You are hereKehidupan Kristen
Kehidupan Kristen
Menerima Roh Kudus Melalui Penginjilan
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1:8)
Tak Hanya Sebagai Penipu, Bahkan Membatasi Berkat Tuhan
Penipu adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji, perbuatan yang dilakukan secara licik dan pengecut. Menipu biasanya dilakukan oleh orang yang ingin mencari keuntungan diri sendiri. Sifat kikir dan serakah mendahului perbuatan ini. Perbuatan menipu dapat mengakibatkan orang yang melakukannya kehilangan kasih dan belas kasihan terhadap sesamanya.
"Memberi Untuk Menerima" Dalam Perjanjian Baru
Artikel ini menjelaskan empat bagian firman Tuhan dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan konsep "memberi dengan motivasi untuk mendapatkan". Kebenaran mengenai hal ini berhubungan dengan kebenaran-kebenaran lain yang sering kali lupa diperhatikan oleh umat Tuhan. Hal ini menyebabkan konsep "tabur-tuai menjadi tidak seimbang dan seolah-olah tujuan utamanya hanya memberi keuntungan bagi umat Tuhan saja. Oleh karena itu, umat Tuhan harus mengerti kebenaran ini dengan seimbang sehingga bisa memunyai pemahaman yang utuh sesuai dengan konteks yang sesungguhnya.
TRANSFORMASI PRIBADI
Kata transformasi semakin populer saja, khususnya di lingkungan gereja. Sejak peristiwa transfomasi yang fenomenal di Almolonga, Uganda, gereja di Indonesia juga tertarik mengalami hal yang sama. Sejumlah pemimpin gereja dan lembaga kristiani aras nasional pun mulai gencar membicarakan dan menggumulkannya di dalam doa. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, transformasi tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya pribadi-pribadi yang mengalami kebangunan rohani lebih dulu dan berlanjut dengan transformasi pribadi.
PERPECAHAN GEREJA MENYEBABKAN KEHANCURAN BANGSA?
Bangsa ini telah mengalami degradasi moral! Lihatlah, berita yang bermunculan di berbagai media belakangan ini. Ayah memerkosa putri kandung, anak membunuh orang tua, pemuda memerkosa anak-anak di bawah umur. Anda mau menambahkan daftar itu? Silakan. Karena sekarang memang makin banyak peristiwa amoral yang terjadi di bangsa ini. Jika direnungkan lebih dalam, paling tidak ada dua penyebab utama terjadinya perpecahan, yaitu kurangnya rasa hormat kepada orang tua dan kurangnya keteladanan yang diberikan generasi tua kepada generasi yang lebih muda. Kedua faktor itu memang sangat berkaitan.
KEMISKINAN DAN CARA MENGATASINYA
Pendahuluan
Peran gereja sebagai bagian dari Kerajaan Tuhan dalam karya-Nya adalah menanamkan pengajaran, manfaat, fungsi bagi anggota jemaat serta masyarakat sekitarnya. Gereja dan orang Kristen, baik ke dalam dan keluar selalu menghadapi orang-orang miskin, baik secara jasmani dan rohaninya yang miskin, tidak mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan penyelamatnya. Pandangan gereja harus seimbang terhadap segala hal, termasuk melihat kemakmuran dan melihat kemiskinan, keduanya tidak dapat dipisahkan. Semua masyarakat, semua negara menghadapi keduanya. Untuk menjadi kaya semua tidak mungkin, untuk menjadi miskin semua juga tidak mungkin, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, dari faktor pribadi orangnya sampai pada kehendak Tuhan.
Catatan Sejarah Gereja Mula-Mula
A.D.30-50 Gereja dilahirkan di Yerusalem pada hari Pentakosta dan jumlahnya bertumbuh sangat cepat. Petrus, Yakobus, dan Yohanes muncul dari antara para rasul. Surat pertama Petrus menyebutkan kejamakan penatua (1 Petrus 5:1-3), petrus sendiri adalah salah satu dari antara penatua. Sebuah penekanan yang kuat dan legalistik oleh Yakobus terbukti sebagai kendala bagi gereja-gereja di Yerusalem. John W. Kennedy di dalam bukunya,The Torch of The Testimony, menulis sebagai berikut mengenai gereja Yerusalem, "Gereja Yerusalem menemukan bahwa lebih sulit bagi mereka untuk terpisah sama sekali dari upacara-upacara tradisi Yahudi, dan obsesi ini disertai dengan bentuk luar ... adalah permulaan dari proses pembusukan yang akhirnya mengotori dan merusak kehidupan gereja".
TETAPI ORANG YANG SETIA AKAN DILINDUNGI
Saya memegang pandangan yang disebut Post-tribulation. Maksudnya saya percaya bahwa gereja akan melalui masa penganiayaan besar. Tetapi saya percaya bahwa perlindungan khusus akan diberikan kepada mereka yang adalah hamba Kristus selama waktu penderitaan tersebut. Kebanyakan orang kristen di Amerika sekarang mungkin hanya terbiasa dengan teori pengangkatan pada awal masa penganiayaan besar. Yang tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa teori Pretribulation adalah suatu teori baru yang berasal dari tahun 1830, sementara teori pengangkatan Post-tribulation ini dipegang oleh banyak pemimpin kristen yang kenamaan.
KEPENATUAAN MAJEMUK
Kebenaran tentang Pola Kepemimpinan Jemaat yang Alkitabiah ini barulah dibawa ke Indonesia pada tahun 70-an. Sebenarnya bukanlah suatu kebenaran yang baru di dalam Gereja Tuhan. Ternyata kebenaran ini sudah ada semenjak gereja purba pertama kali di Yerusalem dan dalam pelayanan para rasul, namun telah dirusak oleh belalang "pelahap" yang menggerogoti kebenaran demi kebenaran hingga gereja masuk ke dalam masa "kegelapan". Segala kesaksiannya dan peranannya sebagai Terang Dunia menjadi hambar dan tak ubahnya sebuah organisasi keagamaan biasa.
PUJIAN DAN PENYEMBAHAN
Dekade 70 -- 80 adalah masa bangkitnya Pujian dan Penyembahan di Indonesia. Dimana-mana kita menyaksikan umat Tuhan menjadi lebih bergairah untuk beribadah/menyembah Tuhan. Ini adalah satu penggenapan dari pemulihan segala sesuatu ke dalam gereja (Kisah Para Rasul 3:21), yang disebut pula sebagai Pemulihan Pondok Daud (Amsal 9:10-11; Kisah Para Rasul 15:16-17). Sidang di Yerusalem yang tercatat dalam Kisah 15 adalah tonggak penting bagi kehidupan gereja. Rasul Yakobus waktu itu mengutip Amos 9:11-12 untuk menjelaskan bagaimana bangsa Israel akan dipulihkan dan bangsa-bangsa akan mencari dan mengenal Tuhan.