You are hereAsia Selatan Tahun 2005

Asia Selatan Tahun 2005


Akibat dari badai tsunami, ada sekitar 5 juta penduduk kehilangan rumah, dan sekitar 1,5 juta orang mengalami kelaparan. Para penduduk yang selamat dari bencana tersebut benar-benar mengalami trauma yang luar biasa dan sebagian besar dari mereka hampir tidak memiliki pengharapan. Perwaklian dari Open Doors menjelaskan tentang pelayanan terbaru yang dilakukan. Open Doors meluncurkan program "Wave of Hope" untuk para korban tsunami. Kami berharap bisa menyediakan bantuan jasmani dan rohani kepada para korban tsunami di negara-negara seperti Indonesia, Sri Lanka, dan India. Sebelum terjadi bencana, beberapa wilayah tersebut sudah "dikenal" karena penganiayaan yang dilakukan terhadap orang-orang percaya. Beberapa negara telah memiliki undang-undang kontroversial yang melarang masyarakatnya untuk pindah agama yang telah diterapkan ataupun yang sedang dirancang. Perwakilan dari Open Doors juga menjelaskan tentang hal terpenting dari pelayanan ini. "Sekarang ini merupakan waktu dan tempat yang tepat bagi kita untuk bersungguh-sungguh membesarkan hati saudara-saudara kita yang telah mengalami penganiayaan agar mereka bisa menjangkau orang-orang di sekitar mereka. Open Doors juga menjalin kerjasama dengan organisasi- organisasi Kristen dan gereja-gereja Kristen di negara-negara tersebut."

Sumber: Sumber: Mission Network News, January 18th 2005

  • Berdoa untuk para korban tsunami yang mengalami trauma dan kehilangan pengharapan. Berdoa agar Tuhan memakai anak-anak-Nya pergi melayani ke wilayah-wilayah yang dulu tertutup untuk Injil dan sekarang terbuka untuk memiliki pengharapan di dalam Tuhan.
  • Doakan para pekerja dan pelayanan Open Doors dalam menyediakan bantuan jasmani dan rohani bagi para korban tsunami agar mereka terus dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

e-JEMMi 05/2005


Sponsor untuk membantu anak-anak sangat dibutuhkan bagi wilayah- wilayah Asia yang dihantam gelombang tsunami. Saat ini, sudah lebih dari seminggu semenjak tsunami membunuh ratusan ribu orang dan mengakibatkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Dampak lainnya masih sedang diperhitungkan. Perwakilan dari World Vision yang saat ini masih berada di Asia mengatakan bahwa pelayanan World Vision di Sri Lanka telah kehilangan 100 orang anak yang mereka sponsori. Sementara itu, penilaian kebutuhan belum selesai dilakukan, karena ada banyak sekali kebutuhan yang belum terdeteksi dan tercukupi, terutama di Thailand. "Bencana tsunami tidak menghancurkan wilayah dimana kami mengadakan program pelayanan. Namun, kami perlu membangun dua tempat baru, satu di perbatasan Myanmar dan satu lagi di wilayah pantai di sebelah utara Phuket." Karena World Vision adalah pelayanan yang berbasis kekristenan, maka mereka semua melandaskan pelayanannya dalam nama Yesus Kristus. "Kami berpikir bahwa dalam situasi seperti saat ini, kami harus bisa menjadi contoh dalam kehidupan kami. Kemarin kami berbincang-bincang dengan seorang wanita tentang responnya. Dia mengatakan bahwa mereka merasa sangat dikasihi. Kami berpikir bahwa ini saatnya dan tempatnya untuk mensharingkan iman kami. Kadang-kadang dalam situasi seperti sekarang ini, Anda harus ekstra hati-hati dalam melakukan pelayanan Anda."

Sumber: Mission Network News, January 4th 2005

  • Doakan untuk World Vision yang saat ini sedang melayani korban bencana tsunami di Asia supaya terus melayani para korban dengan kasih dan boleh memiliki hikmat untuk menyatakan iman Kristen kepada para korban tsunami.
  • Berdoa untuk pelayanan World Vision di Sri Lanka dan di Thailand. Berdoa agar World Vision dapat mendeteksi dan membantu memenuhi kebutuhan para korban tsunami.

e-JEMMi 02/2005