You are hereKehidupan Kristen

Kehidupan Kristen


Doa yang Efektif untuk Sebuah Bangsa

"... nasihat kepada gereja untuk berdoa agar pemerintahan berjalan dengan baik adalah melampaui pemahaman terkait dengan kemajuan Kerajaan Allah."

Hal Terpenting yang Dilakukan oleh Orangtua Saya

Saya tumbuh dalam suatu budaya gereja, budaya katekisasi, dan budaya ibadah keluarga. Saya yakin, masing-masing hal tersebut adalah berkat yang luar biasa dan tak terukur. Saya yakin bahwa dua kali kebaktian setiap Minggu, dan menghafal katekismus, dan beribadah sebagai sebuah keluarga membuat saya terkesan secara mendalam.

Bagaimana Memberitakan Injil Tanpa Memaksa

Saya bermain bola basket bersama sekelompok pria di 24 Hour Fitness setempat. Hubungan kami terbentuk dari bermain bola dan hanya dari hal itu saja. Namun, beberapa bulan yang lalu, setelah selesai bermain, sebagian dari kami berkumpul untuk bercakap-cakap biasa. Seiring pembicaraan terus berlangsung, topik tentang apa pekerjaan kami pun muncul.

Panggilan Misi

Bacaan: Roma 15:14-33

"Apabila aku sudah menunaikan tugas itu dan sudah menyerahkan hasil usaha bangsa-bangsa lain itu kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol ...." (Roma 15:28)

Gods_Calling

Refleksi Hidup dan Karya Rev. Dr. Alexander Jaffray

"Panggilan untuk Indonesia"

Dengan didukung oleh keyakinan yang teguh dan doa yang sungguh-sungguh, Jaffray mendapat penglihatan dan nubuat yang membuatnya semakin antusias menghadapi pelayanan. Kali ini, ia ingin mewujudkan mimpinya, secara khusus panggilannya untuk Pasifik bagian Selatan.

Panggilan untuk Memberitakan Kabar Baik ke Semua Bangsa

"... dan Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku. Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa." (Yesaya 66:18b-19)

Usahakanlah Kesejahteraan Kota

Yeremia 29:7

Ketika saya sedang mengemudi dua puluh menit jauhnya dari lingkungan rumah saya, mobil saya memasuki dunia lain. Dua puluh menit bukanlah suatu jarak yang begitu jauh secara geografis, tetapi jarak tersebut bisa terlihat seperti melewati dunia yang lain secara kultural. Lingkungan saya sendiri (yaitu Yudea saya) secara kultural tidak asing bagi saya; pemandangannya dan suara-suaranya dan ritmenya masuk akal bagi saya. Saya mengenal orang-orang di sini, dan orang-orang mengenal saya. Akan tetapi, hanya berjarak dua puluh menit jauhnya dari rumah saya terdapat suatu tempat yang sangat berbeda -- kota St. Louis.

Bagaimana Saya Tahu Bahwa Saya Dipanggil?

Ketika saya duduk di bangku SMA, saya mengikuti sebuah tes karier. Hasilnya menunjukkan bahwa saya sebaiknya mempertimbangkan untuk menjadi, atas dasar kecocokan, seorang pengacara, jaksa, guru, dan pelayan Tuhan. Saya belajar ilmu hukum di universitas, menjadi seorang Kristen pada semester akhir, memutuskan untuk tidak magang menjadi pengacara, dan menolak pekerjaan di sebuah firma (Suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk mendapatkan laba - Red) hukum, menjadi dosen, dan sekarang saya adalah seorang pendeta! Sebetulnya, saya sedang memastikan hasil tes itu. Saya selalu ingin menjadi pengacara dan saya menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bahwa hasil tes tersebut memberi tahu saya apa yang saya ingin lakukan sejak dahulu.

Romania

Romania adalah negara Eropa tengah yang dikenal di wilayah hutan Transylvania. Pada zaman Presiden Ceausescu bertahun-tahun orang-orang di Romania dianiaya, dimasukkan penjara bahkan dibunuh karena iman mereka. Namun jumlah orang percaya tetap bertambah. Mereka setia kepada Tuhan Yesus seperti mereka belajar dari Pdt. Tokes.

Menyentuh Si Kusta

Markus 1:40-45

"Lalu tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan. Ia mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang itu dan berkata kepadanya, 'Aku mau, jadilah engkau tahir'." (Markus 1:41)