You are hereArtikel Misi / Artikel Misi
Artikel Misi
Apa yang Membuat Perawat Memiliki Kepedulian (Caring)?
Kepedulian atau "caring", merupakan topik yang saat ini hangat dibahas dalam buku-buku keperawatan. Ada kisah-kisah dan penegasan mengenai kepedulian, ada dongeng-dongeng dan tuduhan-tuduhan tentang kurangnya kepedulian, ada juga teori-teori tentang kepedulian, penelitian, dua jurnal mengenai kepedulian, dan International Association of Human Caring (Asosiasi Internasional untuk Kepedulian Terhadap Manusia). Kepedulian tampaknya telah memainkan bagian penting yang paling disoroti. Sejak dulu, keperawatan selalu meliputi empat konsep (yang merupakan paradigma kita): merawat adalah apa yang kita lakukan; manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan (kepada siapa kita melakukannya); kesehatan adalah tujuannya; dan lingkungan adalah tempat di mana kita merawat. Inti dari semua teori tentang keperawatan adalah memeriksa dan menguraikan empat konsep tersebut untuk memberi penjelasan dan panduan dalam hal merawat. Tetapi sekarang, merawat juga didefinisikan sebagai "kepedulian", yang sudah menjadi konsep paradigma yang kelima.
Misi Kesehatan: Malaikat-Malaikat Penuh Belas Kasih
Sejak zaman Kristus, pengaruh dunia kesehatan terhadap penginjilan sudah sangat besar. Pelayanan Kristus dan murid-murid-Nya sebagai penginjil disertai dengan pelayanan penyembuhan. Bahkan pada abad-abad berikutnya, orang Kristen terus dikenal karena kepeduliannya yang sungguh-sungguh terhadap orang sakit dan yang membutuhkan. Pada saat serangkaian penyakit mewabah di Alexandria, orang Kristenlah yang tetap tinggal untuk merawat orang-orang sakit dan menguburkan yang mati, sementara yang lain sudah pergi untuk menyelamatkan diri. Itulah yang menyebabkan reputasi Kristen sebagai agama penuh kasih dan kesetiaan meningkat.
Dapatkah Tuhan Memakai Anda Untuk Melakukan Penginjilan di Internet?
"Bagaimana mungkin saya menggunakan internet untuk memenangkan jiwa bagi Kristus?" Anda akan bertanya. "Saya gagap teknologi.
Tokoh-Tokoh di Sekitar Salib
Artikel berikut ini diambil dari bahan yang ditulis oleh Rev. Keith Garner di situs Wesley Mission. Di dalamnya Anda akan mendapatkan serangkaian pesan melalui pengungkapan tokoh-tokoh yang mendominasi kisah Paskah. Kerumunan massa, Pilatus, Yudas, Petrus, Maria, seorang komandan prajurit Romawi, dan Yesus Kristus.
Cara-Cara Memobilisasi
Sering kali orang-orang Kristen bertanya, "Bagaimana caranya supaya gereja saya memiliki program misi yang lebih baik?" Para pendeta pun mengajukan pertanyaan yang sama kepada diri mereka sendiri. Ini adalah masalah yang besar dan penting. Setiap gereja harus melakukan misi dengan efektif. Namun, bagaimana caranya? Apa jawabannya?
Bagaimana Mendorong Gereja-Gereja Lain Supaya Terlibat Dalam Misi
Ada dua alasan kunci kenapa gereja-gereja harus mendorong gereja-gereja lain untuk terlibat dalam misi. Yang pertama adalah bahwa hal itu adalah sumbangsih paling baik yang bisa gereja lakukan untuk membantu mewujudkan Amanat Agung.
Dalam 2 Timotius 2:2, Paulus memberi kita prinsip pokok dalam pemuridan. Dengan kata lain, orang Kristen yang efektif tidak boleh hanya bisa menjala manusia, tapi juga harus bisa membuat orang-orang menjadi penjala manusia. Hasilnya adalah pelipatan jiwa-jiwa, tidak hanya penambahan jiwa.
Bagaimana Memulainya?
Saat ini Anda sudah mengetahui syarat-syarat menjadi salah satu utusan Tuhan. Anda sudah mempelajari pelatihan yang harus mereka jalani dan strategi-strategi yang akan membantu mempersiapkan mereka bekerja dengan efektif.
Supremasi Tuhan Dalam Misi Melalui Doa
KITA TIDAK AKAN MENGETAHUI UNTUK APA DOA ITU SAMPAI KITA MENGETAHUI BAHWA HIDUP ADALAH PEPERANGAN
Hidup adalah peperangan. Memang tidak sepenuhnya, tapi selalu seperti itu. Penyebab utama lemahnya doa kita adalah sikap acuh kita terhadap kebenaran ini.
Pelayanan Doa Seorang Pengabar Injil
Tuhan kita menghabiskan banyak waktu-Nya dengan berdoa. Dikatakan dalam Alkitab bahwa Ia "terbiasa" pergi ke tempat-tempat doa dan menghabiskan sepanjang malam untuk bersekutu dalam doa dengan Bapa-Nya. Biasanya, doa yang singkat tidaklah cukup bagi-Nya. Ia tidak mengizinkan berbagai hal seperti tuntutan dan tekanan terhadap pekerjaan, kebutuhan dan kerinduan dari orang banyak yang dibebankan pada-Nya mengganggu waktu doa-Nya. Ia menarik diri ke dalam kesunyian bukit atau Taman Getsemani di mana mungkin tidak ada yang mengganggu-Nya.