You are hereDoa Bagi Misi Dunia / Papua Nugini Tahun 2009

Papua Nugini Tahun 2009


Anda tidak pernah terlalu tua untuk dibaptis. Itulah pesan yang disampaikan oleh Namb kepada orang-orang yang hadir dalam ibadah pembaptisannya di Yano Kambulupira, Papua Nugini. Dia dibaptis pada usia 106 tahun.

Namb adalah seorang ketua yang membawahi para ketua daerah setempat. Pada tahun 1975, dia memutuskan -- menentang kehendak teman-teman sesukunya -- untuk mengizinkan misionaris Advent, Paul, untuk mendirikan gereja di kampungnya.

Beberapa tahun kemudian, Paul mendapat beberapa ancaman pembunuhan dan pekerjaannya terus-menerus dihalangi. Sebagai orang yang cinta damai, Namb membelanya dan meyakinkan sukunya agar mengizinkan Paul tinggal di kampung tersebut. Tetapi, walau Namb membela Paul dan mengizinkannya mendirikan gereja di kampung itu, bahkan mengerahkan penduduk untuk membantu pembangunan gereja, dia masih tetap menyembah roh nenek moyangnya.

Selama 30 tahun, dia tidak datang ke gereja. Namun akhirnya, pada tahun 2005, Namb ke gereja untuk pertama kalinya dan beberapa bulan kemudian dia menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Ketika dibaptis, seluruh keluarganya ikut hadir, yaitu lima istri dan lebih dari 60 anak serta 300 cucu! (t/Setyo)

Diterjemahkan dari:

Nama buletin : Body Life, Edisi Oktober 2008, Volume 26, No. 10
Nama kolom : World Christian Report
Judul asli artikel : Papua New Guinea: 106-Year-Old Chief Baptized
Penerbit : 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman : 1

Pokok Doa:

  • Bersyukurlah kepada Tuhan atas setiap jiwa baru yang dimenangkan bagi Kristus. Secara khusus, berdoa bagi Namb yang telah memproklamirkan hidup barunya. Biarlah Namb dipakai Tuhan untuk memenangkan keluarga, suku, bahkan negaranya. Doakanlah pula agar Namb tetap bertahan, meskipun banyak godaan yang dapat membuat dia kembali ke kebiasaan lamanya.

  • Doakan setiap hamba Tuhan yang melayani masyarakat di Papua Nugini. Minta agar Tuhan memampukan mereka melayani masyarakat di sana, khususnya mereka yang masih terikat dengan okultisme.

e-JEMMi 01/2009