You are hereArtikel / Doa dan Misi
Doa dan Misi
Inti dari Doa - Edward M. Bounds
"Suatu hari, sekitar waktu ini, saya mendengar suara mengembik yang tidak biasa di antara beberapa kambing saya yang tersisa, seolah-olah mereka dibunuh atau disiksa. Saya bergegas ke kandang kambing dan saya pun langsung dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Saya masuk perangkap, senjata mereka terangkat, dan saya kira saya akan mati. Akan tetapi, Allah menggerakkan saya untuk berbicara kepada mereka dengan tegas dan ramah; saya memperingatkan mereka tentang dosa mereka dan hukumannya; saya menunjukkan kepada mereka bahwa hanya kasih dan belas kasihan saya yang membuat saya mencoba menasihati mereka, dan bahwa jika mereka membunuh saya, mereka membunuh sahabat mereka. Saya lebih lanjut meyakinkan mereka bahwa saya tidak takut mati, karena pada saat kematian Juru Selamat saya akan membawa saya ke surga dan bahwa saya akan jauh lebih bahagia daripada di bumi; dan bahwa satu-satunya keinginan saya untuk hidup adalah membuat mereka bahagia dengan mengajar mereka untuk mengasihi Yesus Kristus Tuhan saya. Saya kemudian mengangkat tangan dan mata saya ke langit dan berdoa dengan suara keras agar Yesus memberkati semua warga Tanna saya dan untuk melindungi saya atau membawa saya ke surga sesuai kehendak-Nya yang terbaik. Satu demi satu mereka menyelinap pergi dari saya dan Yesus menenangkan mereka kembali. Pernahkah seorang ibu berlari lebih cepat untuk melindungi anaknya yang menangis pada saat-saat bahaya daripada Tuhan Yesus yang dengan cepat menjawab doa yang dinaikkan dengan penuh percaya dan mengirimkan pertolongan kepada para hamba-Nya dalam waktu dan cara-Nya yang baik, sejauh itu untuk kebaikan mereka dan kemuliaan-Nya." (John G. Paton)
Misi berarti memberikan Injil kepada orang-orang keturunan Adam yang jatuh dalam dosa yang belum pernah mendengar tentang Kristus dan kematian-Nya yang menebus. Itu berarti memberikan kepada orang lain kesempatan untuk mendengar keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus, dan membiarkan orang lain memiliki kesempatan untuk menerima, dan memperoleh berkat-berkat Injil, seperti yang kita miliki di negara-negara yang percaya kepada Yesus Kristus. Artinya, mereka yang menikmati manfaat Injil memberikan keuntungan religius dan hak istimewa Injil yang sama kepada seluruh umat manusia. Doa sangat berkaitan dengan misi. Doa adalah pembantu misi. Keberhasilan semua upaya misionaris yang nyata bergantung pada doa. Kehidupan dan semangat misi adalah kehidupan dan semangat doa. Baik doa dan misi lahir di Pikiran Ilahi. Doa dan misi adalah sahabat karib. Doa menciptakan dan membuat misi berhasil, sementara misi sangat bergantung pada doa. Dalam Mazmur 72, yang membahas tentang Mesias, disebutkan bahwa "kiranya mereka senantiasa berdoa baginya." Doa dinaikkan untuk kedatangan-Nya untuk menyelamatkan manusia, dan doa dinaikkan untuk keberhasilan rencana keselamatan yang akan Dia lakukan.
Semangat Yesus Kristus adalah semangat misi. Tuhan kita Yesus Kristus sendiri adalah misionaris pertama. Janji dan kedatangan-Nya menyusun gerakan misionaris yang pertama. Semangat misionaris bukan sekadar fase Injil, bukan sekadar fitur dari rencana keselamatan, tetapi juga semangat dan hidupnya. Gerakan misionaris adalah Gereja Yesus Kristus berbaris dalam barisan militan, untuk memiliki umat manusia di seluruh dunia bagi Kristus. Siapa pun yang tersentuh oleh Roh Tuhan dibakar oleh semangat misionaris. Seorang Kristen anti-misionaris adalah kontradiksi dalam istilah. Kita mungkin berkata bahwa tidak mungkin menjadi seorang Kristen yang anti-misionaris karena ketidakmungkinan Tuhan dan kekuatan manusia untuk menempatkan manusia dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak menyelaraskan mereka dengan tujuan misionaris. Dorongan misionaris adalah detak jantung Tuhan kita Yesus Kristus, mengirimkan kekuatan vital diri-Nya ke seluruh tubuh Gereja. Kehidupan rohani umat Tuhan naik atau turun dengan kekuatan detak jantung itu. Ketika kekuatan hidup ini berhenti, maka kematian pun terjadi. Sehingga Gereja anti-misionaris adalah Gereja yang mati, sama seperti orang Kristen anti-misionaris adalah orang Kristen yang mati.
Tipu muslihat Setan yang paling lihai, jika dia tidak dapat mencegah gerakan besar bagi Allah, adalah merusak gerakan itu. Jika dia bisa membuat gerakan itu sebagai yang utama, dan semangat gerakan sebagai latar belakang, dia telah berhasil dan benar-benar merusak gerakan itu. Hanya doa yang berkuasa yang akan menyelamatkan agar gerakan tidak menjadi yang utama, dan menjaga agar semangat gerakan tetap menjadi kuat dan mengendalikan.
Kunci dari semua kesuksesan misionaris adalah doa. Kunci itu ada di tangan gereja asal. Piala yang dimenangkan oleh Tuhan kita di negeri orang-orang yang tidak percaya Tuhan akan dimenangkan dengan misionaris yang berdoa, bukan oleh pekerja profesional di negeri asing. Lebih khusus lagi keberhasilan ini akan dimenangkan dengan doa suci di gereja-gereja asal. Gereja asal yang berlutut, berpuasa, dan berdoa, adalah basis utama dari perbekalan rohani, urat-urat perang, dan janji kemenangan dalam pertempuran yang mengerikan dan menentukan ini. Sumber daya keuangan bukanlah otot utama perang dalam pertempuran ini. Mesin itu sendiri tidak memiliki kekuatan untuk meruntuhkan tembok orang-orang yang tidak percaya Tuhan, untuk membuka pintu secara efektif dan memenangkan hati orang-orang non-Kristen bagi Kristus. Doa sajalah yang bisa melakukan itu.
Harun dan Hur memberikan kemenangan kepada Israel melalui Musa, dan seperti mereka pastinya gereja yang berdoa melalui Yesus Kristus akan memberikan kemenangan di setiap medan perang di negeri orang-orang yang tidak percaya Tuhan. Hal ini berlaku di ladang asing seperti halnya di tanah air. Gereja yang berdoa akan memenangkan pertempuran. Gereja asal melakukan hal yang remeh ketika menyediakan uang untuk membangun misi dan mendukung misionarisnya. Uang itu penting, tetapi uang tanpa doa tidak berdaya dalam menghadapi kegelapan, kemalangan dan dosa di negeri-negeri yang tidak beragama Kristen. Memberi (uang persembahan) tanpa doa akan melahirkan kemandulan dan kematian. Doa yang buruk di tempat asal adalah penjelasan untuk hasil yang buruk di lahan luar negeri. Memberi tanpa doa adalah rahasia dari semua krisis dalam gerakan misionaris pada masa itu, dan merupakan penyebab menumpuknya utang di dewan misionaris.
Mendorong orang-orang memberikan uang mereka untuk tujuan misionaris adalah baik. Akan tetapi, jauh lebih penting untuk mendesak mereka agar berdoa untuk gerakan. Misi (ke negeri) asing, hari ini, membutuhkan lebih banyak kekuatan doa daripada kekuatan uang. Doa bahkan dapat membuat kemiskinan dalam misi misionaris terus maju di tengah kesulitan dan rintangan. Banyak uang tanpa doa tidak berdaya dan tidak sanggup dalam menghadapi kegelapan dan dosa dan kemalangan di lahan asing.
Secara khusus, ini adalah zaman misionaris. Kekristenan Protestan digerakkan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam garis agresi di negara non-Kristen. Gerakan misionaris telah mengambil proporsi yang membangkitkan harapan, membangkitkan antusiasme, dan yang menuntut perhatian, jika bukan tertarik, terhadap orang-orang yang tinggal di daerah yang paling dingin dan yang paling tandus. Hampir setiap Gereja telah terjangkit penularan, dan layar gerakan misionaris yang mereka pasang terbentang luas untuk menangkap angin sepoi-sepoi yang menguntungkan. Di sinilah bahayanya sekarang, bahwa gerakan misionaris akan terus mendahului semangat misionaris. Ini selalu menjadi bahaya bagi Gereja, kehilangan substansi di tempat teduh, kehilangan semangat di kulit luar, dan berpuas diri hanya dalam parade gerakan, menempatkan kekuatan usaha dalam gerakan dan bukan dalam semangat.
Kemegahan gerakan ini mungkin tidak hanya membutakan kita terhadap semangatnya, tetapi semangat yang seharusnya memberi kehidupan dan bentuk pada gerakan mungkin hilang dalam banyaknya gerakan karena kapal, yang didorong oleh angin yang mendukung, mungkin hilang ketika angin ini membesar menjadi badai.
Tidak sedikit dari kita telah mendengar khotbah yang fasih dan sungguh-sungguh yang menekankan kebutuhan mendesak akan uang untuk misi di mana kita telah mendengar seseorang yang menekankan perlunya doa yang mendesak. Semua rencana dan perangkat kita mengarah pada satu tujuan untuk mengumpulkan uang, bukan untuk membangkitkan iman dan menunjukkan pentingnya doa. Gagasan umum di antara para pemimpin gereja adalah bahwa jika kita mendapatkan uang, tentu saja doa akan datang. Kebalikannya adalah yang benar. Jika kita meminta gereja untuk berdoa, dan dengan demikian menjamin semangat misi, uang kemungkinan besar akan datang. Agen spiritual dan kekuatan spiritual tidak pernah datang sebagai hal yang biasa. Tugas-tugas spiritual dan faktor-faktor spiritual, yang diserahkan kepada hukum "semestinya", pasti akan rontok dan mati. Hanya hal-hal yang ditekankan yang akan hidup dan memerintah di alam spiritual. Mereka yang memberi, belum tentu berdoa. Banyak di gereja kita adalah pemberi dermawan yang terkenal karena tidak berdoa. Salah satu kesalahan dari gerakan misionaris saat ini terletak di sana. Memberi benar-benar dipisahkan dari doa. Doa mendapatkan sedikit perhatian, sementara memberi ditonjolkan. Mereka yang benar-benar berdoa akan tergerak untuk memberi. Berdoa menciptakan semangat memberi. Orang-orang yang berdoa akan memberi dengan bebas dan menyangkal diri sendiri. Dia yang masuk ke kamar berdoa kepada Tuhan, juga akan membuka dompetnya untuk Tuhan. Tapi memberi yang asal-asalan, dengan enggan, yang hitung-hitungan akan membunuh semangat doa. Menekankan materi hingga mengabaikan hal spiritual, sudah pasti akan menghentikan dan mengurangi hal-hal spiritual.
Sungguh menakjubkan betapa besar peran uang dalam gerakan keagamaan modern, dan betapa sedikit doa yang dimainkan di dalamnya. Sangat kontras dengan pernyataan itu, sungguh menakjubkan betapa sedikit bagian uang yang dimainkan dalam agama Kristen awal dahulu sebagai faktor dalam menyebarkan Injil, dan betapa indahnya peran doa yang dimainkan di dalamnya.
Kemurahan hati untuk memberi tidak pernah ditumbuhkan dengan sangat baik kecuali di balik pintu kamar (berdoa). Jika semua dewan misionaris dan sekretaris kita diubah menjadi sekumpulan orang yang berdoa, kecuali mereka mengalami gairah doa yang nyata dan kesengsaraan yang dirasakan Kristus bagi dunia yang akan binasa, maka real estat, saham bank, obligasi Amerika Serikat lah yang akan ada di pasar untuk penyebaran Injil Kristus di antara manusia. Jika semangat doa menang, dewan misionaris yang anggotanya bernilai jutaan, tidak akan terhuyung-huyung di bawah beban utang dan gereja-gereja yang besar tidak akan mengalami defisit tahunan dan keluhan, keengganan, dan tekanan setiap tahun untuk membayar sejumlah biaya yang tidak memadai untuk mendukung hanya segelintir misionaris, dengan penghinaan tambahan karena memperdebatkan pertanyaan tentang pembatalan beberapa dari mereka. Kerajaan Kristus yang sedang berlangsung dikunci dalam kamar doa oleh Kristus Sendiri, dan bukan di kotak sumbangan.
nabi Yesaya, memperhatikan selama berabad-abad dengan visi seorang pelihat, dengan demikian mengungkapkan tujuannya untuk terus berdoa dan tidak membiarkan Allah beristirahat sampai kerajaan Kristus didirikan di antara manusia:
"Demi Sion, Aku tidak akan berdiam diri, dan demi Yerusalem, Aku tidak akan diam sampai kebenarannya memancar seperti cahaya, dan keselamatannya seperti obor yang menyala." (AYT)
Kemudian, meramalkan keberhasilan akhir dari Gereja Kristen, dia berkata demikian:
"Bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu dan semua raja kemuliaanmu. Kamu akan dipanggil dengan nama baru, yang diberikan oleh mulut TUHAN sendiri." (AYT)
Kemudian Tuhan sendiri, melalui mulut nabi Injili ini, menyatakan sebagai berikut:
"Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, Aku telah menempatkan para penjaga. Sepanjang siang dan malam, mereka tidak akan berdiam diri. Hai kamu yang mengingat TUHAN, jangan beristirahat dan jangan biarkan Dia beristirahat, sampai Dia mendirikan dan menjadikan Yerusalem sebuah pujian di bumi." (AYT)
Di tepi Alkitab kita ada tulisan, "Kamu yang mengingat Tuhan." Idenya adalah, bahwa orang-orang yang berdoa ini adalah mereka yang mengingat Tuhan, orang-orang yang mengingatkan-Nya tentang apa yang telah Dia janjikan, dan yang tidak memberikan istirahat kepada-Nya sampai Gereja Tuhan didirikan di bumi.
Dan, salah satu permohonan utama dalam Doa Bapa Kami membahas pertanyaan yang sama tentang didirikannya kerajaan Allah dan kemajuan Injil dalam permohonan yang singkat dan tegas, "Datanglah Kerajaan-Mu," dengan kata-kata tambahan, "jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga." (AYT)
Gerakan misionaris di gereja para rasul lahir dalam suasana puasa dan doa. Gerakan yang sangat ingin mempersembahkan berkat-berkat Gereja Kristen kepada orang-orang bukan Yahudi terjadi di atap rumah ketika Petrus pergi ke sana untuk berdoa, dan Allah menunjukkan kepadanya tujuan Ilahi-Nya untuk memperluas hak istimewa Injil kepada orang-orang bukan Yahudi, dan untuk merobohkan dinding pemisah antara Yahudi dan non-Yahudi.
Namun, lebih khusus lagi Paulus dan Barnabas secara pasti dipanggil dan ditetapkan ke ladang misionaris di Antiokhia ketika jemaat di sana telah berpuasa dan berdoa. Saat itulah Roh Kudus menjawab dari surga: "Khususkanlah bagi-Ku Barnabas dan Saulus untuk tugas yang untuk itu Aku telah memanggil mereka."
Harap dicatat bahwa ini bukanlah panggilan untuk pelayanan Paulus dan Barnabas, tetapi lebih khusus panggilan mereka yang pasti ke lahan di luar negeri. Paulus telah dipanggil untuk pelayanan bertahun-tahun sebelumnya, bahkan pada pertobatannya. Ini adalah panggilan berikutnya untuk pekerjaan yang lahir dari doa secara khusus dan berkelanjutan di jemaat Antiokhia. Allah memanggil orang-orang bukan hanya untuk pelayanan tetapi untuk menjadi misionaris. Pekerjaan misionaris adalah pekerjaan Allah. Dan orang-orang yang dipanggil Allah itulah yang harus melakukannya. Ini adalah jenis misionaris yang telah berjalan dengan baik dan berhasil di lahan asing di masa lalu, dan jenis yang sama akan berlaku di masa depan, atau itu tidak akan berjalan.
Para misionaris yang berdoalah yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu, dan gereja yang berdoa itulah yang mengutus mereka, yang merupakan nubuat tentang keberhasilan yang dijanjikan. Jenis agama yang akan diekspor oleh misionaris adalah yang berdoa. Agama di mana dunia non-Kristen akan bertobat adalah agama yang berdoa, dan agama yang berdoa kepada Allah yang benar. Dunia non-Kristen berdoa kepada berhala dan dewa palsunya. Akan tetapi, mereka harus diajar dengan misionaris yang berdoa, yang diutus oleh gereja yang berdoa, untuk membuang berhala mereka dan mulai memanggil nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada gereja tanpa doa yang dapat membawa agama yang berdoa ke negeri-negeri yang tidak percaya kepada Tuhan. Tidak ada misionaris yang tidak berdoa yang dapat membuat para penyembah berhala yang tidak mengenal Allah kita bertekuk lutut ke dalam doa yang benar sampai dia menjadi seorang pendoa yang sejati. Karena dibutuhkan orang-orang yang berdoa di tempat asal untuk melakukan pekerjaan Allah, tidak kurang dari itu dibutuhkan para misionaris yang berdoa untuk membawa mereka yang berada dalam kegelapan menuju terang.
Misionaris yang paling terkenal dan paling sukses adalah para pendoa yang terkemuka. David Livingstone, William Taylor, Adoniram Judson, Henry Martyn, dan Hudson Taylor, dan masih banyak lagi, membentuk sekelompok pendoa termasyhur yang kesan dan pengaruhnya masih melekat di tempat mereka dahulu bekerja. Tidak ada orang yang tidak berdoa yang diinginkan untuk pekerjaan ini. Lebih dari semuanya, kualifikasi utama setiap misionaris adalah berdoa. Biarlah dia, lebih dari segalanya, adalah seorang pendoa. Dan, ketika hari penobatan tiba, dan dari catatan yang dibuat dan dibaca pada hari penghakiman besar akan terlihat seberapa baik orang-orang yang berdoa bekerja di medan non-Kristen yang sulit, dan berapa banyak hak mereka dalam meletakkan dasar-dasar Kekristenan di lahan-lahan tersebut.
Satu-satunya syarat untuk memberikan kuasa di seluruh dunia kepada Injil ini adalah doa, dan penyebaran Injil ini akan bergantung pada doa. Kekuatan yang akan memberinya momentum yang luar biasa dan menaklukkan semua musuh yang ganas dan kuat adalah kuasa doa.
Nasib kerajaan Yesus Kristus tidak ditentukan oleh kelemahan musuhnya. Mereka kuat dan penuh kebencian dan lebih kuat dari sebelumnya, dan akan demikian selamanya. Akan tetapi, doa yang kuat - ini adalah satu-satunya kekuatan spiritual besar yang memungkinkan Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalam kepemilikan penuh kerajaan-Nya, dan memenangkan bagi-Nya orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan sebagai warisan-Nya, dan bagian bumi yang paling ujung sebagai milik-Nya.
Ini adalah doa yang memungkinkan Dia untuk menghancurkan musuh-Nya dengan tongkat besi, yang akan membuat musuh-musuh ini gemetar dalam kesombongan dan kekuatan mereka, yang hanyalah bejana tanah liat yang lemah, untuk dihancurkan berkeping-keping dengan satu pukulan tangan-Nya. Seseorang yang dapat berdoa adalah instrumen terkuat yang dimiliki Kristus di dunia ini. Gereja yang berdoa lebih kuat daripada semua gerbang neraka.
Ketetapan Allah untuk kemuliaan kerajaan Anak-Nya bergantung pada doa untuk pemenuhannya: "Mintalah kepada-Ku, dan Aku akan memberikan bangsa-bangsa kepadamu sebagai warisanmu, dan ujung-ujung bumi menjadi milik pusakamu." Allah Bapa tidak memberikan apapun kepada Anak-Nya kecuali melalui doa. Dan alasan mengapa Gereja belum menerima lebih banyak dalam pekerjaan misionaris yang melibatkannya adalah kurangnya doa. "Kamu tidak mendapat karena kamu tidak meminta."
Setiap pengaturan ilahi yang meramalkan kedatangan Kristus ketika dunia telah diinjili, pada akhir zaman, bertumpu pada ketentuan-ketentuan konstitusional ini, ketetapan Allah, janji-janji-Nya dan doa. Betapapun jauhnya hari kemenangan itu berdasarkan jarak atau waktu, atau tidak bisa didekatinya jenis ramalan itu, doa adalah kondisi esensial di mana pengaturan ilahi menjadi kuat, khas dan representatif. Dari Abraham, yang pertama dari bangsa Israel, sahabat Allah, sampai pengaturan ilahi Roh Kudus, ini adalah benar.
"Bangsa-bangsa memanggil! Dari laut ke laut
Menyampaikan seruan yang penuh semangat,
Datanglah, orang Kristen, jika ada,
Dan tolonglah kami, sebelum kami mati.'
Hati kami, ya Tuhan, merasakan panggilan;
Biarkan tangan dengan hati bersatu,
Dan menanggapi seruan dunia,
Dengan memberikan apa yang menjadi milik-Mu.'"
Rencana Tuhan kita untuk mendapatkan pekerja di ladang misionaris asing adalah rencana yang sama yang Dia jalankan untuk mendapatkan pengkhotbah. Itu melalui proses berdoa. Ini adalah rencana doa yang berbeda dari semua rencana buatan manusia. Para pekerja misi ini haruslah "orang-orang yang diutus". Allah harus mengutus mereka. Mereka dipanggil Allah, tergerak secara ilahi untuk pekerjaan besar ini. Mereka tergerak di dalam hati untuk memasuki ladang panen dunia dan mengumpulkan berkas gandum untuk para penambang surgawi. Manusia tidak memilih untuk menjadi misionaris seperti mereka memilih untuk menjadi pengkhotbah. Allah mengutus para pekerja di ladang panen-Nya sebagai jawaban atas doa-doa gereja-Nya. Inilah rencana Ilahi yang ditetapkan oleh Tuhan kita:
"Ketika Yesus melihat orang banyak itu, Dia merasa kasihan kepada mereka karena mereka lelah dan terlantar seperti domba-domba tanpa gembala. Kemudian Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Sesungguhnya, panen banyak, tetapi pekerja-pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada Tuhan yang mempunyai panenan, untuk mengirimkan pekerja-pekerja dalam panenan-Nya." (AYT)
Berdoa adalah tugas gereja asal. Memanggil dan mengutus para pekerja adalah urusan Tuhan. Tuhan tidak berdoa. Gereja tidak melakukan panggilan. Dan sama seperti belas kasihan Tuhan kita dibangkitkan dengan melihat orang banyak, lelah, lapar, dan terpencar-pencar, dihadapkan pada kejahatan, seperti domba yang tidak memiliki gembala, demikian pula kapan pun gereja memiliki mata untuk melihat banyak sekali penduduk bumi, keturunan Adam, lelah dalam jiwa, hidup dalam kegelapan, dan celaka dan berdosa, akankah itu menjadi belas kasihan, dan mulai berdoa kepada Tuhan yang mempunyai panenan untuk mengirimkan pekerja ke dalam panenan-Nya.
Misionaris, seperti pendeta, lahir dari orang-orang yang berdoa. Gereja yang berdoa melahirkan para pekerja di ladang panen dunia. Kelangkaan misionaris adalah akibat gereja yang tidak berdoa. Mengutus orang-orang terlatih ke medan asing adalah baik, tetapi pertama-tama mereka harus diutus oleh Allah. Pengutusan adalah buah dari doa. Karena orang-orang berdoa adalah kesempatan untuk mengutus mereka, jadi pada gilirannya para pekerja haruslah orang yang berdoa. Dan, misi utama dari para misionaris yang berdoa ini adalah untuk mengubah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan yang tidak berdoa menjadi orang-orang yang berdoa. Doa adalah bukti panggilan mereka, kualifikasi Ilahi mereka, dan pekerjaan mereka.
Seseorang yang bukan pendoa di tempat asal membutuhkan kesiapan sebagai pendoa untuk menjadi pekerja misi di luar negeri. Seseorang yang tidak memiliki roh yang menggerakkan dia terhadap orang-orang berdosa di tempat asal, hampir tidak akan memiliki semangat belas kasihan terhadap orang-orang berdosa di luar negeri. Misionaris bukan terdiri dari orang-orang yang gagal di tempat asal. Dia yang akan menjadi pendoa di luar negeri harus, sebelum hal lainnya, menjadi pendoa di gereja asalnya. Jika dia tidak ambil bagian menjauhkan orang-orang berdosa dari cara-cara mereka yang tidak berdoa di tempat asal, dia hampir tidak akan berhasil menjauhkan orang-orang tidak percaya Tuhan dari cara-cara mereka yang tidak berdoa. Dengan kata lain, untuk menjadi pekerja di tempat asal dibutuhkan kualifikasi spiritual yang sama dengan yang dibutuhkan untuk menjadi pekerja asing.
Allah dengan cara-Nya sendiri, sebagai jawaban atas doa-doa Gereja-Nya, memanggil orang-orang ke ladang panenan-Nya. Menyedihkan jika Dewan dan Gereja Misionaris mengabaikan fakta fundamental itu, dan mengutus orang-orang pilihan mereka sendiri terlepas dari Allah.
Apakah panenannya banyak? Apakah pekerjanya sedikit? Maka "mintalah kepada Tuhan yang mempunyai panenan, untuk mengirimkan pekerja-pekerja dalam panenan-Nya." Oh, gelombang besar doa akan sangat kuat memengaruhi Gereja meminta kepada Allah untuk mengirimkan pasukan besar pekerja ke ladang panen di bumi yang kekurangan pekerja! Kita tidak perlu mempersoalkan apakah Tuhan yang memiliki panenan akan mengirimkan terlalu banyak pekerja dan memadati ladang. Dia yang memanggil pasti akan menyediakan sarana untuk mendukung mereka yang Dia panggil dan utus.
Satu kebutuhan besar dalam gerakan misionaris modern adalah pendoa syafaat. Mereka langka pada zaman Yesaya. Inilah keluhannya:
"Dia melihat bahwa tidak ada seorang pun, dan heran bahwa tidak ada seorang pun yang bersyafaat." (AYT)
Jadi, hari ini ada kebutuhan yang besar akan pendoa syafaat, pertama, untuk ladang panen di bumi yang kekurangan pekerja, lahir dari belas kasihan Kristus bagi ribuan orang tanpa Injil; dan kemudian menjadi pendoa syafaat bagi para pekerja untuk diutus oleh Allah ke ladang-ladang di bumi yang kekurangan pekerja. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Bible Hub |
Alamat situs | : | https://biblehub.com/library/bounds/the_essentials_of_prayer/xiii_prayer_and_missions.htm |
Judul asli artikel | : | Prayer and Missions |
Penulis artikel | : | Edward M. Bounds |
- Login to post comments
- 1499 reads