You are hereKehidupan Kristen
Kehidupan Kristen
Qumran
Diringkas oleh: Mei Fitriyanti
Qumran adalah nama suatu tempat yang terletak di gurun Juda di pantai Laut Asin (Mati) di sebelah barat. Sejak tahun 1947 hingga 1955, banyak ditemukan naskah-naskah dari zaman Kristus dan sebelumnya di gua-gua sekitar Laut Mati. Di Qumran, juga digali dan ditemukan puing-puing kompleks bangunan peninggalan sekelompok orang Yahudi. Bangunan itu semacam bangunan biara yang dinamakan "Khirbet Qumran". Dalam artikel ini akan membahas sedikit mengenai jemaat Qumran, penemuan-penemuan di Qumran, naskah yang ditemukan dan hubungan jemaat Qumran dengan Perjanjian Baru.
"Suriati Lilin Tanan" Wanita Pertama yang Mendarat di Suku Wana
"Mereka mulai mengelilingiku, memegang rambutku dan menarik-nariknya, mengelus-elus kulitku, mereka nampak begitu heran melihat aku seakan-akan aku adalah mahkluk asing dari bulan.."
Januari 2016, Suriati tiba di Morowali, Sulawesi Tengah. Ia ditemani Intan, mereka adalah guru taman kanak-kanak. Dikawal beberapa rekan dan orang Wana sebagai pemandu, pagi-pagi sekali mereka memulai pendakian dari pos pertama di kaki gunung. Sesekali bertemu trek yang terjal, atau menuruni jalan yang jalan yang curam, lalu menyeberangi sungai-sungai.
Dalam perjalanan kadang berpapasan dengan laki-laki Wana yang sedang berburu atau mencari makanan di hutan dengan tombak di tangan sambil menggendong keranjang bambu di punggung mereka. Dengan rasa ngeri Suri memperhatikan raut wajah mereka yang menyeramkan dengan rambut panjang dan janggut yang tumbuh tak beraturan.
Setelah pendakian yang berat, menjelang senja mereka tiba di suatu tempat bernama Palemoro di tepi aliran sungai, arusnya sangat deras dan berbahaya untuk diseberangi. Mereka mengambil jalur alternatif dengan melipir tebing, lalu dengan sulur-sulur pohon yang menjuntai di atas sungai mereka berayun ke seberang.
Beberapa waktu kemudian mereka tiba di pedataran yang ditumbuhi alang-alang. Perlahan Suri mulai mengatur nafasnya yang terengah-engah sambil menyeka keringat di wajah. Pandangannya tertuju ke arah rumah kayu besar beratap daun dimana terdapat puluhan anak-anak yang berdiri di depan menatap ke arahnya dengan tak berkedip.
Bahasa Masa Perjanjian Baru
Akhir-akhir ini, banyak orang menanyakan bahasa apa yang sebenarnya digunakan pada masa Perjanjian Baru? Soalnya, ada kalangan yang akhir-akhir ini menekankan slogan "kembali ke akar yudaik" yang menyimpulkan bahwa bahasa Ibrani selalu dipakai oleh bangsa Ibrani, termasuk pada masa Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Ibrani. Benarkah kesimpulan demikian?
Ernst Ludwig Denninger
Dirangkum oleh: Mei
Ernst Ludwig Denninger adalah salah seorang lulusan Bassel Missions Seminarie, tetapi sebelumnya, ia hanya bekerja sebagai pembersih cerobong asap. Ia diutus oleh RMG (Rheinische Missions Gesselschaft) dan tiba di Pelabuhan Gunungsitoli, Nias, pada hari Rabu, 27 September 1865. Hingga sekarang, tanggal kedatangannya inilah yang dianggap sebagai permulaan datangnya berita Injil di Nias.
Apa Yang Dimaksud Dengan "Jendela 10/40"?
Pusat dari suku-suku terabaikan dunia hidup di sebuah jendela berbentuk segi empat. Kawasan itu adalah sebuah sabuk yang terbentang dari Afrika Barat sampai Asia, berada di antara 10 sampai 40 derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa.
Penganiaya Menjadi Saksi Kristus (Editorial Edisi 12-2013)
Shalom,
VP adalah seorang percaya yang dulunya bukan pengikut Kristus. Lebih tepatnya, ia adalah penganiaya orang percaya. Lalu, apa yang membuatnya percaya kepada Kristus, dan memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Dia dan memberitakan Kabar Baik kepada mereka yang belum percaya? Simak kisah lengkapnya dengan membaca artikel di bawah ini. Tuhan Yesus memberkati.
Penganiaya Menjadi Saksi Kristus
"Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman." (1 Timotius 1:13)
Nepal Tahun 2013
Para pendukung gerakan Maois baru-baru ini menuduh seorang penginjil telah menodai harmonisasi masyarakat sebuah desa dan memerintahkannya untuk meninggalkan desa itu dalam tujuh hari. Sebelum mengusir penginjil itu, pendukung gerakan ini memaksa keluarganya menyangkal iman mereka terhadap Kristus.
Konflik Porto-Haria Di Maluku Tengah
Dirangkum oleh: Yudo