You are hereKesaksian Misi / Kesaksian Misi

Kesaksian Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Besarlah Upahnya

Pendeta Robert memimpin sebuah gereja yang beranggotakan delapan puluh jemaat di Pakistan. Ia telah menjadi pendeta selama 18 tahun dan mempunyai jemaat yang berlatar belakang "agama lain". Suatu hari, pada awal tahun, sang pendeta memeriksa kotak suratnya. Dia menemukan surat bertuliskan tangan yang ditujukan kepadanya. Surat itu sepertinya sebuah surat pribadi, tetapi lebih kepada pertanda buruk.

Teladan dalam Hidupku

Paul adalah cucu seorang raja dan anak seorang pria berpengaruh di kotanya. Ia dilahirkan dengan nama SU. Tetapi ketika ia memilih mengikuti Kristus, ia mengganti namanya menjadi Paul, suatu tanda ke arah yang baru dalam hidupnya. Pilihannya dibayar dengan sebuah harga.

"Kakekku dulunya adalah seorang raja di kota ini," kata Paul kepada kontak KDP yang mengunjungi kotanya di tengah Nigeria. "Ayahku adalah seorang pemimpin "agama lain". Ia telah membawa sebagian besar para pemuja berhala di kota ini menjadi pemeluk "agama lain". Saya dilahirkan dan dibesarkan sebagai pengikut "agama lain". Dulunya, terkadang aku memimpin mereka dalam beribadah.

Saat Itu Kami Berada Bersama dengan Kristus

Satu per satu, imam-imam dan pendeta-pendeta Rumania berdiri menawarkan kata-kata pujian bagi Komunisme dan menyatakan loyalitas mereka bagi rezim yang baru. Pernyataan mereka mengenai persatuan, propaganda bagi para Komunis, disiarkan ke seluruh dunia melalui radio, langsung dari gedung parlemen.

Hal itu terjadi satu tahun setelah Komunis mengambil alih kekuasan di Rumania. Pemerintah telah mengundang segenap pemimpin agama untuk menghadiri kongres di gedung parlemen -- lebih dari 4.000 orang yang menghadirinya. Pertama, mereka memilih Joseph Stalin sebagai presiden kehormatan dari kongres. Kemudian pidato-pidato dimulai. Pidato-pidatonya tidak masuk akal dan mengerikan. Komunisme didedikasikan bagi kehancuran agama, sebagaimana yang telah ditunjukkan di Rusia. Tetapi tetap saja, para uskup dan pendeta bangkit dan menyatakan bahwa Komunisme dan kekristenan secara fundamental sama dan kebohongan. Seolah-olah mereka meludah ke wajah Yesus Kristus.

Kuba: Seorang Tahanan Kristen

"Tanda tangani pernyataan itu!" teriak petugas Kuba sambil memaksakan sebuah pena ke dalam genggaman tangan tahanan Kristen itu, "Tanda tangani pernyataan itu!"

Pernyataan tertulis di depan tahanan itu berisikan tuduhan terhadap orang Kristen lain. Tanda tangannya diperlukan pemerintah untuk menahan orang Kristen yang lain.

"Saya tidak dapat menandatangani surat ini," kata orang Kristen itu dengan tenang sambil menatap mata petugas itu.

Chang Shen (Dikenal Juga Sebagai Si Buta Chang)

Dari seluruh martir Cina, tak seorang pun meninggal dengan keberanian yang lebih daripada si Buta Chang, penginjil yang paling terkenal di Manchuria, tanah air pemerintahan Manchu di Cina.

Yang Kuingini Hanya Yesus

"Ini adalah waktunya," seorang yang kasar berkata kepada William. "Ini waktunya bagimu membuat satu keputusan. Ini waktunya bagimu untuk menerima perintah agama."

William sangat ketakutan. Dia tahu apa yang mungkin menimpanya jika dia menolak masuk dalam agama yang mereka inginkan. Walaupun saat itu ia belum genap berusia 10 tahun, dia telah melihat akibatnya. Tetapi satu hal dia juga tahu, hanya ada satu Allah, dan itu berbeda dengan allahnya mereka.

Kami Akan Memotong Kakimu

Kerumunan yang marah itu meneriaki pengayuh sepeda yang seorang diri itu, "Jika kami melihatmu kembali, kami akan memotong kakimu! Lihatlah apakah kamu dapat menaiki sepedamu kembali!"

Batu Bara yang Banyak Sekali

Pada malam Natal tahun 1948, salju turun terus-menerus, berputar, dan bergerak di sekeliling truk pembuangan sampah saya yang sudah tua, saat saya menyetir menuju Gunung West Virginia.

Jalan Tuhan Terindah

Pada bulan Agustus 1973, dengan semangat yang menggebu-gebu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, aku melanjutkan studi ke Kanada. Meskipun kemudian aku telah berhasil mencapai apa yang kurindukan, tapi bukan kepuasan yang kuperoleh, melainkan kekecewaan dan kehampaan saja yang kurasakan. Aku tidak mengerti, mengapa orang seperti aku yang berhasil masuk di universitas yang terkenal dan menyandang predikat murid terbaik, tidak dapat menutupi kehampaan hidup? Aku tidak mengetahui apa yang harus kutuntut lagi dan apa yang masih kurang dalam diriku?

Semangat yang Luar Biasa

Sama seperti anak-anak yang berusia tiga belas tahun lainnya, dunia Elina berputar di antara teman-temannya, baik di sekolah maupun di desa tempatnya tinggal, yang terletak 120 km dari ibu kota Bangladesh.