You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Menjadi Pemimpin 1

"Kepemimpinan adalah mengetahui cara untuk menuju tempat kita yang seharusnya dari tempat kita berada." (Steve Chalke)

Betapa besarnya kebutuhan untuk mendapatkan orang yang bersedia melayani sebagai pemimpin. Jika Anda menginginkan bukti betapa terbatasnya para pemimpin yang potensial, perhatikanlah proses yang menyakitkan ini melalui perjuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menemukan seorang Sekretaris Jenderal yang baru, atau proses yang dijalani oleh Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, untuk memilih segelintir orang yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi kantor-kantor pemerintahan tertinggi. Kebanyakan lembaga Kristen, terutama organisasi-organisasi misi, menyerukan perlunya keberadaan lebih banyak pemimpin, baik laki-laki maupun perempuan. Terdapat sebuah kebutuhan agar lebih banyak orang Kristen mengambil posisi kepemimpinan, bukan sebagai penghormatan atau hadiah, namun sebagai sebuah cara untuk melayani Tubuh Kristus dengan berbagai anugerah dan pelayanan yang diberikan pada mereka. Banyak orang yang tidak pernah mengharapkannya akan menjadi pemimpin, terutama dalam gereja lokal mereka. Menjadi seorang pemimpin di rumah mungkin membuktikan sebuah tantangan terbesar.

Kepemimpinan (Sebuah Tinjauan dari Sudut Alkitabiah)

Definisi Kepemimpinan

James L. Gibson (Professor of Business Administration University of Kentucky), Jhon M. Wancevich (Professor of Organizational Behaviour and Management University of Houston), James H. Donnely Jr (Professor Business Administration University of Kentucky) menyebutkan kepemimpinan adalah:

Pemimpin yang Dinamis dan Kreatif

Dalam suatu kehidupan berjemaat, anggota jemaat akan mengamati kehidupan pemimpinnya, bahkan mereka menuntut pemimpinnya untuk dapat dijadikan sebagai panutan atau teladan. Bukan perkataannya saja yang dilihat, tetapi apa yang dilakukan pemimpin lebih menjadi fokus perhatian jemaat.

Penginjilan pada Anak Usia 6 - 9 Tahun Menurut Ciri-cirinya

USIA ENAM DAN TUJUH TAHUN

FISIK

Ciri-Ciri:

  1. Koordinasi otot-otot kecilnya bertambah, meskipun kadang-kadang terasa janggal.

  2. Masa pertumbuhannya lebih lambat; anak perempuan cenderung lebih cepat daripada anak laki-laki.

  3. Tidak bisa diam -- selalu bergerak.

  4. Senang membuat sesuatu.

Metode Penginjilan yang Bisa Diterapkan kepada Anak Balita Menurut Ciri-Cirinya

FISIK

Ciri-ciri:

  1. Tumbuh dengan cepat tetapi aktivitas fisiknya sama.

  2. Perkembangan otot-ototnya memerlukan latihan.

  3. Mulai berusaha mengatur gerakan-gerakan yang memerlukan kekuatan otot kecil.

Penginjilan pada Anak Madya Menurut Ciri-Cirinya

FISIK

Ciri-ciri:

  1. Pertumbuhan fisik yang cepat.

  2. Semakin dapat beradaptasi dengan tubuh mereka.

  3. Perkembangan koordinasi motorik baik.

  4. Anak laki-laki tumbuh lebih cepat dalam kekuatan dan ketahanan jika dibandingkan dengan anak perempuan.

22 Cara Membimbing Anak dalam Tuhan

Tujuan dari setiap orang tua Kristen bukanlah untuk membesarkan anak yang baik, menghasilkan pelajar yang hebat secara akademis, atlet yang hebat, atau lainnya.

Penginjilan pada Anak-Anak

Tidak banyak orang dewasa yang mengetahui cara yang "benar" untuk memimpin seorang anak, khususnya anak yang masih kecil, kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Bahkan lebih sedikit lagi orang dewasa yang setuju tentang batas usia minimum untuk pengambilan keputusan. Namun, para pendidik setuju bahwa kebanyakan keputusan untuk Kristus diambil orang saat kanak-kanak daripada masa remaja atau dewasa. Jika ini adalah masa-masa terbaik untuk menyampaikan rencana penyelamatan kepada anak-anak, metode terbaik apa yang bisa digunakan?

Penginjilan Anak: Sentuhlah Hidup Anak-Anak untuk Kekekalan

Diringkas oleh: Kristina Dwi Lestari

Mandat Misi Global 2

Alasan Penginjilan Luar Negeri

Setelah definisi yang diperlukan dijabarkan secara singkat, sekarang waktunya untuk melangkah pada langkah berikutnya: mencari tahu mengapa kita seharusnya menjadi berani, dan sering kali mau mengorbankan diri sendiri, meninggalkan kenyamanan dan keamanan di tanah air kita untuk mengejar pelayanan pekabaran Injil ke luar negeri. Banyak alasan ini sudah berumur sangat lama. Beberapa yang lainnya mungkin cukup baru dan kehadirannya didorong oleh perubahan jumlah populasi dan pemerintahan dalam tahun-tahun terakhir. Walaupun alasan-alasan yang ditulis di sini terutama diperuntukkan bagi pembaca di negara-negara yang lebih maju, namun juga harus diperhatikan bahwa kebanyakan dari alasan-alasan tersebut memiliki relevansi dengan bagian dunia yang kurang maju, yang sekarang sedang memperluas misi-misi penjangkauan kekristenannya dengan kecepatan yang menakjubkan.