You are herePapua Nugini Tahun 2006

Papua Nugini Tahun 2006


Hasil usaha penerjemahan yang dilakukan misionaris Steve Henley sudah tiba di Stanford, Florida, dalam bentuk 1.500 salinan Perjanjian Baru bahasa Asengseng.

Steve mulai menerjemahkan Perjanjian Baru pada tahun 1999. Perjanjian Baru itu selesai pada bulan Mei dan dengan penuh kelegaan dia mengirimkannya ke percetakan.


Perjanjian Baru akan segera dikirimkan ke West New Britain di Papua Nugini, yang perjalanannya memakan waktu 2 bulan. Kedatangan PB itu akan disambut meriah oleh 4 tetua Asengseng -- Giaman, Krosli, Wisnamli, dan Tawin, 20 pengajar Injil, dan para jemaat di 10 gereja lokal yang ingin mendapatkan Kitab baru itu.

[Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]


Pokok Doa:

  • Bersyukur atas Alkitab PB dalam bahasa Asengseng. Berdoalah agar Kitab itu dapat didistribusikan dengan baik kepada masyarakat setempat yang membutuhkannya.

  • Doakan agar orang-orang Asengseng semakin mengenal Allah lewat firman-Nya dan iman mereka pun semakin bertumbuh.

e-JEMMi 33/2006


Papua Nugini -- Pesawat terbaru milik Wycliffe Associates baru-baru ini mengalami kerusakan akibat gangguan cuaca dalam perjalanan ke Papua Nugini. Presiden organisasi, Bruce Smith mengatakan, "Sayang sekali, ada kerusakan cukup parah di bagian sayap dan bagian mesin kanan pesawat yang membuat pesawat tidak bisa digunakan. Kami sedang membantu mereka mengumpulkan dana yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pesawat yang tak terduga ini." Smith mengatakan bahwa King Air adalah jenis pesawat khusus, dirancang khusus untuk mengangkut banyak penumpang dan beban berat untuk perjalanan jauh. Pesawat tersebut baru saja dibawa untuk diperbaiki dengan anggaran biaya sekitar 300 ribu dolar. Smith menjelaskan kenapa ia membutuhkan bantuan dana untuk masalah kritis perbaikan pesawat ini. "Pesawat ini adalah sumber utama untuk membawa para misionaris dan juga untuk memungkinkan para penerjemah agar dapat bekerja di daerah paling terpencil di dunia. Oleh karena itulah, pada dasarnya tanpa alat ini, mereka tidak akan mendapat akses kepada terjemahan Alkitab. Pesawat ini merupakan peralatan kerja yang sangat penting. Anda harus memiliki dukungan peralatan ini untuk menjangkau berbagai daerah di pelosok dunia.

[Sumber: Mission Network News, Juni 2006]

Pokok Doa:

  • Kebanyakan daerah di pedalaman tempat para misionaris melayani sangat susah dijangkau oleh trasportasi darat. Satu-satunya solusi ialah dengan menggunakan pesawat perintis. Oleh karena itu, mari naikkan syukur atas keterlibatan MAF dalam pelayanan udara ini. Doakan agar tim misi ini selalu dibawah naungan Tuhan.

  • Berdoa agar kebutuhan dana yang diperlukan oleh MAF untuk memperbaiki pesawat misi ini dapat terpenuhi dan mereka dapat kembali beroperasi untuk melakukan pekerjaan Bapa.


e-JEMMi 25/2006


Hoskins, Papua Nugini: Kesulitan hidup yang dialami selama sebelas tahun berada di antara orang Maleu tidak dapat dibandingkan dengan sukacita yang didapat saat mendengarkan orang-orang percaya di Maleu memuji Tuhan untuk kasih dan pengampunan-Nya pada mereka. Misionaris Matt dan Angie Hall sampai berlinang air mata ketika mendengarkan semuanya itu di acara penghormatan dan perpisahan mereka. Pasangan Hall itu meninggalkan ladang pelayanannya tidak dengan tangan kosong. Pada bulan Maret, lima orang -- Keituku, Kewaka, Kaluvia, Narol, dan Poipoi -- secara resmi telah ditunjuk untuk memimpin gereja yang sedang berkembang. Orang-orang tersebut telah dengan setia terlibat dalam kepemimpinan gereja selama beberapa tahun. "Kami sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membangkitkan para orang Kristen yang Injili, yang mampu berjalan bersama Dia, dan tidak lagi bergantung pada kami," tulis pasangan itu. Matt masih melanjutkan pekerjaannya menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Maleu. Galatia, Efesus, dan Kolose akan segera sampai di tangan orang-orang itu. Pengecekan penerjemahan kitab-kitab itu dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan Mei dan pasangan Hall ingin melihat versi cetak kitab-kitab tersebut sebelum mereka pergi untuk melanjutkan tugas rumah mereka. Minggu ini, Matt akan menemani beberapa misionaris yang baru saja datang untuk mengunjungi suku Akolet. Mereka ingin melihat kemungkinan diadakannya pelayanan di antara masyarakat ini. Ketika kembali ke Papua Nugini, mereka berencana untuk tinggal di Hoskins dan melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu.

[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan agar pemimpin-pemimpin yang telah ditunjuk tersebut tetap teguh dalam imannya, juga agar gereja Maleu dapat bertumbuh di bawah kepemimpinan mereka.

  • Doakan rencana dan persiapan pasangan tim NTM ini untuk melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu. Berdoa agar segala sesuatu yang mereka perlukan untuk melaksanakan rancana ini dapat terpenuhi dan tercukupi.


e-JEMMi 19/2006


GOROKA, Papua Nugini: Dua desa dari suku Bena akhirnya mendapatkan kesempatan belajar Alkitab, karena minggu lalu, para misionaris telah mengajar di sebuah desa tentang Yesus yang meredakan badai, menyembuhkan orang yang kerasukan setan, memberi makan 5.000 orang dan memberi pengajaran yang bertentangan dengan tradisi nenek moyang mereka. Dalam satu pelajaran, para misionaris meletakkan sebuah guci yang bersih dan mengilat di hadapan orang-orang itu. Isinya adalah sesuatu yang sangat kotor dan menjijikan. Orang-orang itu ditanyai apakah mereka merasa bahwa guci itu bagus dan mereka semua setuju dengan pendapat itu. Para misionaris lalu mengatakan pada orang-orang itu bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi terlihat bersih dari luar penampilannya, namun di dalamnya mereka penuh dengan dosa, dan misionaris tersebut mengingatkan bahwa Tuhan mengetahui isi hati setiap orang. "Kami melihat Tuhan menyentuh banyak hati dan kami begitu takjub akan apa yang Tuhan lakukan ketika kami mengajar tentang kematian dan kebangkitan Kristus," tulis misionaris David dan Wendy Lee.


Di desa lain, para misionaris mengajarkan baptisan dan pencobaan yang dialami Yesus, serta Yohanes pasal 3. Buka (nama salah seorang peserta) membantu David membacakan ayat-ayat Alkitab. Kemudian ketika David mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang diberikan Buka menunjukkan pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan `lahir kembali` dan `percaya kepada Tuhan Yesus Kristus`. "Jika sebelumnya ia bukan orang percaya, sekarang ia hampir menjadi percaya," tulis pasangan Lee itu. "Begitu indah ketika melihat antusiasmenya." Dia juga berkata pada orang-orang, "Kini saatnya bagi kalian untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab." Istrinya, Anita tidak dapat menghadiri pertemuan pada hari Rabu dan Jumat, namun ia menghadiri yang hari Sabtu. Sabtu kemarin pemaparannya menunjukkan kepada dua misionaris ini bahwa Buka juga telah menyampaikan pelajaran-pelajaran kepada istrinya. Ketika pengajaran Alkitabiah itu hampir selesai, salah satu dari tim misionaris itu tidak akan bersama mereka, karena kematian dari salah satu anggota keluarga mereka. Karena itu David sendiri yang akan melakukan semua pengajaran Alkitab dan juga pelajaran menulis. Namun, hal itu berarti usaha penerjemahan Alkitab akan ditangguhkan terlebih dulu untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Van dan Alexa Averhart, adalah anggota kelompok tim yang baru, tapi mereka masih berupaya mempelajari budaya dan bahasa orang Bena.

[Sumber: New Tribes Missions, Maret 2006]



Pokok Doa:

  1. Doakan tim misionaris di suku Bena dalam kebersamaan mereka. Mohon pada Allah agar mereka dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengajar Firman Tuhan kepada orang-orang Bena.
  2. Doakan untuk usaha penerjemahan Alkitab yang tertunda, supaya Tuhan menolong mereka mendapatkan tenaga penggantinya.

e-JEMMi 14/2006


Sungai yang mengalir melalui Ukarumpa, Papua Nugini, telah semakin melebar dan mendekati perumahan yang dipakai oleh penerjemah Alkitab nasional di Ukarumpa Translation Center. Selama musim penghujan, daerah itu menjadi daerah perkembangbiakan nyamuk malaria. Presiden Wycliffe Associates, Bruce Smith mengatakan, "Saat ini kami sedang dalam proses untuk membantu memindahkan perumahan tersebut dan juga memperbaikinya sehingga tim penerjemah nasional dapat memiliki tempat tinggal yang nyaman dan terlindung dari malaria, dan hal ini juga akan benar-benar menunda proses penerjemahan Alkitab yang dijalankan." Smith mengatakan hal ini karena daerah itu adalah wilayah yang memiliki keragaman bahasa yang luar biasa, dengan 300 jenis bahasa yang belum diproses. "Doakan agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja sebagai bagian dari tim penerjemah Alkitab, yang tidak hanya terdiri dari pekerja khusus untuk proyek penerjemahan ini saja, namun juga meliputi pekerja-pekerja yang memiliki berbagai macam keterampilan khusus atau bahkan yang tidak memiliki kekhususan tapi dapat dipakai."

[Sumber: Mission Network News, March 2006]



Pokok Doa:

  1. Doakan agar di tempat baru nanti tim penerjemah Alkitab ini dijauhkan dari penyakit malaria dan dapat bekerja kembali dengan lancar.
  2. Berdoa agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja, baik yang memiliki keterampilan khusus maupun yang tidak, agar dapat dipakai dalam pelayanan penerjemahan Alkitab.

e-JEMMi 12/2006



Misionaris Joey Tartaglia dan Chris Walker sedang di tahap awal dalam mengajarkan kehidupan Kristus dan sejauh ini sudah 23 orang Mibu yang menyatakan imannya dalam Kristus. Beberapa waktu yang lalu, Joey dan penerjemah bahasa Mibu pembantunya, David, sedang memberikan pengajaran tentang kematian Kristus di kayu salib. Joey bertanya pada David, "Karena Yesus adalah Tuhan, apakah Dia tidak dapat mengampuni semua dosa kita tanpa harus mati?"


David masih belum yakin bagaimana harus memberi jawaban, sehingga Joey lalu mengingatkan apa yang Tuhan katakan pada Adam di Taman Firdaus. Hukuman dosa adalah maut. "Bagaimana mungkin Tuhan mengampuni dosa kita tanpa hukuman itu dibayar terlebih dulu? Itu akan mengingkari karakter Tuhan sendiri," kata Joey.


"Jika Tuhan melakukannya maka Ia akan sama saja dengan seorang pembohong," kata David.


"Apakah Tuhan tidak bisa mengatakan bahwa dosa kita dapat diampuni tanpa kematian," kata Joey.


Pandangan mata David berubah dan senyuman segera menghiasi wajahnya sebelum ia mengatakan apa-apa. Semua yang ia pelajari selama beberapa bulan terakhir menjadi jelas. Ia mulai berulang kali mengatakan kepada Joey bahwa hal itu benar dan ia mempercayainya!


"Tuhan mengatakan bahwa jika saya mempercayai Firman-Nya saya akan pergi ke surga dan tinggal bersama dengan Dia setelah saya mati! Saya akan ke surga setelah saya mati, dan saya sangat sangat gembira. Terima kasih banyak karena mengatakan pada saya tentang hal ini," kata David.


Setelah mendengar bahwa David telah menerima Kristus, Sesi, penerjemah pembantu Chris berkata, "Saya turut bergembira untuk dia. Suatu saat saya juga akan memahami hal tersebut dan percaya juga."


Rabu, Chris sedang bekerja bersama Sesi dalam mengerjakan beberapa terjemahan lagi tentang kematian Kristus. Hari kerja yang panjang ini telah menolong beberapa orang untuk mengenal Kristus. Sesi adalah salah satu dari 4 orang yang hari itu memberikan kesaksian secara gamblang mengenai imannya akan Kristus.


Pada hari Kamis, para misionaris mengajar tentang Nikodemus. Senyum tersungging di beberapa wajah orang Mibu ketika mendengar betapa Tuhan mengasihi dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Ketika pengajaran itu selesai, seorang wanita setengah baya duduk di sebelah Angie Walker dan mulai berbicara tak beraturan. Karena tidak sanggup menangani kata-kata bahasa roh dari wanita itu, Angie memanggil suaminya. Chris berbicara dengan wanita itu dan menanyakan beberapa pertanyaan. "Lalu saya melihat matanya terbuka dan senyum menghiasi wajahnya, dan saya pun tahu. Sekarang saya memiliki satu saudari dalam Kristus!" tulis Angie. Selama 2 jam berikutnya, selusin orang Mibu menyatakan iman mereka pada Kristus.


"Seperti orang-orang di Perjanjian Lama yang menawarkan persembahan hewan dan berpikir `hewan-hewan ini mati untuk menggantikan saya,` jadi saya pun melihat kepada Yesus yang telah mati menggantikan saya," kata Tima.


"Kami sangat gembira dan terharu untuk setiap kesaksian yang diceritakan kepada kami, dan dengan penuh harapan melihat banyak lagi orang lain yang terangnya mulai merekah," tulis Joey.

[Sumber: New Tribes Mission, February 2006]

[Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

Pokok Doa:

  1. Puji Tuhan atas jiwa-jiwa baru yang telah mengenal Kristus sebagai penebus dosa manusia. Doakan agar iman mereka terus bertumbuh, berakar dan berbuah dan buah iman mereka dapat menjadi kesaksian kepada orang-orang yang belum percaya.
  2. Bulan ini, Chris dan Joey akan mengajar di desa Beng -- salah satu desa tetangga orang Mibu. Doakan agar lebih banyak lagi mata yang akan terbuka pada kebenaran Firman Tuhan. Doakan juga untuk pertumbuhan rohani di gereja jemaat orang Mibu.

e-JEMMi 10/2006


Duduk berdempetan di antara banyak saudara saudari kami dalam Kristus dari suku Banwaon, keluarga saya dan saya sendiri tertawa dan bersenda gurau sambil jari-jari kami menelusuri nasi yang baru dimasak. Benar-benar hasil panen yang menakjubkan!


Para remaja putri dengan seksama menaruh hidangan Thanksgiving tersebut ke dalam daun pisang yang bersih. Beberapa pemuda mendapat bagian yang cukup menantang -- dua babi liar yang berhasil ditangkap kemarin, hari ini akan dimasak dan dipotong kecil-kecil, termasuk tulang-tulangnya. Hidangan itu akan disajikan bersama mie telur rebus yang dicampur dengan sarden dan saus tomat.


Jika makanan standar Anda adalah kentang manis dan daun-daun hijau yang dipetik dari hutan untuk disajikan sebagai sayuran; atau jika garam adalah sebuah camilan dan nasi hanya Anda makan sebagai selingan, apakah Anda akan menganggap ini sebagai perjamuan makan besar?


Suara riuh rendah pun membahana saat tiap orang menikmati hidangan lezat tersebut. Sisa makanan dengan hati-hati akan dibungkus daun pisang untuk dibawa pulang dan dimakan pada hari berikutnya. Butuh lima kali proses masak untuk melayani semuanya.


Ketika tiba saatnya untuk berkumpul di ruang pertemuan, orang-orang pun segera bergeliat mengambil tempat di lantai kayu ruang itu. Karena membludaknya orang, yang lain sampai-sampai harus berada di halaman. Lalu beberapa guru Alkitab, termasuk dua orang yang diundang dari suku lain, membagikan Firman Tuhan.


Ketika saya berhenti untuk melihatnya, ketidaknyamanan saya atas lantai keras itu pun berubah menjadi kekaguman. Saya dikelilingi oleh orang-orang percaya dari suku Bawaon, wajah-wajah mereka menunjukkan minat yang sangat besar untuk mendengarkan apa yang dikatakan para pengkhotbah, dan tersenyum saat para remaja menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan.


Ya, pada waktu itu keluarga saya memang sedang mengalami patah semangat, kekuatiran, malaria, ular, dan berbagai ketakutan; kami juga merasa rindu dengan keluarga besar kami, namun semua ini sangat layak untuk diperjuangkan.


Sebelum suku Banwaon mengenali Yesus sebagai Juruselamat mereka, mereka selalu mengadakan korban persembahan bagi roh-roh atas keberhasilan panen mereka. Sekarang, mereka merayakan kemurahan Tuhan pada mereka.



[Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar iman suku Banwaon terus bertumbuh dan semakin kokoh serta menghasilkan buah yang dapat dibagikan kepada saudara-saudara mereka yang belum percaya dan kepada suku tetangga mereka.
  2. Berdoa untuk keluarga misionaris NTM yang melayani suku Banwaon. Doakan keteguhan mereka untuk dapat terus melayani di antara suku ini, kesehatan keluarga mereka, dan tercukupinya kebutuhan mereka selama melayani.

e-JEMMi 01/2006