You are hereKesaksian Misi / Kesaksian Misi

Kesaksian Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Kesaksian Setelah Ajal Menjelang

Pendeta Schmidt biasa melakukan visitasi ke sebuah rumah sakit. Seorang wanita berusia 87 tahun sedang sekarat dan dia ingin bertemu Pendeta Schmidt. Wanita ini mengucapkan terima kasih atas semua renungan yang telah diberikan pendeta ini. Wanita ini bertemu dengan Pendeta Schmidt sekitar tiga tahun yang lalu. Melalui Schmidt, wanita ini bisa ditolong untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi dan menyerahkan hidup kepada-Nya.

Seorang Guru dan Traktat yang Dibagikannya

Mary sedang dalam masalah. Selama bertahun-tahun, dalam berbagai kesempatan ia membagikan traktat yang disimpan di mejanya kepada setiap murid yang mengikuti kelasnya. Seorang pengacara yang duduk dalam dewan sekolah mengusulkan agar Mary dipecat karena kesaksiannya sebagai orang Kristen yang terlalu berlebihan.

Lima Petobat Baru

Michael tahu tentang semua agama. Dia telah mencoba beberapa agama selama beberapa tahun dan menghadiri ibadah di beragam gereja yang ada di dekat rumahnya di Liverpool, Inggris. Dia bahkan menjadi tuan rumah bagi persekutuan kelompok pemuda Kristen. Meskipun demikian, Michael tidak pernah benar-benar mengetahui fakta-fakta Injil.

Suku Indian di Amerika Utara

Dari Alaska ke Panama dan dari Baja California ke Labrador -- kabar Injil itu terus muncul dengan satu dan lain cara.

Empat Keramat!

Hampir semua Suku Indian berbicara mengenai keempat arah dan keempat angin. Suku Navaho menunjuk kepada empat gunungnya yang suci. Suku Sioux mempunyai upacara untuk mendatangkan hujan dengan menggunakan empat tim kuda yang masing-masing terdiri dari empat ekor kuda, setiap tim kuda itu dicat dengan warna yang sama -- semuanya empat warna. Banyak suku Indian memakai lambang salib yang berkaki empat bernama "Mata Allah" untuk menunjuk kepada Empat Keramat. Beberapa tua-tua Indian, pada waktu mengajarkan adat suku bangsa mereka kepada anak-anak, mempunyai kebiasaan menyusun bahan pelajaran mereka dalam empat golongan. Hasilnya ialah, bahwa anak-anak Indian berpendapat: mereka lebih mudah mengingat segala sesuatu yang telah dikelompokkan ke dalam empat golongan.

Suku Cholanaikkan dari India

Penelitian mengenai kelompok-kelompok bangsa yang belum terjangkau sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun sampai sekarang ini, dan untunglah, beberapa kelompok yang mula-mula digolongkan sebagai belum terjangkau kini sudah dijangkau. Salah satu studi kasus yang mengasyikkan datang dari kawan baik saya, George Samuel dari Kerala, India. George Samuel adalah seorang peserta pada Kongres Lausanne tahun 1974. Ketika membuka-buka Unreached People Directory, ia melihat sekelompok yang berjumlah sekitar 100 orang banyaknya, dinamakan suku Cholanaikkan. Mereka tinggal di daerah perbukitan Mangeri di bagian India dimana ia tinggal.

Panggilan dari Myanmar

Tanggal 17-30 Juni 1999, secara tak terduga saya dikirim ke Myanmar untuk membantu pelayanan di sana, karena 2 orang pendeta yang dijadwalkan ke sana berhalangan untuk pergi. Saya sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa saya akan pergi ke Myanmar; saya tidak mengenal dengan baik negara maupun orang-orangnya dan saya juga tidak tahu apa yang bisa saya bantu di sana. Tapi karena segala sesuatunya begitu mendadak, saya cepat-cepat mengurus visa, mengepak barang-barang, dan menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Tuhan lewat doa.

Guinea-Bissau -- Bagian Terkecil di Afrika

Jika Saudara mencari bagian terkecil dan miskin di Afrika, silakan datang ke Guinea-Bissau, yang letaknya bertetangga dengan Senegal dan Guinea. Di sebelah Barat, negara ini berbatasan dengan Samudera Atlantik. Secara fisiografis, negara ini terbagi atas tiga daerah: daerah pantai yang indah dan berawa; daerah lembah dan jurang; serta dataran pedalaman. Walaupun rakyat Guinea-Bissau miskin, mereka tetap menyambut semua tamu dengan gembira. Orang Afrika memang ramah.

Hadiah yang Tidak Diantarkan

Pernahkah Anda mengalami peristiwa di mana Anda hampir saja tidak ingin melakukan suatu kebaikan atau perbuatan murah hati kepada orang lain, tetapi di kemudian hari baru Anda tahu bahwa jika saat itu Anda tidak melakukannya, maka suatu kejadian yang sangat penting tidak akan mungkin terjadi atau dialami?

Tukang Pos yang Menyelamatkan Natal

Malam Natal adalah peristiwa meriah di rumah Schow di Cardston, Alberta, Kanada. Tradisi sungguh-sungguh terasa ketika kedelapan anaknya yang berusia 3 sampi 16 tahun mondar-mandir untuk membantu ibu mereka, Ingeborg, dalam persiapan masa Natal. Ibuku, Ruth baru berumur 8 tahun pada saat itu. Tetapi, ia masih ingat kejadian itu sampai saat ini. Biasanya, Natal selalu dilengkapi dengan Schow Danish fudge dan toffee. Schow Danish fudge adalah sejenis permen coklat yang lunak dari Denmark dan dibuat oleh keluarga Schow, sedangkan toffee adalah sejenis permen yang dibuat dari gula dan mentega. Toffe terbuat dari permen yang lentur dan bisa ditarik.

Kuk Yang Kupasang Itu Enak

Berikut ini adalah kesaksian dari Aida Skripnikova (1961):

Wanita muda itu berdiri di sudut ruangan sambil membagikan kartu- kartu kecil bertuliskan puisi-puisi di dalamnya. Beberapa orang menerima kartu-kartu tersebut karena ingin tahu tentang tulisan yang ada di dalamnya. Beberapa orang tertarik karena ia begitu cantik, tetapi kebanyakan mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap orang dan memberi mereka sebuah kartu. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia rasakan setelah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.