You are herePakistan Tahun 2005

Pakistan Tahun 2005


Sekitar 10.000 orang menghadiri KKR di Karachi. Organisasi misi Reach The Unreached (RTU) menyampaikan laporan ulang KKR di Karachi yang menampilkan evangelis Bernd Goldbach. Berikut adalah kutipan laporan mereka:


Pakistan adalah negara yang wilayahnya dua kali lebih besar dari Jerman, dengan jumlah penduduk mencapai 160 juta jiwa. Pada bulan September 2005 yang lalu, sebuah KKR telah diadakan di Karachi. Pada malam terakhir rangkaian acara tersebut, lebih dari 10.000 orang turut menghadirinya. Selama 5 malam, sekitar 8.000 orang menanggapi ajakan untuk mengundang Yesus masuk ke hidup mereka sebagai Juruselamat. Tuhan menyatakan penggenapan firman-Nya melalui banyak tanda dan mujizat: ratusan orang disembuhkan atau dilepaskan dari ikatan setan. Setelah mendapat doa kesembuhan, seorang peserta berkata pada kami bahwa dia telah disembuhkan dari penyakit jantung yang telah menyebabkan dia sangat menderita, dan di depan umum ia menunjukkan surat dokter yang menjelaskan penyakitnya. Ada juga dua orang, salah satunya dilaporkan menderita lumpuh. Temannya harus menggendongnya datang ke KKR malam itu. Sewaktu doa kesembuhan, Tuhan menjamah orang itu, dan serta merta ia pun mampu berdiri dan berjalan untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun. Seorang pria juga maju ke depan mimbar dengan memanggul kruk di bahunya, dan berkata bahwa ia juga baru saja disembuhkan dari kelumpuhannya.

[Sumber:FridayFax, November 11th 2005]

Pokok Doa:



  1. Jangan berhenti untuk berdoa bagi orang-orang yang belum percaya di Pakistan. Berdoa agar mereka diberi hati yang merindukan kebenaran sejati.


  2. Doakan usaha anak-anak Tuhan yang berusaha menjangkau jiwa-jiwa yang masih belum terjamah khususnya pelayanan RTU. Doakan supaya Allah terus memberikan hikmat dan selalu menjaga keselamatan mereka.


e-JEMMi 47/2005


Sebuah agen misi mencoba untuk memfokuskan bantuan bagi korban bencana di Pakistan. Ketika usaha-usaha tentang pemberian bantuan bagi korban gempa bumi di Pakistan sudah tidak menjadi berita utama dan digantikan dengan berita-berita mengenai kedatangan Topan Wilma. Wakil organisasi World Hope, Joann Lyon mengatakan bahwa mereka mempunyai masalah untuk menetapkan fokus diantara sekian banyak daerah yang membutuhkan akibat tertimpa bencana. Tahun ini sangatlah menantang dengan adanya rentetan bencana alam yang terjadi, mulai dari tsunami sampai serangkaian angin topan. "Dengan semua rangkaian tragedi yang terjadi, kami kadang melupakan korban bencana yang pertama. Sebagai contoh, dengan adanya Topan Wilma, membuat kami agak lupa dengan Guatemala, kami lupa dengan Pakistan -- kami lupa dengan semuanya itu. Dalam bayangan kami, kami cenderung untuk berpikir bahwa semua korban kerusakan akibat bencana telah diperbaiki dan menerima bantuan, namun pada kenyataannya tidak demikian. Sri Lanka dan Indonesia sepertinya sudah terlalu jauh dari pikiran kami sekarang." Lyon juga berkata bahwa rekan-rekan warga Pakistan mereka terpanggil untuk memberi bantuan di daerah yang terkena gempa sehubungan dengan pekerjaan mereka yang terdahulu di Afghanistan. "Hal ini telah membuka pintu masuk bagi kami untuk dapat berbagi. Mereka bisa mengerjakan pelayanan tersebut dengan cara-cara yang telah mereka pahami sesuai dengan kondisi wilayahnya. Sebenarnya ini adalah wujud dari kasih Yesus; mereka mampu melakukannya -- dan mereka masih bekerja di sana."

[Sumber:Mission Network News, October 26th 2005]

Pokok Doa:



  1. Mengucap syukur untuk World Hope yang melakukan pelayanan di wilayah-wilayah yang dilanda bencana alam. Doakan supaya mereka bisa menetapkan fokus pelayanan berhubung dengan banyaknya bencana yang terjadi akhir-akhir ini.


  2. Naikkan syukur juga bagi pintu-pintu yang dibukakan Tuhan di Pakistan. Berdoa agar kasih Kristus nyata diberitakan oleh orang-orang Pakistan yang telah mengenal kasih Kristus.


e-JEMMi 45/2005



Perang dan teror tidak dapat melumpuhkan pelayanan di Pakistan. Perwakilan dari Strategic World Impact mengatakan bahwa mereka sedang membangun sebuah sekolah di Toba Tek Singh. "Penduduk di wilayah tersebut memiliki akses yang sangat sedikit kepada pendidikan. Kalaupun bisa, mereka hanya dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah pemerintah yang mewajibkan mereka untuk mempelajari agama-agama asli mereka." Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk menyediakan pendidikan bagi penduduk kurang mampu yang ingin sekolah, dan melalui sarana pendidikan ini kami ingin menyaksikan kasih Allah pada mereka." Meskipun hukum yang berlaku menghalangi kebebasan beragama dan banyak umat Kristen dianiaya, namun, sebenarnya kondisi di sini telah meningkat lebih baik. "Umat Kristen tidak pernah merasa sebaik sekarang ini. Mereka belum pernah mendapatkan kebebasan seperti sekarang ini karena Presiden Pakistan tidak takut menghadapi para pemimpin agama di Pakistan. Jadi sesungguhnya kondisi relatif lebih menguntungkan bagi umat percaya, dibandingkan waktu-waktu sebelumnya."

[Sumber:Mission Network News, March 1st 2005]

Pokok Doa:



  1. Doakan pembangunan sekolah di Toba Tek Singh oleh, dana yang diperlukan dan segala kebutuhan lainnya untuk melaksanakan proyek pendidikan ini. Berdoa supaya pemerintah memberikan kemudahan akses di bidang pendidikan bagi penduduk kurang mampu di Pakistan.


  2. Doakan para pengajar dan penyelenggara pendidikan dari Strategic World Impact agar bisa secara bijaksana menggunakan setiap kesempatan untuk memperkenalkan kasih Allah.


e-JEMMi 11/2005