You are hereArtikel Misi / Artikel Misi
Artikel Misi
Memulai Pelayanan Bagi Orang Miskin
Gereja membutuhkan visioner yang memilih untuk tidak bermain aman, namun bersedia mengambil risiko dan beriman kepada Tuhan dalam merintis pelayanan yang inovatif di kota, khususnya bagi orang-orang miskin yang membutuhkan bantuan.
Kehendak Tuhan bagi kebanyakan kita yang tinggal di kota adalah menunjuk kepada pelayanan bagi kaum miskin. Jika Tuhan telah memanggil Anda untuk memulai sesuatu yang baru di kota, seperti Tuhan telah memanggil saya, maka Anda akan melalui proses pemahaman akan kehendak-Nya, berjalan dalam iman, dan membangun mimpi Anda.
Pelayanan Terhadap Gelandangan
Anda sedang menyusuri jalan ketika tiba-tiba seseorang menghampiri Anda dan meminta uang untuk membeli tiket bis ke kota di mana katanya ia tinggal atau kerabat yang akan menolongnya tinggal. Bagaimana Anda menanggapinya?
Bagaimana Membantu Anak-Anak yang Kelaparan
Untunglah hanya sedikit orang Kristen yang memiliki prasangka buruk bahwa orang yang lapar adalah orang yang terlalu malas bekerja. Yang masih belum jelas dan perlu kita pikirkan adalah apa penyebab kelaparan itu.
Strategi Menjangkau Orang Miskin di Kota-Kota Besar Negara Berkembang
Sejak revolusi industri, hampir setiap kota besar dibanjiri oleh daerah kumuh dan "perumahan" liar. Negara-negara Eropa dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengeksploitasi sumber daya yang ada. Di negara-negara maju, sumber daya terus meningkat karena meningkatnya kemakmuran negara dan emigrasi. Namun, tidak demikian halnya di negara-negara berkembang.
Hubungan Antara Gereja dengan Lembaga-Lembaga Penginjilan
PENDAHULUAN
Gereja, ditinjau secara teologis, adalah "sarana besar penyalur anugerah" yang melalui karya Roh Kudus, dipakai Kristus untuk mengumpulkan umat pilihan, memperlengkapi orang-orang saleh, dan membangun tubuh rohani-Nya. Agar gereja mampu melaksanakan tugas mulia ini, maka Ia mengaruniakan berbagai karunia rohani serta menetapkan jabatan untuk pelayanan firman dan sakramen yang adalah sarana untuk menuntun umat pilihan itu kepada tujuan akhir mereka, yaitu Rumah Bapa. Tentu saja, gereja secara teologis adalah himpunan umat yang dipanggil Allah ke luar dari kegelapan untuk masuk ke dalam kerajaan Anak-Nya (1 Petrus 2:9). Namun, tidak dapat disangkali maupun dihindari bahwa eksistensi gereja di tengah dunia tidak dapat dipisahkan dari aspek organisatoris, sehingga "gereja yang am" itu ditemukan dalam struktur yang berbeda-beda. Dengan meminjam istilah Ralph Winter, maka "sarana penyalur anugerah Allah" itu dapat dikategorikan ke dalam dua struktur misi penyelamatan ilahi: gereja atau modalitas dan lembaga-lembaga misi/penginjilan (sodalitas). Sesungguhnya, kedua struktur ini sudah ribuan tahun ada dalam sejarah Kerajaan Allah. Berikut ini adalah contoh-contoh alkitabiah dan historis mengenai eksistensi kedua struktur misi penyelamatan Allah atas manusia.
Bagaimana Gereja Anda Menjadi Gereja yang Misioner
(Menyadari Kebutaan Rohani Dunia)
Banyak orang yang merindukan gereja mereka dapat menjadi gereja misioner, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai sasaran ini. Itu sebabnya mereka tidak melibatkan diri dalam misi sedunia.
Misi Gereja Masa Kini
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menilai pihak-pihak tertentu, tetapi lebih cenderung diarahkan untuk mengingatkan kita selaku anggota Tubuh Kristus, akan tugas dan hakikat keberadaan kita yang sesungguhnya di dunia ini. Kristus tidak pernah memanggil kita untuk duduk tenang menikmati keselamatan kita, tetapi Dia memerintahkan "... supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Petrus 2:9).
Tugas Gereja
Pada dasarnya, misi atau tugas gereja meliputi dua fungsi, yaitu ke dalam (pelayanannya memelihara pertumbuhan kehidupan rohani para anggota jemaatnya) dan ke luar (pelayanannya terhadap dunia luar).
Riwayat dan Ajaran Gautama
"Buddha" bukanlah sebuah nama, melainkan sebuah gelar yang berarti "Yang Bijaksana" atau "Yang Bangkit". Gelar tersebut diberikan kepada Sidharta Gautama yang lahir pada sekitar 563 SM di dekat Kapilavatsu, perbatasan Nepal, 130 mil utara Banaras. Ia dianggap sebagai reinkarnasi terakhir dari serangkaian 550 reinkarnasi (ada pula yang mengatakan ribuan) di mana ia menderita, mengorbankan diri, memenuhi segala kesempurnaan, dan secara bertahap menjadi semakin dekat dengan tujuannya -- mendapatkan kebijaksanaan bagi dirinya sendiri dan semua manusia. Keluarga bangsawannya termasuk dalam klan Sakya, sehingga terkadang Gautama dipanggil dengan sebutan Sakyamuni, orang suci dari Sakya. Ia juga disebut dengan nama Tahtagata, yang mungkin berarti "Yang telah datang" (seperti pendahulunya juga telah datang), baik oleh para pengikutnya atau dirinya sendiri.
Konfusianisme
Riwayat Konfusius
Meski Konfusius disakralkan dalam tradisi Cina, namun hanya sedikit aspek dari riwayat hidupnya yang dapat diketahui secara pasti. Sumber terbaik yang ada adalah Analek -- kumpulan ajaran Konfusius yang disusun oleh para pengikutnya. Lama setelah kematiannya, biografinya banyak bermunculan, namun banyak nilai sejarah dari kebanyakan biografi itu yang harus dipertanyakan. Meski demikian, ada beberapa fakta dasar yang masuk akal untuk menguraikan riwayat hidupnya.