You are hereKesaksian Misi / Kesaksian Misi
Kesaksian Misi
Televisi di Mongolia
Sebuah kelompok di Dakota Selatan telah dijangkau dengan Injil melalui siaran televisi kepada penduduk Mongolia. 'The AMONG (American MONGolian) Foundation' didirikan sejak tahun 1991 yang terdiri atas pengusaha-pengusaha Kristen yang bersama-sama berdoa bagi negara Mongolia yang baru saja terbebas dari komunisme."
Baju Putih
"Hawa Ahmed adalah seorang mahasiswa non-Kristen di Afrika Utara. Suatu hari, dia membaca traktat Kristen di asramanya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Ayahnya adalah seorang Emir (penguasa Muslim). Dapat dipastikan bahwa dia akan kehilangan warisan keluarganya jika dia menyatakan pertobatannya. Dia benar- benar belum siap untuk menghadapi sesuatu yang terjadi berikut ini.
Yesus Sumber Kekuatanku
Berikut ini adalah kesaksian dari Jennifer Azzi, seorang atlet Basket dari tim Utah Starzz, Amerika Serikat dengan posisinya sebagai pencetak poin. Pengalaman pertandingan basket yang diikuti oleh Jenifer adalah Olympic Champion (1996), World Bronze Medalist (Pemegang Medali Perunggu Dunia - 1994), dan World Champion (1990).
Tongaland -- Dulu dan Sekarang
Lebih dari tiga tahun yang lalu Every Home for Christ sama sekali tidak mengetahui apapun tentang suku Tonga -- yang berjumlah sekitar 100.000 orang dan tinggal di bagian tenggara Zimbabwe. Suku ini terdaftar sebagai "suku terabaikan" di buku panduan misi pada saat itu. Sejak saat itu Allah telah merencanakan hal-hal yang mengagumkan dan suku ini sekarang dapat dikeluarkan dari daftar "suku terabaikan". Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kisahnya adalah sebagai berikut ....
Satu Orang Percaya, Seluruh Desa Diselamatkan
Pengantar Redaksi:
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam melewati jalan berbatu dan menanjak, akhirnya rombongan kami sampai juga di desa Kenalan. Sejenak kami heran dan kagum memandangi sebuah gereja dengan arsitektur modern berdiri megah di desa yang terletak di lereng barat gunung. GKJ KENALAN, begitu nama yang terpampang di papan di halaman gereja. "Lebih bagus dan lebih besar daripada gerejaku." bisik seorang teman. Beberapa saat kemudian tampak serombongan jemaat memasuki halaman gereja. Hanya dalam waktu kurang dari setengah jam saja, gereja berkapasitas 400-an orang itu sudah penuh sesak. Terasa unik memang, di sebuah desa terpencil berdiri gedung gereja yang megah dengan jemaat sebanyak itu.
Gubuk Kecil di Atas Bukit
Tuhan Yesus dengan jelas menyatakan bahwa kita harus menyampaikan berita keselamatan kepada semua orang. Berikut ini adalah kesaksian yang dialami seorang pekerja Every Home for Christ (Red: Review tentang organisasi dan situs EHC dapat Anda lihat di kolom Profil/ Sumber Misi) saat melakukan tugasnya di India. Pekerja ini telah mengunjungi banyak desa di sebuah wilayah tertentu yang telah ditugaskan baginya. Tugas terakhirnya adalah membagikan traktat dari pintu ke pintu di sebuah desa kecil dan terpencil. Dia merasa telah mengunjungi semua rumah di desa itu dan bersiap-siap dengan sepedanya untuk kembali ke markas EHC yang jaraknya beberapa mil dari desa tersebut. Di markas itu dia akan bergabung dengan para pekerja EHC lainnya dan menghabiskan malam itu bersama-sama untuk istirahat.
Penginjil Muda Memenangkan Tiongkok
Anak-anak dan para remaja juga dipakai Allah untuk memberitakan injil. Kesaksian berikut ini adalah salah satu gerakan penginjilan yang sedang dipakai Allah di Tiongkok. Para penginjil muda berjalan kaki dari satu desa ke desa lainnya. Selangkah lebih maju dari para petugas keamanan yang dengan putus asa berusaha menekan pertumbuhan gereja bawah tanah yang terus tumbuh menjamur di Tiongkok.
Kesaksian Pemain Sepak Bola
Berikut ini adalah empat dari kesaksian-kesaksian pemain sepak bola yang bertanding dalam pertandingan Piala Dunia 2002 yang dimuat dalam situs "Go the Goal":
==> http://www.gothegoal.com/english/
Pandita Ramabai Mukti Mission
Berikut ini adalah sekilas cerita tentang Pandita Ramabai -- seorang wanita yang menjadi pendiri Pandita Ramabai Mukti Mission di India.
Pandita Ramabai mulai mempelajari bahwa Yesus adalah jawaban yang dibutuhkan oleh para wanita India. Tahun 1882, Ramabai mendirikan Arya Mahila Samaj yang memberikan pendidikan bagi kaum wanita di India. Keberadaan organisasi tersebut menuntun Ramabai untuk mendirikan Sharada Sadan pada tahun 1889 -- sebuah sekolah yang akhirnya berkembang menjadi sebuah organisasi besar. Saat ini organisasi tersebut dikenal dengan nama Pandita Ramabai Mukti Mission. Pandita Ramabai menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Marathi dengan menggunakan Alkitab bahasa Yunani dan Ibrani sebagai acuannya.
Teman Sejati
Raj (nama samaran) ingin balas dendam. Selama 11 tahun Raj telah mengabdikan hidupnya untuk melakukan tindak kekerasan.
Beberapa tahun yang lalu, keluarganya disiksa dan dibunuh oleh sekelompok tentara pemerintah di negaranya, Sri Lanka. Peristiwa pembunuhan orangtuanya itu secara rinci terekam terus dalam pikirannya, karena itu dia bergabung dengan kelompok Tamil Tigers -- kelompok pejuang aliran keras yang memiliki uang untuk membeli persenjataan yang ampuh. Kelompok ini ingin membentuk pemerintahan mandiri dari pemerintahan Sri Lanka sekarang, dan mereka membenci setiap orang yang mencoba menghalangi dan menghentikan rencana- rencana mereka.