan-pasangan Kristen dan orang-orang lain yang tertarik pada firman Tuhan, mengadakan pertemuan setiap hari Rabu.
[Sumber: New Tribes Mission, Juni 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Guinea Bissau
Mam Manga dari Guinea Bissau, Afrika Barat, belajar di sebuah sekolah Alkitab di Brasil. Setelah lulus, ia ingin kembali ke negaranya untuk melayani Yesus. "Orangtua saya dulunya bukan Kristen, bahkan cukup menentang karena mereka masih menganut kepercayaan nenek moyang. Di rumah kami banyak patung berhala, dan orang-orang datang untuk memberi persembahan bagi para berhala itu. Abang saya belajar di ibukota, dan di sana ia menjadi Kristen. Hal itu memicu perdebatan sengit. Saya masih ingat ayah saya mengatakan padanya `Kamu sudah bukan anakku lagi!!` Keluarga kami sudah memutuskan untuk memukulinya sampai ia berubah pikiran, tapi Tuhan meluputkannya dari pemukulan itu. Tidak lama kemudian, tiba-tiba ayah merasa tidak enak badan dan tubuhnya lemas. Dukun-dukun mengatakan bahwa roh-roh marah padanya. Penderitaan yang dirasakannya membuat ia terbuka pada Yesus, dan ketika abang saya tersebut mensharingkan tentang imannya, maka ayah, ibu, empat saudara perempuan saya dan saya sendiri menjadi percaya pada Yesus. Yesus pun lalu menyembuhkan ayah saya, sehingga ia bisa berjalan lagi. Pada hari itu juga, ayah membakar semua patung berhalanya dan meminta maaf pada abang saya -- hari itu adalah hari yang terindah. Saya juga tak akan pernah melupakan kata-kata terakhir ayah sebelum ia meninggal beberapa tahun yang lalu: `Anak-anak, ikutlah Yesus dan kita akan berkumpul lagi di dalam kekekalan.`"
Sumber:FridayFax, October 20, 2005
Negara di Afrika Barat ini berpenduduk sejumlah 1,3 juta orang. Sekitar 2,5% diantaranya memeluk agama Kristen (Kami bersyukur karena dalam tiga tahun ini, jumlah tersebut bertambah terus. Ini merupakan buah dari doa-doa syafaat saudara-saudara seiman). Suku-suku terabaikan di negara ini, antara lain Fula, Mandinga, Nalu, Susu, Soninke, Jahanka, Pajadinka, Manika, Wolof, dan Badyara. Semuanya belum pernah diinjili dan diperlukan tambahan pekerja misi dari dalam dan luar negeri.
Di negara kecil yang sangat miskin dan politiknya tidak stabil ini, ada pekerja misi dari Indonesia yang memberitakan Injil di antara orang Animis di berbagai desa dan daerah. Puji TUHAN, jemaat-jemaat baru dapat didirikan dan bertumbuh. Selain itu, para pekerja misi ini masing-masing memuridkan petobat baru agar bisa bertumbuh dalam Kristus dan menjadi dewasa dalam iman. Komunikasi keluar negeri sulit, karena kantor pos tidak berfungsi, sedangkan telepon dan email hanya ada di ibukota saja.
Sumber: Doa SWI Jan/Feb 05
Berita terakhir, ketika misionaris Jim Sheffield mengajarkan kitab Kisah Para Rasul, orang Kristen di Landuma diperhadapkan dengan konsep baru -- memperingati kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus dalam suatu perjamuan kudus. Jim menunjukkan apa yang dilakukan oleh orang percaya mula-mula dan mendorong orang di Landuma untuk melakukan hal yang sama, untuk terus bertekun dalam iman dan mendengarkan perintah Tuhan, menikmati persekutuan, menolong sesama, merayakan perjamuan kudus dan berdoa bersama. Lalu Jim membaca dari kitab Markus, yang menceritakan perjamuan kudus yang asli. Ia mengingatkan mereka bahwa Yesus mengatakan agar melakukan hal ini untuk mengingat pengorbanan-Nya pada kita. Ia menjelaskan arti dari simbolisasi pemecahan roti. Lalu ia bertanya pada para orang percaya, makanan apa yang dalam budaya mereka yang terbaik untuk merayakan perjamuan Tuhan. Mereka menjawab bahwa sepotong roti Perancis adalah makanan yang paling berharga. Jim telah menduga keputusan mereka dan ia telah membawa roti Perancis itu. Kelompok tersebut duduk di sebuah lingkaran kecil kemudian roti itu diberikan bergiliran, setiap orang mengambil secuil, memuji Tuhan dan bersyukur pada Dia atas pengorbanan-Nya. Jim kemudian menjelaskan arti dari simbolisasi anggur. Jemaat di Landuma memutuskan bahwa minuman sejenis kool-aid yang bisa dibeli di supermarket adalah pilihan terbaik. Mereka kemudian mendiskusikan apakah akan menggunakan gelas secara bersama-sama atau gelas sendiri-sendiri. Biasanya mereka menggunakan gelas secara bersama untuk makan, namun mereka telah melihat gereja Afrika menggunakan gelas sendiri-sendiri. Jim mengatakan bahwa Yesus menggunakan gelas secara bersama ketika Ia memimpin perjamuan kudus namun gelas terpisah juga sering dipakai untuk menghindari penularan penyakit. Jemaat Landuma memutuskan bahwa akan lebih cocok menggunakan gelas bersama. Jim mempunyai 2 buah gelas untuk wadah minuman buah merah lokal yang telah siap sedia dan mulai meminumnya secara bergiliran, sekali lagi dengan memuji dan mengucap syukur pada Tuhan dalam doa setiap kali gelas itu berpindah tangan. Jemaat Landuma memutuskan bahwa mereka akan mengadakan komuni pada setiap akhir acara kebaktian. Jim bertanya bagaimana cara mereka membayar roti dan minuman itu. Beberapa waktu yang lalu para jemaat telah memutuskan bahwa mereka akan menjalankan kantong persembahan tiap minggu dan mereka menetapkan akan mengambil biaya itu dari sana. Jim berkata pada para jemaat itu bahwa ia akan memimpin mereka dalam melakukan perjamuan kudus selama 2 minggu ke depan namun setelah itu mereka akan memilih dua orang untuk memimpin setiap minggunya. Mereka memilih Masalu dan Salu, 2 orang yang telah dianggap sebagai pemimpin di antara orang percaya di Landuma.
Sumber:New Tribes Missions, February 2006
Doa Bagi Negara Kamerun
Para pemuda di Kamerun yang telah percaya kepada Kristus berterima kasih kepada 16 pemuda dari Amerika Serikat dan Kanada. Menurut perwakilan dari Teen Missions International, acara kemah-kemah penginjilan yang mereka adakan di Kamerun telah melatih para pemuda Amerika Serikat untuk melakukan pekerjaan misi. "Anak-anak muda ini
mengadakan beberapa pelatihan untuk para pemuda di negara yang dikunjungi melalui drama, panggung boneka, dan kelas-kelas musik.
Setelah mengadakan perkemahan tersebut, para pemuda ini diutus untuk melakukan penginjilan dari rumah ke rumah. Mereka menyaksikan bagaimana lebih dari 3000 orang mempunyai kerinduan untuk mengenal Kristus melalui usaha-usaha penginjilan yang mereka lakukan. Menurut perwakilan tersebut, para pemuda perlu dilibatkan dalam penginjilan karena 60% populasinya berusia di bawah usia 18 tahun. Ada satu langkah utama yang akan dikerjakan Teen Missions International yang memerlukan dukungan doa. "Kami merencanakan untuk membuka sekolah Alkitab di tahun 2004 nanti. Kami berharap ada beberapa pemuda dari hasil kemah penginjilan ini yang mempunyai kerinduan untuk melayani Allah dan bersedia menjadi misionaris. Karena itu dukungan doa dan juga dana dari umat Kristen sangat dibutuhkan untuk membangun dan mendukung sekolah Alkitab yang akan didirikan oleh Teen Missions International ini.
Sumber: What In The World, October 31, 2003
Kamerun -- Kamerun yang terletak di Afrika bagian Barat adalah ladang misi terbaru untuk Association of Baptists for World Evangelism (ABWE). Tujuan mereka ialah membantu pengembangan gereja-gereja yang sungguh-sungguh mewartakan Firman Tuhan yang dipimpin oleh warga Kamerun sendiri serta yang dapat mengirimkan misionaris mereka sendiri. Dave Hamrick dari ABWE mengatakan bahwa kegiatan ekspansi ini sangat menarik dan sangat dibutuhkan, "Kami baru menemukan adanya satu kebutuhan yang sangat besar dan kami juga menemui beberapa gereja kecil yang meminta kesediaan kami memberikan beberapa pelatihan kepemimpinan dan pelajaran teologi." ABWE juga memiliki kesempatan besar untuk menggunakan radio sebagai alat untuk menjalankan pelayanan outreach. Hamrick mengatakan bahwa banyak orang di Kamerun yang menguasai lebih dari satu bahasa ingin belajar bahasa Inggris. "Pihak pemerintah juga menginginkan adanya stasiun radio berbahasa Inggris. Mereka telah memiliki banyak stasiun radio berbahasa Perancis, namun mereka sedang mencari organisasi- organisasi yang mau memproduksi program siaran radio berbahasa Inggris. Mereka tak begitu ambil pusing dengan isinya; mereka hanya menaruh perhatian bahwa siaran itu akan menggunakan bahasa Inggris," tambahnya. ABWE segera mengambil kesempatan itu dan mereka sangat takjub dengan perbuatan yang dapat dilakukan Tuhan nantinya.
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
Kamerun -- Tingkat buta huruf yang masih tinggi di beberapa wilayah di Kamerun menjadikan media audio menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk menginjili. Wycliffe Bible Translators memiliki tim untuk merekam kitab-kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Bafut.
Anggota Wycliffe, Ruth Hubbard, mengatakan bahwa pemimpin proyek itu telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, dampak Injil bagi masyarakat. "Faktanya, beberapa pembaca yang telah dipilih, secara umum bukanlah pembaca yang baik. Mereka adalah orang-orang yang,menurut pandangan si pemimpin proyek, tidak pantas dipilih, namun kini ia begitu tergerak saat melihat bagaimana orang banyak berubah setelah terlibat dalam proses itu." Hubbard mengatakan bahwa pemimpin tim tersebut menjadi semakin tertarik ketika melihat para pembaca tersebut merasa ikut memiliki proyek ini. "Tuhan memakai orang-orang ini dalam kelemahan mereka dan membuat mereka merasakan anugerah dari-Nya. Mereka adalah orang-orang sederhana yang sebelumnya tidak pernah memberi kontribusi penting, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, namun karena Firman Tuhan dan perubahan yang diakibatkannya, kini mereka mampu memberikan kontribusi."
[Sumber: Mission Network News, Maret 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Kenya
"International Women's AIDS Run" pertama yang diselenggarakan di
Kenya telah menarik lebih dari 10.000 partisipan. Lomba lari sejauh
10 kilometer ini mengambil tempat di Nairobi untuk mengekspresikan
solidaritas dan dedikasi kaum wanita dalam mengatasi penyebaran AIDS
di negara mereka. Lomba lari ini dipimpin oleh Ibu Negara Kenya dan
didukung juga oleh beberapa pegawai pemerintah. Organisasi World
Vision mendukung acara ini dengan menyediakan dana dan merekrut 3000
anggota. World Vision turut bekerja sama untuk memampukan anak-anak
Tuhan di Kenya agar dapat menyadari potensi pemberian Allah yang
mereka miliki sehingga bisa mengatasi masalah kemiskinan di
negerinya. Dengan cara ini, kasih Kristus terlihat nyata di mata
orang-orang yang menerima bantuan.
Sumber: Mission Network News, October 14th, 2003
Ini merupakan cerita tentang pelestarian identitas suatu budaya.
Bagi "The Seed Company", bekerja di Kenya wilayah barat daya di
antara Suku Suba adalah untuk menjaga agar suku ini tetap ada. Ada
banyak pola pikir yang menjadi tantangan bagi tim penerjemah
Alkitab. "Beberapa suku yang ada di sekitar mereka memandang rendah
Suku Suba karena tidak memiliki Alkitab, dan suku-suku tersebut
menganggapnya sebagai suku terbelakang karena Allah belum pernah
berbicara kepada Suku Suba. Orang-orang Suku Suba itu sendiri
menerima begitu saja pendapat ini, dan mereka benar-benar merasa
malu hanya karena mereka tidak memiliki Alkitab. Sejak saat itu,
tujuh kitab dalam Alkitab telah diterjemahkan bagi Suku Suba. Dari
situlah kemudian terbentuk suatu gereja yang berkembang bersama
dengan masyarakat yang holistik. "Saat ini Suku Suba menjadi partner
dari suatu sekolah yang tugas utamanya adalah menolong anak-anak
yang menjadi yatim piatu karena AIDS, dengan memberikan dorongan
semangat dan pendidikan yang baik serta makanan bergizi untuk
mematahkan siklus penyakit dan kemiskinan di wilayah itu.
Sumber: What In The World, July 31, 2003
"Saya menaikkan syukur kepada Allah bagi pelayanan EHC (Every Home
for Christ) atas metodenya dalam menjangkau banyak orang dimana pun
mereka berada dan terutama di rumah-rumah mereka," kata Rev. Cosmas
Ole Mwangi, dari Vision Christian Church, Masailand. "
Sebelumnya kami tidak melihat banyak tuaian saat kami hanya
menunggu kedatangan orang-orang di gereja. Namun sekarang kami
menjalankan pelayanan sesuai dengan visi EHC, dengan demikian
pelayanan kami yang dulunya stagnant, sekarang bisa mulai
berkembang. Kami telah merintis dua gereja baru dan saya yakin
bahwa dengan kecepatan seperti ini, gereja kami akan mencapai
rekor pertumbuhan."
Direktur EHC, Nicholas Mulea, menuliskan, "Saat melanjutkan
pelayanan di Kenya dan terutama di wilayah Masailand, kami bertujuan
untuk semakin terlibat lebih dalam lagi dengan gereja-gereja yang
tergabung dalam program outreach EHC. Jika kami dapat menyediakan
sepeda maka akan sangat menolong pelayanan. Dari bantuan pertama
yang mereka berikan, berupa 10 sepeda, banyak pelayanan yang
berhasil dicapai. Kebutuhan-kebutuhan yang perlu segera dipenuhi
adalah melatih dan melengkapi para pekerja, lalu mengutus mereka
sehingga mereka bisa mengadakan pelayanan penginjilan dalam
komunitas mereka."
Sumber: Fax of the Apostle, May 2003
Allah sedang mengubah hidup dan minat para pemuda di Eldama Ravine,
Kenya, Afrika. Para pekerja Africa Inland Mission melaporkan bahwa
para pemuda mulai tertarik untuk terlibat dalam pelayanan African
Inland Church. Mereka sedang merencanakan program-program yang
bertujuan untuk menarik dan mengenalkan para pemuda non-Kristen
kepada Kristus.
Sumber: Mission Network News, April 28th, 2003
Satu tim sukarelawan mengadakan pelayanan outreach kepada Suku
Pokot, salah satu suku terabaikan di Kenya. Dalam 4 hari, mereka
merawat lebih 750 orang, mensharingkan Injil kepada lebih dari 1100
orang, dan merintis tiga gereja. Di sebuah desa, seorang penatua
gereja baru mendengarkan Injil untuk pertama kalinya. Ketika seorang
relawan bertanya apakah ada yang ingin menerima anugerah hidup kekal
secara cuma-cuma yang ditawarkan Allah, seorang penatua segera
mengatakan sesuatu dalam bahasa aslinya. Para pria lain dalam
kelompok itu menggumamkan sesuatu dan menganggukkan kepala sebagai
tanda persetujuan. Dengan senyum besar menghiasi wajah, penerjemah
mengatakan apa yang dikatakan penatua suku tadi, "Bagaimana kita
dapat menolak anugerah besar yang telah diberikan oleh Allah yang
maha besar?" Kemudian penerjemah itu menjawab: "Saya mengarungi
lautan Atlantik agar bisa berada di tempat ini. Penatua ini, sama
seperti sebagian besar orang yang kami layani, sama sekali belum
pernah mendengar nama Yesus. Allah telah menyediakan orang yang haus
seperti penatua ini, sehingga saya, yang telah mengenal Dia,
digerakkan Allah untuk menempuh jarak 10.000 mil, masih ditambah
dengan perjalanan 9 jam, untuk mengenalkan Yesus Kristus kepada
penatua ini. Yang dibutuhkan Allah adalah orang-orang yang mau
menyediakan diri untuk dikirim kepada orang-orang seperti penatua
ini. Kerinduan yang Allah tempatkan di hati saya sebesar kerinduan
penatua ini untuk mengenal Kristus. Terpujilah Allah yang memberikan
kesempatan untuk melayani Suku Pokot."
Sumber: Subject: Advance: March 14, 2004
Audio Scripture Ministries sedang bersiap-siap untuk meluncurkan
program penginjilan perdana di luar Nairobi, Kenya. Mendengar hal
itu, Anda mungkin bertanya, "Bukankah Kenya sudah dijangkau Injil?"
Tom Dudenhofer dari ASM mengatakan bahwa meskipun pelayanan misi
sudah ada di Kenya selama lebih dari satu abad, "Kemiskinan dan
terisolasinya banyak wilayah di luar pusat perkotaan telah
menciptakan generasi baru dari orang-orang yang terabaikan karena
penginjilan tidak dilakukan secara terus-menerus di wilayah-wilayah
yang terisolasi tersebut. Orang-orang itu perlu dijangkau lagi
dengan Injil Yesus Kristus." Cara kerja program tersebut adalah
sebagai berikut: "Program Alkitab ini akan dijalankan dengan
memberikan semacam tape recorder kepada salah seorang pendeta lokal
di salah satu desa yang belum terjangkau. Seluruh penduduk desa
berkumpul bersama untuk mendengarkan Alkitab audio melalui tape
recorder tadi. Lalu mereka menghafalkan ayat-ayat yang sudah
didengar. Para pendengar juga didorong untuk mensharingkan kesaksian
hidup yang mereka alami."
Sumber: Mission Network News, June 24th 2005
Pokok Doa :
Setiap bulan, ada ribuan orang di Afrika yang mengenal dan mau
datang kepada Kristus. Setelah mereka menjadi petobat baru, mereka
mulai terlibat dalam sebuah gereja lokal. Kebanyakan dari gereja-
gereja lokal tersebut dijalankan oleh orang-orang Kristen yang belum
mempunyai pendidikan formal Teologi. Perwakilan dari Christian World
Outreach (CWO) memberikan perhatian terhadap hal tersebut. "Ada
kekosongan dan kebutuhan yang besar akan pendeta dan pemimpin-
pemimpin gereja yang berkualitas. Kami mengirim pasangan misionaris
pertama ke Machakos, Kenya untuk belajar di sebuah universitas kecil
yang bernama Scot Theological College." Saat ini ada sekitar 25
siswa dari seluruh Afrika. CWO mengatakan jika para pemimpin baru
tidak mendapatkan pemahaman Alkitab yang benar, maka pemujaan-
pemujaan kepada kepercayaan semula dapat muncul kembali. "Orang
akan meninggalkan kepercayaannya yang semula dan menjadi pengikut
Kristus. Namun, jika tidak ada pelayanan follow-up, mereka tidak
bisa bertumbuh secara rohani. Pendidikan yang diberikan di Scot
Theological College akan membantu pelayanan penginjilan yang
dilakukan CWO. Dengan demikian, kami bisa mengarahkan para petobat
baru ke suatu gereja yang telah memiliki pemimpin terlatih.
Sumber: Mission Network News, April 8th, 2005
Pokok Doa :
Dari rumor yang beredar di Kenya, diskusi sebuah perjanjian yang tidak jelas arahnya nampaknya akan berujung pada sebuah kekacauan. Masyarakat internasional ingin agar kedua belah pihak bekerja sama. Menurut beberapa organisasi kemanusiaan, kekerasan yang terjadi pascapemilihan umum telah menyebabkan 600.000 orang Kenya pindah ke negara lain.
Jakob Kramer dari Christian Reformed World Relief Commitee (CRWRC) mengatakan bahwa konflik yang berpusat di wilayah Rift Valley di Kenya Barat berakar dari konflik tanah yang sudah berlangsung selama satu tahun. Reaksi atas pemilihan umum dan tudingan penipuan semakin membakar perselisihan yang terus melebar skalanya ke seluruh negeri. Dalam lima minggu terakhir, jumlah pengungsi Kenya di daerah sekitar Luke`s Cathedral meningkat dari 65 menjadi 250 jiwa, dan jumlah itu terus bertumbuh. "Kami juga membantu sekitar 15.000 keluarga," kata Kramer, yang juga mengatakan bahwa gereja-gereja mencoba menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan-kebutuhan pokok orang-orang yang terbaring kurus itu.
CRWRC disokong pemerintah untuk menambah bantuan bagi para pengungsi yang ada di Reformed Church. Dana dari Canadian International Development Agency juga sangat membantu mengurangi ketegangan yang sempat terjadi. Kramer berkata, "Kami telah menggunakan dana tersebut untuk memberikan bantuan yang bukan makanan, yakni selimut, kain kelambu, periuk, panci, dan jerigen untuk mengangkut air."
Kramer mengatakan bahwa banyak orang menjadi percaya karena kesaksian penginjilan yang mereka lakukan. Hal itu nampak jelas sekali. "Pada awal terjadinya konflik, banyak orang pergi ke gereja karena mereka merasa nyaman di sana -- dalam konteks orang Kristen yang saling berbagi -- bisa bebas dari aturan-aturan suku yang mengikat, yang pada akhirnya akan memberikan keamanan pada mereka." CRWRC juga mendirikan kamp Internally Displaced Persons (IDP) di Kenya bagian barat pada Januari awal dan terus secara sistematis mencari rumah-rumah tangga yang belum mendapatkan bantuan dari organisasi kemanusiaan. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Februari 2008 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10889 |
Pokok doa:
CRWRC dan gereja-gereja di Kenya sedang terus berupaya membantu para pengungsi Kenya. Biarlah Tuhan memberi kecukupan atas segala kebutuhan yang diperlukan, sehingga banyak orang yang dapat dibantu.
Di tengah keadaan perselisihan ini, berdoalah untuk kegiatan penginjilan yang dilakukan oleh orang percaya di Kenya. Biarlah Tuhan yang berbicara dan memberi kelegaan kepada mereka yang sedang ada dalam keadaan terjepit.
Doakan para pengungsi Kenya, minta agar Tuhan melindungi serta memelihara kehidupan mereka. Doakan juga agar aparat pemerintahan Kenya dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di negara tersebut.
Selama dua puluh tahun, Audio Scripture Ministries (ASM) telah mengirim Alkitab ke wilayah Nairobi, Kenya. Theovision International berkomitmen menjangkau orang-orang yang tidak bisa membaca dan mereka akan membantu memerluas pelayanan ASM. Tom Dudenhofer berkata, "Betul-betul ada banyak kebutuhan di desa-desa di sana walaupun hanya untuk melakukan pelayanan tindak lanjut, seperti mengadakan program pemuridan yang lebih mendalam, dan Theovision berkomitmen untuk melakukannya di negara ini." Rencana Theovision adalah untuk memindahkan pusat ASM di Nairobi menjadi sebuah pusat distribusi Afrika Timur. Pendekatan khusus Theovision adalah mengizinkan mereka menjangkau orang-orang yang hampir tidak terjangkau. Pendengar setia biasanya berkembang dalam dua hal yang berbeda. "Mereka tidak hanya mau percaya Yesus dan membuka gereja, tapi di lingkungan gereja mereka juga ingin lebih bertumbuh lagi. Begitulah, mereka telah percaya kepada Kristus dan sekarang mereka membutuhkan pertumbuhan dan mereka dapat menggunakan Alkitab audio ini untuk benar-benar bertumbuh dalam pengetahuan akan apa yang Yesus katakan dan ajarkan, dan juga mengenal seluruh Kitab Perjanjian Baru." Berdoalah agar semua surat-surat yang diperlukan dapat dipersiapkan tanpa ada halangan yang berarti.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10564 |
Pokok Doa
Doakan Theovision International yang berkomitmen menjangkau orang-orang yang tidak dapat membaca. Kiranya mereka memberikan pelayanannya dengan maksimal dan dipakai Tuhan dengan luar biasa.
Berdoa untuk kegiatan penginjilan lewat Alkitab audio. Biarlah semakin banyak orang dimenangkan bagi Kristus dan semakin bertumbuh dalam pengetahuan akan apa yang Yesus katakan dan ajarkan dalam firman-Nya.
Ada ratusan anak-anak dalam kamp Internally Displaced Persons (IDP) di Kenya. Ada 250 anak yang terancam terjangkit penyakit, seperti kolera, disentri, dan diare, karena di sana tidak ada sumber air bersih untuk makan dan minum. Kamp ini juga tidak memunyai sistem pengaturan pembuangan sampah, sehingga sampah dibiarkan menimbun di sekitar kamp. Sampah itu telah mencemari sungai terdekat -- satu- satunya sumber air untuk kamp itu. Penghuni kamp saat ini tidak memunyai pilihan selain meminum air yang tercemar itu.
Childcare Worldwide telah menyediakan bahan-bahan dasar untuk bertahan hidup, seperti nasi dan kacang-kacangan, bagi penghuni kamp. Namun, penghuni tidak akan bertahan lama jika tidak tersedia air bersih. Childcare Worldwide dapat menyediakan solusi jangka panjang untuk masalah sanitasi ini tetapi mereka memerlukan dukungan. Doa dan dukungan Anda tidak hanya akan membawa kehidupan bagi banyak orang, tetapi juga bagi kehidupan rohani mereka. Doakan agar ketika penghuni kamp menerima air bersih, mereka juga mau membuka hati kepada Air Kehidupan, Yesus Kristus.
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14806]
Pokok doa:
Doakan untuk kebutuhan dana dalam program penyediaan air bersih di Kenya, agar Tuhan menggerakkan orang-orang percaya untuk terlibat dan di dalamnya dan mendukung program ini.
Doakan juga untuk tim Childcare Worldwide yang melayani di Kenya, agar Tuhan memampukan mereka melayani dan menyentuh setiap anak dengan kasih Kristus.
Selama 2 dekade, Global Advance telah terlibat dalam pekerjaan Tuhan di Kenya. Organisasi ini membantu melatih, memotivasi, dan menyediakan puluhan ribu gembala di baris depan. Tim pelayanan ini baru saja mensponsori dua konferensi di timur laut, Mwinge, dan Garissa.
JH memimpin tim tersebut bersama mitra GAM di Afrika Timur, yaitu DH dan SK. Selama pertemuan itu, mereka fokus pada pendeta-pendeta yang melayani di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama tetangga (95% - 99%).
Kira-kira, ada 20 pendeta dan gereja di kota Garissa, dan banyak dari antara mereka yang terisolasi. Tim itu telah bertemu dengan para pendeta untuk mengatur, melatih, dan memberi mereka semangat. Mereka akan ditempatkan untuk melayani tetangga-tetangga mereka di sebelah utara, yakni di negara Somalia. (t\Uly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14728]
Pokok doa:
Berdoalah untuk orang-orang percaya di Kenya agar mereka berani dan tabah, tetapi tetap dipenuhi oleh belas kasih, dan hati Kristus.
Berdoa juga untuk setiap keperluan yang dibutuhkan oleh Global Advance, yang terlibat dalam pelayanan misi di Kenya. Kiranya Tuhan mencukupkan kebutuhan mereka.
Walaupun kondisi Kenya saat ini cukup stabil, mereka masih mencoba memulihkan diri setelah kekerasan yang menimpa negara mereka pascapemilu pada tahun 2007. Di saat Pengadilan Kriminal Internasional berencana mengadili kedua partai yang berkuasa, Gobal Aid Network (GAiN) merencanakan suatu kunjungan bantuan. Charles Debter dari GAiN mengatakan: "Kami menyediakan kesempatan bagi mereka yang rindu menjangkau daerah kumuh di wilayah Nairobi, lokasi yang didominasi oleh kemiskinan. Injil tetap bergerak maju lewat gereja, dan lewat sekolah." Perjalanan tersebut [telah] dilaksanakan pada tanggal 28 Mei sampai 10 Juni, dan anggota- anggota regu akan mendapatkan kesempatan mengunjungi daerah kumuh dan pedesaan. Di daerah itu, misionaris-misionaris senior telah merintis 50 gereja, namun mereka memerlukan bantuan untuk meneruskannya: "Ini adalah suatu kesempatan bekerja sama untuk menjangkau orang-orang termiskin dari yang paling miskin. Di tempat ini ada keputusasaan, tetapi dalam Kristus, ada pengharapan besar." (t/Uly)
Sumber: Mission News, April 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14080]
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan memulihkan masyarakat Kenya dari trauma yang mengikat hidup mereka, karena peristiwa yang tidak menyenangkan yang menimpa negara ini beberapa tahun silam.
Berdoa juga agar Tuhan memampukan anak-anak-Nya yang melayani di Kenya, sehingga mereka dapat memperkenalkan kasih Kristus yang dapat menggantikan kekhawatiran dan mengobati luka hati mereka dengan kasih-Nya.
Doa Bagi Negara Kongo
Sehubungan dengan terjadinya kekerasan baru-baru ini di Nyankunde,
Democratic Republic of Congo (DRC), Mission Aviation Fellowship
terpaksa harus menutup sementara kantor mereka yang ada di sana.
John Lewis, wakil dari MAF, menjelaskan bahwa peperangan antar suku
telah menghancurkan pelayanan outreach mereka.
"Kantor utama kami benar-benar hancur total dan rata dengan
tanah. Saya berbicara dengan seorang pilot kemarin yang sedang
mencoba terbang di atas wilayah Nyankunde. Dia hanya melihat
puing-puing terserak di berbagai tempat, bahkan belum aman untuk
mendaratkan pesawat di sana. Jadi, selama dua atau tiga bulan
terakhir kami tidak akan dapat menggunakan kantor Nyankunde."
Namun, saat ini MAF tetap melanjutkan pelayanan mereka di wilayah
ini. Lewis meminta dukungan doa bagi tim pelayanan di Kongo.
Sumber: Mission Network News, February 10th, 2003
Pokok Doa Dunia hari ini akan kita mulai dengan Republik Demokratik
Kongo, dimana pemerintah telah menandatangani persetujuan berbagi
kekuasaan dengan para pemberontak. Persetujuan itu bertujuan untuk
mengakhiri konflik empat tahun dimana sudah lebih dari 2 juta orang
meninggal. Petugas World Vision, Tex Lanier, mengatakan mereka
berharap dapat melanjutkan pekerjaan mereka untuk membantu membangun
kembali infrastruktur negeri yang mengalami kehancuran ini.
"Dalam segala hal yang dilakukan World Vision, kami selalu
membawa Injil kepada orang-orang. Injil, dalam pandangan kami,
memiliki dua bentuk: perbuatan dan perkataan. Kami tentu saja
menunjukkan perbuatan kepada orang-orang ini dengan memberi makan
yang lapar dan menolong yang miskin. Injil dalam perkataan juga
sangat mungkin untuk dilakukan."
Lanier meminta orang-orang percaya untuk berdoa bagi para pekerjanya
di daerah itu, juga bagi penduduk yang selamat dari malapetaka.
"Yang pasti saya ingin orang-orang berdoa untuk persetujuan damai
yang baru ditandatangani beberapa hari yang lalu agar sungguh-sungguh dijalankan, dan kedua belah pihak menghormati persetujuan
itu. Doakan agar Raja Damai membawa kedamaian, dan kedamaian itu
akan langgeng."
Sumber: Mission Network News, Dec 30th, 2002
Tentara pasukan keamanan PBB melucuti senjata tentara militer lokal
di Kongo. Ini merupakan respon terhadap penyerangan yang menewaskan
9 orang Pakistan. Perwakilan dari Grace Ministries International
mengatakan bahwa kekerasan ini hanya terjadi di daerah Utara,
sedangkan di daerah Selatan perdamaian berjalan sangat baik. Dia
juga mengatakan bahwa pelayanan sudah bisa dilanjutkan kembali.
"Kami telah mengirimkan 60 sepeda bagi para penginjil sehingga
mereka bisa kembali melakukan perjalanan dan mempermudah kunjungan
mereka dari satu tempat ke tempat lain. Ini merupakan hal yang
sangat positif." Perwakilan dari Grace Ministries juga mengatakan
bahwa orang-orang Kongo telah disiapkan untuk mendengar Kabar Baik.
"Ketika Injil disharingkan kepada orang-orang Kongo, ada banyak
respon dari mereka yang mendengarnya."
[Sumber:Mission Network News, March 3rd 2005]
Pokok Doa:
Mengucap syukur atas pelayanan yang dilakukan oleh Grace
Ministries International di Kongo. Kiranya Roh Kudus selalu
menyertai pelayanan mereka dan Allah akan senantiasa memenuhi
segala kebutuhan yang diperlukan untuk pelayanan mereka.
Doakan orang-orang Kongo yang merespon terhadap Injil yang
diberitakan. Mereka bisa mendapat pelayanan follow-up yang tepat
dan penguatan iman untuk bertahan di tengah-tengah lingkungan
mereka.
Kinshasa, Kongo--Republik Demokratik Kongo telah melaksanakan
pemilu. Hasil pemilu tersebut diharapkan dapat mengakhiri 32
tahun masa pemerintahan yang otoriter serta kekejaman perang saudara
yang telah memakan lebih dari empat juta jiwa. Tragedi kemanusiaan
itu bahkan juga telah disebut menelan ribuan nyawa setiap minggunya.
Anggota World Vision, Rory Anderson, menyatakan bahwa mereka sedang
mencoba mencukupi baik kebutuhan saat ini maupun di masa depan.
"Pemilu ini sangat penting karena akan membantu masa transisi negara
Kongo dari pemerintahan otoriter serta ketidakstabilan akibat perang
kepada pemerintah yang terlegitimasi dan mampu menapaki jalan menuju
perkembangan." Negara ini masih harus menapaki jalan panjang untuk
menuju kestabilan politik dan lebih jauh lagi untuk menuju kepada
masa yang benar-benar damai. Anderson mengatakan bahwa tim mereka
terus mewartakan pengharapan dalam Kristus lewat proyek-proyek
mereka karena "Sungguh merupakan satu sukacita untuk mampu melakukan
pekerjaan Tuhan dengan melayani mereka yang sering kali dilupakan
oleh masyarakat internasional, namun kami tahu bahwa semua anak-anak
Kongo serta orang tuanya adalah berharga di mata Yesus."
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Di Kongo, para pendeta saling mengajar satu sama lain. Para anggota Free Church of Congo menawarkan sesi pelatihan Alkitab kepada lebih dari lima ratus pengkhotbah yang memiliki sedikit pendidikan formal Alkitab. Setiap sesi terdiri dari empat mata pelajaran yang sudah disiapkan oleh para pendeta itu. Tom dari Evangelical Free Church Mission mengatakan, baru-baru ini mereka menghabiskan waktu selama dua minggu untuk menambah kosakata dan mengembangkan keterampilan pastoral mereka dan semuanya itu berjalan dengan sangat sukses. Tujuan mereka ialah dalam tiga tahun ke depan, kemampuan para pengkhotbah itu akan setingkat dengan para pengkhotbah terlatih di sekolah Alkitab. Tom berkata bahwa mereka sudah menerima laporan kemajuan yang positif. "Berdasarkan apa yang kami lihat sejauh ini, di tahap awal ini, mereka sudah kembali dan menggunakan bahan-bahan yang kami berikan ini secara langsung dalam khotbah-khotbah mereka, dalam pelajaran, dan dalam apa yang mereka bagikan kepada masyarakat mereka. ECFM sudah menciptakan program sponsor yang disebut CEFOC bagi siapa pun yang ingin membantu pelayanan ini.
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Tim Grace Ministries baru-baru ini mengadakan seminar di Republik Demokrasi Kongo. Seminar 4 hari ini ditujukan bagi para kepala sekolah dan pendeta di Kama. Tujuannya adalah untuk melengkapi para pemimpin di sana supaya memasukkan prinsip-prinsip ilahi ke dalam sistem pendidikan.
Sebanyak 2 ton literatur Kabar Baik dan perlengkapan untuk penginjilan penjangkauan, termasuk sebuah sepeda motor dan gas, dikirim ke Kama. Dua tim yang melakukan penginjilan di sekolah-sekolah dan desa-desa akan menggunakan peralatan-peralatan ini dan berencana mengunjungi seratusan sekolah pada Natal nanti.
Seorang anggota tim membagikan kegembiraannya karena terlibat dalam pembagian literatur di dua sekolah, di mana sebanyak 165 orang menanggapi pesan Kabar Baik setelah melihat DVD "The God-Man".
Doakan tim ini ketika mereka melakukan perjalanan di jalanan yang kasar dan berlumpur dengan menggunakan sepeda motor dan sepeda untuk membawa buku-buku dan perlengkapan, "sound system", pemutar DVD, dan proyektor. Doakan agar Tuhan mau menggunakan mereka untuk membawa banyak orang kepada Kristus. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, November 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13490
Pokok doa:
Mengucap syukur atas bantuan 2 ton literatur dan perlengkapannya yang dikirim ke Kongo. Doakan agar melalui bantuan ini, banyak orang yang belum percaya dapat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka.
Doakan bagi tim yang akan terlibat di dalamnya, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan, mengingat medan yang harus mereka lalui cukup berat.
Sebanyak 15% anak-anak di Kongo adalah anak yatim piatu karena AIDS. Sebagian besar anak-anak itu berasal dari daerah barat laut Republik Demokrasi Kongo dan mereka telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka karena HIV/AIDS.
Mereka hidup di daerah negara berkembang yang belum mendapat listrik atau air dan berada di bawah iklim politik yang tidak tenang dan tidak stabil. Pada sebagian besar kasus, anak- anak yatim piatu ini berasal dari situasi keluarga yang miskin ke situasi keluarga miskin lainnya, dengan hanya didampingi oleh komunitas gereja lokal. Bersyukur unit keluarga masih menjadi faktor penyeimbang di lingkungan pedesaan di Kongo. Karena kalau tidak, anak-anak itu menjadi tunawisma dan tinggal di jalanan.
Melalui Global Fingerprints, anak yatim piatu ini dapat bersekolah, menerima perawatan medis, dan ditempatkan di rumah keluarga Kristen dari Evangelical Free Church di Kongo.
Bagi sebagian besar dari anak-anak ini, berjalan kaki adalah satu- satunya transportasi mereka, dan sepatu mereka tidak lebih dari sandal yang sudah tidak layak pakai. Doakanlah proyek "Shoe Me" ("Berikan Aku Sepatu") yang bertujuan mengumpulkan dana untuk membeli ribuan pasang sepatu bagi anak-anak ini. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, July 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/
Pokok doa:
Doakan program "Shoe Me" (Berikan Aku Sepatu) untuk membantu menyediakan sepatu bagi anak-anak di Kongo, agar Tuhan menggerakkan setiap orang percaya di Kongo dan di tempat lain untuk menopang program ini.
Doakan Global Fingerprints yang melayani dan berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik kepada anak-anak yatim piatu di Kongo, agar Tuhan memberkati tim untuk melayani anak-anak ini.
Doa Bagi Negara Kuba
Dukungan doa sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan gereja di Kuba.
Menurut laporan dari perwakilan HCJB World Radio, Americo Saavendra
"Saat ini gereja-gereja rumah berkembang pesat di berbagai tempat."
Saavendra membentuk 'Apoyo', sebuah pelayanan yang dilakukan bersama
HCJB World Radio dan Leadership Resources International. Saavedra
mengatakan bahwa gereja-gereja di Kuba berkembang dengan cukup baik.
"Gereja-gereja ini secara aktif memberitakan Injil kepada lingkungan
di sekitar mereka. Kebutuhan terbesar gereja-gereja tersebut saat
ini adalah pengadaan program follow-up dan pelatihan bagi para
petobat baru." Saavedra mengatakan bahwa buku-buku rohani juga bisa
membantu program pelatihan ini, namun hal itu juga merupakan suatu
tantangan. "Salah satu kesulitan terbesar adalah bagaimana
mendapatkan buku-buku yang berisi materi-materi yang dibutuhkan dan
mengirimkannya kepada mereka. Sebenarnya ada banyak buku yang masuk
ke Kuba. Sekali setahun, kami dapat memesan banyak buku dan
mengirimnya melalui kapal ke Kuba. Namun kami memerlukan waktu
kurang lebih satu tahun lagi untuk mengurus proses perijinan
masuknya buku-buku itu."
Sumber: Mission Network News, July 31st 2003
Republik Kuba adalah negara sekular. Masyarakatnya hidup dalam kemiskinan, sedangkan komunitas beragama mayoritas di sana menghadapi tantangan serius di tengah tuntutan hak-hak agama teoritis. Pada saat yang sama, Darryl, Direktur WorldServe di Kuba, mengatakan bahwa tim mereka menuai panen kebangunan rohani di kalangan gereja-gereja yang menginjili. "Kebangunan rohani itu mulai beranjak menjadi sebuah pergerakan gereja rumah. Ada sekitar 1.100 gereja dan gereja rumah pada 1990, dan kini jumlahnya hampir mendekati 17.000. Itu adalah suatu kebangunan rohani," ujarnya. Tahun ini, WorldServe dan American Bible Society bekerja sama untuk mengirimkan suatu hadiah besar untuk gereja yang sedang bertumbuh. "Hadiah itu bukan hanya pengiriman terbesar Alkitab anak-anak, namun juga sebuah pengiriman terbesar Alkitab dalam sejarah Kuba -- dua kali lebih besar dari pengiriman yang terakhir. Organisasi lain telah mengirim Alkitab dalam jumlah besar, namun 200.000 Alkitab dalam setahun adalah pengiriman Alkitab terbesar dalam sejarah Kuba.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10210 |
Pokok Doa
Walaupun penduduk Kuba lebih bebas dibanding dengan masa-masa sebelumnya, pemerintah komunis mereka masih membatasi sebagian besar kegiatan kekristenan. Akan tetapi, John Dyck dari World Serve Ministries mengatakan bahwa gereja sedang berbuah. Kebutuhan- kebutuhan utama mereka adalah dana dan pelatihan. Oleh karena itu, World Serve melangkah untuk mengisi kekosongan tersebut dan menguatkan para pelayan Kuba. "Yang menggerakkan apa yang dilakukan World Serve di Kuba adalah kita percaya bahwa orang-orang Kubalah yang menjangkau sesama orang Kuba untuk Yesus Kristus." Salah satu contohnya adalah pelayanan anak: "Gereja-gereja Kuba telah sadar dengan kenyataan bahwa pelayanan anak merupakan jendela kesempatan yang besar untuk menjangkau rumah-rumah yang mungkin tidak bisa dijangkau. Anak-anak bukanlah satu-satunya kelompok yang menanggapi kasih Kristus: "Pertobatan yang mereka saksikan di antara anak-anak sangat besar; tetapi lebih dari itu, ada keinginan dari orang tua mereka untuk mecari sesuatu yang berguna bagi keluarga mereka." Dick mengatakan bahwa pada satu pelayanan anak yang diatur oleh rekan World Serve dari Kanada, ada sekitar 150 anak yang datang bersama 80 orang tua. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Juni 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14401]
Mengucap syukur untuk pelayanan World Serve di Kuba, yang telah memberkati masyarakat di sana. Doakan agar melalui pelayanan mereka banyak orang dapat menerima kebenaran Injil.
Berdoa bagi umat percaya di Kuba, agar Tuhan memberi hati yang rela untuk melayani sesama mereka yang belum percaya.
Doa Bagi Negara Lesotho
Kerajaan Lesotho dikelilingi oleh negara Afrika Selatan dan mereka berada di daerah tidak datar. Di atas gunung-gunung ini hiduplah sekelompok orang-orang unik yang menjadi perhatian khusus penginjilan EHC (Every Home for Christ). "Kelompok ini adalah anak-anak penggembala yang menjaga ternak mereka di atas gunung-gunung itu," kata direktur EHC Hennie Van Zyl. "Mereka sendirian selama berhari-hari saat berada di puncak gunung-gunung ini; saat itulah kesempatan yang baik bagi mereka untuk mendengarkan Kabar Baik." Mereka adalah penggembala yang perlu dikenalkan pada Yesus, Sang Gembala yang Baik. "Kami memiliki beban untuk anak-anak gembala ini," tulis Hennie.
Untuk bisa melakukan penginjilan secara efektif kepada anak-anak gembala ini -- yang kebanyakan diantara mereka buta huruf -- EHC telah bergabung bersama dengan Lesotho Bible Society untuk merekam berita Injil ke dalam rekaman Gospel Recordings untuk membuat tape khusus yang mudah dibawa kemana-mana. "Tape anak gembala" itu dibagikan kepada gembala-gembala sehingga mereka bisa mendengarkan Injil secara berulang-ulang. Lalu mereka bisa menceritakan tentang Injil itu ke desa mereka kepada keluarga dan tetangga mereka. Pelayanan outreach EHC di Lesotho telah menghasilkan respon sebanyak 50.000 lebih dan telah terbentuk 210 kelompok persekutuan.
Sumber: E-vangelism Update April 2004
Di wilayah pegunungan Lesotho, para gembala sedang belajar membaca. Gembala yang masih anak-anak ini, yang disebut sebagai "anak-anak gembala", telah disewa atau dipekerjakan oleh sebuah keluarga untuk mengawasi kawanan ternak yang tersebar di lahan-lahan berbatu dan penuh ranting. Steve Hill dari Africa Inland Mission (AIM) menjelaskan alasan mengapa mereka mengadakan pelayanan ini. "Semua anak laki-laki harus mendaftarkan hewan piaraannya. Bagi mereka, kewajiban untuk pergi ke tempat pengecapan tersebut dan membubuhkan tanda `x` di setiap hewan piaraan sangatlah menurunkan martabat mereka. Kami melihat kebutuhan mereka untuk mempunyai kemahiran membaca dan menulis. Sebagian besar dari anak gembala yang telah mengikuti kelas kami sekarang telah beranjak dewasa dan bersedia menjadi pengajar di kelas-kelas yang kami adakan. Membaca ayat-ayat Alkitab dan memberitakan Injil juga menjadi bagian pelajaran yang diajarkan di kelas-kelas kami." Hill mengatakan bahwa yang menarik adalah saat melihat bagaimana gereja lokal bersedia untuk mengambil alih proyek pendidikan bagi anak-anak gembala ini. "Kami juga memulai pelatihan bagi warga negara agar mereka mau terlibat dalam program pendidikan yang kami adakan dimana kami juga memberi pelatihan penginjilan dan literatur. Kami memulai program ini dengan tiga anak gembala dan sekarang telah memiliki 16 kelas yang telah melatih sekitar 2.000 anak gembala. Tidak ada orang lain di wilayah pegunungan ini yang bersedia menjangkau mereka."
[Sumber: CMDNet Weekly Update, July 2nd, 2005]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Liberia
Para misionaris di Liberia, Afrika Barat, baru-baru ini mengadakan persekutuan revival yang menuntun banyak orang untuk menerima keselamatan dan menghancurkan banyak dewa dan jimat-jimat dari tukang sihir. Di sebuah desa, sekitar 27 orang menerima Kristus dan dibaptis. Dua diantara 27 petobat baru tersebut adalah sesepuh wanita yang terlibat dalam dunia sihir. Kedua wanita itu menggunakan
ilmu 'voodoo' untuk membunuh beberapa wanita muda dan anak-anak di desa mereka. Setelah kedua sesepuh wanita itu menerima Yesus, mereka membawa semua jimatnya. Para misionaris membakarnya di hadapan semua penduduk desa. "Kuasa Allah tercurah dan penduduk desa menaikkan pujian kepada Allah." Pelayanan perintisan gereja dan penginjilan di Liberia terus berlanjut. Di akhir tiga bulan pertama pelayanan mereka ada sekitar 431 penduduk menerima Kristus. Mereka juga mendirikan tiga gereja desa dan memberitakan Injil di 49 pos PI.
Para misionaris terus mendistribusikan literatur Kristen dan
mengadakan persekutuan doa penginjilan untuk menarik penduduk Afrika kepada Allah.
Sumber: What In The World, June 30, 2003
Liberia/AS -- Perang saudara selama bertahun-tahun di Liberia yang menyebabkan para misionaris bangsa Barat pergi dari negara itu dan memaksa misionaris lokal melanjutkan pelayanan di sana. Meskipun ini adalah hal positif bagi gereja, Pastor Isaac Wheiger, penanggung jawab Liberian Wesleyan Church mengatakan hal tersebut berdampak pada kurangnya pendidikan teologi. Wheiger mengatakan banyak pendeta telah pergi ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan, namun itu pun belum berhasil. "Lebih dari 90% dari mereka yang memperoleh beasiswa ke Amerika tidak kembali lagi kemari. Jadi, Grand Rapids Theological Seminary (GRTS) memutuskan akan menyelenggarakan pendidikan teologi di Liberia." Presiden GRTS dari Cornerstone, Doug Fagerstrom,
mengatakan bahwa rencana ini lebih dari sekadar membawa teologi ke Liberia. "Grand Rapid Theological Seminary tidak tertarik untuk membuka cabang sekolah di seluruh dunia. Kami hanya tertarik untuk melatih sekelompok warga pribumi yang nantinya dapat membuka sekolah teologinya sendiri." Para pendeta dibutuhkan untuk menghadang laju pertumbuhan agama lain yang kemungkinan besar akan menguasai seluruh negeri kecuali ada sesuatu yang dilakukan.
[Sumber: Mission Network News, Mei 2006]
Pokok Doa:
Salah satu komandan pemberontak Liberia yang paling kejam, yang dikenal sebagai "General Butt Naked" -- karena berperang hanya menggunakan sepatu bot -- telah mengakui peranannya dalam meneror negara. Ia mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas dua puluh ribu pembunuhan. Tetapi di tengah-tengah kondisi ini, dia berjumpa dengan Kristus.
Kekejaman yang dia lakukan bersama pasukannya selama perang saudara Liberia, antara lain adalah praktik ritual magis yang dilakukan dengan membunuh anak-anak dan memakan hati mereka. Minggu lalu, Joshua Milton Blahyi tidak menjelaskan secara detail kepada Truth and Reconciliation Commission (TRC) Liberia mengenai kiprahnya selama bertahun-tahun dengan milisi perang yang paling ditakuti ini.
Dia menceritakan bagaimana di tengah-tengah situasi ini, dia bertemu dengan Kristus yang menandai permulaan pelayanannya sebagai pendeta. "Yesus menampakkan diri kepadaku dan menyuruhku berhenti menjadi budak." Pengalaman itulah, katanya, yang mendorongnya untuk bertobat dan mengubah hidupnya, dan pergi ke kota-kota lain untuk mengabarkan Injil. Blahyi, 37 tahun, mengatakan bahwa TRC-lah yang memutuskan apakah dia harus diberi amnesti atau dihukum. "Saya bersedia pergi ke pengadilan jika diperlukan," katanya. "Dan saya akan mengulangi apa yang baru saja saya sampaikan tadi." (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Februari 2008, Volume 26, No. 2 |
Judul asli artikel | : | Commander Confesses Atrocities and Christ |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Beberapa tahun yang lalu, penginjil Tommy Tippit menerima surat elektronik (e-mail) yang menyatakan keputusasaan dari seorang laki-laki yang tidak ia kenal. Orang tersebut adalah seorang pendeta Liberia yang mencari sepuluh pendeta Amerika secara tersambung (online). Tippit berkata, "Dia menulis kepada sepuluh pendeta itu. Saya adalah salah satu pendeta yang dikirimi surat, dan hanya saya yang membalasnya. Di surat itu tertulis, "Negara kami sedang perang dan hancur. Maukah Anda datang?" Tippit bersedia datang ke negara itu. Saat ini dia rindu untuk mengubah keadaan negara itu dengan kuasa Tuhan. Tippit berkata, dalam batas tertentu, ia ingin tinggal di Liberia. Wakil Presiden Liberia bahkan meminta Tipit kembali ke Liberia untuk membantu membangun kembali negaranya. Langkah selanjutnya ialah melakukan suatu tindakan nyata. "Saya berdoa agar ada orang-orang di Amerika yang Tuhan jamah, yang berkata, `Hei, kami sanggup mengirim beberapa dokter. Hei, kami dapat mengirim beberapa pekerja bangunan. Kami dapat mengirim sesuatu ke sana dan menciptakan suatu perubahan besar` -- tidak hanya dalam bidang sosial, tapi juga dalam bidang kerohanian, seperti yang sudah kami lakukan." (t/Novita dan Dian)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10719 |
Pokok doa:
Doa Bagi Negara Libya
Voice of the Martyrs melaporkan bahwa duabelas mahasiswa wanita dan
dua mahasiswa pria dari Universitas Nasser di Tripoli baru-baru ini
diadili karena kepercayaan mereka kepada Kristus. Seorang pekerja
Kristen yang mengenal wilayah Libya ini berkata bahwa,
"Tidak diragukan lagi keempat belas mahasiswa itu akan di penjara
dalam waktu yang lama. Jika mereka dibebaskan dari penjara, dapat
dipastikan mereka akan dibunuh keluarganya karena telah
mempermalukan nama keluarga."
Penangkapan seperti ini seringkali dihadapi oleh orang-orang percaya
di wilayah ini. Beberapa mahasiswa lain juga ditangkap karena alasan
yang sama. Namun mereka sekarang telah dibebaskan (indikasi bahwa
mereka tidak lagi menganut agama Kristen dan berbalik ke agama
asalnya).
Sumber: Mission Network News, August 23rd, 2002
OneHope (dulu Book of Hope) telah menjangkau ribuan anak-anak di Madagaskar dengan Injil melalui bantuan buku-buku, sebuah film, dan seorang wanita yang perannya sangat penting.
"Tuhan mengirimkan kepada kami wanita yang luar biasa ini," kata seorang staf OneHope. "Ia sungguh peduli dengan anak-anak di negara ini." Kebanyakan anak-anak di Madagaskar mengenal wanita ini dengan nama G. Ia menjalankan sebuah program televisi dan melakukan penjangkauan. G selama ini bekerja di OneHope untuk membagikan Injil kepada anak-anak yang ia jangkau. Ia telah banyak memberi dampak kepada banyak anak sehingga ia terus meminta lebih banyak bahan untuk dapat dibagikan, termasuk brosur-brosur Book of Hope dan film OneHope yang mengisahkan kasih Kristus. Judulnya "The GodMan".
"Buku yang kami miliki pada dasarnya adalah sebuah buku yang disusun untuk anak-anak yang memiliki tingkat baca tulis rendah," kata staf OneHope. "Buku ini memiliki banyak gambar, mengisahkan kehidupan dan riwayat Kristus, dan buku ini terkait dengan film yang kami pertontonkan, 'The GodMan'. Anak-anak terus-menerus diingatkan bahwa mereka juga dapat membagikan kisah tersebut kepada anak-anak lain di komunitas mereka." G banyak mendorong anak-anak untuk melakukan hal tersebut dan ia telah mendistribusikan ratusan buku. "Catatan kami menunjukkan bahwa ia telah menjangkau lebih dari 130.000 anak dengan buku, dan sekitar 66.000 -- 67.000 anak telah menonton film 'The GodMan'."
G bertekad untuk melihat transformasi kehidupan anak-anak itu melalui perubahan tingkah laku dan komitmen yang sejati kepada Tuhan. Ia sangat rindu mewujudkan visi yang Tuhan telah tanam dalam hidupnya sehingga dana yang terbatas pun tidak menghambat pelayanannya. Dalam kondisi keuangan yang tidak baik, G menjelaskan kepada OneHope bahwa dia akan terus melayani tanpa gaji selama 2 bulan ke depan agar supaya penjangkauan terhadap banyak anak dengan Injil dapat terus dilakukan. Menurut staf Onehope, 1 dolar Amerika dapat menjangkau tiga anak dengan Injil. Dana dibutuhkan untuk memberi makan anak-anak di Madagaskar, baik secara fisik maupun rohani. G bekerja tanpa lelah untuk melakukan apa pun yang ia mampu lakukan melalui OneHope. (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
Kisah selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/12331
Pokok doa:
Berdoa untuk pelayanan G, agar Tuhan memberi kekuatan, kemampuan, hikmat, dan hati seorang hamba kepadanya sehingga ia dapat melakukan pelayanannya dengan sukacita dan banyak anak-anak yang dapat dijangkau bagi Allah.
Doakan juga untuk setiap dana yang dibutuhkan untuk menjangkau anak-anak di Madagaskar, agar Tuhan mengetuk hati setiap orang percaya di Madagaskar dan negara lain untuk mereka dapat terlibat dan memberkati pekerjaan Tuhan saat ini.
Madagaskar adalah negara kepulauan di pantai lepas Afrika (dahulu bernama Malagasi, yakni negera bekas jajahan Perancis). Sebanyak 78 persen tanah di negara itu terbuang sia-sia karena tradisi pertanian "tebang dan bakar" yang mengancam kehidupan satwa liar, mengikis, dan menggersangkan tanah.
JS dan AS terlibat dalam "Eden Reforestation Projects" (Proyek Reboisasi Eden). Awalnya, menanam pohon mungkin tidak terdengar seperti sebuah panggilan misionaris, tetapi Anda akan kagum dengan cara Allah memakai proyek ini. Allah memakainya tidak hanya untuk memulihkan lingkungan, tetapi juga untuk membuka lapangan pekerjaan dan membuka hati orang-orang Madagaskar kepada Injil.
Melalui pelayanan mereka lebih dari 10.000.000 pohon telah ditanam, dan 142 orang Madagaskar telah bekerja, sebagian besar adalah orang-orang miskin, janda, dan orang tua tunggal yang memunyai anak-anak. (t/Uly)
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Madagaskar: Planting Trees and Churches |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Berdoa agar melalui peroyek yang dilakukan oleh JS dan AS, ada dampak yang positif terjadi dalam masyarakat di Madagaskar, dan Injil pun bisa menjamah setiap masyarakat di Madagaskar.
Doakan juga agar melalui proyek Reboisasi Eden, Madagaskar menjadi daerah yang lebih baik dan kualitas hidup masyarakat di sana ditingkatkan.
Doa Bagi Negara Malawi
Bagaimana penduduk Afrika memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus?
Apakah hanya dengan berkhotbah di hadapan orang banyak sambil
membawa Alkitab tebal di tangan mereka?
"Dua tahun yang lalu, kami membutuhkan atap yang baru untuk tempat
tinggal kami di Malawi. Kami mempekerjakan lima orang Afrika yang
dengan sukacita mengerjakan tugas mereka. Selama bekerja dua
bulan, kelima orang Afrika itu menyaksikan hampir segala sesuatu
yang terjadi di tempat tinggal kami yang menjadi pusat pelayanan
misi. Mereka menyaksikan bagaimana kami berbicara dengan para
pengunjung dan bagaimana kami mengadakan pemahaman Alkitab. Salah
seorang dari kelima pekerja itu, Fazani, berasal dari suku Yao
yang beragama Muslim. Fazani mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mendalam tentang Yesus. Setelah tugas mengganti atap rumah
selesai dilakukan, kelima orang itu kembali ke desanya. Satu
bulan yang lalu, Fazani muncul di pintu rumah kami sambil
tersenyum lebar. 'Saya sekarang menjadi pengikut Kristus juga.'
Karena rasa ingin tahu, kami bertanya kepadanya bagaimana dia
bisa mengambil keputusan itu. Fazani menjawab, 'Saya telah
melihat bagaimana Anda hidup dan mendengar dan mengetahui apa
yang Anda ceritakan tentang Yesus.'"
Sumber: FridayFax, October 25, 2002
Kebakaran di Malawi sangat mempengaruhi pelayanan Teen Missions
International (TMI). Perwakilan dari TMI mengatakan bahwa kebakaran
yang terjadi pada tanggal 3 Januari yang lalu telah menghancurkan
gudang tempat penyimpanan semua perlengkapan dan persediaan Boot
Camp.
"Salah satu kesulitan terbesar adalah kebanyakan peralatan
yang diperlukan semua tim TMI tidak tersedia di Malawi atau di
banyak tempat di negara-negara Afrika lainnya. Jadi, hal ini
bukan hanya sekedar aspek keuangan. Situasinya sungguh sulit
saat ini dan memakan banyak waktu kami. Selama bertahun-tahun
kami telah membangun gudang itu dan tiba-tiba kini gudang itu
terbakar padahal kami membutuhkannya untuk persiapan Bible Camp
tahun depan. Tidak akan mudah untuk menjalaninya saat ini."
Peterson percaya bahwa api ini merupakan suatu serangan rohani
karena mereka baru saja selesai mengadakan Bible Camp yang sukses.
"Dalam Bible Camp ini, mereka telah menyelesaikan pelatihan
misi bagi para remaja Malawi. Ada 111 anak yang mengikuti
Bible Camp itu dan 75 diantaranya memutuskan untuk terlibat
dalam pelayanan full-time."
Sumber: Mission Network News, January 20th, 2003
Suku Kokola di Malawi dan Mozambique pernah suatu saat tidak
memiliki seorang misionaris pun yang melayani di antara mereka.
Orang-orang percaya yang ada di suku ini bersekutu dalam doa dan
meminta Allah untuk mengirimkan seseorang yang bisa memberitakan
Injil kepada Suku Kokola. Sekarang ini seorang pendeta Malawi dengan
talenta apostolik yang sangat kuat telah menerima suatu pelayanan
untuk bekerja di wilayah Kokola. Pengutusnya memberikan pengaturan
waktu yang fleksibel sehingga dia dapat juga memulai pelayanan di
Suku Kokola. Dia telah mempelajari peta-peta di wilayah ini untuk
merencanakan perjalanan misionarisnya di tengah-tengah Suku Kokola.
[Sumber: Advance, Nov. 30, 2003]
Pokok Doa:
Negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa) berada dalam kondisi yang membahayakan. Eritrea, Etiopia, dan Somalia saat ini sedang menghadapi ketidakstabilan yang terancam menyebar. Todd dari Voice of the Martyrs (VOM) mengatakan bahwa wilayah itu mengakui kebebasan untuk memeluk agama Kristen. Meskipun demikian, pada praktiknya daerah ini terkenal sebagai daerah penganiaya gereja yang sangat kejam. "Ketika Anda membicarakan ketidaktenteraman di sana dan beberapa kasus lain, kekerasan terbuka yang terjadi di negara-negara itu jelas membuat orang-orang Kristen di sana semakin terancam keselamatannya dan pertumbuhan gereja di sana." Ini merupakan suatu tantangan untuk orang-orang Kristen di luar daerah tersebut untuk memberikan dukungan pada penginjilan di wilayah Tanduk Afrika tersebut, sebagaimana disebutkan Nettlet. "Kadang-kadang e-mail diawasi, telepon disadap, perjalanan benar-benar dilarang sehingga sangat berbahaya dan sangat menantang kelompok-kelompok seperti Voice of the Martyrs untuk memberikan bantuan dalam bentuk apa pun atau termasuk dukungan atau pertolongan bagi orang-orang Kristen di sana.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Saat masyarakat mendapatkan kebebasan untuk berkembang, mereka akan mampu merancang lagi masa depannya. Desa Chamoto, yang bekerja sama dengan pelayanan Christian Reformed World Relief Committee (CRWRC) di Malawi, merupakan contoh yang sempurna dari konsep di atas. Program melek huruf berdampak pada adanya kebebasan. Phil Grabowski dari CRWRC berkata, "Di beberapa tempat di mana komunitas pekerja bekerja, Anda dapat melihat komunitas itu mulai membuat perencanaan sendiri. Komunitas itu mulai menulis proposal, bahkan kepada pemerintah dan organisasi lainnya."
Ketika visi dimiliki, pelayanan akan berkembang. "Semua pekerja yang digaji dalam komunitas itu adalah orang-orang Kristen dan diajari prinsip-prinsip Alkitab. Ketika mereka mengajar tentang pertanian, itu berarti mereka mengajarkan "apa yang Alkitab katakan mengenai pertanian", begitu juga saat mereka mengajar tentang bisnis. Jadi saat mereka menjalankan program, mereka juga membagikan keyakinan mereka. CRWRC dan rekan-rekan kerjanya telah membantu memberikan training dan dukungan supaya komunitas-komunitas di seluruh dunia ditolong.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, November 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10385 |
Pokok Doa
Doa Bagi Negara Mali
Sebuah laporan dari International Monetary Fund menunjukkan bahwa keadaan ekonomi Mali pada tahun 2007 tampak baik. Hal itu adalah pertanda yang baik mengingat buruknya kemiskinan yang melanda negara itu. Namun, itu bukan berarti mereka tidak membutuhkan sesuatu. Jon dari Partners International mengatakan bahwa itulah alasan mengapa mereka bekerja sama dengan Pendeta Nouh di Timbuktu. Jon mengatakan bahwa Nouh sudah memulai program pendidikan, perairan, pertanian, dan banyak program lainnya. "Semua itu menunjukkan pada masyarakat di sana bahwa orang Kristen sangat peduli dan membuat mereka merasa memunyai hak untuk dihargai. Tradisi agama lokal mengajarkan bahwa orang Kristen adalah orang yang kafir dan tidak pantas dipercaya. Jadi, Pendeta Nouh bekerja sangat keras untuk membuktikan bahwa itu salah." Kota Timbuktu sangat dibanggakan sebagai kota yang memunyai 330 roh, sehingga terdapat nuansa kegelapan di kota itu. Pendeta Nouh baru-baru ini juga mendapat izin untuk membuka stasiun radio Kristen yang dia harap dapat ikut memulihkan kota itu. Dukunglah mereka dalam doa.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10033 |
Pokok Doa
Diago adalah sebuah desa terpencil di Mali di mana sebelumnya tidak ada seorang Kristen pun yang peduli untuk pergi ke sana dan mewartakan Injil.
Sulit untuk memerkirakan jumlah keseluruhan orang yang pernah ke sana, namun terhitung ada 611 kesembuhan yang terjadi di desa ini. Seorang gadis yang bisu tuli mulai bisa mendengar lagi dan bisa mengucapkan "amin". Ada seorang wanita mengidap beberapa tumor -- dan semua tumornya itu hilang. Beberapa orang mengalami pemulihan penglihatan. Beberapa orang tua yang tidak bisa lagi berdiri dengan tegak; setelah didoakan, mereka bisa berdiri tegak. Beberapa orang yang sulit berjalan bisa berjalan kembali dengan baik. Berbagai jenis penyakit telah sembuh.
Orang-orang berkumpul kembali untuk mendengar lebih banyak tentang seseorang yang telah menyembuhkan mereka. Injil pun disampaikan dan mereka ditanyai siapa yang mau mengenal Yesus, memberikan hidupnya kepada Yesus, dan mengikut-Nya di sisa umur mereka. Banyak tangan yang terangkat. Kemudian mereka diminta untuk maju.
Sekitar dua ratus orang maju -- tua dan muda, pria dan wanita -- dan berdoa, menyerahkan hidupnya kepada satu-satunya Tuhan Penguasa surga dan bumi. Di antara mereka adalah sang kepala desa. Dia diberitahu bahwa bersekutu membaca Alkitab, mempelajarinya, dan berdoa adalah hal yang penting dilakukan, maka ia pun mengundang orang-orang untuk bersekutu di rumahnya setiap Rabu pagi. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2008, Volume 26, No. 7 |
Judul kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Mali: Village Receives Christ through Healing Miracles |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Mali hampir selalu masuk dalam daftar sepuluh negara termiskin di dunia. Usaha kecil bisa menjadi bagian dari solusinya. Tetapi bagaimana caranya?
Presiden FARMS International -- suatu pelayanan Kristen yang melayani gereja dengan melengkapi keluarga-keluarga miskin dengan peralatan yang bisa digunakan sendiri -- menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan tersebut. Dia mengatakan kepada orang-orang bahwa "FARMS International ditujukan untuk membantu keluarga-keluarga Kristen keluar dari kemiskinan, dan mereka melakukannya melalui pinjaman usaha".
Namun, ini bukan "uang cuma-cuma". Ini adalah pinjaman dengan tujuan. Selanjutnya ia menjelaskan, "Pinjaman ini diurusi oleh warga negara setempat dengan tujuan untuk membawa keluarga-keluarga ini keluar dari kemiskinan dan sekaligus mengajar mereka untuk melayani dengan baik dan kembali melakukan perpuluhan ke gereja lokal, sehingga gereja dapat menyokong dirinya sendiri."
Akhirnya, anggota masyarakat merasakan dampaknya dan mulai bertanya tentang apa yang membuat orang-orang Kristen berbeda. Karena pendeta telah didukung melalui perpuluhan dari usaha yang dimulai dengan pinjaman kecil, dia bebas menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, yang sering kali berujung pada tugas pemuridan dan pertumbuhan gereja.
FARMS International saat ini sedang mengerjakan tahap-tahap final penilaian peluncuran program baru yang dilakukan di Mali. Tim dari FARMS International akan menuju ke sana pada Desember ini untuk melatih komite yang baru. Gereja-gereja sangat membutuhkan bantuan. Anda pun bisa membantunya. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, November 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13498
Pokok doa:
Doakan Tim FARMS International yang saat ini sedang berada di Mali untuk melatih komite, agar Tuhan memampukan mereka melatih komite yang baru sehingga memiliki kemampuan yang cukup.
Doakan juga bagi orang Kristen yang menerima bantuan keuangan dari FARMS International; doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada mereka sehingga mereka dapat mengelola dan memanfaatkan setiap uang yang sudah Tuhan percayakan kepada mereka dengan sebaik-baiknya.
Doa Bagi Negara Mauritania
Banyak penduduk suku Moors, suku terbesar di Mauritania (Afrika Barat), telah memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya mereka dapat menghadapi hukuman mati jika ketahuan membuat komitmen untuk menjadi pengikut Kristus.
Negara ini, salah satu bagian dari Afrika Barat, telah mengalami wabah kekeringan, pemberontakan militer, dan konflik antar suku sejak mereka mendapatkan kemerdekaannya dari Perancis pada tahun 1960. Meskipun hukum melarang pemberitaan Injil di Mauritania, suku Moors yang bermukim di negara-negara terdekat juga telah dijangkau Injil. Situasi ekonomi di Mauritania telah menciptakan peluang-peluang bagi orang Kristen untuk melayani di negara ini sebagai tentmakers. Kasih Allah sungguh-sungguh telah dinyatakan melalui cara-cara yang praktis.
Sumber: Advance: Feb. 5, 2003
Open Doors meminta agar orang-orang Kristen berdoa untuk saudara-saudari seiman mereka yang tinggal di Mauritania, Afrika Utara. Mauritania menempati posisi ke-24 dalam World Watch List 2008, yang merupakan daftar nama-nama negara yang melakukan penganiayaan terhadap orang Kristen. Sebelumnya, pada 2007, Mauritania berada di urutan ke-32. Kekristenan di sana sangat ditentang, baik secara sosial maupun budaya. Mayoritas populasi di sana beragama Islam Sunni. Open Doors meminta agar kita berdoa demi kesatuan pemercaya baru dan gereja di Mauritania. Doakan agar orang Kristen tetap kuat di dalam iman, walaupun ada pertentangan. (t\Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Maret 2008 |
Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10993 |
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan membuka jalan bagi masuknya Injil di negara Mauritania.
Biarlah Tuhan memberikan kesatuan dan hikmat kepada pemercaya baru dan gereja Tuhan di Mauritania sehingga mereka dapat saling menopang, menguatkan, serta bekerja sama dalam menyebarkan Kabar Baik bagi orang yang belum percaya.
Berdoa agar Tuhan melembutkan hati aparat pemerintahan Mauritania untuk memberikan kebebasan beragama bagi penduduknya.
Chris (39 tahun), seorang pekerja bantuan Kristen berkebangsaan Amerika yang tinggal di Mauritania, ditembak dan terbunuh pada 23 Juni di ibu kota Mauritania, Nouakchott. Dua hari kemudian, TV Aljazerah menerima pernyataan lewat audio dari kelompok tertentu yang menyatakan bahwa dua laskar mereka, pada hari Selasa pagi pukul 08.00, berhasil membunuh seorang kafir Amerika, Chris.
Chris bekerja bagi sebuah organisasi nonpemerintah di Mauritania yang memberi pelatihan dan memperlengkapi mantan narapidana dengan berbagai pengetahuan untuk bisa kembali ke masyarakat. Ia juga mengawasi sebuah program pinjaman mikro yang membantu perkembangan usaha kecil. Ia, istrinya, dan keempat anaknya telah tinggal di Mauritania selama 7 tahun lebih.
Lebih dari 100 orang menghadiri ibadah kematiannya di Cleveland, Tennessee, tempat ia dibesarkan. Di ibadah itu, ayahnya berkata, "Pengharapan terbesar keluarga kami adalah Chris tidak akan mati sia-sia, tetapi melalui kematian jasmaninya, ribuan orang akan terus ditantang untuk bergabung dengannya dalam membagikan kasih Allah."
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan, Edisi November - Desember 2009 |
Judul asli artikel | : | Mauritania: Pekerja Organisasi Bantuan Kristen Dibunuh |
Penerbit | : | Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 11 |
Pokok doa:
Doakan keluarga Chris, agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan, serta agar mereka tetap setia dalam melayani Tuhan.
Berdoa bagi para pekerja asing di Mauritania, agar Tuhan terus menguatkan mereka dan melindungi mereka selama bertugas dan melayani di Mauritania.
Pada 23 Juni lalu, CL tewas di depan sekolah bahasa dan komputer yang dikelolanya di Nouakchott, ibukota Mauritania. Seorang juru bicara Al Qaeda asal Afrika Utara mengeluarkan pernyataan di salah satu stasiun TV Arab bahwa sekelompok orang membunuhnya karena menurut mereka ia mencoba mengkristenkan orang setempat. CL, istrinya, dan empat anaknya tinggal di Mauritania selama 7 tahun, dan memimpin tempat pelatihan keterampilan komputer, menjahit, dan baca tulis. Menurut Cleveland Daily Banner, dia juga memberikan pelayanan program keuangan mikro. Keluarganya mengeluarkan pernyataan meminta keadilan, tetapi mereka mengampuni pembunuhnya. Kata mereka, "CL sangat mengasihi Mauritania dan orang-orang Mauritania, di sini kami membagikan kasih." (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Agustus 2009, Volume 27, No. 8 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Mauritania: Another Martyr |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Doakan istri dan keempat anak CL, agar Tuhan memberi ekstra kekuatan agar mereka tetap mau membagikan hidup mereka kepada orang-orang di Mauritania, khususnya mereka yang belum percaya.
Berdoa juga bagi gereja Tuhan dan umat percaya di Mauritania yang merupakan kelompok minoritas, agar Tuhan melindungi dan menolong mereka untuk terus membagikan kasih Tuhan.
Doa Bagi Negara Mesir
"Listrik di ruangan pertemuan gereja mati lagi, Anda hanya bisa
mendengar suara-suara dari 12 jemaat yang hadir." cerita seorang
penduduk desa. "Apakah kita harus membatalkan pendalaman Alkitab
yang telah kita nanti-nanti?" Seorang dari jemaat itu berkata,
"Kita dapat bersekutu di rumahku. Tetapi karena rumahnya berhimpitan
dengan rumah-rumah tetangga maka kita terpaksa tidak bisa memuji
Tuhan dengan suara keras." Saat itu merupakan sore yang spesial.
Allah menjamah kami secara luar biasa dan perasaan sukacita
melingkupi hati kami. Jemaat-jemaat lain juga merelakan rumah mereka
sebagai tempat persekutuan. Sejak saat itu, kami bersekutu di rumah-
rumah yang berbeda setiap minggunya. Hal yang menarik, di beberapa
rumah para pemuda yang tidak pernah pergi ke gereja turut bersekutu
dengan kami. Para tetangga yang mengetahui persekutuan kami secara
spontan minta didoakan. Para tetangga berkomentar, "Lihat, gereja
sudah meruntuhkan dinding-dinding pembatasnya." Hanya dalam waktu
enam minggu, ada enam orang baru yang ikut bersekutu dengan kami,
dan ada enam orang lainnya yang kadang-kadang ikut bersekutu. Itu
adalah awal dimulainya sebuah gereja rumah yang terus berlanjut
meskipun permasalahan-permasalahan listrik di gereja telah
diselesaikan.
Sumber: Mission Network News, October 7, 2002
Presiden Mesir, Hosni Mubarak, mendeklarasikan Hari Natal sebagai
hari libur nasional untuk pertama kalinya dalam sejarah negara
Mesir. Coptic Christians merayakan Natal pada tanggal 7 Januari 2003
dan tanggal ini dijadikan hari libur resmi. Di masa lalu, festival-
festival agama Kristen tidak dianggap sebagai hari libur umum
meskipun umat Kristen di negara ini jumlahnya kurang lebih 10% dari
populasi penduduk Mesir. Perwakilan dari Word Centre for Human
Rights di Kairo mengatakan bahwa mereka telah meminta pemerintah
untuk menjadikan Hari Natal sebagai hari libur resmi sejak tahun
1995. "Kami menyambut dengan baik keputusan dari Presiden Mubarak
yang menyatakan tanggal 7 Januari sebagai hari libur resmi di
seluruh Mesir." Hal ini merupakan keputusan yang bijaksana dan dapat
semakin memperkuat kesatuan nasional.
Sumber: What In The World, December 31, 2002
"G.S., salah satu staf kami, mengunjungi desa-desa terpencil di
Mesir enam hari setiap minggu untuk mengabarkan Injil," seperti
dilaporkan "Ziel 19", newsletter dari Schweizer Missionsgemeinde
(Swiss Missions Church). "Kadang dia memutuskan untuk memberitakan
Injil di tiga desa dalam satu hari. Dia harus menghadapi banyak
masalah. Namun, dia melihat bahwa tugasnya ini merupakan panggilan
Tuhan terhadap dirinya. Baru-baru ini dia menulis, ´Aku begitu
terpanggil untuk melayani 12 desa di Propinsi Asiut. Aku harus
mengunjungi mereka meskipun banyak tantangan yang harus aku hadapi
di sana. Semakin kuat perlawanan yang aku hadapi, semakin banyak
pintu terbuka yang aku temukan di desa-desa tersebut saat aku tiba
di sana. Misalnya, para lelaki di desa E.T. memasang penghalang
berupa bebatuan dan jerami di jalan yang kulalui. Ketika aku
mencapai penghalang tersebut, mereka serentak membakarnya. Aku hanya
menunggu dan berdoa. Ketika api telah padam, aku berjalan diantara
bara-bara itu dan mereka mundur tanpa mengganggu aku. Aku dapat
berkhotbah dengan bebas, dan banyak yang berkumpul untuk
mendengarkan Firman Tuhan. Di E.E., mereka langsung mengalirkan air
dari kanal ke jalan, sehingga aku tidak akan bisa melanjutkan
perjalanan. Aku menunggu, sambil berdoa seperti dalam Yesaya 43:2,
´Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila
engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan
nyala api tidak akan membakar engkau.´ Air itu kemudian semakin
surut, dan orang-orang yang ingin mengganggu aku ikut menghilang
bersamaan dengan menguapnya air itu. Aku kembali menemukan bahwa
orang-orang di desa itu menjadi terbuka terhadap Injil. Di desa
lain, aku harus berhadapan dengan para pria fanatik yang mengutuki
aku dengan suara keras dan mencoba untuk menghentikan langkahku.
Namun, mereka tidak menyerang aku. Desa berikutnya adalah desa yang
paling berbahaya; penduduknya melempari aku dengan batu, tetapi aku
tidak terluka, seolah-olah ada perisai yang melindungi aku. Di desa
itu, aku dipakai Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit melalui doa
dan mengusir roh jahat dari tubuh seseorang. Saat ini, Injil telah
mengubah kehidupan banyak penduduk di desa-desa yang aku kunjungi
secara teratur.´"
Sumber: FridayFax, September 24, 2004
Sekelompok pelayanan misi di Mesir telah mendorong adanya kebebasan
beragama. Reformasi yang terjadi di Mesir telah memperoleh tanggapan
positif dari pers. Hal ini merupakan saat yang sangat menentukan
untuk membahas tentang penganiayaan umat Kristen. Todd Nettleton,
perwakilan dari Voice of the Martyr mengatakan bahwa baru-baru ini
Gaser Mohammed Mahmoud telah bertobat. Keluarganya sepakat
memasukkannya ke rumah sakit jiwa dimana dia akan mengalami
penganiayaan. "Jika Anda seorang non-Kristen yang ingin menjadi
Kristen, hal itu tidak mungkin dilakukan. Anda tidak bisa memperoleh
kartu identitas baru dimana Anda tidak bisa mendaftarkan ulang
perpindahan kepercayaan yang Anda anut. Mesir merupakan negara yang
masih memberlakukan diskriminasi terhadap umat Kristen, khususnya
bagi mereka yang dulunya non-Kristen dan kemudian menjadi Kristen."
Dikatakan oleh Nettleton bahwa adanya kejadian ini menyuarakan
kebenaran tentang tindak kekerasan yang dialami umat percaya.
"Pemerintah Mesir menutup mata tentang kejadian tersebut, dan dapat
dipastikan bahwa mereka tidak akan mengakuinya di depan publik bahwa
peristiwa yang dialami Gaser berkaitan dengan penganiayaan umat
Kristen di Mesir. Kenyataannya, jika Gaser Mohammed Mahmoud tidak
pindah kepercayaan, pasti dia tidak berada di rumah sakit jiwa."
Sumber: Mission Network News, May 31st 2005
"Peristiwa tersebut sungguh di luar dugaan bagi beberapa penumpang
bus -- mereka terkejut dan pucat saat menyaksikan seorang pemuda
yang baru saja dibebaskan dari pengaruh kuasa gelap," demikian
laporan dari pelayanan misi Ziel 19. Ibu F.W., seorang penginjil
dari Mesir yang sedang melakukan perjalanan dengan bus tersebut. Di
dalam bus dia memperhatikan ada penumpang lain yang mengeluarkan
suara-suara aneh, matanya berputar-putar, dan kadang-kadang dia
menggeliat di tempat duduknya. Penumpang-penumpang yang lain hanya
memalingkan muka, sampai akhirnya Ibu F.W. tidak tahan menyaksikan
keadaan tersebut. Dia mendatangi pemuda itu dan berkata dengan suara
keras "Dalam nama Tuhan Yesus, tinggalkan orang ini! Dan tinggalkan
bus ini juga!" Semua penumpang memandang dengan heran saat pemuda
itu bergumam dan badannya bergetar. Setelah itu, pemuda tersebut
memandang sekelilingnya dengan mata bersinar dan berkata, "Hey! Si
setan sudah pergi! Saya dapat merasakannya! Saya mengucapkan terima
kasih untuk apa pun yang telah Anda lakukan terhadap saya!" Pemuda
itu tertawa lepas dan sangat bersukacita. Tak pelak lagi, setan itu
telah keluar dari badannya dan dari bus tersebut -- dan tidak ada
penumpang lain yang kerasukan. Ibu F.W. tinggal di dalam bus itu
lebih lama dari yang dia rencanakan. Karena pemuda yang kerasukan
tadi dan banyak penumpang lainnya menanyakan banyak hal. Hal ini
tidak lazim terjadi di Mesir. Dalam kenyataan biasanya tidak lazim
bagi seorang wanita berbicara dengan kaum pria, terutama di dalam
bus yang penuh sesak.
Sumber: FRIDAY FAX, April 8th, 2005
Gereja Pentakosta di Mesir berkembang tiga kali lipat. Menurut
Presiden dari "Pentecostal Churches in Egypt", jumlah gereja dalam
denominasinya telah berlipat ganda sejak tahun 2001. Pada tahun
tersebut telah ada 35 gereja yang berdiri. Saat ini, jumlah gereja
telah berkembang menjadi 75 gereja. Beliau juga menyatakan bahwa
strategi pertumbuhan suatu gereja dilakukan bersama dengan Gereja
Joong-Ang di Korea. Pendeta senior dari Gereja Joong-Ang yang
mempunyai jemaat 80.000 orang di Seoul, Korea Selatan, akan
mengadakan outreach penginjilan di Mesir pada akhir tahun 2005
nanti.
Sumber: FridayFax, December 24, 2004
Seorang awak SAT-7 baru-baru ini terjebak dalam perang antarsuku ketika sedang mengerjakan film dokumenter di Mesir. Tim ini sedang membawa sebuah situs arkeologi terpencil pada saat pengambilan gambar untuk sebuah dokumenter berjudul "Christian Roots". Hany dari SAT-7 mengatakan, "Dua suku Arab di daerah ini terlibat konflik atas tanah ini. Mereka mengira kami dari suku lain dan mereka tidak mengizinkan kami untuk membuat film ini sehingga kami harus berhenti mengambil gambar, mengemasi barang-barang kami, dan pergi secepatnya." Interupsi ini tidak menghalangi mereka, meskipun mereka harus menggunakan gambar yang telah mereka ambil sebelumnya. Hany mengatakan bahwa program ini mempunyai suatu pesan penting: belajarlah dari sejarahmu. "Ketika orang-orang Kristen bersatu, mereka dapat menghadapi berbagai masalah. Mereka memelihara iman mereka dan melindungi iman mereka selama masa-masa sulit. Sekarang kami melihat beberapa konflik antardenominasi, antarpemimpin, yang akan sangat berdampak bagi keberadaan orang-orang Kristen di Timur Tengah." Tim ini sekarang dalam proses praproduksi dokumenter dan berharap tahun ini bisa menayangkannya. [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Akhir Minggu lalu, Mahkamah Agung Mesir memutuskan bahwa dua belas mualaf boleh kembali memeluk agama Kristen.
"Permohonan kami benar-benar dikabulkan," tutur HB, seorang pemimpin Egyptian Initiative for Personal Rights -- suatu kelompok yang bermarkas di Kairo yang mengajukan kasus tersebut bersama Pemerhati Hak Asasi Manusia, menurut New York Times. "Kedua belas orang tersebut akan mendapat kartu identitas sebagai orang Kristen." Keputusan pengadilan hari Sabtu ini berlawanan dengan putusan pengadilan tingkat di bawahnya pada April 2007 yang tidak mengabulkan permohonan mereka.
Bulan lalu, pengadilan yang sama menentang perizinan atas MAH, seorang pria yang berpindah memeluk agama Kristen, untuk secara sah mengubah status agamanya menjadi Kristen. MAH adalah orang pertama yang bertobat menjadi Kristen, yang menggugat pemerintah Mesir karena menolak permohonannya untuk mengubah status agamanya secara resmi di kartu identitasnya.
"Putusan pengadilan hari Sabtu tersebut merupakan sebuah langkah besar bagi terwujudnya kebebasan beragama di Mesir. Namun kebebasan beragama benar-benar bisa terwujud saat ada seorang dari agama lain yang dapat bertobat menjadi Kristen," tutur RN, seorang pengacara yang memerjuangkan kasus kedua belas mualaf yang bertobat, demikian dilansir New York Times
Penduduk Mesir terdiri dari 90% orang Islam dan 10% orang Kristen, kebanyakan orang Kristen Koptik. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | Supreme Court Allows Return to Christianity |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Bersyukur atas terkabulnya permohonan dua belas orang petobat baru untuk memiliki identitas resmi sebagai orang Kristen. Doakan supaya kasus ini mendorong semakin banyak orang di Mesir untuk berani memerjuangkan kebebasan beragama mereka.
Mari berdoa bagi para pejabat pemerintah Mesir, khususnya para pejabat di pengadilan, supaya Tuhan menyentuh mereka melalui kesaksian orang-orang yang berani menyaksikan imannya tersebut.
Seorang wanita Kristen Koptik asal Mesir dijatuhi hukuman 3 tahun penjara karena gagal menegakkan identitas agama non-Kristen-nya -- identitas yang dimilikinya selama empat dekade tanpa disadarinya.
Dua bersaudara S dan B, keduanya berusia hampir 50-an, warga kota kecil East Delta, MitGhamr, ditangkap dan diadili karena mengklaim agama Kristen sebagai identitas agama resmi mereka. Tanpa sepengetahuan mereka, identitas agama mereka diganti secara resmi 46 tahun yang lalu karena ayah mereka tiba-tiba menjadi non-Kristen. Keduanya buta aksara.
S diadili karena menyatakan diri sebagai Kristen pada akta pernikahannya dan dihukum 3 tahun penjara pada tanggal 21 November 2007. Setelah 2 bulan berlalu, dia dibebaskan. Tanggal 23 September yang lalu, seorang hakim juga menghukum B dengan hukuman 3 tahun penjara karena "memalsukan" akta pernikahannya dengan menyatakan bahwa agamanya adalah agama Kristen.
Ayah mereka, N, masuk non-Kristen tahun 1962 saat terjadi perselisihan rumah tangga agar bisa menceraikan istrinya dan memperoleh hak asuh anak-anak perempuannya. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, edisi November 2008 Volume 26, nomor 11. |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Egypt: Father's Briefs Conversion Traps Daughters in Islam |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Doa Bagi Negara Mozambik
"Selama peperangan yang berlangsung bertahun-tahun di Mozambik,
Natal telah dihapuskan dari kalender nasional," demikian laporan
misionaris dari Assemblies of God. Natal hanya dirayakan selama Hari
Keluarga. Meskipun demikian di tahun 2001, beragam organisasi misi
bekerja sama untuk mengembalikan Natal ke Mozambik dengan mengadakan
perayaan Natal yang menampilkan drama dari penduduk asli, drama dan
parade pujian di Chimoio -- arena adu banteng. Ribuan orang
menghadiri perayaan tersebut, dimana sekitar 140 orang memutuskan
untuk menjadi pengikut Kristus.
Sumber: Friday Fax, January 25, 2002
Pada tanggal 1 Agustus para pendoa syafaat dan mereka yang mempunyai
kerinduan untuk berdoa bagi bangsa-bangsa, diundang untuk bersama-sama dan bersekutu dalam suatu persekutuan doa di Hungaria. Para
pendoa yang hadir dibagi dalam 7 kelompok. Setiap kelompok mendoakan
negara-negara yang berbatasan dengan Hungaria (Slovakia, Ukraina,
Romania, Austria, Croatia, Yugoslavia dan Slovenia). Setiap kelompok
akan bepergian menuju ke daerah perbatasan yang telah ditentukan
dalam kelompoknya dan memohonkan pengampunan atas dosa-dosa yang
dilakukan karena tidak/belum mengasihi sesama mereka. Perwakilan
dari setiap negara tetangga datang untuk bergabung dan bersama-sama
menaikkan doa pertobatan, pengampunan, dan rekonsiliasi bersama.
Pada tanggal 2 Agustus, kelompok-kelompok doa tersebut bersekutu di
Budapest untuk mensharingkan tentang pengalaman mereka masing-masing. Hari Doa Nasional di Hungaria akan diselenggarakan 2 minggu
kemudian.
Sumber: Eastern European Update, July 30, 2003
Perintis pekabaran Injil di Hungaria baru-baru ini telah mengunjungi
7900 rumah di daerah Budapest yang disebut Kaposztasmegyer.
"Meskipun dijadwalkan untuk dua minggu, tapi kami bisa menjangkau
daerah ini hanya dalam waktu satu minggu. Kami sangat berterima
kasih pada para pendukung yang aktif dari empat gereja lokal."
Kira-kira 150 pekerja berpartisipasi dalam penginjilan ini, termasuk
didalamnya kombinasi dari anggota-anggota gereja lokal dan para
sukarelawan EHC. Salah seorang penginjil mengatakan, "Ini adalah
suatu berkat yang besar bagi kita! Kita berdoa agar Tuhan memakai
buklet Injil ini dalam percakapan dan pertemuan-pertemuan
penginjilan kami sehingga dapat membantu menguatkan iman."
Para pekerja EHC (Every Home for Christ) di Hungaria juga terkesan
dengan buklet Injil EHC cetakan terbaru yang berjudul "Turning
Points".
"Setelah dilakukan persiapan dan penundaan sekian lama, akhirnya
buklet-buklet Injil ini dicetak juga," kata direktur EHC, Peter
Sztano. "Buklet menarik ini berisi kesaksian 11 orang yang
berasal dari berbagai latar belakang. Mereka mengungkapkan kepada
para pembaca bagaimana proses mereka menjadi Kristen dan apa arti
hidup bersama Kristus bagi mereka."
Sumber: (F)ACTS of the Apostles May 2003
Saat ribuan pengungsi pergi meninggalkan Afghanistan dan Pakistan
untuk mencari tempat penampungan di Hungaria, banyak kebutuhan baru
yang bermunculan. Banyak pengungsi menganggap bahwa pendidikan
merupakan satu-satunya cara untuk mengeluarkan mereka dari
kemiskinan setelah mereka sanggup bertahan hidup di masa-masa
peperangan. Melihat kebutuhan inilah pelayanan Educational Services
International (ESI) dimulai. Perwakilan dari ESI mengatakan bahwa
saat ini ESI sedang melakukan pelayanan di tempat-tempat penampungan
pengungsi yang ada di sekitar Budapest.
"Para pengungsi itu semuanya beragama non-kristen -- dan ini
merupakan kesempatan langka untuk dapat menjangkau dan
memberitakan Injil bagi suatu kelompok orang yang anti terhadap
Injil. Kebanyakan dari pengungsi itu kehilangan anggota keluarga,
anak-anak atau orangtua, dan mereka sungguh-sungguh membutuhkan
pengharapan, kasih dan kebaikan."
Sumber: Mission Network News, December 18th, 2002
Radio misionari memberikan dampak yang besar bagi penginjilan,
perintisan gereja, dan pemuridan. Menurut perwakilan dari Words of
Hope (WOH), radio menjadi sarana yang efektif di Mozambik. WOH
telah menyiarkan program dalam bahasa Lomwe, Makhuwa dan Makonde.
"Ada banyak gereja baru yang didirikan sebagai dampak dari banyaknya
pendengar yang mendengar program siaran WOH. Tampaknya penduduk
menemukan kesenangan baru saat mendengar program siaran radio dalam
bahasa yang mereka pahami. Hal ini jarang terjadi. Banyak tetangga
datang untuk ikut mendengarkan siaran dan diharapkan nantinya
kelompok-kelompok ini akan menjadi nukleus bagi gereja-gereja yang
akan didirikan." WOH ingin mengembangkan pelayanan outreach ke
wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau Injil. "Banyak bagian di
dunia dimana Injil jarang atau bahkan belum pernah dikenal. Radio
seringkali menjadi satu-satunya cara atau setidaknya salah satu dari
sedikit cara yang bisa dipakai agar penduduk di wilayah tersebut
dapat mendengar Injil. Iman datang karena mendengarkan. Bagaimana
mereka bisa mendengar jika tidak ada seseorang yang memberitakannya
kepada mereka?"
Sumber: Mission Network News, April 1st 2004
Gadis tuli dan bisu sembuh. "Senyum menghiasi wajah Kakala dan ia
sangat gembira!" tulis dua orang misionaris yang berada di
Mozambique. "Kakala mengulangi setiap suku kata yang diucapkan oleh
salah seorang misionaris itu dengan mikropon, dan hal ini sangat
menyentuh hati setiap orang di desa tersebut. Semua orang di desa
itu tahu bahwa Kakala menderita bisu tuli sejak lahir. Orang-orang
berlarian untuk menjemput ibu Kakala, dan dengan segera mereka
berdiri di keramaian itu, tersenyum lebar. Ibunya menegaskan kembali
bahwa sebelumnya ia tidak pernah mendengar Kakala berbicara. Setelah
mendengar kabar tersebut, seseorang kemudian berlari untuk menjemput
gadis bisu dan tuli lainnya. Misionaris itu dan timnya kemudian
berdoa dan menumpangkan tangannya kepada gadis tersebut, dan si
kecil Magdalena pun menjadi sembuh, ia dapat mendengar dan
berbicara. Seorang wanita juga disembuhkan -- Yesus menyembuhkan
penglihatannya." Seluruh warga desa menerima keselamatan, "Seluruh
warga desa berkumpul, dan banyak di antara mereka yang harus
menempuh perjalanan beberapa mil jauhnya dari desa sekitar saat
mendengar kami akan datang," kata misionaris itu. "Mereka melihat
Film YESUS, dan kemudian seorang misionaris berkhotbah dan
mengatakan kepada mereka tentang apa yang telah Yesus lakukan di
daerah mereka. Hasilnya adalah seluruh desa dengan suara bulat
memutuskan untuk menerima Kristus."
"Selama kami melakukan penginjilan di Propinsi Cabo Delgado, di
sebelah utara Mozambique, kami biasanya melihat seluruh warga desa
benar-benar ingin mengikut Yesus ketika mereka mendengar pesan Injil
yang kami sampaikan. Kapan saja kami mengajarkan Injil secara
sederhana, sesering dan sejelas mungkin kepada mereka, maka tidak
ada perlawanan. Orang miskin keluar dari pondok mereka, dengan
berpakaian compang-camping mereka datang kepada Kristus. Mereka
menerima-Nya sebagai Tuhan mereka yang baru tanpa keragu-raguan.
Mereka menanggalkan manusia lama mereka yang dikuasai oleh dukun,
diperbudak oleh roh kegelapan, kepercayaan dan tradisi yang salah,
dan berlutut di lapangan desa mereka yang berdebu, memuji Yesus,
Penyelamat baru mereka. Dua tahun yang lalu, lebih dari 190 gereja
baru didirikan di desa Cabo Delgado; setiap minggu bertambah banyak
yang hadir. Tuaian di Mozambique siap dipanen."
[Sumber: FridayFax, April 22, 2005]
Pokok Doa:
Bersyukur bagi penduduk Cabo Delgado yang diberi kesempatan untuk
mendengar berita Injil, bahwa Kristus Raja Penyelamat hidup
mereka.
Doakan para misionaris yang melakukan pelayanan follow-up di desa
Cabo Delgado. Berdoa supaya Tuhan terus mengirimkan pekerja-
pekerja-Nya untuk melanjutkan tugas pemuridan di Mozambique.
NAMPULA, Mozambik: Bulan-bulan ke depan akan sangat menantang bagi
Anthony dan Jennie Chee. Mereka telah menyelesaikan studi bahasa
Portugis dan sedang membuat persiapan untuk memulai pendirian
gereja-gereja suku.
Anthony dan misionaris Phil Henderson melakukan perjalanan ke Malawi
untuk mengunjungi masyarakat Yao. Sekarang mereka bermaksud untuk
mengunjungi orang Yao di utara Mozambik. Berdasarkan temuan mereka
di sana, pasangan Chee akan memutuskan ke mana mereka harus pergi
dan akan memberitahukan keputusan itu kepada para ketua NTM Mozambik
untuk mendapat persetujuan.
Ada lebih dari dua juta masyarakat Yao yang hidup di wilayah Barat
Daya Malawi dan Timur Laut Mozambik di mana mayoritas dari mereka
sama sekali tak pernah mendengar tentang Kristus. Jumlah yang melek
huruf hanya 30%, jadi akan sangat perlu untuk mengajari masyarakat
itu membaca Alkitab dalam bahasa mereka sendiri.
Anthony dan Jennie sedang memohon hikmat kepada Tuhan agar mereka
dapat mengetahui di mana mereka akan melakukan usaha pendirian
gereja. Dukunglah mereka dalam doa agar Tuhan dapat membuka hati
orang Yao untuk menyambut pasangan Chee dan agar mereka juga dapat
menerima Injil yang dibawa oleh pasangan Chee.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
Orang-orang Kristen saat ini mulai meningkatkan usaha-usaha mereka untuk menolong ribuan orang yang kehilangan rumah akibat banjir di Mozambik. Lebih dari tiga puluh orang tewas akibat banjir tersebut. Matt dari Food for the Hungry (FHI) menjelaskan situasinya, "Sudah ada 60.000 orang yang dievakuasi dan 100.000 orang lainnya berada dalam keadaan yang membahayakan, namun kami memperkirakan ini akan berdampak pada sekitar 300.000 orang." FHI menyediakan makanan dan kebutuhan-kebutuhan darurat lainnya melalui gereja lokal, memberi mereka kesempatan untuk membagikan iman mereka. Ia menambahkan, jika hujan tidak reda, situasinya akan bertambah parah, khususnya arus di hulu. "Beberapa operator perlu membuka pintu air di hulu karena berita-berita yang menyangkut kebutuhan struktural. Jika mereka harus melakukannya, maka bencana akan datang lebih dahsyat lagi. Dukungan doa dan dana dari Anda sangat diperlukan.
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Tim misi dari Pelayanan Alkitab Audio (Audio Scripture Ministries) mengatakan bahwa gereja sedang bertumbuh di Mozambik bagian utara. Cahaya firman Allah, terutama dalam bentuk audio, menerangi wilayah tersebut. Banyak orang yang baru percaya bersukacita atas distribusi Alkitab. Di wilayah Mozambik yang lain, kiriman perlengkapan pemutar kaset akhirnya tiba. Begitu tiba, ke-75 pemutar kaset Alkitab tersebut langsung didistribusikan. Doakan agar Roh Kudus senantiasa bekerja di Mozambik. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Maret 2010
Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13969
Pokok doa:
Doakan untuk Pelayanan Alkitab Audio do Mozambik agar semakin banyak orang Kebenaran firman Tuhan dan kelancaran pendistribusian audio Alkitab ini.
Doakan agar Roh Kudus senantiasa bergerak di Mozambik dan akan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan melalui Terang Firman Allah dalam bentuk audio.
Doa Bagi Negara Namibia
Seorang wanita Kristen pindah ke wilayah baru di Namibia untuk
bertani. Namun dia tidak menemukan satu gereja pun di sekitar
wilayah itu. Karena itu dia mulai mengadakan persekutuan-
persekutuan doa dengan kaum wanita yang ada di wilayah itu. Setelah
beberapa waktu, kaum pria juga ikut bergabung dalam persekutuan doa
itu. Bersyukur karena saat ini sudah ada sebuah gereja yang telah
mengadopsi persekutuan doa tersebut dan menjadikannya sebuah jemaat
misi.
Sumber: Advance, Sept. 17, 2002
Direktur EHC (Every Home for Christ) di Namibia sedang mengatur
usaha-usaha pelayanan yang dikenal dengan nama tim pelayanan
outreach "Good News Namibia". Sekitar 10 orang pemuda dilatih untuk
melayani secara berpasangan di desa-desa di Himba, Dhimba, dan
Herero yang merupakan wilayah pelayanan EHC. Tim ini telah
mengadopsi 25 desa. Mereka bertanggung jawab untuk memberitakan
Injil secara jelas ke desa-desa tersebut. Bagi penduduk yang telah
menerima Kristus perlu dilatih untuk menjadi pemimpin. Pelayanan ini
tentu saja membutuhkan banyak waktu karena sebagian besar desa itu
letaknya sangat jauh dan sulit untuk dicapai. Dengan bantuan para
donatur yang telah membelikan sepeda maka sepeda ini bisa dipakai
untuk melakukan pelayanan outreach ke desa-desa yang jalannya tidak
terlalu berbatu atau berpasir.
Seorang ibu muda dari Suku Nama di Namibia menyambut dengan baik
saat Injil diberitakan. Saat itu juga dia menyatakan keinginannya
untuk mempunyai persekutuan pribadi dengan Yesus. Meskipun demikian,
dia menunda keputusannya tersebut, karena para wanita yang lebih tua
yang tinggal bersamanya belum bersedia untuk menerima Kristus. Ibu
muda ini menjelaskan bahwa ia tinggal serumah tanpa ikatan
pernikahan dengan seorang pria yang menjadi ayah dari anaknya. Ibu
muda ini mengatakan bahwa dia ingin "membersihkan dulu" hidupnya
sebelum menerima Kristus.
Sumber:Advance, March 14, 2004
Berlokasi di bagian Selatan dan tengah negara Namibia di Afrika,
tiga orang anggota tim survei mendatangi sekelompok pria yang
berpenampilan kasar di Karasburg. Mereka adalah para narapidana dari
penjara di dekat lokasi itu. Ketika sedang mulai menjelaskan tentang
Injil kepada pria-pria itu, mereka dihentikan oleh seorang penjaga
yang mengatakan bahwa sudah saatnya para pria itu kembali ke selnya.
Beberapa traktat diberikan untuk pria-pria itu. Keluarga yang sedang
membesuk para pria itu meminta ketiga anggota tim tersebut untuk
memberitakan Injil kepada mereka. Sayangnya, beberapa dari mereka
berbicara dalam bahasa yang tidak dikuasai oleh ketiga anggota tim.
Tuhan segera memberikan jawaban! Seorang Kristen yang juga sedang
mengunjungi narapidana itu menguasai bahasa tersebut. Mereka pun
memberitakan Injil. Ketika ditanyakan apakah ada di antara mereka
yang mau meminta Yesus masuk ke dalam hatinya, kedua belas orang itu
mengangkat tangannya!
[Sumber: Brigada Today, Mei 2006]
Pokok Doa:
Para staf Namibian Coloured saat ini sedang berada di daerah yang
sangat miskin di perbatasan Namibia. Di sana, sebuah keluarga hidup
di bawah pohon dengan hanya memiliki sebuah kasur dan beberapa
matras serta satu meja. Ketika pertama kali masuk ke desa itu, para
pekerja diberitahu bahwa mereka tidak akan disambut jika akan
menjajaki daerah tersebut. Pria yang sedang mabuk itu pada awalnya
sangat tak setuju dengan kedatangan mereka. Namun, para staf itu
terus berbincang-bincang dengannya sampai akhirnya ia meminta mereka
untuk mendoakan dirinya. Kini ia telah berteman akrab dengan mereka
dan selalu bersama mereka ke mana pun para staf itu pergi dan
memperkenalkan para staf tersebut kepada penduduk lain di desa.
Mereka juga berkesempatan untuk membimbing seorang anak muda kepada
Kristus dan memberinya sebuah Alkitab. Puji Tuhan! Ia tetap bekerja
dalam segala keadaan!
[Sumber: Brigada Today, April 2006]
Pokok Doa:
Hampir 4 tahun lalu, Tuhan memanggil seorang pemuda ke Namibia untuk
mulai meneliti masyarakat terpencil di negara ini. Adakah di antara
kelompok masyarakat itu yang belum mendengarkan kabar Injil? Ya!
Selama 2 tahun masa tugasnya di sana, Tuhan menyertai langkahnya
baik di Herero, Mbalantu, Nama/Damara, ataupun di tengah kelompok-
kelompok masyarakat kulit berwarna di Namibia. Pemberitaan Injil di
antara kelompok-kelompok masyarakat ini memang sangat sedikit,
bahkan ada yang belum pernah mendengarnya.
[Sumber: Brigada Today, Maret 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Nigeria
Di Nigeria, sebuah tembok pembatas dari rumah seorang pendeta yang tinggal di desa A runtuh. Jemaatnya ingin membangun kembali tembok itu serta memperbaiki rumah pendetanya. Namun, pendeta itu malah menyerahkan gajinya yang kecil dan menyatakan bahwa tambahan uang tersebut dapat digunakan untuk mendirikan sebuah bangunan gereja di desa B yang ada di seberang sungai -- penduduk di desa B itu tidak dapat pergi beribadah di gerejanya yang ada di desa A ketika musim hujan tiba karena terhalang banjir. Para jemaat bergegas dan bersemangat untuk memulai pembangunan gereja di desa B. Mereka mengumpulkan rumput, membuat batu bata dan mempersiapkan sebuah tempat untuk beribadah sebelum musim hujan dimulai.
Sumber: Mission Network News, June 30, 2002
Di Nigeria, sebuah tembok pembatas dari rumah seorang pendeta yang tinggal di desa A runtuh. Jemaatnya ingin membangun kembali tembok itu serta memperbaiki rumah pendetanya. Namun, pendeta itu malah menyerahkan gajinya yang kecil dan menyatakan bahwa tambahan uang tersebut dapat digunakan untuk mendirikan sebuah bangunan gereja di desa B yang ada di seberang sungai -- penduduk di desa B itu tidak dapat pergi beribadah di gerejanya yang ada di desa A ketika musim hujan tiba karena terhalang banjir. Para jemaat bergegas dan bersemangat untuk memulai pembangunan gereja di desa B. Mereka mengumpulkan rumput, membuat batu bata dan mempersiapkan sebuah tempat untuk beribadah sebelum musim hujan dimulai.
Sumber: Mission Network News, June 30, 2002
Para pemeluk animis Juju yang tinggal di wilayah terpencil di Nigeria baru-baru ini dengan terus terang telah meninggalkan roh-roh kepercayaan mereka dan mulai menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Balai utama yang biasa mereka gunakan sebagai tempat pemujaan Juju telah didedikasikan kepada Kristus dan dipakai sebagai tempat ibadah (gedung gereja). Sekitar 265 komunitas warga kota ikut bersama-sama memuji dan menyembah di gereja tersebut, dan para misionaris lokal Nigeria telah diminta untuk mengatur sebuah gereja yang bertumbuh dalam komunitas tersebut. Kurang lebih ada 16 pekerja yang sekarang terlibat dalam pelayanan penginjilan harian di wilayah tersebut. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah, memberikan konseling kepada para penduduk setempat, menjawab pertanyaan- pertanyaan penduduk, mengajarkan Alkitab, dan memimpin baik untuk masing-masing anggota keluarga maupun seluruh keluarga agar semakin mengenal Allah. Persekutuan-persekutuan di rumah penduduk mulai dirintis. Wilayah terpencil yang semula dikenal karena praktek- praktek perdukunannya, sekarang telah dikenal sebagai pos terdepan yang mengenalkan kerajaan Allah bagi lingkungan di sekitarnya.
[Sumber: CMDNet Weekly Update, March 20, 2004]
Pokok Doa:
Doakan para misionaris lokal yang saat ini melayani wilayah terpencil di Nigeria ini supaya mereka mendapat hikmat untuk menolong para penduduk bertumbuh dalam iman-Nya kepada Yesus.
Berdoa untuk gereja dan persekutuan-persekutuan yang baru dirintis supaya dapat berkembang dan menjadi wadah yang memberikan follow-up bagi para jemaat dan petobat baru sehingga mereka bisa menjadi saksi-saksi Kristus yang efektif bagi wilayah di sekitarnya.
The Seed Company (TSC) membantu pembangunan gereja dengan menerjemahkan Firman Allah ke dalam 12 bahasa di Nigeria. Nigeria adalah sebuah negara dengan beraneka ragam bahasa dan budaya. Di negara bagian Timur Laut Gombe ini, The Seed Company membantu 12 rumpun suku agar memiliki Firman Allah dalam bahasa mereka masing-masing. Melalui lokakarya, penduduk Nigeria diberi training untuk menerjemahkan Injil ke dalam bahasa mereka sendiri. Katy Barnwell, perwakilan dari TSC mengatakan bahwa ini merupakan proyek yang dimiliki oleh penduduk lokal sendiri. "Kami terdorong oleh minat orang-orang setempat. Dalam kenyataannya, kami temukan bahwa dalam semua bahasa tersebut sudah pernah ada seseorang yang berusaha melakukan sesuatu. Jadi, kenyataan ini sungguh sangat membantu dalam proses penerjemahan yang sedang dilakukan." Tujuan pelayanan ini adalah membangun gereja dengan Firman Allah, dan Barnwell mengatakan bahwa hal itu terjadi sejalan dengan penerjemahan yang berjalan dengan baik. "Saya rasa, sekarang ini semua proyek sedang masuk dalam tahap penerjemahan yang lebih mantap, dan kami berharap mereka akan bisa menyelesaikan Injil Lukas dalam 18 bulan ke depan. Setelah itu, kami akan menerjemahkan Film YESUS dan mengerjakan seleksi beberapa kitab lainnya yang akan diterjemahkan."
Sumber: Mission Network News, May 17th 2005
Nigeria--Kekerasan bernuansa agama yang terjadi di daerah Jigawa, Nigeria Utara baru-baru ini membuat orang-orang Kristen mengeluh bahwa mereka merasa diperlakukan sebagai warga kelas dua. Jerry Dykstra dari Open Doors menceritakan apa yang terjadi. "Seorang wanita dituduh mengeluarkan komentar berisi hujatan terhadap nabi agama tersebut. Tentu saja hal ini seperti bola salju yang menggelinding menuruni bukit. Seperti hanya menunggu waktu saja saat tiba-tiba yang terjadi adalah orang Kristen mengalami penganiayaan hebat. Polisi pun tidak berbuat apa-apa untuk melindungi umat Kristen." Tidaklah jelas pernyataan keras apa yang menyulut kerusuhan itu. Selama sehari, kerusuhan itu telah menyebabkan 16 gereja dibakar habis, 6 orang Kristen terluka, dan sedikitnya ada 2.000 orang yang kehilangan tempat tinggal. Paska kerusuhan, orang- orang Kristen disarankan untuk membangun kembali tempat tinggal mereka di mana saja.
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]
Pokok Doa:
Di wilayah Barat Afrika, tepatnya di Nigeria, lebih dari tiga
setengah juta orang sedang menderita krisis kelaparan yang
disebabkan oleh kemiskinan, kemarau, dan serangan hama yang
menyebabkan kegagalan panen. Anggota Operation Blessings, Kristin
Vischer, mengatakan bahwa organisasi pelayanan itu
telah menempatkan
timnya di lapangan sejak mereka mengetahui kekurangan itu tahun
lalu. "Kami sangat bersemangat setelah berhasil membuat sebuah
gudang pangan permanen pada tanggal 17 Maret lalu. Pada dasarnya,
dengan gudang itu kami telah menyediakan gandum yang dapat mencukupi
kebutuhan enam ratus keluarga sampai musim hujan sehingga mereka
dapat menanam sumber pangan mereka lagi. Dan itu baru satu dari lima
gudang persediaan yang rencananya hendak kami bangun." Vischer
mengatakan bahwa pelayanan outreach ini juga merupakan pintu masuk
kepada pelayanan rohani. "Kami melakukan apa yang Tuhan ingin untuk
kami lakukan -- memberi makan kepada mereka yang miskin dan lapar --
sehingga akan ada kesempatan untuk memberitahu mereka kenapa kami
melakukan semua ini." Operation Blessing bermitra dengan Humedica
dan World Food Program dalam mengadakan program penyediaan pangan
darurat bagi sekitar 78.000 warga yang tersebar di 64 desa yang
berjauhan.
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]
Pokok Doa:
Anak-anak Kristen di Nigeria diculik oleh orang-orang non-Kristen. Ketika diculik, banyak di antara mereka yang dipaksa untuk kembali lagi ke agama mereka yang lama. Seorang anak yang berusia tiga belas tahun baru-baru ini ditemukan setelah diculik oleh kelompok ini enam bulan yang lalu. Namun, anak ini kembali diculik setelah ibunya berhasil menyelamatkannya. Tidak adanya tanda-tanda bantuan dari pemerintah atau dari orang-orang Kristen setempat membuat banyak orang khawatir kejadian ini akan menjadi semakin buruk. Hal ini jelas membuat para orang tua Kristen sangat mencemaskan anak-anak mereka.
[Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9704]
Pokok Doa
Doakan agar ada kesadaran dari pemerintah Nigeria dan unsur-unsur masyarakat setempat untuk mengambil tindakan tegas atas kejahatan ini.
Doakan pula para orang tua yang saat ini kehilangan anak-anak mereka, agar mereka mendapat penghiburan dari Allah.
Kekerasan yang pecah di kota Jos, negara bagian Plateau, telah merenggut nyawa paling sedikit dua ratus orang. Tiga belas kamp pengungsi dibentuk untuk menolong 30.000 orang yang dipaksa meninggalkan rumah mereka. Sebanyak enam belas gereja dibakar. Sebagian besar media telah menggambarkan kekerasan ini sebagai hasil pertikaian rival politik antara Islam dan Kristen dalam usaha memenangkan suara terbanyak pada pemilihan umum yang berlangsung di negara bagian ini. BBC mengatakan kekerasan ini dipicu ketika ada berita yang menyatakan Partai Rakyat Demokrasi -- yang didukung oleh mayoritas pemilih Kristen -- telah memenangkan hampir semua kursi dewan di negara bagian ini.
Bagaimanapun, pemimpin gereja mencurigai bahwa kekerasan ini dipersiapkan. Kerusuhan pecah pada Jumat pagi, 28 November, sebelum hasil Pemilihan Umum diumumkan. Sebanyak lima ratus orang ditahan dari etnis Niger dan Chad setelah kerusuhan, menurut laporan kantor gubernur negara bagian Plateau. Banyak laporan menyebutkan bahwa tersangka yang ditahan itu telah tiba di Jos 3 hari sebelum kerusuhan dimulai. BK, Uskup Kepala Gereja A di Jos, berkomentar, "Kami telah menjadi kambing hitam dan target oleh mereka yang benci mengenai sesuatu yang berhubungan dengan kekristenan di sini dan di tempat lain. Gereja di utara Nigeria membutuhkan perlindungan nasional dan internasional segera. Kami telah mengalami penderitaan ini lebih dari 20 tahun dan sekarang menjadi tidak dapat ditolerir lagi."
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Maret -- April 2009 |
Penulis | : | Tim KDP |
Penerbit | : | Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 11 |
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan menguatkan orang-orang percaya di Plateau, supaya peristiwa ini tidak membuat iman mereka goyah, melainkan lebih sungguh-sungguh berserah dan mengandalkan Tuhan.
Berdoa agar Tuhan menggerakkan hati umat percaya di Nigeria untuk bersehati berdoa agar terjadi pemulihan atas bangsa ini. Berdoa juga untuk orang-orang Nigeria yang berada di luar negeri agar mereka juga ikut mendoakan negara mereka dan saudara seiman mereka yang saat ini sedang menderita di Nigeria.
Karena cacat lahir, Annabi tidak dapat berjalan, tetapi kasihnya kepada Kristus jelas terlihat. Dengan setia, ia bersaksi tentang Kristus dan berdoa untuk mereka yang sakit. Untuk membantunya dalam pelayanan, 2 orang misionaris -- dan teman-teman seimannya di Amerika Serikat -- membelikan sebuah kursi roda untuk membantunya menjelajah wilayah Nigeria yang berpasir dan terjal.
Pada Agustus, Annabi jatuh sakit dan sangat lemah, bahkan untuk mengangkat tangan pun, ia tak sanggup. Beberapa hari kemudian, ia meninggal dunia. Tiga kali ayahnya bersiap untuk memandikan dan membungkus tubuhnya sebelum dimakamkan, namun sepertinya ia tidak mampu menuntaskan tugasnya itu. Sebagai gantinya, ia memutuskan untuk menggali kuburan. Ketika ayahnya kembali ke rumah, ia mencoba untuk mulai memandikan dan membungkus tubuh Annabi lagi.
Tiba-tiba Annnabi bangun dan berkata, "Apakah engkau tahu siapa yang mengangkatku?" Dalam keadaan terkejut, ayahnya menjawab, "Saya tidak melihat siapa pun." "Yesus yang mengangkatku!" jawab Annabi. "Berita tentang kesembuhan Annabi tersebar ke desa-desa tetangga, dan Annabi menyaksikan kuasa Tuhan yang membangkitkan orang yang mati," kata Dan Ligon. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, edisi January 2009 Volume 27, nomor 1 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Nigeria: Experiencing God's Power |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Berdoa untuk pelayanan Annabi, agar Tuhan memampukan dan memberkati pelayanannya, sehingga melalui pelayanannya banyak orang yang dimenangkan bagi kerajaan Allah.
Doakan juga untuk orang-orang yang telah dilayani oleh Annabi, agar Tuhan melembutkan hati mereka sehingga mereka dapat menerima dan percaya kepada Kristus.
Berdoa agar Tuhan menyatakan kuasanya lebih lagi melalui orang-orang percaya di Nigeria, sehingga melalui kesaksian hidup orang Kristen di Nigeria, nama Tuhan semakin dimuliakan.
Sekitar lima ratus orang beragama non-Kristen ditahan karena diduga keras terlibat dalam penyerangan terhadap orang Kristen yang mengakibatkan setidaknya enam pendeta tewas di antara lima ratus korban. Sebanyak enam belas gereja juga dirusak pada kerusuhan yang terjadi di ibukota, Jos, pada tanggal 28 -- 29 November tersebut. Lebih dari 25 ribu orang juga dilaporkan telantar akibat kerusuhan tersebut, dan organisasi-organiasi kemanusiaan berjuang memberikan pertolongan dan mengubur mereka yang tewas. Christian Solidarity Worldwide (CSW) mengatakan bahwa kemarahan akan adanya kecurangan dalam perhitungan suara dalam pemilu lokal, telah dijadikan alasan untuk para penyerang tersebut merusak gereja Kristen dan membunuh banyak orang percaya secara brutal. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, edisi Januari 2009 Volume 27, nomor 1 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Nigeria: Six Pastors Among 500 Killed |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Doakan orang percaya yang menjadi korban kerusuhan agar Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan kepada mereka, dan memampukan mereka untuk tetap lembut hati dan menjadi saksi-saksi Kristus di lingkungan tempat tinggal mereka.
Berdoa juga untuk setiap gereja yang menjadi korban amukan massa, agar setiap jemaat dapat mengintrospeksi diri dan tetap setia melayani serta beribadah lagi.
Berdoa untuk Nigeria, agar Tuhan menyatakan dan melawat bangsa ini. Kiranya kejadian ini dipakai Tuhan untuk memulihkan bangsa ini dan terbuka untuk karya Tuhan yang luar biasa.
Ketegangan meningkat di bagian utara Yelwa, Bauchi State, Nigeria, setelah dua gereja diserang dan dirusak dalam waktu 3 hari.
Menurut laporan, kaum radikal lokal membongkar batu-batuan fondasi sebuah gereja baru milik Church of Christ in Nigeria (COCIN) di Sabin Kaura, pada hari Minggu tanggal 16 November. Komandan militer Bauchi, komisaris polisi, dan wakil gubernur mengunjungi daerah itu pada hari Senin 17 November 2008 untuk mengadakan penyelidikan lebih lanjut, dan seorang penjaga ditempatkan di sana untuk menjaga gereja baru itu. Namun, meskipun terdapat aparat keamanan, gereja Anglikan, yang berjarak 2 kilometer, dibakar pada Selasa malam tanggal 18 November 2008.
Meskipun sekarang serangan secara langsung terhadap gedung gereja telah menurun dibanding pada masa lalu, namun gereja-gereja di bagian utara Nigeria dan di kota-kota besar terus-menerus diganggu. Mereka sering kesulitan mendapatkan tanah atau memperoleh izin pembangunan. Gereja-geraja di sana biasanya dibongkar tanpa mendapatkan ganti rugi yang cukup dari pemerintah setempat. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Nigeria: Two Churches Destroyed in Bauchi State |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Orang-orang Kristen kembali menjadi sasaran kekerasan pada akhir minggu di Jos, Nigeria. "Open Doors adalah pelayanan kepada gereja yang dianiaya; dan mereka memiliki pelayanan di daerah tersebut," ujar PE. Ia mengatakan bahwa Jos adalah daerah di Nigeria yang terletak di tengah-tengah wilayah Muslim di utara dan wilayah Kristen di selatan. "Setidaknya ada 200 orang yang terbunuh dalam huru-hara [Minggu] -- hampir semua korbannya adalah orang Kristen. Informasi tersebut tidak boleh disiarkan melalui udara. Beberapa tubuh korban tidak dapat dikenali lagi. Bayi-bayi dan ibu mereka juga menjadi korban, sebuah cerita yang memilukan." Kekerasan serupa yang terjadi kurang dari 2 bulan lalu memakan korban lebih dari 300 orang Kristen, dan gereja-gereja banyak yang dibakar. Open Doors melakukan apa pun yang mereka bisa lakukan untuk menolong para orang percaya. "Kami memunyai orang di lapangan yang menyebarkan seminar 'Berdiri Teguh Melewati Badai', tentang apa yang Yesus ajarkan kepada kita saat menghadapi badai. Ada juga yang menolong para janda dan yatim piatu yang tinggal sendiri." Seraya gereja semakin bertumbuh, doakanlah agar lingkaran kekerasan ini terputus dan banyak yang kembali kepada Kristus. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Maret 2010
Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13959
Pokok doa:
Doakan umat percaya di Nigeria agar tetap setia beriman pada Kristus sekalipun terjadi penganiayaan dan keadaan keamanan yang tidak mendukung.
Doakan Open Doors agar diberi keberanian dan kekuatan dalam menolong umat percaya yang terancam di Nigeria. Doakan juga agar lingkaran kekerasan di Nigeria terputus dan banyak orang kembali pada Kristus.
Doa Bagi Pantai Gading
Pantai Gading--Ruth Bliss dari Mission Network News menemukan sisi lain dari sebuah persekutuan pelayanan ketika bertugas di Quito, Ekuador, saat menghadiri ulang tahun ke-75 HCJB World Radio. Kabinet Pantai Gading secara besar-besaran telah menembakkan asap beracun mematikan di Abidjan sebulan sebelum pemilu. Kekosongan kekuasaan bisa menyebabkan kegelisahan di daerah yang telah menderita akibat perang sipil. Lee Sonius, direktur operasi HCJB World Radio di Sub-Sahara Afrika, mengatakan bahwa stasiun radio mitra mereka, Frequence Vie, tetap mengudara walaupun keadaannya sangat buruk. "Ini memberi harapan cukup besar bagi banyak orang. Sebuah stasiun radio bisa tetap mengudara di saat stasiun lainnya ditutup karena terlibat urusan politik atau karena memberitakannya. Pesan yang mereka siarkan adalah tentang apa yang dibutuhkan negara dan bahwa rekonsiliasi hanya bisa dilaksanakan bila hati orang-orang berubah." Hal ini juga menegaskan dedikasi tim secara global, yakni untuk membagikan harapan akan Kristus di seluruh dunia. "Besok kami akan mendengarkan pemaparan visi Presiden HCJB, David Johnson." Demikian diutarakan oleh Ruth Bliss dari Mission Network News, Quito, Ekuador.
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
Bogo dan istrinya, Salimata, mencintai Tuhan dan bersaksi bagaimana Ia mengubahkan hidup kepada teman-teman mereka di Komono.
Misionaris Jan dan Doortje meninggalkan Burkina Faso menuju Pantai Gading untuk mengunjungi orang-orang percaya di Komono. Di sepanjang perjalanan mereka bertemu dengan beberapa petugas di kedua sisi perbatasan. Mereka saling memberi salam, bercakap-cakap, dan menjalin hubungan persahabatan. Perjalanan Jan dan Doortje sangat menyenangkan dan mereka mengucap syukur atas doa-doa yang telah dipanjatkan agar perjalanan mereka lancar.
Sesampainya di desa Komono, mereka bertemu dengan teman-teman. Bogo duduk di serambi, ditemani oleh beberapa masyarakat Komono yang belum percaya pada Kristus sebagai Juru Selamat mereka. Dengan berani dia menyaksikan imannya dan perubahan yang telah Kristus lakukan dalam hidupnya. Hal ini amat membahagiakan Jan karena kebanyakan orang Komono sangat pemalu dalam menceritakan iman mereka.
Setelah hari-hari yang penuh semangat di Pantai Gading bersama teman-teman Komono mereka, Jan dan Doortje kembali ke Burkina Faso. Pada minggu ini, rekan kerja mereka, Kassoum, akan pergi ke Pantai Gading dan mengunjungi keluarganya. Dia akan merayakan Natal bersama umat percaya di sana. Dia bermaksud mengundang beberapa penduduk Komono yang belum percaya pada Kristus untuk bersama-sama merayakan Natal dan menceritakan kelahiran Yesus dan bagaimana Ia menebus dosa manusia.
[Sumber: New Tribes Mission, Desember 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Rwanda
Saat Emmanuel Duknzemnriya pulang dari kerja tanggal 21 April 1994,
anaknya berteriak, "Mama meninggal!". Istrinya, Appoline terbaring
di lantai dan banyak mengeluarkan darah. Dia telah diserang oleh
salah satu gang pemberontak Hutu "wielding machetes", namun dia
tidak meninggal.
Dia berjuang melawan maut selama tiga bulan, dan
dia sudah sembuh saat memberikan kesaksian di hadapan 7000 orang
dalam konferensi Explo 2000 di Lausanne, Switzerland. Konferensi
di Lausanne disiarkan via satelit ke 87 konferensi Explo lainnya,
termasuk di Kigali, ibukota Rwanda, yang dihadiri oleh 20,000 Hutus
dan Tutsis! Sekarang, Appoline dapat mengampuni orang yang
menganiayanya. Sebagai orang Kristen, dia belajar untuk menghapus
rasa benci dan sakit hatinya. Dia juga dapat berdoa, "Yesus, ampuni
Rwanda, dan ampuni geng yang telah menyerang di rumah kami."
Sumber: E. und A. Duknzemnriya; http://www.Explo.ch ; PrayerNet
dan FRIDAYFax Januari, 2000
Kami mendengar berita dari UGBR, gerakan mahasiswa IFES
(International Fellowship of Evangelical Students) di Rwanda.
Ada sebuah perusahaan sekuler di Rwanda yang mensponsori produksi
suatu film Kristen, 'With a Mission'. Film ini mengajak para
mahasiswa Kristen untuk melakukan penginjilan di kampus. Dua
kelompok mahasiswa UGBR memulai pelayanannya bulan Februari. Phocas
Ngendahayo, Sekretaris Jenderal UGBR menuliskan:
"Bayangkan sebuah perusahaan sekuler dengan sukacita dan murah
hati bersedia mensponsori produksi film Kristen itu. Yesus
Kristus sendiri yang menyediakan dana untuk proyek yang cukup
mahal ini."
Universitas lain di Rwanda, pemimpin lama dari kelompok mahasiswa
Kristen telah memilih pemimpin dari asosiasi mahasiswa kampus. Di
luar negara terjadi peningkatan jumlah anggota mahasiswa UGBR yang
dipilih untuk menduduki posisi yang sama. Phocas mengatakan,
"Ini merupakan langkah peningkatan; mahasiswa menjadi garam dan
terang di tengah masyarakat yang sedang sakit dan korupsi ini."
Sumber: IFES Prayer Line, February 13, 2003
Book of Hope memperingati terjadinya tragedi Pembantaian 100 hari di
Rwanda. Pada bulan April 1994, hanya butuh 100 hari untuk melihat
hampir 1 juta orang, atau lebih dari sepersepuluh dari keseluruhan
jumlah penduduk, terbunuh dalam pristiwa pembantaian di Rwanda.
Tragedi 100 hari itu akan diperingati lewat kegiatan "100 days of
Hope" yang diprakarsai oleh organisasi Book of Hope International.
Wakil Book of Hope, Cal Ratz mengatakan bahwa mereka memiliki banyak
pekerjaan yang menanti di depan. "Kami akan melatih 1200 orang di
Rwanda, terutama para pemuda. Mereka akan mengunjungi sekolah-
sekolah dan melaksanakan sebuah program yang dikemas secara dinamis
tentang pemberitaan Injil kepada lebih dari 2 juta murid sekolah."
Ratz mengatakan bahwa mereka berencana untuk melakukan hal itu dalam
100 hari. Ini merupakan tanggung jawab yang besar. "Hal ini berarti
bahwa jika memperhitungkan masa libur akhir pekan dan hal-hal
lainnya, kami harus melakukan pelaksanaan program itu di 40 sekolah
tiap harinya. Ini adalah tugas yang sungguh luar biasa. Pelatihan
itu akan dimulai pada bulan Januari.
Sumber: Mission Network News, November 18th 2005
Rwanda--Rwanda memiliki sejarah yang kelam. Meski demikian, secercah harapan mulai timbul bagi negeri yang masih memiliki kebutuhan akan air minum yang bersih dan sehat ini. Bruce Whitmare dan Living Water International (LWI) menyatakan bahwa mereka berencana untuk bertemu dan membahas rencana penggalian sumur. Rencana itu bertujuan untuk membangun kerja sama dengan seluruh masyarakat. "Selama proses ini berlangsung, kami mengabarkan Injil secara orang per orang. Selain memutarkan film Yesus, kami juga mendorong pastor-pastor lokal untuk datang dan terlibat dalam proyek ini sehingga kami dapat mendukung pekerjaan mereka sekaligus menjangkau komunitas tersebut." Whitmire menjelaskan bahwa mereka bekerja untuk membawa satu pendekatan holistik kepada permasalahan masyarakat. "Tentunya akan muncul suatu transformasi bagi desa tersebut ketika mereka dapat terbebas dari sakit penyakit hanya dengan segelas air bersih. Apalagi bila mereka mengerti bahwa Tuhan yang mengasihi mereka telah mengirim kami; tidak hanya membawa air yang memulihkan tubuh jasmani mereka, tapi juga air rohani yang membawa mereka kepada hubungan pribadi dengan Kristus.
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]
Pokok Doa:
Menjangkau generasi baru dengan pesan pengharapan. Bangsa Rwanda
masih terus berjuang melawan masa lalu yang menyakitkan. Di samping
bergumul melawan masalah trauma kejahatan pembantaian massal, banyak
warga Rwanda yang berharap dapat memulai babak kehidupan baru. Wakil
organisasi Book of Hope, Rob Hoskins mengatakan bahwa mereka sedang
merencanakan pendistribusian besar-besaran tahun ini, demi tujuan
rekonsiliasi secara menyeluruh. "Betapa ini adalah kesempatan luar
biasa bagi kami saat bisa kembali ke negara ini setelah 12 tahun
berlalu. Kedatangan kami bukannya untuk mengingatkan terus akan
jutaan orang yang telah terbunuh. Namun keyakinan kami adalah `Ada
pengharapan bagi generasi yang baru dan harapan itu ada dalam Injil.
Jadi, dalam jangka waktu sekitar 100 hari, lebih dari 2 juta anak-
anak dan pemuda Rwanda akan menerima Firman Tuhan.`" Hoskins
mengatakan bahwa mereka bekerja bahu membahu dengan pihak
pemerintah. Namun, ia meminta untuk tetap berdoa bagi proyek ini
karena: "Masih ada tentangan dari kaum minoritas non-Kristen di
negeri ini. Mereka mencoba masuk ke gereja dan polisi beragama non-
Kristen mencoba menyita peralatan audio kami dan beberapa barang
lain yang kami perlukan untuk proses pendistribusian ini. Jadi masih
akan ada peperangan rohani yang akan terjadi. Musuh tidak ingin
melihat kita melaksanakan rencana agung kerajaan Surga."
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa:
Mungkinkah gereja dipimpin oleh pendeta yang bukan orang Kristen? Pada akhir studi "Injil Sejati", seorang pendeta berdiri dan berkata, "Saya seorang pendeta. Saya menggembalakan banyak gereja. Namun, melalui pelajaran ini, saya menyadari bahwa saya bahkan bukan orang Kristen. Apa yang harus saya lakukan?"
Ternyata ia tidak sendiri. Dari 36 pendeta yang mengikuti pelatihan, 22 orang di antaranya berdiri dan menyatakan secara terang-terangan bahwa mereka baru saja percaya kepada Yesus yang menyelamatkan mereka. Banyak orang Rwanda yang percaya bahwa keselamatan adalah berbalik dari dosa dan masuk ke dalam suatu gereja atau agama. Para pendeta tersebut untuk pertama kalinya memahami bahwa keselamatan merupakan sebuah hubungan dengan Tuhan melalui karya Anak-Nya, Yesus Kristus.
Karena keterbatasan pendeta, maka banyak pendeta yang menggembalakan banyak gereja. Setelah mengikuti pelajaran pengajaran khotbah ekspositori, seorang pendeta bercerita, "Setelah saya berkhotbah dengan cara baru ini untuk pertama kalinya, banyak orang mendatangi saya dan berkata, 'Khotbah Anda benar-benar berubah -- khotbah Anda bagus!' Dan itu juga terjadi di gereja-gereja lain. Saat ini, saya diundang untuk melatih empat belas pendeta lain tentang bagaimana berkhotbah dengan menggunakan metode baru ini." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2008, Volume 26, No. 7 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Rwanda: Pastors Get Saved |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Proyek lintas agama dalam rangka menyediaan pipa air bersih di wilayah Rwanda bagian timur merupakan cara praktis untuk membayar ganti rugi terhadap kaum radikal di Afrika Timur yang dahulu dipinggirkan oleh orang Kristen, kata Uskup Besar Anglikan, EK.
"Kami (orang Kristen) melihatnya sebagai satu cara untuk mengatakan, 'Kami minta maaf,'" kata K berkaitan dengan proyek air di Gatore, bagian timur wilayah Kirehe, Rwanda. Rencana tersebut sudah dilaksanakan tanggal 19 Maret oleh Pendeta IN, Sekjen Lutheran World Federation dan Presiden Inter-Faith Action for Peace di Afrika.
"Proyek ini tidak hanya bertujuan menyalurkan air kepada orang-orang yang kekurangan air," tutur SYB, Imam Besar Provinsi Rwanda bagian timur. "Proyek ini menjadi contoh suatu bentuk kerja sama antaragama yang harmonis demi pembangunan kepada seluruh orang Afrika dan seluruh dunia."
"Kita tidak bisa keluar dan berbicara tentang rekonsiliasi jika kita sendiri masih saling bertentangan," imbuh K.
Dari 9,9 juta jiwa warga Rwanda, kurang lebih 4,6% -- 15% di antaranya beragama mayoritas. Namun, banyak laporan yang menunjukkan peningkatan jumlah penganut mayoritas dalam beberapa tahun setelah genosida. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Christians Use Water Project to Reconcile with Muslim |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Doa Bagi Negara Senegal
Para misionaris di Afrika Barat sekarang telah memiliki alat baru
untuk memberitakan Injil diantara suku Wolof. Audio Scripture
Ministries di Holland, Michigan telah merekam Alkitab Perjanjian
Baru dalam tape recorder. Seorang pekerja Audio Scripture Ministries
menyatakan bahwa hal ini membawa dampak yang besar kepada lebih dari
tiga juta orang yang menggunakan bahasa Senegal. Menggunakan media
audio ini baru merupakan permulaan. Menurut Audio Scripture
Ministries, "Kami menerima telepon dari organisasi misi lain yang
menginginkan kami untuk menyediakan alat pemutar kaset karena mereka
ingin segera menggunakan alkitab audio tersebut di wilayah yang
dihuni suku Wolof." Alat ini merupakan sarana yang tepat karena
orang-orang suku Wolof sebagian besar tidak dapat membaca. Dengan
Alkitab audio ini, suku Wolof akan dapat mendengar Firman Allah.
Orang-orang Kristen lokal memberikan beberapa pelatihan tentang
bagaimana menggunakan peralatan ini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar. Mereka juga yang akan membawa alat pemutar kaset
ini sekaligus dengan kasetnya menuju ke desa-desa, memutar kaset
Perjanjian Baru tersebut, dan melihat bagaimana Allah bekerja di
dalam hati penduduk desa.
Sumber: What In The World, June 30, 2002
Injil Yohanes versi "nyanyian" telah direkam dalam bahasa Wolof,
bahasa yang digunakan oleh tiga juta orang di Senegal, Afrika Utara.
Tim Audio Scripture Ministry melaporkan bahwa orang-orang Senegal
akan mendengarkan dan mengingat dengan lebih baik apa yang mereka
dengarkan ketika Injil disampaikan dalam bentuk nyanyian. Karena
hanya sepertiga saja dari penduduk Senegal yang bisa membaca, maka
komunikasi oral merupakan cara yang paling ideal untuk menyampaikan
Firman Tuhan di negara ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan
berkunjung ke Situs "Wolof Chant Gospel" di alamat:
==> http://www.asmtoday.org
Sumber: CMDNet Weekly Update, 9 Maret 2003
Dalam waktu dekat, para pengajar Alkitab bangsa Budik akan memiliki keseluruhan Perjanjian Baru sehingga dapat digunakan dalam pengajaran Alkitab untuk orang-orang di Senegal.
Kali, salah seorang pengajar Alkitab telah melatih masyarakat Budik lainnya untuk mengajar. Dia menolong mereka untuk menjangkau desa- desa lain dan bahkan mulai memuridkan orang-orang yang baru percaya tanpa kitab Perjanjian Baru yang lengkap. Orang-orang percaya ini menggunakan terjemahannya yang terpisah-pisah sembari menunggu Perjanjian Baru itu selesai.
Misionaris Ken dan Kathy Satorius saat ini sedang menerjemahkan surat 1 Korintus. Ini adalah bagian terakhir yang perlu diterjemahkan untuk melengkapi Perjanjian Baru dalam bahasa Budik.
Adapun misionaris Paul Cheshire akan singgah di Senegal pada bulan Nopember untuk memeriksa surat 1 Petrus yang sudah selesai diterjemahkan. Paul dan Ken akan memeriksa keakuratan dan kejelasan hasil terjemahan kitab itu. Sementara itu, yang akan memeriksa kelaziman bahasa terjemahan adalah penutur asli bahasa Budik.
[Sumber: New Tribes Mission, September 2006]
Pokok Doa:
Misionaris Aaron Hefner dan keluarga bergabung dengan dua misionaris
perempuan yang telah ikut serta dalam tim penginjilan suku Dialonke
di Senegal sejak awal tahun ini.
Misionaris Audrey DeJager dan Penny Warner telah bekerja di tengah
masyarakat Dialonke selama bertahun-tahun. Audrey mengajar baca
tulis dan Penny menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Dialonke.
Banyak persiapan penginjilan lewat pengajaran Alkitab yang telah
dilakukan kepada masyarakat Dialonke. Jadi, Aaron sekarang pindah ke
tengah-tengah suku itu untuk mempelajari bahasa dan budaya mereka
agar masyarakat itu bisa segera mendengarkan firman Tuhan. Beberapa
orang Dialonke yang membantu Penny dan Audrey mempelajari bahasa dan
menerjemahkan Alkitab adalah orang yang telah percaya pada Kristus.
Mereka dengan setia menunggu Aaron menyampaikan pelajaran Alkitab.
Banyak dari mereka bisa membaca dan memiliki salinan kitab Kejadian
serta bagian-bagian Alkitab lainnya. Mereka membaca bagian-bagian
tersebut selama menunggu Aaron mempersiapkan diri untuk mengajar.
[Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Dakar, Senegal: Nima mendengarkan dengan seksama ketika misionaris
Lynn dan temannya Boku mengajar firman Tuhan. "Jika aku tidak setua
ini, aku sudah menjadi orang Kristen," ujar wanita tua dari
masyarakat Manjack tersebut. Nima hanyalah salah satu dari sejumlah
orang yang kebetulan bertemu dengan Lynn dan Boku yang akhir-akhir
ini bergabung dalam satu tim untuk mewartakan Kristus kepada
masyarakat Manjack. Sambil mengamati Lynn, Boku juga sedang belajar
untuk memberikan kesaksiannya secara alami dalam percakapan, baik
dengan orang asing maupun kenalannya. Dalam kunjungan untuk
menguatkan Mamadi, seorang teman Kristen, Lynn dan Boku bertemu
dengan sepuluh orang yang sedang mengobrol dengan santai. Mamadi
mulai membacakan Kejadian 3, namun karena ia lambat dalam membaca,
Lynn melanjutkannya. "Yang terjadi selanjutnya adalah tiga jam
diskusi tentang kekudusan Tuhan, berdosanya manusia, dan perlunya
iman dalam Juru selamat yang dijanjikan." tulis Lynn.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
Orang percaya di Dialonke sangat terkesan dengan kaset pemberian
misionaris Audrey DeJager. Mereka menerimanya dengan hangat ketika
misionaris itu mengunjungi beberapa desa untuk membagikan kaset
audio yang berisi rekaman pelajaran Alkitab itu kepada orang Kristen
Dialonke. Di sebuah desa, Audrey mendapati bahwa bahan pelajaran
Alkitab tertulis yang pernah ia bawa telah terpisah ke mana-mana.
Simti, seorang Kristen di sana yang dengan tekun telah
mempelajarinya, meminta Audrey untuk membawakan lebih banyak salinan
lagi. Dengan gembira Audrey pun pulang, mencetak lebih banyak
salinan lagi, lalu kembali kepada orang-orang percaya itu. Keesokan
harinya, Audrey mengunjungi Jango dan Xambi yang telah mengikut
Tuhan sejak lama. Ia membawa sebuah kaset yang berisi empat belas
pasal pertama kitab Kejadian. Jango merakit kembali sebuah radio
kaset tua dan mereka pun duduk bersama mendengarkan kaset rekaman
tersebut. Anak mereka, Mamadu adalah yang membaca ayat-ayat Alkitab
di rekaman itu. Mereka sangat senang mendengarkan anak mereka
membacakan Firman Tuhan! Audrey melanjutkan kunjungannya ke desa
tetangga. Pada perhentian selanjutnya, Audrey memberikan kaset
rekaman kitab Kejadian pada seorang yang dituakan oleh orang
Dialonke. Ia langsung mengambil radio kasetnya dan mulai
mendengarkan. Beberapa murid Audrey yang masih muda mengeluh, "Jika
Anda memberikan kaset itu hanya kepada orang-orang tua, mereka tidak
akan meminjamkannya pada kami. Anda harus memberikan kaset itu
kepada kami juga dan kami akan meminjamkannya pada yang lain."
Audrey pun memberikan kaset itu kepada mereka.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
Krak! Pohon palem besar itu jatuh ke tanah. Boubakar membutuhkan 15
batang palem untuk membuat kerangka rumahnya. Ia harus menebang
setiap pohon itu dengan gergaji tangan dan memotongnya menjadi 20 -
30 potongan kerangka dengan sebuah kapak. Ini adalah tugas yang
sangat berat untuk dilakukan oleh satu orang.
Rumah-rumah di Bainouk kebanyakan terbuat dari lumpur bata dengan
atap tipis. Karena daya tahan lumpur bata yang tidak lama, orang
Bainouk di Senegal harus membangun kembali rumah mereka setiap 10
tahun. Mereka harus membangunnya di musim panas. Jika tidak, hujan
akan merusak dan menghancurkan apa yang mereka bangun.
Di sepanjang padang rumput Boubakar mendengar tawa dan riuh rendah
suara para tetangga yang membantu sahabat mereka membangun rumah.
Sudah menjadi kebiasaan, jika salah seorang Bainouk membangun
kembali rumahnya, semua tetangganya akan datang membantu. Namun,
Boubakar bekerja seorang diri.
Bagi orang Bainouk, bekerja seorang diri hampir tidak pernah
dilakukan sebelumnya. Mereka memiliki rasa kebersamaan yang sangat
kuat sehingga gotong-royong menjadi hal yang sangat penting.
Namun, ketika Boubakar menerima Kristus beberapa tahun lalu, ia
lantas menjadi sangat lantang mengungkapkan kesaksiannya. Setelah
menerima Yesus, orang Bainouk yang telah menolak Kristus melihat
perubahan besar dalam hidupnya dan mulai mengucilkan dia. Mereka
tidak mau membantu pembangunan kembali rumahnya. Mereka juga sering
tidak melibatkannya dalam pertemuan-pertemuan yang dihadiri warga
desa lainnya. Dikucilkan menjadi satu hal yang sangat menyakitkan.
Jadi, ia terus melanjutkan menebang dan memotongi pohon-pohon serta
membuat rangka rumahnya sendirian, mempersiapkan pembangunan rumah
untuk istri dan dua putranya yang masih kecil.
Keringat mengalir deras di dahi Boubakar saat ia bekerja di bawah
terik matahari. Tetesan air hujan yang segar akan sangat nikmat
untuknya, namun ia memohon pada Tuhan agar menahan turunnya hujan
sampai dia selesai mengerjakan rumahnya, supaya hasil kerjanya tidak
rusak. Ia juga meminta agar Tuhan menguatkan hatinya di masa-masa
kesepiannya kini. Ia sering memohon pada Tuhan supaya dirinya bisa
menjadi teladan rahmat-Nya kepada orang lain dan agar Tuhan dapat
melembutkan hati mereka yang menolak Yesus.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
DAKAR, Senegal: Meskipun minat yang besar terhadap firman Tuhan
telah muncul sejak lama, pendistribusian kitab Kejadian dalam bahasa
Balanta belum dapat dilakukan. Misionaris Susan Logsden telah
menerjemahkan kitab tersebut dengan tekun. Ia dan rekan-rekannya,
Dave dan Tippe McKee, memohon hikmat dari Tuhan dalam proses
pendistribusian Alkitab. Sementara itu, Susan terus menjalin
hubungan dengan orang-orang Suku Balanta dan memakai Alkitab
terjemahan itu untuk membangkitkan rasa keingintahuan mereka akan
Injil. Baru-baru ini ia mengunjungi temannya, Sali. Adik sepupu
Sali, Mamadu lalu mengundang mereka untuk minum teh bersama. Ia
membuat teh hijau yang manis dan segar lewat sebuah ritual yang
menghabiskan beberapa jam. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk
meracik ramuan teh hingga melalui tiga tahap. Tahap pertama
menghasilkan teh yang sangat kuat dan hampir tidak mungkin diminum,
namun dalam tahap-tahap berikutnya, rasanya akan semakin nikmat.
Ketika Mamadu sedang meracik tehnya, ia meminta Susan untuk membaca
kitab Kejadian tersebut. Ia pun membacakan kisah penyeberangan Laut
Merah dan Mamadu tidak mau ia berhenti membaca. Mamadu kecewa karena
ternyata Susan tidak membawakan bagian yang mengisahkan Yusuf.
Mamadu memang belum memahami rencana keselamatan Tuhan, namun ia
terus haus akan firman Tuhan.
[Sumber: New Tribes Mission, Maret 2006]
Pokok Doa:
Guru-guru bahasa Bainouk dari daerah Casamance dan Dakar berkumpul
bersama untuk mengadakan diskusi mengenai alfabet Bainouk dan untuk
mempelajari prinsip-prinsip berbahasa. Ini adalah workshop bahasa
Bainouk pertama. Workshop ini sangat penting bagi misionaris Dave
Lanham, yang sedang menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Bainouk. Jika
ada perubahan mendasar dalam sistem alfabetnya, Dave juga harus
membuat banyak revisi terhadap naskah terjemahan Alkitab yang telah
ada. Workshop tersebut melibatkan para ahli lingustik, misionaris
dan guru-guru bahasa Bainouk berpengalaman. "Tidak ada hal tak
penting yang dibahas di pertemuan ini saat orang-orang saling
membahas berbagai pro dan kontra mengenai perubahan alfabet
tersebut," kata ketua Senegal Field, Dave McKee.
Sumber: New Tribes Missions, Pebruari 1st, 2006
Doa Bagi Negara Sierra Leone
Ada sekelompok orang Kristen berkunjung ke sebuah desa yang dihuni
oleh suku Banta Themne di Sierra Leone. Mereka dibawa menghadap
kepada kepala suku yang ingin sekali menceritakan kepada mereka
tentang komunitas masyarakat yang dipimpinnya. Ketika seorang
anggota kelompok menyatakan kepada kepala suku itu bahwa mereka akan
memberitakan Injil di desa tersebut, kepala suku itu menjawab bahwa
sudah banyak penduduk di desanya yang ingin mengenal Kristus tetapi
mereka tidak tahu caranya.
Sumber: Advance, June 30, 2002
Ketika para misionaris lokal di Sierra Leone sedang mencari daerah-
daerah yang belum pernah mendengar Injil, mereka sampai di sebuah
desa terpencil. Desa itu punya nama yang artinya "tidak ada Tuhan".
Terdorong oleh keputusasaan yang tersirat dari nama desa tersebut,
para misionaris segera membuat rencana-rencana untuk memberitakan
tentang Yesus ke daerah terpencil ini. Desa ini berada di sebuah
propinsi bagian Utara Sierra Leone. Para penduduknya yang belum
menganut agama tertentu melakukan okultisme, menyembah berhala, dan
terus hidup dalam ketakutan kepada roh jahat. Desa ini terkenal di
seluruh distrik karena namanya yang menakutkan. Para misionaris
mengunjungi desa ini untuk menjalin hubungan dengan para pemimpin
dan tua-tua desa. Tuhan melimpahi para misionaris ini dengan berkat
dan para pemimpin desa itu memberikan izin kepada para misionaris
untuk memulai memberitakan Injil. Para misionaris menggunakan
pendekatan holistik dalam memberitakan Injil dan menyediakan
kebutuhan jasmani bagi komunitas yang miskin ini, sehingga orang-
orang di desa ini terbuka hatinya bagi kebenaran-Nya. Masyarakat di
desa ini telah meminta kepada para misionaris untuk mengambil alih
sekolah yang ada di desa itu. Sekolahan tersebut sudah tidak
mempunyai pemimpin lagi. Saat ini, ada generasi baru yang akan
mendengar Injil. Para misionaris mengalami banyak halangan dalam
melakukan pelayanan mereka di desa ini. Namun, para pekerja misi
lokal telah dipersiapkan dan mereka mendapat tugas untuk memberi
nama baru bagi desa yang telah dimenangkan dalam nama Kristus ini.
Sumber: FridayFax, November 26, 2004
Fenomena tentara anak-anak terus berlanjut. Masih ada sebanyak
300.000 anak dijadikan tentara aktif di 20 pertempuran. Masalah yang
lebih besar muncul selama "damai" dimana usaha-usaha pemulihan di
berbagai daerah perang tidak terselesaikan. Perwakilan dari "Book of
Hope" mengatakan bahwa Injil memegang peranan penting dalam masalah
ini di Sierra Leone. "Saat ini, anak-anak itu memiliki fasilitas
pemulihan yang sangat sedikit bagi mereka. Jadi kebutuhan akan pesan
yang berpengharapan adalah sangat penting. Bersyukur, pintu-pintu
terbuka, para pemimpin pemerintahan sebenarnya meminta kami untuk
datang dan membantu dalam situasi seperti ini." Perwakilan itu
mengatakan bahwa tim mereka telah melatih dan melengkapi lebih dari
100 pemimpin gereja. "Mereka dapat melatih lebih dari 100 pendeta
dan pemimpin gereja. Mereka bisa mengarahkan para pekerja yang baru
dilatih tersebut untuk melayani pada 19 sekolah dimana mereka akan
mendistribusikan 21.000 buku. Hanya ada sedikit buku pelajaran yang
tersedia, jadi guru bisa segera mulai menggunakan "Book of Hope"
untuk mengajar di kelas."
Sumber: Mission Network News, December 20th, 2004
Doa Bagi Negara Somalia
Ini adalah kiriman berita pertama dari Friday Fax tentang Somalia! Sebagaimana telah kita sebutkan sebelumnya, pada tahun 2002, sebagai negara yang paling jarang dijangkau, hanya seorang penginjil Kristen untuk menjangkau 67.314 penduduk. Misionaris Jerman di Somalia baru saja mengirimi kami berita ini: "Selama 15 tahun, Somalia terus bertahan melawan anarki, kelaparan, kematian, kekerasan, dan masalah pengungsi. Negara ini sekarang sedang berupaya membangun sebuah pemerintahan baru. Banyak warga Somalia telah mengalami kebencian yang mendarah daging, dan tahu bahwa kepercayaan di sana tidak pernah berusaha membawa kedamaian bagi bangsa mereka. Saat mereka mendengar tentang Yesus yang berdoa bagi para pembunuhnya saat disalib, mereka begitu tersentuh. Barangkali Tuhan telah mengizinkan situasi yang terjadi di Somalia untuk membuka hati mereka untuk Injil. Selama beberapa dekade, hanya ada sedikit orang Kristen, bahkan sekarang, banyak di antara mereka yang telah membayar iman mereka dengan nyawanya. Kini, banyak pasangan dan bahkan seluruh keluarga yang datang pada Yesus, dan anak-anak telah mendengar Firman Tuhan di gereja-gereja. Impian yang dibawa para misionaris selama puluhan tahun telah tercapai: beberapa bulan yang lalu, sekelompok warga Somalia telah bergabung untuk merintis sebuah gereja. Bahkan pejabat pemerintahan, harus mengakui bahwa bangsa mereka tidak lagi 100% menganut kepercayaan asli. Pengikut-pengikut Kristen baru telah mengalami perkembangan dalam iman mereka dan memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi ...."
[Sumber: FridayFax, August 12, 2005]
Sebuah kelompok garis keras di Somalia terus melakukan gerakan yang sangat menyulitkan umat percaya di sana. Gerakan tersebut tidak hanya di Somalia saja, namun telah menyebar ke negara tetangga, Kenya. Namun tidak ada bantuan dari pemerintah setempat karena pemerintah tidak memiliki kuasa untuk menindak kelompok itu. Saat ini Somalia menduduki peringkat satu dalam daftar "negara gagal" selama 3 tahun berturut-turut ini.
TN dari Voice of Martyrs (VoM) menjelaskan ada laporan bahwa kelompok garis keras tersebut memunyai daftar orang-orang Kristen yang mereka incar. Orang-orang percaya harus pergi menyelamatkan diri. Namun walaupun menghadapi penindasan seperti ini, TN mengatakan bahwa Injil tidak dapat dihapuskan. Masih terdapat jejak gereja, walaupun gereja itu jauh di bawah tanah. VoM juga menemukan cara untuk mengatakan kepada orang-orang Kristen di sana bahwa mereka tidak dilupakan. VoM telah menyediakan beberapa pertolongan untuk keluarga para martir di Somalia.
Saat situasi terlihat buntu, ada satu jalan yang jauh lebih hebat daripada jalan-jalan politis lainnya -- "Hal terpenting, kita bisa berdoa untuk negara Somalia, khususnya buat saudara-saudara Kristen kita di sana." Somalia menduduki peringkat keempat daftar negara Open Doors World Watch. Negara-negara dalam daftar itu diawasi karena penyiksaan yang dilakukan terhadap orang-orang Kristen di sana. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14814]
Pokok doa:
Doakan untuk pemerintah Somalia agar Tuhan berbelaskasihan sehingga pemerintah negara ini bisa dibangun kembali menjadi negara yang berkuasa untuk melindungi rakyatnya dan penumpas para pemberontak di negaranya.
Doakanlah orang Kristen yang masih berada di Somalia serta mereka yang diusir dari tempat tinggal mereka. Doakan agar mereka mendapatkan perlindungan, kekuatan dan dukungan.
Doakan untuk kelompok garis keras yang mengejar dan menekan umat percaya di Somalia, agar Tuhan mengampuni dan menjamah hati mereka, sehingga mereka boleh bertemu dengan kasih Kristus.
Walaupun terdapat protes dari kelompok radikal al-Shabaab, Somaliland tetap melaksanakan pemilihan presiden pada hari Sabtu, 26 Juni 2010. Walaupun memakan satu korban, pemilu dianggap terlaksana dengan kekerasan yang minim. Somaliland berharap dengan adanya pemilu ini, mereka bisa memisahkan diri dengan Somalia. Walaupun mereka memerdekakan diri dari Somalia pada tahun 1991, mereka belum menerima pengakuan diplomatis internasional menurut CIA World Facebook.
Saat mereka menghitung suara pemilihan, TN dari Voice of the Martyrs mengatakan bahwa orang-orang Somaliland percaya bahwa, "Kita dapat mengadakan pemilihan umum yang bebas; kita bisa memunyai transisi kekuasaan secara damai. Seluruh dunia perlu mengakui kita dan bukannya Somalia yang terus dalam kekacauan dan anarki." Banyak orang yang telah mengungsi ke Somaliland karena mereka menerima orang-orang Kristen di antara mereka. Kekhawatiran utama orang-orang Kristen adalah apakah Somaliland akan mulai memperlakukan orang-orang percaya seperti Somalia. Terkait dengan Somalia, TN mengatakan "Menjadi orang Kristen sangatlah berbahaya [di Somalia]. Secara literal, menjadi orang Kristen berarti menyerahkan nyawa Anda."
Kandidat yang terpilih dalam pemilihan di Somaliland tersebut nantinya dapat menentukan apakah pemerintahan akan menerapkan hukum agama dan mulai mengancam keberadaan orang-orang Kristen. "Terlalu awal untuk menentukan dampak pemilu ini dengan tepat. Namun pada kenyataannya pemilu ini akan memengaruhi saudara-saudara perempuan dan laki-laki kita. Oleh karena itu, hal ini perlu kita masukkan ke dalam pokok doa kita." (t/Uly)
Sumber: Mission News, Juni 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14414]
Pokok doa:
Berdoa agar Tuhan memberi hikmat kepada orang yang akan memimpin Somaliland sehingga mereka bisa memimpin dengan bijaksana dan takut akan Tuhan.
Berdoa agar orang percaya di Somaliland juga terus berdoa bagi pemulihan negara mereka. Doakan juga agar mereka terus bertumbuh dan dewasa di dalam pengenalan mereka akan Tuhan.
Jumlah orang Kristen di Somalia diperkirakan tidak melebihi 100 orang dari 8 juta populasi penduduk Somalia. Kelompok bersenjata Shabab yang menguasai sebagian besar Somalia Selatan telah bertekad untuk membinasakan mereka. Kelompok radikal itu menembaki dan membunuh perempuan Kristen Somalia karena mereka menolak menggunakan kerudung kepala. Para pria Kristen juga menghadiri ibadah keagamaan setempat agar tidak dicurigai. Alkitab harus disembunyikan. Tidak ada persekutuan dan gereja. Paling sedikit, 13 anggota jemaat gereja-gereja bawah tanah telah dibunuh dalam beberapa bulan terakhir ini; jumlah totalnya mungkin sudah ratusan sejak 2005. Negara ini sedang menyusun undang-undang teokrasi [negara berdasarkan agama, red.], yang mengatakan bahwa setiap warga Somalia beragama mayoritas sejak lahir, dan siapa pun yang berpindah agama dianggap murtad dan bisa dijatuhi hukuman mati.
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2010, Volume 28, No. 1 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Somalia: Embattled Believers |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Doakan umat percaya di Somalia yang harus menyembunyikan identitas mereka karena faktor keamanan supaya Tuhan melindungi dan memampukan mereka untuk tetap setia mengikuti Tuhan.
Doakan juga agar umat percaya di Somalia senantiasa mendoakan negara dan masyarakat mereka yang belum percaya; doakan agar Tuhan memberkati dan memulihkan keadaan negara tersebut.
Doa Bagi Negara Sudan
Sekitar 30 orang percaya di antara penduduk Sudan telah dilatih
mengenai penginjilan dan pelayanan outreach. Minggu berikutnya,
mereka melakukan perjalanan ke wilayah yang dulunya menjadi zona
perang untuk memberitakan Kabar Baik keselamatan Yesus Kristus.
Bergabunglah dengan para pekerja Kristen di Sudan dalam doa
agar umat percaya di Sudan dapat terus menerapkan apa yang telah
mereka pelajari sehingga benih-benih yang ditanam melalui kesaksian
mereka dapat bertumbuh dan menghasilkan panenan yang berlimpah.
Sumber: http://www.sudan101.com
Ada 18 orang pria dan wanita yang lulus dan memperoleh sertifikat
dari Southwestern Baptist Theological Seminary, tanpa pernah
sekalipun membuka buku catatan atau menulis paper. Di sebuah wilayah
yang terpencil di negara Sudan bagian selatan terdapat sebuah
Sekolah Alkitab yang mengajar para pemimpin gereja lokal tanpa
menggunakan buku panduan, buku catatan ataupun pensil. Alat yang
dibutuhkan para murid hanyalah telinga untuk mendengar, mata untuk
melihat, dan suara yang dapat didengar. Para misionaris
International Mission Board dan Kenya Baptist mengajarkan Alkitab
secara oral [lisan]. "Tingkat kelima adalah tingkat pendidikan
tertinggi yang dicapai para murid." kata Tom Ogalo, misionaris dari
Kenya Baptist. "Seluruh budaya mereka secara turun-temurun
didasarkan dari kebiasaan oral. Karena itu masuk akal jika kita
mulai mengajarkan pendidikan teologia secara oral."
Pelatihan orang Kristen dalam suatu masyarakat yang mayoritas
penduduknya buta huruf merupakan tantangan yang serius bagi para
misionaris. Southwestern Baptist Theological Seminary, di Fort
Worth, Texas, bekerja sama dengan IMB untuk menemukan cara-cara
dalam memperlengkapi orang-orang yang belajar secara oral mengenai
kebenaran-kebenaran Alkitab. Banyak misionaris di seluruh dunia
menggunakan metode 'Menceritakan/Mengajar Alkitab secara Kronologis'
(Chronological Bible Storying) yang pertama-tama diperkenalkan oleh
New Tribes Mission. Konsep ini mengajarkan dengan menceritakan
kisah-kisah Alkitab secara kronologis dan disampaikan beberapa kali
serta menghubungkan setiap kisah dengan kisah berikutnya dan juga
tema/isu teologisnya. Ketika Injil tersebar dengan sukses dalam
budaya oral dengan menggunakan konsep tersebut, para misionari
menghadapi tantangan baru. Mereka perlu memperlengkapi para petobat
baru dengan peran kepemimpinan untuk mengelola gereja-gereja yang
sedang dirintis.
Sumber: NEWSBRIEF--2002-08-15
Para pendeta di Sudan sedang merencanakan untuk mengadakan
penginjilan outreach. Tetapi, realisasi rencana itu harus menunggu
sampai perdamaian bisa diciptakan di negara yang masih mengalami
perang saudara selama bertahun-tahun ini. Ketika perundingan-
perundingan negosiasi perdamaian terus berlanjut, penginjil Amerika,
Sammy Tippit, mengirim berita dari Afrika bahwa sebuah konferensi
pendeta diadakan di Khartoum. "Para pendeta ini merasa bahwa saat
ini menjadi persiapan rohani yang sangat bagus jika akhirnya
perdamaian bisa diciptakan di negara ini. Dengan demikian akan
terbuka luas kebebasan untuk menyebarkan Injil. Salah satu hal yang
mereka katakan kepada saya adalah, mereka meminta saya untuk
menyebarkan dan mengunjungi seluruh wilayah Sudan untuk mengadakan
pertemuan-pertemuan penginjilan." Tippit mengatakan bahwa orang-
orang Kristen harus bekerja cepat begitu perdamaian itu bisa
dicapai. "Saya pernah mengalaminya di wilayah-wilayah lain, tahun
pertama dan tahun-tahun berikutnya adalah tahun-tahun dimana orang-
orang akan sangat terbuka untuk Injil. Ketika hal-hal itu terlihat,
maka saat itu jendela kesempatan untuk melakukan penginjilan terbuka
lebar."
[Sumber: Mission Network News, February 2nd, 2004]
Pokok Doa:
Misionaris asli Sudan merupakan kunci untuk membangun strategi
pelayanan di Sudan. Meredanya perang di Sudan telah membuka jalan
bagi SIM International untuk memulihkan pelayanan mereka di wilayah
Selatan. Steve Strauss perwakilan dari SIM mengatakan bahwa mereka
berpikir secara strategis dan Tuhan telah membuka banyak pintu:
"Karena selama bertahun-tahun mengalami kehancuran akibat perang,
banyak infrastruktur yang hancur total. Kami sudah merencanakan dan
memikirkan banyak hal serta mendapat undangan untuk membantu
pembangunan kembali infrastruktur pendidikan yang telah hancur." Hal
tersebut sangat menyenangkan, kata Strauss, karena dalam proyek
tersebut tidak hanya misionaris Barat yang terlibat. SIM bekerja
sama dengan gereja-gereja Afrika agar mengutus misionaris-misionaris
mereka. "Kami merekrut misionaris dari Ethiopia, Nigeria, dan
pengajar-pengajar lain untuk melayani sebagai guru sekaligus
penginjil. Mereka akan menjadi guru Sekolah Dasar, namun mereka juga
menjadi penginjil. Bersama-sama dengan para misionaris yang bekerja
di lapangan, mereka dapat membantu gereja-gereja di Sudan Selatan
untuk berdiri dengan kokoh kembali."
Sumber: Mission Network News, June 6th 2005
Sudan--Sudan menolak resolusi perdamaian yang diajukan PBB.
Akibatnya, upaya menghentikan pembantaian yang terjadi di Darfur
menjadi tidak pasti. Lindsay Vessey dari Open Doors` Advocacy
Coordinator menyatakan bahwa orang-orang Kristen menjadi lebih
mewaspadai tragedi di Sudan ini, baik yang terjadi di Utara maupun
di Darfur. Dalam waktu dekat mereka akan mengadakan dua aksi
kampanye, yang pertama adalah kampanye mobilisasi doa agar gereja
yang teraniaya dapat berhubungan dengan gereja di Barat. "Kedua,
bisa dibilang kami melakukan kampanye melalui surat elektronik
(e-mail) dengan Sekjen PBB Kofi Annan dan memberi tahu dia apa yang
terjadi dengan orang-orang Kristen di Sudan," sambungnya lagi.
Vessey juga menyatakan bahwa kampanye tersebut merupakan kesempatan
untuk melakukan aksi solidaritas. "Kami semua adalah tubuh Kristus,
dan sering kali di gereja Barat, kami hanya memikirkan tentang
`kami` dan `mereka`. Yang diingini Tuhan bukanlah kami mengurus diri
kami sendiri, dan mereka mengurus diri mereka sendiri, dan tidak ada
yang lebih baik yang bisa kami lakukan selain menguatkan mereka
dalam masa-masa sulit. Permohonan pertama yang diminta orang-orang
Kristen teraniaya di seluruh dunia adalah doa kita.
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
Etiopia dan Sudan -- Pertumbuhan gereja dan penginjilan di Etiopia
dan Sudan yang demikian pesat membuat misionaris dari Nazarene,
Howie Shute, menyebutnya sebagai pergerakan Tuhan paling besar yang
pernah ia lihat seumur hidupnya. "Gereja-gereja telah memunculkan
gereja-gereja lain yang juga memunculkan sejumlah gereja lainnya
lagi." Organisasi Nazarene di distrik selatan pusat (termasuk di
dalamnya Etiopia dan Sudan) melaporkan munculnya dua ratus gereja
sepanjang satu setengah tahun terakhir. Sebagai tambahan, lebih dari
lima puluh kelompok PA juga sedang dalam proses mendirikan gereja.
"Ada begitu banyak penginjil di jalanan dan di berbagai pelosok
wilayah. Semuanya mengadakan pengajaran Alkitab dan pembangunan
gereja," katanya. "Mereka tetap berjalan meski dana kurang
mencukupi." Denominasi itu berharap dapat mendirikan lebih dari
empat ratus gereja baru untuk tahun ini, sementara para pemimpin
gereja Etiopia telah menyebut target seribu gereja baru. "Pendeta-
pendeta dan kongregasi-kongregasi telah mengalami penganiayaan,
namun mereka tetap beriman akan panggilan Tuhan untuk memberitakan
berita ini," kata Shute. "Mujizat Pentakosta mempertobatkan tiga
ribu orang dalam sehari, namun kita di sini mempunyai 20.000 orang
yang selama sehari berdoa agar dosa mereka diampuni."
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]
Pokok Doa:
Perayaan satu tahun damai di Sudan membawa perkembangan baru dalam
misi pada Januari 2005, perjanjian damai Sudan yang legendaris
langsung membawa dampak. Kemerdekaan wilayah Selatan tercapai lewat
pembentukan pemerintahan mandiri. Wakil organisasi SIM, Steve
Strauss mengatakan bahwa terbuka kemungkinan adanya kesempatan
sampai Pemilu berikut pada tahun 2011. "Kami mengirimkan tim-tim
yang akan melibatkan kelompok misionaris dari Ethiopia dan Nigeria.
Mereka inilah yang akan masuk, terutama untuk membantu membangun
kembali infrastruktur pendidikan, sebagai guru SD namun kemudian
juga melayani sebagai penginjil-pengajar untuk membantu merawat dan
membangun gereja-gereja di Sudan." Strauss berkata kepada mereka
yang terlibat pelayanan bahwa ada banyak hal yang perlu didoakan
mengingat Sudan baru saja mengalami pemulihan setelah 21 tahun
perang saudara. "Adalah penting bahwa situasi di Darfur tidak
mempengaruhi keterbukaan terhadap Injil yang telah terjadi di
wilayah selatan."
Kekerasan di Darfur, Sudan, terus terjadi. Sejumlah 200.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi. Tapi situasi di Sudan bagian selatan tampaknya telah kondusif. Namun begitu, Todd dari Voice of the Martyrs mengatakan bahwa kebutuhan akan bantuan kemanusiaan semakin meningkat. Voice of the Martyrs mencoba membantu dengan mengadakan sebuah program yang disebut "Blanket and a Bible". Ia menjelaskan, "Banyak orang mengirimi kami selimut -- bekas tapi masih seperti baru. Mereka semua mengirimi selimut -- selimut dan uang sejumlah dua dolar untuk membayar ongkos kirim. Kami akan ke Sudan. Kami akan memberikan semua itu bersama dengan Alkitab dalam bahasa yang dapat mereka mengerti." Bagi orang-orang Kristen di sana, selimut dan Alkitab merupakan sebuah berkat yang luar biasa. Ia juga menambahkan bahwa mereka membantu gereja dalam menyebarkan Injil. "Orang-orang Kristen di sana akan mengambil selimut itu secara bergiliran dan membaginya dengan orang-orang non-Kristen di lingkungan mereka sambil berkata: "Saudara-saudara seiman kami di Amerikalah yang mengirim selimut ini. Kami ingin membaginya bersama kalian sebagai perwujudan kasih Kristus."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10242 |
Pokok Doa
Berdoa agar situasi aman di Sudan dapat segera terwujud. Kiranya Tuhan terus ikut campur dalam menolong pemerintah agar bisa mengendalikan situasi.
Bersyukur untuk setiap orang yang telah mengumpulkan selimut dan Alkitab yang akan dikirim ke Sudan. Biarlah hal ini menjadi berkat besar yang akan menguatkan orang-orang yang sedang kekurangan di sana.
Pesawat-pesawat pemerintah kembali memenuhi angkasa setelah persetujuan perdamaian di daerah Darfur, Sudan dilanggar. Saat ini para penduduk tengah mengungsi ke daerah utara. Jacob dari Christian Reformed World Relief Committee menyatakan bahwa perubahan kondisi itu memperumit pekerjaan mereka. "Transportasi menjadi masalah bagi kami. Adakalanya kami tidak bisa menggunakan kendaraan kami dan orang-orang harus pergi ke tiga tempat di mana kami bekerja. Mereka harus menggunakan gerobak yang ditarik oleh lembu atau keledai sehingga memakan lebih banyak waktu." Ketika ditanya mengenai bagaimana pekerjaan mereka bisa berubah menjadi pelayanan, Jacob mengatakan, "Datanglah ke sana. Anda akan melihat tiga juta penduduk yang sangat bergantung pada bantuan pangan. Bagi mereka, organisasi Kristen yang menyadari kekurangan itu memberikan harapan besar. Organisasi yang membawa harapan seperti itu merupakan saksi Injil yang sangat kuat.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Banyak orang Sudan Kristen yang rindu untuk menjangkau saudara-saudari mereka yang tinggal di daerah utara dan beragama lain. Dilatarbelakangi doa dan hampir tidak berbuahnya pelayanan yang dilakukan, sebuah panen di antara orang-orang Sudan beragama lain yang tinggal di daerah utara nampaknya mulai terjadi. Perkiraan jumlah pemeluk agama lain yang telah menjadi Kristen berkisar antara 200 sampai 2.000 orang. Banyak orang percaya bahwa inilah saatnya Tuhan melawat Sudan.
Selama lebih dari tiga puluh tahun, gereja di Sudan Selatan berkembang sangat baik di tengah aniaya. Para pelayan Tuhan bersukacita melihat keterbukaan orang-orang Sudan yang beragama lain akan Injil. Perjanjian damai sementara ini mengendalikan hal-hal buruk yang mungkin terjadi menjelang pemilihan umum tahun 2011. Dalam masa damai yang sepertinya hanya sementara ini, Sudan Utara lebih terbuka terhadap bantuan kemanusiaan. Bahkan di Darfur, di mana tidak ada saksi orang Kristen sama sekali di antara kira-kira lima juta orang, laporan mengenai keterbukaan akan Injil terus mengalir. Panen Kristen di Darfur sepertinya terus meningkat setiap tahunnya.
Kini di Sudan Utara, termasuk di Darfur, orang-orang Kristen dari Sudan Selatan, misionaris asing, dan sejumlah kecil orang percaya yang dulunya beragama lain, dengan penuh semangat bekerja untuk membangun relasi, menanam benih, dan memanen sebelum ketidakjelasan keadaan yang mungkin terjadi pada 2011 nanti. Pertanyaannya sekarang: "Akankah Sudan Utara bersatu, memisahkan diri, atau menenggelamkan Sudan lebih lagi ke kedalaman perang?" (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Februari 2008, Volume 26, No. 2 |
Judul asli artikel | : | Good News of the Harvest |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Lake Avenue Church, California 2008 | Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Christian Solidarity International (CSI) melaporkan bahwa mereka mampu membebaskan 232 budak -- orang-orang dari suku Dinka yang beragama non-Muslim dan berkulit hitam -- dari juragan-juragan Arab di Darfur dan sekitar Kordofan. Budak yang sudah bebas itu kemudian dikembalikan ke tanah kelahiran mereka di Sudan bagian selatan. Perbudakan orang-orang Sudan itu terjadi saat aksi-aksi agama dilakukan oleh milisi Arab yang disokong oleh pemerintahan Sudan pada masa setelah perang sipil Utara dan Selatan (1983 -- 2005). Para budak yang bebas itu mengatakan bahwa mereka selama ini menjadi sasaran pemukulan, ancaman pembunuhan, perkosaan, dan pemaksaan untuk berpindah agama. Beberapa mengatakan bahwa mereka menyaksikan sesama mereka dieksekusi. CSI menyatakan bahwa kira-kira 35 ribu orang Afrika dari suku Dinka masih diperbudak hingga hari ini. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Sudan: Aid Group Frees Slaves |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok Doa:
Doakan 35 ribu orang Afrika dari suku Dinka yang masih diperbudak hingga hari ini, agar Tuhan memberi pengharapan, kekuatan, dan penghiburan kepada mereka.
Doakan juga CSI yang sedang berupaya untuk membebaskan orang-orang Dinka yang masih diperbudak, agar Tuhan memberi hikmat untuk membebaskan para budak tersebut sehingga mereka boleh kembali ke negaranya masing-masing.
Pemilu-pemilu di Sudan sudah berakhir. Peristiwa ini merupakan peristiwa penting dari Persetujuan Damai Komprehensif tahun 2005 yang mengakhiri pertikaian antara wilayah utara dan wilayah selatan Sudan selama 2 dekade. LD dari Words of Hope menjelaskan kepentingan historis pemungutan suara tersebut. "Ini adalah kali pertama orang Sudan Selatan dapat memilih perwakilan mereka, paling tidak untuk parlemen daerah dan pegawai-pegawai lainnya di Sudan Selatan yang berpusat di Juba." Pemilu-pemilu ini juga mengawali pemungutan suara tentang kemerdekaan yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Januari 2011 di Selatan. "Tampaknya, rasa ketidakpercayaan warga Sudan Selatan terhadap perwakilan di Khartoum mencapai tingkat yang cukup tinggi sehingga sebagian merasa bahwa jalan yang terbaik adalah berpisah." Sejauh ini, pemungutan suara telah berjalan dengan damai. walaupun terdapat beberapa kebingungan pada awal pemungutan suara. Pemilu dibayangi ancaman kekerasan. LD berkata bahwa tim mereka berdoa agar pintu-pintu terus terbuka bagi Injil. "Words of Hope menginjili daerah D dan N Sudan Selatan. Words of Hope akan terus mengawasi laporan dari orang-orang kami."
Sumber: Mission News, April 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14109]
Pokok doa:
Doakan untuk pelayanan Words of Hope untuk menjangkau warga Sudah Selatan, terkhusus di wilayah D dan N dengan Injil, agar Tuhan memampukan dan melindungi mereka yang terlibat di dalamnya.
Doakan juga agar Tuhan menggerakkan lebih banyak orang untuk berdoa bagi penginjilan di Sudan Selatan dan memampukan mereka untuk tetap bertekun di dalam doa dan pengharapan.
Swaziland -- Swaziland merupakan negara yang 43% persen populasi orang dewasanya terinfeksi HIV. Menurut Tom Watkins dari Trans World Radio (TWR), angka ini menempati rata-rata tertinggi di dunia. TWR telah berada di sana selama 32 tahun dan bekerja sama dengan Kerus Global Education. "Kami menggunakan pendekatan berbasis karakter yang berfokus pada karakter pendidikan (untuk membantu penduduk Swaziland) supaya mereka dapat membuat keputusan bijaksana yang bisa mengarah pada gaya hidup sehat dan melihat Yesus sebagai teladan utamanya. Berangkat dari pandangan ini kami kemudian membuat sebuah program drama radio. TWR telah memiliki strategi baru -- konferensi pendeta-pendeta yang berisi informasi medis yang akurat tentang HIV serta membantu mereka melihat dari sisi lain yaitu bahwa mereka juga bisa menjadi saluran berkat dalam masyarakat. "Para pendeta ini merupakan kunci utama untuk membuka semua masalah HIV/AIDS. Ada banyak tempat di dunia, terutama Afrika, di mana gereja berdiri, tapi mungkin tidak ditemukan kantor pos atau dokter atau apa pun yang berkaitan dengan infrastruktur ataupun suara yang dapat mereka percayai." Seiring dengan disertakannya berita Injil dalam penjangkauan ("outreach"), hati mereka yang mendengar pun akan diubahkan.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Negara Tanzania
Hampir 120 mahasiswa dan staf dari Tanzania, Kenya, Uganda, dan UK telah tiba di Zanzibar, sebuah pulau di dekat Tanzania. Selama empat minggu, mereka akan bekerja sama dengan gereja-gereja lokal untuk menjangkau komunitas di Zanzibar yang belum mengenal kasih Yesus.
Sumber: "IFES Prayer Line", Jun 26, 2003
Seorang misionaris yang berasal dari suku Barabaig, Tanzania, berkeinginan untuk menolong sekelompok penduduk suku Barabaig yang telah percaya melalui penginjilan outreach. Misionaris ini mencari seorang pria, penduduk asli suku Barabaig, yang selalu dihadirkan Allah dalam mimpinya selama 3 minggu terakhir. Ketika penduduk asli itu mendengar kedatangan misionaris ini, dia lari keluar dari rumahnya sambil berteriak, "Hari ini adalah hari dimana aku diselamatkan!" Kemudian proses follow-up dari pria Barbaig ini dilanjutkan oleh seorang pendeta Barbaig.
Sumber: Advance, March 23, 2003
Grace Ministries International meminta dukungan doa bagi tujuh orang pemimpin sekolah Alkitab untuk kaum awam di Tanzania. Sekitar 160 siswa telah mendaftar pada tujuh sekolah tersebut yang akan segera dimulai pelajarannya. Ini merupakan waktu yang genting bagi para murid, karena ada banyak halangan yang dapat membuat mereka mengundurkan diri untuk mengikuti pelajaran, misalnya kebutuhan pribadi, keuangan, salah paham, dan juga situasi politik di daerah itu.
Sumber: Mission Network News, August 12th, 2004
Kami mendapat laporan tentang dukun-dukun yang juga dipakai untuk mempengaruhi hasil pemilu terakhir di negara Tanzania. Mewakili Grace Ministries International, Sam Vinton mengatakan bahwa praktek-praktek dari para dukun tersebut terbukti selama ini menyulitkan pekerjaan para misionaris. Hal itu sungguh-sungguh terjadi, khususnya saat melihat bahwa praktek perdukunan telah dipakai di Kongo untuk mempengaruhi pemerintahan. "Ide ini sudah lama mengakar yaitu jika saya sedang berkuasa, satu-satunya cara untuk tetap melanggengkan kursi kekuasaan saya adalah dengan memiliki dukun atau paranormal, yang tentu juga akan saya gaji sebagai pelindung saya. Ini adalah salah satu isu yang sedang kami hadapi. Kami rasa Anda pernah membaca bahwa hal itu juga terjadi dalam pemilu." Vinton percaya bahwa hal itu adalah nilai-nilai yang telah secara luas diterima sebagai tradisi, bahkan oleh mereka yang menyebut dirinya quot;orang Kristen". "Di gereja kami di Kongo, kami telah mulai kembali lagi dengan topik keselamatan dan pengajaran tentang siapakah Tuhan itu, bagaimana dosa ada di dunia, kekejian dosa dan kemudian mencoba menghubungkannya dengan pelayanan penginjilan kami."
Sumber: Mission Network News, October 27th 2005
Tanzania--Danau Victoria di Tanzania Utara merupakan danau air tawar terbesar kedua di dunia. Keberadaan sejumlah pulau di sekitar danau tersebut mendorong terjadinya ledakan industri perikanan, yang juga memunculkan adanya ajang prostitusi. Terbeban untuk menjangkau para wanita dalam perdagangan seks itu, Chris Hamilton dari Africa Inland Mission (AIM), bersama-sama dengan orang-orang percaya setempat dan satu tim yang bekerja dalam jangka pendek, mengundang mereka untuk menghadiri pesta minum teh yang dimaksudkan untuk pelayanan "outreach". "Kami sudah membuat 240 undangan dan membagikannya.
Namun, orang-orang yang membagikan undangan itu datang lagi kepada saya dan berkata bahwa undangan tersebut tidak cukup. Lalu saya bilang agar ia kembali pada mereka dan mempersilakan para wanita itu untuk datang tanpa undangan." Keesokan harinya, 420 wanita hadir di pesta minum teh itu. Mereka mendengarkan penjelasan tentang HIV/AIDS dan ajaran tentang kasih Kristus. Hamilton mengatakan bahwa sebanyak 23 wanita mengakui Kristus. "Jumlah tersebut adalah hasil yang sangat bagus untuk "outreach" kami. Orang-orang itu berhati lunak.
Mereka tertarik. Oleh karena itu, kami akan mengadakan beberapa tindak lanjut atas "outreach" ini."
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
Tanzania--Banyak desa nelayan yang tersebar di sekitar Danau Rukwa di Tanzania, Afrika Utara. Penduduk desa itu terisolasi dari dunia luar dan dari Injil karena tidak adanya jalan yang dapat dilewati.
Sam Vinton dari Grace Ministries International mengemukakan bahwa mereka datang ke desa-desa ini melalui perahu, dan ada lebih dari lima puluh orang yang datang kepada Kristus. "Hasilnya sangat bagus.
Kami membawa beberapa murid dari sekolah Alkitab dan menempatkan mereka di sana untuk mengajar penduduk desa. Selanjutnya, kami mengunjungi dan meninggalkan beberapa murid di beberapa desa, dan ini menjadi salah satu cikal bakal proyek sekolah Alkitab lokal kami. Ini adalah bagian dari tugas praktik lapangan mereka di desa-desa nelayan ini." Namun, Vinton mengatakan ada kekuatan lain yang menghalangi pelayanan mereka. "Kami berdoa untuk mematahkan kuasa Setan. Penduduk desa ini memiliki kepercayaan dan sangat takut terhadap dewa gunung, dan (berdoalah) agar kuasa Injil dapat masuk ke daerah ini sehingga orang-orang sungguh-sungguh memiliki pengetahuan akan Kristus." Doa sangat diperlukan saat penginjilan dan pemuridan ini dilakukan.
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
Saat ini kira-kira 200 juta orang tidak memiliki Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. The Seed Company, anak organisasi Wycliffe Bible Translators, ingin mengubah hal tersebut. J dari The Seed Company mengatakan bahwa salah satu proyek Alkitab yang sedang mereka kerjakan adalah Alkitab dalam bahasa Lughulu, sebuah suku di Tanzania.
Mereka menyetujui proyek tersebut menjadi bagian yang lebih besar nantinya. Kata J, "Orang Lughulu, kami telah menyetujui mereka untuk menerjemahkan seluruh Alkitab, dari Kejadian sampai Wahyu. Mereka telah memiliki tim penerjemah bahasa ibu mereka. Ada sarjana-sarjana hebat yang datang untuk menolong mereka. Ada banyak kemantapan, jadi kami telah menyetujui untuk proyek tersebut dilaksanakan." Melalui program Seed Company's, "Gift-A-Verse", di OneVerse.org, sebuah kartu Natal bisa membeli sebuah ayat. "Dengan setiap kartu yang dibeli, kami mengirimkannya kepada Anda; ada sebuah ayat yang dicantumkan di kartu itu dengan kelompok orang tertentu, dan siapa pun yang Anda beri kartu tersebut, mereka bisa datang ke OneVerse.org/myverse, menulis kodenya, dan melihat kelompok orang tersebut dan ayat yang ditampilkan kartu itu. Doakan 'Gift-A-Verse' supaya berdampak besar pada penginjilan." (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13593
Pokok doa:
Doakan tim penerjemah Alkitab untuk bahasa Lughulu, agar dapat memulai dan menyelesaikan proses terjemahan tersebut dengan baik sehingga masyarakat Lughulu dapat membaca Alkitab dalam bahasa ibu mereka.
Berdoa juga untuk setiap sarana yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan Alkitab, agar Tuhan mencukupkan apa saja yang mereka perlukan, sehingga proses penerjemahan Alkitab dapat berlangsung dengan lancar.
Doa Bagi Negara Togo
Seorang gadis kecil, anak seorang dukun desa, sakit serius akibat
dari gigitan ular, para misionaris di Togo menolong dan merawat
dia sampai sehat kembali. Setahun kemudian, dia dapat kembali ke
rumahnya dan bermain serta bergembira dengan teman-temannya.
Ayahnya berkata kepada para misionaris bahwa dia ambil keputusan
untuk percaya kepada Yesus. Alasan yang dia kemukakan "kasih yang
telah anda semua tunjukkan dengan merawat anak gadis saya dan mau
membantu untuk memulihkan kesehatannya kembali, tidak dapat
dibalas oleh keluarga dan saya dengan apapun kecuali dengan percaya
kepada Yesus."
Bagaimana air bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu
perintisan gereja-gereja di Togo? Simak kesaksian berikut ini.
Semakin banyak populasi Togo yang tidak mempunyai akses untuk
mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi, semakin membuka
peluang bagi Living Water International untuk melakukan pelayanan
yang bisa membantu mereka. Perwakilan dari Living Water
International yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke Togo sebagai
partisipan dalam konferensi bagi para pendeta mengatakan bahwa ada
12 denominasi yang sedang bekerja sama untuk menjangkau Visi 2010
(Vision 2010). "Diperlukan strategi untuk memberitakan Injil ke
setiap rumah dan merintis sebuah gereja di setiap desa yang belum
memiliki gereja di seluruh wilayah Togo di akhir tahun 2010 nanti.
Yang ingin dilakukan oleh Living Water International adalah menambah
komponen-komponen penyedia air bersih sekaligus sarana-sarana untuk
memberitakan Injil." Masih banyak di antara 6 juta penduduk Togo
yang mempraktikkan Voodoo dan ritual-ritual animisme. Karena itu
kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan mereka sangatlah besar. "Kami
membutuhkan banyak doa dan dukungan. Kami mengundang mereka yang
tertarik untuk bersama-sama melakukan pelayanan misi.
[Sumber: Mission Network News, March 18th, 2004]
Pokok Doa:
Doakan pelayanan Living Water International dalam mengenalkan
Yesus bagi para penduduk Togo, salah satunya adalah melalui
bantuan air bersih yang mereka berikan.
Berdoa untuk para penduduk Togo supaya mereka bisa melihat kasih
Allah melalui setiap pelayanan yang dilakukan oleh Living Water
International.
Doa Bagi Negara Uganda
Seratus orang termasuk di dalamnya 70 aktor -- yang sedang di uji
coba sebagai pengisi suara -- menerima Kristus sebagai Juru Selamat
sesudah mereka menyaksikan bagian-bagian dari film YESUS selama
audisi-audisi yang dilakukan di Uganda. Tim teknik yang men-dubbing
film tersebut dalam bahasa Kupusybiny telah mengundang aktor-aktor
tersebut untuk uji coba sebagai pengisi suara. Dalam jangka waktu
12 bulan berikutnya, sekitar 35.000 orang Uganda ambil keputusan
untuk menerima Kristus saat mereka menyaksikan pemutaran film
YESUS.
Sumber : Advance News Letter Edisi Juni '99
"The Evangelical Fellowship of Uganda" menerbitkan suatu study pada
pertengahan tahun 2002, yang melaporkan bahwa Kampala, ibukota
Uganda, sekarang telah memiliki lebih dari 1000 gereja Kristen. Kota
ini memiliki populasi sekitar 1 juta orang dengan tambahan 500.000
orang selama hari kerja. "
Hanya ada 635 gereja resmi yang terdaftar,
namun sejumlah besar gereja independen telah banyak didirikan,"
menurut tim peneliti dari "Fellowship of Ugandan Statisticians" yang
menganalisa gereja-gereja yang anggotanya lebih dari 20 jemaat.
Sebagian besar dari jemaat bersekutu di "National Fellowship of
Born-Again Churches" atau the EFU (Evangelical).
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa "Lunch Hour Fellowships"
banyak diminati di Kampala. Persekutuan ini dimulai pukul 12.00 -
14.00 WIB dan ditujukan bagi mereka yang bekerja di kota. Jemaatnya
beragam, mulai dari ahli politik, polisi, supir taksi, dan para
manager.
Sumber: FridayFax, October 4, 2002
Seorang misionaris di Uganda tiba di sebuah gereja untuk menghadiri
rapat. Dia terkejut saat melihat lebih dari 20 orang remaja sedang
bermain voli -- sebagian kecil di antara mereka adalah jemaat
gereja tersebut. Misionaris ini mempelajari bahwa beberapa pemuda
gereja tersebut membutuhkan aktivitas-aktivitas yang dapat mereka
lakukan. Lalu mereka mulai mengundang teman-teman sekolahnya untuk
berolah raga di halaman gereja. Kelompok itu terus bertambah, dan
ketika jemaat dewasa gereja mulai berkenalan dengan para remaja baru
itu, jemaat dewasa mulai mengunjungi mereka dari rumah ke rumah,
mendoakan kebutuhan keluarga mereka, dan sekaligus mengabarkan
Injil. Misionaris tersebut menaikkan pujian bagi Allah saat melihat
pertumbuhan kedewasaan iman dari segenap jemaat yang disebabkan oleh
adanya program pemuridan di gereja tersebut.
Sumber: Advance: Feb. 8, 2002
Seorang misionaris di Uganda membawa beberapa pemutar audio kaset
yang digerakkan oleh tangan ke sebuah desa yang dihuni oleh kelompok
suku Karamojong. Misionaris ini juga membawa kaset-kaset berisi
cerita-cerita Alkitab yang telah digarap dengan menggunakan musik
dalam bahasa Karamojong. Ketika ia kembali ke desa tersebut dua
minggu kemudian, ia mendengar radio kaset sedang diputar. Rupanya
sekarang setiap orang di desa itu telah mempelajari setiap lagu
yang ada. Desa-desa lain yang ada di sisi gunung lainnya sekarang
meminta agar mereka juga mendapat kaset-kaset dan radio tersebut.
==> http://www.littlestar.com/karamoja/
Sumber: Advance: 4 Januari 2002
Audio Scripture Ministry yang berada di Holland, Michigan, berhasil
mengumpulkan dana untuk menolong Suku Ik (eek) di Uganda agar dapat
mendengar Injil. Pekerja dari Audio Scripture mengatakan para
misionaris telah meminta agar pelayanan mereka dibantu dengan adanya
rekaman Injil, publikasi rohani, dan pembagian Alkitab audio pertama
bagi Suku Ik yang jumlahnya kira-kira 5.000 orang. Dukungan Anda
bisa membantu distribusi Kabar Baik tentang Yesus Kristus bagi Suku
Ik secepat mungkin.
Sumber: CMDNet Weekly Update, 8 Juni 2003
Obat-obatan untuk ternak menjadi sarana masuknya proyek Injil audio
di Uganda. Audio Scripture Ministries (ASM) sedang membantu proyek
obat-obatan untuk ternak di bagian Timur Laut, Uganda. Penduduk di
negara ini sedang memperbaiki sistem pertaniannya. Namun, mereka
juga pernah mengalami kekerasan dan konflik bersenjata. ASM melihat
kesempatan bagus untuk memulai pelayanan unik dengan membantu para
penduduk dalam mengurusi ternak mereka. Hal ini merupakan pintu
masuk bagi palayanan penginjilan. Di satu sisi, pelayanan ini
membantu masalah ternak mereka, dan di sisi lain pelayanan ini juga
menyediakan kebutuhan rohani untuk memulihkan hati mereka melalui
Injil dalam bentuk audio. Ada sekitar 30 perangkat pemutar TapeTalk2
yang akan dikirim ke Uganda pada bulan ini, sedangkan proyek
pelatihan dan distribusi bahan akan dimulai bulan September nanti.
Sumber: Mission Network News, August 5th, 2004
Pemberontakan telah membekaskan luka bagi seluruh generasi anak-anak
di Uganda. Saat ini PBB meningkatkan perhatiannya pada Uganda untuk
membantu lebih dari 2 juta orang yang harus mengungsi akibat perang
saudara. Laporan dari PBB mengatakan bahwa keadaan itu merupakan
salah satu krisis pengabaian kemanusiaan terbesar. Menurut wakil
World Vision, Amy Parodi, tragedi yang sedang terjadi adalah
generasi muda di Uganda kini hanya mengenal perang. "Pemulihan
kerohanian, konseling, dan bantuan psikologi adalah hal yang sangat
penting, selain untuk membantu warga pengungsi yang tidak mempunyai
pekerjaan ini agar mendapatkan kembali mata pencahariannya sehingga
mereka dapat menopang hidupnya sendiri. Dengan demikian, mereka tak
perlu lagi melakukan kekerasan untuk mendapatkan kebutuhan mereka."
Parodi mengatakan bahwa tim mereka juga sangat sensitif terutama
pada dampak Injil di daerah tersebut. "Kami memiliki kesempatan yang
menakjubkan, terutama lewat pusat pemulihan kami, khususnya untuk
sharing tentang hal mengampuni pada anak-anak yang dirawat di tempat
ini. Jadi ketika mereka datang ke World Vision Center dan mereka
belajar bahwa mereka telah diampuni, karena ada seorang Pribadi yang
telah membayar konsekuensi dari kesalahan yang mereka lakukan.
Mereka dapat memulai segala sesuatunya dengan kesegaran dan dapat
merasakan pengampunan itu melalui cara yang bahkan kebanyakan orang
di Amerika Serikat tak dapat merasakannya.
Sumber: Mission Network News, November 25th 2005
Pemerintah dan anak-anak telantar Uganda memberikan sinyal harapan dan kedamaian. Every Child Ministries baru-baru ini mengirim tim misi jangka pendek dan mengadakan kamp dengan anak-anak. Mereka saling berbagi kisah Alkitab, pelukan, dan bersama-sama menyembah Tuhan. Lorella menceritakan kisah seorang gadis yang penyembahannya membuat dia menangis. "Ia mencurahkan hatinya kepada Tuhan dengan cara yang jarang saya lihat, dan ia membawa seluruh beban yang ada di kamp dan peperangan yang ada di bahunya kepada Tuhan. Ia benar-benar mencurahkan hatinya kepada Tuhan." Pemerintah Uganda menarik prajurit dari kamp selama kunjungan tim misi, dan "saya percaya itu adalah suatu tanda besar adanya harapan bagi orang-orang itu," kata Lorella. "Saya rasa ini juga adalah tanda bahwa situasi cukup aman untuk keadaan kembali menjadi normal."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : |
Pokok Doa
Bersyukur kepada Tuhan untuk pelayanan Every Child Ministries yang telah mengadakan retret bagi anak-anak Uganda sehingga mereka bisa belajar Alkitab dan melakukan penyembahan kepada Tuhan.
Berdoa agar Tuhan menghadirkan keamanan di negara Uganda. Doakan juga agar pemerintah bisa mengambil tindakan yang bijaksana dan tegas sehingga keadaan aman yang tercipta bisa mendukung usaha tindak lanjut dari retret ini.
Uganda, yang dikenal sebagai "Mutiara Afrika", memiliki kenangan buruk terhadap kehadiran Lord`s Resistance Army (LRA). Kekerasan yang berlangsung selama beberapa dekade telah memaksa sekelompok pengungsi untuk tinggal di daerah perbatasan dan semak-semak. Bagi anak-anak khususnya, kehadiran LRA sangat berbahaya, karena LRA dikenal suka menculik anak-anak dan memaksa mereka menjadi prajurit dan menciptakan "pasukan anak-anak".
Anak-anak yang tidak lagi polos karena dipaksa menjadi prajurit dan anak-anak yang melarikan diri dari sergapan LRA memiliki masalah yang sama, yaitu terbengkalainya pendidikan mereka. Seiring pertumbuhan mereka menjadi dewasa, masalah yang lebih besar pun muncul, yaitu buta huruf. Lorella Rouster dari Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak tersebut -- keadaan akibat perang saudara di Uganda selama delapan belas tahun. ECM menawarkan program sponsor yang memungkinkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan.
Hal itu penting karena memberi mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu di masa depan. Tanpa pendidikan, tidak akan ada yang dapat mereka lakukan. Kami juga menyematkan aspek kerohanian dalam program tersebut. Kami mengadakan persekutuan di mana mereka dapat benar-benar belajar Alkitab setiap minggu; mereka mendapat banyak nasihat tentang hidup. Banyak anak-anak tinggal di jalanan dan tak memiliki rumah. Banyak dari mereka yang tak pernah tidur di sebuah kasur yang benar-benar kasur. Beberapa dari anak-anak itu mungkin juga adalah budak yang telah bebas, namun tidak diterima keluarganya kembali. Seorang sponsor memungkinkan mereka untuk datang ke Haven of Hope di mana mereka akan aman, dirawat, dikasihi dan dihargai, serta mendapat pelatihan keterampilan sesuai dengan yang diperlukan anak-anak tersebut.
"Dengan dana seharga sebatang permen setiap harinya," kata Rouster, "anak-anak mungkin akan memiliki masa depan." Doakan juga terutama untuk semua guru dan penasihat yang melayani anak-anak tersebut setiap minggu. Menyenangkan melihat anak-anak tersebut mendapatkan sponsor dan bisa bersekolah, walaupun masih ada air mata yang diteteskan oleh anak-anak yang belum mendapatkan sponsor. Tolong doakan bagi penjangkauan yang terus dilakukan, juga bagi gereja-gereja yang secara rutin melayani anak-anak tersebut di daerah penjangkauan. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Februari 2008 |
Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10960 |
Pokok doa:
Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak di Uganda melalui program "sponshorship". Kiranya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang untuk ambil bagian membantu dan menopang kehidupan setiap anak yang membutuhkan bantuan.
Doakan juga untuk staf pengajar yang sedang berupaya untuk memberikan pendidikan serta keterampilan yang mereka butuhkan. Biarlah Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan kesabaran sehingga mereka dapat mendidik dengan takut akan Tuhan.
The Tentmakers` Academy merupakan sekolah yang telah berkembang di salah satu lingkungan paling keras di Kampala, Uganda. Emily Klooster dari Worldwide Christian Schools (WCS) berkata bahwa nama sekolah ini sesuai dengan misi mereka. Dengan mengikuti jejak Rasul Paulus yang menopang pelayanannya di Korintus dengan membuat tenda, maka Tentmakers` Academy mendukung pelayanan mereka dengan membuat perhiasan yang dijual ke pasar nasional dan internasional. Jadi anak-anak, orang tua, dan para guru membuat kreasi perhiasan yang unik untuk dijual dan hasilnya dipakai untuk mendukung pembiayaan sekolah ini. "Pertumbuhan sekolah ini sungguh memerlukan adanya gedung yang baru. WCS bekerja sama untuk menolong mereka mengumpulkan dana untuk keperluan tersebut. Ini merupakan investasi yang baik untuk masa depan komunitas ini. "Kami harus menyakinkan mereka bahwa semua sekolah yang kami bantu adalah sekolah yang memberikan pendidikan kepada anak-anak yang paling tidak mungkin mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Selain itu, ada faktor Kristus yang menjadi pusat pada pelayanan kami, sehingga kami dapat memastikan bahwa Tuhan ada di semua mata pelajaran yang diberikan.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10575 |
Pokok Doa
Doakan sekolah Tentmakers` Academy di Kampala, Uganda, supaya dapat menjadi berkat dan mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak yang ditampungnya.
Doakan juga WCS yang menjadi mitra untuk menggalang dana bagi pembangunan gedung baru untuk pertumbuhan sekolah itu di masa depan.
Parlemen Uganda secara resmi mengumumkan status darurat karena di bagian utara negeri itu rusak berat akibat banjir. Pemimpin negara memikirkan serangkaian langkah mengatasi masalah itu, dan itu adalah saat yang tepat untuk mendistribusikan Alkitab. Tom McGregor dari World Bible Translation Center, pada tanggal 8 Oktober 2007, mengatakan bahwa setiap anggota akan menerima Alkitab berbahasa Inggris versi "Easy-to-Read" di "National Prayer Breakfast". "Aku pikir Sabda Allah akan selalu menempati prioritas utama dalam keadaan darurat dan akan memberikan kekuatan dan harapan pada orang-orang yang membutuhkan." Untuk mengawali, proyek itu ditujukan dengan memberikan sebuah Alkitab pada setiap guru yang ada di negara itu. Ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar, dan dukungan masih diperlukan. "Doa Anda sangat dibutuhkan agar para guru memahami keseluruhan proyek dan mampu membantu para murid-muridnya, bahkan juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10408 |
Pokok Doa
Pemerintah Uganda sedang memikirkan jalan keluar untuk menolong para korban banjir. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat diambil keputusan nyata untuk menolong memerbaiki keadaan yang rusak itu.
Bersamaan dengan proyek untuk menolong korban banjir di Uganda, dilakukan juga pendistribusian Alkitab kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan agar melalui pendistribusian Alkitab ini, banyak orang akan mengenal kebenaran yang sejati.
Kiranya para guru diberi kemampuan umtuk membantu para murid, juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran yang sejati itu.
Parlemen Uganda secara resmi mengumumkan status darurat karena di bagian utara negeri itu rusak berat akibat banjir. Pemimpin negara memikirkan serangkaian langkah mengatasi masalah itu, dan itu adalah saat yang tepat untuk mendistribusikan Alkitab. Tom McGregor dari World Bible Translation Center, pada tanggal 8 Oktober 2007, mengatakan bahwa setiap anggota akan menerima Alkitab berbahasa Inggris versi "Easy-to-Read" di "National Prayer Breakfast". "Aku pikir Sabda Allah akan selalu menempati prioritas utama dalam keadaan darurat dan akan memberikan kekuatan dan harapan pada orang-orang yang membutuhkan." Untuk mengawali, proyek itu ditujukan dengan memberikan sebuah Alkitab pada setiap guru yang ada di negara itu. Ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar, dan dukungan masih diperlukan. "Doa Anda sangat dibutuhkan agar para guru memahami keseluruhan proyek dan mampu membantu para murid-muridnya, bahkan juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10408 |
Pokok Doa
Pemerintah Uganda sedang memikirkan jalan keluar untuk menolong para korban banjir. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat diambil keputusan nyata untuk menolong memerbaiki keadaan yang rusak itu.
Bersamaan dengan proyek untuk menolong korban banjir di Uganda, dilakukan juga pendistribusian Alkitab kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan agar melalui pendistribusian Alkitab ini, banyak orang akan mengenal kebenaran yang sejati.
Kiranya para guru diberi kemampuan umtuk membantu para murid, juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran yang sejati itu.
Di Uganda, beberapa pendeta perlu dilatih dan dididik dalam hal eksegesis dan bidang biblika lain. Mereka -- baik yang pernah mengikuti pelatihan seminari atau tidak, masih kekurangan bahan-bahan untuk dapat mempelajari Alkitab secara intensif. Banyak dari mereka tidak memiliki konkordasi dalam bahasa mereka sendiri, atau bahkan dalam bahasa Inggris.
AMG International berupaya sekuat tenaga untuk membantu. Reuben Muslime -- yang lahir di Uganda, namun kemudian ke AS untuk mengikuti seminari -- memimpin program AMG di Uganda. Muslime memimpin konferensi pendeta untuk memberikan keterampilan agar para pendeta dapat memimpin jemaat mereka dengan baik.
"Para pendeta di daerah pedesaan ini memiliki latar belakang dan sumber daya yang sangat terbatas," kata Presiden AMG. "Jadi, kami telah membuat program yang tidak hanya menyediakan perpustakaan dasar bagi para pendeta itu, namun juga berisi pelatihan."
"Perpustakaan dasar" meliputi bahan-bahan seperti konkordasi dan buku pegangan Alkitab untuk para pendeta dapat menyelami firman Tuhan lebih dalam lagi. Saat mereka lebih mengerti dan memahami Alkitab, mereka diperlengkapi untuk menyingkapkan lebih banyak kebenaran kepada jemaat mereka dan untuk menginjili. AMG membutuhkan bantuan untuk proyek ini. (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, April 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12568
Pokok doa:
Berdoa bagi AMG International yang membantu penyediaan bahan-bahan kekristenan di Uganda, agar Tuhan memberkati usaha mereka, sehingga kebutuhan akan bahan-bahan kekristenan di Uganda dapat segera tercukupi.
Doakan juga untuk pelatihan yang perlu diadakan bagi para pendeta di Uganda agar mereka dapat memberitakan kebenaran firman Tuhan dengan tepat sehingga jemaat dapat bertumbuh kerohaniannya.
Doa Bagi Negara Zambia
Sepasang misionaris berteman dengan sekelompok pemuda yang pekerjaannya mencarikan penumpang untuk bus-bus umum. Menurut perwakilan dari Christian World Outreach, biasanya sekelompok pemuda itu hidup jauh dari kecukupan, baikan yang dilakukan kepada mereka telah membuka kepada suatu pelayanan yang tak terduga. "Pasangan misionaris itu mengundang para pemuda tersebut untuk makan malam pada suatu hari Jumat, dan berawal dari situlah, pertemuan tersebut mulai berkembang menjadi kelompok pemahaman Alkitab. Mereka juga mulai membentuk satu tim sepakbola. Bahkan mereka juga memulai usaha kecil-kecilan dengan membuat biskuit yang dapat mereka jual sehingga para pria itu bisa mendapat tambahan uang, selain dari mencarikan penumpang untuk bus-bus umum." Perwakilan dari Christian World Outreach mendorong kita untuk mendoakan para pemuda itu agar iman mereka bertambah kuat. Pemuridan terus berlanjut melalui kelompok pemahaman Alkitab, dan mulai menampakkan hasil. "Sangat menyenangkan saat berpikir mengenai kemungkinan-kemungkinan perkembangan pelayanan karena ternyata, pelayanan dari kedua misionaris ini tidak hanya menjangkau dan melayani sekelompok pemuda itu. Beberapa diantara pemuda yang telah menerima Yesus membuat perbedaan-perbedaan yang sangat besar dalam kehidupan mereka sehingga bisa mempengaruhi keluarga mereka."
Sumber: Mission Network News, October 25th, 2004
Diperkirakan 17 juta orang telah meninggal karena AIDS sejak tahun 70-an di Afrika. Kematian tersebut telah meninggalkan sekitar 13 juta anak-anak yatim piatu. Teen Missions International sedang membangun AIDS Rescue Centers sebagai bagian dari pelayanan kepada anak-anak jalanan, anak-anak yatim piatu, dan penderita AIDS. Perwakilan dari Teen Missions International mengatakan bahwa pelayanan tersebut pada dasarnya berusaha mencukupi kebutuhan mereka terutama kebutuhan kesehatan, dan banyak anak yang tergantung pada pelayanan tersebut. "Anak-anak itu sudah tidak memiliki siapa-siapa yang bisa merawat mereka. Pelayanan ini bisa dikatakan menjadi ayah dan ibu bagi anak-anak itu. Pelayanan ini menjadi satu-satunya tempat mereka berharap. Sebagian besar anak-anak yatim piatu korban AIDS ini akan ditolong juga untuk mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka secara pribadi." Teen Missions International membutuhkan banyak sukarelawan untuk membantu dan mengembangkan pelayanan mereka.
Sumber: Mission Network News, March 25th, 2004
Para "Call boys" di Zambia ingin memberitakan Injil dan mendirikan gereja di Zambia. "Call boys" adalah sebutan di Zambia bagi pemuda-pemuda yang berdiri di halte bus untuk mencari dan membantu penumpang naik ke dalam bus. Masyarakat memandang mereka lebih rendah dari wanita penghibur. Namun, Christian World Outreach (CWO) mengatakan bahwa para "Call boys" itu sekarang telah menyerahkan hidup mereka kepada Yesus dan membuat keputusan yang mencengangkan. Wakil CWO, Greg Yoder, mengatakan bahwa peristiwa pertobatan itu berawal sejak dua tahun yang lalu ketika CWO mulai menjalin hubungan dengan para "Call boys". Hubungan itu dilanjutkan dengan mengadakan program pelajaran Alkitab. "Banyak dari mereka yang menjadi Kristen dan membentuk kelompok pemuridan dengan para pemuda setempat. Mereka semua adalah orang Kristen yang benar-benar baru, yang awalnya sama sekali belum pernah mendengar apa yang Kristus telah lakukan bagi mereka." Menurut Yoder, pertumbuhan rohani mereka adalah bukti dari keputusan yang mereka ambil. "Mereka sekarang berkata, `Kami ingin melayani`. Dan mereka benar-benar memulainya dengan menginjili para anak jalanan. Mereka ingin mensharingkan kehidupannya bersama Kristus bagi orang lain. Ini adalah hal yang terlalu bagus untuk dinikmati sendiri. Mereka ingin juga memberitahukannya kepada yang lain."
Sumber:Mission Network News, October 21st 2005
Pokok Doa :
Para misionaris Southern Baptist melaporkan, "Presiden Zambia baru-baru ini telah di baptis di depan umum sebagai simbol keyakinannya di dalam Yesus Kristus." Ratusan tamu, termasuk pegawai pemerintah dan pemimpin nasional dan pendeta-pendeta dari luar negeri, bertepuk tangan dan bersorak sorai begitu melihat Presiden Levy Mwanawasa keluar dari kolam baptis yang berada di luar kapel gereja Baptist di Lusaka, ibukota negara. Dalam acara ibadah, Mwanawasa menceritakan tentang perjalanan rohaninya. Ia menceritakan tentang pengalaman Damaskus yang dialaminya karena mirip dengan pengalaman yang dialami Rasul Paulus dalam perjalanan menuju Damaskus. Mwanawasa adalah seorang pengacara yang sukses dan sebelumnya ia adalah seorang wakil presiden. Dia terpilih sebagai presiden pada tahun 2002. Reputasinya sebagai pribadi yang sangat jujur membuat ia mendapat nama panggilan "Mr. Integrity". Sewaktu remaja, Mwanawasa belajar di sekolah Baptis, namun hubungannya dengan Yesus mulai diubahkan secara keseluruhan ketika ia mengikuti ibadah di Twin Palm Baptist Church di Lusaka pada tahun 2003. Banyak misionaris percaya bahwa pembaptisan Presiden Mwanawasa merupakan suatu tanda tentang apa yang akan Allah kerjakan bagi negara ini. Gereja-gereja Baptis sedang bertumbuh dengan cepat. Berdasarkan laporan, tahun yang lalu ada 116 gereja-gereja Baptis dan 124 pos misi yang baru didirikan.
Sumber:F R I D A Y F A X: April 15, 2005
Pokok Doa :
Di Zambia terdapat lebih dari 700.000 anak-anak yatim korban HIV. Joanne dari World Hope mengatakan mereka sudah mengidentifikasi dua ratus komunitas di Zambia yang berpeluang terkena HIV. Tujuan World Hope adalah untuk membantu anak-anak yatim ini agar memberi pengaruh budaya yang baik di komunitas mereka. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendiri. "Kami sudah meminta gereja-gereja dan masyarakat untuk bekerja sama dengan desa-desa dan membantu desa-desa itu supaya berkembang dalam hal ekonomi dan rohani, yang nantinya mampu membawa anak-anak yatim korban HIV ini untuk tinggal dalam komunitas itu, melatih perawat anak-anak yatim korban AIDS, termasuk yang sekarat, dan juga mengusahakan pencegahan HIV/AIDS." Joanne mengatakan bahwa gereja-gereja telah melaksanakan usaha-usaha tersebut. "Dengan senang hati saya melaporkan bahwa kami memiliki kesempatan di dua ratus desa dan sekarang kami sudah menggerjakan 53 di antaranya." Membantu proyek penjangkauan seperti ini ternyata memiliki dampak yang menyatukan," lanjut Joanne. "Para pendeta mengatakan kepada saya bahwa gereja mereka menjadi tiga kali lebih besar dari yang dulu dan salah satu pendeta itu mengatakan bahwa kuasa Tuhan sangat kuat dalam masyarakat mereka, dan saat ini mereka sudah menyuruh para dukun supaya menghentikan praktik perdukunan mereka."
Sumber | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : |
Pokok Doa
Negara Zambia saat ini menjadi salah satu negara Afrika dengan populasi penderita HIV/AIDS terbesar. Doakan agar melalui usaha-usaha pertolongan yang dilakukan, budaya dan persepsi yang salah tentang penyakit HIV/AIDS dapat diubah.
Doakan ke-200 desa yang ingin dilayani. Biarlah kesatuan antar gereja di Zambia ini dapat menjadi kekuatan untuk menjangkau dan menolong para korban.
Pada 2008, Every Orphan`s Hope akan menjangkau seratus ribu anak-anak dengan Injil. Sejak Januari sampai September, setiap gereja dari total lima ratus gereja yang bekerja sama dengan EOH akan mengidentifikasi dua ratus anak yatim piatu yang terkena AIDS untuk menjalin hubungan dengan mereka. Gary Schneider menjelaskan alasannya. "Gereja-gereja tahu di mana anak-anak itu tinggal, mereka tahu riwayat hidup mereka, mereka telah bertemu mereka, dan menjalin hubungan dengan mereka. Tetapi saat Orphan Sunday, hari Minggu pertama bulan Oktober 2008, anak-anak akan di undang ke gereja di mana mereka akan diinjili secara pribadi dengan menggunakan gelang `Good News`." Kampanye ini telah memasuki tahun kelima, Schneider mengatakan bahwa tujuan dari hal ini adalah "untuk meneguhkan iman mereka". Lebih dari itu, hal ini akan benar-benar menghubungkan gereja dengan anak-anak sehingga tercipta kemungkinan akan adanya pertumbuhan hubungan dan pemuridan dalam Yesus Kristus Tuhan. Mereka memerlukan pertolongan Anda. Untuk setiap gelang yang dibeli secara online, Every Orphan`s Hope akan menyumbangkan sebuah gelang untuk sebuah gereja di Zambia.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10656 |
Pokok doa
Doakan Every Orphan`s Hope yang akan menjangkau seratus ribu anak-anak dengan Injil. Mintalah agar Tuhan memberkati dan menumbuhkan pelayanan mereka sehingga semakin banyak anak-anak yang akan dimenangkan bagi Kerajaan Allah.
Doakan juga gereja-gereja di Zambia yang terlibat dalam penjangkauan anak-anak yatim piatu yang terkena AIDS, supaya setiap gereja dapat melayani dan memuridkan mereka untuk semakin mengenal Kristus. Doakan agar jumlah mereka semakin bertambah dan setiap anak dapat menjadi teladan dan berkat bagi teman-teman mereka yang belum terjangkau oleh Injil.
Berdoalah agar semakin banyak pengunjung situs yang ikut ambil bagian berbagi beban menjangkau dan melayani anak-anak yang belum percaya di Zambia.
Untuk menjaring lebih banyak pekerja lagi, Every Orphan's Hope memulai suatu program yang dinamakan "AfricaTrek Missions Outfitters" (Persiapan Misi AfricaTrek). Tujuan mereka adalah untuk "memobilisasi, memperlengkapi, dan membantu gereja lokal dalam panggilan mereka untuk mengutus keluarga, kelompok pemuda, atau kelompok persekutuan ke garis depan misi penyelamatan anak yatim piatu Allah di Afrika".
Mereka memberikan jawaban untuk tiga pertanyaan bagi orang-orang yang tertarik untuk membantu di Afrika. Yang pertama, "Mengapa?" Mereka menjawabnya dengan Matius 9:37 dan menantang orang sebanyak mungkin untuk membantu jutaan anak yatim piatu yang memerlukan kasih Yesus.
Pertanyaan selanjutnya adalah "Siapa?" Mereka berkata bahwa jika seseorang setuju dengan pernyataan iman mereka dan "dapat memberikan segelas air kepada anak yang haus", maka ia dapat pergi.
Pertanyaan yang terakhir adalah "Bagaimana?" Untuk pertanyaan ini, mereka memberikan sebuah daftar berisi lima langkah praktis: berdoa untuk meminta petunjuk Tuhan, memilih sebuah perjalanan AfricaTrek, mendaftar dengan mengirimkan aplikasi, menjawab panggilan pemimpin AfricaTrek yang menghubungi untuk mendapatkan informasi lebih jauh, dan bersiap-siaplah dengan latihan dan membaca petunjuk perjalanan.
Jika Anda ingin terlibat di dalam AfricaTrek EOH, pertengahan tahun ini mereka akan mengadakan dua perjalanan Camp Hope ke Zambia. Perjalanan pertama mulai tanggal 9 Juli hingga 21 Juli, dan yang kedua mulai tanggal 30 Juli hingga 11 Agustus.
Camp Hope, menurut EOH, adalah "pelayanan penjangkauan perkemahan Alkitab yang dirancang untuk membagikan Injil Yesus Kristus yang mengubahkan hidup kepada anak-anak yatim piatu di komunitas yang terjangkit HIV/AIDS".
Anak-anak akan berada di perkemahan selama empat hari empat malam. Di sana, anak-anak akan belajar tentang kebenaran firman Tuhan, iman di dalam Yesus Kristus, pengharapan di dalam janji Allah, dan kasih kepada Allah dan sesama. (t\Benny)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12772
Pokok doa:
Doakan untuk persiapan Camp Hope, agar Tuhan memampukan setiap orang yang mempersiapkan dan terlibat di dalamnya dalam menyelesaikan segala sesuatu yang perlu dipersiapkan. Doakan juga untuk keamanan selama pelaksanaan Camp, agar Tuhan melindungi peserta selama acara berlangsung.
Berdoa untuk para peserta yang akan mengikuti, agar Tuhan memberi hikmat dan kesehatan yang baik selama mengikuti setiap pelajaran yang disampaikan. Biarlah Tuhan mendatangkan perubahan atas diri mereka.
Peralatan sekolah dan medis membantu warga Kristen dan non-Kristen baik secara jasmani maupun rohani. Organisasi Kids Alive memunyai empat panti asuhan dan dua sekolah dasar (SD) di Mongu. Sekarang, sekolah-sekolah itu sudah dilengkapi dengan meja dan peralatan lain. JC dari Kids Alive mengatakan bahwa rumah sakit di daerah itu sudah lebih baik. "Rumah sakit (RS) itu tidak lengkap karena kendala biaya. RS itu sudah jauh lebih baik karena perlengkapan medis yang dikirimkan ke Mongu." Perlengkapan ini merupakan jawaban bagi warga Kristen. JC mengatakan bahwa ketika panti-panti asuhan Kids Alive dibantu, hal itu menjadi kesaksian bagi orang-orang non-Kristen. "Ketika mereka mengunjungi anak-anak di panti asuhan mereka dan melihat SD yang kami jalankan, dan melihat bagaimana kami mengasihi anak-anak ini dan hadiah-hadiah yang mereka terima, ini merupakan kesaksian yang luar biasa bagi orang-orang yang tidak percaya." Anak-anak ini membutuhkan sponsor. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Maret 2010
Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/13962
Pokok doa:
Bersyukurlah atas bantuan peralatan sekolah dan perlengkapan medis untuk warga Kristen dan non-Kristen. Doakan agar melalui Kids Alive banyak orang Zambia diberkati dan diselamatkan.
Doakan agar Tuhan menjaga, melindungi, dan memberikan para pekerja Kids Alive kesehatan selama melayani di Zambia.
Doa Bagi Negara Zimbabwe
Satu tim sukarelawan dari Amerika Serikat melakukan penginjilan dari rumah ke rumah di daerah pinggiran Harare, Zimbabwe, dan enam hari kemudian lebih dari 250 orang penduduknya berdoa untuk menerima Kristus. Kelompok pemahaman Alkitab yang baru dibentuk telah dimulai di sebuah rumah dimana semua anggota keluarganya telah menerima Kristus. Gereja yang ada di wilayah tetangga pun sudah terlalu penuh
sehingga jemaat yang datang beribadah terpaksa duduk di luar.
Sumber: Advance: Feb. 5, 2003
Sementara negara Zimbabwe sedang berjuang melalui periode yang
penuh dengan bencana kekeringan dan ketidakadilan, Gereja terpecah
dan tidak dapat menjadi suara profetik bagi pemerintah. Akar
permasalahannya adalah beberapa waktu yang lalu setiap jengkal tanah
di Zimbabwe dipersembahkan kepada beragam kekuatan roh. Negara itu
dan partai politik yang memegang pemerintahan juga menyembah Mbuya
Nehanda -- roh perang dan pawang hujan. Kekeringan yang terus-menerus menjadi penyebab menjangkitnya banyak penyakit. Perjanjian-perjanjian dengan para dewa, pemujaan untuk mencari kehendak dewa,
dan praktek sihir yang masih mengikat mereka harus dipatahkan
sehingga pemulihan dan restorasi dapat segera dilakukan. Karena
pertobatan yang sungguh-sungguh dan kesatuan hati dari para pemimpin
gereja (
bagi Zimbabwe mengadakan gerakan doa-puasa nasional selama seminggu
(16 - 23 Desember 2002).
Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-424, JANUARY 6, 2003.
Pelayanan kemanusiaan di Zimbabwe menerima ancaman dari pihak pemerintah. Ada pajak untuk organisasi nonpemerintah dan pajak Pekerja Religius yang mulai diterapkan dalam parlemen. Pajak ini akan memberikan kuasa kepada pemerintah untuk mengatur semua bantuan dari luar negeri dan juga pelayanan kemanusiaan. Jika pajak baru diberlakukan, maka hal ini akan mempengaruhi pelayanan Operation Mobilization di Zimbabwe. OM telah merintis berdirinya gereja-gereja dan memberikan pelayanan di tengah-tengah suku terabaikan. Kepastian dari pajak baru tersebut belum jelas.
Sumber: Mission Network News, November 4th, 2004
Kampanye pembersihan "Operation Drive Out the Rubbish" yang dilakukan oleh polisi Mugabe telah mempengaruhi secara serius pelayanan Bible League di Zimbabwe. CNN melaporkan bahwa 42.000 orang telah ditangkap, didenda, atau harta milik mereka disita.
Surat Kabar Sunday Standard melaporkan bahwa ada 6 orang yang
meninggal termasuk 2 anak karena tertimbun tembok yang runtuh.
Kampanye yang diberlakukan sejak 19 Mei 2005 bertujuan untuk
menghancurkan tempat tinggal liar sebagai usaha untuk menjaga
standar kesehatan di Zimbabwe. Selama kampanye pembersihan ini Bible League sangat sulit mencari tempat untuk ruangan kantor. Langkanya bahan bakar telah melumpuhkan kendaraan-kendaraan umum dan menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendistribusikan Alkitab dan materi-materi pendalaman Alkitab.
Sumber: Bible League Australia, Tuesday, 12 July 2005
Sekitar 83% populasi Zimbabwe berada dalam kemiskinan dengan tingkat pertumbuhan inflasi sedikit di bawah 5.000%. Jaye dari Global Aid Network mengatakan bahwa mereka baru saja bergabung dengan kelompok misi untuk membantu masyarakat itu. "Saat ini pelayanan medis merupakan salah satu kebutuhan mereka yang sulit terpenuhi sehingga kebutuhan ini menjadi sangat diperlukan. Kami pergi ke daerah timur laut, tepatnya di daerah Mudzi, Kotwa. Ada sekolah dasar di daerah tersebut dan kami membantu membangun beberapa ruang kelas untuk mereka. Kami juga mengadakan Vacation Bible School (sekolah Alkitab untuk mengisi liburan)." Ketika Anda menjangkau anak-anak, Anda menjangkau orang tuanya pula. Jaye mengatakan bahwa gereja lokal sedang menindaklanjuti kegiatan tersebut. "Daerah tersebut memiliki 22 gereja dan ada beberapa pendeta yang bersedia menjadi penerjemah saat kami melayani anak-anak. Pada petang hari, kami memutar film Yesus dan banyak orang yang meresponsnya, tak terkecuali para pendeta yang juga berada di sana saat semua ini berlangsung. Kami juga terus mendorong orang-orang untuk memiliki hubungan dengan gereja setempat."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9904 |
Pokok Doa
Berdoa untuk pemerintah negara Zimbabwe yang harus memikirkan cara untuk mengentaskan kemiskinan rakyatnya. Kiranya hikmat Tuhan boleh datang melalui anak-anak Tuhan yang saat ini hidup dan melayani di sana.
Berdoalah juga untuk organisasi Global Aid Network yang bekerja sama dengan organisasi misi setempat untuk ikut berbagian meringankan penderitaan rakyat Zimbabwe. Doakan mereka yang tidak hanya ingin memberikan bantuan sandang dan pangan, tetapi juga menyalurkan bantuan yang paling penting, yaitu kebutuhan rohani masyarakat di sana.
Komisi pemilu Zimbabwe mengatakan bahwa Mugabe kehilangan kekuasaan dalam parlemen untuk pertama kalinya sejak negara ini merdeka pada tahun 1980. Di majelis rendah parlemen, Movement for Democratic Change (MDC) memenangkan 90 kursi, sementara Zanu-PF memenangkan 97 kursi, dan pecahan partai politik MDC, memenangkan 10 kursi. Satu kandidat independen memenangkan satu kursi.
Desakan agar Presiden Mugabe lengser pun semakin memuncak. Di bawah pemerintahannya, bangsa yang dulunya makmur itu kini terjerembab dalam tingkat pengangguran yang semakin meningkat, tingkat inflasi 100% yang tidak dipublikasikan, serta kelangkaan bahan bakar dan bahan makanan.
Meskipun banyak pemberitaan-pemberitaan miring, aksi diam presiden memekakkan telinga. Ada usulan diadakannya pemilu ulang karena si penantang, Morgan Tsvangirai, gagal memenangkan suara mayoritas. Kecemasan menyelimuti negeri seiring dengan banyaknya pertanyaan yang muncul, namun beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul itu telah diberikan untuk mengatasi kecemasan. Adanya potensi kericuhan membuat petugas polisi dengan senjata lengkap berjaga-jaga di jalan-jalan. Kegiatan bisnis pun ikut lumpuh dan jam malam membuat kota menjadi sunyi.
DS dari Global Advance yakin bahwa pelajaran dari Frontline Shepherd`s Conference terdahulu telah mempersiapkan gereja untuk menghadapi situasi seperti ini. "Dalam keadaan yang labil ini, di mana ada perpaduan antara ketidakpastian yang luar biasa besar dan harapan yang besar, saya percaya bahwa gereja akan bangkit. Karakter gereja di Zimbabwe telah terbentuk. Saya yakin inilah waktunya Tuhan, melalui Roh Kudus-Nya mengerjakan sesuatu yang dramatis dan mengagumkan."
S mendorong kita untuk berdoa bagi gereja sementara para pemimpinnya berupaya menjadi pendamai. "Melalui kesempatan ini, gereja di Zimbabwe akan bangkit sehingga mencegah terjadinya kekacauan. Kami percaya pada Allah dan yakin bahwa tak akan ada pertumpahan darah; yang ada hanyalah masa transisi yang penuh damai menuju pemerintahan Zimbabwe yang baru." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari: Mission News Network, April 2008
Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11080
Pokok Doa:
Tingkat pengangguran di Zimbabwe diperkirakan mencapai 95 persen pada tahun 2009. Jumlah ini menempatkan Zimbabwe sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Tempat yang memiliki tingkat pengangguran yang sangat tinggi juga otomatis memiliki pilihan kerja yang sempit. Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan melanggar hukum seperti melakukan tindakan kejahatan dan prostitusi. Itulah sebabnya mengapa kota Harare Epworth di Zimbabwe terkenal dengan tingkat kejahatannya yang tinggi.
Pandangan negatif yang melekat pada wilayah itu menyebabkan kota tersebut dihindari oleh banyak orang. Namun keputusasaan yang merajalela di kota itu justru membuatnya tempat yang sempurna untuk pelayanan.
"Jesus Film Project" melihat kesempatan ini dan telah memberikan respons. Selama dua malam, tim pemutar Film Yesus ini dapat menyebarkan Injil kepada orang-orang yang tengah menderita di Epworth. Lebih dari 500 orang berkumpul untuk menyaksikan film tersebut, yang menayangkan kehidupan dan kematian Yesus Kristus serta ajakan untuk mengikuti-Nya. Setelah melihat film itu, 106 orang maju ke depan untuk menerima Kristus.
Pada hari minggu setelah film itu ditayangkan, gereja-gereja di sekitar wilayah itu melaporkan kenaikan secara jumlah. Semua tamu gereja yang baru tersebut menyatakan bahwa mereka telah memberikan hidup mereka kepada Kristus setelah menonton Film Yesus.
Puji Tuhan karena banyak orang yang maju ke depan dan menerima kehidupan baru. Akan tetapi, kehidupan tetaplah sulit bagi mereka, terutama bagi mereka yang tidak tahu jalan lain untuk menghasilkan uang selain melacurkan diri, mencuri, atau ikut dalam tindak kejahatan. Doakanlah agar orang-orang percaya baru yang menganggur dapat menemukan pekerjaan yang legal. Doakan agar Tuhan bekerja dalam kehidupan semua orang yang baru percaya ini dan menguatkan iman mereka.
"Jesus Film Project" pergi ke seluruh dunia untuk mengajarkan Injil lewat film. Ribuan orang telah datang untuk mengenal Tuhan untuk pertama kalinya lewat pelayanan mereka. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14791]
Pokok doa:
Doakan masyarakat Zimbabwe yang telah memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, agar melalui perjumpaan mereka dengan Kristus, hidup mereka dipulihkan dan mereka diberi kesempatan untuk mendapat pekerjaan.
Doakan juga untuk pelayanan tim "Jesus Film Project" selanjutnya, agar Tuhan memberkati pelayanan mereka dan menjangkau lebih banyak orang untuk mengenal Kristus.
Dua wanita Kristen, TG (28 tahun) dan FG (21 tahun), meninggal dunia. Saat itu mereka ditahan di sebuah penjara yang khusus diperuntukkan bagi tahanan kasus agama, di Kamp Militer Adersere, bagian barat Eritrea. Keduanya mengalami siksaan secara fisik dari pihak militer selama dua tahun, tanpa perawatan medis. Mereka juga mengalami kelaparan dengan keadaan kesehatan yang terus memburuk. TG meninggal dunia pada tanggal 16 Oktober 2011, sedangkan FG meninggal dunia pada tanggal 23 Oktober 2011. Keduanya dimakamkan di depan Kamp Militer tersebut.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Januari - Februari 2011, Halaman 11
Pokok Doa:
Doakan keluarga TG dan FG, agar Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan.
Doakan untuk para tahanan lainnya yang masih berada di Kamp Militer, agar mereka tetap setia dan tidak menyangkal iman percaya mereka kepada Kristus.
Terakhir kali N melihat saudara laki-lakinya ketika mereka bertemu pada makan malam pada 5 Mei 2009. Tiga hari kemudian, saudara laki- lakinya ditemukan tewas. Dia dibunuh oleh sekelompok garis keras, yang marah karena ia telah melewati daerah mereka -- Mindanao. Para penyerang mengikat tangan dan kakinya, memukulinya, sebelum akhirnya sebutir peluru menembus kepalanya. N dan orang Kristen lainnya yang tinggal di Mindanao, diteror setiap hari oleh kelompok garis keras. Pulau ini mendidih dalam perang saudara antara tentara pemerintah dan kelompok garis keras, yang berperang untuk memperoleh kemerdekaan. Orang-orang Kristen tidak hanya terjebak di tengah-tengah; mereka juga secara khusus menjadi target oleh kelompok garis keras, yang percaya bahwa orang Kristen adalah mata-mata yang tinggal di Mindanao dan bekerja untuk pemerintah.
Sumber: KDP, Edisi Januari-Februari 2012, Hal. 10 -- 11
Pokok doa:
Berdoa untuk umat Kristen di Mindanao, agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan di tengah teror dan aniaya yang kerap kali dialami oleh anak-anak-Nya.
Doakan agar N dan keluarganya diberi kekuatan oleh Tuhan, untuk tetap setia dalam mengikut Dia dan menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
Berdoa untuk para pemimpin gereja dan organisasi Kristen yang melayani di Mindanao, agar Tuhan memberi perlindungan selama mereka melayani di ladang-Nya. Doakan juga agar melalui pelayanan mereka, setiap orang -- baik umat percaya maupun yang belum percaya dapat merasakan kasih Kristus.
Dunia mengenal Natal sebagai peringatan di mana Juru Selamat umat Kristen yang bernama Yesus dilahirkan. Banyak orang mengetahui hal ini. Namun sayang, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa perayaan Natal hanyalah sekadar sebuah hari raya bagi orang Kristen saja. Pernahkah terpikir dalam benak Anda untuk menjadikan acara Natal ini sebagai acara perkunjungan ke rumah-rumah orang non-Kristen sambil memperkenalkan kasih Kristus?
Pokok Doa
Doakan agar setiap orang percaya dapat menjadikan momen Natal tahun ini bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk memikirkan bagaimana memperkenalkan makna kelahiran Kristus bagi mereka yang belum mengenal-Nya.
Doakan agar perayaan Natal dapat diampaikan dengan cara-cara kreatif sehingga mereka yang belum mengenal Kristus dapat ikut disentuh oleh kasih Kristus.
Kristus datang untuk mereka yang terhilang. Oleh karena itu, doakan agar pelayanan-pelayanan sosial yang diadakan pada saat Natal ini dapat lebih terfokus dalam membagikan berita keselamatan daripada hanya sekadar memberikan hadiah berupa benda-benda.
Doakan agar setiap keluarga yang merayakan Natal boleh ingat akan anggota-anggota keluarga mereka masing-masing yang (mungkin) belum di dalam Tuhan agar mereka pun dijangkau untuk mendapat anugerah keselamatan.
Berdoalah agar pemimpin-pemimpin Kristen dapat memberikan teladan dalam menjangkau orang lain dengan lebih banyak memberi daripada menerima, khususnya pada suasana Natal ini.
Semenjak maraknya isu yang beredar seputar terorisme dan peledakan bom di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, aparat keamanan berupaya meningkatkan sistem keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Peningkatan kewaspadaan pun perlu dilakukan, termasuk saat menjelang hari Natal dan tahun baru. Mari kita satukan hati berdoa bersama memohon perlindungan Tuhan, supaya Natal tahun ini dapat kita rayakan dengan penuh sukacita, tanpa adanya rasa takut.
Pokok Doa
Doakan segenap aparat keamanan yang ditugaskan untuk mengamankan perayaan Natal tahun ini, supaya mereka diberi kewaspadaan yang ekstra dalam menjalankan tugasnya.
Doakan agar umat Tuhan tahun ini dapat merayakan Natal dengan penuh sukacita tanpa ada rasa takut akan adanya ancaman atau teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Doakan para pemimpin gereja dan mereka yang berkompeten agar memberi kesadaran kepada jemaatnya untuk merayakan Natal dengan sederhana dan tidak berlebihan.
Berdoa supaya persiapan Natal lebih banyak dikonsentrasikan pada pemberitaan Injil sehingga umat Tuhan mendapatkan makna Natal yang sesungguhnya.
Berdoa agar umat Kristen memanfaatkan kesempatan Natal ini untuk berbagi kasih dan menjadi pendamai sebagaimana Kristus yang datang membawa damai bagi manusia.
Tidak seperti bulan-bulan lain, ketika memasuki bulan Desember kita melihat orang-orang mulai berbenah dan disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk menyambut perayaan Natal. Setiap rumah, kantor, pertokoan, gereja, bahkan jalan-jalan dihiasi dengan ornamen-ornamen Natal yang sungguh indah dan menarik untuk dipandang.
Kebiasan ini tidaklah salah. Namun, satu hal yang perlu kita waspadai, janganlah sampai kita melupakan makna Natal yang sebenarnya. Jangan pula kita disibukkan dengan berbagai aktivitas menjelang perayaan Natal sehingga kita lupa mempersiapkan "hati" dalam menyambut Natal.
Pokok Doa
Doakan setiap orang percaya supaya tidak memandang peristiwa Natal sebagai rutinitas yang dilakukan pada bulan Desember saja, tetapi memanfaatkan momen Natal sebagai waktu untuk merefleksikan diri dan mengingat akan kasih Allah yang sempurna.
Doakan gereja, jemaat, dan orang-orang percaya (keluarga) yang saat ini sedang mempersiapkan Natal, supaya apa yang mereka lakukan dapat menjadi berkat bagi sesama, dan terutama memuliakan nama Tuhan.
Doakan juga keluarga-keluarga Kristen, yang mungkin karena keterbatasan biaya tidak bisa merayakan Natal supaya mereka tetap bersukacita di tengah kesulitan hidup yang saat ini sedang mereka alami.
Berdoa supaya hati kita mulai disiapkan untuk menggunakan momen Natal ini sebagai kesempatan untuk menebarkan kasih Kristus; kepada keluarga atau kepada orang-orang lain yang membutuhkan kasih Kristus.
Kesatuan di dalam tubuh Kristus adalah sesuatu yang harus terus kita jaga dan pelihara karena masing-masing kita adalah bagian dari tubuh tersebut. Jika ada salah satu dari bagian tubuh itu yang "sakit", tentu akan mengganggu dan memengaruhi anggota tubuh lainnya. Oleh karena itu, perpecahan di dalam tubuh Kristus seharusnya tidak sampai terjadi.
Nyatanya, kita masih menjumpai adanya perselisihan bahkan perpecahan di antara sesama umat Kristen. Kejadian semacam ini sungguh sangat menyedihkan. Sebab seharusnya, kita bisa lebih saling mengasihi di antara sesama orang Kristen dan menopang pelayanan satu dengan yang lainnya.
Demikian halnya dalam berdoa, Tuhan menginginkan kita bersatu hati karena kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya. Mari menyingkirkan perbedaan-perbedaan yang ada dan bersatu hati, berdoa bagi anak-anak Tuhan yang mengalami aniaya karena mempertahankan iman mereka pada Kristus. Doa-doa Anda sangat mereka butuhkan.
Pokok Doa
Mintalah kepada Tuhan agar kesatuan hati di antara umat Kristen di Indonesia tetap terjaga dan terpelihara. Doakan juga agar lewat kesatuan hati ini, umat Kristen di Indonesia setia mendoakan setiap orang percaya yang mengalami aniaya karena iman mereka.
Mari kita meminta kepada Tuhan agar semakin mengokohkan kesatuan di antara umat-Nya supaya penderitaan yang berat dapat terasa ringan karena ditanggung bersama-sama. Selain itu, kita juga menjadi lebih kuat dalam menghadapi berbagai macam pencobaan yang datang.
Berdoalah bagi setiap umat Kristen di Indonesia dalam denominasinya masing-masing, agar kasih Kristus saja yang menjadi perekat di antara perbedaan yang ada.
Doakan juga agar perpecahan yang selama ini terjadi di dalam tubuh Kristus segera dapat diselesaikan sehingga kesatuan di antara tubuh Kristus dapat terjaga. Doakan agar terwujudnya kesatuan tersebut mendatangkan berkat bagi sesama sehingga rancangan Tuhan atas Indonesia bisa digenapi.
Ada banyak alasan mengapa penganiayaan dilakukan terhadap orang percaya/gereja. Salah satunya adalah fanatisme yang berlebihan, yang mengatasnamakan ajaran agama untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Ada pula yang dipicu oleh kecemburuan sosial, dan masih ada banyak alasan lain. Namun kalau kita mau merenung sejenak, kita akan menyadari bahwa alasan utama mereka membenci kekristenan adalah karena mereka belum mengenal dan mengalami kasih Kristus.
Sebagai orang yang telah memperoleh anugerah keselamatan dari Kristus, janganlah kita menyalahgunakan anugerah tersebut dan menaruh rasa benci dan dendam terhadap mereka yang telah menganiaya saudara-saudara kita. Dasar dari ajaran Kristen adalah kasih dan kasih yang sempurna adalah kasih yang diperintahkan oleh Kristus, yaitu mengasihi musuhmu. Kristus meminta kita untuk dapat mengasihi orang-orang yang telah menganiaya kita dan berdoa bagi orang-orang yang membenci kita. Nah, inilah saatnya untuk berdoa bagi mereka.
Pokok Doa
Doakan pihak-pihak yang telah menganiaya orang-orang Kristen supaya Tuhan mengampuni mereka karena sering kali mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Doakan agar Tuhan melawat orang-orang yang dengan sengaja merugikan orang Kristen. Berdoalah agar Tuhan pun mengubahkan setiap hati yang keras menjadi lembut, sebagaimana yang Ia lakukan kepada Saulus.
Mintalah belas kasih Tuhan agar menjamah hati orang-orang yang belum percaya dan yang membenci orang-orang Kristen sehingga mereka boleh mengalami kasih-Nya yang luar biasa.
Doakan agar Tuhan membukakan kesempatan bagi setiap orang percaya untuk mengenalkan Kristus kepada setiap orang di sekitar mereka. Berdoalah agar rasa lapar dan haus akan kebenaran sejati bisa mendorong semua orang untuk mencari Yesus.
Berdoalah untuk setiap umat Tuhan agar dapat menyatakan kasih yang tulus kepada orang-orang yang membenci mereka sehingga mereka dapat melihat Kristus melalui hidup umat Tuhan itu.
Tanggal 11 November (dan sepanjang minggu pertama serta kedua bulan November), Open Doors bersama tujuh lembaga misi lain yang melayani gereja teraniaya serta gereja-gereja dari berbagai denominasi di seluruh dunia akan mengadakan program doa International Day of Prayer for the Persecuted Chruch (IDOP) atau hari Doa Sedunia bagi Gereja yang Teraniaya. Open Doors Indonesia secara khusus membagikan CD IDOP 2007 gratis yang bertema "Ini Keluargaku" bagi umat Kristen dan gereja-gereja yang tergerak untuk berdoa. Mari kita berdoa untuk program IDOP 2007 ini agar semakin banyak orang Kristen menyadari pentingnya berdoa bagi "keluarga" kita yang saat ini sedang mengalami penganiayaan karena iman mereka.
Sumber:
OpenDoors Indonesia Development
PO Box 5019 JKTM
Jakarta 12700
Phone/Fax: 62-21 52963779/5260972
E-mail: indonesia(at)od.org
http://www.opendoors.org/
Pokok Doa
Mari kita sukseskan IDOP 2007 yang akan dirayakan oleh umat Kristen seluruh dunia dengan ikut berpartisipasi berdoa selama bulan November, khusus untuk gereja-gereja dan umat Tuhan yang sedang mengalami aniaya.
Doakan agar program Open Doors, "Ini Keluargaku", dapat memberkati banyak orang dan agar banyak orang Indonesia yang tergerak untuk berdoa bagi mereka yang saat ini sedang mengalami penganiayaan karena iman mereka.
Doakan secara spesifik orang-orang Kristen yang kita ketahui (baik melalui majalah, internet, maupun media lain) yang sedang mengalami tekanan atau dipenjara karena iman yang mereka percayai. Kiranya Tuhan memberi kekuatan sehingga mereka tetap tabah dan kuat dalam menghadapinya.
Doakan anggota keluarga dari orang-orang Kristen yang mengalami aniaya atau dipenjara karena membela iman Kristen, supaya Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan. Biarlah pengharapan mereka di tengah pergumulan ini hanya pada Tuhan saja.
Berdoalah bagi setiap gereja di Indonesia yang ditutup paksa oleh pihak-pihak tertentu. Kiranya Tuhan tetap memelihara iman jemaat sehingga sekalipun tidak memiliki tempat ibadah, mereka tetap memiliki iman yang teguh dan tetap berpengharapan dalam Tuhan.
Doakan gereja-gereja yang kurang peduli dengan pekerjaan misi atau yang belum terlibat berdoa bagi misi, kiranya Tuhan menaruh hati yang berbelaskasihan sehingga mereka tergerak dan bergabung berdoa bagi saudara seiman yang sedang dalam kesulitan.
Jika ditanya apakah hutan kita ini terjaga dengan baik, mungkin kita perlu melihat kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini. Sayang sekali, larangan penebangan hutan secara liar yang diberlakukan pemerintah ternyata hanya sebatas wacana saja. Para penebang liar masih banyak dijumpai di banyak tempat, termasuk Kalimantan. Luas hutan yang sekarang menjadi gundul sungguh sangat mengerikan dan jumlah ini justru bertambah dari waktu ke waktu. Bencana yang diakibatkan oleh penebangan pohon dalam jumlah besar ini seperti bom waktu yang sewaktu-waktu akan meledak di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya. Ekosistem hutan sangat terancam dan jika tidak diwaspadai akan berdampak luas. Menurut data Kompas (24/09/2007), penyusutan hutan di Indonesia sesuai data terakhir adalah sebesar 86,62 juta hektar di tahun 2006. Ironis, di tengah dunia yang sedang mengumandangkan ancaman pemanasan global secara serius, Indonesia justru sedang melakukan perusakan lingkungan.
Pokok Doa
Mari satukan hati kita untuk berdoa agar pemerintah dan masyarakat Indonesia memunyai kepedulian terhadap lingkungan. Doakan agar ada tokoh-tokoh berpengaruh yang ikut ambil bagian memikirkan tindakan-tindakan berani dan berintegritas yang bisa dilakukan untuk mencegah perusakan lingkungan, termasuk penebangan hutan secara liar.
Berdoa agar ada sosialisasi secara menyeluruh, baik dari pemerintah, maupun organisasi-organisasi masyarakat, termasuk gereja, tentang bagaimana memakai sumber daya alam yang Tuhan berikan secara bijaksana dan tidak mengeksploitasinya untuk kepentingan pribadi.
Doakan pula pemerintah Indonesia agar memiliki rasa takut akan Tuhan dan berani menjalankan hukum yang ada, termasuk kepada pejabat-pejabat pemerintah yang ada di balik eksploitasi lingkungan ini.
Berdoa agar Tuhan menggerakkan pemerintah dan masyarakat, termasuk organisasi-organisasi dunia, untuk segera mengambil tindakan pemulihan bagi tanah-tanah yang sudah menjadi gundul. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat mengambil cara-cara pemecahan yang baik dan bijaksana untuk mengatasi masalah ini.
Budaya patriarki di masyarakat Timur umumnya menganggap bahwa wanita ada untuk melayani laki-laki dan merawat keluarga saja; dan pekerjaan mereka hanyalah di rumah dan di dapur. Pandangan ini seharusnya sudah bisa ditinggalkan. Apalagi fakta menunjukkan, di tengah keterbatasan yang ada, wanita Indonesia telah memberikan sumbangsih cukup besar bagi kemajuan keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Keterlibatan wanita tidak harus secara mencolok dengan terlihat di tempat-tempat umum, misalnya di dunia politik, bisnis, organisasi dll.. Ada banyak tempat di mana wanita bisa memberikan pengaruh dan dampak yang positif, misalnya di keluarga sendiri atau di lingkungan masyarakat di mana mereka berada. Peran wanita sebagai seorang ibu misalnya, memegang peranan yang sangat penting; dia dapat menjadi pendorong yang efektif bagi keberhasilan suami atau anak-anaknya. Sebagai sesama wanita, ia dapat menjadi penolong bagi wanita-wanita muda lain dalam keluarganya untuk membagikan keterampilan atau pengalaman sehingga menjadi bekal bagi masa depan mereka. Dan masih banyak lagi peran wanita yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Mari kita beri dukungan doa bagi para wanita yang berjuang keras dan memiliki dedikasi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia melalui keluarganya masing-masing.
Pokok Doa
Berdoa agar Tuhan memakai banyak wanita Kristen untuk menjadi pendamping yang baik bagi suami-suami mereka. Doakan agar melalui kesungguhan mereka mengikut Kristus, keluarganya pun turut mencintai Tuhan.
Mari berdoa bagi wanita-wanita Indonesia yang saat ini memegang posisi penting, baik di pemerintahan atau di organisasi masyarakat. Doakan agar Tuhan memberikan jalan sehingga mereka dapat membuka kesempatan bagi para wanita untuk bisa memberi pengaruh yang lebih luas di keluarga atau di lingkungan di mana mereka berada.
Doakan agar Allah memberikan hikmat kepada para wanita sehingga mampu membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan (atau kegiatan-kegiatan lain). Doakan agar di mana pun mereka berada, mereka dapat menjadi berkat, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga masyarakat.
Berdoalah bagi para wanita yang saat ini harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga (single parent). Doakan agar Tuhan memberikan kekuatan untuk bertahan dan perlindungan dari hal-hal yang jahat.
Mari terus berdoa agar semakin banyak wanita-wanita Kristen Indonesia mau terlibat secara aktif dan kreatif, tidak hanya dalam menunaikan tugas dan panggilannya di dalam keluarga, namun juga dalam tugas panggilan pelayanan untuk menjadi rekan sekerja dalam pelayanan Allah.
Masalah kemiskinan di Indonesia memang bukan menjadi rahasia umum lagi. Semakin lama, jarak perbedaan antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar. Salah satu dampak utama dari kemiskinan adalah kurangnya perhatian terhadap pendidikan bagi anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di antara anak-anak itu merupakan anak-anak jalanan. Banyak dari mereka yang bahkan tidak mampu mengenyam dunia pendidikan sama sekali karena sebagian besar dari mereka terpaksa bekerja untuk sesuap nasi. Untuk itu, mari kita satukan hati untuk berdoa bagi pelayanan pendidikan bagi anak-anak jalanan.
Pokok doa
Berdoa bagi anak jalanan yang sampai saat ini masih belum mendapatkan pelayanan sewajarnya, baik dari pemerintah ataupun organsiasi masyarakat lainnya. Doakan agar Tuhan menguatkan mereka dalam menjalani kerasnya kehidupan ini.
Doakan juga anak-anak jalanan yang saat ini telah ditampung di tempat-tempat pelayanan Kristen. Doakan agar mereka mendapatkan kebutuhan rohani dan juga kebutuhan lain yang tepat sehingga dapat dididik untuk menjadi anak-anak yang baik dan berguna bagi masyarakat.
Doakan agar Tuhan melindungi mereka, khususnya dari pengaruh-pengaruh kebiasaan buruk di sekitarnya, misalnya pencurian, perampokan, obat-obat terlarang, dan pergaulan yang tidak baik. Biarlah Tuhan berbelas kasihan kepada mereka.
Berikan pula dukungan doa bagi lembaga-lembaga dan komunitas yang memperjuangkan kehidupan anak jalanan di Indonesia. Biarlah Allah yang memampukan dan mencukupkan segala kebutuhannya, baik dalam hal tenaga, dana, dan fasilitas pendukung lainnya (Silakan sebutkan nama-nama gereja/yayasan/lembaga Kristen yang Anda ketahui memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak jalanan).
Berdoalah juga agar pemerintah dan pihak-pihak tertentu, khususnya masyarakat Kristen, memiliki panggilan dan kerinduan untuk memberikan perhatian lebih besar bagi tersedianya pelayanan pendidikan untuk anak jalanan di berbagai wilayah.
Tugas panggilan gereja tidak sekadar melakukan ibadah dan penginjilan bagi banyak jiwa, tetapi juga melakukan pelayanan kasih bagi masyarakat di sekitarnya. Wujud pelayanan kasih gereja lewat bidang kesehatan secara nyata dapat menyentuh masyarakat banyak dan bisa menjadi sarana melayani yang strategis. Karena itu, partisipasi gereja-gereja lokal dalam pelayaan kesehatan, misalnya dengan membuka klinik kesehatan perlu mendapat dukungan doa kita agar pelayanan mereka sungguh memberikan kesaksian bagi kemuliaan nama Tuhan.
Pokok Doa
Mari kita berikan dukungan doa bagi gereja-gereja lokal di seluruh Indonesia yang saat ini ikut terlibat melayani masyarakat melalui bidang kesehatan. Doakan agar pelayanan ini dapat menjadi sarana untuk membuka kesempatan memperkenalkan kasih Kristus.
Doakan juga setiap jemaat yang berprofesi sebagai dokter, bidan, atau perawat agar mereka pun dapat mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan di gereja-gereja mereka sehingga mereka dapat melayani Tuhan lewat sesama mereka dengan talenta yang dipercayakan kepada mereka.
Berikan dukungan untuk kebutuhan pemenuhan sarana obat-obatan, fasilitas medis, maupun sarana dan prasarana lainnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di gereja-gereja lokal. Berdoalah agar Allah senantiasa menolong untuk pemenuhan kebutuhan ini.
Berdoa bagi masyarakat setempat, biarlah Roh Allah yang senantiasa menggerakkan hati mereka untuk dapat melihat kasih Kristus yang terpancar lewat para pelayan-pelayan di gereja tersebut.
Doakan agar banyak pihak, termasuk gereja-gereja lokal terbeban dan memiliki kerinduan besar untuk terlibat dalam pelayanan kesehatan di tempat-tempat yang masih minim sarana kesehatan.
Para fasilitator dari Focus Ministry Development of The Poor masih terus berupaya membebaskan Jakarta dari kemiskinan, meskipun belum maksimal dan masih banyak kendala yang dihadapi; khususnya, dalam melayani orang-orang miskin yang hidupnya di jalan.
Ada banyak masyarakat miskin di Jakarta, namun kategori miskin itu harus diperjelas terlebih dahulu. Menurut Bpk. Tambus Sihombing dari YASPPAT (Yayasan Pelayanan Pemulung dan Anak Terlantar), "Miskin menurut kategori pemerintah adalah mereka yang berpenghasilan maksimal Rp 200.000,00 per bulan dan memiliki KTP serta tempat tinggal yang jelas. Namun, yang kami layani adalah mereka yang hidupnya lebih di bawah lagi, yaitu mereka yang tidur di emperan toko atau di kolong jembatan serta tidak memiliki KTP. Mereka dikumpulkan dalam suatu komunitas untuk kaum miskin di beberapa wilayah di Jakarta. Biasanya kami mengadakan pertemuan setiap hari Kamis."
Dalam komunitas tersebut, perkembangan mereka dipantau karena mereka rata-rata memiliki karakter yang sulit. Meskipun diberi modal, mereka tidak akan bisa bangkit; meskipun diberi pekerjaan, mereka tidak akan bekerja, bahkan sangat sulit untuk mengangkat kehidupan mereka. Jika mereka menunjukkan perubahan yang baik, mereka akan dibawa ke rumah singgah yang ditempatkan secara terpisah antara wanita dan pria.
Dalam rumah singgah tersebut, diadakan pelatihan untuk membentuk karakter selama tiga bulan. Jika memiliki potensi untuk jadi hamba Tuhan, mereka akan dikirim ke tempat pelatihan di Semarang, Bandung, dan Surabaya. Jika tidak ada panggilan pelayanan, mereka dikirim ke bengkel kerja (workshop) atau ke panti untuk pelatihan montir, membuat tempe, salon, sablon, dan lain-lain. Selesai pelatihan, mereka disalurkan untuk bekerja.
"Komunitas kaum miskin tersebut, ada di sekitar wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Mereka mendapat pendanaan dari belas kasihan Tuhan; mereka belum pernah mendapat sponsor dari mana pun juga," ujar Bapak Tambus, selaku ketua umum dari komunitas tersebut. Selain menangani masalah kaum miskin, fasilitator Focus Ministry Development of The Poor ini juga membuat sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu, seperti les bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan sebagainya.
Dalam mengatasi anak jalanan, perlu pula dipahami apa yang dimaksud dengan anak jalanan. Ada yang menjadi anak jalanan karena orang tuanya gelandangan, ada yang karena kriminal bahkan menjadi residivis, atau yang menjadi anak jalanan karena broken home. Ada juga anak jalanan karena terlantar, dari kampung punya ijazah, punya cita-cita, punya karakter dari kampung bagus, sampai di Jakarta tidak ada yang menampung. Karena perjuangan hidup dan pergaulan yang tidak baik, karakternya menjadi rusak. "Jika kami menemukan keadaan yang demikian, kami segera menangani dan membawanya ke rumah singgah", ungkap Pak Tambus.
Diedit seperlunya dari:
Judul buletin | : | Transformation Connection Indonesia |
Edisi VII, Agustus 2007 | ||
Judul artikel | : | Focus Ministry Development of the Poor |
Penulis | : | Redaksi Buletin TCI | Halaman | : | 3 |
Pokok Doa
Bersyukur untuk Focus Ministry Development of The Poor di dalam pelayanan yang dilakukannya saat ini. Biarlah Allah saja yang memampukan dan memakainya dengan lebih luar biasa lagi.
Doakan para pengurus dan fasilitator yang terlibat dalam pelayanan Focus Ministry Development of The Poor. Berdoalah agar Roh Kudus terus menjaga hati dan motivasi mereka sehingga mereka dapat menetapkan hati untuk setia terlibat dalam pelayanan ini.
Dukung dalam doa juga agar lebih banyak orang yang terpanggil dan terlibat dalam pelayanan di Focus Ministry Development of The Poor tersebut, baik untuk mendukung dalam hal tenaga maupun dana.
Doakan juga warga miskin Jakarta, termasuk anak jalanan yang saat ini berada di rumah singgah yang sedang diberi bekal pengetahuan dan keterampilan. Kiranya melalui pelayanan ini, banyak jiwa dapat dimenangkan dan mereka dapat hidup sebagai saksi Tuhan yang efektif di mana pun mereka nanti bekerja.
Berdoa juga agar kebutuhan dalam hal dana, fasilitas pendukung, dan sarana lainnya dapat terpenuhi. Doakan agar tangan Tuhan senantiasa mencukupi kebutuhan mereka.
Sebagaimana yang telah Anda baca di kolom Artikel dan Kesaksian di edisi e-JEMMi kali ini, Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) telah menjadi salah satu pendidikan alternatif bagi masyarakat Kristen awam yang rindu belajar teologia. Pelayanan PESTA ini telah membawa banyak sekali berkat, khususnya bagi mereka yang mencintai firman Tuhan dan rindu untuk memahaminya dengan benar. Mari kita doakan pelayanan PESTA yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA ini.
Pokok Doa
Doakan agar kehadiran PESTA menjawab kerinduan orang-orang Kristen awam untuk terus belajar tentang iman Kristen mereka secara bertanggung jawab. Berdoalah agar PESTA semakin menjangkau masyarakat Kristen Indonesia di mana pun mereka berada.
Kelas DIK (Dasar-Dasar Iman Kristen) periode September/Oktober sedang berjalan. Doakan agar para peserta yang mengikutinya beroleh banyak berkat dari setiap aktivitas yang dilangsungkan. Kiranya Roh Kudus menuntun para peserta untuk mempertajam dan memperkuat pemahaman iman Kristen mereka.
Doakan juga tim yang sedang mengerjakan modul-modul baru, yaitu Hermeneutika untuk Awam dan Apologetika untuk Awam. Doakan agar Roh Kudus senantiasa menuntun dan memberi hikmat kepada mereka.
Dukunglah para staf PESTA di dalam doa agar senantiasa memiliki semangat dan kesabaran dalam melayani di PESTA. Biarlah melalui pelayanan mereka, banyak orang semakin disentuh oleh kasih Tuhan.
Tugas panggilan gereja tidak hanya sebatas menjangkau orang-orang yang notabene sudah menjadi anggota jemaatnya, akan tetapi gereja seharusnya terus melakukan penjangkauan kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal kebenaran Allah. Sarana situs yang banyak digunakan gereja saat ini kiranya dapat menambah daftar metode yang dapat dipakai gereja untuk menjadi alat penginjilan. Karena itu, mari kita berdoa bagi para pengelola situs gereja, biarlah mereka terus mencari cara agar berita Injil bisa semakin disebarkan secara luas.
Pokok Doa
Mari kita berikan dukungan dalam doa untuk gereja-gereja di Indonesia yang memiliki situs-situs gereja. Doakan agar mereka dapat menghadirkan situs-situs yang menjangkau lebih banyak jiwa bagi Kristus.
Doakan agar situs-sistus gereja di Indonesia dapat terus berinovasi, baik dari segi bahan, maupun fasilitas. Berdoalah agar setiap inovasi dapat menarik minat banyak orang sehingga tercipta komunitas yang hangat dan interaktif.
Doakan agar kebutuhan, seperti SDM, sumber bahan, dan aspek-aspek pendukung lainnya dapat terpenuhi sehingga situs yang dibangun dapat dikelola dengan baik.
Mari kita dukung dalam doa gereja-gereja di Indonesia yang memunyai kerinduan untuk membangun sebuah situs gereja. Kiranya Tuhan memberikan visi yang jelas sehingga keberadaan situs-situs ini nanti berdampak positif bagi kemajuan pelayanan. Doakan agar mereka bisa konsisten menjalankan visi tersebut.
Perkembangan teknologi informasi telah membuka kesempatan lebih besar bagi pekerjaan pekabaran Injil di Indonesia, terutama bagi mereka yang belum mengenal kasih Kristus. Memang ada banyak situs Kristen berbahasa Indonesia yang bermunculan, namun masih belum banyak situs yang khusus memiliki tujuan untuk penginjilan dan yang memenuhi kriteria sebagai situs penginjilan. Karena itu, mari kita dukung pelayanan situs-situs penginjilan di Indonesia dalam doa.
Pokok Doa
Berikan dukungan doa untuk situs-situs penginjilan berbahasa Indonesia yang saat ini dipakai Tuhan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus. Biarlah mereka terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjungnya.
Doakan agar situs-situs penginjilan berbahasa Indonesia dapat menyajikan kebenaran Injil yang dapat diterima oleh mereka yang belum mengenal Kristus. Biarlah kehadiran situs-situs tersebut dapat menjadi cara Tuhan menyentuh dan mengubah hidup mereka.
Doakan para pengunjung situs-situs di dunia internet yang sedang mencari kebenaran. Kiranya Roh Kudus yang memimpin mereka untuk menemukan situs-situs yang menyajikan kebenaran Injil sehingga mereka mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Kristus, Sang Kebenaran Sejati.
Satukan hati kita untuk mendukung pelayanan infrastrukur bagi situs-situs penginjilan. Kiranya Allah memberikan hikmat, bijaksana, dan kreativitas sehingga para pengelola situs tersebut dapat melakukan pengembangan bagi kemajuan situs penginjilan yang dikelolanya.
Berdoa juga untuk semua orang yang terlibat di balik pembangunan situs-situs penginjilan tersebut. Biarlah Allah memberikan kesatuan hati dan kejelasan visi dan misi sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan hati yang terus dikobarkan oleh kasih Kristus.
Doakan anak-anak Tuhan yang memiliki talenta sebagai webmaster atau webdesigner. Biarlah Tuhan menggerakkan mereka untuk terbeban dan terlibat dalam misi penginjilan melalui talenta yang Tuhan berikan kepada mereka.
Doakan secara khusus situs-situs penginjilan yang Anda ketahui, biarlah situs-situs tersebut dapat mempertemukan setiap pengunjungnya dengan Kristus. Contoh:
http://www.christiananswers.net/indonesian
http://www.greatcom.org/indonesian
http://www.worldchristian.org/indonesian/ind-surat.htm
"PERTAMA-TAMA AKU NASIHATKAN KAMU: NAIKKANLAH PERMOHONAN, DOA SYAFAAT DAN UCAPAN SYUKUR UNTUK SEMUA ORANG." 1TIMOTIUS 2:1
Ayat di atas merupakan pesan Paulus kepada jemaat gembalaan Timotius di Efesus. Tanpa perlu penelusuran yang lebih mendalam, ayat ini secara eksplisit menjelaskan bagaimana seharusnya sikap jemaat terhadap orang-orang lain yang ada di sekitar mereka.
Doa adalah salah satu bentuk dukungan kita. Walaupun doa sering dianggap sebagai bentuk dukungan tak berwujud, doa merupakan pelengkap mutlak untuk mendukung kesiapan para pelayan dalam melaksanakan pelayanan mereka di lapangan. Untuk itulah pokok-pokok doa di bawah ini hadir, agar sasaran doa Anda, para pendukung pelayanan Kartidaya, dapat tertuju dengan tepat.
Pokok Doa
Bersyukur atas pertolongan Tuhan sehingga kitab Yunus dalam bahasa MNB dapat selesai diterjemahkan dan diperiksa. Saat ini kitab tersebut sedang dalam proses pencetakan.
Doakan agar proses pencetakan ini berjalan dengan lancar.
Doakan agar Tuhan mencukupkan dana yang dibutuhkan.
Doakan agar proses pendistribusiannya dapat berjalan lancar sehingga masyarakat sesegera mungkin dapat menerima kitab Yunus dalam bahasa mereka. Semoga melaluinya, mereka semakin mengenal Tuhan.
Yesus berkata, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (Matius 9:37-38). Untuk menjawab panggilan inilah Kartidaya ada. Doakan agar melalui berbagai seminar dan konferensi misi di mana Kartidaya terlibat dan membagikan visi pelayanan di dalamnya, Tuhan menjamah hati dan memanggil para pekerja-Nya untuk mengambil bagian dalam menunaikan tugas ini bersama-sama dengan Kartidaya melalui berbagai bidang.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam organisasi Kartidaya, fasilitas yang ada saat ini tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan-kebutuhan yang ada. Kebutuhan yang paling mendesak saat ini salah satunya adalah adanya ruang pelatihan yang dapat menampung banyak peserta yang akan dilatih untuk melayani di lapangan. Untuk inilah dibutuhkan kapasitas gedung yang lebih besar dan kini penyediaan fasilitas baru ini sedang dalam proses pencerahan.
Doakan agar fasilitas baru yang memadai dapat terwujud di lokasi yang tepat dan strategis di Jakarta untuk menopang kegiatan administrasi dan pelatihan tenaga-tenaga Kartidaya.
Doakan agar tim yang telah dibentuk untuk penyediaan fasilitas baru ini diberi hikmat oleh Tuhan dalam mencari tempat yang tepat dan sesuai dengan kehendak-Nya.
Doakan pula agar tersedia dana yang cukup untuk fasilitas baru ini.
Pelatihan Pelayanan Lintas Budaya dan Linguistik Dasar akan diadakan pada 2 Juli -- 5 Oktober 2007.
Doakan agar lewat pelatihan ini para calon tenaga Kartidaya diberi kemampuan dan hikmat dalam mengikuti setiap pelajaran dan semakin dipersiapkan untuk pergi melayani di mana mereka akan ditempatkan nantinya.
Doakan para pengajar dalam mempersiapkan dan memberikan materi pengajaran.
Doakan juga kesehatan para pengajar dan peserta, mengingat kegiatan pelatihan yang sangat padat yang menyita waktu dan tenaga.
Setiap dua tahun sekali, sejak 2003, diadakan sebuah konferensi interdenominasi khusus bagi mahasiswa Indonesia. Konferensi misi ini dikenal dengan nama Mahasiswa Indonesia Menuai (MIM). Konferensi tahun ini telah diadakan pada tanggal 23 -- 26 Juli 2007, di Bogor, Jawa Barat.
Doakan agar anak muda Indonesia yang turut serta dalam konferensi ini mau memberikan dirinya dengan talenta yang mereka miliki untuk terjun dalam pelayanan misi.
Doakan agar melalui setiap lokakarya, seminar, dan pameran, panggilan peserta semakin diteguhkan dalam melayani Tuhan.
Doakan lembaga-lembaga misi dan semua oknum yang telah berbagian dalam konferensi ini agar dapat terus menjadi alat Tuhan dalam menyampaikan isi hati Tuhan kepada semua anak muda Indonesia.
Diambil dan diedit seperlunya dari:
Nama buletin | : | Berita Kartidaya Edisi 2/2007 |
Penulis | : | tidak dicantumkan | Halaman | : | 16 -- 17 |
Dinas kesehatan Indonesia kembali dikejutkan dengan adanya penyakit yang masih belum diketahui jelas sebab musababnya. Untuk alasan ini, para dinas kesehatan memberinya nama "penyakit misterius". Sampai sejauh ini, korban penyakit ini masih bisa diisolir hanya di sekitar daerah Magelang. Namun demikian, penyakit ini telah merenggut nyawa beberapa warga setempat dan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dengan keluhan yang sama, dikabarkan semakin bertambah. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan terus melakukan penelitian untuk mengetahui sebab dari penyakit yang belum diketahui tersebut. Dugaan sementara diindikasikan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh makanan yang berasal dari ampas ketela. (Kompas, 2 Agustus 2007, hlm. 1)
Pokok Doa
Berbagai kemungkinan penyakit misterius lainnya masih terbuka di bumi Indonesia ini. Oleh karena itu, doakan agar segenap tim ahli memiliki ketelitian dan ketekunan dalam meneliti berbagai kemungkinan dan sakit-penyakit yang berpotensi menjangkiti masyarakat luas.
Doakan pula agar pemerintah, terutama melalui Dinas Kesehatan, dapat memberikan berbagai penyuluhan kesehatan yang informatif bagi masyarakat.
Berdoalah agar masyarakat memiliki tingkat perhatian yang cukup akan kesehatannya, terutama agar mengonsumsi makanan yang terjamin kesehatannya.
Doakan pula agar tim medis dapat cepat menanggapi berbagai kasus-kasus yang dialami masyarakat sehingga dengan cepat melakukan penanganan yang dibutuhkan. Berdoalah agar segenap tim medis, termasuk klinik-klinik dan rumah sakit, lebih menekankan keselamatan korban penyakit daripada masalah finansial.
Kasih setia Allah dan rencana penyelamatan-Nya bagi manusia masih terus dilaksanakan. Tidak ada tempat di sudut dunia yang seharusnya lolos dari kunjungan kasih Allah, termasuk pelayanan misi di laut. Dengan keberadaan mereka, jiwa-jiwa yang belum terjangkau yang ada di pinggir atau di tengah laut dapat dijangkau oleh Injil. Oleh karena itu, mari luaskan pandangan misi kita bukan hanya di darat saja, tapi juga kepada mereka yang ada di laut dan berserulah kepada Tuhan untuk keselamatan jiwa mereka.
Pokok Doa
Berdoa bagi para para pelaut dan komunitas yang hidup di daerah laut, kiranya anugerah Tuhan boleh diterima juga oleh mereka. Di tengah kerasnya kehidupan laut, biarlah Roh Kudus memberikan kelembutan hati sehingga mereka boleh menerima anugerah Tuhan.
Doakan setiap pelayan/misionaris yang mendedikasikan hidup bagi pelayanan misi di laut. Biarlah kasih setia Tuhan melingkupi mereka dengan memberikan kekuatan, keberanian, dan kesehatan yang mereka butuhkan.
Doakan juga para nakhoda, awak kapal, teknisi, dan juga keluarga yang mereka tinggalkan di darat. Kiranya Allah menumbuhkan iman dalam hati mereka untuk percaya bahwa hanya Allahlah yang menjaga dan memelihara hidup mereka di manapun mereka berada.
Satukan hati kita untuk berdoa bagi kelancaran pelayanan gereja/organisasi Kristen yang secara khusus melayani di laut. Kiranya mereka terus taat akan panggilan yang Tuhan berikan bagi mereka dan melakukan apa yang mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Kebutuhan para pelayan misi laut di Indonesia sampai saat ini belum mendapat banyak perhatian. Doakan agar kebutuhan mereka dapat tercukupi. Kiranya Allah terus memanggil orang-orang yang siap melayani di ladang misi ini dan juga orang-orang yang mau memberi dukungan secara finansial.
Musim kemarau tahun ini telah mulai menampakkan pengaruhnya, yaitu kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Akibat kekeringan memang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti pemenuhan kebutuhan air sehari-hari sampai ke beberapa lahan pertanian yang terpaksa tidak mengeluarkan hasil karena kurangnya pasokan air. Di beberapa tempat di wilayah Indonesia, tempat tandon air terlihat menurun cukup drastis. Beberapa media melangsir usulan agar pemerintah mulai mengantisipasi hal ini, di antaranya dengan mempersiapkan hujan buatan.
Pokok Doa
Beberapa tempat di Indonesia saat ini tengah mengalami kekeringan. Doakan agar masyarakat setempat bisa bersikap sabar dan bijak, khususnya dalam menggunakan dan memanfaatkan air yang ada saat ini.
Doakan agar pemerintah dapat mengambil langkah proaktif dalam menanggulangi masalah ini. Biarlah Tuhan memberi hikmat sehingga setiap langkah yang diambil dapat menjadi solusi yang terbaik bagi banyak orang.
Doakan setiap pihak yang terlibat, baik pemerintah maupun masyarakat setempat, dalam menanggulangi masalah kekeringan ini. Kiranya terjalin kerjasama yang serasi dan saling membantu.
Berdoa agar tersedia dana sesuai dengan yang dibutuhkan. Doakan pula agar dana yang ada dipergunakan secara benar dan tidak ada penyelewengan yang justru akan memperbesar masalah yang ada.
Berdoalah pula agar masyarakat dapat berpartisipasi dan saling membahu menanggung beban dan saling memberikan pertolongan untuk menanggulangi masalah ini.
Doakan pula pemerintah dalam menetapkan langkah-langkah ke depan, biarlah pemerintah bisa lebih tegas dalam memberikan pengarahan dan pendidikan kepada masyarakat, khususnya untuk mengikutsertaan masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan kekeringan, seperti himbauan melakukan penghijauan, pembuatan tempat tandon air, pelarangan penebangan pohon secara liar, pembuangan sampah yang sesuai dengan aturan, dan lain-lain.
Pelayanan penerbangan bagi dunia misi memberikan kontribusi yang sangat besar, khususnya daerah-daerah pedalaman di Indonesia yang sulit dijangkau dengan sarana transportasi darat. Sebab pelayanan penerbangan sedikit banyak membuka keterisoliran masyarakat pedalaman di Indonesia. Mengingat pelayanan ini sangat berarti, tidak hanya bagi perkembangan dunia misi, tidak salah bila kali ini fokus doa kita ditujukan bagi organisasi-organisasi yang menghadirkan pelayanan penerbangan ini.
Pokok Doa
Berdoa bagi penyedia layanan penerbangan yang saat ini masih beroperasi dalam mendukung pelayanan para misionaris di daerah pedalaman di Indonesia. Mohonkan pula kepada Allah agar mencukupkan kekurangan penerbangan di Indonesia, terlebih dalam menjangkau daerah terisolir dan primitif di beberapa wilayah di Indonesia.
Doakan agar semakin banyak penerbangan di Indonesia yang tidak hanya mendukung pelayanan para misionaris dalam mengabarkan firman Tuhan bagi jiwa-jiwa di daerah pedalaman Indonesia, namun juga dapat membantu masyarakat setempat dalam hal pengembangan kesehatan, pendidikan, dan perkembangan sosial-ekonomi.
Mari kita mohonkan pula keselamatan bagi para misionaris yang menggunakan fasilitas penerbangan sebagai sarana pelayanannya. Doakan pula para penerbang, mohonkan kemampuan dan stamina yang prima dari Allah agar mereka bisa menerbangkan pesawat dengan baik. Doakan pula para teknisi yang mempersiapkan pesawat agar dapat terbang dengan layak.
Masih banyak daerah yang belum terjangkau oleh firman Allah. Oleh karena itu, marilah memohon kepada Allah agar membangkitkan orang-orang pilihan yang terbeban dalam pelayanan penerbangan bagi misionaris sehingga semakin banyak pula orang yang menikmati firman Tuhan.
Keadaan transportasi di Indonesia dari segi keamanan memang perlu diawasi dengan cermat. Sebagai contoh, kelayakan bagi transportasi darat, khususnya kendaraan umum sudah sempat luput dari pengawasan petugas. Hal ini dikarenakan belum adanya standardisasi bagi pemakaian kendaraan umum yang diberlakukan. Tercatat bahwa jumlah kasus korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya sangat tinggi, bahkan angka korban tewas dari tahun ke tahun terus meningkat. Menurut data asuransi, jumlah korban akibat kecelakaan di jalan raya rata-rata per tahun mencapai 30.000 orang atau 82 orang per hari (Kompas, Selasa 10 Juli 2007).
Pokok Doa
Mari kita berdoa bagi pemerintah Indonesia agar segera memberikan perhatian yang lebih cermat terhadap kelayakan maupun standardisasi fasilitas penggunaan transportasi di jalan raya, baik kendaraan umum maupun pribadi.
Doakan juga para pemilik jasa transportasi darat dan stafnya agar senantiasa memerhatikan kelayakan keadaan kendaraan yang diterjunkan ke jalan. Kiranya diberikan kesadaran untuk selalu mengedepankan keselamatan di jalan raya.
Doakan juga para pengemudi, terlebih para pengemudi kendaraan umum, agar mereka boleh meningkatkan kedisiplinan dalam menaati peraturan lalu lintas dan rasa tanggung terhadap keselamatan para penumpang yang ada dalam kendaraannya.
Doakan juga masyarakat luas yang menggunakan jalan raya. Biarlah rasa memiliki dan saling menghargai bisa ditingkatkan sehingga bisa mewujudkan kesadaran untuk lebih bertanggung jawab di antara pemakai fasilitas jalan.
Berikan dukungan dalam doa bagi keluarga para korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi, khususnya tahun ini. Biarlah Allah yang senantiasa memberikan penghiburan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Tugas yang diemban seorang penerjemah Alkitab tidaklah ringan. Selain tuntutan keahlian, baik dalam penguasaan bahasa, pengenalan budaya, maupun ketepatan dan keakuratan pemilihan kata, seorang penerjemah Alkitab juga dituntut untuk terus peka mengikuti pimpinan Roh Kudus dalam melakukan tugasnya. Saat ini ada banyak utusan Tuhan yang sedang menjalankan tugas menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa suku di Indonesia yang belum memiliki Alkitab dalam bahasa mereka. Mari kita dukung mereka dalam doa.
Pokok Doa
Doakan para penerjemah Alkitab di berbagai pelosok Indonesia yang sedang melakukan tugas panggilannya. Kiranya Roh Kudus senantiasa menerangi hati dan pikiran mereka sehingga dapat melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Berikan dukungan doa dan juga dana bagi para penerjemah Alkitab agar mereka dapat melakukan tugasnya tanpa diganggu oleh beban-beban finansial.
Doakan juga agar Allah memberikan hikmat agar mereka bisa teliti, cermat, dan tajam dalam menerjemahkan setiap bagian firman Tuhan. Biarlah mereka taat menerima tuntunan Roh Kudus.
Tenaga penerjemah Alkitab di Indonesia masihlah kurang. Kiranya panggilan Tuhan kepada anak-anak-Nya yang memiliki kemampuan dalam bidang penerjemahan Alkitab ini dapat ditaati sehingga lebih banyak orang bekerja di ladang Tuhan yang sangat kekurangan pekerja ini.
Berdoalah untuk Anda sendiri. Adakah Tuhan memanggil Anda untuk terjun dan terlibat dalam ladang pelayanan-Nya ini?
Hari Kamis (5/7) yang lalu, puluhan warga Papua diberitakan mengadakan aksi di depan Istana Negara, Jakarta (Solo Pos, Jumat 6 Juli 2007, hlm. 1). Mereka yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Papua meminta agar pemerintah menindaklanjuti segala masalah pelanggaran HAM, seperti ketidakadilan, diskriminasi, dan segala bentuk kekerasan yang berlangsung cukup lama di tanah Papua. Mari kita berdoa agar keadilan dan penyelesaian masalah HAM di Papua dapat segera terwujud.
Pokok Doa
Berikan dukungan dalam doa bagi segenap masyarakat Papua yang sampai saat ini masih belum mendapatkan perlindungan dan masih berada dalam tekanan perihal tindak pelanggaran HAM yang masih terjadi. Biarlah kasih setia Allah yang akan menjaga mereka dan tetap memberikan kekuatan untuk bertahan ditengah keadaan yang sulit ini.
Berdoalah juga bagi para pemimpin bangsa ini, agar hati mereka boleh tertuju kepada tanah Papua terlebih lagi dalam menindaklanjuti masalah pelanggaran HAM yang sampai saat ini masih belum teratasi secara tuntas.
Doakan masyarakat Kristen di Papua agar terus diterangi dengan Roh Kudus dan berserah penuh pada otoritas Allah guna menghadapi segala permasalahan tersebut. Berdoalah agar mereka tidak mudah dipicu oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Mari doakan juga para aparat keamanan yang berada di tanah Papua, kiranya mereka dapat menjaga stabilitas keamanan dan dapat memberikan perlindungan bagi segenap masyarakat Papua.
Bulan Juli ini menjadi bulan yang sibuk, baik bagi lembaga pendidikan, maupun bagi para siswa dan calon mahasiswa, tentu termasuk orang tua. Setelah penyelenggaraan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), sejumlah ujian saringan masuk lokal yang diadakan oleh lembaga pendidikan negeri maupun swasta segera menyusul. Sementara banyak siswa dan orang tua yang mencari sekolah bagi anak-anaknya untuk melanjut ke jenjang lebih tinggi. Bagi mereka, saat ini pun menjadi masa-masa penantian pengumuman penerimaan.
Pokok Doa
Mari bersatu hati berdoa bagi para calon pelajar dan calon mahasiswa di seluruh Indonesia yang saat ini sedang menanti hasil Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Kiranya Tuhan memberikan kesabaran dan kesiapan hati untuk menerima setiap hasilnya nanti.
Berdoalah pula agar mereka dapat memanfaatkan masa-masa penantian pengumuman ini dengan bijaksana, khususnya dalam mempersiapkan diri mereka untuk mengikuti serangkaian ujian lokal yang segera dilaksanakan.
Doakan juga para orang tua dan guru agar senantiasa memberikan dukungan, didikan yang bijaksana, serta pengarahan pada anak-anak mereka ini supaya mereka turut memelajari dan mengejar hal yang penting dan mulia untuk diperjuangkan dalam hidup ini.
Berdoa juga bagi para orang tua yang mengalami kesulitan dalam menanggung beban biaya pendidikan. Kiranya Tuhan menolong mereka untuk bisa mendapatkan dana yang cukup guna menyekolahkan anak-anak mereka. Berdoalah agar Tuhan menggerakkan para dermawan dan lembaga-lembaga yang memberi beasiswa untuk menopang mereka yang kekurangan.
Mari kita doakan juga semua institusi pendidikan, dari tingkat terendah sampai perguruan tinggi agar mereka selalu menjadi lembaga yang dapat menjaga kemurnian dan kejujuran berkenaan dengan PSB, SPMB, maupun ujian-ujian lokal yang menyusul penyelenggaraannya.
Sebagian siswa telah diterima di perguruan tingi yang mereka rindukan melalui jalur Pemanduan Minat dan Prestasi (PMP). Doakan agar mereka bersyukur untuk hal ini dan agar mereka dapat terus melihat kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Doakan pula calon pelajar dan calon mahasiswa yang ternyata tidak diterima dan belum mendapatkan sekolah yang mereka inginkan, kiranya Tuhan memberi kekuatan sehingga mereka tidak putus asa dan terus berusaha untuk mencari sekolah lain.
Bahasa terkadang menjadi kendala para misionaris dalam menyampaikan kabar sukacita dari Allah bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat di daerah pedalaman karena firman Tuhan belum diterjemahkan ke banyak bahasa daerah. Peran para misionaris dan pekerja Tuhan lainnya dalam upaya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa setempat merupakan kontribusi yang besar bagi proses pelaksanaan Amanat Agung Allah tersebut.
Pokok Doa
Mari berdoa bagi masyarakat di Indonesia yang belum terjangkau oleh firman Tuhan. Biarlah Roh Allah saja yang menggerakkan dan menuntun mereka kepada kebenaran pengenalan akan Allah.
Berdoalah bagi setiap orang dan yayasan/lembaga yang mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di Indonesia. Biarlah Tuhan memberi hikmat, ketelitian, dan semangat yang menyala-nyala dalam proses pengerjaannya.
Doakan pula agar Allah mencukupkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk proses penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di Indonesia ini.
Satukan hati untuk berdoa bagi para misionaris yang juga berupaya memberikan kontribusi bagi penerjemahan Alkitab di beberapa wilayah pedalaman di Indonesia. Biarlah Roh Allah yang memberikan hikmat dan kesabaran dalam upaya penerjemahan tersebut.
Berdoalah agar segala usaha penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di pedalaman Indonesia semakin banyak yang terealisasi. Dengan demikian, semakin banyak pula jiwa-jiwa yang akan mengenal kebenaran firman Allah dalam bahasanya.
Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara Indonesia. Lembaga pendidikan adalah tempat peserta didik untuk belajar berpikir, mendengarkan, dan mengasah nurani. Namun demikian, cita-cita luhur ini kadang tidak terjadi sesuai dengan prinsip pendidikan yang dirindukan. Contohnya, kekerasan yang terjadi di STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri), yang kemudian berganti nama menjadi IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), menambah daftar panjang permasalahan mendasar dalam pendidikan di Indonesia. Lembaga pendidikan justru diwarnai dengan kekerasan dan merendahkan martabat manusia.
Mari berdoa bagi institusi pendidikan di Indonesia tercinta ini, baik dari pemerintah yang berperan di bidang pendidikan, pengurus institusi pendidikan, guru dan murid, masyarakat secara luas, serta keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak. Biarlah Tuhan menaruh hikmat kepada mereka untuk menentukan arah pendidikan yang berorientasi pada ketajaman nurani dan akal budi.
Berdoa bagi semua guru dan khususnya guru Kristen agar mereka dapat menjadi salah satu motor dalam pendidikan di negara ini. Kiranya Tuhan memperjelas panggilan dan motivasi mereka sehingga mereka dapat dengan sepenuh hati mendedikasikan diri demi kemajuan bangsa Indonesia dan terutama bagi kemuliaan nama Tuhan.
Berdoa bagi para siswa dan mahasiswa Kristen agar mereka diberikan kemampuan dari Allah untuk lebih bertanggung jawab mengembangkan talenta dan menggali potensi yang ada melalui pendidikan mereka dengan sebaik-baiknya.
Berdoa juga bagi para pengurus sekolah-sekolah maupun yayasan Kristen, kiranya pelayanan yang mereka berikan hanya bagi kemuliaan Tuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Berdoa bagi keluarga-keluarga Kristen yang memiliki anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah. Kiranya Tuhan memberikan kemampuan untuk bersabar dalam mengasuh dan memberikan perhatian akan pendidikan anak-anaknya.
Kasus AIDS pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 1987, yang menimpa seorang warga negara asing di Bali. Tahun berikutnya mulai dilaporkan adanya kasus di beberapa provinsi. Sampai akhir September 2003, ada 1.239 kasus AIDS dan 2.685 kasus HIV yang telah dilaporkan. Para ahli memperkirakan bahwa hingga saat ini terdapat antara 90.000-130.000 orang Indonesia yang hidup dengan HIV. Sehingga dengan menggunakan perhitungan angka kelahiran sebesar 2,5%, diperkirakan terdapat 2.250 hingga 3.250 bayi yang mempunyai risiko terlahir dengan infeksi HIV. Pola penyebaran infeksi yang umum terjadi adalah melalui hubungan seksual, kemudian diikuti dengan penularan melalui penggunaan napza suntik.
Sumber | : | Situs BAPPENAS | Alamat URL | : | http://www.bappenas.go.id/index.php?module=Filemanager& func=download&pathext=ContentExpress/&view=8/IndonesiaMDG_BI_Goal6.pdf |
Satukan hati kita dalam doa bagi anak-anak korban HIV/AIDS di Indonesia, termasuk anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat AIDS. Kiranya kasih setia Allah selalu menyertai dan membesarkan hati mereka sehingga mereka tetap berjuang dalam hidupnya.
Berdoa juga bagi keluarga atau orang tua anak-anak pengidap HIV/AIDS agar mereka bergantung hanya kepada Tuhan di sisa hidup mereka. Doakan juga agar para orang tua ini diberi keteguhan dalam membesarkan anak-anak mereka yang juga tertular HIV/AIDS.
Berdoa bagi masyarakat di sekitar anak-anak korban HIV/AIDS dan anak-anak yatim piatu korban HIV/AIDS agar mereka tidak melakukan diskriminiasi dan mengucilkan anak-anak tersebut. Kiranya masyarakat juga semakin sadar dan memahami penyakit ini dengan benar.
Mohonkan pula hikmat dan pengetahuan dari Allah bagi pemerintah dan praktisi kesehatan di Indonesia, kiranya dengan hikmat dan pengetahuan tersebut, mereka dapat terus melakukan penelitian dan mengupayakan obat antipenyakit HIV/AIDS ini.
Setahun lebih sudah berlalu sejak terjadinya bencana gempa bumi yang meluluhlantakkan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sedikit demi sedikit, pembangunan mulai terlaksana di beberapa tempat. Akan tetapi, kehilangan orang tua, anak, atau sanak saudara masih menyisakan luka tersendiri. Terlebih lagi, anak yatim (piatu) yang masih harus berjuang sendiri hingga saat ini. Mari kita bersatu hati berdoa bagi anak-anak yatim korban gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Berdoalah bagi setiap orang yang berbagian dalam merawat anak-anak yang menjadi yatim (piatu) pasca gempa Yogya dan Jawa Tengah agar dengan tekun dan sabar melayani anak-anak tersebut. Doakan pula agar anak-anak tersebut dapat sepenuhnya pulih dari trauma yang mereka alami.
Doakan agar anak-anak ini juga dapat kembali melanjutkan kehidupan mereka dengan layak, termasuk kesempatan melanjutkan pendidikan.
Mari kita berdoa bagi pemerintah Indonesia agar diberi hikmat bijaksana dari Allah untuk memperhatikan anak-anak yatim (piatu) korban bencana alam, baik di Yogyakarta dan Jawa Tengah maupun tempat-tempat lain di Indonesia yang mengalami bencana akhir-akhir ini.
Doakan agar anak-anak yatim (piatu) korban bencana dihindarkan dari pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan keberadaan mereka untuk maksud yang tidak baik -- beberapa hal yang mengkhawatirkan belakangan ini adalah perdagangan anak, prostitusi, dan pelanggaran lainnya.
Berdoa juga bagi masyarakat Kristen Indonesia di mana pun mereka berada, termasuk kita, agar peka terhadap penderitaan yang terjadi dan digerakkan oleh kasih Tuhan untuk tanpa pamrih membantu sesama yang membutuhkan bantuan.
Konflik sosial yang terjadi Ambon dan beberapa tempat di Indonesia telah menyebabkan penderitaan bagi rakyat, tak terkecuali anak-anak. Sering kali anak-anak korban konflik harus melihat, bahkan mengalami secara langsung segala macam bentuk kekerasan akibat perang. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi anak yatim piatu. Mari satukan hati dan berdoa bagi mereka.
Berdoa bagi anak yatim korban perang Ambon yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, di beberapa panti asuhan, dan beberapa tempat perlindungan anak. Kiranya kasih setia Allah saja yang akan menjaga mereka. Biarlah mereka tetap kuat dalam Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam segala perkara atas hidup mereka.
Doakan pula panti-panti asuhan dan tempat-tempat perlindungan anak yang sampai saat ini menampung anak-anak yatim korban perang Ambon, kiranya Allah memberikan hati yang bijaksana dan penuh kesabaran kepada mereka dalam menjaga dan merawat anak-anak tersebut.
Mari satukan hati kita untuk berdoa bagi kehidupan rohani anak-anak Kristen yang menjadi korban perang di Ambon. Kiranya, Roh Kudus selalu menerangi hati dan pikiran mereka untuk senantiasa melihat kasih Allah yang luar biasa atas pemeliharaan dalam hidup mereka.
Berdoalah juga bagi anak-anak yang sampai saat ini masih mengalami trauma. Mohonkanlah pemulihan dari Tuhan melalui orang-orang yang ada di sekitar anak-anak tersebut.
Berdoa juga bagi pemerintah Indonesia agar segera mengambil langkah yang bijaksana dalam menyelesaikan berbagai konflik di wilayah Indonesia, yang sampai saat ini masih bermunculan. Kiranya, hikmat agung dari Allah senantiasa bekerja atas pemimpin di negara kita.
Pelayanan publik adalah sebuah pelayanan paling primer bagi kebanyakan masyarakat. Salah satu pelayanan publik yang sangat penting dan utama adalah pelayanan jasa kesehatan, yaitu rumah sakit. Keberadaan pelayanan rumah sakit paling banyak menyentuh semua ranah lapisan masyarakat. Mari kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk orang-orang Kristen yang telah terlibat dalam penyediaan pelayanan rumah sakit.
Mengucap syukur kepada Tuhan atas penyertaan yang telah diberikan kepada berbagai rumah sakit Kristen yang telah bersedia membuka jasa kesehatan bagi banyak jiwa yang membutuhkan.
Berdoa agar rumah sakit Kristen di Indonesia menjadi tempat penyaluran berkat bagi banyak orang di Indonesia. Dengan demikian, Kristus semakin dimuliakan dengan keberadaan setiap rumah sakit Kristen tersebut.
Mari kita berdoa bagi orang-orang yang bersangkutan, baik pemimpin yayasan, para dokter, perawat, dan para pegawai, sehingga mereka dapat menjadi perpanjangan tangan Allah. Biarlah kasih setia Allah terpancar melalui pelayanan yang mereka lakukan kepada masyarakat.
Dukunglah dalam doa segenap kelangsungan kebutuhan, baik dana, maupun daya. Kiranya, Tuhan selalu mencukupkan.
Berdoa bagi pelayanan rumah sakit, baik di daerah pelosok di seluruh Indonesia, maupun yang ada di kota. Kiranya, mereka bahu-membahu dalam melaksanakan misi Allah di dunia ini.
Jaringan Doa Sekota, bersama dengan gereja-gereja di lima ratus kota di Indonesia, akan menyelenggarakan Kegerakan Indonesia Berdoa dalam rangka Hari Doa Sedunia (Global Day of Prayer) yang jatuh pada bulan Mei 2007. Mari berdoa dan terlibat dalam acara ini.
Pokok Doa
Bersama seluruh umat Kristen di Indonesia, mari kita ikut terlibat mendukung acara ini dengan mengadakan persekutuan doa khusus di gereja masing-masing. Doakanlah agar seluruh anggota jemaat juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan doa ini.
Berdoa agar kegerakan ini dapat menjadi awal kebangunan rohani di kota dan gereja masing-masing. Doakan juga agar semangat melayani, kesungguhan memenangkan jiwa, dan ketekunan belajar firman Tuhan dibangunkan.
Doakan pendoa-pendoa syafaat di gereja-gereja, kiranya, dapat menjadi motor bagi kegerakan doa di kota-kota di Indonesia.
Ada banyak pertemuan doa yang akan diadakan di berbagai kota. Berdoalah agar tercipta kesatuan hati di antara umat yang berdoa bagi kota masing-masing.
Mari memohon agar Tuhan memakai aparat keamanan untuk mengamankan berbagai pertemuan doa yang diadakan. Mohonkan perlindungan Tuhan agar pelaksanaan pertemuan-pertemuan tersebut berjalan dengan baik.
Berdoalah juga bagi tindak lanjut dari Kegerakan Doa Indonesia ini. Biarlah kegiatan ini tidak hanya berlangsung sesaat, lalu dilupakan. Doakan agar semangat untuk terus berdoa bagi pekerjaan Tuhan di berbagai tempat, tetap menyala.
Zaman semakin maju, ilmu pengetahuan semakin meningkat pesat. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik dan memadai semakin menjadi tuntutan tersendiri. Kredibilitas seorang dokter semakin dipertaruhkan dalam kinerja pelayanannya bagi masyarakat banyak. Mari kita berdoa bagi dokter-dokter Kristen di Indonesia, agar mereka tetap bersemangat di dalam Tuhan sebagai rekan sekerja Allah dalam misi penyelamatan-Nya bagi manusia.
Mengucap syukur atas panggilan yang telah diberikan Tuhan kepada para dokter Kristen. Kiranya, mereka dapat mengabdikan diri sepenuhnya bagi masyarakat luas, sehingga kemuliaan dan kasih Tuhan terpancar melalui mereka.
Doakan pelayanan para dokter Kristen baik yang di kota maupun daerah pedalaman. Kiranya, Tuhan selalu memberikan perlindungan kepada mereka. Kiranya, tangan-tangan hangat mereka akan menolong banyak orang yang sakit di mana pun mereka berada.
Doakan supaya Tuhan juga selalu memberkati keluarga para dokter Kristen, sehingga mereka mempunyai hati yang mau memahami tugas dan panggilannya untuk melayani banyak jiwa bagi Kristus.
Berikan dukungan dalam doa, bagi dokter-dokter Kristen dalam menyaksikan kabar keselamatan kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus, sang Juru Selamat sejati. Biarlah tidak hanya jasmani pasien saja yang diperhatikan, tapi juga kerohaniannya.
Doakan juga agar Tuhan terus membuka kesempatan dan memberikan keberanian kepada para dokter Kristen untuk bisa menyaksikan kuasa Tuhan, Tabib dari segala tabib. Berdoalah agar bukan kesombongan pribadi yang bertahta atas mereka.
Mintakan kepada Tuhan agar para dokter Kristen ini selalu terdorong untuk terus mempelajari pengetahuan terbaru dalam bidangnya, sehingga mampu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, supaya semakin baik.
Keberadaan perawat merupakan salah satu tulang punggung dari sebuah pelayanan kesehatan masyarakat (rumah sakit). Mereka mengabdikan hidupnya untuk dipakai menjadi berkat bagi orang lain yang membutuhkan. Mari berdoa bagi para perawat Kristen yang telah memberikan sepenuh hidupnya untuk melayani orang lain.
Berdoa bagi para perawat Kristen yang telah memberikan diri sepenuhnya untuk merawat, membimbing, dan mengobati para pasien dengan penuh kesabaran. Kiranya mereka beroleh hikmat dari Allah dalam setiap pelayanan yang mereka lakukan.
Para perawat yang berada di daerah terpencil sering bergumul dan gelisah karena stok obat-obatan yang habis, padahal mereka harus menolong pasien-pasien yang sangat membutuhkannya. Doakanlah mereka agar terus berharap pada Tuhan. Berdoalah juga agar Tuhan mengirimkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Berdoa bagi para perawat Kristen. Semoga dalam setiap pelayanannya, mereka selalu meneladani Kristus yang mengajarkan mereka untuk melayani dengan tulus dan tanpa pamrih.
Mohonkanlah keberanian dari Tuhan bagi para perawat Kristen untuk menyaksikan imannya kepada orang-orang yang dilayani. Biarlah keselamatan Tuhan juga boleh diterima oleh mereka.
Doakan para perawat Kristen di Indonesia yang sampai saat ini masih belum mendapatkan tempat pelayanan, kiranya sembari menanti penempatan, mereka dapat mengaplikasikan keterampilan mereka di tengah keluarga dan masyarakat, sejauh dibutuhkan.
Doakan setiap anggota keluarga dari para perawat, agar mereka dapat berbagi beban dan merelakan anggota keluarganya yang melayani sepenuh waktu sebagai perawat.
Pada tanggal 21 September 2006, Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi) menyelenggarakan Konferensi Rumah Sakit Kristen se-Indonesia yang dilaksanakan di Yogyakarta. Dihadiri oleh Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K), konferensi ini menjawab segala persoalan Rumah Sakit anggota Pelkesi dalam mengantisipasi tuntutan masyarakat, yaitu pelayanan yang berkualitas yang mampu memuaskan keinginan masyarakat banyak. Pada kesempatan ini dirumuskan juga tentang Rumah Sakit Kristen yang senantiasa menjalankan misi sosial, yakni melayani semua orang yang membutuhkan penyembuhan dan perawatan tanpa membedakan yang kaya maupun yang miskin.
Sumber: http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2234&Itemid=2
Doakan Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi) dalam melaksanakan misinya kepada masyaraka Indonesia secara luas. Biarlah semua rumah sakit Kristen di seluruh Indonesia dipakai Allah sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam menjangkau banyak jiwa yang ingin mengenal kasih yang sesungguhnya.
Berdoa agar beberapa tujuan konferensi rumah sakit Kristen tersebut dapat tercapai, di antaranya upaya-upaya pengembangan kebersamaan dalam pengembangan pelayanan rumah sakit bagi masyarakat luas.
Doakan seluruh pelayan rumah sakit Kristen dan rumah sakit umum di seluruh Indonesia, baik dokter, perawat, maupun seluruh karyawan. Biarlah mereka mampu melayani dengan tulus dan senantiasa memberikan penghiburan bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Berdoalah agar Tuhan mencukupi kebutuhan peralatan medis yang diperlukan oleh setiap rumah sakit Kristen Indonesia, terlebih lagi rumah sakit kecil yang masih minim peralatan dan tenaga medis.
Doakan juga yayasan-yayasan yang bertanggung jawab atas perkembangan seluruh rumah sakit Kristen di Indonesia. Biarlah hikmat dari Tuhan saja yang memimpin mereka dalam mengelola rumah sakit yang dikelola yayasan tersebut. Kiranya yayasan-yayasan tersebut lebih menekankan pada kasih yang menjangkau setiap pasiennya daripada materi.
Akhir-akhir ini, dunia pengadilan di Indonesia bak benang kusut yang makin lama makin meresahkan. Banyak kasus yang tidak terselesaikan dan dibiarkan berlarut-larut tanpa ada keputusan yang berarti. Banyak undang-undang baru disusun, namun konsistensi dalam menjalankan keputusan tidak berlaku transparan. Pengadilan yang seharusnya menjadi tempat yang bersih dari praktik-praktik manipulasi, kolusi, dan korupsi ternyata malah jadi ladang emas bagi pihak-pihak tertentu. Mari kita berdoa bagi proses peradilan seutuhnya di negara Indonesia tercinta ini.
Berdoalah bagi proses demokratisasi di Indonesia. Kiranya undang-undang yang telah disusun dapat ditegakkan dan dijalankan secara konsisten oleh institusi pengadilan Indonesia.
Doakan agar dunia persidangan tidak menjadi ajang legalisasi dari jargon "salah dibenarkan" atau "benar disalahkan". Berdoa agar pengadilan di Indonesia sungguh-sungguh menjadi tempat yang tepat untuk memperjuangkan keadilan yang sebenarnya.
Doakan pula para hakim, jaksa, pengacara, terdakwa sampai ke saksi agar diberikan hikmat dari Allah dalam segala persidangan, terlebih kepada anak-anak Tuhan yang berbagian di dalamnya. Berdoalah agar setiap kasus yang sedang disidangkan dapat terlaksana dengan jujur dan tanpa praktik-praktik KKN. Hikmat Allah, Hakim yang paling adil sajalah kiranya yang bekerja atas mereka.
Berdoa bagi beberapa kasus peradilan yang sedang berjalan, seperti kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir, kasus IPDN, perjuangan para masyarakat Sidoarjo dalam kasus lumpur Lapindo, beberapa kasus korupsi para pejabat seperti kasus penyelewengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan beberapa kasus peradilan lainnya di Indonesia. Biarlah kebenaran boleh dinyatakan atas kasus-kasus pengadilan tersebut.
Berdoa bagi keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam kasus-kasus peradilan di Indonesia. Kiranya selain diberi kesabaran dalam mendampingi keluarganya yang terlibat dalam proses peradilan tersebut, mereka pun bisa menerima keadilan yang dinyatakan dengan besar hati.
Doakan pula keluarga para pejabat pengadilan, agar senantiasa mendorong penegakan keadilan, serta mengingatkan kalau para pejabat tersebut mulai menyimpang.
Walaupun Anda mungkin tidak merasa mengenal YLSA YLSA, namun sebenarnya Anda cukup akrab dengan yayasan ini. Karena YLSA adalah yayasan yang menaungi penerbitan Publikasi Elektronik e-JEMMi ini. Untuk mengenal lebih jauh silakan simak informasi berikut ini.
YLSA adalah yayasan Kristen nonprofit terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang pelayanan elektronik (komputer dan internet). Sesuai dengan visinya, yaitu untuk menjadi "hamba elektronik" yang menyediakan pusat sumber bahan, khususnya bahan biblika, Alkitab dan bahan-bahan kekristenan lain dalam bentuk digital, maka dalam melaksanakan pelayanannya YLSA melakukan misi:
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang yayasan ini, silakan berkunjung ke situs YLSA. Di sana Anda bisa melihat dengan lebih lengkap visi misi, sejarah, produk pelayanan, rencana masa depan, berita terbaru, dan lain-lain. Dan bagi Anda yang tergerak untuk berpartisipasi dalam pelayanan ini, silakan berdoa untuk kebutuhan-kebutuhan mereka ini.
Pokok Doa:
Bersyukur untuk produk-produk pelayanan YLSA yang telah tersebar di kalangan masyarakat Kristen Indonesia, kiranya terus menjadi berkat. Misalnya, software Alkitab SABDA, situs-situs, publikasi, pendidikan teologia jarak jauh, dan komunitas milis.
Ada banyak proyek yang sedang dan akan dikerjakan. Berdoalah agar proyek-proyek, seperti peningkatan (upgrade) situs SABDAweb, proyek interlinier, proyek e-library, dan proyek-proyek lain dapat terlaksana.
Doakan agar Tuhan mengirimkan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Kiranya Tuhan menggerakkan mereka yang memiliki kemampuan "programming", menerjemahkan, serta menulis untuk terlibat dalam pelayanan ini.
Berdoa untuk para mitra pelayanan YLSA yang bergandeng tangan terlibat melayani masyarakat Kristen Indonesia lewat media internet. Biarlah kerja sama ini bisa membuahkan kelebaran bagi Kerajaan Allah.
Berdoalah juga bagi setiap orang yang mendukung dalam doa dan dana, kiranya Tuhan mencukupi kebutuhan mereka. Bersama merekalah pelayanan YLSA bisa semakin maksimal dan berkembang.
Soli Deo gloria. Terpujilah Tuhan untuk setiap penyertaan-Nya.
Di bawah ini ada daftar stasiun radio Kristen yang kami ketahui. Mereka adalah ujung tombak pelayanan bagi tempat-tempat yang belum terjangkau oleh Injil, termasuk mereka yang hidup di kota-kota besar yang belum pernah mendengar tentang kasih Kristus. Bawalah mereka satu-persatu dalam doa supaya melalui acara mereka dan oleh anugerah Tuhan, banyak orang yang belum percaya bisa dimenangkan, sedangkan bagi yang sudah percaya, iman mereka semakin dikuatkan.
Apabila Anda yang mengetahui nama-nama stasiun radio Kristen yang lain yang belum tercantum di sini, silakan memberitahukan ke: < staf-misi(at)sabda.org > dan menambahkannya di daftar doa Anda. Terima kasih.
Nama Radio (dan kota tempat stasiun radio ini berada)
Bahtera Hayat AM (Kuala Kapuas)
Cristy FM (Makassar - Sulsel)
El Shaddai FM (Surakarta)
Heartline FM (Pulau Bali)
Heartline FM (Lampung)
Heartline FM (Samarinda)
Harmoni FM (Blitar)
Immanuel FM (Surakarta)
Langgadopi FM (Tentena)
Lizbeth AM (Kupang)
Maestro FM (Bandung)
Madah Arta Swarga (MARS) FM (Palu)
Mensana FM (Batu)
Nafiri FM (Tasikmalaya)
Petra FM (Sleman - Yogya)
Sahabat Kehidupan FM (Madiun)
Solagracia FM (Malang)
Suara Gratia FM (Cirebon)
Sumber Kasih FM (Manado - Sulut)
Suara Pengharapan FM (Waingapu - NTT)
Swaranusa Bahagia AM (Jayapura - Papua)
Swara Kemenangan FM (Manokwari - Papua)
Swara Lembah Baliem AM (Wamena - Papua)
Swara Malole FM (Pulau Rote)
Syallom FM (Tobelo)
Doakan agar fokus utama pelayanan mereka adalah untuk memberitakan Kabar Sukacita Yesus Kristus sehingga dalam setiap kesempatan mereka boleh dipakai Tuhan untuk menjangkau jiwa-jiwa.
Berdoa juga agar mereka memiliki kreativitas guna mengembangkan program-program siaran yang ada, supaya melalui pilihan acara mereka banyak orang tertarik untuk mendengarkan siaran mereka.
Radio-radio tersebut juga membutuhkan dana untuk menjaga kelangsungan siaran mereka. Oleh karena itu, berdoalah agar Tuhan dapat mencukupi kebutuhan dana tersebut. Biarlah jemaat Tuhan juga ikut berpartisipasi mendukung pelayanan mereka secara finansial.
Doakan pula para staf yang memiliki panggilan pelayanan radio ini, supaya hati mereka sungguh-sungguh bertekad untuk menjangkau jiwa-jiwa yang merindukan kasih Tuhan.
Menjelang persiapan Paskah tahun ini, mari kita berdoa untuk beberapa pokok doa berikut.
Berdoa agar berita Paskah dari Injil Yesus Kristus bisa didengungkan di gereja-gereja atau tempat-tempat pertemuan yang merayakan Paskah.
Berdoalah bagi setiap orang yang mendapat kesempatan untuk mendengarkan berita Injil. Berdoalah juga agar Roh Kudus berkenan memelihara benih Injil yang ditaburkan itu.
Doakan agar setiap media yang ada, seperti televisi, radio, dan media lainnya dapat menjadi media yang efektif untuk memberitakan berita Paskah Yesus Kristus. Berdoalah agar Tuhan memberkati penjangkauan jiwa-jiwa melalui media ini.
Doakan agar ada kesempatan untuk menaburkan kasih Kristus, baik melalui aksi sosial, maupun bantuan-bantuan pelayanan kemasyarakatan lain selama Paskah. Biarlah kegiatan tersebut menjadi perpanjangan tangan Allah untuk membantu kebutuhan mereka yang sedang kekurangan.
Berdoa juga untuk keamanan selama perayaan Paskah minggu ini. Kiranya Tuhan memberikan kepekaan kepada pemerintah setempat peka agar dapat bertindak bijaksana dalam mencegah tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dari orang-orang yang ingin mengacaukan perayaan Paskah di Indonesia atau di negara-negara lain di dunia.
Pekerjaan misi yang Tuhan percayakan kepada umat-Nya di Indonesia sangat besar, karena itu tidak mungkin dikerjakan hanya oleh segelintir orang. Perlu ada kelompok-kelompok anak Tuhan yang dimobilisasi untuk misi sehingga memiliki komitmen untuk mengerjakan bagian-bagian yang bisa mereka kerjakan. Melalui bagian-bagian itu, lambat atau cepat, keseluruhan pekerjaan misi bisa dicapai dengan pasti.
Berdoa untuk kesatuan hati para pemimpin organisasi misi sehingga kerja sama yang harmonis bisa terjalin dan mereka bisa mengerjakan tugas sesuai dengan panggilan yang Tuhan percayakan pada mereka masing-masing.
Doakan pula agar masing-masing organisasi misi memiliki kejelasan visi pelayanan. Dengan demikian, tidak terjadi tumpang-tindih pelayanan yang membuatnya menjadi tidak efektif.
Pekerjaan misi sangat besar, tapi jumlah organisasi misi yang ada masih belum memadai. Oleh karena itu, doakan agar Tuhan membangkitkan lebih banyak anak-anak-Nya untuk membuka ladang pelayanan yang strategis di berbagai tempat di bumi nusantara ini.
Berdoa agar Tuhan memberikan hikmat bijaksana kepada para pemimpin organisasi misi sehingga mereka bisa mengerjakan pelayanan, bukan hanya dengan hati yang tulus, melainkan juga dengan pikiran yang cerdik.
Banyak gereja dan orang Kristen yang belum memberikan perhatian kepada kebutuhan organisasi misi sehingga belum banyak dukungan yang mereka berikan. Doakan kiranya ada lebih banyak kesempatan membagikan visi tentang pelayanan organisasi misi di gereja-gereja sehingga umat Tuhan bisa lebih terbuka wawasannya untuk memberikan bantuan kepada mereka.
Mohonkanlah kecukupan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh setiap organisasi misi. Kiranya Tuhan membangkitkan anak-anak-Nya dari berbagai profesi untuk mau memberikan hidup dan talenta mereka bagi pelebaran pekerjaan Tuhan di ladang misi.
Pada tanggal 16 Maret 2007 lalu, STEMI bekerja sama dengan guru-guru Agama Kristen Solo mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Paskah untuk siswa-siswa SD dan juga SMP, SMU serta SMK. Sambutan terhadap acara ini sangat menggembirakan sehingga sekitar 8.000 siswa dan lebih dari seratus guru turut menghadirinya.
Doakan untuk siswa-siswa yang telah mengisi kartu keputusan untuk menerima Kristus. Kiranya iman mereka terus dipelihara oleh Tuhan sehingga dapat bertumbuh terus.
Berdoalah agar kerja sama yang telah terbina di antara para guru Agama Kristen dari berbagai sekolah dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Doakan pula tindak lanjut yang akan diadakan dengan merintis pendirian persekutuan-persekutuan siswa bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki persekutuan siswa di sekolah mereka.
Mohonkanlah kepada Tuhan kebangkitan kerohanian angkatan muda di kota Solo. Biarlah Tuhan mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi penerus gereja yang setia dan taat kepada kebenaran Tuhan.
Walaupun belum banyak gereja di Indonesia yang menyadari pentingnya pelayanan misi, bukan alasan bagi kita untuk berhenti berdoa bagi pelayanan misi di Indonesia. Sebaliknya, hal ini seharusnya memacu kita agar semakin sungguh-sungguh berdoa memohon pertolongan Tuhan.
Pokok doa :
Sering kali pelayanan misi dianggap bukan sebagai pelayanan utama yang menjadi prioritas gereja. Hal ini disebabkan karena wawasan misi belum dibukakan bagi hamba Tuhan dan jemaat. Doakan agar Roh Kudus mengerakkan hamba Tuhan dan jemaat sehingga gereja memiliki kesadaran untuk terlibat dalam pekerjaan Amanat Agung.
Mengucap syukurlah untuk gereja-gereja yang sudah memiliki persekutuan doa misi sebagai bagian dari pelayanan gereja mereka. Berdoalah agar lebih banyak lagi gereja-gereja yang terlibat, baik dalam pelayanan doa misi maupun terjun langsung dalam pelayanan di ladang misi dengan mengirimkan misionaris.
Berdoa bagi setiap gereja yang sudah terlibat dalam pelayanan misi ini agar mereka terus membagikan visi ini kepada gereja-gereja yang belum terlibat. Dengan demikian, semakin banyak jiwa yang terjangkau oleh kebenaran Injil Kristus.
Berdoa bagi gereja-gereja yang saat ini telah memiliki utusan-utusan misi di berbagai tempat. Kiranya mereka terus setia mendukung utusan-utusan misi ini dengan doa dan dana sehingga pekerjaan Tuhan dapat terus terlaksana dengan baik.
Bagi anak-anak Tuhan dari berbagai gereja yang saat ini sedang bergumul untuk terlibat dalam pekerjaan misi. Doakan agar gereja-gereja dapat mendukung mereka dan mengarahkan mereka untuk menemukan ladang misi yang tepat.
Mari mengucap syukur untuk anak-anak Tuhan yang terpanggil untuk melayani di ladang misi sebagai utusan. Berdoalah agar Bapa yang mempunyai tuaian mengirimkan lebih banyak lagi pekerja.
Ketakutan akan tempat baru, suasana baru, lingkungan baru, dan segala sesuatu yang baru mungkin dirasakan oleh saudara-saudara kita yang hendak terjun ke ladang misi. Dukunglah mereka dalam doa agar dikuatkan dan diteguhkan selalu.
Doakan agar mereka (yang akan menjadi utusan) tidak gentar dan merasa kecut karena Tuhanlah yang akan berjalan di depan mereka.
Berdoalah agar janji-janji Tuhan yang tersemat di dalam hati mereka bisa menjadi semangat bagi mereka untuk melangkah.
Doakan agar Roh Kudus senantiasa menolong mereka dalam bekerja sama dengan orang-orang yang akan terlibat dengan mereka.
Umumnya para utusan ini akan mengikuti sejumlah pelatihan guna memperlengkapi pelayanan mereka di ladang misi. Doakan agar Tuhan memberikan kemampuan, kesehatan, dan kekuatan untuk setiap pelatihan yang mereka ikuti.
Pokok Doa:
Mari mengucap syukur atas bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh banyak pihak untuk para korban banjir di Jakarta. Bersyukurlah juga karena setiap masyarakat bahu-membahu dalam menghadapi bencana ini.
Banjir membawa tumpukan sampah-sampah yang akhirnya menjadi gunungan sampah. Doakan agar pemerintah daerah Jakarta dapat mencari solusi dengan keberadaan sampah yang menggunung agar tidak menjadi sumber bibit penyakit baru.
Berdoalah bagi para korban banjir yang sampai saat ini masih tinggal di tenda-tenda. Berdoalah agar Tuhan juga menganugerahkan kesehatan kepada mereka selama berada di tenda-tenda darurat. Berdoa pula agar Tuhan memberi kecukupan bahan-bahan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, air bersih, dan sarana MCK.
Banjir juga menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasana umum serta pada rumah-rumah penduduk. Berdoalah agar semuanya bisa kembali normal, sarana dan prasarana umum dapat segera diperbaiki, serta ada bantuan dana bagi rumah-rumah penduduk yang rusak.
Berdoa juga agar masyarakat dapat bekerja-sama/bergotong royong memperbaiki yang rusak bersama-sama pemerintah.
Berdoalah agar kegiatan ekonomi dapat kembali pulih dan berjalan normal lagi.
Pokok Doa:
Mari menaikkan syukur atas persekutuan-persekutuan doa yang kini ada. Berdoalah agar persekutuan-persekutuan doa ini sungguh-sungguh dapat menjadi corong untuk mendoakan pekerjaan Tuhan di seluruh dunia.
Sebelum menanami ladangnya, para petani terlebih dahulu harus membersihkan ladang itu dari tanaman liar. Begitu juga dengan pekerjaan di ladang misi. Sebelum para pekerja datang ke ladang pelayanan, hendaknya para pendoa berdoa untuk "membuka jalan", "membersihkannya" dari kekuatan jahat yang mencoba merintangi para pekerja Allah. Doakan agar setiap persekutuan doa memberi porsi yang cukup untuk selalu berdoa bagi para pekerja.
Mohonkan kepada Tuhan agar jauh lebih banyak persekutuan doa misi bisa didirikan yang khusus mendoakan pelayanan di luar negeri di antara suku-suku terabaikan.
Doakanlah setiap individu yang berbagian dalam persekutuan-persekutuan doa tersebut agar mereka pun "mempersenjatai" diri sendiri untuk menjadi pribadi-pribadi pendoa.
Pokok Doa:
Berdoalah bagi para pemimpin kita dari jajaran yang terendah sampai yang tertinggi agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas yang mereka emban dengan penuh tanggung jawab.
Pemimpin yang tidak korup yang sungguh memerhatikan rakyat merupakan pemimpin idaman setiap warga negara kita. Berdoalah agar muncul pemimpin-pemimpin yang mau meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Ada banyak anak Tuhan yang duduk di pemerintahan. Berdoalah agar mereka memiliki keberanian untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang berkenan kepada Tuhan. Berserulah kepada Tuhan agar mereka juga dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Mintalah kepada Tuhan agar Ia membangkitkan lebih banyak anak-anak-Nya yang akan memimpin dan duduk dalam pemerintahan.
Berdoalah agar kesatuan dan kerja sama yang solid dalam pemerintahan dapat tercipta. Doakan pula para pemimpin kita agar bisa bersikap dewasa dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.
Ibukota dalam kondisi darurat. Banjir yang semakin meluas pada hari Minggu telah menggenangi sekitar 70% wilayah Jakarta. Warga yang mengungsi dari lima wilayah Jabodetabek pun terus bertambah hingga mencapai sekitar 150.000 jiwa. Sebagian dari mereka meninggalkan rumah sejak empat hari lalu. Presiden sendiri telah meminta aparat pemerintah untuk terus memantau perkembangan ramalan cuaca dan menyampaikannya kepada masyarakat agar masyarakat waspada dan siap menghadapi banjir yang datang tiba-tiba.
Sumber: Kompas dan Solo Pos, Senin, 5 Februari 2007
Pokok Doa:
Naikkanlah doa bagi para korban banjir agar Tuhan memberikan ketabahan kepada mereka dalam menghadapi bencana ini. Mohonkan juga kekuatan dan kesehatan bagi para korban banjir selama di pengungsian.
Kebutuhan akan makanan dan air bersih menjadi penting bagi mereka. Berdoalah agar Tuhan berkenan mencukupi kehidupan mereka akan kebutuhan mendasar ini.
Berdoalah agar melalui bencana ini, penduduk kita makin sadar lingkungan serta sadar bahwa Allah telah memberi tugas kepada kita untuk memelihara alamnya.
Berdoalah agar lewat peristiwa ini pemerintah dapat bersikap bijak dan tegas terhadap segala bentuk perusakan lingkungan. Berdoalah juga agar pemerintah dapat membangun dan memperbaiki berbagai sarana yang lebih baik agar banjir seperti ini tidak terjadi lagi.
Pemerintah akan membutuhkan dana yang besar untuk memulihkan kondisi daerah-daerah yang terkena bencana alam. Doakan agar tersedia dana yang cukup, tidak hanya untuk memulihkan kondisi wilayah yang terkena dampak banjir, tapi juga untuk membantu para korban.
Guna memutus rantai penularan flu burung dari unggas ke manusia, restrukturisasi perunggasan harus segera diterapkan. Berkaitan dengan itu, pemerintah segera mengeluarkan larangan memelihara unggas nonkomersial di pemukiman. Dalam rapat koordinasi lintas departemen, Menko Kesra menyatakan bahwa pemerintah segera memetakan daerah berisiko tinggi dan rendah terkena flu burung di empat belas provinsi yang belum bebas flu burung.
Sumber: berbagai media
Pokok Doa:
Berdoalah untuk pemerintah Indonesia agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya dalam melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang efektif sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
Berdoa agar keputusan pemerintah untuk memusnahkan unggas-unggas di daerah-daerah yang terjangkit flu burung mendapat dukungan masyarakat setempat khususnya para pemilik unggas tersebut.
Doakan supaya pemerintah melalui Departemen Kesehatan bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung.
Berdoalah untuk keluarga dari warga yang terserang atau diduga terjangkit virus flu burung. Kiranya mereka dimampukan untuk merawat anggota keluarganya yang sakit dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang efektif.
WHO mengkhawatirkan mutasi virus flu burung H5N1 sehingga bisa menular antarmanusia. Jika ini terjadi maka akan menimbulkan pandemi flu burung yang bisa menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Berdoalah agar para ahli medis dapat melakukan berbagai langkah penangkalan terhadap kemungkinan ini.
Berdoa supaya penduduk Indonesia dapat tetap tenang menghadapi masalah nasional ini dan bersama dengan pemerintah bekerja sama menjaga kebersihan dan menjalankan cara hidup yang sehat.
Pokok Doa:
Di beberapa tempat, khususnya di pedalaman, kekristenan ditolak karena dianggap sebagai ancaman terhadap budaya mereka. Mari doakan para pekerja yang melayani suku-suku tersebut agar dapat dengan bijak membawa Injil masuk dalam budaya mereka, diberikan hikmat juga untuk mengenalkan keselamatan kepada bangsa- bangsa.
Untuk menanam di ladang, terlebih dahulu harus ada orang yang membersihkannya dari tanaman liar. Demikianlah pelayanan di ladang misi. Sebelum seorang misionaris masuk ke ladang misi, para pendoa syafaat harus lebih dahulu berdoa untuk daerah-daerah yang belum diinjili, membersihkannya dari kuasa kegelapan. Berdoalah agar semakin banyak orang yang terbeban menjadi pendoa syafaat yang berdoa bagi para penginjil.
Mohonkan Roh Kudus untuk membuka hati dan pikiran suku-suku yang ada di negara kita agar mereka siap ketika mendengarkan Injil yang disampaikan.
Adat yang dianut oleh sebagian besar masyarakat kita sudah melekat erat dalam tatanan kehidupan mereka. Sebagian orang Kristen ada yang bijak menyikapi masalah adat dari perspektif Injil sehingga dapat melihat bagian yang sesuai dan yang tidak. Namun, ada juga yang memiliki konotasi negatif terhadap adat (menganggap tidak baik). Berdoalah agar orang-orang Kristen memiliki hikmat dan kebijaksanaan dalam memandang adat dan hubungannya dengan kekristenan.
Hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah di Indonesia. Bencana itu tidak hanya merusak lahan pertanian dan merusak rumah penduduk, tapi juga menelan korban jiwa. Pemerintah dan para sukarelawan turun tangan untuk menangani para korban.
(Dari berbagai sumber)
Pokok Doa:
Doakan agar penduduk wilayah setempat yang saat ini mengungsi ke daerah aman dapat diberi kekuatan oleh Tuhan dengan kesehatan yang baik (secara fisik dan mental).
Mohonkanlah kesediaan Allah untuk membalut luka dan kepedihan hati mereka, terutama bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus. Berdoalah agar peristiwa ini membuka pintu bagi pemberitaan Injil di hati mereka.
Saat ini dibutuhkan aksi yang nyata untuk menyalurkan bantuan berupa: perahu karet (sifatnya mendesak) untuk distribusi makanan dan melakukan proses evakuasi; makanan jadi (nasi bungkus), air mineral, untuk mereka yang terjebak di rumah; makanan bagi anak-anak balita (biskuit, roti, susu, dll.); baju-baju bekas dan terutama selimut; Obat-obatan -- banjir menyebabkan banyak penduduk terjangkit diare dan gatal-gatal. Doakan agar orang-orang Kristen tergerak untuk mengulurkan tangan dan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.
Doakan pula pemerintah kita yang sedang memikirkan penyelesaian masalah ini. Doakan pula para aparat yang terjun langsung di lapangan untuk membantu para korban.
Berdoa kiranya masalah banjir ini tidak menimbulkan polemik baru; pihak-pihak terkait bisa bersatu hati dan bekerja sama dalam mengatasi bencana banjir ini dan tidak saling melemparkan tanggung jawab dan kesalahan.
Berdoalah agar peristiwa-peristiwa bencana, seperti banjir ini, dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama penata hukum lingkungan untuk menjaga ketertiban penggunaan lingkungan sehingga dapat mencegah bencana seperti ini di masa yang akan datang.
Pokok Doa:
Doakan agar pemerintah konsisten terhadap peraturan mengenai standarisasi setiap sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat. Berdoalah agar ada tindakan tegas terhadap pihak-pihak penyedia sarana tranportasi yang tidak mengikuti peraturan.
Doakan juga para pengusaha/lembaga yang bergerak di bidang transportasi agar patuh dan taat pada peraturan standarisasi tiap sarana yang diberlakukan oleh pemerintah maupun yang berlaku secara internasional.
Keuntungan dalam setiap bidang usaha memang penting, tapi sungguh disayangkan jika keselamatan jiwa manusia dinomorduakan. Oleh karena itu, mari berdoa agar para pengusaha transportasi tidak hanya mengejar keuntungan, namun juga menomorsatukan keselamatan dan kenyamanan penumpang/pengguna transportasi.
Sifat disiplin dan patuh pada peraturan yang ada juga harus dimiliki oleh para pengguna transportasi. Doakanlah agar semua pengguna sarana transportasi, termasuk kita, memiliki sikap patuh pada setiap peraturan yang berlaku.
Pokok Doa:
Bersyukurlah kepada Bapa karena sampai saat ini sudah banyak suku yang dapat menaikkan pujian dengan menggunakan bahasa dan alat musik mereka sendiri dalam memuji Tuhan.
Berdoalah agar Roh Kudus bekerja di hati orang yang sedang mendengarkan puji-pujian dalam bahasa mereka.
Musik merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat mengomunikasikan pemikiran dan ide. Musik juga dapat mengungkapkan hal-hal yang tak dapat dikatakan secara langsung. Doakanlah para pembuat syair puji-pujian agar diberikan hikmat untuk menyusun lirik pujian.
Tenaga ke lapangan untuk bidang ini masih terus dibutuhkan. Mintalah kepada Bapa agar mengirimkan pekerja-pekerja-Nya ke ladang misi.
Doakan mereka yang sudah tergerak dan punya beban untuk terjun ke ladang misi dalam bidang ini agar semakin diteguhkan dan dikuatkan. Adakalanya mereka juga jatuh bangun dengan panggilan mereka, mari berdoa agar mereka dapat melihat dengan jelas apa yang Bapa inginkan dalam hidup mereka.
Sebuah pelayanan Pioneers di Timur Tengah dan Afrika Utara melaporkan bahwa komunitas pekabaran Injil di sana berduka lagi karena kehilangan salah seorang pengerja mereka.
Meskipun tim Pioneer tidak bekerja secara langsung dengan pria yang disebut "Mark" itu, tetapi ia adalah seorang rekan kerja yang diutus oleh badan misi di Afrika sub-Sahara. Di seluruh dunia Arab, para pengerja ini adalah rekan pemuridan terbaik yang menyediakan baik pengertian kultural dan memberi sumbangsih yang besar terhadap pelayanan ini.
Mark adalah anggota dari sebuah tim yang terdiri dari dua keluarga yang melayani di sebuah daerah Radikal. Ketika tim tersebut mendapat ancaman pembunuhan, kedua keluarga tersebut diungsikan, namun Mark tetap tinggal untuk pertemuan terakhir dengan para orang percaya di sana sebelum pergi menyusul timnya.
Malam hari, setelah pertemuan itu, saat tengah mempersiapkan makan malamnya, Mark ditembak hingga tewas. Ia ditemukan keesokan paginya, tetapi sudah kehilangan terlalu banyak darah untuk dapat selamat. Mark meninggalkan seorang istri dan dua putri kembarnya yang masih bayi.
Roma 8 menyatakan, "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."
Tim misi yang menaungi Mark saat itu khawatir akan kemungkinan tuntutan yang akan dilayangkan oleh ayah Mark, yang bukan seorang percaya dan sangat keras menentang pelayanan anaknya di antara orang Radikal. Tetapi, pada saat upacara pemakaman Mark, ayahnya adalah salah seorang dari lima belas orang yang menyerahkan hidupnya bagi Kristus.
Misi yang dimulai oleh Mark akan berlanjut: istrinya berencana untuk melayani di daerah yang sama dengan tempat suaminya dibunuh.
Pelayanan di Dunia Arab disatukan oleh rekan-rekan utusan Injil dan orang-orang percaya nasional seperti Mark. Orang-orang semacam ini adalah orang-orang yang berdiri dengan teguh dalam iman mereka dan tidak mudah meninggalkan pos pelayanan mereka.
Pioneers memiliki kesempatan untuk menyebarkan harapan yang kekal kepada orang-orang Radikal di Dunia Arab sepanjang tahun 2012 melalui kampanye "Winds of Change" (Angin Perubahan). Tujuan dari langkah awal ini adalah untuk memperlengkapi arus penyiaran Dunia Arab dengan pesan yang memiliki daya tarik yang spesifik terhadap 10 negara yang berbeda secara demografis. Kampanye ini juga termasuk pendistribusian paket Alkitab dan film. Pelayanan ini akan menyokong pelayanan yang telah dimulai oleh orang-orang seperti Mark. (t/Yudo)
Sumber: http://mnnonline.org/article/17006
Pokok Doa:
Mengucap syukur untuk kehadiran anak-anak Tuhan seperti Mark, yang tetap setia mengikut Yesus meskipun harus mengalami ancaman dan tekanan.
Berdoa untuk istri Mark yang akan melanjutkan pelayanan Mark sebelumnya, agar Tuhan memberikan hikmat dan kekuatan kepadanya, sehingga melalui pelayanannya banyak orang dapat memperoleh anugerah keselamatan.
Doakan juga untuk kedua putri Mark yang masih bayi, agar Tuhan memberi kesehatan dan perlindungan, sehingga mereka dapat bertumbuh menjadi anak-anak yang mengasihi Tuhan.
Mengucap syukur untuk ayah Mark yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Doakan agar ia memiliki kerinduan untuk mengenal Kristus lebih dalam lagi.
Doakan untuk anak-anak Tuhan yang melayani di wilayah Arab, agar Tuhan memberi kekuatan, perlindungan, dan hikmat, serta mencukupkan setiap kebutuhan yang diperlukan.
Orang-orang yang memberitakan Kabar Baik di Irak mengalami tekanan ketika melayani Tuhan. Tahun lalu, salah satu pekerja The Voice of Martyrs (VOM) menerima pesan singkat dari seseorang yang isinya, "Kami ingin kamu berhenti membantu para utusan Injil. Kami tahu kamu membagikan buku-buku dan Alkitab kepada mereka. Kami memperingatkanmu untuk berhenti atau kami akan mengirimu ke neraka." Ketika pesan singkat ini disampaikan kepada pihak yang berwajib, mereka tidak mampu mengidentifikasi pengiriman ancaman semacam ini. Selama lebih dari 2 tahun pelayanan di Irak, VOM berhasil memperluas jaringan dengan para hamba Tuhan di sana. Selama tahun 2011, VOM telah membagikan 3.011 "Paket Kehidupan" di berbagai kota dan desa di Irak. "Paket Kehidupan" ini berisi selimut, pakaian, sabun, dan barang-barang lainnya. VOM juga membagikan 2.000 Alkitab dan 2.500 buku cerita anak.
Sumber: Buletin Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei -- Juni 2012, Halaman 11
Pokok Doa:
Doakan tim VOM yang melayani di Irak, agar Tuhan melindungi mereka ketika memberkati anak-anak Tuhan di Irak dengan "Paket Kehidupan".
Doakan umat Tuhan di Irak, agar tetap setia mengikut Kristus dan membagikan anugerah keselamatan yang mereka peroleh kepada mereka yang belum percaya.
Berdoa untuk anak-anak di Irak yang mendapat bantuan Alkitab dan buku-buku cerita, agar melalui bahan bacaan ini iman dan pengenalan mereka akan Kristus semakin bertumbuh.
Gereja St. George yang berlokasi di zona merah Baghdad adalah satu-satunya gereja Anglikan dari sekian banyak gereja di Irak. Meskipun diperkirakan sebanyak 800.000 orang Kristen telah melarikan diri dari lokasi tersebut dalam tahun-tahun belakangan ini, namun jemaat gereja itu bertumbuh hingga sebanyak 4.000 orang. Seorang Canon (pendeta) Anglikan Irak, AW, memperkirakan lebih dari 550 kaum Mayoritas telah mengikuti ibadah di Gereja St. George, walaupun mungkin ada lebih banyak lagi. Tahun lalu, ia telah membaptis tiga belas kaum Mayoritas dalam seminggu, sebelas di antaranya dibunuh. AW berkata, "Kami berkata pada mereka, `kalian sadar bahwa hal ini berbahaya`; dan mereka selalu berkata, `Kami mengasihi Yesus dan ingin mengikuti- Nya.`" Untuk melindungi gereja itu dari serangan bom bunuh diri dan serangan lainnya, sekitar tiga puluh petugas keamanan bersenjata dikerahkan untuk berjaga-jaga di sekeliling gereja, dan setiap jemaat diperiksa sebelum memasuki bangunan gereja tersebut. Dengan kekerasan yang menjadi kejadian sehari-hari, gereja harus menjadi mercusuar perdamaian bagi sebuah negara yang tengah diliputi kekacauan. "Ketika Anda kehilangan segalanya, Anda akan menyadari bahwa satu-satunya yang Anda miliki adalah Yesus." (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buletin | : | Body Life Vol. 29, No. 8, Agustus 2011 |
Nama Kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Iraq: The Church That Keeps On Going |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok Doa:
Naikkanlah syukur karena Tuhan tetap menjaga umat-Nya di Irak, sekalipun negeri itu masih dalam keadaan politik yang tidak menentu.
Doakan agar gereja-gereja yang bertahan di Irak dapat menjadi mercusuar-mercusuar perdamaian dan memberkati negara ini.
Berdoalah untuk orang-orang yang telah disentuh oleh cinta kasih Tuhan, agar mereka tetap dapat mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus.
Doakan para hamba Tuhan yang melayani jemaat Tuhan di Irak, agar mereka diberi perlindungan dan keteguhan hati dalam menjalankan tanggung jawab menggembalakan domba-domba yang dipercayakan kepada mereka.
Doakan para penjaga keamanan yang ditempatkan di gereja-gereja, agar mereka tidak hanya menjalankan tugas untuk melindungi gereja, tetapi juga boleh mendengar firman Tuhan dan menjadi percaya.
Seorang wanita membuka atlasnya dan mulai berdoa bagi sebuah kota yang tak jauh dari Teheran. Bertahun-tahun setelah itu, seorang warga negara Iran datang ke gerejanya. Setelah ibadah selesai, wanita itu bergegas menemui pria Iran itu. "Anda berasal dari kota apa?" tanyanya.
Pria itu menjawab, "Anda tidak pernah mendengarnya; kota saya sangat kecil," tetapi ia memberitahu nama kota itu kepada wanita tersebut.
"Saya telah berdoa bagi kota itu selama 34 tahun!" seru wanita itu sambil berlinang air mata.
"Tiga puluh empat tahun?" tanya pria Iran itu tak percaya. "Saya diselamatkan 34 tahun yang lalu dan sekarang memimpin 400 orang percaya di kota tersebut."
Terpujilah Tuhan! Doa yang dinaikkan oleh seorang wanita telah menolong lahirnya sebuah jemaat yang terdiri dari 400 orang percaya dalam sebuah negara Mayoritas.
Benar-benar suatu kesaksian yang membangkitkan semangat! Kesaksian ini mendorong saya untuk berdoa lebih sungguh-sungguh (artinya saya masih harus berdoa selama 14 tahun lagi karena saya telah berdoa bagi dunia Mayoritas selama 20 tahun). Yang lebih penting lagi, kesaksian ini digunakan untuk menaikkan doa dan mengutus para pekerja bagi dunia Mayoritas.
Kesaksian merupakan sesuatu yang penting bagi kita. Alkitab berisi kesaksian tentang kemuliaan dan kuasa Tuhan. Kita terus-menerus diberi semangat oleh catatan-catatan, fakta-fakta, dan pembangkit iman. Semakin sering kita membacanya, semakin besar iman yang diberikan kepada kita. Semakin besar iman yang kita miliki, kita akan semakin mampu menyaksikan Kristus dengan lebih pribadi, sehingga orang lain dapat diubahkan oleh-Nya. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buletin | : | Body Life Vol. 29, No. 6 June 2011 |
Nama Kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Iran: An Intercessor's Testimony |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok Doa:
Mahkamah Agung Iran membatalkan vonis hukuman mati Pendeta YN yang berasal dari sebuah kota di bagian Utara Rasht, seperti yang diungkapkan oleh pengacaranya, MA, kepada Agence France Presse (AFP). Sehari sebelumnya, kelompok pendukung hak asasi manusia melaporkan bahwa mahkamah Agung memvonis bersalah pada YN atas tuduhan murtad dan mendukung vonis hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan rendah.
YN, yang ditangkap pada bulan Oktober 2009, berpindah dari agama lama kepada Kristen pada akhir masa remajanya. Pria yang kini menjadi pendeta gereja rumah ini, pertama kali ditahan karena memprotes aturan yang memaksa murid-murid Kristen mengikuti pelajaran agama setempat di sekolah mereka, kemudian tahun lalu ia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan murtad.
"Mahkamah Agung telah membatalkan vonis tersebut dan mengirim kembali kasus itu ke pengadilan di Rasht, meminta terdakwa untuk bertobat," ujar Dadkhah.
Bertobat dalam agama setempat berarti Pendeta YN harus meninggalkan imannya terhadap Kristus.
Pengacara pendeta YN, MA, menghadapi tuntutan sembilan tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan Teheran atas tuduhan "tindakan dan propaganda melawan rezim setempat," menurut laporan AFP. Selain itu, MA juga dilarang melakukan praktik hukum selama sepuluh tahun. Menurut MA, tuntutan itu diakibatkan karena tindakannya memberikan keterangan ketika diwawancarai oleh media asing. Ia diberi waktu selama dua puluh hari untuk mengajukan banding. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buletin | : | Body Life Vol.29, No.7 July 2011 |
Nama Kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Iran: Supreme Court Overturns Pastor`s Death Sentence |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 5 |
Pokok Doa:
Jumlah orang-orang Radikal yang menjadi pengikut Kristus di Iran terus bertambah, menurut sumber-sumber Kristen maupun para tokoh agama. Sebagai reaksi terhadap hal itu, otoritas Radikal telah menahan para petobat yang berjumlah ratusan orang. Sebuah agen berita Iran melaporkan bahwa, di kota Neyshabour saja sekitar enam ratus orang telah berbalik kepada Kristus. Farsi Christian News Network mengatakan bahwa seorang ayatollah menyalahkan "para agresor global" atas kebangkitan gereja-gereja rumah di seluruh negara itu. Menteri Penerangan mengatakan bahwa banyak dari orang-orang yang bertobat baru-baru ini sebelumnya adalah "seorang Radikal sejati." Iranian Christian Ministries memperkirakan sekitar setengah sampai satu juta orang Radikal telah menemukan Kristus dalam dua dekade terakhir ini. Open Doors International mencatat ada lebih dari 100.000 jemaat gereja-gereja rumah. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buletin | : | Body Life Vol. 29, No. 8, Agustus 2011 |
Nama Kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Iran: Rise of Christianity Attracts Persecution |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok Doa:
Resolusi Amerika Serikat yang membahas mengenai pembebasan seorang pendeta Iran, YN, kini memasuki babak baru yaitu pengambilan suara di dalam tubuh Senat Amerika Serikat. Resolusi Senat nomor 385 diserahkan kepada Komite Senat Hubungan Luar Negeri pada hari Selasa, 19 Juni yang lalu.
YN ditahan pada tahun 2009 atas tuduhan murtad dari agama yang dipeluknya. LV dari Open Doors Amerika Serikat menyatakan bahwa meskipun kasusnya mengalami naik dan turun, YN tetap setia pada imannya meski di dalam penjara. Ia telah dipenjara selama lebih dari 1 tahun. Ia juga diberi tahu bahwa jika ia menyangkal imannya dan kembali ke agama lamanya, maka ia akan dibebaskan, tetapi YN menolak tawaran itu.
Konsep Resolusi Senat nomor 385 yang disusun oleh Senator David Vitter itu mengutuk pemerintah Iran yang tetap melakukan penganiayaan, pemenjaraan, dan menjatuhkan vonis kepada YN karena dianggap murtad. Resolusi tersebut didukung oleh Resolusi Dewan nomor 556 yang lolos pada pengambilan suara awal tahun ini. Resolusi Senat ini bahkan diperkenalkan pada hari yang sama dengan hari disetujuinya Resolusi Dewan itu.
American Center for Law and Justice (ACLJ), sebuah organisasi yang menentang diskriminasi agama, menyatakan bahwa Resolusi Senat ini datang pada saat yang sangat tepat karena pengacara YN juga mengalami penahanan. Pengacara YN, MD, dijatuhi vonis 9 tahun penjara karena dianggap melawan badan keamanan negara. MD tidak diberi kesempatan untuk diadili.
Waktu yang dimiliki resolusi ini untuk sampai kepada Senat Amerika Serikat terus menipis. Pengambilan suara atas resolusi ini harus segera dilakukan sebelum musim pemilihan. Karena jika resolusi ini belum melewati seluruh sistem dan belum disetujui sampai dimulainya rapat senat di akhir masa pemilihan presiden, maka resolusi ini akan kembali ke titik awal.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, "Apakah resolusi dari Amerika Serikat benar-benar dapat membuat sebuah perbedaan dalam kasus YN dan meminta Iran untuk bertanggung jawab?" LV berpendapat bahwa ketika pemerintah Amerika Serikat menyatakan hal ini secara terbuka, Iran tahu bahwa negaranya kini tengah diawasi oleh dunia. Hal itulah yang memberi harapan kepada terdakwa yang bersangkutan. (t\Yudo)
Sumber: http://mnnonline.org/article/17358
Pokok Doa:
Berdoalah agar Resolusi Senat nomor 385 dapat diajukan dalam pengambilan suara secepatnya dan dapat melaluinya tanpa masalah.
Berdoalah agar YN dan keluarganya diberi keberanian untuk tetap mengikut Kristus dan terus menaruh pengharapan pada-Nya.
Berdoalah juga agar penganiayaan yang berhubungan dengan agama di Iran semakin melemah di hadapan Injil.
Pada 6 Mei 2012, gembala sidang jemaat dari Gereja Utama Assemblies of God's (AOG) di Teheran mengumumkan kepada jemaatnya bahwa pihak berwajib meminta daftar nama dan nomor identifikasi jemaat gereja. Risiko terbesar dalam upaya pengumpulan data ini adalah untuk mengonversikan jemaat menjadi agama lain. Gereja AOG mengadakan dua kali ibadah pada hari Minggu dan keduanya dilangsungkan menggunakan bahasa Farsi. Gereja ini adalah satu-satunya gereja yang mengadakan ibadah dalam bahasa Farsi pada hari Minggu di Teheran. "Pergerakan Pemerintah ini pada dasarnya bertujuan agar jemaat di gereja tidak bertambah dan mengondisikan keresahan bagi mereka yang belum Kristen untuk datang ke gereja," kata MB, seorang Kristen dan pejuang hak-hak inisiatif warga Iran.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Edisi Juli-Agustus 2012, Hal.11
Pokok doa:
Mari berdoa untuk umat percaya di Iran, agar mereka tetap kuat di tengah-tengah situasi yang tidak bersahabat dengan mereka.
Doakan untuk MB, agar Tuhan melindungi dan memberi hikmat kepadanya ketika sedang memperjuangkan hak-hak warga Iran.
Berdoa agar terjadi kebangunan rohani di Iran, dan setiap orang bisa mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi.
Menurut pihak Amnesti Internasional, Pengacara utama Pendeta YN, yang saat ini berada di bawah vonis hukuman mati, kemungkinan besar menghadapi hukuman penjara karena telah membela dan melindungi hak masyarakat Iran. DA, seorang aktivis pembela hak manusia ini telah divonis hukuman penjara 9 tahun dan masa skors selama 10 tahun, untuk melakukan praktik penegakkan hukum dan pengacara pada bulan Juli 2010, dan pada 28 April ini, pengadilan banding telah mendukung vonis tersebut. Sampai saat ini, belum diketahui status penahanannya. Seorang ahli dari Iran yang namanya dirahasiakan mengatakan, jika DA yang tengah menjadi pengacara utama Nadarkhani dipenjara, maka nasib YN akan semakin tidak menentu.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Edisi Juli-Agustus 2012, Hal.11
Pokok doa:
Mari berdoa untuk DA, agar tetap kuat dalam menanti status penahanannya. Doakan agar imannya tidak goyah di tengah kondisi yang cukup sulit baginya saat ini.
Doakan juga agar Tuhan menguatkan hati dan melindungi anggota keluarganya, dan mereka semua tetap setia dalam mengikut Tuhan.
Tim pengacara pendeta Y masih menunggu keputusan akhir perihal hukuman mati yang belum diterima dari pihak pengadilan, meski kabar tentang eksekusi telah tersebar. Kabar tersebut merebak setelah sebuah sumber tepercaya dari pihak pengacara Y menghubungi media internasional, dengan informasi bahwa pengadilan telah menandatangani dokumen yang berisi keputusan eksekusi, dan dengan jelas menyatakan bahwa hukuman mati bisa dilaksanakan.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Mei-Juni 2012, Halaman 3
Pokok Doa:
Doakan untuk Y, agar Tuhan memberi kekuatan kepadanya. Doakan juga untuk anggota keluarga dan jemaat yang digembalakan Y, agar tetap berpengharapan kepada Tuhan.
Mari berdoa untuk umat percaya di Iran, agar Tuhan terus menjaga kesatuan hati di antara umat percaya dan gereja Tuhan di Iran.
Pertumbuhan umat Kristen semakin meningkat di Iran. Gereja-gereja rumah terus bertambah dan terus terjadi pertemuan-pertemuan di dalamnya. Saat ini, Anda dapat menemukan banyak orang yang mengatakan mereka adalah Kristen di tempat umum, bahkan di jalan raya sekalipun. Menurut pekerja Open Doors, pertumbuhan ini mengalami lonjakan yang tinggi. Sekitar 40 tahun lalu, ada 200 umat Kristen di negara ini. Saat ini, tercatat ada 327.000 umat Kristen di Iran. Perbandingan angka tersebut menunjukkan bahwa, sedang terjadi "sesuatu yang besar" di Iran.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Mei-Juni 2012, Halaman 3
Pokok Doa:
Mengucap syukur karena semakin banyak orang yang boleh mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat di Iran.
Doakan umat Kristen di Iran, agar mereka tetap teguh dalam iman mereka, dan Tuhan memberi hikmat agar mereka dapat menyampaikan Kabar Baik kepada keluarga yang belum percaya.
Berdoa bagi para petobat baru di Iran, agar iman mereka terus bertumbuh di dalam Tuhan, dan menjadi teladan bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Doakan anak-anak Tuhan yang melayani di Iran, agar Tuhan melindungi dan memampukan mereka dalam menjangkau orang-orang untuk datang kepada-Nya, dan memampukan mereka dalam memuridkan orang percaya di Iran.
Penganiayaan secara fisik dan mental terus dialami oleh pendeta YN, yang sedang menunggu putusan mati karena berpindah keyakinan sejak ia berusia 19 tahun. "Ia menolak untuk kembali ke iman lamanya," demikian dituturkan seorang saksi, yang juga merupakan kerabat dekat YN. Setahun yang lalu, YN dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Rasht, Iran. Menurut seorang jemaat di Iran (sebut saja A), saat ini kondisi kesehatan YN semakin menurun.
Sumber: Buletin Frontline Faith, Januari - Februari 2011, Halaman 11
Pokok Doa:
Doakan YN, agar tetap kuat dan berpengharapan di dalam Tuhan, meskipun ia harus mengalami tuntutan yang tidak mengenakkan.
Doakan untuk keluarga YN, agar Tuhan melindungi. Doakan jemaat yang digembalakan oleh YN, agar iman mereka kepada Kristus tidak goyah melalui peristiwa yang dialami oleh YN.
Pada 12 Juni yang lalu, polisi berpakaian preman di Laos menahan 13 orang Kristen, demikian laporan dari Voice of the Martyrs Kanada.
Orang-orang Kristen sedang melayani di suatu desa Kristen, seperti yang biasa mereka lakukan secara berkala, ketika polisi menahan mereka. Pemerintah belum memberikan penjelasan apa pun tentang penahanan itu, atau kelanjutan dari penahanan orang-orang percaya di provinsi di mana penahanan itu terjadi.
Pemerintah Laos memberikan batasan yang ketat terhadap sebagian besar kelompok-kelompok agama, namun secara terbuka mempromosikan agama lain yang mereka inginkan. Open Doors Ministries baru-baru ini menempatkan Laos di urutan ke-8 dalam daftar tempat terburuk di dunia bagi orang Kristen. Pemerintah telah menahan, membunuh, dan membuat orang-orang Kristen dan keluarganya kelaparan untuk memaksa mereka meninggalkan iman mereka.
Menurut CIA, 67% dari penduduk negeri ini, kira-kira 6.800.000 orang adalah pemeluk agama Buddha. Jumlah orang Kristen hanya 1,5%. Doakan agar Tuhan melindungi orang-orang Kristen di Laos dan memberi mereka keberanian untuk membagikan firman-Nya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2009 Kisah selengkapnya:
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan menjamah hati para pemimpin di Laos sehingga mereka memberikan kebebasan dan perlindungan kepada orang percaya di sana.
Doakan juga agar setiap orang percaya di Laos tetap kuat di dalam Tuhan, meskipun harus menghadapi banyak tantangan dan aniaya.
Doa bagi negara-negara di seluruh Benua Amerika
Doa bagi misi penginjilan di Negara Amerika Latin
Jumlah gereja di Amerika Latin mengalami peledakan. Itu merupakan kabar yang bagus. Kabar buruknya adalah di sana belum tersedia cukup pemimpin terlatih untuk mengajari para petobat baru. Sebagai respon terhadap hal tersebut, Evangelical Free Church Mission baru-baru ini meluncurkan Latin America Training Network (LATN). Pendeta Free Church, Keith Anderson, menjelaskan fungsi LATN sebagai suatu \'sekolah tanpa dinding\' dan menawarkan pelatihan on-site sesuai dengan lokasi para pemimpin tersebut. Satu hal yang unik dari LATN adalah LATN tidak mengirim para profesor, tapi menyelenggarakan pelatihan bagi para siswa dan semua materi LATN tersaji di internet. Anderson mengatakan bahwa pelayanan LATN tersebut baru dalam tahap awal dan mereka bermaksud mengembangkan pelayanan itu di masa mendatang. Dua kursus utama yang diberikan LATN telah diuji coba oleh 20 siswa. Tujuannya adalah sekali kita memiliki kelompok inti dari kursus-kursus tersebut maka kita dapat menawarkan LATN kepada umum. Tetapi sekarang ini kami baru mencobanya kepada 20 siswa dari berbagai negara di Amerika Latin.
Sumber: Mission Network News, September 16th, 2002
Banyak orang Amerika Latin yang mengikuti pelatihan pelayanan Injil. Mereka merencanakan untuk kembali ke daerah asal masing-masing atau melakukan pelayanan lintas budaya baik sebagai pendeta maupun misionaris. Paul Sywulka adalah presiden dari the Central American Theological Seminary di Guatemala. Pelatihan ini merupakan salah satu program dari CAM International dan terbesar di Amerika Tengah.
"Orang-orang Amerika Latin cenderung menyadari kenyataan bahwa mereka mempunyai banyak persamaan dengan budaya-budaya lain di Dua-Pertiga Belahan Dunia, dan kemungkinan, kehadiran mereka tidak sama dengan halangan atau menciptakan kesulitan-kesulitan sama yang kadang-kadang dihadapi oleh para misionaris Amerika Utara."
Sywulka mengatakan bahwa umat percaya Amerika Latin melihat adanya pola penginjilan di sekitar mereka dan mereka mendapat visi dari hal tersebut.
"Mereka seolah-olah merasakan bahwa Allah telah membangkitkan gereja di Amerika Latin untuk berperan aktif dalam sejarah saat ini."
Sumber: Mission Network News, May 12th, 2003
Seorang generasi Kristen baru di Amerika Latin yang juga seorang misionaris Dawn di Colombia, Berna Salcedo, mengatakan, "Beberapa waktu yang lalu, saat saya berada di Santiago, ibukota Chile, saya melihat sekelompok orang muda di jalanan. Pakaian dan rambut mereka warnanya mencolok, begitu juga dengan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Yang membuat saya heran, mereka menyanyikan lagu-lagu Kristiani. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka mengikut Yesus tetapi tidak dengan cara penginjilan tradisional seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. Mereka ingin mengabarkan Injil kepada orang-orang yang tidak akan pernah menginjakkan kakinya di sebuah gereja tradisional. Sebagai tindak lanjut dari pernyataan yang mengejutkan itu, saya mencari informasi seputar fenomena tersebut di Amerika Latin. Amerika Latin adalah benua termuda; 60% penduduknya berusia dibawah 34 tahun; jutaan orang tidak memiliki agama, kecuali orang-orang pinggiran yang telah sedikit mengenal kebudayaan, seperti jenis musik. Berdasarkan penelitian saya, gereja-gereja yang sudah didirikan, hampir tidak pernah melakukan penginjilan kepada generasi ini. Itulah alasannya mengapa sekelompok orang muda tersebut meninggalkan gereja di Chile; mereka merasa tidak diterima! Pada saat para pemimpin Kristen muda dari Paraguay, Meksiko, Brazil, Chile, Peru, dan Venezuela berkumpul, sebuah gerakan baru yang bernama "Amanecer X" (dalam bahasa Spanyol disebut "Dawn X") dibentuk dengan koordinator Olgalvaro Bastos. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan gereja-gereja yang akan memuridkan dan melatih generasi ini. Lebih dari 300 pendiri gereja muda telah siap untuk dilatih. Para pemimpin muda ini tidak membiarkan tradisi-tradisi formal kembali mengikat mereka sehingga gerakan ini sepertinya menyebar lebih cepat dari penyakit! Jika Anda ingin tahu lebih banyak, kunjungi situs mereka -- jika Anda berani!
==> http://www.tribalgeneration.com.br
Sumber: FridayFax, July 2, 2004
Seorang generasi Kristen baru di Amerika Latin yang juga seorang misionaris Dawn di Colombia, Berna Salcedo, mengatakan, "Beberapa waktu yang lalu, saat saya berada di Santiago, ibukota Chile, saya melihat sekelompok orang muda di jalanan. Pakaian dan rambut mereka warnanya mencolok, begitu juga dengan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Yang membuat saya heran, mereka menyanyikan lagu-lagu Kristiani. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka mengikut Yesus tetapi tidak dengan cara penginjilan tradisional seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. Mereka ingin mengabarkan Injil kepada orang-orang yang tidak akan pernah menginjakkan kakinya di sebuah gereja tradisional. Sebagai tindak lanjut dari pernyataan yang mengejutkan itu, saya mencari informasi seputar fenomena tersebut di Amerika Latin. Amerika Latin adalah benua termuda; 60% penduduknya berusia dibawah 34 tahun; jutaan orang tidak memiliki agama, kecuali orang-orang pinggiran yang telah sedikit mengenal kebudayaan, seperti jenis musik. Berdasarkan penelitian saya, gereja-gereja yang sudah didirikan, hampir tidak pernah melakukan penginjilan kepada generasi ini. Itulah alasannya mengapa sekelompok orang muda tersebut meninggalkan gereja di Chile; mereka merasa tidak diterima! Pada saat para pemimpin Kristen muda dari Paraguay, Meksiko, Brazil, Chile, Peru, dan Venezuela berkumpul, sebuah gerakan baru yang bernama "Amanecer X" (dalam bahasa Spanyol disebut "Dawn X") dibentuk dengan koordinator Olgalvaro Bastos. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan gereja-gereja yang akan memuridkan dan melatih generasi ini. Lebih dari 300 pendiri gereja muda telah siap untuk dilatih. Para pemimpin muda ini tidak membiarkan tradisi-tradisi formal kembali mengikat mereka sehingga gerakan ini sepertinya menyebar lebih cepat dari penyakit! Jika Anda ingin tahu lebih banyak, kunjungi situs mereka -- jika Anda berani!
==> http://www.tribalgeneration.com.br
Sumber: FridayFax, July 2, 2004
Banyak orang mengetahui bahwa gereja di Amerika Latin berkembang dengan pesat. Hal ini berarti pelatihan pemimpin gereja sangatlah diperlukan. Perwakilan dari Evangelical Free Church Association mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memberikan pelatihan pemahaman Alkitab kepada para pemimpin. Tahun 2002, Evangelical Free Church Association telah meluncurkan sekolah teologi via internet, namun sekarang butuh hal yang lebih lagi. "Ada sejumlah pendeta yang ingin mendapat lebih banyak pendidikan, namun mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan karena sejumlah alasan. Latin America Training Network (LATN) memberikan respon terhadap kebutuhan para pemimpin gereja di Amerika Latin." Perwakilan LATN mengatakan bahwa mereka sedang membuat program dengan kurikulum baru yang akan diluncurkan tahun 2005. Tim LATN bekerja keras karena: "Kami melihat bahwa hal tersebut menjadi kebutuhan yang mendesak. Setiap hari kami lihat sekitar 8000 petobat baru di Amerika Latin. Hal ini menciptakan kebutuhan akan pemimpin gereja yang cukup besar dan ini menjadi sasaran utama LATN."
Sumber: Mission Network News, June 24th 2004
Perkembangan ekonomi telah membuka banyak hati untuk mengenal Kristus. Setelah selama 20 tahun Floresta menyediakan sarana-sarana untuk mengembangkan bidang ekonomi dan pertanian di Republik Dominika tanpa/sedikit mengharapkan adanya buah-buah rohani melalui pelayanan itu, saat ini harapan itu mulai membuahkan hasil. Perwakilan dari Floresta, Scott Sabin, mengatakan bahwa Floresta telah mengadakan program Pemahaman Alkitab bagi para pemimpin awam. Program ini diselenggarakan bekerjasama dengan para pendeta lokal. "Kami telah melatih 110 pemimpin awam untuk memimpin kelompok Pemahaman Alkitab (PA). Sekarang kami telah memiliki 82 kelompok PA reguler di 30 desa. Dari kelompok tersebut, ada 560 orang yang ikut PA. Sekitar 113 orang dari 560 orang tersebut telah membuat keputusan untuk menerima Kristus pada tahun lalu." Para pendeta lokal tertarik dengan program ini. "Program tersebut membantu gereja-gereja mereka untuk bertumbuh. Sisi lain dari program ini adalah kami bisa mendorong para pendeta agar bisa memberi semangat kepada para jemaatnya untuk menjangkau komunitas di sekitar mereka dan terlibat dalam permasalahan-permasalahan sosial yang ada ... dengan mensharingkan Injil (satu-satunya jalan utama untuk mengatasi permasalahan) kepada masyarakat."
Sumber: Mission Network News, August 8th 2005
Pokok Doa
Worldwide Christian Schools (WCS) mengajak anak-anak untuk ikut dalam program 'Share the Joy'. Perwakilan dari CWS, Steve Guerink, menjelaskan tentang 'Share the Joy' -- sebuah program yang bertujuan untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa sekolah mereka dapat menjadi sebuah bagian dari program misi di tempat-tempat lain. Program ini merupakan unit interaktif yang bisa digunakan para guru dengan tujuan untuk membuat anak-anak bersukacita tentang segala sesuatu yang terjadi di Republik Dominika. "Tujuan program ini adalah memberikan kesadaran misi di setiap kelas 'Share the Joy' menjadi alat bantu bagi seorang guru untuk mengetahui seluk beluk pelayanan WCS di 21 sekolah yang ada di Republik Dominika. Guerink mengatakan bahwa ada kesempatan besar bagi penginjilan di sekolah- sekolah yang mereka layani. "Para guru di sekolah dapat berdekatan dengan anak-anak hari demi hari. Mereka tidak hanya sekadar mengajar tentang pengetahuan, namun sekaligus juga memberitakan kabar sukacita Injil. Selanjutnya, anak-anak tersebut bisa membawa kabar sukacita itu dalam keluarganya." Pada saat kelas-kelas atau sekolah- sekolah mulai menjadi sponsor bagi sekolah-sekolah Kristen lainnya yang ada di Republik Dominika, mereka mulai melebarkan Kerajaan Kristus.
Sumber: Mission Network News,May 9th 2005
Poko Doa
Doa bagi Misi Penginjilan di Negara Amerika Serikat
Saat ini jutaan keluarga di Amerika Serikat sedang mengelilingi meja makan untuk merayakan Thanksgiving. Namun, liburan Thanksgiving kali ini agak sedikit berbeda bagi beberapa keluarga karena mereka juga memanfaatkannya untuk mensharingkan tentang Injil. Sebuah organisasi misi dengan giat mendorong warga Amerika untuk sekaligus memanfaatkan liburan Thanksgiving ini untuk mengenalkan banyak orang kepada Kristus. Perwakilan dari American Tract Society mengatakan bahwa karena Thanksgiving merupakan satu waktu khusus yang berfokus pada Allah. oleh karena itu, mereka sebenarnya telah dipersiapkan untuk mendengar Injil. Untuk mendukung hal tersebut, ATS baru saja menerbitkan traktat baru yang berjudul "Thanksgiving in America". Traktat ini yang ditulis oleh David Barton ini menolong orang untuk melihat bagaimana iman juga turut berperan dalam sejarah Amerika, dan juga menolong para pembacanya tentang pentingnya bagi mereka untuk beriman secara pribadi kepada Kristus. Traktat ini juga menekankan kembali arti pentingnya Thanksgiving (mengucap syukur) dan bagaimana hal itu menjadi suatu tradisi serta menekankan arti pentingnya keberadaan bersama keluarga. Dengan demikian kesempatan bersama keluarga dan kerabat dekat ini bisa juga dipakai untuk memberitakan Kabar Baik.
Sumber: Mission Network News, November 28th, 2002
Meskipun Natal masih tiga minggu lagi, Crossroad Bible Institute (CBI) membutuhkan sukacita Anda dalam menyambut Natal. Tahun lalu CBI memulai program "Pengiriman Kartu Natal" kepada para tahanan. CBI sedang meminta banyak orang untuk memilih sebuah kartu, membagikan berita Natal dan membubuhkan nama mereka, lalu mengirimkannya ke CBI. Kemudian CBI akan memastikan agar kartu-kartu Anda sampai ke tangan-tangan orang yang tepat. Pekerja CBI berharap agar program ini dapat membuka jalan untuk menceritakan Injil kepada banyak orang secara nasional tahun ini. Anda dapat berkunjung ke situs CBI untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Sumber: Mission Network News, October 4th, 2002
Kapanpun kami bertemu dengan jemaat dari Gereja Teraniaya, kami selalu bertanya, "Apa yang dapat secara khusus kami berikan untuk mendukung Anda?" Permintaan yang pasti dari Saudara-saudara seiman kita yang teraniaya itu adalah doa. Yesus mengajarkan bahwa ada kuasa yang besar dalam doa. "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (
Orang-orang Kristen di Amerika Serikat sepakat untuk membentuk kelompok-kelompok persekutuan doa yang berkomitmen untuk berdoa bersama secara teratur dan strategis bagi Gereja Teraniaya. Kelompok-kelompok ini berkumpul bersama dua kali atau lebih setiap bulannya untuk memohon belas kasih Allah bagi mereka yang teraniaya. Open Doors menyediakan pokok doa bulanan sekaligus update-nya. Open Doors juga memberikan ide-ide praktis untuk mengembangkan doa pribadi dan kesempatan untuk mengadakan retreat doa serta melakukan doa keliling.
Sumber: Open Doors, August 2002 newsletter
Para mahasiswa diajak untuk sedikit merasakan tentang bagaimana hidup di negara yang tertutup bagi Injil. Ini merupakan program Student Underground (Mahasiswa Bawah tanah) dari Open Doors Ministries. Jose O'Neill, koordinator Open Doors, menjelaskan bahwa program ini diadakan di kampus-kampus universitas:
"Open Doors mengadakan simulasi dengan mengubah kampus sebagai suatu negara teraniaya. Lalu para mahasiswa datang untuk mengadakan penyembahan dan mereka harus mencari tempat-tempat persekutuan bawah tanah. Ada beberapa mahasiswa yang berperan menjadi polisi rahasia, lalu mereka menangkap para mahasiswa itu ke ruang interogasi dan menginterogasi mereka tentang iman mereka."
Simulasi ini mendorong para mahasiswa untuk terlibat dalam pelayanan ke negara-negara yang tertutup bagi Injil. Mereka yang pernah mendapat simulasi ini akhirnya mengadakan perjalanan ke Cina dan beberapa negara lain. Mereka melihat dan memperhatikan program-program yang dilakukan Open Doors dan juga mendoakan negara-negara Islam.
Sumber: Mission Network News, March 22nd, 2002
Selama 17 hari, ribuan orang Kristen akan melayani sekitar 1.000 orang atlet yang berasal dari 40+ negara yang mengikuti Winter Olympics di Salt Lake City, Utah (USA) dan juga ribuan pengunjung dari berbagai negara di dunia yang akan menonton pertandingan Olimpiade musim dingin ini. Banyak di antara atlet dan pengunjung tersebut yang berasal dari negara-negara dimana hanya ada sedikit akses atau bahkan tidak ada akses sama sekali untuk memberitakan Kabar Keselamatan dalam Yesus Kristus. Bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan selama pertandingan ini antara lain membuka warung Internet, tenda-tenda pengobatan, dan penginjilan pribadi. Selama 17 hari tersebut, orang-orang Kristen dapat menggunakan berita tentang pertandingan yang berlangsung sebagai bahan doa sekaligus mendoakan para umat percaya yang bersaksi dan melayani di Salt Lake City.
Sumber: Advance, February 8, 2002
Ribuan atlet, pelatih dan penonton dari 46 negara, mendengar tentang kasih Allah melalui pelayanan Global Outreach 2002 yang diadakan pada saat Winter Olympics and Paralympic Games. Menurut laporan, ada 237 orang menerima Kristus sebagai Juruselamat, 222 orang meminta untuk dikirimi materi-materi pemahaman Alkitab dan 109 orang memperbaharui komitmen mereka kepada Allah. Para konselor berdoa bersama lebih dari 870 pengunjung. Ada satu kelompok yang membagikan 750.000 traktat, 70.000 bros/pin kesaksian, 585 Alkitab, dan 44 CD Alkitab. Para pekerja Kristen melakukan follow-up untuk kartu-kartu yang terkirim ke alamat mereka setiap harinya.
Sumber: Advance, April 25, 2002
Ada sebuah organisasi baru yang sedang melacak keberadaan suku-suku terabaikan di seluruh dunia. "World Help" saat ini sedang mengolah staf dan data profil suku-suku terabaikan dari "Joshua: Project II." Data tersebut menjadi peta perjalanan/pelayanan Amanat Agung yang mengungkapkan tentang tugas-tugas penginjilan dunia yang belum terselesaikan. "AD 2000 and Beyond" yang memulai membuat data tersebut, dan sekarang telah di-update dan tersedia untuk digunakan/ didownload di alamat: < http://www.worldhelp.net > Misinya adalah:
World Help's mission is "to fulfill the Great Commission and the Great Commandment through partnering, training, helping and serving, especially in the unreached areas of the world." World Help is actively involved in facilitating church-planting movements, leadership training and Bible distribution among the least-reached peoples. World Help and Joshua Project II will soon release a comprehensive unreached / least-reached ethno-cultural list of all people groups, regardless of size. This list, planned for release in the spring of 2002, will help provide a Great Commission blueprint or roadmap, revealing the extent of the unfinished task of world evangelism.
Dengan 'adopsi' "Joshua Project II" < http://www.joshuaproject.net > (lihat kolom Sumber Misi), "World Help" akan lebih aktif terlibat dalam menyediakan fasilitas untuk gerakan perintisan gereja, pelatihan kepemimpinan dan distribusi Alkitab bagi suku-suku yang jarang dijangkau.
Sumber: Mission Network News News, March 13th 2002; Mission Frontiers, Fri, 8 Feb 2002
K.D. memiliki hati yang betul-betul tercurah untuk musik-musik hymne pribumi. Ia adalah seorang pendeta musik di sebuah gereja di Kansas dan memiliki banyak ketrampilan musik dan hasil perekaman. Setelah mengikuti sebuah kelas yang diambilnya dalam jurusan Etnomusikologi di Wycliffe di Dallas, K.D. mulai menyusun sebuah koleksi musik Kristen dari seluruh dunia untuk dipublikasikan dalam bentuk CD. Dengan menggunakan teknologi audio dan komputer terbaru, K.D. mengumpulkan lagu-lagu pujian dari seluruh dunia, dan membersihkan kualitas suaranya. Hal ini mungkin merupakan CD pertama yang berisi koleksi banyak lagu pujian dari seluruh dunia.
Kepala jurusan Etnomusikologi di Wycliffe mengatakan: "Koleksi ini dapat menjadi sebuah pengaruh yang penting dalam masyarakat misi. Saya percaya hal ini akan membuka sebuah apresiasi baru bagi musik pribumi dan memperlengkapi mereka yang sudah mengerti konsepnya untuk dapat menggunakannya sebagai bahan ilustrasi. Hal ini dapat menjadi sebuah sumber bagi para misionaris yang pergi ke lokasi-lokasi baru dan bahkan dapat digunakan oleh misionaris-misionaris jangka pendek (short-term mission) untuk menyediakan contoh-contoh musik yang dapat mereka pelajari sebelum mereka pergi ke suatu daerah."
Sumber: RESOURCES 2001-06-26
Pelayanan radio "Revive Our Hearts" telah merayakan ulangtahunnya yang kedua bulan September yang lalu. Organisasi yang memayungi pelayanan "Life Action Ministries" ini, mengatakan bahwa Allah telah membuka pintu-pintu bagi pertumbuhan melalui pelatihan Alkitabiah yang dilakukan. Pelayanan radio ini bertujuan untuk membantu para wanita agar dapat melakukan penerapan praktis dari Firman Allah yang dipelajarinya ke dalam setiap segi kehidupan dan relasi mereka. Tujuan akhir dari pelayanan ini adalah agar banyak wanita dapat menjadi sarana penggerak revival di rumah, gereja, dan komunitas mereka masing-masing.
Sumber: Mission Network News, September 18th, 2003
Para penghuni penjara menerima pernyataan kasih dari umat Kristen di Amerika Serikat. Wakil dari Crossroad Bible Institute (CBI) mengatakan bahwa program CBI untuk "Christmas Send A Card" (Mengirimkan Satu Kartu Natal) telah meraih sukses besar. "Kami menerima 11.800 kartu yang dapat kami kirimkan kepada para narapidana. Kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada kelompok-kelompok studi Alkitab, kelas-kelas Sekolah Minggu, keluarga, tetangga, dan segenap gereja yang telah turut berpartisipasi dalam program ini. Para narapidana juga sangat bersukacita dengan kartu-kartu tersebut." CBI telah mensuplai materi-materi kursus korespondensi Alkitab kepada ribuan narapidana setiap tahunnya. Perwakilan CBI juga mengatakan bahwa para napi membutuhkan dukungan. Oleh karena itulah, CBI ingin terus melanjutkan program pengiriman kartu ini. "Pada musim semi ini, kami merencanakan untuk bekerja sama dengan Prison Fellowship. Kami akan mengadakan program kartu Paskah. Setiap orang yang berpartisipasi bisa menandatangani kartu-kartu yang dikirimkan, memasukkannya ke dalam amplop, dan mengirimkannya ke CBI."
Sumber: Mission Network News, February 6th, 2003
Banyak keluarga telah direkrut untuk memberitakan Injil melalui Film Yesus ini. Para pekerja dari Project Film YESUS mengatakan bahwa lebih dari 25 ribu orang telah ikut ambil bagian dalam mensharingkan "Yesus" selama dua minggu perjalanan sejak tahun 1995. Dalam sebuah misi perjalanan bersama "Macedonian Project", salah satu pelayanan Project Film YESUS, Anda akan merasakan sukacita dalam mensharingkan Kristus kepada orang-orang yang belum pernah mendengarnya. Kunjungi Situs Project Film YESUS untuk memperoleh informasi lebih lanjut bagaimana keluarga Anda dapat terlibat di dalamnya.
Sumber: Mission Network News, Agustus 20, 2003
Anak-anak di Amerika Serikat yang berusia 7 - 9 tahun telah menangkap visi tentang misi penginjilan outreach dalam acara yang diselenggarakan oleh Teen Mission International. Baru-baru ini Teen Mission International mengadakan perkemahan spesial yang disebut "Peanut Boot Camp". Perkemahan ini bertujuan untuk mengenalkan penginjilan dan cara-caranya ber-PI kepada anak-anak yang akan menginjak usia remaja. Anak-anak yang masih muda ini melayani di rumah-rumah perawatan dan membuat kue-kue kering untuk kantor polisi lokal setempat. Seorang pekerja Teen Missions mengatakan bahwa salah seorang dari remaja itu telah mensharingkan Injil kepada wakil kepala polisi setempat.
Sumber: Mission Network News, July 1st, 2003
Jesus Film Project terus menjadi sarana luar biasa untuk menjangkau mereka yang terhilang di berbagai negara. Berdasarkan laporan statistik terakhir, kisah tentang Yesus Kristus telah diterjemahkan ke dalam 812 bahasa dan telah diputar di 101 negara. Ratusan terjemahan dalam bahasa-bahasa lain masih sedang dalam proses pembuatan. Sekitar 5,5 juta orang telah melihat atau mendengar Injil melalui pelayanan film YESUS. Lebih dari 185 juta orang telah menyatakan kepercayaannya kepada Kristus.
Sumber: Mission Network News, April 11th, 2003
Luis Palau Evangelistic Association (LPEA) melaporkan tentang acara "BeachFest" di Fort Lauderdale, Florida, pada tanggal 22 - 23 Maret. Perwakilan dari LPEA, Kevin Palau, mengatakan,
"Kami telah menyaksikan 300.000 orang menghadiri peristiwa tersebut. Karena itu, festival ini merupakan festival terbesar di Amerika Serikat yang pernah dilakukan oleh LPEA. Sungguh mengherankan. Kami melihat sekumpulan besar orang dari berbagai etnis. Ribuan orang memberikan respon terhadap Injil."
Palau percaya bahwa perang di Irak telah menjadi kunci dari kesuksesan tersebut.
"Respon-respon yang diterima disebabkan karena sebagian besar orang mulai memikirkan tentang masalah-masalah kekekalan."
Sumber: Mission Network News, March 25th, 2003
Program pelatihan unik bagi para pekerja pelayanan urban (kota) akan segera dilaksanakan di Philadelphia dan Chicago. Compassion International ( http://www.ci.org/ ) mengatakan banyak orang yang punya kerinduan untuk terlibat dalam pelayanan urban seringkali mengalami kesulitan untuk menemukan sumber-sumber, tuntunan, dan dukungan bagi pelayanan tersebut. Konferensi yang akan diseleng-garakan tersebut berencana untuk menyajikan pengetahuan-pengetahuan praktis untuk menjangkau anak-anak perkotaan dan juga memberikan dorongan bagi kebanyakan pekerja perkotaan yang mengalami kejenuhan.
Sumber: Mission Network News, February 24th, 2003
Worldwide Christian Schools telah terlibat dalam program-program overseas. Namun baru-baru ini mereka memfokuskan pelayanan mereka ke penampungan kumuh suku Indian yang ada di Amerika Serikat. Dale Diemen mengatakan bahwa mereka berharap dapat mendidik dan melatih para mahasiswa Lakota.
"Kami mendirikan sekolah kejuruan yang bertujuan untuk melatih keahlian dalam memimpin, membuka usaha dan bagaimana mengembangkan usaha kecil sendiri, dsb., sekaligus juga untuk lebih memahami akar budaya nenek moyang suku Indian ini."
'The Lakota Training and Leadership Institute' di Dakota Selatan merencanakan untuk membuka kelas di musim panas ini. Penyelenggara institut ini berharap mereka dapat menunjukkan kasih Allah melalui pelatihan keahlian yang diberikan, latihan-latihan pengembangan diri sendiri dan menjalin hubungan, dsb.
"Kami ingin bekerja sama dengan mereka namun tidak berarti kami mengambil alih kepemimpinan. Bekerja melayani orang-orang Lakota memang sungguh bermanfaat bagi mereka tetapi juga sekaligus mengintepretasikan kepada mereka tentang kasih Kristus dan melalui perspektif alkitabiah."
Sumber: Mission Network News, February 28th, 2003
Para remaja di Amerika Serikat sedang mengadakan gerakan besar-besaran dalam penginjilan. Lebih dari 1000 siswa baru-baru ini dilatih oleh tim "Dare 2 Share" dalam program 'Last Chance Conference' di Florida. Para remaja ini mensharingkan iman mereka kepada hampir 900 orang. Sementara itu ada 54 remaja yang terlibat dalam pelayanan World Vision dan mereka mengumpulkan 3 ton makanan untuk diserahkan kepada City Rescue Mission di Jacksonville. "Dare 2 Share" berusaha untuk memberi semangat pada generasi remaja ini untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Sumber: Mission Network News, January 16th, 2003
Gerakan-gerakan doa di seluruh Amerika Serikat merupakan pendukung bagi suatu gerakan doa utama yang bertujuan untuk memohon perlindungan Tuhan atas negara itu dari serangan teroris. "The Homeland Security Prayer Initiative" mendorong umat Kristen untuk mengadakan persekutuan doa bersama selama 91 hari sejak bulan April 2002. Dicanangkan oleh "Ministry to the Nations" (MN), gerakan doa ini semakin berkembang dengan semakin banyaknya persekutuan doa yang bermunculan, termasuk Para Pendoa Syafaat untuk Amerika (Intercessors for America), "Aglow International", "the Messianic Jewish Alliance" dan "Global Advance".
"Semenjak peristiwa tragis 9/11, aktivitas teroris di seluruh penjuru dunia semakin meningkat dan ada kemungkinan perang terjadi. Ini merupakan saat yang tepat bagi gereja-gereja di Amerika Serikat untuk mengumandangkan peringatan," kata pendiri MN, Jim Goll -- pensiunan pendeta yang mengajar doa dan pelayanan profetik internasional. Tujuan dari hal tersebut adalah "berdoa agar Roh Kudus memberikan perlindungan atas wilayah-wilayah pintu masuk ke Amerika Serikat -- bandara, pelabuhan, perkumpulan-perkumpulan publik yang besar, saluran-saluran air, instalasi militer, daerah pertanian." tambahnya.
Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-425, January 14, 2003.
Buku-buku pujian, penyaring minyak, tumpukan baju, pelajaran aljabar -- semuanya itu merupakan bagian dari Cedar Park Church di Seattle, Washington. Pendeta Joe Fuiten mengatakan, "Sekarang ini banyak gereja berpikir bahwa diri mereka adalah sebuah gereja ketika bisa mengadakan ibadah Minggu secara rutin dan punya pelayanan Sekolah Minggu. Tujuan saya adalah gereja menjadi pusat komunitas, tidak hanya di hari Minggu, tetapi juga di hari Senin sampai Sabtu -- 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu." Karena alasan itulah, Cedar Park Church mempunyai toko baju murah, pengurus dan tempat pemakaman, sebuah studio, sekolah swasta terbesar dengan 1536 murid, kelas seni tiap malam, dan delapan konselor terlatih. Untuk membantu tetangga gereja, gereja ini juga mempekerjakan empat orang ahli mekanik yang memperbaiki mobil hanya dengan biaya sebesar suku cadang yang diganti. "Kami terus mencari kesempatan-kesempatan untuk melakukan pelayanan di luar gereja." jelas Fuiten. "Para ahli mekanik itu ibaratnya sama seperti orang Samaria yang baik hati di zaman modern ini." Craig Brandenburg meninggalkan bisnis mobilnya dan beralih menjadi ahli mekanik paruh waktu, dan juga pendeta paruh waktu. "Sangat mengagumkan," kata Craig. "Setiap hari, saya menerima telepon dari orang-orang yang secara normal di luar jangkauan gereja. Kami dapat menunjukkan bahwa Kristus mengasihi mereka juga. Sejumlah orang bisa menerima Kristus dan beriman kepada-Nya melalui cara-cara pelayanan yang kami lakukan." Washington adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang jumlah gerejanya tidak terlalu banyak. Banyak gereja Protestan yang mulai menyurut. Meskipun demikian, Cedar Park Church, termasuk salah satu gereja yang sedang berkembang.
[Sumber: FridayFax, November 5, 2004]
Pokok Doa:
Pelatihan bagi perintis gereja yang diadakan oleh Evangelical Free Church of America telah berakhir tanggal 6 Oktober 2004 yang lalu. Pelatihan tersebut diadakan di Minnesota yang memakan waktu selama empat hari intensif. Materi-materi yang disampaikan meliputi permasalahan-permasalahan global yang dihadapi para perintis gereja dalam merintis sebuah gereja baru. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan ketrampilan praktis bagi para perintis gereja supaya mereka bisa melihat banyaknya panenan pada tahap perkenalan sehingga mereka bisa merintis berdirinya gereja-gereja yang sehat. Harapan dari pelatihan ini adalah melihat gereja-gereja agar bisa terus bermultiplikasi dan bereproduksi.
[Sumber: Mission Network News, October 8th, 2004]
Pokok Doa:
Akhir bulan Juli 2004 nanti, 10 gereja di Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam "vision trips" (perjalanan visi) ke Senegal. Tim ini akan mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan dari suku-suku terabaikan di Afrika Barat. Para misionaris yang sedang melayani suku-suku tersebut akan berbicara dengan Tim perjalanan ini tentang bagaimana jemaat gereja di Amerika dapat menjadi bagian estafet tanggung jawab dalam memberitakan Injil kepada suku-suku yang telah mereka adopsi.
[Sumber: Advance: May 12, 2004]
Pokok Doa:
Seiring dengan bertambah dewasanya gerakan doa, ada peran baru yang mulai muncul: para pemimpin doa mulai melatih dan menolong gereja- gereja untuk menjadi "rumah doa". The National Pastors Prayer Network (NPPN) di Amerika Serikat melaporkan:
"Hampir di setiap negara, semakin banyak pendeta dan pemimpin gereja yang memberikan respon terhadap arti pentingnya waktu doa yang bermanfaat. Para pendeta tahu bahwa usaha tersebut membutuhkan lebih dari waktu khusus atau akhir minggu (konferensi doa atau retreat) bagi sebuah gereja untuk mengembangkan pelayanan doanya menjadi rumah doa. Pengembangan ini membutuhkan seseorang untuk mengatur segala sesuatunya bagi gereja, bekerja sama dengan pendeta dan pemimpin gereja yang membantu proses transisi menuju gereja yang menjadikan doa sebagai pendorong utama yang menggerakkan gereja."
Para pemimpin doa akan memulai dengan doa yang menyatakan: dimana posisi kita sekarang ini; apa yang kita inginkan dalam jangka waktu 6 bulan atau dua tahun ke depan, dan bagaimana Allah menolong kita supaya bisa mencapainya. Para pemimpin doa membuat rencana pengembangan, mencari-cari bahan yang diperlukan, dan menyediakan pengajaran dalam bentuk implementasi. Menurut NPPN, "para pemimpin doa menyatakan bahwa membangun rumah doa adalah suatu proses -- bukannya suatu peristiwa sesaat."
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-478]
Pokok Doa:
Jutaan orang sedunia berkabung atas wafatnya mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Para pemimpin misi mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk mempengaruhi penginjilan secara positif. Penginjil dari Amerika, Sammy Tippit, yang pernah ditangkap dua kali di negara bekas Uni Soviet karena memberitakan Injil, mengatakan bahwa Allah telah memakai Reagan untuk menjawab doanya, yaitu mengantarkan runtuhnya tembok Komunisme. "Ketika Presiden Reagan mengucapkan pernyataannya yang terkenal di Berlin, ´Mr. Gorbachev, runtuhkan tembok ini,´ pernyataan ini telah memberikan dampak yang luar biasa karena pada akhirnya tembok itu bisa runtuh juga." Tippit mengatakan bahwa pernyataan itu yang mengizinkan dia masuk ke wilayah Uni Soviet dan mengadakan penginjilan di negara tersebut, dimana banyak orang telah dimenangkan bagi Kristus. Tippit percaya bahwa kebijakan-kebijakan Reagan telah memberikan inspirasi bagi pemikiran Injil. "Para penginjil menganggap Berlin sebagai ´kerajaan kegelapan´ dikelilingi oleh Tirai Besi, tapi kami melihat tirai itu mulai runtuh, sehingga mendorong terjadinya gerakan doa di wilayah- wilayah lain di dunia dan di kelompok-kelompok suku lainnya."
[Sumber: Mission Network News, June 7, 2004]
Pokok Doa:
Memberikan Alkitab kepada orang-orang yang membutuhkan di berbagai negara menjadi salah satu bagian dari program Billion Bible Campaign yang diadakan oleh Bibles for the World. Perwakilan dari Bibles for the World mengatakan bahwa banyak orang Kristen di Amerika Serikat yang mempunyai sejumlah simpanan Alkitab yang jarang dipakai. "Sekarang saatnya untuk mengajak mereka supaya berperan aktif. Tindakan pertama yang dilakukan adalah menghimbau semua penduduk Kristen di Amerika Serikat untuk mempersembahkan semua Alkitab ekstra yang mereka miliki, kemudian mengirimkannya ke negara-negara yang penduduknya berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan Alkitab sangat dibutuhkan di negara-negara tersebut." Ada sekitar 50 negara berbahasa Inggris yang saat ini membutuhkan Alkitab. Program ini tidak hanya untuk memberikan Alkitab. "Sebagian dari pelayanan misi kami adalah untuk mentransformasi cara berpikir gereja global tentang pelayanan misi. Selain individu Kristen yang mendukung pelayanan misi, kami melihat bahwa Allah telah memanggil kami untuk menolong individu-individu Kristen yang ingin menjadi misionaris."
[Sumber: Mission Network News, May 24th 2004]
Pokok Doa:
Survey yang dilakukan oleh beberapa pendeta Protestan menunjukkan bahwa persahabatan merupakan cara efektif untuk membawa dan mengenalkan seseorang kepada Kristus. Penelitian ini diprakarsai oleh American Tract Society dan dilakukan di Barna. Mereka menemukan bahwa 65% pendeta menganggap traktat sebagai cara yang bagus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya. Penampilan traktat, format, dan relevansi traktat dengan topik yang menarik merupakan faktor-faktor yang penting untuk diperhatikan. Masih dibutuhkan bantuan dari gereja-gereja untuk memikirkan secara kreatif cara-cara mendistribusikan traktat-traktat ini.
[Sumber: Mission Network News, May 14th 2004]
Pokok Doa:
Lebih dari 20.000 mahasiswa, misionaris, gereja, dan pemimpin kampus telah menghadiri konferensi Urbana 03 yang diadakan di University of Illinois pada tanggal 27-31 Desember 2003. Urbana 03 merupakan salah satu bentuk pelayanan dari InterVarsity Christian Fellowship. Menurut Direktur Urbana, Jim Tebbe, "Para mahasiswa di abad 21 akan menjadi kekuatan misionaris terbesar bagi dunia. Urbana membantu para mahasiswa untuk menemukan tempat mereka dalam misi global Allah." Tema konferensi Urbana 03 adalah "Your Kingdom Come, Your Will Be Done."
Meskipun konferensi Urbana 03 telah berlalu, namun efeknya masih dirasakan di seluruh dunia di masa sekarang dan masa mendatang. Perwakilan dari Mission Network News, Joel Hill, mengikuti Urbana 2003 dan memberikan laporan sebagai berikut. "Ketika acara penutupan Urbana 03 akan berlangsung, para anggota dari InterVarsity Christian Fellowship membagikan kartu keputusan dan komitmen kepada 20.000 mahasiswa dan para delegasi yang hadir. Scott Wilson dari InterVarsity mengatakan bahwa di akhir konprensi mereka menyusun hasilnya dan ternyata lebih dari 10.000 mahasiswa mengindikasikan bahwa mereka siap mengabdikan diri dalam beberapa bentuk pelayanan misi lintas budaya yang ada saat ini. Komitmen mereka itu semakin dipertegas. Sebagian besar peserta yang mengikuti sebenarnya pernah mempunyai pengalaman pelayanan overseas. Jadi jika saat ini mereka berkomitmen untuk terlibat dalam misi lintas budaya, mereka benar- benar memahami hal tersebut dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelayanan lintas budaya. Berita ini seperti hawa sejuk karena ada beberapa laporan yang menunjukkan bahwa hanya sedikit misionaris yang siap menjejakkan kaki dalam pelayanan misi lintas budaya dan mnggantikan misionaris yang mulai memasuki masa pensiun.
[Sumber: CMDNet Weekly Update, April 10, 2004]
Pokok Doa:
Ada ribuan bahkan jutaan anak-anak di Amerika Serikat yang memerlukan bantuan khusus. Anak-anak yang diabaikan, atau ditelantarkan, atau anak-anak yatim piatu yang biasanya mengalami beberapa tragedi. Anak-anak tersebut menarik perhatian Bethany Christian Services. Perwakilan dari Bethany Christian Services mengatakan bahwa tim mereka sedang menggiatkan program "Partners in Prayer" untuk anak-anak tersebut. "Hal ini merupakan usaha untuk melakukan rekruitmen. Sudah menjadi tanggung jawab gereja untuk menyelamatkan generasi yang terhilang ini. Jadi, 'Partners in Prayer' merupakan perkumpulan gereja-gereja yang terlibat dalam doa dan rekruitmen bagi anak-anak yang tinggal di rumah yatim piatu atau membutuhkan keluarga untuk mengadopsi mereka." Sekali masyarakat Kristen mengetahui kebutuhan anak-anak tersebut, maka mereka bersedia terlibat, mengadopsi anak-anak tersebut, dan mensharingkan tentang Kristus saat mereka mencukupi kebutuhan-kebutuhan anak-anak tersebut. "Partners In Prayer" berharap untuk mengembangkan program tersebut ke negara-negara bagian lainnya.
[Sumber: Mission Network News, March 10th 2004]
Pokok Doa:
HIV/AIDS menjadi fokus dalam konferensi di Amerika Serikat. Saat ini, ada 40 juta orang telah positif terjangkit virus HIV dan 50 juta anak menjadi yatim piatu akibat AIDS. Ini adalah masalah yang seringkali diabaikan oleh orang Kristen, terutama di Amerika Serikat. Konferensi Misi Kesehatan Global (Global Missions Health Conference) membahas masalah ini selama tiga hari mulai tanggal 10 Nopember 2005. Wakil dari Food for the Hungry, Ben Homan mendoakan supaya, "Sebagai pemimpin-pemimpin penginjilan, kita tidak hanya duduk diam dan melihat orang-orang lain merespon terhadap masalah tersebut. Kita (umat Kristen) harus bisa menjadi yang terdepan dalam memimpin usaha untuk melayani penderita AIDS. Saya sangat yakin bahwa gereja dapat bertindak dan menggiatkan peran yang Tuhan percayakan pada kita." Dengan semakin meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS, Homan mengatakan bahwa bantuan fisik dari gereja dapat juga diwujudkan dalam bentuk bantuan rohani, yang bisa jadi akan menjadi faktor kunci dalam mengendalikan penyebaran penyakit itu. "Semua orang dibentuk sesuai dengan citra Allah dan saya percaya bahwa orang yang mau mengikut Kristus tentu akan mempunyai satu keuntungan dan semangat untuk mengubah perilaku mereka."
[Sumber: Mission Network News, November 7th 2005]
Pokok Doa:
OMS mengadakan konferensi "Every Community for Christ" di Amerika. Every Community for Christ yang biasa disebut ECC adalah sebuah organisasi pelayanan milik OMS International. Dave Graffenberger yang mewakili OMS mengatakan bahwa ini adalah program besar. "Di 40 negara, terdapat lebih dari 14.000 penduduk lokal dan kami mempunyai 30 gembala yang bertindak sebagai kordinator di negara-negara itu yang berkeliling dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kerohanian mereka. Tahun lalu kami memiliki 97.000 orang yang telah menerima Kristus dan ada lebih dari 200 gereja berdiri." Satu hal yang mendukung pelayanan OMS adalah pekerja-pekerja yang giat. Pada saat ini, dia juga berdoa untuk orang-orang supaya "dapat pergi dan melihat apa yang telah Tuhan kerjakan karena hal itu akan mengubah hidup mereka, khususnya dalam cara berdoa."
[Sumber: Mission Network News, October 4th 2005]
Pokok Doa:
Open Doors USA telah meluncurkan The Lighthouse Project-China sebagai upaya untuk menyediakan 3,4 juta Alkitab, tafsiran Alkitab, buku nyanyian pujian dan sumber-sumber rohani lainnya bagi seluruh orang percaya yang ada di China tahun ini. Banyak gereja rumah bertumbuh di wilayah-wilayah terpencil yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sumber-sumber rohani tersebut. "Saat ini di China bermunculan aliran-aliran penyembahan. Karena itulah mengapa kami saat ini sedang memfokuskan diri untuk melatih pelatihan para pendeta dan pemimpin gereja." Sebagai hasilnya, pelayanan ini akan menyediakan 285.000 bahan-bahan pelajaran Alkitab dan berbagai macam fasilitas untuk mengajarkan Firman Allah. Di seluruh China, ada 8.400 pendeta, pemimpin kaum awam, guru Sekolah Minggu dan para pekerja muda yang akan di beri pelatihan. Tahun ini OD juga merencanakan untuk mengirimkan 125.000 Alkitab anak-anak dan lebih dari satu juta bahan mengajar Sekolah Minggu dan materi untuk anak muda di seluruh China. Dan lagi, pelayanan ini (THE LIGHTHOUSE PROJECT) akan mendistribusikan 24.000 "kotak musik" yang memainkan hampir 500 lagu pujian, khususnya bagi wilayah-wilayah dimana umat percayanya belum mengikuti pelatihan musik.
[Sumber: Mission Network News, June 28th 2005]
Pokok Doa:
Menurut Neil Cole, salah seorang peserta simposium yang diselenggarakan oleh Church Multiplication Associates di Los Angeles pada 25-28 April 2005, bahwa sejauh ini ada 5.000 gereja rumah telah dirintis. "Jumlah gereja rumah di Amerika meningkat, kemungkinan dua kali lipat sejak 18 bulan yang lalu, dari 2.500 menjadi 5.000 gereja rumah." Cole mengatakan, "Pertumbuhan utama berasal dari kelompok- kelompok penginjilan yang bertujuan memberitakan Injil kepada orang- orang yang tidak bergereja dan melibatkan mereka ke dalam struktur pemuridan multiplikasi." Tony dan Felicity Dale bagian dari tim yang mengatur terselenggaranya konferensi tersebut mengatakan, "Kami berharap peserta yang akan hadir pada konferensi House Church mendatang di Denver, Amerika pada 2-5 September 2005 mencapai 1.000 orang." Pada konferensi tahun lalu yang menjadi pembicara utama adalah John Eldredge; tahun ini adalah Rolland dan Heidi Baker. Mereka melihat perintisan sekitar 5.000 gereja baru di Mozambique dan negara-negara tetangga selama lima tahun terakhir ini, sama seperti yang dialami oleh Wolfgang Simson dan Neil Cole.
[Sumber: FridayFax May 13, 2005]
Pokok Doa:
Meskipun Natal sudah lewat, sebuah organisasi yang bergerak dalam penyelenggaraan kursus korespondensi Alkitab kepada para narapidana di Amerika, berterima kasih kepada pembaca Mission Network News (MNN). Perwakilan dari Crossroad Bible Institute mensharingkan tentang sukses yang dicapainya dalam melaksanakan program tersebut. "Setelah diwawancara oleh MNN, organisasinya menerima sekitar 10.000 kartu pada tahun 2003. Pada tahun 2004, ada 25.000 kartu yang diterima. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih untuk setiap pelanggan yang telah berespon terhadap program yang dilakukan. Kartu-kartu yang Anda kirimkan benar-benar memberikan dampak perubahan yang luar biasa bagi para narapidana. Sesuatu yang kecil seperti kartu Natal yang Anda kirimkan dapat memberikan warna dalam hari-hari yang dilalui para narapidana, dapat mendorong mereka untuk semakin semangat dalam mengikuti kursus Alkitab, sekaligus memberitahukan bahwa ada orang-orang di luar penjara yang peduli dengan mereka. Hal itu juga memacu mereka untuk terus setia berpegang pada imannya kepada Kristus setelah mengikuti program pemulihan melalui kursus Alkitab. Dengan demikian, suatu saat mereka bebas dari penjara, mereka bisa tampil beda dan memberikan pengaruh positif bagi orang-orang di sekitarnya."
[Sumber: Mission Network News, January 18th 2005]
Pokok Doa:
Suatu "political correctness" tengah melanda suasana Natal di AS. Keadaan tersebut ditunjukkan oleh tulisan-tulisan "selamat liburan", "selamat Natal", atau "damai di bumi" yang dipajang di toko-toko. Hal ini jelas mengaburkan makna Natal yang sejati. Sebaliknya, American Tract Society (ATS) menegaskan bahwa Yesus merupakan alasan dari segenap perayaan tersebut dan kebenaran inilah yang sedang mereka perjuangkan. Fern dari ATS berkata, "Kami memiliki kartu ucapan seukuran kartu nama. Di satu sisinya tertulis, `Selamat Natal` dengan kutipan ayat, `Seorang Juru Selamat telah lahir`. Ketika Anda membaliknya, tulisan `Selamat berlibur` telah dicoret dengan tanda `no` di depannya, lengkap dengan alamat situs www.KeepMerryChristmas.com." Situs tersebut menunjukkan makna Natal yang sesungguhnya, berita Injil. Fern menambahkan bahwa dengan kartu ini, orang-orang Kristen yang sangat pemalu sekalipun dapat menjadi saksi mata dalam masa Natal ini. Kartu ini bahkan bisa disimpan dalam saku, dompet, ransel punggung, ataupun tas pinggang. Dan setiap kali Anda ingin mengucapkan `Selamat Natal`, berikan saja kartu ini dan saya jamin bahwa Roh Kudus akan segera bekerja."
[Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
Pokok Doa:
HCJB World Radio sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Ya, mereka adalah stasiun radio misionaris, namun mereka juga inovator teknologi--yang membawa manfaat bagi radio-radio Kristen di seluruh dunia melalui pusat teknis mereka di Elkhart, Indiana. Manajer utama, David Russel mengatakan, "Pusat teknis ini dirancang dan dibangun pada tahun 1986 dengan tujuan utama membangun pemancar gelombang pendek berdaya tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu kami berpindah ke bidang baru, yaitu radio lokal. Kami memulainya dengan satu jalur transmisi berkekuatan 1 ow dan juga sistem antena." Teknologi radio digital (atau DRM) mendatang harganya mahal. Namun, Russell mengatakan bahwa itu dapat berubah. "Salah satu insinyur kami yang berada di pusat teknis menjadi orang pertama yang memiliki cara praktis untuk menerapkan teknologi DRM sebagai desain terkini. Saat ini kami memiliki modulator DRM sendiri, agar teknologi DRM bisa dipakai dengan mudah. HCJB telah membantu mendirikan radio di lebih dari 100 negara.
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Amerika Serikat -- Urbana `06 akan menolong para pelajar agar dapat membawa dunia kepada fokus. Demikian kata Paul Borthwick. Urbana `06 adalah sebuah kerjasama antara Urbana Mission Associate dengan InterVarsity Christian Fellowship. Ia mengatakan bahwa Tuhan sekarang sedang bekerja di dunia, dengan mencatat kebangunan rohani yang sedang marak sebagai kombinasi antara sejarah dan visi. "Itu adalah doa yang digabung dengan perwujudan bahwa para murid, jika mereka dapat dimobilisasi, akan dapat mengubah dunia. Sejalan dengan acara doa penuaian, satu hal yang menggugah saya di hampir setiap wilayah di dunia adalah bahwa begitu banyak acara seperti yang diadakan Urbana di seluruh penjuru dunia." Borthwik mendorong para staf InterVarsity untuk tetap mewariskan hal ini. "Ada banyak tantangan terhadap gereja kita, tantangan dari dunia yang kita diami ini. Namun, kita harus tetap kuat karena fakta membuktikan bahwa Tuhan telah bekerja dan memanggil anak-anak muda yang setia berdoa, yang memiliki komitmen pada rekonsiliasi ras, berkomitmen pada pengorbanan bahkan kerelaan mati bagi Kristus, dan mau untuk pergi ke tempat-tempat yang tak pernah didengar sebelumnya."
[Sumber: Mission Network News, Juni 2006]
En-Gedi Resource Center mengadakan program pelajaran Alkitab dengan cara mempelajari daerah dan budaya di Alkitab. Direktur eksekutif En-Gedi, Bruce Okkema mengatakan En-Gedi diambil dari nama oasis di padang pasir sebelah selatan Israel. "Di sana, air muncul dari tanah dan memberi kehidupan. Kami ingin hal itu menjadi gambaran pelayanan kami dalam hal menunjukkan kepada orang-orang tentang kekayaan yang dimiliki Alkitab, yang bisa memberikan kehidupan. Alkitab bisa menjadi air hidup bagi kehidupan pribadi mereka." Hampir 2000 orang di 35 negara mendapatkan pelajaran Alkitab lewat email. Okkema mengatakan mereka baru mulai melakukan penjangkauan dengan cara yang lebih praktis dengan membangun saluran penyaringan air di Afrika lewat Water Missions International. "Organisasi ini sedang mencari kerja sama dalam melakukan pelayanan sehingga peralatan mereka dapat dipasang dalam nama Yesus dan dipakai tidak hanya sebagai bentuk bantuan kemanusiaan, tapi juga kesempatan untuk membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya."
[Sumber: Mission Network News, January 10th 2006]
Organisasi Adventures In Missions melanjutkan pengiriman tim-tim ke pantai teluk untuk memberi bantuan. Dari markas kami di pinggiran kota New Orleans, para sukarelawan rela membayar harga dan pergi ke mana saja -- dari jalan-jalan yang tertimbun lumpur sampai rumah- rumah yang hancur. Untuk kemudian pelan-pelan membangun kembali rumah dan kehidupan mereka.
Ketika Gus, salah satu sukarelawan penolong korban topan Katrina, berjalan di sepanjang jalan yang telah rusak untuk menyingkirkan sampah-sampah, dia pun menemukan beberapa bagian robekan Alkitab. Saat ia memasukkannya ke dalam kantong sampahnya, dia merasa sedih karena telah membuang Firman Tuhan. Beberapa menit kemudian, dia menemukan robekan lain, dan sekali lagi membuangnya ke wadah yang ia bawa. Sampai saat untuk ketiga kalinya ia menemukan robekan Alkitab lain, ia merasa bahwa Tuhan sedang mencoba mengatakan sesuatu pada dia. Ia pun dibawa ke 2Timotius 1 yang berbicara tentang sukacita dan kesetiaan pada apa yang Tuhan perintahkan pada kita. Gus tidak begitu yakin jika ia dapat membagikan apa yang hatinya rasakan tersebut kepada rekan sukarelawannya yang lain pada malam itu di markas, namun ia lalu berani melakukannya.
"Tuhan telah mengangkat rohku dari atas lumpur," katanya. Untuk sesaat ia terdiam, dan kemudian ia pun melanjutkan: "Aku adalah salah satu korban yang selamat dari tragedi 11 September. Ketika aku lari dari gedung yang terbakar saat itu, aku kehilangan Alkitabku. Saat aku menemukan beberapa robekan Alkitab waktu membersihkan jalan tadi, aku pun membayangkan jika ada seseorang yang juga menemukan sisa-sisa Alkitabku di antara puing-puing gedung dan mungkin itu juga akan menguatkan orang tersebut dengan cara yang sama."
[Sumber: seth(at)adventures.org, December 2005]
Pokok Doa:
AS (MNN)-- Sebuah gereja yang sedang berkembang di Amerika Utara telah mengganti konsumerisme dengan belas kasih di hari Natal, dan kegiatan ini disebut dengan "Advent Conspiracy". Stan dari Living Water International (LWI) berkata bahwa konspirasi itu terjadi saat koalisi pendeta menyadari ancaman terbesar terhadap gereja Amerika. "Konsumerisme mungkin merupakan salah satu ancaman terbesar bagi gereja-gereja di Amerika; konsumerisme menyimpangkan ajaran kekristenan. Ironisnya, konsumerisme justru terjadi pada saat Natal. Orang-orang yang ikut budaya konsumerisme lebih fokus untuk menerima hadiah, yang dibeli dari uang tabungan, daripada memberi." Stan juga mengatakan bahwa organisasi seperti LWI menemukan cara memanfaatkan uang itu untuk mengasihi dengan cinta kasih Tuhan. "Kita cenderung merayakan Natal dengan berbelanja di mal. Akan seperti apa jadinya jika kita menggunakan dana belanja itu untuk mendanai proyek air bersih? Bandingkan pemborosan yang digunakan untuk membeli hadiah Natal dengan kebutuhan pokok akan air bersih."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10553 |
Pokok Doa
Kehidupan kampus dan tugas misi adalah dua dunia yang tergabung menjadi sebuah tantangan yang sederhana. Laura dari MNN, seorang mahasiswi Grand Valley State University, mengatakan bahwa sebuah proyek baru yang menggabungkan antara studi dan menerjemahkan Alkitab sangat menarik kawan-kawan sebayanya. "Dua puluh mahasiswa/i Kristen Hinds Community College (HCC) di Mississippi menanggapi tantangan tersebut dengan menyumbangkan 22 dolar bulan Oktober yang lalu. Ini adalah bagian dari proyek WordWinds International yang disebut Operation 22. Untuk setiap 22 dolar yang disumbangkan, akan ada satu ayat Alkitab yang dapat diterjemahkan. Gary, Direktur Baptist Student Union, mengatakan bahwa meski mereka memiliki sedikit waktu selama semester itu, mereka tidak ingin buang waktu. "Mereka ingin aktif dalam iman mereka, jadi kami memberi kesempatan apa pun untuk aktif dalam misi, entah itu pelayanan misi lokal atau misi liburan musim semi atau bahkan kesempatan misi jangka pendek selama liburan musim panas. Kami ingin menghadirkan sebanyak mungkin kesempatan seperti itu kepada mereka. Ini hanyalah salah satu cara untuk para mahasiswa/i terlibat dalam misi dan menjadi bagian dari apa yang dikerjakan Tuhan di bumi ini," jelasnya.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10508 |
Pokok Doa
Ada begitu banyak wanita yang berjuang mengarungi hidup saat suami mereka sedang dalam tugas kemiliteran. International Bible Society/Send the Light menyediakan Alkitab bagi mereka. Buku berjudul "Finding Hope Beyond the Battle" berisi tiga belas kesaksian istri-istri tentara tentang bagaimana Tuhan menyertai mereka melalui masa-masa sulit. Chuck, seorang pensiunan pendeta militer, mengatakan, "Pada akhir setiap kesaksian terdapat ayat referensi beserta nomor halamannya untuk mengarahkan pembaca ke Alkitab untuk membantu dan menguatkan mereka menghadapi masalah yang sedang mereka alami. Contohnya, istri-istri tentara sering kali marah jika suami mereka ditugaskan dalam misi kemiliteran lebih dari sekali. Chuck ingin menjangkau banyak orang dengan Injil untuk pertama kalinya. "Kami berharap dapat membawa keluarga-keluarga tentara yang biasanya bukan Kristen, atau pembaca Alkitab, kepada firman Tuhan." Alkitabnya akan dibagi-bagikan. Dana yang ada memungkinkan salinan pertama Alkitab dapat tersedia secara gratis dan diberikan kepada semua pendeta militer. Dukunglah pelayanan ini dalam doa.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10264 |
Pokok Doa
Sejauh ini, film JESUS adalah film yang paling banyak dialihbahasakan ke beragam bahasa dalam sejarah dunia. Milyaran orang telah melihat film itu dan ratusan juta orang menerima Yesus setelah melihatnya. Doug, salah seorang yang terlibat dalam pembuatan film JESUS, mengatakan bahwa mereka sekarang sedang merayakan film JESUS yang diterjemahkan dalam seribu bahasa. "Bahasa keseribu adalah bahasa Lanka Kol, sebuah bahasa yang dituturkan oleh sebuah kelompok masyarakat di Asia Selatan yang jumlahnya sekitar seribu orang." Kelompok masyarakat itu tinggal di daerah di mana orang-orang Kristen dianiaya. Meski demikian, Doug mengatakan, "Suku itu memercayai animisme. Penerjemah utama bahasa suku itu mengatakan bahwa mereka sangat terbuka, namun mereka belum bisa melihat materi kerohanian yang tersaji dalam bahasa mereka sendiri." Doug mengatakan bahwa tugas mereka belum selesai. "Target kami sebenarnya adalah menerjemahkan film itu ke setidaknya lima ratus bahasa lagi, bahasa-bahasa yang dituturkan oleh seribu orang atau lebih. Dan tugas itu akan semakin berat seiring kami mencoba menjangkau kelompok masyarakat yang semakin kecil."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10232 |
Pokok Doa
Bersyukur untuk anugerah Tuhan yang memberikan film JESUS sebagai sarana untuk memperkenalkan kasih-Nya kepada suku-suku bangsa yang belum mendengar kebenaran.
Berdoa untuk Doug dan tim pembuat film JESUS yang masih akan menerjemahkan film ini ke dalam lima ratus bahasa lagi. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan hikmat sehingga film ini bisa selesai dengan baik.
HCJB Global bekerja sama dengan mahasiswa teknik di LeTourneau University untuk menghasilkan penerima radio digital. Mengapa digital? Kejelasan penyiaran jauh lebih baik daripada radio telegram. Alat penerima baru ini juga tidak akan terlalu mencolok di negara yang melarang adanya radio. "Di negara-negara tertutup, jika Anda memasang satelit di rumah Anda, itu berati Anda menjebloskan diri Anda sendiri ke penjara. Radio digital tidak seperti itu. Jadi, alat ini memungkinkan kita untuk menjangkau orang-orang di negara-negara tertutup dengan lebih mudah." Penerima ini juga akan membantu mereka yang menggunakan siaran HCJB untuk penyelidikan Alkitab. "Kepala-kepala suku akan memanggil masyarakatnya untuk bersama-sama mendengarkan radio di malam hari untuk mempelajari Alkitab dengan lebih dalam lagi; seperti layaknya menempatkan misionaris di setiap rumah. Penting sekali untuk membuat penerima itu lebih menarik bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10069 |
Pokok Doa
IBS-STL sedang menyusun usaha-usaha mereka untuk membantu pendistribusian Alkitab dan literatur di seluruh daerah Amerika Selatan. Steve dari IBS-STL baru saja diangkat sebagai Global Publisher di organisasi itu. Steve mengatakan bahwa daerah selatan merupakan daerah yang strategis karena perubahan di seluruh komunitas Kristen. "Tak lama lagi, mungkin sekitar 70% populasi penginjilan di dunia akan ada di seluruh daerah selatan, seperti Amerika Latin, Afrika, Cina, dan Asia Selatan. Hasilnya, apa yang kita lihat adalah meningkatnya kebutuhan Alkitab dan literatur Kristen dalam masyarakat di seluruh dunia yang tidak memiliki jalan untuk mendapatkannya." Steve mengatakan bahwa meningkatnya jumlah Alkitab yang sudah diterjemahkan merupakan prioritas yang utama, namun mencetak Alkitab tidak akan menjadi satu-satunya fokus mereka. "Beberapa orang akan mengakui bahwa sebanyak 70% orang di daerah selatan adalah orang-orang yang buta aksara. Sehingga kami harus mulai agresif dalam membuat produk-produk yang dapat digunakan secara multimedia supaya firman Allah dapat disebarkan sebagaimana mestinya."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10023 |
Pokok Doa
Begitu Hollywood memasuki musim panas, traktat-traktat "Pirates of the Caribbean", "Spiderman", "Evan Almighty", dan "Shrek the Third" menjadi cara yang tepat untuk membahas film yang dilihat oleh setiap orang itu sambil membagikan berita Injil. Donna Skell mengatakan," Shrek benar-benar mencoba mencari tahu siapakah yang benar-benar menjadi sahabat-sahabatnya. Dengan demikian, film ini bisa menjadi cara yang tepat bagi semua orang untuk tahu bahwa Yesus Kristus adalah sahabat mereka. Ia ada bersamamu sekarang, besok, dan selalu, dan ini merupakan analogi yang tepat." Film muncul dan dilupakan, tetapi traktat dalam bentuk film merupakan cara yang tepat untuk menggabungkan tren yang sedang muncul dengan pesan abadi. "Ada banyak hal di sekitar kita, ada banyak kertas yang seharusnya mereka perhatikan, tetapi mereka abaikan. Tetapi bila kita bisa memberikan sesuatu yang abadi di tangan mereka, seperti Alkitab dan berita Injil, saya benar-benar yakin bahwa Tuhan akan memberkatinya."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10012 |
Pokok Doa
Doakan agar usaha-usaha penginjilan di Amerika dengan menggunakan cerita-cerita film Hollywood melalui traktat-traktat ini menjadi kesempatan bagi orang-orang Amerika untuk menemukan kebenaran Kristus.
Berdoalah bagi gereja-gereja yang dihimbau agar mereka dapat ikut terlibat dalam aksi penginjilan ini dan dapat menggerakkan jemaat untuk turun ke jalan dan membagikan Kabar Sukacita.
Meskipun musim semi belum sepenuhnya berakhir di Amerika, kegiatan misi jangka pendek musim semi yang diadakan oleh organisasi kemanusiaan International Aid (IA) sudah berakhir. Kurt dari IA mengatakan bahwa kegiatan itu berhasil; mereka mengirimkan tujuh kelompok ke pegunungan-pegunungan di Honduras. "Dengan adanya para relawan ini, kami memasang 63 buah penyaring air, membangun sebelas tungku Lorena, dan mendirikan sepuluh kakus di desa-desa tersebut." Meskipun penting untuk menyediakan keperluan fisik, namun Kurt mengatakan bahwa bukan hanya itu yang mereka pedulikan. "Tugas kami adalah mengimani apa yang dikatakan dalam Matius 25, yaitu merawat "yang paling hina" untuk memenuhi tugas dalam Matius 28, yaitu memuridkan. Sebagai bagian dari perjalanan ini, saya dan istri mengadakan pendidikan ekstensif tentang mandat alkitabiah untuk merawat orang-orang miskin." Para anggota tim kembali dengan membawa perubahan. Seorang anak muda berumur tujuh belas tahun telah membentuk suatu kelompok pelayanan untuk melayani golongan miskin yang ada di daerah tersebut. Berdoalah agar kegiatan ini akan menggerakkan hati orang lain.
Sumber | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9927 |
Pokok Doa
Bersyukur untuk tujuh kelompok misi jangka pendek musim semi yang baru saja pulang dari Honduras. Kiranya semua kegiatan yang sudah mereka kerjakan di sana benar-benar merepresentasikan kasih Tuhan yang membekas di hati penduduk setempat.
Doakan organisasi International Aid sebagai penyelenggara misi jangka pendek ini agar setiap tahun mereka dapat menggerakkan jemaat dari berbagai gereja di Amerika untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.
A S -- G R E E N B U R G
Greenburg, Kansas, hancur disapu angin tornado mematikan di bulan Mei 2007. Bill dari Christian Reformed World Relief Committee berada di tempat kejadian. Di sana, dia bertemu dengan para pimpinan dari organisasi pelayanan lain dan masyarakat setempat untuk membahas rencana jangka panjang. "Biasanya kita akan mengirim tenaga untuk membersihkan dan melakukan perbaikan. Namun, sekarang ini semuanya tidak diperlukan -- buldoser yang membersihkan dan menyingkirkan puing-puing dari jalanan. Kehancuran ini sangat merata. Jadi, masalahnya bukan memperbaiki atap atau membersihkan ruang bawah tanah seseorang. Ini lebih daripada itu." Bill mengatakan bahwa selain pekerja fisik, ada juga pekerja rohani. "Kami datang kepada masyarakat secara konsisten untuk menunjukkan kasih Kristus. Pada kenyataannya, banyak anggota kami yang kembali melayani karena mereka merasa diberkati dengan menjangkau orang-orang dan memberikan harapan bagi mereka yang masih bertahan hidup dan kehilangan segala sesuatu, yang kadang-kadang lebih penting daripada membangun rumah untuk mereka.
Sumber: Mission News, Mei 2007
Berita Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9887
Pokok Doa
Berdoa untuk penduduk Kansas yang tertimpa bencana alam berupa angin tornado baru-baru ini. Biarlah Tuhan menolong mereka dengan memberikan penghiburan dan pengharapan baru untuk hidup mereka selanjutnya.
Doakan panitia Christian Reformed World Relief dalam pelayanan mereka memberikan bantuan semampu mereka. Kiranya, mereka juga menjadi contoh bagi organisasi-organisasi lain agar bersedia bergandengan tangan untuk saling membantu membangun daerah ini dari kehancuran fisik dan mental.
A S -- M I S S O U R I
Sebuah organisasi sipil di Amerika sedang mengupayakan perluasan pelayanan untuk anak-anak yatim piatu ke luar negeri. Missouri Rotary District 6040 mengumpulkan 18.000 pasang sepatu baru untuk Buckner International`s Shoes untuk program Orphan Souls. Mereka juga menyumbang seribu pasang kaus kaki dan uang sejumlah $8.000 untuk membantu biaya pengapalan. Sepatu-sepatu ini menjadi sarana bagi Buckner dan para relawan "tim sepatu" untuk memberitakan Injil. Diperlukan lebih banyak lagi orang-orang yang bersedia mengumpulkan sepatu dan mengirimkannya. Apakah Anda juga bersedia membantu?
Sumber: Mission News, Mei 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9919
Pokok Doa
Di Amerika, Hari Doa Nasional (National Day of Prayer) yang ke-55 jatuh pada tanggal 3 Mei. Pada hari tersebut, orang-orang percaya akan berkumpul bersama di bawah naungan tema "America, Unite in Prayer" (Amerika, Bersatu dalam Doa). National Bible Reading Marathon, yang bekerja sama dengan Bible Pathway Ministries, adalah anggota tetap dari acara tersebut. Barbara dari Bible Pathways mengatakan bahwa mereka akan membaca Alkitab dengan suara keras lembar demi lembar. Tapi yang terpenting, "Ini adalah cara agar orang-orang bisa bersekutu bersama. Acara ini terbuka untuk semua denominasi. Acara ini juga merupakan usaha komunitas untuk bersekutu bersama dan memberitakan firman Tuhan di lokasi umum, seperti yang banyak dilaksanakan di Washington dan di ibukota-ibukota negara bagian lainnya." Barbara menegaskan bahwa acara ini berpeluang untuk memberikan dampak yang luar biasa. "Kami berdoa untuk setiap koordinator, untuk setiap orang yang menghadiri acara ini, dan yang terutama, untuk setiap orang yang mendengarkan. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka akan membaca Alkitab secara terus-menerus di samping penjara. Sewaktu-waktu, bila (mereka) diizinkan, para narapidana akan menengok ke luar jendela, melihat, dan mendengarkan."
Sumber: Mission Network News, April 2007
Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9845
Pokok Doa
Terorisme di Irak yang terjadi selama kurun waktu terakhir telah menewaskan lebih dari dua ratus orang tentara Amerika. Siapa yang bertanggung jawab? Mereka mengatakan kelompok agama fundamental. Tetapi yang menarik adalah Allah tertarik untuk menjamah hidup orang-orang dalam kelompok tersebut. Aril, seorang penginjil dari Norwegia yang disponsori oleh The Bridge International telah mengadakan pekabaran Injil dengan menggunakan program kreatif di internet. "Yang membuat saya terkejut dan benar-benar tak percaya adalah respons yang sangat besar justru dari orang-orang Arab di Amerika Serikat dan Kanada. Dalam beberapa bulan terakhir ini, ada lebih dari 30.000 orang Arab yang tinggal di Amerika Utara yang telah memberi respons dan tertarik untuk diselamatkan dan ingin mendengar Injil." Menurut Aril, orang-orang Arab yang tinggal di Amerika Serikat siap menerima Injil. "Ini adalah ladang yang sudah siap dituai. Kita dapat membawa mereka kepada Injil dan Injil akan membuat orang-orang itu mencintai damai. Jadi, saya sedikit terkejut karena hanya sedikit orang Amerika -- termasuk para penginjil yang hebat di televisi -- yang tidak memberi perhatian kepada orang-orang Arab ini." Aril percaya banyak orang yang lelah terhadap kekerasan dan sekarang mereka mencari kedamaian. Dan mereka mendapatkan kedamaian itu di dalam Kristus.
Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9684
Pokok Doa
Mahasiswa sekarang ini menghadapi risiko kecanduan seks dua kali lebih besar dibanding rata-rata orang Amerika lainnya. Kondisi ini disebabkan oleh tersedianya pornografi di internet. Celakanya, kondisi tersebut juga dikarenakan pornografi merupakan bagian dari kehidupan banyak mahasiswa, ujar Tony dari Campus Crusade for Christ. "Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perekrutan staf baru dan para misionaris yang pergi ke negara-negara lain. Bagaimana kita bisa membantu mereka menghadapi unsur pornografi dan seks dalam kehidupan mereka?" Campus Crusade menawarkan seminar tentang bahaya pornografi. Tony mengatakan bahwa tantangan pelayanan mereka adalah membantu para pelajar menemukan hubungan yang berarti, bukan hubungan yang hampa. Tidak hanya itu, "Seksualitas dan kerohanian merupakan dua hal yang berhubungan erat. Kami harus memulihkan kedua hal tersebut dalam kehidupan mereka. Kami ingin semua orang memiliki hubungan pribadi dengan Allah melalui Yesus, tapi semuanya itu akan terjadi saat Tuhan menyucikan dan mengampuni mereka."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Amerika -- Ada banyak negara yang bersikap tidak bersahabat dengan orang Kristen, namun tren itu kini mulai berubah. Orang Kristen mulai melayani dengan cara-cara yang menarik agar mereka bisa diterima. Mission Aviation Fellowship (MAF) adalah salah satu organisasi yang menerapkan cara-cara tersebut. "Kebanyakan negara tidak dengan tangan terbuka menerima misionaris Kristen masuk ke negaranya untuk menerjemahkan Alkitab atau merintis gereja atau semacamnya," ujar Ron dari MAF. "Namun, bila Anda memberikan suatu pelayanan kepada mereka, Anda akan diizinkan untuk berada di negara tersebut," sambungnya lagi. Cara ini memudahkan para misionaris untuk masuk ke negara-negara di Afrika Utara dan Asia Tengah. Namun, Ron mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak orang sejak mereka menjadi "lebih proaktif untuk pergi ke daerah yang belum pernah didatangi -- membuka daerah tersebut dan mengizinkan kelompok-kelompok lain untuk melakukan jenis kegiatan kemanusiaan lainnya di negara yang tidak mau menerima kegiatan pengabaran Injil yang biasa," tutur Ron.[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Pada tanggal 25 Mei lalu, ribuan siswa SMU dan mahasiswa dari seluruh Amerika Serikat berkumpul di tengah-tengah negara dari pagi sampai sore untuk mengikuti PARADISE, sebuah kebaktian penyembahan khusus tanpa menampilkan kelompok musik, pembicara, atau produk terkenal apapun. Di lapangan terpencil seluas 240 hektar di La Cygne, pinggiran kota sepi, empat puluh mil sebelah barat daya Kansas City, Kansas, para siswa menghabiskan waktu sehari penuh untuk memfokuskan diri menyembah Yesus Kristus dalam pujian, doa, pembacaan Alkitab, dan persekutuan dengan saudara seiman yang lain. Tidak ada kaos, CD, atau makanan yang dijual atau dipromosikan selama kegiatan itu berlangsung. Panitia menjelaskan, "PARADISE bukanlah tentang popularitas, uang, atau maksud-maksud tertentu. PARADISE digelar untuk membawa generasi ini bersama-sama mengalami Tuhan, mengagumi kuasa-Nya, dan membangkitkan bangsa ini untuk kembali kepada-Nya." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Judul artikel | : | World Christian Report |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok Doa:
Mari satukan hati berdoa bagi dampak dari kebaktian penyembahan PARADISE yang telah diadakan di Kansas City, kiranya dapat menjadi langkah maju kebersatuan umat Tuhan di Amerika.
Mohon dukungan doa, supaya ada gerakan terjadi di antara anak-anak muda yang menyembah Tuhan bersama-sama itu sehingga hati mereka dibangunkan untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan berani hidup menjalankan panggilan Tuhan.
Pada tanggal 25 Mei, ribuan siswa SMU dan mahasiswa dari seluruh Amerika Serikat berkumpul dari pagi sampai sore untuk mengikuti "PARADISE", sebuah kebaktian penyembahan khusus yang tidak akan menampilkan kelompok musik, pembicara, atau produk terkenal apapun. Di lapangan yang terpencil, seluas 240 hektar di La Cygne, kota pinggiran yang sepi, kira-kira empat puluh mil sebelah barat daya Kansas City, Kansas, para siswa menghabiskan waktu sehari penuh hanya untuk memfokuskan diri menyembah Yesus Kristus dalam pujian, doa, pembacaan Alkitab, dan persekutuan dengan saudara seiman yang lain. Tidak ada kaos, CD, atau makanan yang dijual atau dipromosikan selama kegiatan itu berlangsung. Panitia, RR, menjelaskan, "PARADISE bukanlah tentang popularitas, uang, atau maksud-maksud tertentu. PARADISE digelar untuk membawa generasi ini bersama-sama mengalami Tuhan, mengagumi kuasa-Nya, dan mungkin membangkitkan bangsa ini untuk kembali kepada-Nya." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Judul asli artikel | : | Unique Worship Event to Focus Solely on Jesus |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok Doa:
Mari satukan hati berdoa agar melalui PARADISE di Kansas City ini semangat penyembahan kepada Tuhan Yesus Kristus sungguh-sungguh menular di antara para siswa SMU dan mahasiswa Tuhan di mana pun mereka berada.
Berdoa juga supaya terjadi kebangunan rohani, bukan hanya di antara anak-anak muda, tapi juga masyarakat Amerika sehingga mereka boleh sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan dan hidup menurut apa yang Ia firmankan.
Bulan April ditetapkan sebagai Bulan Perlindungan Anak Nasional (National Child Abuse Prevention Month) dan Buckner Internasional membantu mempropagandakan program tersebut. Pada bulan ini dan sepanjang tahun ini, mereka berupaya membantu anak-anak keluar dari kesulitan dan memasukkan mereka dalam keluarga Kristen yang taat.
Dengan tinggal bersama keluarga Kristen, anak-anak dapat melihat kasih Kristus dinyatakan setiap hari. Hal ini dapat mengubah hidup mereka selamanya. Buckner Internasional merupakan organisasi kemanusiaan nonprofit rohani terbesar di Amerika Serikat. Empat ribu anak telah ditempatkan di rumah-rumah permanen sejak mereka memulai pelayanan mereka pada tahun 1884. Mereka membantu anak-anak yang hidup dalam bahaya, baik di Amerika maupun seluruh dunia.
Di negara-negara lain, anak-anak yatim piatu biasanya dikeluarkan dari panti asuhan saat mereka berusia enam belas tahun. Mereka tidak dibekali dengan pendidikan ataupun keahlian karena mereka telah menjadi yatim piatu selama hampir seumur hidupnya.
Kadang-kadang anak-anak ditempatkan di asrama karena orang tua masih belum mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Dalam 78,4% kasus kekerasan terhadap anak, ternyata para orang tualah yang menjadi pelakunya. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari | : | Mission News Network, April 2008 |
Alamat URL | : | http://www.MNNonline.org/article/11077 |
Pokok Doa:
Sebuah organisasi pengembangan disosialisasikan oleh situs internet jaringan sosial.
"Compassion International dianugerahi MySpace Impact," kata Chris Giovagnoni dari Compassion. "Itu adalah penghargaan yang dianugerahkan oleh MySpace, situs jaringan sosial, bagi organisasi-organisasi yang ada di MySpace dan yang mencoba mengubah dunia.
Menurut Giovagnoni, mereka bersaing dengan dua organisasi lain, dan melalui suara rekan-rekan Compassion International di MySpace, mereka mendapat penghargaan dalam kategori kemiskinan dan bantuan.
Penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk uang. "Anugerah tersebut berupa sepuluh ribu dolar," katanya, "dan sejumlah fasilitas di MySpace yang sangat berguna bagi kami untuk menyampaikan pesan yang ingin kami sampaikan, seperti apakah Compassion itu dan apa yang membuat Compassion berbeda."
Compassion bukan hanya melayani orang Kristen. Giovagnoni berkata bahwa penghargaan itu adalah untuk mendorong orang-orang yang belum percaya agar tertarik dengan pelayanan mereka dan memungkinkan Compassion untuk membagikan iman mereka pada Kristus. "Saat kami berdiskusi dengan orang-orang non-Kristen, mereka berteman dengan kami dan biasanya mengatakan, `Saya adalah seorang agnostik` atau `Inilah yang saya percayai, tapi saya percaya bahwa yang kalian lakukan sungguh menakjubkan.` Jadi kami benar-benar menjamah orang-orang itu."
Compassion mengizinkan rekan-rekan MySpace-nya untuk memutuskan akan digunakan untuk apa uang tersebut. Mereka sepakat menggunakannya untuk Child Survival Program yang diadakan untuk memerangi tingkat kematian bayi di daerah di mana mereka melayani. Setiap hari, hampir 28.000 anak balita meninggal karena penyakit-penyakit sepele. Uang yang ada akan membantu tersedianya imunisasi, nutrisi, dan pendidikan bagi orang tua dan lainnya.
Giovagnoni mengatakan bahwa bergabung dengan MySpace akan membantu generasi berikutnya memahami kebutuhan anak-anak di seluruh dunia, dan yang paling penting, mengupayakannya. "Jaringan sosial memungkinkan kami untuk mendorong satu orang untuk melakukan sesuatu dan kemudian berlipat ganda." (t\Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Februari 2008 |
Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10883 |
Pokok doa:
Doakan Compassion International yang melayani anak-anak dan orang yang tidak mampu secara ekonomi, agar Tuhan memberkati sehingga kasih Tuhan nyata melalui pelayanan mereka.
Doakan juga untuk Child Survival Program yang sedang berupaya memerangi tingkat kematian bayi, agar Tuhan memberi kekuatan dan mengirim orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya sehingga setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Doakan untuk setiap orang, khususnya orang percaya dan gereja Tuhan, agar memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan.
Compassion International dianugerahi MySpace Impact, kata Chris Giovagnoni dari Compassion. "Itu adalah penghargaan yang dianugerahkan oleh MySpace, situs jaringan sosial, bagi organisasi-organisasi yang ada di MySpace dan yang mencoba mengubah dunia." Menurut Giovagnoni, mereka bersaing dengan dua organisasi lain, dan melalui suara rekan-rekan Compassion International di MySpace, mereka mendapat penghargaan dalam kategori kemiskinan dan bantuan.
Penghargaan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga sejumlah fasilitas di MySpace yang sangat berguna bagi mereka untuk menyampaikan pesan kepada dunia. Misalnya, apakah pelayanan Compassion itu dan apa yang membuat Compassion berbeda dengan organisasi kemanusiaan yang lain.
Compassion bukan hanya melayani orang Kristen. Giovagnoni berkata bahwa penghargaan itu adalah untuk mendorong orang-orang yang belum percaya agar tertarik dengan pelayanan mereka, yang memungkinkan Compassion untuk membagikan iman Kristen kepada mereka. "Saat kami berdiskusi dengan orang-orang non-Kristen, mereka berteman dengan kami dan biasanya mengatakan, `Saya adalah seorang agnostik` atau `Inilah yang saya percayai, tapi saya percaya bahwa yang kalian lakukan sungguh menakjubkan.` Jadi kami benar-benar menjamah orang-orang itu."
Compassion sepakat menggunakannya untuk "Child Survival Program" yang diadakan untuk memerangi tingkat kematian bayi di daerah di mana mereka melayani. Setiap hari, hampir 28.000 anak-anak balita meninggal karena penyakit-penyakit sepele. Adanya uang akan membantu tersedianya imunisasi, nutrisi, dan pendidikan bagi orang tua dan lainnya. Giovagnoni mengatakan bahwa bergabung dengan MySpace akan membantu generasi berikutnya untuk memahami kebutuhan anak-anak di seluruh dunia, dan yang paling penting, mengupayakannya. "Jaringan sosial memungkinkan kami untuk mendorong orang-orang untuk melakukan sesuatu dan kemudian berlipat ganda." (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Februari 2008 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10883 |
Pokok doa:
Setiap orang yang bepergian melalui bandara di Washington D.C dapat mengakses film Jesus selama 24 jam. Pendeta senior Ralph Benson, Direktur Metropolitan Washington Interfaith Chapels, berdoa dengan dua puluh orang setiap harinya di bandara. Dia berkata bahwa proses penginjilan sering kali terjadi ketika para pekerja bandara melihat film ini. "Mereka akan duduk dan menonton film, dan mereka akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai film tersebut. Ada beberapa pendeta yang, tergantung dari pertanyaan yang muncul, akan membagikan traktat, renungan, dan memimpin mereka kepada Kristus dan kemudian menindaklanjutinya." Bandara juga menyediakan ruang kapel untuk mendukung pelajaran Alkitab di bandara yang merupakan sebuah alat untuk menindaklanjuti mereka yang memiliki pertanyaan. Dengan memenuhi kebutuhan semua komunitas kepercayaan, pintu pun terbuka lebar. Seorang non-Kristen meminjam salinan film Jesus, dan setelah beberapa bulan, ia mengambil keputusan untuk menjadi orang Kristen. Itu adalah hal yang luar biasa, apalagi sejak lahir ia telah patuh pada agamanya yang lama. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10649 |
Pokok doa
Ada hubungan antara pelayanan, penerjemahan Alkitab, siswa-siswi pelajar, dan celana jeans (simbol busana santai). Earl Garland adalah pimpinan Northeast Christian Academy di Kingwood, Texas. Dia berkata, "Ini adalah tahun ketiga bagi para siswanya untuk menyelenggarakan program Denim Dollar Days bagi WordWinds International." Para pelajar akan mendapat hak istimewa dengan tidak memakai seragam sekolah saat mereka memberi satu dolar atau lebih. Hal itu dilakukan untuk memberi mereka kesempatan berpakaian santai saat sekolah dan sebagai gantinya, mereka mendukung pelayanan misi. "Kami mengumpulkan uang untuk dana menerjemahkan, khususnya untuk penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Tembe." Mereka memulainya dengan mengundang pembicara dari organisasi misi untuk menjelaskan tentang pelayanan misi yang mereka lakukan. Sejauh ini, mereka telah mengumpulkan sekitar 1.500 dolar Amerika untuk penerjemahan Alkitab dalam bahasa Brasil. Garland mengatakan, meski menerjemahkan Alkitab bukanlah satu-satunya proyek misi mereka, namun WordWinds adalah bagian dari rencana jangka panjang. "Hal ini dilakukan agar para pelajar tidak hanya memikirkan lingkungan diri mereka sendiri saja. Kami memberikan informasi mengenai pelayanan misi kepada masyarakat dan para siswa, dan itu membuat mereka memberikan sumbangsih yang lebih baik atas apa pun yang pelayanan misi lakukan."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10652 |
Pokok doa
Doakan untuk setiap anak muda dan siswa di Amerika Serikat, agar memiliki kepedulian terhadap pelayanan misi dan mau terlibat dalam mendukung pelayanan misi, baik dalam dana, daya, maupun doa.
Berdoalah untuk WordWinds yang memiliki proyek penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Tembe di Brasil. Mintalah agar Tuhan memberi hikmat dan pencerahan kepada para tim selama mengerjakan proyek tersebut sehingga dapat selesai dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Berdoa untuk masyarakat Tembe di Brasil agar mereka segera dapat memiliki dan membaca Alkitab dalam bahasa yang mereka kuasai. Biarlah Firman Tuhan boleh menjadi pelita bagi hidup mereka.
Oktober lalu, para pemimpin dari berbagai organisasi Kristen berkumpul di Colorado Springs, Colorado, untuk pertemuan kelompok Hari Doa Nasional (National Day of Prayer, NDP). Pimpinan Bible Pathway Ministries, Ken Sharp, hadir untuk mengingatkan semua yang hadir agar tidak mengesampingan firman Tuhan. Ia mengatakan bahwa hanya berdoa saja merupakan sebuah kesalahan. "Allah mengingatkan kita bahwa kita hancur karena kurang pengetahuan dan tidak membaca firman Allah. Kita perlu memahami bahwa doa tanpa firman adalah salah. Firman tanpa doa menjadi legalisme." Maraton Membaca Alkitab (Bible Reading Marathons) akan meneguhkan bagian dari program NDP. Sharp mengatakan orang Kristen yang berdoa tanpa membaca firman Allah tidak akan memberi perubahan. "Kita akan menjadi anggota gereja yang lebih baik. Kita akan menjadi guru sekolah minggu yang lebih baik, gembala yang lebih baik, suami, dan istri yang lebih baik karena kita dimampukan dengan firman Allah. Allah hendak memperlengkapi kita lebih lagi dengan Roh Kudus-Nya. Itu akan memampukan kita untuk membimbing lebih banyak orang kepada Kristus."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10487 |
Pokok Doa
Dalam memenuhi Amanat Agung, suatu organisasi bisa melakukan banyak hal. Di bawah terang visi penginjil Luis Palau untuk membangkitkan generasi penerus para penginjil, Next Generation Alliance (NGA) dibentuk.
Sejak didirikan tahun 1998, lebih dari 17 juta orang telah dijangkau oleh Kabar Baik dan lebih dari 792.000 orang telah membuktikan komitmennya kepada Yesus Kristus di depan umum melalui pelayanan NGA.
Ini adalah suatu jaringan yang bertujuan membantu orang-orang percaya bekerja sama untuk melipatgandakan dampak Kabar Baik. Saat ini, ada lebih dari dua ratus penginjil dan organisasi pelayanan yang bergabung dengan NGA.
Lusinan penginjil telah berpartner dengan NGA untuk menerima pelatihan dan sumber pendampingan, sedangkan banyak lagi lainnya bersama-sama dengan staf NGA memperluas dampak usaha-usaha penjangkauan ke seluruh kota, daerah, dan bahkan negara di seluruh dunia.
Pada tanggal 10 -- 13 November, "Innovative Evangelism Conference 2009: Proclaiming Christ as One" diadakan. Para penginjil berkumpul bersama di Jantzen Beach, Oregon, untuk belajar bagaimana mendapatkan metode baru dan membentuk jaringan dukungan dan kolaborasi baru. Konferensi ini memberi kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide terbaru dalam penginjilan bersama sekelompok besar orang yang memiliki semangat yang luar biasa terhadap Kabar Baik Yesus Kristus. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, October 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13421
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan NGA yang telah memberkati dan memperlengkapi Tubuh Kristus dalam menyebarkan Kabar Baik. Doakan agar Tuhan memampukan tim NGA untuk menjangkau lebih banyak orang yang belum percaya kepada Injil.
Doakan juga agar Tuhan memberi hikmat kepada NGA dalam melatih dan menemukan cara-cara baru yang dapat digunakan untuk menjangkau mereka yang belum percaya.
Sejak 18 Juni hingga 24 Juni, di Pusat Distribusi Pennsylvania (Pennsylvania Distribution Center), Global Aid Network dan Feed My Starving Children bekerja sama untuk menyelenggarakan acara "Mix a Meal: Food Packaging Event" (Mencampur Makanan: Acara Membungkus Makanan).
Jika Anda berusia 7 tahun atau lebih, Anda dapat membantu dengan menjadi relawan selama 2 jam pada hari apapun dalam acara itu.
Pada saat Anda tiba, akan diadakan orientasi selama 15 menit dan kemudian selama 2 jam menjadi relawan. Seorang relawan tidak boleh memakai sandal selama membungkus. Setiap paket makanan akan dimasukkan ke dalam sebuah kantong kecil. Masing-masing kantong akan diisi dengan enam macam makanan bergizi.
Di dalam satu paket makanan akan terdapat nasi, tahu (yang mengandung banyak protein dengan harga murah), sayuran kering, vitamin, mineral, dan perasa ayam vegetarian. Hanya dibutuhkan 25 sen (atau sekitar Rp2500) untuk menyediakan makanan bagi keluarga yang terancam kelaparan dan memberikan mereka harapan lewat pelayanan penginjilan.
Jika Anda tinggal di dekat Pusat Distribusi Pennsylvania dan mau menjadi relawan selama dua jam, kunjungilah situs web mereka untuk melihat waktu dan tanggalnya. Jika Anda ingin menyumbang untuk GAiN USA dan membantu mereka mempersiapkan makanan dan harapan bagi lebih banyak lagi keluarga yang kelaparan, Anda juga dapat pergi ke situs mereka dan mengeklik "donate" saat ini juga. (t/Benny)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12771
Pokok doa:
Bersyukur atas program "Mix a Meal: Food Packaging Event" yang telah diadakan pada tanggal 18 -- 24 Juni. Biarlah acara tersebut memberikan dampak jasmani dan rohani yang baik kepada setiap keluarga yang menerima bantuan makanan. Kiranya mereka mengenal Kristus melalui setiap program tersebut.
Berdoa juga untuk GAiN USA yang melayani mereka yang kelaparan, agar Tuhan memberkati pelayanan yang dilakukan, sehingga melalui pelayaan mereka, banyak orang dapat melihat dan merasakan kasih Kristus.
Selain doa, sebuah proyek besar juga membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia. Wycliffe Bible Translators mengerti benar akan hal ini dan sedang mengembangkan Leadership Development Department (Departemen Pengembangan Kepemimpinan) untuk membantu mereka menggenapi Vision 2025.
Tujuan Vision 2025 adalah menyelesaikan penerjemahan Alkitab ke dalam setiap bahasa di dunia pada tahun 2025. Itu artinya, proses penerjemahan Alkitab tahun 2000 dapat terselesaikan pada masa hidup kita. Roy, Pimpinan Leadership Development Department, menjelaskan dalam publikasi doa terbitan Wycliffe, "The Intercessor", bahwa bagian dari proses mengembangkan para pemimpin adalah memberi mereka kesempatan untuk bertumbuh. Dengan demikian, para pemuda akan tetap termotivasi dan bersemangat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan semoga tetap setia bertahan untuk melihat tujuan-tujuan tersebut tercapai. Bahkan, para peserta program pemuridan musim panas Wycliffe AS di Orlando, Florida, telah menunjukkan minat mereka menjadi bagian dari tim Wycliffe pada masa mendatang. Doakan agar pengalaman mereka selama musim panas itu akan memicu minat dan hasrat mereka untuk membantu penerjemahan Alkitab.
Wycliffe mencari para pemimpin dengan kreativitas, integritas, keberanian, kerendahan hati, dan ketergantungan pada Kristus. Departemen ini akan menyentuh setiap lapisan departemen pelayanan. Mereka akan memberi kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan bagi orang-orang yang menunjukkan semangat dan berpotensi untuk bertumbuh.
Doakan agar Tuhan memberikan Roy hikmat bijaksana dalam menjalankan tugasnya yang baru. Doakan agar timnya mampu berpikir secara kreatif guna membuka pintu-pintu baru dan meringankan beban usaha mereka menggenapi Vision 2025. Doakan agar Roy dan semua tim Leadership Development dapat mempelajari bidang kepemimpinan dengan baik di departemen itu. (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12657
Pokok doa:
Doakan sumber daya manusia yang diperlukan untuk proses penerjemahan Alkitab ke dalam setiap bahasa di dunia, agar Tuhan mengirimkan orang-orang yang tepat untuk proyek ini.
Mengucap syukur untuk para peserta program pemuridan musim panas Wycliffe yang telah bersedia bergabung dengan Wycliffe untuk membantu proses penerjemahan Alkitab, agar Tuhan memampukan mereka untuk dapat bekerja sama dengan tim lainnya, sehingga proyek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Seorang wanita kesepian, dianiaya oleh suaminya dan tidak dapat membela diri dari aniaya fisik dan mental yang suaminya lakukan. Itulah gambaran kehidupan banyak wanita dari agama sepupu.
Wanita dari agama sepupu memliki lebih sedikit hak daripada pria dalam agama mereka. Dua gadis ditembak di Texas tahun lalu oleh ayah mereka karena tidak mengenakan kerudung. Ada juga yang dibakar. Wanita dari agama sepupu tidak menyadari bahwa hal seperti itu tidak boleh terjadi di Amerika, dan banyak orang Amerika tidak menyuarakan penganiayaan ini karena mereka mengira bahwa hal seperti itu adalah bagian dari budaya agama mereka.
"Terkadang wanita dari agama sepupu memiliki masalah sosial dan keluarga, namun mereka tidak tahu bahwa di Amerika, ada hukum yang melindungi mereka," kata Fouad Masri, Presiden dan CEO Crescent Project. "Jadi yang terjadi adalah mereka dianiaya, dan tidak ada yang memberitahu si penganiaya bahwa hal itu tidak boleh dilakukan."
Lebih parahnya lagi, wanita dari agama sepupu benar-benar terisolasi dan kesepian. Relawan Kristen Amerika dengan Crescent Project merespons dengan menjadi teman bagi wanita tersebut dan mengajari mereka bahasa Inggris melalui program "English as a Second Language". Saat mereka belajar bahasa Inggris, mereka setidaknya dapat berbelanja untuk keluarganya dan bergaul dengan lebih mudah.
Masri mengatakan bahwa kelompok relawan mengenalkan wanita dari agama sepupu kepada budaya Amerika, mengajak mereka ke museum, taman, dan tempat-tempat untuk anak-anak mereka dapat bermain. Terkadang, kelompok itu menyambut mereka, mengenal mereka, dan siap sedia memberikan konseling dan membantu mereka memahami hak-hak mereka.
Crescent Project mengatakan bahwa sebagai orang-orang percaya, "Apa yang kami lakukan bukanlah membuat mereka menjadi pemeluk agama lain. Namun, apa yang kami lakukan adalah untuk memerlihatkan kasih Kristus kepada mereka".
"Bahkan dalam hal-hal kecil -- bukan yang besar -- kita dapat menunjukkan kasih Kristus dan menyambut mereka serta menjadi tangan dan kaki Yesus," kata Masri. "Tuhan dapat menggunakan semua itu untuk melayani wanita-wanita ini."
Hal-hal kecil ini juga termasuk banyak doa. Crescent Project telah mendedikasikan seluruh bulan Mei untuk berdoa dan memohon bagi para wanita agama sepupu di Amerika, dan mereka akan mengajak sebanyak mungkin orang. (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, April 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12561
Pokok doa:
Berdoa untuk orang-orang percaya di Amerika, agar Tuhan memberi hati yang mengasihi, terutama ketika melihat orang-orang dari bangsa lain yang kesepian dan membutuhkan perhatian.
Berdoa bagi relawan yang terlibat di pelayanan Crescent Project, agar Tuhan memampukan mereka memiliki arah dan strategi pelayanan yang tepat dan sesuai dengan panggilan Tuhan untuk menjangkau mereka yang terhilang.
Tahun lalu, pada Konferensi Urbana 2009, lebih dari 16.000 pelajar berkumpul di kota St. Louis, AS untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali iman mereka dan untuk menangkap imbas dari Misi Allah bagi kehidupan mereka dan dunia. Setahun kemudian, InterVarsity Christian Fellowship mengirim para anggota staf konferensi tersebut kembali ke St. Louis. Kali itu adalah giliran mereka untuk memfokuskan diri pada pertumbuhan iman dan misi.
Para anggota staf InterVarsity telah bekerja selama bertahun-tahun sebagai Utusan Injil untuk para pelajar sekolah tinggi di seluruh Amerika Serikat. Staf InterVarsity membantu memuridkan mereka untuk menjangkau dan mencari para pelajar yang sedang mencari Tuhan, dengan tujuan akhir untuk membawa kemuliaan Allah ke kampus-kampus.
Staf tentu saja memunyai sebuah sistem pendukung yang telah terbangun melalui InterVarsity. Beberapa staf yang melayani di kampus yang besar memang memunyai lebih banyak rekan pelayanan, namun bagi mereka yang melayani di sekolah-sekolah swasta yang kecil, mereka secara terus-menerus mencurahkan diri mereka untuk melayani orang lain sedangkan mereka sendiri jarang mendapatkan pelayanan dari orang lain. Menurut mereka, lama-kelamaan pelayanan dapat membuat mereka suntuk, permasalahan bisa saja menjadi sukar untuk ditanggulangi, dan pertanyaan-pertanyaan pelajar menjadi sukar dijawab.
Setelah melayani Injil melalui kerja keras, mereka perlu mengambil waktu untuk rehat sejenak. Dengan mempertimbangkan hal ini, setiap tiga tahun InterVarsity menjadi penyelenggara konferensi staf untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali dan menyegarkan para pelayan ini yang dengan setia memberitakan Injil.
Konferensi staf berikutnya akan berlangsung pada tahun depan. Para staf akan bertemu di St. Louis untuk beribadah, belajar firman Allah, menghadiri seminar-seminar, dan berdoa untuk para pelajar universitas. Para staf akan mendapat kesempatan untuk membagikan kisah mereka dan berjumpa dengan para pelayan lain dari InterVarsity yang sama-sama terbeban untuk membawa Injil bagi pemuda Amerika.
InterVarsity telah menyaksikan para pelajar berduyun-duyun datang untuk percaya kepada Kristus selama beberapa tahun terakhir ini. Semua ini dapat terlaksana berkat bantuan para staf yang berdedikasi dan memiliki keteladanan.
Doakanlah agar konferensi ini dapat memperbarui semangat dan urgensi pelayanan yang dilakukan oleh staf InterVarsity.
Apabila Anda tersentuh untuk mendukung pelayanan InterVarsity, ikutlah berdoa bagi konferensi yang akan diadakan tahun depan untuk para staf dan para pelajar agar bisa saling terhubung melalui pertemuan tersebut. (t/Samuel)
Sumber: Mission News, Desember 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15031]
Pokok doa:
Doakan para mahasiswa dan pelajar yang telah dimuridkan oleh tim InterVarsity, agar memiliki hati yang rindu untuk lebih lagi mempelajari kebenaran firman Tuhan.
Doakan juga agar setiap mahasiswa dan pelajar yang telah dimuridkan oleh tim InterVarsity, dapat menjadi teladan, serta dapat memuridkan juga teman-teman mereka yang masih ragu-ragu akan keselamatan kekal mereka.
Menurut PBB, sekitar 1,2 miliar anak-anak di seluruh dunia sedang dalam bahaya. Sebagian dari mereka tinggal di jalanan, sebagian kelaparan karena kemiskinan, sebagian yatim piatu, dan sebagian dipaksa menjadi buruh. Pioneers, organisasi perintisan gereja yang mengelola pelayanan, mengharapkan umat Kristen turut mengulurkan pertolongan. Oleh karena itu, TS membentuk program yang disebut Red Card.
"Red Card adalah kelas yang dirancang untuk keluarga. Pertama-tama, kelas ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran keluarga akan apa yang sedang terjadi. Kedua, untuk menggerakan doa. Ketiga, menciptakan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan perubahan." TS mengatakan bahwa setelah keluarga-keluarga sadar tentang masalah yang sedang terjadi, mereka dapat memiliki pengaruh langsung terhadap penginjilan. "Kami rindu mengajak keluarga-keluarga terjun ke lapangan dengan lembaga misi atau utusan, bekerja bersama dengan anak yatim atau anak jalanan, untuk mengabarkan Injil Kristus kepada mereka." (t/Ully)
Diterjemahkan dari: Mission News, December 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13616
Pokok doa:
Doakan Pioneers yang sedang menggalakkan gereja-gereja dan organisasi Kristen agar terlibat membantu anak-anak jalanan untuk mengenal Injil Kristus.
Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada TS dan program Red Card yang dilakukannya sehingga program tersebut sungguh-sungguh memberikan perubahan bagi anak-anak jalanan.
Doa Bagi Amerika Utara
Ketika Film YESUS diputar dengan menggunakan bahasa Wayuunaiki, bahasa kelompok masyarakat Wayuu yang tinggal di Amerika Utara, delapan orang membuka hidupnya dan menerima Kristus. Para petobat baru ini menjadi jemaat pertama dari sebuah sebuah gereja yang berdiri di dekat sebuah kota di tepi pantai, dan menarik banyak orang untuk datang dan mendengarkan cerita tentang Tuhan dan Yesus. Syukur kepada Tuhan atas kuasa penginjilan yang disampaikan melalui Film YESUS dalam bahasa Wayuunaiki! Muliakan Dia atas kuasa-Nya kepada delapan orang Wayuu yang datang kepada-Nya ini.
Sumber: Advance, 2 Feb 2003
Seperti telah diberitakan, badai Katrina yang telah menghancurkan negara-negara bagian di sepanjang teluk masih tetap membuat masyarakat waspada, sementara ribuan jiwa dikuatirkan meninggal dan satu juta lainnya kehilangan tempat tinggal. Paul Montacute bersama dengan Baptist World Alliance mengatakan tim penolong sedang bekerja untuk memberi bantuan di sana: "Saya rasa tragedi ini telah memberi umat Kristen di Amerika Utara suatu kesempatan yang luar biasa untuk membagikan kasih Kristus kepada orang lain, secara langsung dan praktis dengan menyediakan air bersih, makanan dan tempat berlindung. Itulah yang Allah ingin kita lakukan." Montacute mengatakan mereka sedang berusaha mencari dana untuk membantu menyokong pekerjaan itu untuk jangka waktu panjang, mulai dari sekarang dan dilanjutkan untuk waktu mendatang. Dan memang pembenahan ini akan berlangsung lama, termasuk untuk gereja-gereja dan organisasi-organisasi Kristen yang mengalami bencana ini. Beberapa dari mereka memang sudah memiliki pengalaman berhadapan dengan badai, namun tentu tidak pernah sedahsyat ini.
Sumber: Mission Network News, September 5th 2005
Pokok Doa :
Doa Bagi Argentina
Para pemimpin gereja di Argentina yang mengalami revival di awal tahun 1990 mengatakan bahwa Allah menggunakan keterpurukan ekonomi yang dialami Argentina saat ini untuk memicu terjadinya pertobatan di antara kelompok orang yang belum percaya karena adanya kesatuan yang kuat di antara orang Kristen. Meskipun mengalami pergumulan dalam hal keuangan, gereja-gereja berusaha untuk saling melayani kebutuhan mereka yang kekurangan akibat dari krisis yang telah mengguncang Argentina lebih dari setahun yang lalu. "Allah sedang membawa kami ke tingkat yang paling rendah sehingga kami dapat membuka mata dan melihat penyertaan Allah," kata Carlos Purat, pendeta dari Union Assembly of God di Buenos Aires. Claudio Freidzon, pendeta gereja King of Kings di Buenos Aires, mengatakan bahwa gereja telah mengalahkan krisis dengan cara terus maju untuk membangun kesehatian dan mengembangkan cara baru dalam doa. "Ini merupakan saat baru untuk memulai persekutuan di antara para pendeta dari berbagai denominasi. Kami berdoa bersama dan saling mendukung." kata Freidzon. Sebelum terjadi krisis, persekutuan doa yang diadakan di gereja King of Kings dihadiri 12.000 jemaat, namun sekarang kadang-kadang banyak jemaat yang harus berdiri di luar gereja karena tidak kebagian tempat duduk. Hal ini terjadi di semua penjuru negara Argentina.
Sumber: What In The World, June 30, 2002
Pokok Doa:
Lujan sekarang dikenal sebagai "national faith capital of Argentina" (ibukota iman nasional Argentina) dan dianggap sebagai pusat kafilah Katolik Roma yang paling penting di Amerika Latin. Namun, krisis ekonomi telah menghantam kota ini dan orang-orang Kristen Injili sedang bekerja keras untuk memberikan bantuan yang nyata -- secara jasmani dan rohani -- dan sangat dihargai oleh pemerintah setempat. Salah satu diantara proyek tersebut adalah mendirikan dapur umum yang menyediakan makanan bagi anak-anak yang membutuhkan. Banyak orang tua yang mengantar anak-anak mereka untuk mengambil makanan mengenal kasih Kristus di dapur umum tersebut. Pelayanan ini juga membuat mesin-mesin sederhana untuk membuat batu bata atau bakmi yang diberikan kepada keluarga-keluarga lokal. Dengan demikian, keluarga-keluarga ini menerima penghasilan dengan menjual produk- produk mereka. Sebuah gereja mendirikan sebuah Taman Kanak-kanak dan merencanakan untuk membuka Sekolah Dasar. Kontribusi gereja Injili bagi kesejahteraan komunitas lokal telah mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Karena kurangnya tempat, gereja menyelenggarakan ibadah-ibadahnya sampai ke jalan-jalan. Pemerintah setempat bahkan bersedia menutup jalan sehingga gereja bisa menyelenggarakan ibadah di hari Minggu tanpa gangguan.
Sumber: What In The World, May 31, 2003
The International Bible Society, Argentina, menyediakan materi- materi alkitabiah bagi gereja-gereja lokal untuk menolong populasi yang beresiko. Ada tim yang melayani anak-anak jalanan dan ribuan narapidana. IBS akan melayani bersama organisasi-organisasi yang menyediakan tempat berteduh bagi anak-anak jalanan, yang menyediakan makanan dan juga kasih untuk memelihara anak-anak itu. IBS telah membagikan 20.000 Alkitab kepada para narapidana. Juga ada beberapa tim IBS yang berkecimpung dalam penyediaan bahan-bahan follow-up dan pemuridan.
Sumber: What In The World, June 30, 2002
Pokok Doa:
Film "The Godman" dipakai sebagai sarana untuk memenangkan pemirsanya saat pertama kali diputar di Argentina. Pembuatan film ini membutuhkan waktu bertahun-tahun, namun pertunjukkan perdana film "The Godman" -- sarana penginjilan terbaru dari Book of International -- baru-baru ini memberikan dampak yang luar biasa. "The Godman" adalah film animasi 3 dimensi yang menceritakan tentang kehidupan Kristus yang memberikan dampak kepada anak-anak. Perwakilan dari Book of Hope, Rob Hoskins mengatakan bahwa mereka telah membagikan undangan ke suatu wilayah agar anak-anak di wilayah itu bisa menghadiri pemutaran film. "Melalui agen distribusi Book of Hope, kami bisa mengundang sekitar 26.000 anak di suatu wilayah untuk menyaksikan pemutaran film "The Godman" di akhir minggu. Ada sekitar 3.000 anak yang muncul pada hari pemutaran film tersebut. Dari 3.000 anak itu, ada kurang lebih 600 anak yang membuka hatinya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi." Sementara ini, film "The Godman" tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Proses penerjemahan ke bahasa-bahasa lain sedang dikerjakan. "Kami bekerja secara giat untuk menerjemahkan "The Godman" dalam bahasa Portugis, kemudian dilanjutkan dengan proyek penerjemahan dalam bahasa Arab. Kami memperoleh izin untuk menayangkan "The Godman" melalui televisi nasional India, karena itu kami juga akan menerjemahkan "The Godman" ke dalam 7 bahasa yang ada di India."
Sumber: Mission Network News, July 13th 2005
Pokok Doa:
Argentina -- Di Argentina, penginjilan lewat persahabatan merupakan langkah yang ditempuh World Gospel Mission (WGM) guna mendirikan gereja perintis di kota-kota yang tidak memiliki gereja penginjilan. David Kerney dari WGM mengatakan bahwa itulah strategi yang disebut "penginjilan rotasi", di mana jemaat yang ada di tempat itu secara berkala mengunjungi kota-kota tersebut untuk mempererat hubungan. "Dan melalui seluruh proses, murid-murid belajar bagaimana membagikan iman mereka, dan kami juga menjangkau orang-orang yang ada di sana untuk Kristus serta menjalin hubungan dengan mereka yang tidak pernah memiliki gereja penginjilan di kota-kota ini. Dan proses tersebut sangatlah lambat. Namun, pelan-pelan kami membangun hubungan tersebut. Perlahan tapi pasti, hambatan yang merintangi pun dihancurkan sehingga orang-orang pun dapat datang kepada Kristus melalui pembelajaran Alkitab, doa, dan karya Tuhan dalam kehidupan orang-orang. Kerney berkata bahwa ini membawa dampak jangka panjang. "Pada akhirnya, sebelum itu kami harus sungguh-sungguh berdoa agar Tuhan membuka hati mereka bagi firman-Nya dan untuk-Nya sehingga tanggapan yang muncul tidak serta merta; ini sangatlah lambat. Kami harus melihat seluruh proses ini sebagai perencanaan jangka panjang.
[Sumber: Mission Network News, Juli 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Bolivia
"Operation Blessings" dan sebuah tim sukarelawan pada tanggal 6 Juli yang lalu mengadakan pelayanan misi khusus medis selama dua minggu di kota Trinidad, Bolivia. Perlengkapan, obat-obatan, dan persediaan telah dikirimkan untuk mengantisipasi datangnya kebutuhan. Perwakilan dari "Operation Blessings" menyatakan, "Kami pergi ke Bolivia karena Bolivia adalah negara yang paling membutuhkan pada saat ini. Kami pernah mengunjungi negara ini beberapa tahun yang lalu bersama dengan tim pelayanan "Flying Hospital". Saat ini kami kembali melayani di Bolivia karena selain kami mengetahui bahwa negara ini masih membutuhkan bantuan, kami juga mendapat undangan dari ibu negara Bolivia. Kami pergi dalam nama Tuhan dan berharap agar kami dapat memberitakan Injil dan mempunyai kesempatan untuk menjalin hubungan dengan penduduk Bolivia serta menceritakan kepada mereka tentang Allah." Selama dua minggu tersebut, penduduk Bolivia dari segala usia mendapatkan perawatan kesehatan dari tim Operation Blessing yang beranggotakan 40 orang. Tim yang melakukan banyak pemeriksaan medis umum dan melakukan pembedahan ini telah memberikan penghiburan bagi ratusan penduduk Bolivia. Dalam proses pelayanan kesehatan itu, Injil dan kasih Kristus juga sekaligus dinyatakan secara jelas bagi penduduk Bolivia.
Sumber: Mission Network News, July 25th 2002
Grace Ministries International mensharingkan berita sukacita tentang pelayanan mereka di Bolivia. Para misionaris di Bolivia suatu kali mengalami kesulitan dalam mencari tempat yang dapat dijadikan pusat bagi pelayanan melalui olahraga Basket. Namun, ada tawaran kerjasama dengan Cochabamba Association of Disabled Athletes (Asosiasi Atlet Penyandang Cacat) -- hal ini merupakan jawaban doa bagi para misionaris tersebut. Kerjasama ini diharapkan juga dapat membuka pintu bagi pelayanan yang ditujukan kepada orang-orang memiliki cacat tubuh.
Sumber: Mission Network News, April 8th 2002
Pada hari Minggu bertepatan dengan peringatan hari Kebangkitan Kristus, lebih dari 100 penduduk desa Guarayo di Bolivia berbaris di tepi sebuah sungai menyaksikan upacara baptisan untuk 9 orang penduduk desa tersebut yang telah menjadi pengikut Kristus. Dengan demikian sekarang ada 16 penduduk yang percaya kepada Kristus (termasuk 9 orang yang baru dibaptis) dan mereka mengadakan perjamuan kudus. Peristiwa baptisan itu sendiri menjadi awal terbentuknya 2 jemaat baru. Penduduk Kristen di desa lain mengalami banyak tekanan. Salah satunya adalah pemerintah setempat memerintahkan mereka untuk menurunkan terpal yang biasa mereka gunakan sebagai atap gereja. Namun sesudah baptisan itu selesai dilaksanakan, misionaris yang bertugas di sana menceritakan bahwa terpal itu telah dikembalikan ke posisinya semula.
Sumber: Advance! -- April 25, 2002
Pada 24 Juli 2005, untuk pertama kalinya penduduk desa terpencil Quechua di wilayah Cochobamba, Bolivia mendengar Firman Tuhan. Tim dari New Tribes Mission mengadakan pelayanan dalam bentuk pengajaran Alkitab kepada penduduk yang tinggal di pedesaan Quechua yang cukup terpencil. Pelajaran Alkitab yang sama dibahas dua kali seminggu. Hal ini memberikan kesempatan kepada penduduk untuk bisa memilih waktu yang pas dengan kesibukan mereka atau mereka juga bisa mendengarkan pelajaran itu dua kali. Setiap pelajaran Alkitab yang disampaikan telah disesuaikan dengan siaran radio Kristen yang bisa mereka dengarkan.
Sumber: Mission Network News, August 1st 2005
PROSES PENGAJARAN BERDURASI SATU MINGGU
Minggu ini akan menjadi minggu yang sibuk bagi misionaris Cam Hurst dan Jim Wilhelmson serta temannya Feliciano. Mereka akan mengajarkan Alkitab selama enam atau tujuh jam per hari selama enam hari kepada 25 pemimpin gereja Quecha yang datang dari daerah pegunungan yang terisolasi di Bolivia.
"Kami telah meminta seseorang untuk merekam pengajaran tersebut," tulis Mary Hurst, "dan kami berharap untuk menyuntingnya menjadi pengajaran yang nantinya akan diproduksi ulang dalam bentuk DVD atau video dan didistribusikan ke gereja-gereja lain.
Cam dan Mary berdoa, "Kiranya Tuhan membuka hati dan pikiran jemaat Quecha di saat-saat seperti ini, agar mereka dapat mengerti dan menerima pengajaran yang diberikan."
Hari Jumat dan Sabtu sebelumnya, keluarga Hurst menjamu tujuh orang dewasa dan dua anak-anak di rumahnya, mereka itu penduduk Quecha yang ingin memuridkan orang lain dan datang untuk belajar mengenai cara mengajar Alkitab secara kronologis.
Karena salah seorang dari mereka tidak bisa berbahasa Quecha, sebagian besar sesi disampaikan dalam bahasa Spanyol. Untuk tujuan pengajaran, Cam memberikan serangkaian pelajaran di Quecha. Mary mencoba menerjemahkannya dalam bahasa Spanyol, tapi dia menemukan bahwa "Jauh lebih mudah bagi saya untuk menerjemahkan dari bahasa Quecha ke bahasa Inggris daripada ke bahasa Spanyol. Saya khawatir orang ini hanya mengerti inti dari sesi ini."
Penduduk Quecha sangat ingin belajar, tapi "Setiap berakhirnya hari, Anda bisa bilang bahwa otak mereka penuh," tulis Mary.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
COCHABAMBA, Bolivia: Permohonan untuk dapat mendengarkan Firman Tuhan telah datang dari sebuah tempat yang unik. Misionaris Larry Depue, yang bekerja di tengah orang Simba menulis, "Kami telah diundang untuk membawakan pelajaran Alkitab di daerah pedalaman." Orang-orang Simba di wilayah itu adalah golongan yang hampir terputus dari dunia luar. Mereka menolak keras segala bentuk pengajaran Injil di masa lalu. "Beberapa mantan murid yang pernah menerima pelajaran Alkitab dari kami dulu telah mengalami hukuman ketika mereka mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada suku mereka," tulis Larry. Pengajaran itu menyajikan bahan Alkitab secara kronologis agar pesan keselamatan tetap jelas dan kontekstual. Wilson (bukan nama sebenarnya) telah diserang dan terluka parah akibat kerinduannya untuk membagikan firman Tuhan di lingkungannya," tulis misionaris Jack Russell. Wilson masih dirawat di rumah sakit sampai sekarang. Jack juga menambahkan bahwa seorang wanita yang mulai mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak juga telah diusir dari lingkungannya. Dan semua ini terjadi di `wilayah yang sama` di mana para misionaris diundang untuk datang dan memberi pelajaran Alkitab selama seminggu, tulisnya. Jack dan Larry berharap dapat segera tiba di daerah itu untuk mengatur jadwal pelajarannya.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
J adalah pemimpin mitra pelayanan Bright Hope International di Bolivia. Dia telah merintis beberapa gereja di wilayah Cochabamba, yang bertumbuh dengan cepat dan berdampak baik bagi komunitas Bolivia.
Kenyataan ini membuat J memberi pengaruh yang besar dalam komunitas kecilnya yang berjumlah 60 orang di wilayah Cochabamba. Bahkan mereka berkeinginan untuk memilih J sebagai Corejadora, yaitu gelar kehormatan yang sejajar dengan pemimpin kota tersebut.
Dengan peran penting itu, J bisa membuat perubahan-perubahan yang memuliakan Allah yang akan membawa pengharapan dan semangat baru bagi komunitasnya dan komunitas di tempat lainnya juga. (t/Uly)
Sumber: Mission News, September 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14614]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk J, yang bisa menjadi berkat bagi masyarakat wilayah Cochabamba. Doakan agar melalui pelayanan ini, wilayah-wilayah lain pun bisa dijangkau bagi Kristus.
Doakan agar J terus menjaga hati agar terus memandang hanya kepada Kristus saya supaya dia ada dalam perlindungan Tuhan selalu.
Doa Bagi Brazil
Para pekerja Kristen memimpin suatu latihan paduan suara untuk Natal di penjara Brazilian di Recife, Brazil. Saat itu ada seorang narapidana yang mengikuti latihan paduan suara tersebut dan ia berkata bahwa melalui lagu pujian tentang Yesus yang dinyanyikan, dia menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Setelah mendengar kesaksian tersebut, ada tiga orang pria menyatakan kesaksian mereka. Seorang petobat baru -- seorang narapidana wanita dari Rusia -- berkata sambil berlinang air mata, "Saya sering kali mendengar tentang Allah, tetapi saya tidak pernah mengenal-Nya. Baru sekarang kesempatan saya untuk bisa mengenal Dia."
Sumber: Advance, March 24, 2002
Kurangnya curah hujan di wilayah bagian timur laut Brazil telah menghancurkan banyak panen sehingga banyak penduduk kelaparan. Pada bulan Desember, ada seorang misionaris muda melakukan perjalanan selama 3 jam untuk mengantar persediaan bahan makanan selama 6 bulan kepada 20 orang keluarga. Bantuan makanan itu dikirimkan oleh sebuah badan pelayanan misi. Misionaris muda tadi mulai memimpin kelompok PA (Pemahaman Alkitab) pertamanya di wilayah itu. PA tersebut diadakan setiap 2 minggu sekali. Misionaris tadi terpesona melihat keterbukaan para penduduk terhadap Firman Tuhan. Saat misionaris tadi kembali ke wilayah itu 2 minggu kemudian, dia terkejut saat melihat para penduduk desa itu terus melakukan persekutuan meskipun tanpa kehadirannya. Bahkan mereka mempelajari bahan pelajaran Alkitab selanjutnya. Dalam pertengahan Januari, hujan turun di wilayah itu. Jika hujan itu turun secara teratur maka para penduduk dapat kembali mengolah pertanian mereka dan dapat memberi makan keluarganya. Keesokan harinya, beberapa dari penduduk yang telah percaya mengatakan pada misionaris tadi bahwa atas inisiatif sendiri mereka telah menandatangani kontrak untuk membakar batu bata yang dibutuhkan oleh sebuah kota dan sebagai gantinya mereka akan menerima properti yang dapat dipakai untuk membangun gedung gereja di wilayah mereka.
Sumber: Advance: Feb. 8, 2002
Anak-anak jalanan di Brazil telah menjadi fokus penginjilan outreach. Pasti Anda pernah mendengar bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa. Meskipun demikian, anak-anak tunawisma di banyak negara sering kali terlupakan. CB International (CBI) sedang mengerjakan suatu pelayanan yang berhubungan dengan mereka. Perwakilan CBI di Sao Paolo mengatakan bahwa di Brazil sendiri ada sekitar setengah juta anak-anak jalanan. Kebanyakan dari anak-anak ini mengenal kasih Kristus karena pelayanan outreach "Restoration Ministries" yang dilakukan oleh CBI. "Untuk pertama kalinya dalam hidup anak-anak jalanan ini, ada seseorang yang mengasihi mereka dan merawat mereka. Kami tahu bahwa kami harus mengangkat mereka dari lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut. Karena itu kami mendirikan sebuah pusat pelayanan yang memiliki kelas-kelas untuk mengadakan sekolah Alkitab, pelajaran bahasa Inggris, dan kesehatan pribadi." CBI memerlukan banyak dukungan untuk melaksanakan pelayanan mereka. Dukungan doa untuk keselamatan para pekerja CBI juga sangat dibutuhkan. "Ada beberapa orang yang tidak suka jika anak-anak tunawisma ini ditarik dari jalanan. Beberapa ayah dari anak-anak jalanan ini bahkan telah memaksa mereka menjadi penjual obat-obat terlarang. Para ayah ini sangat tidak suka saat melihat anak-anaknya dibebaskan karena mereka banyak membantu ayahnya untuk menghasilkan uang ilegal."
Sumber: Mission Network News, October 28th, 2003
Brazil mempunyai 251 suku. Ada sekitar 315.000 orang berbicara dengan menggunakan lebih dari 180 bahasa suku yang berbeda. Namun semuanya hampir atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali untuk mendengar kabar keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Belum satu pun dari suku-suku itu yang mempunyai Alkitab dalam bahasa mereka; Perjanjian Baru baru diterjemahkan dalam 34 bahasa suku. Hanya 129 suku yang telah memiliki kontak dengan para misionaris injili. Dalam kebanyakan kasus, suku-suku tersebut tinggal di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, dan penghalang-penghalang politik telah melarang banyak orang asing untuk melakukan perjalanan di antara suku-suku tersebut.
Sumber: ADVANCE, Oct 16, 2003
"Lapar rohani" merupakan kata tepat yang dipakai untuk menggambarkan kondisi kerohanian penduduk Brazil. Perwakilan dari Walk Through The Bibles mensharingkan tentang seorang guru Alkitab yang pergi ke Amazon untuk memberikan kursus Alkitab. Sepanjang hari memberikan kursus, guru itu melihat bahwa murid-muridnya tidak menggunakan sepatu dan tidak makan sama sekali pada saat jam makan. Guru itu akhirnya mengetahui bahwa para muridnya sama sekali tidak mempunyai uang untuk membeli sepatu bahkan untuk membeli makan siang mereka. Namun para murid itu sangat haus akan pengajaran tentang Alkitab sehingga mereka menggunakan sedikit uang yang mereka miliki untuk transportasi dan pengadaan materi-materi kursus. Kesaksian ini sungguh menantang pekerjaan pelayanan penginjilan yang dilakukan Walk Through The Bibles karena telah terjadi di banyak tempat termasuk di Brazil banyak desa terpencil yang membutuhkan pengajaran Alkitab ini sebagai follow-up bagi para petobat baru yang tinggal di desa-desa tersebut.
Sumber: Mission Network News, August 22nd, 2003
Anak-anak jalanan di Brazil menjadi fokus pelayanan dari BCM International. BCM adalah suatu pelayanan yang menggunakan Bible Clubs dan lebih mengutamakan untuk memimpin orang-orang agar mengenal Yesus. Maria Gusmao, salah seorang anggota BCM, mengatakan bahwa kebutuhan untuk penginjilan semacam ini sangat besar. "Lebih dari 20 juta adalah anak-anak jalanan. Mereka tersebar di berbagai tempat. Dimana pun Anda di jalan, Anda akan bertemu dengan anak-anak jalanan. Mereka ada di jalanan untuk meminta makanan dan uang. Bahkan mereka bisa mencuri jika Anda tidak berhati-hati." Gusmao mengatakan BCM International telah melihat keberhasilan saat menyampaikan Kabar Baik pada anak-anak jalanan yang masih muda ini. "Sekarang, kami mempunyai 19 Bible Clubs di berbagai perkampungan kumuh dan kami menjangkau lebih dari 500 anak jalanan. Tujuan kami tahun ini adalah menambah 20 Bible Club lagi." Masih dibutuhkan banyak pekerja dan juga dana agar program ini dapat berkembang lebih pesat.
Sumber: Mission Network News, June 26th, 2003
Ribuan pekerja dan misionaris menerima pelatihan lanjut dari OC International untuk mensharingkan Injil di Brazil.
"Kami sangat terlibat dalam pelatihan bagi misionaris Brazil yang melakukan pelayanan di luar negeri dan yang menjangkau suku-suku Indian di Brazil. Kami menyiapkan banyak artikel yang dapat menolong para pendeta untuk mempersiapkan khotbahnya dengan lebih baik lagi. Kami juga terlibat dalam banyak penelitian yang menolong banyak orang untuk memutuskan dimana akan merintis gereja-gereja dan metodologi-metodologi yang dipakai untuk membangun gereja-gereja yang sehat."Richard Duncan bekerja sama dengan OC International dalam menyediakan fasilitas pelatihan bagi mereka yang mempunyai hati untuk melayani suku-suku terabaikan.
"Ada sekitar 257 suku Indian di Brazil, 103 diantaranya belum mengenal Injil sampai saat ini. Orang-orang asing sudah tidak diijinkan lagi masuk dan menjadi misionaris bagi suku-suku Indian di Brazil. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah kami bekerja sama dengan para misionaris Brazil untuk melayani suku-suku Indian tersebut."
Sumber: Mission Network News, March 21, 2003
Firman Allah akan menjangkau lebih banyak orang melalui pelayanan misi via radio. Karena itu, sungguh bersyukur untuk keberadaan Trans World Radio (TWR). Pelayanan TWR minggu lalu mendedikasikan transmitter gelombang pendek 50.000 watt untuk Santa Maria, Brazil. Menurut perwakilan TWR, transmiter tersebut berpotensi untuk menjangkau lebih dari 175 juta orang. Perwakilan ini mengharapkan lebih banyak hal terjadi selain adanya sinyal gelombang pendek. "Ada banyak pendengar di Brazil yang memanfaatkan sinyal gelombang pendek tersebut. Kami telah memiliki dua gelombang pendek berukuran 10 kilowatt dalam dua tahun terakhir ini. Kami sudah sangat puas dengan respon yang masuk. Ada banyak area di Brazil yang tidak bisa dijangkau dengan mudah oleh sarana lain selain radio." Ada beberapa program yang akan dirilis dalam bahasa Portugis. Setelah itu, segera menyusul program-program dalam bahasa suku seperti Amazon. Kami juga akan menyiarkan program tersebut dalam bahasa Makuxi, Baniua, dan Ticuna yang sama sekali belum pernah didengar orang luar. Kami percaya bahwa Allah juga akan memampukan kami untuk menyiarkan program itu dalam bahasa Spanyol karena transmiter yang baru bisa memancarkan gelombang ke beberapa negara di luar Brazil.
Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004
Minggu lalu, Sammy Tippit Ministries diminta untuk memberitakan Injil kepada lebih dari 20 juta orang di kota kunci Brazil. Elliot William adalah salah seorang dari tim yang beranggotakan 300 orang Amerika. Tim ini melakukan pelayanan di seluruh wilayah Sao Paulo. William mengatakan kepada lebih dari 450 petobat baru bahwa untuk langkah selanjutnya, mereka seharusnya mengikuti pemuridan. "Semua gereja di sana dan para pendeta akan mendata semua orang yang telah menerima Yesus. Itulah tantangan yang diberikan kepada para pendeta ketika kami berdiskusi dengan mereka. ´Kami telah menanam benihnya, selanjutnya ini merupakan tanggung jawab para pendeta untuk merawat dan menyirami benih tersebut, memelihara kehidupan rohani mereka dan menolong mereka untuk bertumbuh dalam kedewasaan rohani.´" Usaha penginjilan tersebut merupakan kerja sama dengan Konvensi Baptis Sao Paulo. William mendorong para pemimpin gereja untuk berdoa ketika visi tentang pelayanan misi tersebut mulai nyata. "Kasih Yesuslah yang kami sharingkan dan kami taruh dalam hati mereka. Dengan demikian, mereka juga bisa mulai mensharingkan kasih Yesus tersebut kepada kepada orang lain, dimulai dari keluarga mereka, kemudian tetangga mereka, dan bahkan mungkin kepada penduduk negara-negara lain."
Sumber: Mission Network News, 30 July, 2004
Apakah akan tiba waktunya bagi para pemain sepak bola Kristen untuk bergabung dalam tim Irak? Thomas Krallmann, seorang misionaris Jerman yang beristrikan orang Brazil, telah melihat gelombang baru misionaris.
"Di tahun 2001 15,6% populasi Brazil adalah orang-orang Kristen yang telah lahir baru -- sekitar 25,6 juta orang. Beberapa denominasi bertumbuh sekitar 25% per tahun. Hampir di setiap keluarga Brazil pasti mempunyai 1 anggota keluarga yang Kristen. Orang-orang Kristen terlihat secara nyata dalam masyarakat Brazil, baik di gereja-gereja yang tak terhitung banyaknya, dan juga dalam bisnis. Surat kabar harian baru-baru ini menerbitkan laporan 10 halaman tentang gereja yang mandiri, tanpa sekalipun mencela dan menganggapnya sebagai sekte. Ratusan ribu anak bertumbuh dalam nilai-nilai kekristenan, dan mereka menganggap penginjilan sebagai suatu kebiasaan yang tidak perlu dilarang. Orang-orang Brazil juga bisa diterima oleh negara-negara lain karena kebaikan hatinya. Bagaimana jika setiap 1000 orang Kristen mengutus seorang misionaris? Hal ini berarti akan ada 26.400 orang Brazil yang terlibat dalam ladang misi. Bayangkan jika ada orang-orang Brazil Kristen yang menjadi pemain dalam Liga Irak!"
Sumber: FridayFax, June 11, 2004
Sekitar 12 juta buku dari Books of Hope akan dikirim ke Brazil tahun ini. Brazil mempunyai jumlah penduduk 186 juta, 26% berumur 15 tahun ke bawah. Tahun ini, menurut wakil Books of Hope International, Rob Hoskins, mereka akan mendistribusikan 12 juta kopi buku, untuk membantu mereka meraih sebuah pencapaian yang luar biasa. "Saat ini sebenarnya adalah tahun terakhir dari seluruh puncak kegiatan kami di Brazil, artinya, selama 5 tahun terakhir ini, kami telah menjangkau setiap anak sekolah di negara ini dengan Firman Tuhan." Books of Hope adalah penjelasan Alkitab untuk anak-anak. Hoskins mengatakan tim dari gereja lokal telah masuk ke sekolah-sekolah dan menyaksikan ribuan anak menerima Yesus, yang telah memberikan buah lain. "Ketika Anda pergi untuk menjala, dan mulai menangkap ikan, itu akan mempengaruhi orang-orang percaya itu untuk menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup mereka. Sebenarnya kami sedang membentuk satu barisan tentara orang percaya di Brazil yang akan dilatih, diatur dan diberi kekuatan untuk melanjutkan penjangkauan terhadap bangsa mereka lewat penginjilan." Hoskins mengatakan bahwa itu juga akan memberi semangat bagi orang-orang percaya tersebut untuk mampu menginjil di luar daerah mereka.
Sumber: Mission Network News, October 3rd 2005
Film yang dibuat dengan teknologi tinggi berjudul "Godman", yang diproduksi Book of Hope International, adalah sebuah film animasi 3 dimensi yang bercerita tentang kehidupan Kristus. Semula, bahasa yang digunakan film ini adalah bahasa Inggris, namun bulan lalu film ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol, dan terjemahan lain saat ini juga sedang dikerjakan. Wakil organisasi Book of Hope International, Rob Hoskins mengatakan "Kami baru saja menyelesaikan versi terjemahan bahasa Portugis untuk masyarakat di Brazil. Saya sendiri baru saja pergi ke sana untuk menghadiri pemutaran perdana yang memperoleh sambutan luar biasa dari gereja, sukarelawan serta para pekerja kami disana. Sekarang mereka merencanakan untuk pergi berkeliling memutar film itu bagi anak-anak serta pemuda di seluruh Brazil." Tahun depan mereka merencanakan untuk menterjemahkannya ke lebih dari 20 versi bahasa lainnya lagi. Karena publikasi yang memadai belum ada, maka film ini hanya akan ditawarkan ke gereja- gereja saja, "Ketika diputar di kegiatan-kegiatan penginjilan, sekolah Alkitab liburan, atau kegiatan nonton film di lingkungan setempat, maka anak-anak mendapat kesempatan untuk mengajak teman- teman mereka untuk hadir di gereja dan menonton film ini. Dengan demikian tujuan untuk menjangkau dan menginjili anak-anak serta pemuda setempat akan dapat tercapai."
Sumber: Mission Network News, September 16th 2005
Gereja-gereja suku pribumi di Amazonia sedang bergerak untuk menjadi bagian dalam penginjilan ke seluruh dunia.
Sekelompok penginjil Kristen dari 47 suku pribumi di Amazonia berkumpul dalam sebuah konferensi pada 6--9 September yang lalu. Enam belas pendeta Pacaas Novos hadir bersama dengan dua misionaris dari New Tribes. Adapun pertemuan itu turut dihadiri 1.300 orang.
Tema dari pertemuan tersebut adalah Gerakan Gelombang Misi Ketiga (A Movement of The Third Mission Wave). Salah satu misionaris yang hadir menjelaskan ketiga gelombang yang dimaksud. Gelombang pertama dilakukan oleh para misionaris asing, yang kedua oleh misionaris dari Amerika Latin, dan sekarang, penginjilan yang dilakukan oleh para pendeta dari suku pribumi sendiri merupakan gelombang ketiga dari kegiatan penginjilan tersebut.
Bahasa pengantar yang digunakan dalam pertemuan itu adalah bahasa Portugis. Namun, bahasa Spanyol dan 46 bahasa suku lainnya juga digunakan. Selain itu, ada banyak terjemahan juga disampaikan kepada kelompok-kelompok tersebut. Ide besar yang disampaikan oleh orang- orang pribumi dan misionaris serta pendeta itu adalah bahwa, "Sekaranglah saatnya kita bersama-sama memikul beban untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia."
Orang-orang pribumi yang percaya ini mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan para misionaris yang membawa mereka kepada kebenaran untuk pergi ke penjuru dunia dan mengabarkan Injil ke semua orang.
[Sumber: New Tribes Mission, September 2006]
Pokok Doa:
Brazil -- Enam belas sukarelawan dari Roswell Street Baptist Church di Marietta, Ga., mengunjungi masyarakat Vitoria da Conquista di Bahia, Brazil untuk menginjili dan mengajarkan metode kesaksian pada orang-orang Kristen di sana dalam perjalanan misi March 2-14. Dengan menggunakan bahan dari buku Darrell Robinson, "People Sharing Jesus", tim itu mengajar kepada lebih dari enam ratus orang di tujuh gereja baptis di Brazil tentang bagaimana cara mewartakan iman mereka. Tim-tim itu kemudian juga mewartakan Kristus di sekolah- sekolah umum, peternakan-peternakan ayam, penjara-penjara, dan tempat-tempat berkumpul lainnya. Mereka juga melakukannya dari pintu ke pintu untuk mengabarkan Kabar Kesukaan dari Kristus. Mereka mengakhiri minggu itu dengan KKR yang diadakan di gelanggang olahraga kota. Lebih dari dua ribu orang hadir pada kebaktian Sabtu malam dan 125 orang menerima Kristus. Bersamaan dengan itu, dari masyarakat yang berjumlah sekitar 300.000 itu, 1.200 sampai 1.500 di antaranya berdoa agar dapat menerima Kristus.
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]
Pokok Doa:
Ketika orang percaya di Guanano mempelajari kitab Kisah Rasul, mereka segera terdorong untuk memulai menjangkau teman-teman mereka. Namun usaha mereka terhalang oleh penolakan. Mario mengatakan bahwa hal ini secara khusus tidaklah mudah. Ketika dia mencoba untuk mengajak temannya agar memikirkan Injil yang mereka berikan, temannya itu akan menjawab, "Aku tahu tentang Tuhan. Kau tidak sedang memberitakan sesuatu yang kami tak tahu." Begitulah rata-rata jawaban masyarakat di sana yang telah dibanjiri dengan berbagai pengetahuan keagamaan yang masing-masing memberikan jalan yang berbeda-beda untuk bisa masuk ke surga. Ketika para misionaris mengatakan kepada orang-orang percaya mengenai bagaimana mereka harus menaruh kepercayaan dan keselamatan mereka pada Kristus saja, Christina dan Herman teringat akan beberapa halangan dalam memahami kebenaran. Christina mengatakan bahwa dia kemana-mana membawa sebuah kebusukan dalam dirinya sampai ia mendengar tentang kisah Adam dan Hawa dan belajar bahwa ia memiliki tabiat dosa alamiah yang tak dapat diperbaiki oleh dirinya sendiri. Saat ia mendengarkan pengajaran penginjilan yang alkitabiah, ia sadar bahwa Yesuslah satu- satunya yang dapat menyelamatkan dirinya. Herman berbicara tentang kebingungan dalam pemahaman rohaninya. Tidak ada jaminan akan keselamatan. Ia telah diberitahu untuk mencoba melakukan yang terbaik dan pada akhirnya ia akan menemukan jika memang hasilnya cukup baik; bahwa Tuhan mengetahui siapa-siapa saja yang akan pergi ke surga, namun Anda tidak akan menemukannya sebelum Anda mati. Ia berkata bahwa Injil telah menjawab segala kebingungannya, tulis misionaris Lindy Drake. Ia harus mengakui bahwa kerohaniannya ternyata jauh lebih buruk dari yang ia perkirakan. Namun pertolongan datang tepat ketika kita disuruh meletakkan saja segala beban itu ke tangan Sang Penebus yang penuh kuasa. Ketika para misionaris mengajarkan kitab Roma, orang Guananos belajar tentang siapakah mereka setelah mereka berada dalam Kristus.
Sumber: Mission Network News February 7th 2006
Setelah dua belas tahun, ada kabar baik dari proyek untuk sebuah suku di Brasil yang dijalankan oleh WorldWind International. Jarrette dari WordWind mengatakan, "Sebenarnya mereka akan menyelesaikan Injil Lukas untuk suku Tembe bulan ini (Agustus 2007 -- Red.). Itu berarti Injil dalam bentuk cetak akan tersedia untuk pertama kalinya bagi suku Tembe. Mereka sangat gembira mendengar kabar baik tersebut karena pada akhir tahun, mereka akan mencetak seluruh Perjanjian Baru." Penerjemahan Perjanjian Baru itu dimaksudkan untuk menjangkau suku Tembe dengan Injil untuk pertama kalinya. Jarrette mengatakan bahwa mereka baru saja mencanangkan program Operation 22 untuk mencari dana bagi proyek Tembe. "Kasarnya, kami butuh $22 selama 31 bulan untuk satu pasal." Kesempatan besar ini tidak akan terbuka dalam waktu yang lama. Jarrette mengatakan mereka bersyukur karena ada para dermawan yang telah ikut ambil bagian untuk mendanai proyek ini.
Diterjemahkan dari | : | Mission Network News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10289 |
Pokok Doa
Radio misionaris tidak hanya digunakan untuk mengabarkan Injil, tapi juga untuk mengajar bahasa Inggris. Brasil adalah salah satu negara yang menerima sebuah program yang tak seperti program-program pada umumnya. David dari Trans World Radio mengatakan bahwa mereka baru saja menyiarkan khotbah berjudul "Leading the Way" oleh Dr. Michael Youssef. "Ini merupakan program yang unik. Siaran dua bahasa ini -- Inggris dan Portugal -- disiarkan kepada 170 juta pendengar melalui jaringan AM, FM, dan SW selama akhir pekan." Program itu mulai mengudara di seluruh negara bulan lalu. "Program ini menarik orang-orang Kristen dan non-Kristen. Program ini adalah media yang bagus untuk mendengar Injil sekaligus belajar bahasa Inggris karena diterjemahkan baris per baris. Sebuah kalimat bahasa Inggris akan terdengar terlebih dulu kemudian diikuti kalimat berbahasa Portugis. Jadi, ini benar-benar jenis program yang tidak ada duanya," papar David. "Leading the Way" diterjemahkan dalam sekitar dua puluh bahasa dan menjangkau 115 negara.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapanya | : | http://www.MNNonline.org/article/10179 |
Pokok Doa
Dua tahun yang lalu, diberitakan bahwa penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Kuhi di Brasil sedang dalam penyelesaian. Namun ternyata, tim penerjemah kekurangan dana dan terancam pulang kampung. Oleh karena itu, pelayanan WordWinds International masuk dan mendukung tim penerjemah. Saat ini, Jarrette Allen berkata bahwa mereka melihat kemajuan yang sangat menggembirakan. "Allah sudah memulainya melalui penerjemahan Sabda-Nya, menyatakan diri-Nya bagi orang-orang yang tidak memiliki pengertian sebelum Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Melalui proses ini, mereka rutin mengikuti sekolah Alkitab yang diadakan setiap Minggu malam, dan kami melihat munculnya gereja pertama di antara orang-orang itu." Tim penerjemah berharap dapat menyelesaikan seluruh terjemahan pada tahun 2015. Allen mempersiapkan kebutuhan mereka. "Doakan supaya Tuhan terus menyatakan diri-Nya secara harfiah, supaya Tuhan terus memberi penyataan diri-Nya kepada orang-orang ini [masyarakat Kuhi] melalui firman dan karya-Nya."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, September 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10396 |
Pokok Doa
Doa Bagi Chili
Wilma Cross dari Youth with a Mission yang pernah melakukan pelayanan di Chili melihat bahwa pelatihan nasional akan menjadi prioritas utamanya dalam pelayanan yang akan dikembangkan di Chili. Cross mengatakan bahwa mengajar orang-orang Kristen untuk menunjukkan kasih mereka kepada orang-orang terabaikan merupakan suatu kebutuhan besar di Chili, terutama di tengah-tengah terjadinya permasalahan ekonomi saat ini. "Saya menyebutnya sebagai 'mercy school' (sekolah kasih) -- suatu sekolah pelatihan pemuridan -- ditujukan bagi setiap orang yang mempunyai hati untuk menjangkau orang-orang yang mengalami tekanan berat." Cross, yang saat ini tinggal di perumahan bagi misionaris di Florida, mengatakan bahwa melatih orang-orang Chili dapat membantu pelayanan misi internasional. "Penduduk Chili bisa diterima di negara-negara Arab. Di negara dimana Anda dan saya tidak dapat menembusnya, seorang penduduk Chili dapat melakukannya dan bisa segera menyesuaikan diri dengan segala aspek budaya yang berbeda."
Sumber: Mission Network News, July 9th, 2003
Doa Bagi Colombia
Satu dari raja obat paling terkenal di Colombia, yang saat ini mendekam di penjara dengan penjaggan super ketat, terganggu kesehatannya. Dokter Kristen yang memeriksanya berkata: "Yang terganggu bukanlah kesehatanmu, melainkan hatimu." Saat dokter itu menerangkan kabar baik tentang keselamatan di dalam Yesus, raja obat itu mau menyerahkan hatinya kepada Kristus. Kemudian dia memberikan sejumlah uang kepada dokter itu supaya dibelikan beberapa Alkitab untuk dibagikan kepada semua anak buahnya yang saat itu juga dipenjara. Dia juga meminta dokter itu untuk mengubah sebuah tempat pelacuran, di tanah kelahirannya, menjadi sebuah bangunan untuk tempat beribadah (gereja)- merupakan gereja pertama yang pernah ada di kota kelahirannya tersebut. Saat dia sharing (lewat telepon) saat ibadah pertama dilakukan di gereja tersebut, banyak orang memutuskan untuk mengikut Yesus pada saat itu.
Sumber : Advance Newsletter 22 September 1999.
Lebih dari seribu pendeta berkumpul bersama untuk mengikuti sebuah konferensi di Leticia, Colombia. David Shibley mengatakan bahwa para pendeta yang kebanyakan berasal dari daerah-daerah terpencil di Amerika Selatan telah berkumpul untuk mengikuti konferensi Frontline Shepherd yang diadakan oleh Global Advance. David mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan membantu para pendeta tersebut untuk menangkap visi penginjilan karena sangat dibutuhkan. "Masih ada suku-suku yang sangat primitif dan belum terjangkau Injil. Suku-suku ini tinggal di sepanjang sungai Amazon dan di tengah-tengah hutan tropis. Mereka adalah sebagian dari suku-suku yang paling anti terhadap pelayanan misionaris atau orang asing dari luar suku mereka. Bahkan mereka memiliki suaka dari pemerintah untuk melestarikan cara hidup mereka." Sebagai hasilnya, banyak di antara pendeta yang menerima tantangan pelayanan ini, meskipun risikonya besar. "Mereka menyadari bahwa kemungkinan dari beberapa di antara mereka telah menandatangani surat kematian mereka sendiri karena suku-suku tersebut sangat anti dalam segala macam intervensi." Shibley percaya bahwa para pendeta lokal ini kemungkinan merupakan satu-satunya harapan untuk menjangkau suku-suku primitif di Colombia.
Sumber : Mission Network News, August 2nd, 2004
Seorang wanita telah membuat perbedaan demi perdamaian di Colombia. Pernyataan pemerintah tentang program demobilisasi (pembubaran tentara) di Colombia telah mendapat tanggapan beragam. Menurut para tentara yang sah, hal itu berarti akan ada banyak kekuatan yang menentang pemerintah. Mewakili IN Network, Rody Rodeheaver menceritakan tentang salah satu rekannya, kita sebut saja namanya `Gloria`, yang menolong anak-anak jalanan di pusat negara itu. Yang dikerjakan Gloria adalah pekerjaan yang sangat berbahaya karena pelayanan misinya bersarang di tengah wilayah para gerilyawan. "Ia mengumpulkan anak-anak itu dan merawatnya, memberi mereka makan dan pakaian, serta memastikan mereka mendapatkan pendidikan, serta yang paling penting adalah membagikan kasih Kristus kepada anak-anak itu. Saat ini IN Network Colombia telah mendanai lebih dari 25 anak-anak jalanan ini." Adanya perang yang sedang berkecamuk di sekitar daerah itu, Rodeheaver mengatakan, bahwa mereka tidak bisa lagi memikirkan siapa yang bisa melindungi Gloria dan pelayanannya. "Bahkan para gerilyawan itu mengakui bahwa `di sini ada seorang wanita yang atasnya ada Tangan Allah sendiri yang melindunginya` dan selama bertahun-tahun mereka menghormatinya dan tidak pernah mengganggunya."
Sumber :Mission Network News, August, 24th, 2005
Orang-orang Kristen di Kolombia khawatir akan keberadaan Pendeta William bersama dengan tiga pendeta lainnya, yang hilang sejak 25 September 2008. William tidak pernah lagi tiba di rumahnya di Maicao setelah menghadiri sebuah pertemuan. Anggota keluarga dan teman sepelayanannya khawatir kalau-kalau kelompok bersenjata ilegal telah membunuhnya, karena sekelompok pendeta sebelumnya telah menerima ancaman-ancaman dari kelompok sayap kiri Revolutionary Armed Forced of Colombia (FARC) dan kelompok-kelompok paramiliter sayap kanan. Kemungkinan lainnya adalah penculikan. Menurut laporan, bulan lalu, tiga pendeta Kristen dibunuh secara terpisah di Kolombia. Menurut Pedro Acosta dari Peace Commission of the Evangelical Council of Colombia, dua orang pendeta meninggal di sebelah utara wilayah Karibia, Kolombia, dan yang satunya di Buenaventura di pesisir lautan Pasifik. Menurut bukti yang muncul baru-baru ini, pembunuhan ini mungkin dilakukan oleh anggota angkatan bersenjata Kolombia. (t/Novi)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Colombia: Evangelical Pastors Under Fire |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Doakan keluarga Pendeta William dan keluarga hamba-hamba Tuhan lainnya di Kolombia yang diperkirakan menjadi korban penculikan dan pembunuhan karena iman percaya mereka. Biarlah Tuhan memberikan penghiburan kepada mereka, dan iman mereka tidak goyah karena peristiwa tersebut.
Berdoa untuk umat percaya di Kolombia, agar segala ancaman tidak mematahkan semangat mereka untuk terus bersaksi tentang kasih Tuhan. Biarlah Tuhan melindungi dan memberi kekuatan serta keberanian kepada mereka.
Berdoa juga untuk kesatuan hati umat percaya di Kolombia, agar mereka tetap bertekun dalam doa bagi saudara-saudara mereka dan gereja Tuhan di Kolombia. Doakan juga agar mereka terus berdoa bagi pemulihan dan lawatan Tuhan bagi Kolombia.
Doa Bagi Cuba
Ribuan anak Kuba berkomitmen untuk percaya kepada Yesus Kristus, bagaimana hal ini terjadi? Program Maraton dari Book of Hope telah mengirimkan orang-orang Kristen dari gereja lokal untuk mendistribusikan Alkitab ke setiap rumah. Perwakilan dari Book of Hope, Rob Hoskins, sangat senang dengan program ini. "Tanggapan yang kami terima sangat luar biasa. Hal ini jauh melebihi dari yang kami perkirakan. Sebagai contoh, ketika kami membagikan Alkitab di sebuah kota, ada 6000 anak dan pemuda menerima Alkitab. Dalam pertemuan berikutnya, sekitar 2000 anak dari 6000 anak yang mendapat Alkitab tersebut telah menerima Yesus sebagai Juruselamat -- lebih dari 30%. Kesaksian anak-anak yang telah mengenal kasih Allah tersebut merupakan suatu mujizat." Dengan respon yang sangat bagus itu, Book of Hope memerlukan bantuan Anda. Kebutuhan ekonomi yang sangat besar di Kuba mendorong para penduduknya untuk mencari pengharapan. Hal ini mempengaruhi gereja lokal. "Gereja di Kuba bertumbuh paling pesat di seluruh Amerika Latin. Kami melihat hal ini sebagai kesempatan untuk melanjutkan pengiriman Alkitab untuk menjangkau anak-anak dan pemuda Kuba. Kami akan terus membakar api revival yang saat ini melanda Kuba."
[Sumber: Mission Network News, September 7th, 2004]
Doa Bagi Ecuador
Dengan segenap kemampuannya yang telah dipelajarinya selama beberapa tahun pelatihan, Sandy, seorang pilot MAF, mencari jalur yang tepat untuk mendaratkan pesawatnya di wilayah Ekuador. Ia sedang mengangkut kargo yang sangat berharga, yaitu seorang dokter misionaris SM. Beliau membawa vaksin untuk Hepatitis B. Berkat kasih Allah, jalur pendaratan pesawat dapat terlihat jelas sehingga pesawatnya dapat mendarat dengan baik. Dokter SM segera bekerja keras di desa lokal tersebut. Tugasnya sangat penting karena lebih dari setahun yang lalu diketahui jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mengidap penyakit hepatitis B telah meningkat 4 kali lipat, dan beberapa diantaranya telah meninggal. Kerjasama yang dilakukan dengan MAF telah membuat dokter ini dan staf medis lainnya dapat memberikan vaksinasi ke seluruh desa di wilayah tersebut dan diharapkan dapat sekaligus memberantas penyakit itu.
"Kemungkinan beberapa anggota tim dapat mencapai desa-desa yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki selama 1 minggu. Tetapi ... virus hepatitis akan terus menyebar dengan cepat. Hanya dengan pesawat, semua desa terpencil dapat dijangkau tepat pada waktunya."
Sumber: Flightwatch, MAF
Seorang pria dari suku Indian Quichua, yang telah menjadi perintis gereja di Guayaquil, Ekuador ternyata tidak pernah belajar membaca. Dia menjadi Kristen beberapa tahun yang lalu. Kerinduan terbesarnya adalah membaca Alkitab. Dia mencoba, dan mencoba, dan ternyata tidak bisa dan tidak ada seorang pun yang mengajarinya. Akhirnya, dia menjadi semakin rajin berdoa dan meminta kepada Tuhan agar menolongnya sehingga dia bisa membaca Firman Allah itu. Suatu hari setelah dia berpuasa dan berdoa selama beberapa saat, Polivio membuka Alkitabnya pada Mazmur 27 -- dia terkejut karena ternyata bisa memahami kata per kata dari pasal tersebut. Saat ini, Allah sedang menggerakkan Polivio dan 10 perintis gereja lainnya di Ekuador untuk melayani suku Quichua.
Sumber: ADVANCE: August 3, 2003
Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya.
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa:
Seorang Kristen yang menjadi anggota Kongres Nasional Ekuador menunjukkan jati dirinya. Saat pertama kali terpilih, dia menghubungi Bible League untuk membantunya dalam menyediakan Alkitab bagi teman-temannya. Laporan terbaru adalah ada beberapa rencana untuk mengadakan presentasi Alkitab lagi. Rencana ini dilakukan untuk mencari cara agar bisa membantu mereka, anggota kongres yang belum mendapatkan Alkitab di presentasi perdana. Sekarang, ketika para legislator menyampaikan pidato di kongres, Alkitab selalu menjadi bahan referensi yang selalu dipakai.
Sumber: Mission Network News, November 2nd, 2004
Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya.
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa:
HCJB Global mengatakan bahwa meskipun tidak ada listrik di seluruh negara Ekuador, mereka masih tetap dapat mengabarkan Injil melalui siaran radio.
Misi ini juga merawat generator darurat di rumah sakit mereka di Quito dan Shell; rumah sakit Quito beroperasi dengan sangat baik, kecuali mesin scan CAT-nya.
"Terus terang, ini sangat menakjubkan," kata asisten direktur rumah sakit tersebut. "Listrik mati, generator menyala."
Kekeringan parah yang dialami Ekuador selama 50 tahun merupakan penyebab utama berkurangnya pasokan listrik. Ekuador bergantung pada tenaga air untuk menghasilkan listrik di negara mereka. Karena kekeringan, setengah tenaga listrik dipasok dari PLTA terbesar Ekuador.
Pada 5 November, pembagian listrik dimulai, dan pemerintah telah menyiapkan energi tambahan. Menurut HCJB Global, Presiden Ekuador, RC, mengatakan persediaan ini bisa digunakan selama "beberapa bulan". Beberapa laporan mengatakan listrik untuk daerah-daerah pemukiman dikurangi hingga 10 persen.
Pelayanan HCJB Global di Amerika Latin antara lain adalah siaran radio, berbagai bentuk perawatan kesehatan, dan program pengembangan kepemimpinan. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, November 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13519
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk hal-hal ajaib yang telah Tuhan lakukan melalui pelayanan HCJB Global. Doakan terus agar Tuhan menolong pemerintah Ekuador menyediakan pasokan listrik.
Doakan juga jiwa-jiwa baru di Ekuador, agar Tuhan memampukan mereka untuk mengenal-Nya secara pribadi. Berdoa juga agar Injil yang disampaikan melalui radio HCJB dapat dimengerti oleh para petobat baru.
Doa Bagi El Salvador
Seorang koordinator Amerika Latin dari 'DAWN Movement' menuliskan tentang "transformasi" besar-besaran yang Allah kerjakan di kota San Marcos. Selama jangka waktu yang lama, San Marcos terkenal sebagai kota yang paling berbahaya di El Salvador. Kejahatan di kota itu mencapai tingkat 80%. San Marcos menjadi pusat peredaran obat-obatan terlarang, banyak dukun, penculik, dan pecandu alkohol. Semua bank di kota itu tutup karena terlalu sering dirampok.
Sekitar dua tahun yang lalu, seorang pemimpin Kristen yang masih muda memulai gerakan doa yang sangat kuat sehingga mampu menggerakkan semua orang Kristen di El Salvador untuk mendoakan San Marcos, meskipun ada beberapa denominasi yang tidak mau ambil bagian. Hanya dalam jangka waktu setahun kemudian, tingkat kejahatan di San Marcos turun drastis dari 80% menjadi 10%. Di bulan Januari 2002, polisi nasional El Salvador menyatakan bahwa San Marcos telah terbebas dari tindak kejahatan secara total. Sebagai dampaknya, semua gereja Kristen bertumbuh dengan pesat -- termasuk denominasi-denominasi yang tidak ikut bergabung dalam gerakan doa. Saat ini, semua orang Kristen bersedia bekerja sama. Walikota dan pejabat pemerintah di San Marcos pun menjadi pengikut Kristus. Dua buah bank telah kembali beroperasi. Bandar pengedar obat yang utama juga bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Banyak bar ditutup. Namun gerakan doa tidak pernah berhenti. Sekarang, orang-orang Kristen di El Salvador termotivasi untuk berdoa sampai kehendak Allah atas kota San Marcos terus dinyatakan dan digenapi.
Sumber: FridayFax, May 10, 2002
Sekitar 25 orang narapidana menghadiri persekutuan penjara di El Salvador yang telah dimulai oleh beberapa lulusan institut Alkitab. Tim ini juga mengadakan pemahaman Alkitab bagi para narapidana lainnya dan merencanakan untuk melayani para anggota "geng". Di rumah para lulusan tersebut juga memimpin sekitar 75 orang dan memberikan pelatihan untuk merintis gereja.
Sumber: Advance, March 23, 2003
Doa Bagi Guatemala
Pelayanan Community Health Evangelism (CHE) memberikan dampak bagi desa-desa terpencil di Guatemala. Program pelayanan yang dilakukan CHE dijelaskan oleh seorang anggota Medical Ambassador yang baru saja pulang dari Guatemala. CHE merupakan strategi yang dipakai untuk menembus Guatemala dan dapat melayani para penduduk. Melalui latihan kepemimpinan yang diberikan CHE diharapkan dapat menolong penduduk untuk bertahan hidup dengan segala sesuatu yang mereka miliki di sekitar mereka. Bersamaan dengan pelatihan itu, CHE juga memberitakan Injil. Hasil pelayanan itu mulai tampak dengan berdirinya gereja-gereja di wilayah tersebut. Beberapa dari gereja tersebut sedang memperluas bangunannya, bahkan ada 1 gereja yang sedang membangun gedungnya agar dapat menampung 1000 orang jemaat.
Sumber: Mission Network News, April 1st 2002
Selama bertahun-tahun, penganiayaan terhadap anak dan kemiskinan adalah rahasia hitam yang tersembunyi dan tertutup rapat di Guetemala. Namun karena mengetahui bahwa anak-anak merupakan sumber yang sangat berharga bagi masa depan negara, Buckner Orphan Care meluncurkan suatu kerja sama di Guatemala. Perwakilan dari Buckner mengatakan, "Selama bertahun-tahun pemerintah belum melakukan apa- apa untuk menolong anak-anak. Sekarang telah terpilih presiden baru dan ibu negara baru yang siap bekerja. Mereka ingin mengubah keadaan dan kami ingin membantunya." Injil akan menjadi dasar bagi pelayanan Buckner Orphan Care yang menjalin kerja sama dengan pemerintah dan gereja setempat. "Pemerintah baru saat ini:
Sumber: Mission Network News, October 14th, 2004
Sebuah Kelompok Kristen yang membantu para wanita membuat perbedaan di Guatemala (MNN)-- mereka adalah masyarakat pedesaan yang termiskin di antara yang miskin. Sepertinya kita melihat tangan Tuhan yang sedang bergerak di daerah ini. Wakil dari Food For The Poor, Angel Aloma mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di sana lebih dari sekedar `penginjilan sosial`. "Penderitaan badani berpengaruh bagi spiritualitas mereka. Dengan melihat kebaikan Tuhan yang bekerja dalam kehidupan mereka secara langsung, mereka akan lebih mudah menerima Firman Allah dan Injil. Hal itu tidak dapat terjadi tanpa kerjasama", kata Aloma ketika menjelaskan hasil dari aktivitas mereka itu. "Saya mengunjungi beberapa dari 600 pusat pelayanan perempuan yang kami miliki yang meliputi pusat penyediaan nutrisi dan pelatihan bagi kaum perempuan. Kami bekerja secara eksklusif melalui gereja-gereja. Saya mengunjungi sebuah organisasi misi yang begitu indah disana. Mereka bekerjasama bersama salah satu partner misi kami yaitu "Hope of Life". Dengan Food For The Poor, mereka menciptakan sebuah komunitas yang membantu para perempuan dan keluarganya dengan memberikan pelatihan keterampilan kerja, rumah tangga, dan program penyaluran makanan.
Sumber: Mission Network News, August 25th 2005
Para pendengar radio Kristen di Amerika ingin menjangkau anak-anak di Guatemala. Menyelenggarakan perjalanan misi jangka pendek biasanya membutuhkan perencanaan beberapa bulan. Namun, sebuah kelompok yang terdiri atas 38 orang dari dua stasiun radio bersama- sama dengan Cornerstone University membuat perencanaan hanya dalam 6 minggu setelah perjalanan yang seharusnya ke Honduras dibatalkan. Mereka membuat perencanaan tersebut setelah menghubungi Buckner Orphan Care International dan sekarang mereka akan berangkat ke Guatemala. Perwakilan dari Buckner, Leslie Chace, yang mengatur perjalanan ini mengatakan bahwa ini merupakan suatu mujizat. "Bukan hal yang mudah bagi truk-truk pengangkut besar (containers) masuk ke Guatemala. Namun, Tuhan telah membuka pintu-pintu bagi kami untuk bekerjasama dengan pemerintah Guatemala. Kami mengatakan kepada mereka bahwa tim dari Michigan akan datang dengan membawa truk pengangkut berisi barang-barang dan kebutuhan bagi anak-anak. Pemerintah mengizinkan truk pengangkut tersebut untuk masuk ke Guatemala melalui kontak dengan seorang pegawai pemerintah sehingga kami tidak perlu membayar pajak untuk truk tersebut." Tim ini akan mengadakan sekolah Alkitab liburan, klinik kesehatan, dsb. -- sebagai sarana untuk mensharingkan kasih Kristus.
Sumber: Mission Network News, June 13th 2005
Orphan Outreach dan Mission Network News memerlukan setidaknya tiga dokter lagi untuk bergabung bersama mereka dalam perjalanan misi ke Panabaj, Guatemala, pada bulan Oktober yang akan datang.
Beberapa perawat sudah bergabung, tapi timnya memerlukan lebih banyak dokter dan beberapa perawat lagi untuk bisa berangkat ke Guatemala City pada 10 Oktober 2009 dan kembali ke Grand Rapids, Michigan, pada 17 Oktober 2009.
Longsoran lumpur akibat Hurricane Stan (sebuah badai) telah menghancurkan wilayah Panabaj pada 4 Oktober 2005, membunuh lebih dari seribu orang. Sampai saat ini, masyarakat masih tinggal di perumahan di luar kota sambil menunggu kota mereka dibangun kembali. "Tim itu akan membawa obat-obatan dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat. Banyak dari mereka menderita TBC, gangguan pernapasan, penyakit kulit, dan kurang gizi," kata Greg Yoder dari Mission Network News. Tim itu mungkin juga akan memberikan vaksin.
Yoder mengatakan bahwa perjalanan itu merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik untuk para tenaga medis profesional melayani Tuhan dalam bidang misi. "Perjalanan misi ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk seorang dokter menggunakan talenta mereka bagi Kristus, dengan membantu masyarakat Guatemala secara fisik dan spiritual," katanya. Mereka juga akan mengunjungi sekolah-sekolah Kristen di wilayah tersebut. Mengadakan kegiatan untuk menghibur anak-anak atau menonton film "Yesus" sementara dokter memeriksa orang tua mereka.
Di antara negara-negara dunia, Guatemala termasuk dalam negara-negara yang sangat kekurangan gizi, harapan hidupnya rendah, dan tingkat kematian bayi tinggi. Sebanyak 27% dari seluruh anak-anak Guatemala memiliki berat badan yang kurang daripada yang seharusnya. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12656 Pokok doa: * Doakan Guatemala, agar Tuhan melawat dan memulihkan bangsa ini dari bencana tanah longsor di wilayah Punabaj, khususnya untuk para korban yang kehilangan tempat tinggal dan masih tinggal di perumahan sementara. * Mengucap syukur untuk tim medis Orphan Outreach dan Mission Network News yang sedang disiapkan untuk membantu melayani masyarakat yang tertimpa bencana. Doakan agar ada cukup dokter dan perawat untuk pergi bersama dalam perjalanan misi bulan Oktober y.a.d..
Doa Bagi Guyana
CONAKRY, Guyana: Anggota suku Landuma yang percaya sedang terus- menerus menghadapi tekanan dari keluarganya agar kembali ke kepercayaan agamanya yang dulu.
Iburahima dulu telah mengatakan bahwa ia tidak akan pernah berbalik dari Kristus. Namun, pernyataan imannya tersebut saat ini sedang diuji. "Dia masih ingin setia pada Kristus, namun imannya bisa saja runtuh oleh tekanan tersebut," tulis misionaris Jim Sheffield. "Saya yakin bahwa Jumat ini ia telah memutuskan untuk tampil (sebelum pemimpin agama), seperti yang diinginkan keluarganya, untuk mengumumkan `pertobatannya` karena pernah menjadi orang Kristen." Keluarga Iburahima memanggil dia kembali ke desanya 9 hari lalu untuk menanyakan perihal imannya pada Kristus. Berhari-hari mereka tidak mengizinkan ia kembali ke rumah atau pekerjaannya. Ia telah mendengarkan berbagai macam tuduhan dari banyak orang kepadanya. Keberhasilan membawa satu orang lagi untuk kembali ke kepercayaan yang dulu beberapa bulan yang lalu telah menyulut babak baru tentang upaya penghukuman. Orang-orang Kristen Landuma lain akan menjadi sasaran berikutnya.
[Sumber: New Mission Tribes, Maret 2006]
Pokok Doa:
Doa Bagi Haiti
Orang-orang awam di Haiti didorong untuk terlibat dalam pelayanan misi. Men for Missions, organisasi orang awam yang bekerja sama dengan/untuk OMS International, mendorong para orang awam di Haiti supaya memberikan dan mengerjakan kerinduan yang ditaruh Allah dalam hati mereka. Salah satu program dari Men for Missions adalah Operation Saturation -- program untuk mengenalkan Kristus bagi semua penduduk Haiti hingga tahun 2004 dengan cara mendistribusikan radio yang memiliki saluran tertentu.
Sejak tahun 1958 OMS International telah memiliki stasiun radio yang memancarkan siaran Injil di Haiti yang sungguh-sungguh membutuhkan hal tersebut. Tujuan OMS International adalah mendistribusikan sebanyak 250.000 radio bagi penduduk Haiti sampai akhir tahun 2004 nanti. Sebanyak 30.000 radio telah dibagikan dan OMS International terus melanjutkan siarannya sehingga para penduduk Haiti dapat mengenal Yesus. Diharapkan melalui siaran rohani dan radio-radio yang dibagikan dapat menolong mereka untuk bertumbuh menjadi murid-murid Kristus.
Sumber: Mission Network News, August, 8th 2002
Negara Haiti sedang merangkak untuk memperbaiki kondisi pemerintahan yang tidak stabil dan ekonomi yang terpuruk, namun demikian ada satu gereja, yaitu Les Cayes [luh-KY], yang menunjukkan tuaian rohani yang sangat pesat. Pendeta gereja itu mendapat dukungan dari "Rays of Hope", sebuah pelayanan yang berbasis di Michigan. Pendeta di gereja itu menceritakan bahwa dia mulai mendirikan gereja itu bersama dengan keluarganya pada tahun 1992 dan semenjak itu gerejanya mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Saat ini ada sekitar 300 jemaat yang beribadah di gereja. Setiap Sabtu diadakan pusat pelatihan misionaris. Gereja ini juga memanfaatkan sekolah-sekolah sebagai sarana untuk penginjilan. Namun, kesulitan yang dihadapi adalah masalah dana untuk menggaji para guru karena para orangtua tidak memiliki uang bahkan anak-anak pun kesulitan untuk memperoleh makanan.
Sumber: Mission Network News, May 2002
Sebuah jaringan radio satelit sedang menuju ke Haiti dengan misi penginjilan sebagai tujuan utamanya. Hal ini merupakan langkah yang terbaru dari proyek "Operation Saturation" yang bertujuan untuk menyediakan akses tentang penginjilan bagi orang-orang Haiti. Wayne, pimpinan dari Misi International menjelaskan bahwa latar belakang visi pelayanan ini adalah: "Kami hanya ingin melengkapi jaringan kami dengan sistem satelit, dan ternyata sinyal yang dihasilkan sangat kuat," katanya.
"Sekarang kami siap untuk bergerak dengan lebih berani lagi ke seluruh negara Haiti." Para donatur telah memberikan bantuan dana untuk menyebarkan lebih dari 42.000 radio ke seluruh Haiti. Radio-radio ini dirancang hanya untuk menerima siaran radio Kristen lokal.
Sumber: What In The World, 30 Juni 2003
"For Haiti with Love" sekarang telah memiliki pelayanan penjara. Direktur Penjara datang ke kantor utama untuk meminta bantuan karena kekurangan makanan dan uang untuk menghidupi 300 narapidana. Pelayanan kesehatan, para pekerja dan kesaksian dari "For Haiti with Love" sungguh menarik perhatian kepala penjara itu. "For Haiti with Love" benar-benar ingin membantu penjara tersebut karena mereka mengetahui bahwa ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengenalkan dan memberitahukan bahwa Allah juga mengasihi para narapidana.
Sumber: Mission Network News, March 12, 2003
Ribuan orang menderita kelaparan di Haiti pada saat kelompok- kelompok kemanusiaan sedang berjuang membantu mereka yang terkena bencana angin topan Jeanne. Bencana ini menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Di sisi lain, Evangelical Baptist Mission (EBM) telah membantu berdirinya gereja baru di Haiti. Jim Burdick dari EBM mengatakan bahwa gereja ini ingin membantu mereka yang terkena bencana, baik secara jasmani maupun rohani.
"Gereja ini muncul dengan rencana unik dan mereka mengontak kami dan berkata ´Kami memiliki rencana untuk menolong para keluarga yang terkena banjir dan angin topan, sekaligus kami ingin menjangkau mereka. Yang diharapkan para korban bencana dari kami adalah partisipasi semampu kami´." Gereja baru ini akan menyediakan kebutuhan makanan, sarana kesehatan, pakaian, dan juga Injil. Burdick mengatakan bahwa dukungan dalam berbagai bentuk akan sangat membantu pelayanan ini.
Sumber: Mission Network News, October 7th, 2004
Compassion International terus melanjutkan usahanya untuk menghitung orang-orang yang hilang akibat bencana banjir yang terjadi minggu lalu di Haiti. Compassion memberikan sponsor bagi ribuan anak di dunia termasuk di Haiti. Perwakilan dari Compassion, Haiti, mengatakan bahwa ada empat anak yang meninggal dalam bencana itu dan sekarang Compassion akan memperluas program bantuan yang mereka lakukan. "Kami mengumpulkan informasi untuk mengetahui dengan tepat berapa jumlah keluarga yang menjadi korban banjir.
Kami ingin mendata berapa banyak kebun dan binatang yang hanyut karena banjir. Dengan demikian kami dapat mengetahui siapa saja yang membutuhkan bantuan melalui program Family Disaster Program." Banjir ini memberikan banyak penderitaan, namun perwakilan dari Compassion menyatakan bahwa perlindungan Allah terasa sangat nyata. "Ketika kami melihat situasi, kami menyadari bahwa ada beberapa keluarga yang selamat dan ini tidak mungkin terjadi kalau bukan karena intervensi Allah. Karena itu hati mereka mulai terbuka untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat."
Sumber: Mission Network News, June 4, 2004
Ketika Haiti merayakan Dies Natalisnya yang ke-200 pada tanggal 1 Januari 2004 yang lalu, banyak orang yang berencana untuk mendedikasikan negara ini kepada Setan. Banyak kerusuhan juga terjadi di Haiti saat memasuki tahun baru 2004. Penginjil Sammy Tippit percaya bahwa hal ini menjadi tantangan keras bagi umat percaya di Haiti. "Saya pikir, semakin dekat Anda menyaksikan bagaimana mereka merayakan ulang tahun negara ini, maka semakin banyak perselisihan pendapat yang Anda saksikan karena saat ini merupakan saat penentuan di sepanjang sejarah negara Haiti.
Perayaan ini menjadi saat untuk mengingat kembali dari mana mereka berasal. Ada kemungkinan akan banyak terjadi pergolakan politik. Di tengah- tengah situasi seperti ini, umat Kristen ingin mengatakan, 'Hey, kami ingin mempersembahkan negara ini kepada Allah." Tippit mengatakan bahwa kepercayaan mereka dilandasi atas ketertarikan untuk melakukan proyek yang mendukung pelayanan. "Kami bekerja sama dengan Center for Evangelism dan Leadership Training yang ada di Haiti. Kami berharap bahwa semua materi dan sumber latihan Kepemimpinan dan Penginjilan yang kami miliki dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Creole dan juga bahasa Perancis. Dengan demikian, bahan- bahan tersebut bisa dipakai untuk membangkitkan suatu generasi pemimpin yang baru.
[Sumber: Mission Network News, January 1st, 2004]
Pokok Doa:
Sangat dibutuhkan, dana untuk mendukung radio Kristen di Haiti. Ketika aksi kekerasan masih terus berlanjut di Haiti, orang-orang Kristen mulai menyadari bahwa satu-satunya jawaban atas masalah ini adalah perubahan hati. Menurut Men for Missions, organisasi yang melayani masyarakat umum milik OMS International, radio Kristen dapat membantu. Perwakilan dari Men for Missions, Wayne King, mengatakan bahwa stasiun radio Kristen 4VEH tidak hanya mengabarkan Injil kepada mereka yang belum mendengarnya, namun juga memberikan pengajaran bagi mereka yang telah percaya.
"Haiti terkenal dengan daerah pegunungan dan karangnya. Sangat sulit bagi orang-orang untuk pergi ke gereja. Jadi mendengarkan radio adalah satu cara yang dapat mereka lakukan. Karenanya bisa dikatakan bahwa 4VEH menyediakan alat pengajaran." 4VEH juga membantu para pendeta yang membutuhkan bahan- bahan pelatihan yang sesuai, namun demikian, pendanaan tetap menjadi permasalahan utama kami sekarang. "Dengan berbagai kejadian seperti topan Katrina dan bencana lain yang melanda Haiti, ada sebuah perubahan drastis yang kami hadapi yaitu dalam hal dana."
[Sumber: Mission Network News, December 5th 2005]
Pokok Doa:
Setahun setelah topan Jeanne mengamuk di negara itu, musibah gizi buruk mulai melanda negara ini. Anak-anak yang selamat dari bencana banjir tersebut banyak yang terlihat memiliki perut buncit, mata sayu dan rambut yang kemerah-merahan. Anggota "From Haiti with Love", Eva DeHart, mengatakan bahwa itu adalah tanda kekurangan nutrisi. Dia berkata bahwa kerja tim mereka adalah untuk membagikan harapan pada Kristus kepada anak-anak itu, saat hidup jasmani mereka sedang dalam bahaya.
"Kami memiliki paket-paket makanan dan kami benar-benar mulai mengisi mereka dengan vitamin dan makanan. Ketika rambut mereka mulai tumbuh, Anda dapat melihat bahwa rambut itu kembali berwarna hitam dan berkilat karena protein yang seimbang mulai memperbaiki tubuh mereka." DeHart berkata bahwa perhatian utama mereka adalah pemenuhan nutrisi bagi para bayi. "Kami kehilangan sumber yang menyediakan formula itu karena adanya pergantian personel di perusahaan farmasi yang selama ini menyediakan formula tersebut. Kami tidak lagi mempunyai penyalur tetap untuk formula bagi bayi-bayi itu."
Sumber: Mission Network News, September 20th 2005
Pemandangan di Haiti seperti bekas luka yang menganga setelah negara ini dihantam badai tropis Jeanne. Ratusan orang kehilangan rumah dan kelaparan sejak terjadinya bencana banjir pada September 2004 yang membunuh lebih dari 2000 orang dan menyebabkan lumpuhnya kota. Perwakilan dari Christian World Outreach (CWO) berkata bahwa sejak terjadinya tsunami, Haiti menjadi terlupakan. Namun hal itu tidak mengubah fakta tentang pentingnya bantuan bagi penduduk yang selamat dari badai di Haiti.
"Sekarang, tentu saja air sudah tidak ada, tetapi semua harta milik mereka telah ikut hilang. Semua yang dulu mereka miliki telah musnah ditelan lumpur dan tersapu banjir. CWO tetap berkomitmen untuk membantu dalam nama Kristus. Perwakilan tersebut mengatakan bahwa masih ada banyak orang yang berkomitmen untuk memberikan dan mengangkut bantuan bagi orang-orang yang menderita dan membutuhkan. Meskipun demikian, CWO masih butuh banyak bantuan untuk bisa merealisasikan pelayanan tersebut di Haiti.
Sumber: Mission Network News, Januari 17th 2005
Haiti menjadi fokus dalam pelayanan penerbangan setelah pemilihan presiden berlangsung. Negara ini kemarin mengumumkan Rene Preval sebagai presiden Haiti selanjutnya setelah tercapainya kesepakatan yang menghindarkan terjadinya kekuatiran meletusnya kerusuhan. Para pemrotes telah turun ke jalan berkenaan dengan pengumuman itu. Anggota Mission Aviation Fellowship, Kevin Swanson, mengatakan bahwa aksi protes tersebut memang memberi pengaruh pada pekerjaan mereka.
"Staf kami sendiri memang baik-baik saja dan kami tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengevakuasi mereka. Sempat ada beberapa hari dimana pilot kami tidak dapat pergi ke bandara, sehingga membuat kami harus membatalkan penerbangan, namun itu hanya sementara saja." Terakhir ini, MAF sedang melayani 46 organisasi yang berbeda dan membutuhkan lebih banyak lagi pesawat. Sementara mereka telah menyediakan perbekalan, guru-guru dan barang-barang lain, Swanson mengatakan bahwa hal itu telah membuat pelayanan mereka semakin efektif. "Saat pesawat menerbangkan sebuah tim yang membawa Film YESUS dan berencana mensharingkan tentang Kristus di negara tersebut, masyarakat telah memberikan respon penerimaan yang baik dan mereka mau mendengarkan tanpa curiga karena MAF telah terlebih dulu membuktikan pelayanan kasih mereka dengan membawakan barang- barang kebutuhan dan hal-hal penting untuk desa-desa di negara itu."
[Sumber: Mission Network News, February 17th, 2006]
Pokok Doa:
Berita terbaru, pemilihan presiden Haiti yang dijadwalkan pada tanggal 8 Januari 2006 kembali mengalami penundaan. Kemiskinan dan berbagai kesimpangsiuran yang terjadi telah menjadi hambatan terbesar di negara itu. Anggota organisasi For Haiti With Love, Eva DeHart, mengatakan bahwa pekerjaan mereka adalah sebuah langkah kecil untuk menuju pembangunan stabilitas di negara itu. "Pembangunan adalah kunci ke pemulihan ekonomi.
Oleh karenanya negara ini membutuhkan proyek-proyek pembangunan yang selain untuk mengembangkan infrastruktur itu sendiri, juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga orang-orang dapat mulai mendapat penghasilan dan roda ekonomi pun dapat mulai berjalan." DeHart mengatakan bahwa pelayanan penginjilan mereka saat ini telah mulai dilakukan lewat kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. "Untuk melengkapi program di bidang pangan dan klinik kesehatan, mengingat dana yang telah tersedia, kami akan selalu melakukan pembangunan rumah-rumah bagi para tunawisma. Kegiatan itu tidak hanya menciptakan lapangan kerja, hal itu juga memberikan contoh nyata dari terang kasih Tuhan yang ada di sana untuk disaksikan orang-orang.
[Sumber: Mission Network News, January 4th 2006]
Pokok Doa:
Haiti (MNN) -- Pemilihan umum di Haiti ditunda lagi di tengah upaya untuk mereformasi perundang-undangan di negara tersebut. Meski suasana telah relatif aman untuk beberapa saat, ada kekhawatiran bahwa penundaan tersebut akan menimbulkan kekacauan. Namun, kekacauan yang terjadi pada masa lalu diharapkan tidak memengaruhi pesta Natal tahunan "For Haiti with Love". Roselin berkata, "Ada sekitar lima ratus orang yang akan kami beri beras, kacang-kacangan, dan daging ayam, dan juga mainan baru untuk anak-anak. Kota ini telah merencanakan sebuah pesta sejak bulan Januari awal tahun ini. Roselin mengatakan, kegiatan ini merupakan acara tahunan yang cukup penting bagi orang-orang yang kami layani. Sebelum mereka makan, mereka menyanyi dan berdoa, dan kami menceritakan tentang kelahiran Yesus dan memperlihatkan kepada orang-orang tentang cinta kasih Tuhan. Doakan semoga semuanya berlangsung dengan tenang.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10567 |
Pokok Doa
Beberapa pria bersenjata menawan seorang misionaris Amerika beberapa hari yang lalu di dekat ibukota Haiti. Kini semakin banyak misionaris asing yang menjadi target penculikan untuk mendapatkan tebusan. Eva DeHart dari For Haiti With Love mengatakan bahwa seorang staf mereka merasa optimis mereka tidak akan diganggu. Pertama karena kebanyakan staf mereka adalah warga Haiti. Alasan selanjutnya, "Kami memberikan pelayanan secara gratis kepada para penduduk tanpa terkecuali di klinik tersebut serta menangani luka dan penyakit. Kami sedikit terlindungi karena pelayanan yang kami lakukan dan sangat terlindungi karena doa yang kami panjatkan." DeHart mengatakan bahwa mereka juga mengabarkan Injil, meski hanya sesekali disiarkan melalui program mereka. "Yang diperlukan untuk menyediakan pekerjaan adalah pemasukan dana internasional. Jika orang dapat bekerja dan memberi makan keluarganya, mereka tidak akan tertarik untuk berkelahi dan membuat masalah. Mereka hanya merasa putus asa."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Naiknya harga pangan yang tak terkendali dan kelangkaan bahan pokok membuat warga Haiti yang hidup dengan penghasilan di bawah dua dolar Amerika per hari membuat perencanaan pengeluaran yang sehemat mungkin untuk menyiasati ancaman kelaparan. Wanita hamil di Haiti mulai membuat kue-kue kering yang dibuat dari tanah liat yang bisa dimakan sebagai antiasam dan sumber kalsium. Namun mengonsumsi kue ini secara terus-menerus akan mengakibatkan kekurangan gizi, gangguan usus, dan efek berbahaya lainnya, khususnya bagi ibu-ibu hamil. Bright Hope International akan mengirimkan sampel kue tanah tersebut untuk mendapatkan sumbangan dalam bentuk bantuan makanan dan modal untuk memulai perkebunan sayur-sayuran kecil. Misi ini telah bekerja sama dengan gereja-gereja lokal secara internasional selama empat puluh tahun untuk membawa kasih Kristus ke daerah-daerah yang memprihatinkan. Melalui kerja samanya dengan 23 gereja di Pignon, Haiti, mereka telah mengidentifikasi keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di komunitas tersebut. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Surviving on "Dirt Cookies" |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Pemandangan di Haiti selama 7 bulan terakhir ini masih morat-marit. Rumah-rumah sementara baru mulai didirikan. Akan tetapi, Child Care Worldwide (CCW) berfokus pada satu hal yang memberikan perubahan dramatis -- adanya atmosfer spiritual.
Sejak gempa, Mendelson Cesar, Direktur CCW, mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan secara rutin. Ada 62 orang yang telah menyerahkan hidup mereka untuk Kristus, yang menjadikan totalnya hampir mencapai 600 akhir bulan ini.
Selain itu, saat CCW melanjutkan program membagikan makanan, seperti memberikan makan siang kepada anak-anak sekolah dan nutrisi yang sangat diperlukan pengungsi, mereka tidak hanya memenuhi kelaparan fisik orang-orang Haiti saja tetapi juga memenuhi kelaparan rohani mereka. Tindakan kasih ini merupakan kesaksian seperti yang diinginkan Kristus, yaitu untuk mengenal setiap dan semua orang serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka secara utuh.
Sumber: Mission News, Agustus 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14607]
Pokok doa:
Bersyukur untuk pertobatan yang terjadi di antara orang-orang Haiti. Doakan agar mereka bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan.
Berdoa juga bagi program pemulihan pascagempa beberapa waktu yang lalu, agar pemerintah Haiti segera melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana di Haiti.
Port-au-Prince merupakan tempat tinggal bagi anak-anak yatim piatu sebelum gempa hari Selasa itu mengoyaknya menjadi reruntuhan. Seiring peningkatan angka kematian, MA bersama dengan Bethany Christian Services (BCS) memperkirakan bahwa akan muncul keadaan yang suram lainnya. "Korban akan semakin bertambah, dan tampaknya hal ini akan meningkatkan jumlah anak yatim piatu. Namun demikian, kami perlu waktu yang lama untuk benar-benar mengetahui jumlah kesempatan yang ada dan berapa banyak anak-anak lain yang akan membutuhkan pertolongan." BCS masih mencoba menghimpun bantuan mereka. "Ada dua rekan kami di sana. Salah seorang di antara mereka berpendapat: kami yakin bahwa semua anak-anak dalam keadaan baik- baik saja. Yang satunya lagi berkata: kami belum mendapatkan kabar." Situasi semakin bertambah buruk. Mereka yang bertahan hidup -- mengais-ngais persediaan mereka yang masih tersisa -- kemungkinan akan datang berduyun-duyun ke organisasi-organisasi semacam BCS. MA mengatakan, "Pertama-tama, kami mohon didoakan; kedua, sumbangan finansial akan sangat berguna pada saat seperti ini. Kami akan mengumpulkan dana dan mengunakan dana itu sebaik-baiknya untuk menolong anak-anak." Doakanlah untuk pintu-pintu yang dibukakan. "Kadang-kadang, terbuka kesempatan orang untuk mendengar Injil dengan cara baru yang benar-benar akan mengubah hati seseorang." (t/Ully)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13756
Pokok doa:
Doakan pelayanan Bethany Christian Services agar dapat membantu kebutuhan anak-anak Haiti yang menjadi yatim piatu pada gempa yang lalu. Kiranya mereka mendapat bantuan keuangan yang cukup untuk menolong anak-anak ini.
Doakan juga agar umat percaya di Haiti dapat membantu anak-anak ini, meskipun mereka juga hidup berkekurangan. Kiranya anak-anak ini akan bisa mendapat kasih sayang dan kehidupan yang lebih layak.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, menjanjikan 100 juta dolar untuk pemulihkan gempa Haiti. Diperkirakan angka kematian berkisar antara 45.000-50.000 jiwa. Namun, mereka yang masih bertahan hidup membutuhkan pertolongan, sekarang! Global Aid Network (GAIN USA) siap membantu. DZ dari GAIN berkata, "Beberapa bulan lalu kami mengangkut dua wadah khusus untuk menyimpan makanan, sepatu, dan persediaan lain untuk Haiti. Kami memutuskan untuk membagikan isi satu wadah sekaligus berhubung mereka sangat membutuhkannya. Tetapi, kami akan membagikan isi wadah yang lain untuk keadaan darurat." DZ dan tim yang pergi ke Haiti untuk melihat realisasi dalam 75 gereja yang mendapatkan bantuan itu. Dia berkata bahwa kebutuhan di sana sangat besar. "Ketika melewati kekacauan seperti ini, sulit bagi mereka mendengar kasih Allah. Tetapi, pada saat Anda membantu memenuhi kebutuhan medis, fisik, dan emosi mereka, kita akan mendapatkan kesempatan untuk menceritakan pengharapan yang ada dalam diri kita -- Injil." GAIN membutuhkan dana untuk mengangkut delapan wadah persediaan lain untuk Haiti.
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13757
Pokok doa:
Rumah sakit di Haiti runtuh karena gempa dahsyat beberapa waktu yang lalu. Ribuan orang terkubur di antara puing-puing reruntuhan. Dengan kondisi yang serba terbatas ini, tampaknya mustahil untuk memberikan perawatan medis kepada ribuan orang yang masih bertahan hidup. SB dari CURE International membawa lima anggota tim bedah ke wilayah ini. "Kami telah menemukan sebuah rumah yang tidak terlalu rusak parah, jaraknya hanya lima rumah dari reruntuhan rumah sakit anak- anak."
Karena SB mengetahui banyak orang ingin ikut menolong, SB berkata, "Pertama-tama, kami akan menerjunkan para profesional yang berpengalaman, mengamati situasi, dan kemudian kami akan mengetahui berapakah kebutuhan dokter dan perawat." Perusahaan listrik di negara tetangga, Republik Dominika, ikut membantu tim CURE. "Mereka menyumbangkan generator listrik, makanan, air bersih, dan persediaan medis." Orang-orang yang menerima bantuan itu menyaksikan pengharapan Injil. "Mereka memahami adanya pengaruh spiritual, misalnya, 'Allah pasti telah mengirim kalian.' Setelah keadaan itu mulai mereda, orang-orang bertanya-tanya, 'Mengapa Anda menolong kami?' Pada saat itulah kami mendapat kesempatan untuk menceritakan kasih Yesus yang menyertai mereka." (t/Ully)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13755
Pokok doa:
Mengucap syukur atas keberadaan organisasi-organisasi Kristen di Haiti yang banyak membantu para korban gempa, kerena pelayanan mereka secara tidak langsung telah membuat masyarakat Haiti dapat merasakan kasih Kristus.
Doakan juga agar masyarakat Haiti yang telah mendengar Injil digerakkan hatinya untuk lebih mempelajari Injil.
Saat kelegaan fisik merupakan prioritas, Proyek "Film JESUS" melakukan berbagai macam cara untuk menjangkau mereka yang tersesat. Tim "Film JESUS" di Haiti sudah berada di lokasi dan siap menolong kebutuhan di lapangan. Para pemimpin proyek belum mengetahui bagaimana keadaan para pekerja film ini di haiti, namun mereka tetap menolong dan menjangkau keluarga-keluarga di sekitar mereka. Ketika gempa melanda Tiongkok pada tahun 2008, tim "Film JESUS" langsung bertindak, dampaknya orang-orang berdatangan kepada Kristus. Doakanlah agar mereka yang terbelenggu praktik voodoo berpaling kepada Kristus. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13765
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan tim "Film JESUS" yang berupaya menjangkau masyarakat Haiti dengan Injil. Doakan agar tim ini dapat melayani mereka secara maksimal.
Doakan agar masyarakat Haiti yang telah dilayani oleh tim "Film JESUS" dapat membuka hati mereka untuk menerima kebenaran Injil.
Korban gempa Haiti sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan air. Parahnya, keterbatasan air akan menjadi masalah jangka panjang. Living Water International (LWI) telah berada di Haiti sejak 2004. JW dari LWI mengatakan bahwa tim mereka tengah berada di Haiti saat gempa terjadi. "Kami mendengar dari kru kami yang dekat dengan pusat gempa, dan kami dengar bahwa semua anggota kelompok kami serta anggota keluarga mereka akan bertanggung jawab." JW mengatakan bahwa regu bagian utara masih utuh dan mereka membuat rencana untuk memperbaiki 500 sistem air yang rusak. "Warga kota akan mengungsi ke daerah terpencil. Populasi desa akan membengkak dengan cepat, dan apa pun yang mereka punya tidak akan cukup. Kami akan mulai dari daerah terpencil, lalu kami akan bekerja agar kami dapat melayani daerah yang menjadi tempat pengungsian." LWI akan bekerja dengan jaringan-jaringan gereja agar Injil dapat disebarkan. Dibutuhkan dana yang cukup besar untuk memperbaiki satu sitem saluran air. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13764
Pokok doa:
Kita patut bersyukur untuk tim Living Water International yang membantu meringankan beban para pengungsi di Haiti. Doakan agar program memperbaiki sistem air yang rusak akibat gempa yang mengguncang Haiti beberapa waktu yang lalu, dapat terlaksana dengan baik.
Doakan juga upaya Living Water International dan gereja lokal untuk menjangkau masyarakat di Haiti dengan Injil, agar Tuhan melindungi mereka selama melayani di sana.
Hampir dua juta anak Haiti menjadi yatim piatu yang dihantui rasa takut setelah kejadian bencana alam yang lalu. Banyak juga yang mencemaskan keamanan mereka karena para penjarah yang mulai berkeliaran. Penjara runtuh, dan para napi membanjiri jalanan. Anak-anak kecil menerima pelecehan dan serangan dari kekacauan yang melanda Port-au-Prince. AL bersama Kids Alive mengatakan "Kids Alive berharap dapat bekerja sama dengan organisasi lain dan menyelamatkan anak-anak ini kemudian merawat mereka dalam waktu dekat ini dengan memberikan mereka bimbingan konseling dan perhatian yang mereka butuhkan setelah melalui kejadian yang mengerikan ini." Mereka memastikan bahwa anak-anak yang mereka tolong tetap aman. Kemudian mereka berusaha membantu lebih lagi. Anak-anak mendengarkan pesan ini: "Kami akan merawat kalian sampai kalian beranjak remaja. Kami akan mendidik kalian, dan kami akan mengasihi kalian, dan kami akan mengajarkan kalian tentang Yesus Kristus. Kami ingin kalian menjadi agen perubahan yang saleh untuk masa depan Haiti." Kids Alive mengirimkan dana untuk memulai pertolongan tapi masih banyak pertolongan yang dibutuhkan.(t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13762
Pokok doa:
Doakan tim Kids Alive yang saat ini sedang melayani anak-anak korban gempa di Haiti agar mereka dimampukan mendidik dan mengajarkan tentang Yesus Krisrus kepada anak-anak itu.
Berdoa juga agar Tuhan memulihkan trauma yang diderita anak-anak di Haiti akibat gempa, serta melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang tidak senonoh oleh orang-orang tertentu yang memanfaatkan kondisi dan situasi di Haiti saat ini.
Pasukan perdamaian PBB mengatakan bahwa kemarahan di Haiti saat ini dipicu oleh lambatnya distribusi bantuan. SB bersama dengan CURE International mengatakan dari bandara Port-au-Prince, "Mereka saat ini sedang merencanakan iring-iringan militer untuk bahan makanan dan perlengkapan, mereka merencanakan pengamanan yang sama seperti ketika mereka mempersiapkan iring-iringan pasukan yang akan berperang." Pengamanan yang ketat dan melimpahnya persediaan bantuan menyebabkan kemacetan. Sulit untuk mendapatkan tenaga tambahan. Padahal, rumah sakit telah kekurangan pekerja. "Di rumah sakit yang saya kunjungi, kurang dari 25 persen orang yang bekerja -- bisa jadi yang lain telah meninggal, atau saat ini mereka terjepit dalam krisis keluarga mereka sendiri." SB menyebutkan bahwa bantuan mereka sangat diperlukan. "Kami adalah misi medis pertama yang datang dan menyaksikan situasi medis mereka serta menolong mereka. CURE sedang mengerahkan bantuan tambahan. "Fenomena ini membuat orang bertanya- tanya, "Mengapa Anda datang? Mengapa Anda melakukan ini?" Pada saat itu, kami mengambil kesempatan untuk mengabarkan Injil Yesus Kristus dan menjawab pertanyaan mereka secara memuaskan. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13599
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan memampukan dan memberi kekuatan kepada orang-orang yang bertugas, para relawan pendistribusi bantuan kemanusiaan, yang sangat dibutuhkan masyarakat korban gempa di Haiti.
Doakan agar umat percaya di Haiti dapat memanfaatkan peristiwa yang tidak menyenangkan ini, untuk menceritakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya di Haiti.
Persediaan logistik bantuan masih terhambat di bandara utama Haiti. Pasukan internasional tetap menjaga keamanan hukum di Port-au-Prince. Lalu, mengapa ada kekisruhan? RS dari "Baptist Haiti Mission" mengatakan bahwa pemerintah sedang tidak aktif karena banyak bangunan dan dokumen yang hancur lebur. Selain itu, banyak aparat pemerintah yang hilang atau terbunuh. Namun, rumah sakit BHM masih berdiri. Mereka memunyai generator yang nyaris kehabisan bahan bakar. Tetapi, Allah menjawab doa mereka. "Kita bisa mendapatkan sedikit bahan bakar diesel, dan kita memunyai sistem filter air untuk memasak, minum, serta untuk keperluan rumah sakit." RS mengatakan bahwa pada saat ini para staf berpartisipasi untuk menolong dengan senang hati dan berusaha meringankan beban mereka. "Kami memunyai sekitar 80 tempat tidur di rumah sakit dan ada sekitar 300 pasien yang memenuhi kamar ekstra dan lorong-lorong RS pada saat yang bersamaan." Regu penolong menganggap masa-masa krisis ini membuka banyak pintu bagi penginjilan. "Masyarakat tidak melihat adanya pertolongan dari voodoo. Namun, mereka melihat bagaimana organisasi Kristen memberikan logistik bantuan dan juga memberikan perhatian kepada orang di segala penjuru dunia. Kami ingin mengikuti tindakan-Nya. Kami menjangkau mereka di dalam nama Kristus dan menolong orang yang membutuhkan." (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13768
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan organisasi-organisasi Kristen di Haiti pascagempa beberapa waktu lalu, yang telah memberikan bantuan dan menjadi berkat bagi orang-orang di Haiti. Doakan agar melalui pelayanan mereka semakin banyak orang yang rindu untuk mengenal Kristus secara pribadi.
Berdoa juga untuk upaya pemberitaan Kabar Baik yang dilakukan oleh organisasi Kristen di Haiti; doakan agar Tuhan menjamah hati setiap orang yang mereka injili sehingga mereka mau membuka hati mereka untuk Injil.
Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka akan membuka pelabuhan laut di Port-au-Prince, Haiti, dalam kurun waktu 2 atau 3 hari. Pelabuhan ini dapat mengurangi kepadatan di bandara. DZ yang berada di lokasi bersama Global Aid Network (GAIN USA) mengatakan bahwa masalahnya adalah koordinasi distribusi barang bantuan. "Banyak bangunan pemerintah telah musnah oleh gempa bumi di Haiti. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat dan para relawan lain datang ke lokasi dan mencari solusi untuk mengontrol distribusi bantuan ke berbagai tempat agar tidak terjadi kebingungan. Saya merasa banyak perwakilan pemerintah dan institusi lain mencoba mencari jalan keluar untuk masalah ini. Pembukaan pusat-pusat perawatan dan persediaan makanan akan memberi sedikit harapan." Sejauh ini, GAIN-USA telah mendistribusikan 100.000 makanan. DZ mengatakan bahwa di tengah-tengah tragedi, banyak orang berbicara tentang Tuhan. "Ada yang bertanya-tanya, 'Bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Pengasih mengasihi saya padahal saya menghadapi situasi seperti ini'. Namun, yang lain justru terdorong untuk mencari Tuhan karena mereka mencari pengharapan." DZ berkata banyak jemaat yang berkumpul di halaman gereja untuk beribadah pada hari Minggu karena banyak bangunan gereja sudah hancur dan rusak. (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13771
Pokok doa:
Doakan pemulihan negara Haiti pasca gempa bumi beberapa waktu yang lalu. Doakanlah agar Tuhan memampukan pemerintah setempat dengan bantuan dari luar negeri untuk mengambil tindakan segera guna menata ulang Haiti, khususnya dalam hal logistik.
Mengucap syukur, karena melalui gempa yang terjadi di Haiti ini, banyak orang di Haiti terdorong untuk mencari Tuhan lebih sungguh.
Doa Bagi Honduras
"Selama 32 tahun melalukan pekerjaan misi, saya tidak pernah melihat hal yang seperti ini," kata Max Furr. "Orang datang tidak hanya untuk makanan dan tempat berteduh, tetapi juga supaya kami dapat membawa mereka kepada Firman Tuhan." Furr dan koleganya dari Southern Baptist bekerja di daerah yang dirusak oleh topan Mitch pada Halloween 1998. Sejak saat itu, 89 gereja Baptis baru telah didirikan, dan 2.350 orang menunggu untuk dibaptis. "Topan ini membuat banyak orang berpikir kembali akan kehidupan mereka," tulisnya. Banyak dari mereka telah kembali ke gereja, dan pasangan yang tidak menikah telah menikah sehingga mereka dapat hidup bersama secara sah. Pada satu peristiwa, pastor Francisco Martinez dari Messiah Baptist Church harus memberkati enam pasang pengantin pada saat yang sama.
Sumber: (IMB News Stories), FridayFax - 22 Oktober 1999
Honduras--Hampir delapan tahun yang lalu badai Mitch menewaskan ribuan penduduk Honduras dan mengakibatkan hancurnya negeri itu. Larry Overholt dari World Gospel Mission (WGM) mengabarkan dari Honduras bahwa pemberian pertolongan merupakan awal dari proses transformasi masyarakat. "Kami sudah terlibat di lima area. Perintisan gereja merupakan titik berat dari usaha kami dan kami telah mendirikan enam sidang jemaat," ujar Overholt. "Kami juga menekankan pembangunan ekonomi, layanan kesehatan, rekreasi, dan pendidikan," sambungnya lagi. Karena usaha-usaha inilah gereja bisa berjalan, orang-orang tidak takut ke gereja, dan beberapa orang datang kepada Kristus. Overholt mengatakan bahwa WGM perlu dukungan doa, dan keuangan. "Kami juga memerlukan misionaris," tambahnya. "Hubungan yang sudah kami jalin dengan gereja di Honduras menyebabkan gereja terus membutuhkan misionaris. Sekarang, kebutuhan mendesak kami adalah di Chouluteca. Kami membutuhkan seseorang yang dapat membantu kami dalam urusan-urusan ringan."
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
Di daerah pedalaman yang keras di Honduras, terdapat sebuah kota yang bernama Catacamas. Steve Geurink dari Worldwide Christian Schools mengatakan bahwa mereka memiliki sejarah yang panjang di sana. Mereka juga memiliki sebuah proyek yang benar-benar perlu diperbaiki. "Sekolah itu, Luz y Verdad, adalah salah satu hasil kerja pertama dari kelompok misi pertama yang dimiliki oleh Worldwide. Sekolah itu patut diperhatikan. Saat ini, mulai bisa terlihat berapa banyak tahun yang telah ia lewati sejak dia didirikan, dan sekarang beberapa perbaikan perlu dilakukan." Geurink mengatakan bahwa mereka sedang dalam jalur cepat untuk mengejar batas waktu penyelesaian perbaikan tersebut. Mereka memerlukan satu tim pada akhir Desember tahun ini dan satu tim lagi untuk awal Januari 2007. "Setiap anggota tim mengerjakan fasilitas ini. Mereka akan berinteraksi dengan penduduk lokal Honduras di daerah ini. Lingkungan masyarakat tersebut memang sangat mengenal sekolah tersebut sehingga akan banyak perhatian diarahkan ke situ. Dan hal itu akan memberi kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan pelayanan di masyarakat tersebut," jelas Geurink.
[Sumber: Mission Network News, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Beberapa waktu yang lalu, gempa berskala 7,1 SR mengguncang pantai Honduras, merusak Pulau Roatan, namun tidak merusak tempat di mana Buckner International bekerja.
Randy Daniels dari Buckner berkata, "Sejauh yang kami tahu (dan dari laporan staf kami di Honduras), tidak ada kerusakan di tempat kami bekerja. Staf kami baik-baik saja. Meski terkejut karena gempa tersebut, namun gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan yang besar." Randy berkata bahwa semula ia menyangka kerusakannya akan lebih besar daripada yang dilaporkan, namun ia bersyukur karena ternyata kerusakannya tidak seberapa besar.
Mayoritas kerusakan yang timbul akibat gempa bumi tersebut adalah di Pulau Roatan, bukan di daerah pusat, meski beberapa rumah ambruk dan kabel telepon serta listrik putus. "Kami tidak membatalkan perjalanan-perjalanan misi jangka pendek yang telah direncanakan ke Honduras," ujar Randy, "termasuk satu yang datang pada hari ini." Meski demikian, Randy juga berkata, "Honduras adalah salah satu negara termiskin di Amerika, dan gempa yang mengguncang mereka, tidak peduli berapa besar kerusakan yang diderita, membuat mereka semakin menderita."
Doakan untuk orang-orang dari Pulau Roatan, yang mengalami kerusakan parah, dan seluruh rakyat Honduras. Doakan juga Buckner agar dapat memakai keadaan ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan pelayanan mereka di Honduras dan membagikan Injil kepada masyarakat di sana dalam masa-masa sulit ini. (t/Benny)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12734
Pokok doa:
Mengucap syukur atas perlindungan yang Tuhan berikan kepada staf Buckner International yang sedang melayani di Honduras, sehingga mereka selamat dari gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu.
Berdoa juga untuk pemulihan trauma yang dialami oleh masyarakat Honduras, agar Tuhan memampukan staf Buckner International dalam melayani masyarakat Honduras dan membangkitkan semangat mereka.
Doa Bagi Jamaica
"Ellerslie Pen" adalah sebuah wilayah kumuh di Jamaica. Food For The Poor berkomitmen untuk mengembangkan proyek di sana. Perwakilannya melaporkan observasi setelah mengadakan kunjungan terakhir ke wilayah ini. "Ada rumah-rumah kecil didirikan, dikelilingi kebun kecil dimana mereka bisa menanam beragam tanaman. Hal yang paling menyentuh terjadi di akhir perkunjungan. Para penghuni wilayah meminta kami berdiri dalam lingkaran dan berdoa bersama mereka." Perwakilan Food For The Poor juga mengatakan bahwa aksi bantuan yang diberikan dan juga Injil yang diberitakan telah mengubah wajah penderitaan mereka. "Komunitas yang semula dikenal dengan kekejaman dan kekerasannya, kini telah menjadi komunitas yang takut kepada Allah. Hal ini yang menjadikan kami bersukacita karena kemenangan bersama Kristus."
Sumber: Mission Network News, April 29th 2004
Doa Bagi Kanada
Apa yang menyebabkan gereja-gereja barat bertumbuh/bermultiplikasi? Telah diketahui bahwa ada gereja-gereja Kristen di "Two-Thirds World" (Asia, Afrika, Amerika Latin,...) yang bisa bertumbuh dengan sangat pesat; bagaimana dengan gereja-gereja di barat? The Victory Churches, sebuah gerakan perintisan gereja yang dimulai di Kanada tahun 1986, telah mengembangkan 11 gereja menjadi 68 gereja hanya dalam jangka waktu 12 tahun. "Pertumbuhan yang menakjubkan sebesar 600%" demikian komentar Jay Weaver, seorang pelatih perintisan gereja bagi Alliance for Saturation Church Planting (ASCP). Sementara itu, John Wilson dari World Team yang juga merupakan seorang pelatih perintisan gereja untuk berbagai denominasi mengatakan bahwa fokus gerakan perintisan adalah sebagai berikut:
Sumber: FridayFax, May 24, 2002
Ribuan imigran Asia tinggal di wilayah Montreal (Kanada). Ni Qu, yang berasal dari Vietnam (pengungsi), menjadi seorang misionaris yang memberitakan Injil kepada penduduk Asia yang tinggal di wilayah ini. Dia melaporkan:
"Suatu hari, saya ingin memberikan Alkitab Perjanjian Baru kepada seorang pria yang ada di jalan. Perlakuan pria itu sungguh kasar kepada saya. Karena shock, saya secara otomatis berkata, 'Yesus mengasihi Anda juga.' Mendengar hal itu, pria tadi berkata bahwa dia adalah orang non-Kristen dan dia tidak banyak mengetahui tentang Yesus. Lalu kami memutuskan untuk membicarakannya. Saya bertanya kepadanya, Apakah Allah-nya mengasihi dia? dan kami berbicang-berbincang cukup lama mengenai hal tersebut. Singkat cerita, pria itu membawa Alkitab PB tersebut pulang. Beberapa hari kemudian, pendeta di gereja kami menerima sebuah surat dari pria tersebut yang menceritakan proses pertobatannya setelah membaca Injil Yohanes. Hal ini dengan jelas menunjukkan kuasa Allah yang mampu mengubah hidup seseorang."
Sumber: FridayFax, March 7, 2003
Kelompok interdenominasi Kristen Kanada membuka stan "Angels Booth" dalam sebuah pekan raya dan pameran di Edmonton dan Calgary dengan judul "Bacaan Rohani Gratis". Ide dari pendirian stan "Angels Booth" adalah para pengunjung pekan raya bisa minta didoakan dan ditolong untuk melihat bagaimana Allah sangat memperhatikan mereka. Cara penginjilan ini terbukti cukup sukses. Koordinator pendoa, LS dan RS melaporkan bahwa pada Juli 2004, ada 1626 pengunjung yang menerima Yesus pada saat diadakan pekan raya Klondike Days selama 10 hari di Edmonton, Albera. "Banyak dari mereka yang mengisi kartu follow-up dan sebagian besar dari mereka mengikuti kursus Alpha. Banyak orang yang dilayani terutama mereka yang berusia 12-18 tahun. Banyak di antara pemuda tersebut yang berkunjung kembali ke stan itu dan mensharingkan tentang bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup mereka." Banyak pengunjung pekan raya yang datang berkelompok. Mereka duduk bersama dan ditolong untuk mengenal dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Beberapa di antara mereka datang lagi keesokan harinya dengan mengajak teman-teman mereka agar diselamatkan.
Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-486
Ada sejumlah besar orang yang datang dari negara-negara Afrika yang tidak terbuka bagi penyebaran Injil. Tetapi ketika mereka bermigrasi ke Kanada, negara ini memberikan kebebasan beragama. Ini berarti untuk pertama kalinya para imigran boleh mendengar pemberitaan tentang Yesus Kristus.
Itulah sebabnya Africa Inland Mission fokus pada populasi ini untuk program penjangkauan mereka. Misi AIM adalah untuk menyampaikan kabar Kristus kepada orang-orang di Afrika yang belum terjangkau -- meskipun itu berarti harus tinggal di Kanada untuk bisa mengerjakan tugas ini.
Menurut sumber berita lain, para imigran Afrika mengalami waktu tersulit untuk menyatu dengan tekanan kerja orang-orang Kanada. Tahun 2006, tingkat pengangguran imigran Afrika adalah 20,8 -- 4 kali lipat lebih besar dari warga Kanada dan yang paling buruk di antara para imigran dari negara-negara lain.
Ada banyak hal yang dilakukan untuk menjangkau orang-orang yang belum terjangkau ini. Doakan agar AIM menemukan cara penjangkauan yang kreatif, yang akan efektif dengan budaya mereka. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, July 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12868
Pokok doa:
Doakan AIM dalam menjangkau dan melayani para imigran asal Afrika, agar Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengenal kasih Tuhan dan menjadi murid-murid Kristus yang sejati.
Doakan juga agar Tuhan memberi hikmat kepada tim AIM dalam melayani para imigran Afrika, dan memampukan tim AIM dalam menemukan dan menerapkan metode penjangkauan yang tepat bagi para imigran Afrika.
"Yesus mati di kayu salib. Ia adalah Allah. Aku rindu keluargaku mengenal Yesus," kata H setelah seluruh keluarganya disembuhkan dari penyakit yang menyiksa. Kejadian itu merupakan langkah awal perjalanannya mengenal Yesus dan belajar untuk berdoa.
Pada suatu hari, ketika kehilangan kunci kantornya, dia berkata, "Saya tidak bisa menemukannya di mana pun." Ia berdoa seraya menyetir, "Yesus, Engkau telah menyembuhkanku, dan sekarang saya percaya bahwa Engkau adalah Allah. Ya Tuhanku, bantulah aku mencari kunci-kunci itu.'
"Lantas, aku merasakan dorongan untuk membuka jendela mobil. Tiga puluh detik kemudian seseorang melewati mobil saya. Saya membanting setir dan menginjak rem untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kemudian, saya mendengar suara 'krek' seolah-olah suatu benda menimpa dasbor mobil saya. Saya menoleh ke dasbor dan di situlah kunci itu rupanya."
"Saya tercengang," ujarnya. "Jawaban doa itu cepat sekali! Saya telah mencari ke seluruh bagian mobil dan tidak mendapatkan kunci itu. Kemudian saya teringat, kunci itu pasti tertinggal di atap mobil saya. Allah pasti telah mengatur segalanya. Kunci itu pasti terjatuh masuk ke dasbor mobil melalui jendela yang terbuka. Yesus bukan hanya Allah, Dia juga mencintaiku!" (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2010, Volume 28, No. 1 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Canada: Hindu Family Healed, Lost Keys Found |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Mengucap syukur atas perjumpaan pribadi H dengan Kristus. Doakan agar semakin banyak orang mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dan menyerahkan hidupnya bagi Kristus.
Doakan agar H semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan dapat membawa terang di lingkungannya.
Doa Bagi Meksiko
Tanpa menghiraukan rintangan dan keputusasaan, dua orang misionaris utusan dari Misi Amerika Latin (LAM) merintis penginjilan di Zapata, sebuah daerah pinggiran kota di Meksiko. Saat pertama kali menginjakkan kaki di wilayah Zapata, MS merasa yakin bahwa Allah memang benar-benar menempatkan dirinya di wilayah tersebut. Bersama dengan temannya DG, MS membuka sebuah pusat komunitas Kristen yang menyediakan program-program tutorial. Selain itu, pusat tersebut juga mereka pakai sebagai klub anak-anak, perpustakaan, tempat persekutuan bagi para pemuda dan wanita, serta sebagai tempat untuk mengadakan persekutuan doa setiap hari Minggu malam. Kedua misionaris tersebut telah berkomitmen kepada Allah untuk melakukan penginjilan melalui semua kegiatan yang mereka lakukan di Zapata. Meskipun Injil tidak dapat diterima secara terbuka di wilayah tersebut, namun keduanya melihat bahwa Allah telah membuka pintu hati penduduk Zapata dengan berbagai cara melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Sumber: Mission Network News, December 27th 2001
Bible League sedang merayakan keberhasilan "Project Philip Monterrey" (Proyek Filipus Monterrey). Proyek ini telah dirancang selama dua tahun untuk mengembangkan pelayanan Bible League di Monterrey, Mexico. Tujuan dari pelayanan ini adalah membagikan 500.000 Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Spanyol yang mudah dibaca. Sampai saat ini sudah ada beberapa ribu Alkitab PB yang telah dibagikan. Para pemimpin gereja mengatakan bahwa proses pemuridan di Amerika Latin memerlukan waktu dua tahun. Karena itu mereka memerlukan dukungan supaya hasil-hasil yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut dapat segera dilihat.
[Sumber: Mission Network News, May 17th, 2004]
Pokok Doa:
Seorang pendeta di Tijuana, Meksiko, mulai mendoakan kebutuhan untuk sebuah rumah guna menampung anak-anak yang ada di lingkungan gerejanya. Tuhan gerakkan seorang pegawai pemerintah untuk menjawab kebutuhan tersebut. YUGO Ministries, Wayne Freeland, mengatakan karena tidak ada sistem orangtua asuh di Meksiko, maka dibutuhkan Grace Children's Home sebagai tempat penampungan bagi anak-anak yang memerlukannya. "Kami tertantang untuk memulai program tersebut yang sebenarnya merupakan visi baru bagi gereja di Meksiko. Anak-anak terlantar bisa tinggal di Grace Children's Home selama 1-2 tahun. Kemudian mereka akan dipindahkan ke dalam lingkungan keluarga Kristen sehingga mereka bisa dibesarkan dalam kasih keluarga Kristen." Freeland mengatakan bahwa organisasi pelayanannya memberikan perhatian kepada anak-anak teraniaya dan terabaikan; organisasinya menunjukkan dan mengenalkan anak-anak itu kepada kasih Kristus. "Kami mempunyai misionaris yang mengurusi Grace Children's Home. Mereka menjalin kerja sama dengan gereja-gereja di Meksiko untuk mendata keluarga Kristen yang ada dan yang bersedia untuk membina satu atau lebih anak asuh -- keluarga Kristen yang mau membesarkan anak itu dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga mereka sendiri."
[Sumber: Mission Network News, April 2nd 2004]
Pokok Doa:
Misionaris Andrew Ferguson dan Barry Wingo tiba di Lajas pada Jumat malam untuk menghadiri pertemuan di kota pada hari Minggunya, namun pada Sabtu pagi mereka mendapat kabar bahwa jadwal pertemuan itu telah dipindahkan untuk Minggu berikutnya. Penundaan itu menambah kekecewaan kedua orang itu. Mereka ingin hadir dalam pertemuan itu dengan tujuan melakukan dengar pendapat mengenai kekuatiran dan kecurigaan masyarakat perihal alasan di balik rencana para misionaris itu untuk hidup di antara masyarakat Tepehua.
Kedua orang tersebut sebenarnya telah memperoleh kepercayaan setelah mereka dapat melakukan pembicaraan dengan para kepala desa. Para kepala desa itu sendiri telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak merasa keberatan dengan rencana Andrew dan Barry untuk melanjutkan pembangunan rumah mereka di Lajas.
"Itulah alasan kami mempunyai harapan besar bahwa masyarakat Tepehua itu akan terus mengizinkan kami hidup di wilayahnya, sehingga satu hari mereka semua dapat mendengar Injil," tulis Andrew. "Kami akan segera menyiapkan rumah kami dan mulai tinggal di sana sekitar bulan Juni atau Juli 2006." Penundaan jadwal pertemuan itu telah menunda pula perkiraan rencana yang telah mereka buat sebelumnya. Namun Andrew dan Barry tetap bersyukur bahwa mereka dapat memantapkan tekad mereka untuk menjangkau masyarakat Tepehua bagi Kristus.
Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 5th, 2005
Pokok Doa :
Sementara itu, dua wanita di Meksiko, menggunakan metode dari Bible League untuk melakukan penginjilan dan pemuridan. Mereka berdua menggunakan waktu dua hari dalam seminggu untuk mensharingkan firman Tuhan dengan tujuh keluarga. Kedua wanita itu merupakan bagian dari "Project Philip" (Proyek Filipus) yang melatih orang-orang percaya untuk memimpin pemahaman Alkitab, dan mendorong para anggotanya untuk bisa memiliki Alkitab sendiri. Karena kebenaran Alkitab menjadi pegangan bagi para keluarga ini, maka tidak mengherankan jika terjadi perubahan-perubahan yang menakjubkan. Baik secara individu maupun keluarga, mereka mengalami transformasi secara berangsur-angsur. Hasilnya dan komunitas di sekitarnya juga mengalami perubahan.
[Sumber: Mission Network News, January 18th 2005]
Pokok Doa:
Ribuan pengunjuk rasa terus memenuhi Oaxaca. Mereka memaksa gubernur untuk mundur. Demonstrasi antipemerintah yang kini sudah memasuki bulan kelima telah berkembang menjadi aksi kekerasan yang melibatkan polisi federal. Juru bicara Audio Scriptures Ministry (ASM), Chad VandenBosch mengatakan bahwa pelanggaran hukum kian meningkat dan perlu menjadi perhatian. "Kota telah (hampir) terkepung. Studio kami terletak di luar kota, sekitar empat puluh menit perjalanan. Jadi, kerja kami di studio tidak terganggu. Hanya saja kami kesulitan membawa orang ke studio untuk rekaman karena blokade, pasukan bersenjata, dan semacamnya." VandenBosch mengatakan bahwa situasi di Oaxaca sebenarnya telah membantu tugas distribusi tim ASM. "Karena aksi protes ini, mereka semua ada di satu tempat yang mudah kami jangkau. Ini menjadi satu pengalaman tersendiri bagi kami saat mengantarkan bahan-bahan tersebut ke tempat yang belum pernah mendapatkannya, saat mengantarkan Alkitab ke tempat yang belum pernah memilikinya karena banyak dari tempat-tempat itu tertutup untuk kesaksian Kristen," tuturnya.
[Sumber: Mission Network News, November 2006]
Pokok Doa:
CHIHUAHUA, Meksiko: Sejumlah 75 orang Kristen Tarahumara mendapati bahwa mereka sudah tak diterima oleh komunitas mereka. Orang Tarahumara yang jumlahnya sekitar 50.000 menyebar di beberapa masyarakat di pegunungan utara Meksiko. Fernando adalah seorang pemimpin gereja dan guru di salah satu daerah di sana. "Mereka mengalami penindasan dari kelompok mereka sendiri," tulis misionaris Raul Salaverria. "Musuh-musuh mereka itu ingin agar orang Kristen dikeluarkan dari masyarakat." Pelayanan Fernando menjadi semakin sulit karena masih baru ada beberapa bagian Alkitab saja yang sudah diterjemahkan. Jadi, sebuah tim misi NTM berencana untuk kembali ke daerah itu sesegera mungkin untuk menerjemahkan firman Tuhan. Fernando diharapkan untuk menjadi rekan kerja utama mereka.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
Kids Heart adalah suatu program kerja sama antara Buckner International dan the Cooperative Baptist Fellowship (CBF). Program ini mengembangkan pelayanannya sampai ke masyarakat miskin di Meksiko dengan tujuan tidak hanya untuk menjalin persahabatan, tapi juga untuk memberikan harapan hidup yang lebih baik. Koordinator Border Ministries, Jorge, berkata bahwa tujuan mereka adalah untuk mengubah dunia. "Sebuah tim misi, dalam satu minggu, membantu kehidupan sebuah keluarga di Colonia. Saat mereka datang dan bekerja dengan keluarga itu selama satu minggu, dalam minggu itu pula mereka menjalin persahabatan. Pada hari ketiga, keluarga itu mulai bertanya, `Mengapa kalian membantuku?` Situasi seperti itu merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memberitakan Injil." Tim itu adalah jembatan antara masyarakat dan gereja setempat. Mereka merencanakan pelawatan ke Rio Grand Valley bulan depan. Jorge berkata, "Pada akhir minggu, semua ayah, ibu, dan anak akan menerima Kristus karena sekali lagi, mereka menunjukkan kasih sayang yang begitu besar terhadap orang-orang itu dan mereka peduli terhadap orang-orang itu. Saya selalu mengatakan kepada mereka, `Kami adalah kaki tangan Yesus Kristus.`"
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10041 |
Pokok Doa
Doakan kerja sama pelayanan yang dilakukan guna membantu masyarakat miskin di Meksiko. Biarlah harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dapat terwujud melalui kerja sama ini.
Mohonkan pula suatu kesempatan dari Allah untuk memberitakan Injil kepada penduduk miskin Meksiko ini. Kiranya nama Yesus boleh didengar dan dipercaya oleh mereka, bukan hanya sebagai Penolong, tapi terutama sebagai Juruselamat jiwa mereka.
Kelas-kelas dan bahan-bahan dari Purpose Driven Ministries membantu gereja-gereja di kota Meksiko bertumbuh. Sebanyak 75% anggota mereka sudah mengikuti empat kelas Purpose Driven dan mereka juga membantu para tamu untuk ikut dalam kelas-kelas itu. Setelah mendengar kesuksesan mereka, gereja-gereja lain juga ikut terlibat. Bahan-bahan buatan Amerika cenderung tidak laku di luar Amerika, tapi beberapa perubahan kecil membuat bahan-bahan tersebut mengalami kesuksesan yang luar biasa. Pendeta percaya bahwa pertumbuhan gereja merupakan hasil dari suatu gereja yang benar-benar mengerti panggilan Tuhan.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9977 |
Pokok Doa
Juan, 25 tahun, adalah seorang katekisan gereja "Katolik Tradisional" di desa Pasté. Dia menjadi Kristen di sebuah desa di luar kota San Cristobal De Las Casas, di negara bagian Chiapas pada tanggal 7 April. Namun dua hari kemudian, pejabat setempat menjebloskannya ke penjara atas tuduhan meninggalkan agama asli mereka, yaitu campuran dari Katolik Roma dan adat setempat. Pada hari Minggu Paskah itu, pejabat politik di desa Tzotzil Maya mengetahui Juan tidak ikut hadir dalam suatu perayaan yang diadakan di gereja. Bagi Juan perayaan itu dianggap sebagai ritual penyembahan berhala. Para pejabat politik itu kemudian memanggilnya sore itu juga. "Mereka mengatakan, `Apa maksudmu bahwa kamu sudah menerima Kristus -- apakah artinya kamu sudah tidak lagi percaya kepada allah kita (orang-orang suci Katolik)?`" kata Juan kepada Compass. "Saya berkata, Mereka itu hanya rasul-rasul, dan sekarang saya menjadi milik Kristus.`" Pemimpin kota itu geram kepadanya. Lalu jawab Juan kepada mereka, "Jika kamu ingin memukul saya, pukullah." Itu sebabnya Juan ditangkap. Tetapi akhirnya ia dibebaskan pada hari Selasa (10 April), setelah dipenjara selama semalam.
Sumber: Compass Direct, April 2007
Kisah selengkapnya: http://www.compassdirect.org/english/country/mexico/2007/newsarticle_4831.html
Pokok Doa:
Doakan Juan untuk ujian iman yang dialaminya. Kiranya Tuhan memberi kekuatan agar di tengah tekanan yang diterimanya, ia terus belajar mengenal Tuhan yang Mahakuasa.
Berdoa juga untuk orang-orang yang menangkapnya. Biarlah Tuhan menolong membuka mata rohani mereka dengan melihat iman dan keyakinan Juan.
Doa Bagi Nicaragua
N I C A R A G U A
Nicaragua
Meski Nicaragua tidak terkena langsung hempasan badai Katrina atau badai Rita, masyarakatnya tetap merasakan mengalami dampaknya -- harga bahan bakar melambung tinggi. Wakil dari Worldwide Christian Schools, Steve Guerink mengatakan bahwa bukan bencana alam yang mereka hadapi namun bencana dalam hal perekonomian. "Sebagian besar sumber listrik dijalankan dengan mesin diesel. Jadi ketika harga bahan bakar menjulang tinggi, mereka memutuskan untuk membatasi pemakaian energi listrik karena mereka tidak dapat mencapai kata sepakat dengan pemerintah dalam pemberian anggaran ekstra untuk menjalankan generator-generator itu." Hal itu juga berarti mengancam sektor pendidikan. Terlebih lagi, lanjut Guerink, kegiatan pelayanan juga sangat terpukul. "Kebanyakan partner kami di Nicaragua diberi jatah pemakaian listrik 2 jam per-hari. Jadi mereka harus siap memanfaatkan kegiatan pelayanan apapun yang dapat mereka lakukan selama itu termasuk memakai komputer dan sejenisnya. Ketika listrik menyala, mereka harus segera siap bekerja. Jadi hal itu sangat mengganggu sebagian besar pekerjaan kami dalam pelayanan pendidikan di negara ini."
[Sumber: Mission Network News, September 27th 2005]
Pokok Doa:
Doakan pemerintah Nicaragua dalam mengatasi pukulan di bidang ekonomi. Kiranya kebijakan-kebijakan dapat dibuat untuk meringankan beban rakyat.
Doakan misionaris-misionaris yang melayani di Nicaragua khususnya dalam pelayanan pendidikan supaya diberi hikmat untuk melanjutkan pelayanan dengan mengoptimalkan jatah listrik yang diterima. Berdoa agar mereka tetap mengucap syukur dalam setiap keadaan.
Sebuah agen sekolah Kristen mendirikan `Agents of Transformation` di Nicaragua. Setelah dilanda badai Mitch dan mengalami kehancuran, sebuah visi baru untuk pelayanan outreach lahir di Nicaragua. Perwakilan dari Worldwide Christian Schools mengatakan bahwa mereka sedang merealisasikan visi itu dengan tujuan untuk menciptakan dan menyatukan pelayanan pendidikan Amerika Tengah. "Kami memiliki sebuah sekolah pelayanan yang membuat kami bersukacita. Pelayanan ini bekerja melalui organisasi `The Nehemiah Center`. Kami menjangkau kira-kira 200 sekolah di Nicaragua dan membantu untuk membentuk Christian School Association baru dengan nama ACECEN (Nicaragua Association of Christian Schools)." Program yang diadakan berfokus pada seri pengajaran yang berjudul `Agents of Transformation`. Program ini dilakukan dalam 3 pendekatan topik. "Pertama menjabarkan topik seputar kehidupan pribadi -- Pertama topikyaitu sebagai orangtua, pasangan, dan anak. Topik kedua membahas tentang lembaga atau tempat Anda berada. Topik terakhir mengulas tentang komunitas karena Anda semua harus terlibat dalam setiap jalinan komunitas Anda."
[Sumber: Mission Network News, March 13rd, 2005]
Pokok Doa:
Doakan supaya visi Worldwide Christian Schools untuk menyatukan pendidikan pelayanan di Amerika Tengah dapat segera terealisasi.
Berdoa agar ACECEN bisa dipakai sebagai jembatan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang di Nicaragua.
Kampanye sepanjang minggu yang dilakukan penginjil Mike Silva pada bulan November di Juigalpa, Nikaragua, menarik sekitar 50.000 orang dengan 8.000 orang di antaranya tercatat mengambil keputusan mengikut Kristus. Rombongannya mengadakan aktivitas selama seminggu di kota yang berada di Amerika Tengah ini, di mana kurang dari lima persen penduduknya bukanlah orang percaya. Aktivitas yang ada, antara lain seminar dan pelatihan bagi para pendeta dan suami/istri mereka, konferensi untuk wanita dan pemimpin usaha, pesta anak-anak, parade melalui jalan-jalan di kota, dan perayaan selama dua malam yang diisi dengan pemberitaan pesan Injil oleh Silva dan segala macam jenis musik. Bekerja sama dengan gereja lokal dan organisasi pelayanan yang disebut World in Need, rombongan itu juga membawa makanan dan pakaian untuk lebih dari sembilan ratus individu dan keluarga yang membutuhkan. Penginjil Amerika itu menyampaikan Injil dengan menggunakan media visual, humor, dan cerita-cerita persuasif hampir seluruhnya dalam bahasa Spanyol. Ratusan pendeta lokal, pemimpin pujian, dan orang-orang percaya telah dilatih untuk menindaklanjuti dan menyambut orang percaya baru dalam persekutuan gereja. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2008, Volume 26, No. 1 |
Judul asli artikel | : | Evangelistic Festival Draws 50.000 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Doakan negara Nikaragua yang sedang dilawat Tuhan. Biarlah pintu yang masih terbuka untuk Injil ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh para pelayan Tuhan dan gereja-gereja di sana.
Berdoa untuk orang-orang percaya yang baru saja mengambil keputusan untuk mengikut Kristus, agar pengenalan mereka akan Tuhan semakin bertumbuh dan mereka dapat menjadi berkat bagi saudara-saudara mereka yang belum percaya.
Doakan juga para pendeta lokal yang berada di wilayah tersebut, agar Tuhan memampukan mereka melakukan tindak lanjut sehingga dapat memperlengkapi jemaatnya untuk benar-benar hidup dalam Kristus.
Doa Bagi Panama
Suku terakhir yang belum terjangkau di Panama menjadi fokus dari pelayanan penginjilan outreach Panama. Ada satu suku yang masih menyembah bebatuan. Jumlah anggotanya kira-kira 4.000 orang dan mereka belum pernah mendengar Kabar Baik tentang Yesus Kristus. New Tribes Mission menjadikan mereka sebagai prioritas pelayanannya melalui program Chronological Teaching (Pengajaran Kronologis). NTM mengatakan bahwa suku ini disebut Suku Naso. Perwakilan NTM menggambarkan pemujaan yang mereka lakukan. "Mereka melakukan pemujaan terhadap nenek moyang. Suku ini memiliki sebuah batu yang mereka sebut sebagai nenek buyut dan sungai yang mereka sebut sebagai nenek." Saat ini di wilayah Suku Naso sedang diadakan pelatihan literatur dan penerjemahan Alkitab. "Tim dari NTM telah mengerjakan bagian Alkitab Perjanjian Lama yang diperlukan untuk mengajar dan kini tim tersebut sedang mengerjakan Alkitab Perjanjian Baru dan mereka harus menyelesaikannya dalam dua tahun ini." Sampai saat ini ada 30 orang Naso yang turut berpartisipasi dengan penuh semangat dalam pengajaran Alkitab yang diselenggarakan oleh NTM dua minggu lalu.
[Sumber: Mission Network News, April 18th 2005]
Pokok Doa:
DDoakan supaya lebih banyak lagi peserta yang ikut berpartisipasi dalam program Chronological Teaching yang diadakan oleh NTM.
Berdoa bagi orang-orang Naso yang mengikuti program tersebut agar bisa memahami pengajaran Alkitab yang disampaikan dan lebih dari itu mereka bisa menjadikan Kristus sebagai Tuhan dalam hidupnya.
Suku Naso adalah suku terakhir di Panama yang mendengar berita Injil dalam bahasa mereka sendiri. Tak lama lagi mereka akan segera memulai kelompok pemahaman Alkitab. Akhirnya, saat penuh sukacita pun tiba bagi penerjemahan Alkitab di Panama. New Tribes Mission (NTM) secepatnya akan memulai pengajaran Alkitab diantara penduduk Suku Naso. Para misionaris NTM sedang menyiapkan pelajaran-pelajaran dan menerjemahkan Alkitab sebagai bahan mengajar yang dimulai pada bulan April 2005 nanti.
[Sumber: Mission Network News, March 16th, 2005]
Pokok Doa:
Doakan supaya Suku Naso bisa sungguh-sungguh mengerti setiap Firman Allah yang ditaburkan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Berdoa agar gereja lokal bisa dirintis dan berkembang di tengah- tengah wilayah Suku Naso.
Saat ini sudah lebih dari 14 tahun sejak penculikan dan pembunuhan Mark Rich, Dave Mankins, dan Rick Tenenoff oleh para gerilyawan Kolombia di sepanjang perbatasan Panama/Kolombia. Apa yang terjadi dengan pelayanan yang mereka tinggalkan? Misionaris Joyce dari New Tribes Mission mengatakan bahwa Allah telah melakukan hal-hal besar melalui gereja lokal. "Daerah itu sangat terpelosok, dan masih menjadi daerah yang sangat berbahaya. Tetapi beberapa gereja Kuna di dekat mereka telah mengirimkan pekerjanya ke desa-desa di sana. Gereja-gereja itu sekarang benar-benar bertumbuh di dalam Tuhan dan benar-benar memiliki keinginan yang kuat untuk menggali firman Tuhan lebih dalam lagi." Pendidikan literatur dengan menggunakan Alkitab telah menelurkan gereja-gereja baru. Sekarang, gereja lokal bekerja lebih giat lagi. "Mereka memiliki visi menjangkau desa-desa yang belum mengenal Injil, dan mereka melakukannya. Gereja-gereja Kuna yang lain mendukung usaha penjangkauan ini dengan memberikan bantuan keuangan. Banyak di antara mereka yang mengerjakan lahan ekstra, supaya mereka bisa mengirimkan orang-orang Kristen Kuna untuk menjangkau desa-desa yang belum mengenal Injil."
Sumber: MN News, April 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9804
Pokok Doa:
Doa Bagi Paraguay
Di sebuah tempat penampungan anak-anak, seorang perwakilan dari sebuah lembaga pelayanan yang ada di Asuncion, Paraguay, membawa sebuah batu besar dan setangkai bunga yang digunakan sebagai alat ilustrasi dalam khotbah yang disampaikannya. Ia mengatakan bahwa Allah bisa menciptakan sesuatu sekeras dan setegar batu; tapi ia juga dapat menciptakan sesuatu selembut dan seindah bunga. Allah yang sama juga telah menciptakan setiap anak sesuai dengan rencana- Nya dan Dia juga rela mati untuk manusia ciptaan-Nya. Sesudah mengakhiri khotbahnya, pembicara itu mengundang setiap anak yang ingin memberikan hidup mereka kepada Yesus. Alfredo adalah satu-satunya anak (dari 14 anak yang hadir) yang memberikan respon. Sejak dia menerima keselamatan itu, tingkah lakunya berubah secara drastis. Sebagai pemimpin sebuah kelompok anak-anak berandalan, dia hanya tertarik untuk berkelahi, tidak punya kemampuan bersosialisasi, dan suka mengancam anak-anak lain. Namun sekarang dia menjadi anak yang terbuka dan lebih ramah. Yang semula sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya pada masalah iman ataupun hubungan dengan Yesus, sekarang dia memiliki minat yang sangat besar untuk mempelajari Alkitab. Alfredo menjadi alat kunci untuk menjangkau anak-anak berandalan dalam kelompoknya.
Sumber: FridayFax, March 8, 2002
Di Paraguay ada suatu bentuk pelayanan baru yang mulai berkembang pesat. Wakil organisasi Audio Scripture Ministries (ASM), Tom Dudenhofer, menceritakan awal mula pelayanan tersebut berjalan. "Dua tahun lalu, ASM menerima surat permohonan dari seorang misionaris di Paraguay untuk mengirim beberapa pemutar tape-talk untuk membantu mereka dalam menjangkau daerah-daerah terpencil di luar kota, dan kami dengan senang hati mengirimkannya untuk mereka." Salah seorang yang bertugas membagikan pemutar tape-talk itu mengendarai sepeda motor, dan dengan mobilitasnya dia dapat menyebarkan Alkitab Audio tersebut ke banyak desa di Paraguay. Atas dedikasi mereka itu, lanjut Dudenhofer, perkembangan gereja menjadi begitu fenomenal. "Dari penginjilan mereka saja, dalam setahun ada 20 gereja baru mulai menyelenggarakan ibadah. Para misionaris kemudian memberikan follow-up bagi para penduduk desa yang berkeputusan untuk menerima Kristus dalam hatinya. Caranya dengan menempatkan pendeta-pendeta nasional di semua gereja tersebut." Ada rencana untuk membagikan lebih banyak pemutar tape-talk di daerah itu melalui para misionaris, organisasi-organisasi misi, dan pelayanan-pelayanan nasional.
[Sumber: Mission Network News, September 26th 2005]
Pokok Doa:
Project Hannah, sebuah pelayanan dari Trans World Radio, adalah sebuah pelayanan yang menjangkau wanita di seluruh dunia yang mengalami luka hati. Pelayanan ini dilakukan melalui program radio dan pelayanan doa mereka. Perwakilan dari Project Hannah mengatakan bahwa pelayanan doa mereka menggerakkan para wanita untuk melakukan aksi. Salah satu contohnya adalah tim wanita dari Amerika yang berkunjung ke Paraguay. "Tim tersebut berkunjung ke Paraguay untuk melihat langsung pelayanan yang dilakukan di Paraguay dan mengunjungi penjara wanita di ibukota negara Asuncion. Injil diberitakan dan lusinan narapidana berkomitmen untuk menyerahkan hidup mereka kepada Kristus." Sekarang ini ada tim-tim doa yang tersebar di lebih dari 80 negara dengan 20 bahasa yang berbeda. Project Hannah mengatakan bahwa pada saat setiap wanita menerima berita Injil, maka dampaknya akan luar biasa bagi generasi masa depan. "Jika kita berpikir tentang dampaknya terhadap anak-anak, dengan menjangkau para wanita, berarti kita juga telah menjangkau anak-anak yang dimiliki oleh para ibu di seluruh dunia."
[Sumber: Mission Network News, April 12th, 2005]
Pokok Doa:
Sebagai misionaris, John Stucky mulai menyiapkan enam bahan akhir penginjilan untuk kelas Alkitab, John sangat bersuka cita sebab dia akan segera memberitakan Injil kepada masyarakat Sanapana di Paraguay.
Dia sedang menerjemahkan bagian-bagian dalam Alkitab mulai dari Kejadian dan diakhiri dengan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sebelum ini, kitab Kejadian sudah selesai dan diperiksa. Namun, pasal-pasal setelah Kejadian masih harus dikerjakan. John perlu menerjemahkan ulang Alkitab dalam bahasa Sanapana ke bahasa Inggris supaya konsultan terjemahan bisa memahami isinya. Dia juga masih membutuhkan bantuan pada penutur bahasa Sanapana asli untuk memeriksa terjemahannya. Setelah itu, John dan konsultan bahasa akan bekerja bersama para penutur asli itu untuk melihat seberapa paham mereka akan isi Alkitab.
Ini adalah tugas besar yang akan diemban John setelah tahun baru ini. Terjemahan dari bahasa Sanapana ke bahasa Inggris harus sudah selesai sebelum mereka dapat melakukan pengecekan akhir pada bagian kitab-kitab tersebut.
[Sumber: New Tribes Mission, November 2006]
Pokok Doa:
Secercah cahaya muncul di tengah situasi sulit di gereja Chamacoco. Kepemimpinan telah mulai mengubah keadaan di antara orang Chamacoco, yang selama beberapa bulan mengalami masalah dengan persatuan di antara mereka.
"Tanpa persatuan, mereka tak akan dapat melayani dengan baik di komunitas mereka dan antara satu dengan yang lainnya," tulis Steve dan Monica Gutzmer. Keluarga Gutzmer itu melakukan pelayanan di antara masyarakat Chamacoco, tapi kini mereka lebih banyak melayani dan mendukung pelayanan pertumbuhan gereja di Paraguay.
"Doakan agar orang percaya di Chamacoco dapat bersama-sama bertumbuh dalam kerohaniannya," tulis Randy Steel, yang juga bekerja bersama mereka dan sekarang juga membantu pelayanan lain di Paraguay.
"Chrispolo dan Pablo adalah dua pemimpin yang handal di antara para pemimpin gereja yang ada," demikian tulis pasangan Gutzmer itu. Di bawah kepemimpinan kedua orang itu, pelayanan remaja bisa dibilang sangat berkembang pesat.
"Mereka juga terlibat dalam membantu menyelesaikan perselisihan yang dihadapi beberapa anggota gereja," demikian tulis Gutzmer lagi. "Kami sangat yakin bahwa Tuhan sedang bekerja di hati dan hidup para orang percaya itu."
Sumber: New Tribes Mission, Januari 2006
Doa Bagi Peru
Gereja Peru sedang berkembang -- demikian pendapat dari banyak lembaga misi yang bekerja untuk menyebarkan Injil. Namun, ada satu wilayah yang menjadi tantangan bagi para lembaga misi. Buta huruf; meskipun Alkitab telah diterjemahkan dalam bahasa Quechua, hanya ada sedikit orang dari suku tersebut yang bisa membacanya. Di tempat inilah proyek terbaru dari organisasi Audio Scripture Ministry (ASM) diterapkan. Perwakilan dari ASM mengatakan bahwa ASM akan bekerja keras untuk menyediakan semua jenis mixed media agar Firman Allah dapat diterjemahkan dalam bahasa Quechua. ASM juga memotivasi penduduk supaya memiliki kerinduan untuk mempelajari Alkitab dengan mendengarkan rekamannya sekaligus membacanya dalam bahasa yang mereka mengerti. Proyek ini dirancang untuk memberikan sarana bagi orang Kristen Quechua supaya dapat melakukan pelayanan melalui media dalam bahasa yang mereka pahami.
Sumber: Mission Network News, May 13th 2002
Pelayanan misi penginjilan Peru telah menyaksikan 600 orang menerima Kristus pada saat diselenggarakan serangkaian KKR di beberapa bulan terakhir ini. Marino Huatangare, pendiri dan direktur New Life Evangelistic Mission di Peru mengatakan bahwa organisasi ini telah mengadakan KKR penginjilan dalam jangka waktu 6 bulan dan telah menarik lebih dari 6000 jemaat. Diantaranya, ada 600 orang yang mengakui iman mereka kepada Kristus, dan 250 petobat baru meminta untuk dibaptiskan. Pelayanan ini bermula dari sebuah program radio di tahun 1985. Banyak orang merespon program tersebut sehingga tiga tahun kemudian pemimpinnya telah memulai pelayanan perintisan gereja. Saat ini gereja tersebut telah mempunyai 300 tempat ibadah dan lebih dari 20000 jemaat, termasuk suku Kanari dan suku-suku lain dari Peruvian Andes, serta beberapa suku Aguaruna yang tinggal di sepanjang sungai Amazon.
Sumber: What In The World ... is God doing? April 30, 2003
Bible League membuka kantor nasional baru di Peru. Ketika banyak orang berpikir bahwa Peru adalah negara yang sudah terjangkau Injil, organisasi Bible League berpendapat bahwa kebutuhan akan penginjilan di sana sangatlah besar. Itulah sebabnya mengapa mereka memutuskan membuka kantor baru di negara itu. Wakil dari Bible League, John Wagenveld berkata, "Di Peru sekarang ada sekitar 90.000 desa dan pemukiman penduduk, dan hanya 20.000 diantaranya yang telah memiliki gereja Kristen yang Injili. Jadi itu berarti, paling tidak ada 70.000 pemukiman yang tidak mempunyai gereja." Wagenveld melanjutkan bahwa mereka melatih orang-orang Kristen dengan memakai program Proyek Filipus (Phillip Project), yang merupakan dasar dari inisiatif pertumbuhan gereja mereka. Setelah mereka dilatih, mereka segera menangani pendistribusian Alkitab. "Kami telah membuktikan bahwa kami lebih baik melakukan apa yang kami sebut sebagai `penempatan strategis`. Mereka pergi dan mereka cukup hanya menaruh Alkitab dan Perjanjian Baru itu ke tangan orang-orang yang mereka lihat berminat dan mau belajar selama 5 minggu." Ia mengatakan bahwa banyak orang yang datang kepada Kristus selama mereka belajar.
[Sumber: Mission Network News, October 7th 2005]
Peru Merayakan Kesuksesan dalam Pemberitaan Injil Peru (MNN) -- Lebih dari 60.000 salinan Book of Hope telah didistribusikan di Lima, Peru akhir-akhir ini. Hal itu diadakan sebagai bagian dari pelayanan Affect Destiny Team dari Michigan. Sebagai kelanjutannya, sekitar 8.000 anak dan pemuda telah menerima Kristus pada acara Hope Fest Celebration. Atas kesuksesan itu, sekarang lebih banyak gembala-gembala sidang Peru yang mau bekerja dengan memakai "Book of Hope".
[Sumber: Mission Network News, August 23th 2005]
Setelah pertunjukkan film Jesus di Peru beberapa tahun lalu, dua orang misionaris senior proyek film Yesus, Bruce dan Jan, mendekati sebuah truk yang nampaknya mogok. Tapi mereka ternyata telah dikepung oleh 45 teroris bersenjata berat yang melihat dan mengambil perlengkapan pelayanan mereka. Teroris itu berharap mereka mendapatkan film-film revolusioner. Bruce juga menyerahkan film Jesus, berdoa agar film itu juga ditonton oleh para teroris. Ketika pasangan misionaris itu kembali ke wilayah tersebut setahun kemudian, salah satu orang yang menyerang mereka, Jose, menemui Bruce dan meminta maaf atas penyerangan tersebut. Waktu itu, kelompok tersebut berencana untuk membunuh mereka, katanya, tetapi ada sesuatu yang menghentikan niat mereka. Setelah kembali ke kamp, tujuh ratus orang melihat film tersebut dan menyadari bahwa Yesus adalah sang "revolusioner sejati". Banyak teroris tergerak hatinya dan meletakkan senjata mereka, kemudian mengikut Tuhan. Kini, Jose menjadi pendeta dan pemimpin sekolah Alkitab yang cukup besar di Argentina yang mengirim misionaris ke seluruh dunia. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2007, Volume 25, No. 12 |
Judul artikel | : | Stolen Jesus Film Converts Terrorists |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Saat ini setidaknya masih ada satu rumah ambruk di setiap dua atau tiga rumah yang masih berdiri di Chinca, Peru. Gempa bumi yang mengguncang daerah tersebut pada Agustus 2008 menewaskan lebih dari enam ratus orang -- terutama anak-anak yang sedang bersekolah pada saat gempa tersebut terjadi.
Setelah musibah tersebut berlalu, kota yang dihuni sekitar sembilan puluh keluarga tersebut dalam keadaan stagnan. Tidak ada pasar yang buka, dan sebagian orang tidak dapat memperoleh makanan. Mereka yang memiliki makanan mengumpulkan bahan-bahan makanan yang mereka miliki dan membuat apa yang mereka sebut sebagai dapur sup "kuali komunitas" untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hal itu mereka lakukan selama 3 hari sebelum Food for the Hungry datang untuk meninjau keadaannya. Food for the Hungry bekerja sama dengan relawan di dapur sup tersebut dan memberikan pelatihan.
Dapur sup tersebut masih ada hingga saat ini. Seorang wanita bernama Marisol membantu merencanakan dan menyiapkan makanan serta merencanakan produksi. Ia menjelaskan bahwa sebelum gempa bumi tersebut, orang-orang di komunitas tersebut rata-rata hanya peduli pada diri mereka sendiri. Sekarang ini mereka semua lebih berorientasi kepada komunitas.
Marisol juga diberkati dengan sebuah rumah yang baru dibangun karena keterlibatan langsungnya dalam program penjangkauan. Ia juga ikut serta dalam proses pembangunan.
Bantuan yang diberikan oleh Food for the Hungry tidak hanya sekadar barang atau jasa. Mereka juga memberikan dukungan sosial dan spiritual. Bagi mereka yang telah mendengar tentang Tuhan, mereka sekarang telah mengerti bagaimana hidup untuk Tuhan.
Gempa bumi tersebut mungkin saja membuat orang mempertanyakan kepercayaan mereka, dan Food for the Hungry datang ke sana dengan jawaban. Seorang wanita, yang suaminya adalah pemimpin komunitas di sana, berkata bahwa ia percaya suaminya sekarang telah merasakan kasih Tuhan. (t/Benny)
Diterjemahkan dari: Mission News, Juni 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12742
Pokok doa:
Mengucap syukur atas keberadaan Food for the Hungry di Peru yang telah banyak membantu melayani orang-orang di Peru pascagempa bumi beberapa waktu lalu, doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada setiap staf maupun sukarelawan yang terlibat di dalamnya sehingga dapat melayani mereka yang mebutuhkan bantuan dan pertolongan.
Doakan agar setiap orang di Peru, khususnya orang percaya, dapat melihat kejadian yang mereka alami beberapa waktu yang lalu sebagai cara Allah mengingatkan mereka agar terus setia dan beriman kepada Allah.
Setiap 6 detik seorang anak meninggal akibat kelaparan yang melanda berbagai tempat di dunia ini. Oleh karena itu, Gleaning for the Hungry bekerja sama dengan Childcare Worldwide (CCWW) beberapa tahun ini membagikan manisan buah-buahan kepada anak-anak yang menderita kelaparan di seluruh dunia, salah satunya ke negara Peru. Pelayanan ini membawa sukacita bagi anak-anak di Peru.
Namun, sering kali makanan yang mereka kirimkan tidak bertahan lama karena akan habis dimakan dengan cepat. Kemudian, anak-anak tersebut dan keluarga mereka masih akan terus bergumul untuk bertahan hidup. Selain itu, akan muncul pula kebutuhan-kebutuhan yang lain. CCWW berusaha melakukan yang terbaik untuk menyediakan makanan bagi banyak keluarga. Salah satu inisiatif CCWW adalah dengan menyediakan "Survival Pak" untuk keluarga-keluarga miskin. Setiap "Survival Pak" berisi keperluan-keperluan bulanan seperti beras, kacang-kacangan, minyak goreng, dan bahan-bahan makanan lainnya. Selain makanan fisik, makanan rohani juga diberikan ketika para pekerja CCWW membagikan kasih Kristus kepada anak-anak dan keluarga mereka.
Sumber: Mission News, Agustus 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14678]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelayanan Childcare Worldwide di Peru. Doakan agar melalui pelayanan mereka banyak orang dapat merasakan kasih Kristus.
Berdoa juga agar Tuhan menggerakkan hati setiap orang percaya dan gereja Tuhan di peru untuk terlibat melayani mereka yang kekurangan di Peru.
Kekeringan yang parah di Peru ditambah lagi dengan El Nino memicu meningkatnya perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan. Fenomena tahun ini tidaklah berbeda. Air di pegunungan di Peru mengering, dan ini berakibat pada pertanian di desa-desa. Para pria mencari pekerjaan di kota-kota. GP bersama dengan Kids Alive International mengatakan bahwa migrasi tersebut menunjukkan bentuk lain dari kerusakan. "Keluarga-keluarga terpecah belah karena tidak ada ayah. Ayah datang setiap 6 atau 3 bulan, BILA dia datang." Kids Alive menjangkau keluarga-keluarga yang berisiko tersebut dengan mengabarkan Injil dan pelatihan keterampilan kerja. "Kami mengajarkan kepada mereka apa yang Tuhan kehendaki terhadap keluarga, dan kami juga memberikan harapan masa depan kepada mereka. Kadang-kadang kita tidak mampu mengubah keadaaan di dunia ini, tetapi kita bisa mengubah masa depan." GP mengatakan bahwa pekerjaan mereka tidak hanya mengumpulkan kembali para keluarga tetapi juga memberi mereka harapan masa depan. "Kami sedang membantu mereka untuk mencukupkan diri dan tidak banyak bergantung pada kota-kota besar. Kami bekerja sama dengan mereka untuk membantu mereka memikirkan tentang 'hal terbaik apa yang bisa Anda lakukan sebagai bagian dari masyarakat?'"
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13587
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelayanan Kids Alive International, karena pelayanan mereka sudah memberkati banyak masyarakat di Peru. Doakan agar Tuhan memampukan organisasi ini untuk dapat lebih lagi dalam melayani masyarakat di Peru.
Doakan agar Tuhan memberkati dan memulihkan Peru dari krisis yang sedang melanda bangsa ini, sehingga setiap masyarakat dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
Doa Bagi Puerto Riko
Para misionaris bekerja sama dengan Grace Ministries International (GMI) di Puerto Rico melaporkan tentang pertambahan jumlah pendengar melalui pelayanan radio yang mereka berikan. Sebagian pendengar yang sedang bergumul dengan permasalahan hidup, kecanduan minuman keras, pernikahan, dan lain-lain mulai menghubungi stasiun radio dan meminta untuk dilayani. Selain itu, tim GMI mengatakan bahwa pertumbuhan gereja juga dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang ikut Sekolah Minggu di setiap gereja rumah. Juga, ada beberapa di antara jemaat yang datang beribadah dan menginginkan untuk lebih mendalami Firman Allah.
[Sumber: Mission Network News, August 18th, 2004]
Doa Bagi Suriname
Ketika para pekerja Kristen sedang mengabarkan Injil di desa Saramaccan di Suriname, ada 10 orang penduduk desa menerima Yesus sebagai Juruselamat. Menurut seorang misionaris yang melayani di desa tersebut, salah seorang yang menerima Yesus itu telah menolong 20 penduduk desa lainnya melalui kesaksian yang diberikannya.
Sumber: Advance: Jan. 4, 2002
Ada seorang wanita Saramaccan di Suriname yang telah menjadi orang percaya sekitar 4 tahun yang lalu. Dia ingin melayani Tuhan namun masih bergumul untuk menemukan bentuk pelayanannya yang efektif. Wanita ini ikut bergabung dalam sebuah persekutuan yang mendalami kisah-kisah dalam Alkitab secara kronologis. Namun pada saat tiba gilirannya untuk sharing, dia terlalu malu untuk berbicara di depan orang banyak. Suatu saat dia mendapatkan penglihatan dari Allah dan dia mulai menulis lagu dan merekamnya. Tak seorang pun yang dekat dengan dirinya mengetahui bahwa dia mempunyai talenta di bidang musik. Setelah mengikuti kursus musik selama 6 bulan, wanita ini telah menulis lebih dari 250 lagu Kristen dalam bahasa Saramaccan. Kini lagu-lagu tersebut selalu dinyanyikan di berbagai gereja di wilayah ini.
[Sumber: Advance: Nov. 30, 2003]
Pokok Doa:
Doa Bagi Uruguay
Jumlah gereja bertumbuh dua kali lipat. "Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa jumlah gereja Kristen dan umat percaya di Uruguay telah bertambah dua kali lipat sejak 1998," menurut laporan Amaury Braga, koordinator doa untuk DAWN di Amerika Latin. "Ada sekitar 1.000 gereja di tahun 1998 setelah 150 tahun dilakukan penginjilan. Realisasi ini telah melahirkan babak baru; gereja-gereja memulai kampanye untuk memobilisasi doa bagi perintisan gereja yang efektif. Saat ini, di tahun 2005, dari jumlah tersebut menunjukkan bahwa hanya dalam jangka waktu tujuh tahun bukan hanya jumlah gereja yang meningkat dua kali lipat menjadi 2000 gereja, melainkan jumlah umat Kristen juga bertambah dua kali lipat."
[Sumber: FridayFax, July 1, 2005]
Pokok Doa:
Doa Bagi Venezuela
Satu tim misionaris yang sedang melayani di keluarga-keluarga di Caracas, Venezuela, merasakan bahwa Allah memimpin mereka untuk mendoakan 2.500 keluarga yang tinggal di kota itu. Mereka mulai dengan mendaftar gereja-gereja dan pribadi-pribadi yang rindu untuk berdoa bagi satu keluarga tertentu setiap harinya. Harapannya adalah suatu saat nanti ada kelompok-kelompok yang mendoakan sejumlah 2.500 keluarga. Sejak persekutuan doa itu dimulai, Allah telah mencurahkan berkat dan sekarang ada lebih banyak anggota keluarga yang mulai meminta untuk mengadakan kelompok pemahaman Alkitab daripada jumlah pemimpin rohani yang tersedia! Terpujilah Tuhan yang telah bersedia mendengarkan doa-doa dari umat-Nya dan menjawabnya sesuai dengan kasih-Nya bagi mereka yang terhilang.
Sumber: Advance: Feb. 5, 2003
Ada pengumuman mengejutkan di Caracas, Venezuela. Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam pidatonya di televisi yang disiarkan secara nasional mengumumkan bahwa misionaris New Tribes Mission (NTM) akan dikeluarkan dari negara itu. Beliau tidak menyebutkan secara detail waktunya, namun dikatakan bahwa hal itu akan dilakukan secara baik-baik. "Kami sangat sadar dengan implikasi pernyataan Presiden Chavez tersebut terhadap kelanjutan pelayanan organisasi NTM. Kami akan mencari cara dan menggunakan segala kesempatan untuk menyikapi pernyataan Presiden tersebut dan membantu beliau agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang organisasi dan pekerjaan NTM di Venezuela. Keprihatinan utama kami adalah mengenai masyarakat pribumi di Venezuela yang telah dilayani para misionaris NTM. Selain pengajaran keagamaan, pelayanan NTM juga mengadakan pelayanan di bidang kemanusiaan, pengembangan masyarakat, dan pendidikan baca tulis. Kami menaruh penghargaan dan hormat yang tinggi kepada para penduduk, hukum dan negara Venezuela. Tujuan kami adalah untuk melayani para masyarakat pribumi. Kami juga mengerti bahwa Presiden Chavez menginginkan yang terbaik bagi rakyat Venezuela. Kami menyadari bahwa kesempatan melayani masyarakat pribumi di negara ini selama 59 tahun adalah sebuah hak istimewa dan kami sangat berharap dapat terus melanjutkan pelayanan NTM pada masyarakat pribumi di Venezuela."
Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, October 17th, 2005
Selanjutnya kita akan beralih ke Venezuela di mana gerakan misi kini telah diambil alih oleh orang-orang suku Maco. Wakil organisasi New Tribes Mission, Greg Sanford, mengatakan ketika satu kelompok suku itu membuka hati kepada Injil. Mereka ingin mengabarkan Injil itu kepada orang lain. "Sejumlah petobat itu bersama beberapa misionaris kami telah berhasil mencapai desa lainnya yang dihuni orang Maco. Jaraknya memang cukup jauh dan kami telah mengajar serta berkhotbah di sana. Baru saja, kami menerima kabar bahwa lebih dari 100 orang di lokasi kedua itu telah menerima Kristus setelah akhirnya dapat mengerti dan memahami Injil dengan baik." Kelompok ini baru saja dibaptis. Sekarang, lanjut Stanford, untuk follow-upnya tim telah berusaha untuk memastikan bahwa gereja Kristus yang baru itu memiliki alat untuk bertumbuh. "Tim kami di sana tentu telah dikaruniai Tuhan hikmat dan tenaga untuk tetap mendorong adanya proses penerjemahan supaya suatu hari kelak gereja ini memiliki Alkitab Perjanjian Baru yang lengkap dalam versi bahasa mereka."
Sumber: Mission Network News, September 19th 2005
"Ketika mengunjungi sebuah sekolah misi di Venezuela, kami bertemu dengan mantan tukang sihir," tulis penginjil Paul Otremba. "Pada waktu masih kecil, ia adalah anak yang percaya pada roh dan cukup terbiasa untuk berhadapan dengan roh-roh jahat. Ia selalu ditemani oleh satu roh jahat yang memberi perintah kepada roh jahat lainnya yang lebih rendah kekuatannya agar menuruti perintah anak muda itu. Suatu hari, anak muda tersebut memerintahkan roh jahat pelindungnya untuk melukai seorang Kristen. Roh-roh jahat itu kembali dengan membawa berita bahwa mereka tidak dapat mencelakai orang Kristen itu karena dia lebih berkuasa. Roh-roh jahat itu bahkan terbakar ketika mereka mencoba untuk menyentuhnya. Berita itu mengejutkan tukang sihir muda itu karena ia selalu berpikir bahwa ia telah bekerja dengan kuasa yang paling kuat. Ia mulai melakukan percobaan. Dia mencoba untuk menemukan siapa yang dapat ia celakai dan siapa yang tidak. Ia bisa mengganggu orang-orang Kristen yang tidak mempunyai persekutuan yang nyata dengan Yesus, tetapi ia tidak dapat menyentuh pengikut Yesus yang setia. Kemudian ada seorang yang bercerita banyak tentang Yesus kepadanya. Sekarang tukang sihir muda itu telah bertobat dan menjadi murid Yesus." Dia berkata kepada saya, "Mengapa tidak dari dulu ada orang yang menceritakan tentang Yesus kepadaku."
Sumber: FridayFax, January 7, 2005
Venezuela -- Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang memenangkan pemilihan umum ulang, kini mendapat beragam tanggapan dari orang-orang Kristen. Trans World Radio (TWR) menyiarkan program agama Kristen di Venezuela. Jim dari TWR mengatakan, ketika satu organisasi misi diusir keluar dari perkampungan suku tahun lalu, TWR justru mengalami suatu pertumbuhan. Kepedulian Chavez terhadap dunia pendidikan mendorong stasiun radio untuk menyiarkan program anak-anak. "Banyak stasiun radio yang kurang menyajikan dan menghasilkan program untuk anak-anak. TWR sudah menawarkan program untuk anak-anak bernama Pedrito el Pulpo, untuk disiarkan di stasiun radio umum." Chavez membutuhkan pendidikan tentang moral di sekolah-sekolah negeri. "TWR diberi wewenang untuk masuk ke dalam sekolah-sekolah negeri dengan menggunakan bahan dari program radio anak-anak, mengadakan pertunjukan boneka, dan memberikan Alkitab serta undangan.
[Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
Pokok Doa:
Balai desa itu penuh dijejali orang-orang sampai melebihi kapasitas. Suasana desak-desakan tersebut membuat hawa di hutan yang panas itu menjadi semakin panas. Saya duduk di sebuah bangku kecil yang tentu tidak dapat memenuhi gambaran saya akan tempat duduk yang nyaman. Kaki harus ditekuk sehingga lutut menyentuh dagu dan posisi tubuh harus saya atur sedemikian rupa agar punggung tidak sampai terkena kotoran-kotoran yang melekat di dinding belakang saya. Ditambah serbuan gigitan serangga-serangga kecil penghisap darah yang sepertinya sangat menikmati kulit dan daging saya. Namun hari itu tetap akan menjadi hari yang paling tak dapat saya lupakan di atas segala hari yang pernah saya lalui.
Semua berawal dari desa Marueta di negara Venezuela beberapa tahun lalu. Setelah hampir setahun mengajarkan Injil kepada suku Maco, giliran kami untuk mendengarkan mereka. Dan kami, para misionaris menangis saat mendengar orang-orang itu mengungkapkan iman mereka yang sederhana namun mendalam pada Tuhan serta penerimaan mereka atas berkat keselamatan yang Ia berikan. Namun itu masih permulaan.
Setahun kemudian, ketika gereja orang Maco di Marueta mendengar bahwa desa tetangga di Porvenir juga ingin mendengarkan "perkataan Tuhan" mereka langsung bersemangat ingin pergi. Selama sekitar 1 tahun, sebuah delegasi orang percaya dari Marueta menempuh perjalanan 1 jam dengan perahu tiap minggunya untuk mengajar sesama saudara bangsa Maco selama dua hari dengan cara yang sama seperti saat mereka dulu diajar. Dan kini, penduduk desa Porvenir berkumpul bersama kami untuk mendengarkan orang-orang percaya di Marueta menceritakan tentang kehidupan, kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus -- sebagai bentuk anugerah kasih Tuhan bagi keselamatan dunia termasuk bagi penduduk Porvenir. Selanjutnya, adalah acara dimana orang-orang tersebut diundang untuk maju ke depan membagikan apa yang mereka pikirkan sementara delegasi Marueta duduk.
Keheningan di ruangan itu terasa lebih menyesakkan daripada hawa yang panas. Suasana sunyi itu sangat membuat jantung berdebar-debar. Hal ini membuat kami risau terhadap para pengajar dari Marueta itu.
Lalu, satu demi satu, penduduk Porvenir itu mulai berdiri dan menyatakan bahwa mereka menerima Kristus sebagai bagian dari hidupnya. Di seluruh balai pertemuan itu, mereka berdiri dan menyatakan dalam bahasa mereka, kepercayaannya akan Dia yang telah menyelamatkan.
Sekelompok kecil orang di bagian belakang ruangan yang tak sependapat mulai menertawakan dan mencemooh beberapa orang yang sedang berbicara. Namun, di luar dugaan, justru semakin banyak orang Maco dari Porvenir yang dengan berani menyatakan keputusan mereka untuk memberikan jiwanya kepada Tuhan.
Saya melirik teman-teman dari Marueta dan melihat air mata mulai membasahi mata mereka. Itu adalah air mata generasi kedua. Mereka sekarang mengalami apa yang kami rasakan dulu -- sukacita luar biasa ketika mendengar saudara-saudari baru dalam Tuhan menyatakan dirinya kepada dunia. Dan dari bangku kecil saya, dengan lutut yang menyentuh dagu, saya menangis bahagia bersama mereka.
Sumber: Dave Zelenak, NTM, January 31, 2006
Awal bulan Juni yang lalu, ribuan orang berdemonstrasi di Venezuela karena keputusan Presiden Hugo Chavez yang bermaksud membungkam media oposisi. Hal ini tentu mengancam Trans World Radio yang juga berkantor di Venezuela. Jim dari TWR mengatakan bahwa saat ini mereka beroperasi seperti biasanya. Namun, "Sejak awal, kehendak Chaves sudah cukup jelas. Dia terus menyempurnakan keputusannya. Sudah jelas bahwa ia adalah orang Sosialis dengan interpretasi Marxis. Dia sudah mengemukakan hal itu secara terbuka dan itulah arah yang akan dia tuju bersama dengan pemerintahannya." Bisakah mereka menjadi target dari berita Injil yang disiarkan? Hal itu belum bisa dilihat, meskipun sudah ada pikiran untuk mengupayakannya. Jim mendesak kita semua untuk berdoa bagi Venezuela. "Saya rasa kita perlu berdoa agar Tuhan dipermuliakan melalui segala sesuatu yang terjadi di sana, agar Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada para pemimpin gereja, dan agar mereka tahu hidup dan melayani di dalam situasi yang sulit ini."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9978 |
Pokok Doa
Beberapa hari lalu, Kongres Venezuela memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang yang mengakui kekuasaan Presiden Hugo Chavez untuk mengeluarkan dekrit. Kondisi ini memprihatinkan bagi orang-orang Kristen. Todd dari Voice of the Martyrs mengatakan, "President Hugo Chavez mendapatkan hampir seluruh kekuatan sebagai seorang diktator di seluruh negeri itu. Dia akan diizinkan tinggal di kantor sekehendaknya dan memerintah negara itu berdasarkan surat-surat keputusan yang dibuatnya." Tahun lalu Chavez memaksa keluar organisasi misi asal AS yang berada di pedalaman. Saat ini, belum jelas apa arti pengusiran tersebut bagi pekerja Kristen nasional di Venezuela. Namun, Todd mengatakan Chavez tidak mempunyai masa lalu yang baik. "Chavez sangat mencintai Fidel Castro. Kita tahu dia tidak bersahabat dengan gereja di negerinya. Jadi, Anda lihat saja fakta-faktanya dan lihat masa lalu. Maka Anda akan lihat siapa saja yang menjadi teman-teman Chavez, Anda akan menjadi ngeri jika Anda mempunyai pekerja Kristen di Venezuela."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Saat kekristenan injili berkembang di Venezuela, banyak gereja yang terpecah di bawah politik Presiden Hugo Chaves, demikian menurut laporan Washington Post. Anggota Las Acacias, gereja injili terbesar di Caracas, berkata, "Banyak orang telah meninggalkan Las Acacias karena sang pendeta memihak kepada lawan." Referendum 2 Desember untuk merevisi undang-undang di Venezuela menimbulkan pertentangan dan protes keras dalam negara tersebut. Gereja-gereja menjadi medan perang yang penting bagi perjuangan Chavez untuk membawa orang-orang Venezuela kepada "revolusi sosialnya". Banyak pendeta yang menghindari pembicaraan politik, namun mengakui bahwa masalah yang menimpa negara tidak berhenti di pintu gereja. Sekarang pertanyaannya bukan lagi apakah mereka akan ikut Kristus, tapi apakah mereka juga akan ikut Chaves. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2008, Volume 26, No. 1 |
Judul asli artikel | : | Evanelicals Split Over President |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Situasi politik yang terjadi di Venezuela telah berdampak bagi kehidupan gereja di sana. Mari berdoa agar para pemimpin gereja memiliki hati yang bijaksana untuk tidak memakai mimbar dan gereja sebagai alat politik.
Berdoa bagi orang-orang percaya di Venezuela, agar Tuhan memberi kedamaian hati sehingga mereka tetap dapat beribadah dan tidak ikut terbakar oleh suasana politik yang ada.
Doa bagi negara-negara di seluruh Benua Asia
Doa bagi Misi Penginjilan di Negara Afganistan
Peperangan antar suku yang semakin meningkat di Afghanistan bagian Barat telah menambah kesulitan penduduknya yang saat ini sedang berjuang menghadapi kemiskinan dan tahun-tahun kekeringan. Graham Strong, perwakilan dari World Vision di Afghanistan mengatakan bahwa pelayanan ini sedang menjangkau orang-orang yang membutuhkan di propinsi Badghis. "Kami lebih memusatkan perhatian kepada masalah keamanan bahan pangan, hidup sehari-hari, sumber air bersih, sanitasi, program kesehatan, dan juga pendidikan. Kami telah berhasil membangun beberapa gedung sekolah dan menyalurkan distribusi makanan ke wilayah-wilayah yang menjadi target World Vision." Tim World Vision berkonsentrasi untuk mencukupi kebutuhan jasmani dari para penduduk dan menghindari bentuk penginjilan langsung.
"Kami telah menciptakan gaya yang ada sekarang ini. Sebagai tim kami memutuskan akan menyatakan iman kami dengan perbuatan. Jika kami mensharingkan iman kami secara verbal, kami tidak hanya menempatkan diri kami dalam bahaya, tetapi kami juga membahayakan hidup para staf nasional."
Sumber: What In The World, May 31, 2003
Sementara perhatian dunia terfokus pada kondisi di Irak, ada seorang penginjil yang berkunjung ke Afghanistan. Dia adalah Sammy Tippit yang baru saja menyelesaikan pelayanan doa syafaat di negara ini. Ia mengatakan bahwa negara ini membutuhkan uluran tangan saudara-saudara seiman.
"Negara ini kekurangan pangan. Negara ini perlu restorasi dan rekonstruksi untuk semua infrastruktur yang ada. Kami memperhatikan bahwa Taliban telah secara terang-terangan menghancurkan sekolah, rumah sakit, dan wilayah-wilayah yang membutuhkan banyak bantuan."
Tippit mengatakan bahwa dia bersukacita saat menjumpai suatu jaringan Kristen di Afghanistan meskipun mereka harus mengadakan persekutuan di bawah tanah. Tippit merencanakan untuk menolong mereka.
"Kami berharap akan dapat mengembangkan siaran radio di negara ini untuk menayangkan khotbah-khotbahnya. Juga, kami ingin dapat mensharingkan tentang sukacita Injil kepada orang-orang Kristen di Afghanistan dan memuridkan mereka. Selain itu, kami merencanakan untuk menyediakan bahan-bahan penginjilan dan pelatihan kepemimpinan."
[Pelayanan di Afganistan ini merupakan follow-up dari pelayanan Sammy Tippit Ministries di Asia Tengah yang diulas dalam edisi minggu lalu.]
Sumber: Mission Network News, April 22nd, 2003
"Di bulan-bulan semenjak rezim Taliban diruntuhkan, kami sering mendengar bahwa banyak orang Afghanistan yang mulai mengenal Kristus," lapor seorang perwakilan dari Open Doors. Salah seorang dari penduduk tersebut adalah Fahmir (bukan nama asli). Dia berasal dari keluarga Mullah (salah satu dari kelompok masyarakat yang terkemuka di Afghanistan). Dia mengenal Yesus melalui kontak dengan seorang Kristen dan membaca Alkitab. Perwakilan Open Doors mengatakan bahwa:
"Menceritakan dan menjadi pengikut Kristus sangatlah berbahaya di Afghanistan. Biasanya saya dan seorang teman bergaul dengan penduduk Afghanistan. Sembari minum teh, kami memasang mata untuk memperhatikan mereka-mereka yang terbuka bagi hal-hal rohani. Lalu kami meluangkan banyak waktu bersama mereka dan melihat siapa di antara mereka yang terbuka bagi Injil. Di suatu wilayah, kami memiliki 200 kontak, dan sekarang kami dapat merintis berdirinya sebuah gereja rumah. Banyak penduduk Afghanistan yang siap untuk mengenal Yesus dan Injil. Beberapa orang dari mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka mengetahui empat atau lima orang yang berpikiran sama dengan mereka -- dan gerakan penginjilan ini pun menyebar."
Sumber: Friday Fax, January 3, 2003.
Meskipun pengaruh dari Taliban terus berlanjut, gerakan umat Kristen bawah tanah semakin berkembang di Afghanistan. Sebelum rezim Taliban berkuasa, Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling tidak terjangkau Injil dengan jumlah umat percaya saat itu sebanyak 3.000 orang. Sekarang setelah perang berlalu, hal yang mengejutkan adalah kembalinya sekitar 2 juta pengungsi ke Afghanistan, dan di antara para pengungsi tersebut ada yang membawa masuk sesuatu yang dulunya susah diperoleh di tanah airnya: iman di dalam Kristus. "Sungguh mengejutkan saat menjumpai banyak orang telah mengenal Kristus saat mereka berada di Pakistan," demikian ungkapan seorang pekerja kepada majalah "Charisma". "Banyak di antara mereka yang mengalami mimpi supranatural dimana Yesus muncul dalam mimpi mereka. Ada juga yang mengenal Kristus melalui jaringan umat percaya Pakistan yang tinggal di wilayah-wilayah pegunungan."
Informasi untuk mengetahui tentang keberadaan gereja bawah tanah di Afghanistan sekarang ini sangat sulit didapat, dan kebanyakan orang- orang asing beragama Kristen yang bekerja di negara ini sangat berhati-hati dalam memberikan informasi yang kemungkinan akan membahayakan pekerjaan mereka dan keselamatan umat Kristen Afghanistan. Meskipun demikian, penginjilan tetap berjalan dengan baik. "Membicarakan tentang Allah merupakan hal yang natural bagi penduduk Afghanistan," kata seorang pekerja Kristen. "Mereka sedang mencari sesuatu yang baru saat mengetahui bahwa mereka tidak mengalami kemajuan dengan pemikiran yang telah mereka miliki sebelumnya. Saya berbicara tentang Yesus setiap hari karena banyak orang yang menanyakannya." Pekerja lainnya mensharingkan: "Kami baru-baru ini menjalankan sebuah program untuk melatih 45 keluarga Afghanistan yang telah mengenal Kristus."
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-467 * 3 FEBRUARY 2004]
Pokok Doa:
Perwakilan dari EvangeCube International yang baru saja datang dari Afghanistan melaporkan respon yang positif tentang pelayanan yang mereka lakukan di Taliban, Afganistan. "Kami bekerja dengan gereja- gereja baru di Afganistan. Penduduk menyukai EvangeCube karena 70% dari masyarakat Afganistan masih buta huruf. Jadi, EvangeCube adalah cara terbaik untuk memberitakan Injil kepada mereka. Dan, gereja bertumbuh secara sehat." Tetapi tidaklah mudah karena Taliban masih aktif. Perwakilan tersebut mengatakan bahwa fokus Taliban berubah -- yang semula adalah kekuatan-kekuatan koalisi sekarang beralih ke gereja-gereja. Anda bisa membantu lebih lagi bagi pertumbuhan gereja dengan EvangeCube, yang telah terbukti keefektivitasannya. "Penduduk Afghanistan ingin mengetahui perbedaan antara kekristenan dengan Islam. Dan EvangeCube tampak seperti sebuah mainan, jadi tidak berbahaya dan orang-orang tidak perlu merasa cemas ketika melihatnya. Secara otomatis Anda bisa melibatkan mereka dalam percakapan mengenai Tuhan."
Sumber: Mission Network News, December 20th 2004