You are hereDoa Bagi Misi Dunia / Korea Utara Tahun 2008

Korea Utara Tahun 2008


Laporan yang membingungkan muncul dari pengamat kehidupan Kristen (Watchdog) di Korea Utara yang cukup dapat dipercaya. Menurut laporan tersebut, pemerintah Korea Utara dilaporkan sedang membentuk gereja-gereja bawah tanah palsu dan menugaskan agen keamanan nasional untuk menyamar sebagai orang Kristen guna menyingkap keberadaan orang-orang Kristen di Korea Utara.

Glenn Penner dari Vision of the Martyrs Kanada tidak dapat menjelaskan secara spesifik. Namun demikian, berdasarkan sumber, dia berkata, "Nampaknya, orang-orang Kristen palsu itu akan pergi ke Cina, memasuki gereja-gereja Korea yang membantu orang-orang Kristen Korea Utara, kemudian kembali ke Korea Utara dengan uang dan Alkitab, serta banyak informasi untuk menyingkap keberadaan orang-orang Kristen. Mereka juga akan menggunakan uang sumbangan itu untuk kepentingan pemerintahan Korea Utara.

Penner berkata, strategi seperti itu bukanlah hal yang baru. Dia mengatakan bahwa Soviet melakukan hal yang sama selama Perang Dingin, namun dia mendorong semua orang percaya untuk berdoa. "Berdoalah terus agar orang-orang percaya yang melayani di daerah terlarang, selalu beroleh hikmat dan pengertian. Selalu ada ketakutan kalau-kalau keberadaan mereka terungkap. Anda tidak ingin dikendalikan oleh rasa takut, dan saya rasa itu adalah doa yang perlu kita panjatkan demi saudara-saudari seiman kita, agar Tuhanlah yang berkuasa atas mereka, bukan rasa takut. (t\Novita)

Diterjemahkan dari:

Judul buletin : Body Life, Edisi Februari 2008, Volume 26, No. 2
Judul asli artikel : Government Trying to Expose Underground Church
Halaman : 1

Pokok doa:

  • Doakan aparat pemerintah Korea Utara, agar Tuhan menjamah hati mereka sehingga di tengah motivasi mereka untuk menangkap orang-orang Kristen, justru mereka sendiri "ditangkap" oleh Kristus.
  • Kiranya Tuhan memberikan kekuatan, perlindungan, dan keberanian kepada orang-orang percaya di Korea Utara. Doakan juga agar mereka tidak dikuasai oleh rasa takut, tapi sebaliknya mereka semakin berani menunjukkan kuasa Tuhan.

e-JEMMi 19/2008