You are hereSomalia Tahun 2005
Somalia Tahun 2005
Ini adalah kiriman berita pertama dari Friday Fax tentang Somalia! Sebagaimana telah kita sebutkan sebelumnya, pada tahun 2002, sebagai negara yang paling jarang dijangkau, hanya seorang penginjil Kristen untuk menjangkau 67.314 penduduk. Misionaris Jerman di Somalia baru saja mengirimi kami berita ini: "Selama 15 tahun, Somalia terus bertahan melawan anarki, kelaparan, kematian, kekerasan, dan masalah pengungsi. Negara ini sekarang sedang berupaya membangun sebuah pemerintahan baru. Banyak warga Somalia telah mengalami kebencian yang mendarah daging, dan tahu bahwa kepercayaan di sana tidak pernah berusaha membawa kedamaian bagi bangsa mereka. Saat mereka mendengar tentang Yesus yang berdoa bagi para pembunuhnya saat disalib, mereka begitu tersentuh. Barangkali Tuhan telah mengizinkan situasi yang terjadi di Somalia untuk membuka hati mereka untuk Injil. Selama beberapa dekade, hanya ada sedikit orang Kristen, bahkan sekarang, banyak di antara mereka yang telah membayar iman mereka dengan nyawanya. Kini, banyak pasangan dan bahkan seluruh keluarga yang datang pada Yesus, dan anak-anak telah mendengar Firman Tuhan di gereja-gereja. Impian yang dibawa para misionaris selama puluhan tahun telah tercapai: beberapa bulan yang lalu, sekelompok warga Somalia telah bergabung untuk merintis sebuah gereja. Bahkan pejabat pemerintahan, harus mengakui bahwa bangsa mereka tidak lagi 100% menganut kepercayaan asli. Pengikut-pengikut Kristen baru telah mengalami perkembangan dalam iman mereka dan memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi ...."
[Sumber: FridayFax, August 12, 2005]
- Mengucap syukur untuk pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa di Somalia. Doakan supaya lawatan Allah yang luar biasa terjadi di Somalia sehingga pintu penginjilan terbuka dan banyak jiwa datang kepada Kristus.
- Doakan perkembangan iman petobat-petobat baru dan tanggung jawab yang harus mereka pikul, yaitu mengenalkan Kristus kepada orang lain.
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 2956 reads