Profil dan Karya Tokoh-tokoh MISI bisa Anda baca di sini untuk memotivasi Anda dan menjadi teladan bagi Anda

Tokoh Misi

Ada yang menuai karena ada yang menabur. Sama seperti gereja-gereja dan lembaga-lembaga misi yang saat ini ada karena ada orang yang bersedia meninggalkan zona kenyamanan, menyingsingkan lengan, dan bekerja keras agar firman Tuhan sampai ke ujung bumi. Lewat tokoh-tokoh misi yang kami hadirkan kepada Anda, kiranya dapat menjadi motivasi pelayanan Anda.

Paul Freed dan Trans World Radio

Dari seluruh organisasi penyiaran misi yang ada, Trans World Radio (TWR) adalah satu-satunya organisasi terbesar dan yang memiliki perbedaan secara geografis. Didirikan pada tahun 1954, hari ini TWR mampu menjangkau 80 persen populasi dunia. Dari Monte carlo, Bonaire, Swaziland, Siprus, Sri Lanka, dan Guam, TWR memancarkan program-program radio Kristen melalui pemancar raksasanya dalam 80 bahasa dan dialek yang berbeda. Bagaimana penginjilan semacam ini dibangun dan dikembangkan dalam beberapa dasawarsa terakhir ini adalah kisah menarik tentang cobaan yang dialami dan kemenangan yang dicapai oleh tim, yang terdiri dari seorang ayah dan anaknya, Ralph dan Paul Freed.

John Eliot

John Eliot lahir di Inggris dan belajar di Cambridge. Ia mengikuti pelatihan untuk menjadi hamba Tuhan dan lulus pada tahun 1622. Walaupun ditahbiskan oleh gereja Anglikan, Eliot adalah seorang nonkonformis, dengan demikian semua pelayanan mimbar yang ingin dilakoninya di Inggris sudah tidak aman lagi atau memiliki lingkup yang terbatas. Jadi, setelah melayani sebagai guru sekolah selama beberapa tahun di bawah pimpinan Bapak Puritan, Thomas Hooker, ia pun berlayar ke benua Amerika yang terbuka lebar untuk dilayaninya. Pada musim panas 1631, Eliot sampai di Massachusetts.

Kenneth Pike

Salah satu dari sekian banyak ahli bahasa yang paling brilian dan paling dihormati di abad ke-20, baik di kalangan sekular maupun di lingkup orang percaya, adalah Ken Pike, yang selama bertahun-tahun menjadi direktur dan presiden Summer Institute of Linguistic.

Samuel Zwemer

Kekuatan yang menjadi ciri khas para sukarelawan mahasiswa, yang menyebar ke seluruh dunia pada akhir abad ke-19, adalah kualitas yang menjadi ujung tombak dalam usaha pelayanan misi ke "dunia sepupu", sebuah tempat yang menolak kekristenan dengan begitu keras. Pelayanan misi pertama ke "dunia sepupu" dilakukan oleh Raymond Lull pada abad ke-13. Pada saat itu, ia hampir dapat dikatakan seorang diri menginjili "orang sepupu" daripada memerangi mereka. Pada abad berikutnya, menurut Stephen Neill, "tanah sepupu" sangat tidak diperhatikan oleh pelayanan misi Kristen, dibandingkan dengan ladang lain yang lebih produktif. Keadaan tersebut berubah pada akhir abad ke-19, sebuah masa yang ditandai dengan dimulainya pertemuan yang lebih nyata antara iman kepada Yesus Kristus dan iman kepada "nabi sepupu". Gereja Anglikan memasuki "wilayah sepupu" pada tahun 1860-an, dan denominasi lain perlahan-lahan mengikutinya. Akan tetapi, Samuel Zwemerlah, seorang mahasiswa yang menjadi sukarelawan dan tanpa dukungan denominasi mana pun, yang mengoordinasi usaha pelayanan misi kepada "orang-orang sepupu", serta menarik perhatian dunia kepada "masyarakat sepupu" dan kebutuhan mereka akan Kristus. Banyak sukarelawan mahasiswa yang lain, termasuk W.H. Temple Gairdner, Dr. Paul Harrison, dan William Borden, yang juga menyerahkan hidup mereka untuk bekerja keras dalam pelayanan misi yang paling sulit dan hampir tanpa penghargaan ini.

Isaac McCoy

Misi Protestan untuk orang-orang Indian Amerika telah berubah selama akhir abad ke-18. Masa Kebangkitan Besar yang telah mengobarkan api misi pada masa kolonial telah padam, dan selama bertahun-tahun setelah Revolusi Amerika, misi Protestan seakan tertidur. Lebih-lebih para pelayan tidak lagi menemukan orang-orang Indian yang tidak terjangkau dalam jemaat mereka sendiri. Banyak suku Indian yang punah karena peperangan dan penyakit yang dibawa orang-orang kulit putih, dan sebagian besar dari mereka yang selamat menemukan bahwa populasi daerah pesisir sebelah timur terlalu padat untuk gaya hidup pribumi mereka.

Subscribe to Tokoh Misi