You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Dukungan Ketika Pulang (2)

Seorang utusan Injil yang baru pulang dari luar negeri akan mengalami satu atau lebih dari delapan tantangan di bawah ini. (Tiga yang pertama telah dibahas di edisi sebelumnya)

1. Bidang Profesional

Setelah berpetualang di luar negeri dan kembali ke pekerjaan lamanya, seorang utusan Injil bisa merasa bosan. Kemungkinan besar ia akan merasa bahwa kemampuan dan pengalamannya akan tidak terpakai. Ia juga mungkin akan merasa kehilangan kebebasan.

2. Bidang Material-Finansial

Saat para utusan Injil kembali, kemungkinan masalah finansial akan menimbulkan rasa tertekan. Kesenjangan kekayaan dapat menyebabkan stres bahkan sebelum utusan Injil tersebut berangkat. Dan anak-anak sama rentannya dengan orang dewasa.

Tantangan Bagi Utusan Injil yang Pulang

Banyak orang yang kembali ke negara asalnya, setelah tinggal di negara lain beberapa waktu, berpendapat bahwa mereka akan merasa "betah" lagi secara otomatis di negara mereka. Tetapi ternyata tidak selalu demikian. Bahkan, mereka sering merasa asing di negara sendiri dan menjadi tidak kerasan. Tanpa mereka sadari, timbul dalam diri mereka suatu sikap negatif terhadap budaya asalnya. Mereka mulai suka mengkritik, misalnya mengenai lalu lintas yang macet, orang-orang yang tidak mau antri, sistim komunikasi yang sering tidak lancar, dan lain sebagainya. Belum lagi masalah disiplin kerja atau kebersihan yang kurang mendapat perhatian. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Dukungan Ketika Pulang (1)

Kepulangan merupakan pengalaman yang paling berat ketika berada lama di luar negeri. Ada masalah-masalah yang tidak diharapkan saat kepulangan.

"Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu." (Kisah Para Rasul 14:28)

Ayah saya adalah seorang utusan Injil. Saya dan saudara-saudari saya lahir di ladang misi. Ini menjadi kenangan hidup kami. Dengan penuh tanggung jawab, Ayah memimpin sebuah sekolah teologi sementara ibu mendampinginya dengan setia. Kami banyak dididik dengan melihat kehidupan praktis mereka, sebagaimana halnya yang diajarkan di kelas kami. Sepanjang tahun, mereka menghadapi berbagai macam tantangan yang merongrong para pekabar Injil. Setiap hambatan telah membawa mereka pada tingkat komitmen yang lebih kuat kepada Allah dan untuk melatih kepemimpinan nasional.

Budaya dalam Kerangka Pikir Misiologi

MEMAHAMI BUDAYA

Setiap orang memiliki budaya dan tidak seorang pun dapat dipisahkan dari budayanya sendiri. Tantangan berat bagi para misionaris (baik dalam maupun luar negeri) adalah mengidentifikasi diri dengan orang-orang yang dilayani. Untuk itu, mereka dituntut memahami budaya kelompok masyarakat yang dituju.

Aspek-Aspek Komunikasi Lintas Budaya (2)

Keputusan yang Tidak Mudah Diambil

Banyak gereja merencanakan kegiatan sepanjang hari pada Hari Kemerdekaan atau pada hari-hari libur lainnya. Oleh karena itu, khususnya pada Hari Kemerdekaan, orang-orang Kristen tidak hadir dalam kegiatan-kegiatan yang penting di tengah-tengah masyarakat. Banyak orang Kristen berpendapat bahwa bergabung bersama saudara-saudara seiman dan melakukan kegiatan-kegiatan di gereja pada hari libur lebih penting daripada ikut berpartisipasi bersama para tetangga dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lingkungan setempat. Mereka tidak mau mengecewakan saudara-saudara seimannya di gereja. Akibatnya, orang Kristen dianggap tidak tertarik kepada lingkungan dan tetangganya atau mereka tidak berjiwa nasionalis. Karena hari-hari libur umumnya merupakan waktu untuk menjalin hubungan sosial bersama para tetangga, orang-orang Kristen dianggap tidak tertarik untuk menjalin ikatan ketetanggaan yang akrab. Jadi hilanglah kesempatan untuk menjadi garam!

Aspek-Aspek Komunikasi Lintas Budaya (1)

A. Utamakan yang Terpenting

Ada dua hal penting yang perlu kita pelajari agar berhasil menginjili siapa pun, khususnya kelompok mayoritas. Tanpa kedua hal ini, usaha kita akan sia-sia. Pertama adalah hidup yang kudus, dan yang kedua adalah doa dan kepercayaan yang teguh bahwa Allah masih melakukan mukjizat guna meneguhkan kebenaran Injil.

Dasar Alkitabiah Pelayanan Lintas Budaya

Penjelmaan Yesus Kristus dan Kontekstualisasi

Misi dan Pergumulan Bangsa

Hakikat gereja yang misioner menegaskan bahwa gereja dan misi adalah integral. Kesatuan gereja dan misi ini menempatkan gereja pada posisi "harus" (wajib), dan ini menjadikan misi sebagai jantung gereja dan tugas gereja yang harus diwujudkan di mana pun gereja berada. Gereja hidup oleh misi dan harus dilakukan sebagai bagian dari hidup gereja. Misi adalah "jantung dan hidup" gereja. Oleh karena itu, gereja tidak dapat hidup tanpa misi. Pada sisi lain, gereja memiliki tanggung jawab utuh untuk turut serta dalam melakukan tugas misi. Gereja bertanggung jawab penuh melakukan tugas misi yang dilakukan secara penuh pula dari segala aspek. Pada sisi inilah, gereja dihadapkan dengan objek dan konteks pelayanan yang menuntut perlunya kearifan dalam melakukan tugas misi tersebut. Mengulas pokok bahasan seputar "Misi dan Pergumulan Bangsa" mempertegas premis di atas yang sekaligus menjawab pertanyaan tentang bagaimana sepatutnya gereja menempatkan diri serta bagaimana menyikapi pergumulan bangsa sebagai bagian dari kehidupannya.

Hati Seorang Hamba Misi

Bila Anda adalah seorang aktivis ataupun hamba Tuhan yang melayani dalam jenis pelayanan apa saja, beberapa hal penting harus Anda pelihara dan tingkatkan di dalam hati dan hidup Anda.

1. Menjadi Karakter

Peran Allah Bapa dalam Misi

Misi lahir dari kasih Allah yang mencari manusia. Allah itu kasih (1 Yohanes 4:8,16) yang tidak ingin tinggal sendiri, terpisah dari manusia, tetapi ingin berkomunikasi dengan makhluk-Nya. Oleh sebab itu, Allah telah membuktikan kasih-Nya dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Yohanes 3:16 berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Misi dari Allah berarti: misi yang berasal dari perintah-Nya.