Benua Asia

Doa bagi negara-negara di seluruh Benua Asia

Afganistan

Doa bagi Misi Penginjilan di Negara Afganistan

Afganistan Tahun 2003

Peperangan antar suku yang semakin meningkat di Afghanistan bagian Barat telah menambah kesulitan penduduknya yang saat ini sedang berjuang menghadapi kemiskinan dan tahun-tahun kekeringan. Graham Strong, perwakilan dari World Vision di Afghanistan mengatakan bahwa pelayanan ini sedang menjangkau orang-orang yang membutuhkan di propinsi Badghis. "Kami lebih memusatkan perhatian kepada masalah keamanan bahan pangan, hidup sehari-hari, sumber air bersih, sanitasi, program kesehatan, dan juga pendidikan. Kami telah berhasil membangun beberapa gedung sekolah dan menyalurkan distribusi makanan ke wilayah-wilayah yang menjadi target World Vision." Tim World Vision berkonsentrasi untuk mencukupi kebutuhan jasmani dari para penduduk dan menghindari bentuk penginjilan langsung.

"Kami telah menciptakan gaya yang ada sekarang ini. Sebagai tim kami memutuskan akan menyatakan iman kami dengan perbuatan. Jika kami mensharingkan iman kami secara verbal, kami tidak hanya menempatkan diri kami dalam bahaya, tetapi kami juga membahayakan hidup para staf nasional."

Sumber: What In The World, May 31, 2003

  • Doakan pelayanan World Vision di Afghanistan dalam menjangkau orang-orang yang menjadi korban perang dan hidup dalam kekurangan.
  • Berdoa agar pelayanan mereka bisa diterima dan melalui upaya pencukupan kebutuhan jasmani ini banyak penduduk Afghanistan bisa mengenal kasih Kristus.
  • Berdoa untuk perlindungan Tuhan bagi para staf World Vision dan biarlah melalui teladan hidup mereka orang-orang Afganistan boleh melihat Kristus.

e-JEMMi 27/2003


Sementara perhatian dunia terfokus pada kondisi di Irak, ada seorang penginjil yang berkunjung ke Afghanistan. Dia adalah Sammy Tippit yang baru saja menyelesaikan pelayanan doa syafaat di negara ini. Ia mengatakan bahwa negara ini membutuhkan uluran tangan saudara-saudara seiman.

"Negara ini kekurangan pangan. Negara ini perlu restorasi dan rekonstruksi untuk semua infrastruktur yang ada. Kami memperhatikan bahwa Taliban telah secara terang-terangan menghancurkan sekolah, rumah sakit, dan wilayah-wilayah yang membutuhkan banyak bantuan."

Tippit mengatakan bahwa dia bersukacita saat menjumpai suatu jaringan Kristen di Afghanistan meskipun mereka harus mengadakan persekutuan di bawah tanah. Tippit merencanakan untuk menolong mereka.

"Kami berharap akan dapat mengembangkan siaran radio di negara ini untuk menayangkan khotbah-khotbahnya. Juga, kami ingin dapat mensharingkan tentang sukacita Injil kepada orang-orang Kristen di Afghanistan dan memuridkan mereka. Selain itu, kami merencanakan untuk menyediakan bahan-bahan penginjilan dan pelatihan kepemimpinan."

[Pelayanan di Afganistan ini merupakan follow-up dari pelayanan Sammy Tippit Ministries di Asia Tengah yang diulas dalam edisi minggu lalu.]

Sumber: Mission Network News, April 22nd, 2003

  • Bersyukur atas jaringan komunitas Kristen yang telah ada di Afghanistan. Doakan agar mereka dapat terus bertumbuh di tengah-tengah lingkungan yang kurang menguntungkan mereka ini.
  • Berdoa juga untuk pelayanan tim Sammy Tippit dalam melakukan pelayanan penginjilan di Afghanistan. Doakan agar harapan mereka untuk menyediakan bahan penginjilan dan pelatihan kepemimpinan bisa segera terlaksana dan dapat dipakai untuk memajukan kekristenan di Afghanistan.

e-JEMMi 17/2003


"Di bulan-bulan semenjak rezim Taliban diruntuhkan, kami sering mendengar bahwa banyak orang Afghanistan yang mulai mengenal Kristus," lapor seorang perwakilan dari Open Doors. Salah seorang dari penduduk tersebut adalah Fahmir (bukan nama asli). Dia berasal dari keluarga Mullah (salah satu dari kelompok masyarakat yang terkemuka di Afghanistan). Dia mengenal Yesus melalui kontak dengan seorang Kristen dan membaca Alkitab. Perwakilan Open Doors mengatakan bahwa:

"Menceritakan dan menjadi pengikut Kristus sangatlah berbahaya di Afghanistan. Biasanya saya dan seorang teman bergaul dengan penduduk Afghanistan. Sembari minum teh, kami memasang mata untuk memperhatikan mereka-mereka yang terbuka bagi hal-hal rohani. Lalu kami meluangkan banyak waktu bersama mereka dan melihat siapa di antara mereka yang terbuka bagi Injil. Di suatu wilayah, kami memiliki 200 kontak, dan sekarang kami dapat merintis berdirinya sebuah gereja rumah. Banyak penduduk Afghanistan yang siap untuk mengenal Yesus dan Injil. Beberapa orang dari mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka mengetahui empat atau lima orang yang berpikiran sama dengan mereka -- dan gerakan penginjilan ini pun menyebar."

Sumber: Friday Fax, January 3, 2003.

  • Bersyukur untuk setiap penduduk Afghanistan yang telah mengenal Yesus. Doakan proses follow-up mereka dan juga pengembangan gereja rumah yang telah dirintis di beberapa wilayah.
  • Berdoa untuk para pekerja dan misionaris yang melakukan pelayanan di Afghanistan supaya Allah senantiasa menyertai mereka dan memberikan kemampuan untuk mengatasi segala rintangan.

e-JEMMi 05/2003

Afganistan Tahun 2004

Meskipun pengaruh dari Taliban terus berlanjut, gerakan umat Kristen bawah tanah semakin berkembang di Afghanistan. Sebelum rezim Taliban berkuasa, Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling tidak terjangkau Injil dengan jumlah umat percaya saat itu sebanyak 3.000 orang. Sekarang setelah perang berlalu, hal yang mengejutkan adalah kembalinya sekitar 2 juta pengungsi ke Afghanistan, dan di antara para pengungsi tersebut ada yang membawa masuk sesuatu yang dulunya susah diperoleh di tanah airnya: iman di dalam Kristus. "Sungguh mengejutkan saat menjumpai banyak orang telah mengenal Kristus saat mereka berada di Pakistan," demikian ungkapan seorang pekerja kepada majalah "Charisma". "Banyak di antara mereka yang mengalami mimpi supranatural dimana Yesus muncul dalam mimpi mereka. Ada juga yang mengenal Kristus melalui jaringan umat percaya Pakistan yang tinggal di wilayah-wilayah pegunungan."

Informasi untuk mengetahui tentang keberadaan gereja bawah tanah di Afghanistan sekarang ini sangat sulit didapat, dan kebanyakan orang- orang asing beragama Kristen yang bekerja di negara ini sangat berhati-hati dalam memberikan informasi yang kemungkinan akan membahayakan pekerjaan mereka dan keselamatan umat Kristen Afghanistan. Meskipun demikian, penginjilan tetap berjalan dengan baik. "Membicarakan tentang Allah merupakan hal yang natural bagi penduduk Afghanistan," kata seorang pekerja Kristen. "Mereka sedang mencari sesuatu yang baru saat mengetahui bahwa mereka tidak mengalami kemajuan dengan pemikiran yang telah mereka miliki sebelumnya. Saya berbicara tentang Yesus setiap hari karena banyak orang yang menanyakannya." Pekerja lainnya mensharingkan: "Kami baru-baru ini menjalankan sebuah program untuk melatih 45 keluarga Afghanistan yang telah mengenal Kristus."

[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-467 * 3 FEBRUARY 2004]

Pokok Doa:

  1. Bersyukur untuk penduduk Afghanistan yang telah mengenal Kristus. Doakan supaya Allah menguatkan mereka seiring dengan pertumbuhan iman mereka dan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di sekitar mereka.
  2. Berdoa untuk para pekerja Kristen yang saat ini melayani di Afghanistan agar terus-menerus mendapat hikmat dalam meningkatkan pelayanan mereka untuk membantu para petobat baru dan gereja bawah tanah.

e-JEMMi 06/2004

Afganistan Tahun 2005

Perwakilan dari EvangeCube International yang baru saja datang dari Afghanistan melaporkan respon yang positif tentang pelayanan yang mereka lakukan di Taliban, Afganistan. "Kami bekerja dengan gereja- gereja baru di Afganistan. Penduduk menyukai EvangeCube karena 70% dari masyarakat Afganistan masih buta huruf. Jadi, EvangeCube adalah cara terbaik untuk memberitakan Injil kepada mereka. Dan, gereja bertumbuh secara sehat." Tetapi tidaklah mudah karena Taliban masih aktif. Perwakilan tersebut mengatakan bahwa fokus Taliban berubah -- yang semula adalah kekuatan-kekuatan koalisi sekarang beralih ke gereja-gereja. Anda bisa membantu lebih lagi bagi pertumbuhan gereja dengan EvangeCube, yang telah terbukti keefektivitasannya. "Penduduk Afghanistan ingin mengetahui perbedaan antara kekristenan dengan Islam. Dan EvangeCube tampak seperti sebuah mainan, jadi tidak berbahaya dan orang-orang tidak perlu merasa cemas ketika melihatnya. Secara otomatis Anda bisa melibatkan mereka dalam percakapan mengenai Tuhan."
Sumber: Mission Network News, December 20th 2004

  • Doakan EvangeCube International dalam usahanya untuk memberitakan Injil di Afghanistan. Doakan supaya penduduk di sana dipersiapkan hatinya untuk menerima pemberitaan Kabar Baik.
  • Berdoa agar Allah memberi kekuatan kepada gereja-gereja dan jemaat di Afghanistan. Mereka bisa bertahan dan semakin kuat imannya meskipun menghadapi banyak hambatan.

e-JEMMi 01/2005