You are heretokoh misi / tokoh misi

tokoh misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Joseph Kam

Joseph Kam adalah seorang pekabar Injil yang memberikan darah segar kepada tubuh para jemaat di Maluku yang ditinggalkan terlantar sesudah bubarnya VOC di Indonesia pada tahun 1799. Oleh jemaat- jemaat di Maluku, Kam diberi gelar Rasul Maluku.

Josep Kam

Kam dilahirkan pada September 1769. Ayahnya bernama Joost Kam, seorang tukang pangkas rambut, pembuat rambut palsu, dan pedagang kulit di s´Hertogembosch, Belanda. Kakeknya berasal dari Swiss, Peter Kam, namanya. Ia datang ke Belanda sebagai tentara sewaan dan di Belanda menikah dengan seorang gadis Belanda.

William Booth Mendirikan Bala Keselamatan (1865)

Sementara industri bertumbuh, perlakuan semena-mena terhadap kelas- kelas pekerja pun meningkat.

Inggris sedang bergerak dari kehidupan pertanian ke kehidupan yang berorientasi pabrik, dan daerah-daerah kumuh di London pun bertumbuh. Ribuan orang dari dusun membanjiri London, mencari pekerjaan, dan sering kali mereka tinggal serta bekerja dalam kondisi-kondisi yang amat buruk.

Gereja seharusnya menjadi pelopor pertama meringankan penderitaan, namun Gereja sendiri dalam keadaan kekurangan. Seperti di seluruh Inggris, London telah terbagi-bagi dalam jemaat-jemaat, garis-garis yang tidak pernah berubah berabad-abad lamanya. Meskipun penduduk kota kian bertambah, namun Gereja Inggris tidak mempunyai cukup persediaan untuk menambah kaum rohaniwan bagi gereja. Untuk membangun jemaat baru dibutuhkan undang-undang parlemen, yang prosesnya lamban dan panjang.

Rochunga Pudaite

Rochunga Pudaite adalah seorang misionaris yang sangat dihargai dan memberikan pengaruh besar di negara-negara Dunia Ketiga (Third World). Keterlibatan Ro memberikan dampak yang luas sekali bagi penerjemahan dan pendistribusian Alkitab. Perhatiannya bagi kelompok sukunya sendiri, Suku Hmar, dan juga bagi penginjilan dunia telah menuntunnya untuk melalui jalan-jalan panjang yang sulit dan seringkali mengecewakan dari sebuah desa terpencil di pedalaman hutan bagian timur laut India menuju Wheaton, Illinois. Di Wheaton inilah pelayanan misi dari Ro -- mendirikan Bibles for the World -- membangun kantor pusatnya.

Ralph Winter

Pelayanan misi adalah hidupnya. Namun bukan dia saja yang memiliki pelayanan misi, tetapi juga Roberta, istrinya -- yang menjadi partner sepadan dan sepenuh waktu dalam setiap pelayanannya, dan juga keempat putrinya bersama para suaminya. Semua keluarganya mendedikasikan hidup mereka dalam pelayanan misi. Ralph Winter adalah seorang motivator, innovator, ahli yang strategis dan penuh antusiasme. Banyak orang saat ini yang menyebut Ralph Winter sebagai seorang yang paling innovatif dan penuh visi dalam pelayanan misi.

Ralph Winter lahir di Los Angeles pada tahun 1924. Orang tuanya adalah pemimpin di gereja Presbiterian lokal, namun International Society of Christian Endeavor (yang sampai sekarang masih menjadi gerakan pemuda Kristen terbesar di dunia) memberikan pengaruh yang kuat dalam kehidupan keluarga ini, terutama dalam diri Ralph. Latar belakang Injili dan interdenominasi inilah yang mengakar kuat dalam diri Ralph di tahun-tahun ke depan.

Nate Saint -- Montir Pesawat Bagi Allah

Pentingnya kebutuhan akan pilot mekanik yang ahli telah menjadi kerinduan bagi para pekerja MAF di bulan-bulan pertama mereka merintis pelayanan misinya. Pesawat pertamanya yang jatuh mengakibatkan MAF untuk sementara menghentikan pelayanannya karena tidak ada seorang pun dari pilotnya yang mempunyai keahlian untuk memperbaiki kerusakan pesawat tersebut. Dia adalah Nate Saint yang diutus ke Meksiko untuk melakukan perbaikan yang diperlukan, dan akhirnya Nate Saint menjadi salah satu pilot mekanik yang paling ahli dan inovatif sepanjang sejarah pelayanan misi penerbangan. Meskipun pernah suatu saat muncul perasaan bahwa "menjadi montir pesawat bagi Allah merupakan suatu panggilan yang kurang bermutu", Nate dan para misionaris yang bergantung pada dia mulai menyadari pentingnya pelayanan mekanik yang mereka lakukan itu.

Luis Palau

Luis Palau termasuk salah satu penginjil efektif di dunia saat ini. Pria berkebangsaan Argentina ini diperkirakan telah menginjili tiga juta orang lebih di 40 negara. Palau juga dianggap sebagai "Billy Graham of Latin America" -- karena sama seperti Billy Graham, Palau melakukan pelayanannya melalui radio dan televisi. Pengaruhnya di Amerika Latin sungguh luar biasa. Tujuannya adalah ketiga Republik di Amerika Latin bisa mendengar berita Injil semasa hidupnya.

Kampanye Billy Graham di Los Angeles (1949)

"Anda mungkin terharu bila melihat tenda besar itu kemarin siang penuh sesak dengan 6.100 orang dan beberapa ratus lagi yang tidak dapat masuk, serta melihat puluhan manusia berjalan-jalan di celah- celah barisan bangku dari segala penjuru dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat pribadi ketika menerima undangan."

Billy Graham

Seorang pengkhotbah berumur 30 tahun menulis dari Los Angeles kepada para staf Sekolah Alkitab di Minneapolis, tempat ia memangku jabatan sebagai rektor. Ia menyebutnya inilah "kampanye penginjilan terbesar yang pernah saya lihat dalam seluruh pelayanan saya". Demikianlah awal dari pelayanan Billy Graham.

Joy Ridderhof dan Gospel Recordings

Pada awal tahun 1930, Joy Ridderhof meninggalkan USA untuk menjadi misionaris di Honduras sebagai utusan dari Friends Mission. Hidupnya terasa sepi karena Joy adalah satu-satunya misionaris yang melayani di desa terpencil yang ada di pegunungan. Namun, pelayanannya membuahkan hasil. Saat dia memberitakan Injil ke berbagai tempat di sekitar desa itu, banyak penduduk desa yang menanggapi dan mengikut Kristus. Tetapi kekerasan-kekerasan yang dihadapi dalam pelayanan ini dan iklim tropis mengganggu kesehatannya. Sesudah enam tahun melayani di desa itu, Joy kembali ke Los Angeles karena terserang penyakit malaria.

John Wycliffe

John Wycliffe dikenal sebagai tokoh perintis gerakan reformasi di Inggris pada abad ke-14, filsuf, dan juga orang terpelajar yang terkemuka pada jamannya (karena pada masa itu pendidikan di universitas masih merupakan fenomena yang baru dan peranan Wycliffe sungguh besar bagi reputasi Oxford, tempat ia belajar dan mengajar). John Wycliffe lahir di Yorkshire pada tahun 1325, dan belajar di Universitas Oxford dan memperoleh gelar doktor teologia pada tahun 1372. Wycliffe adalah seorang pemberani dan pembicara yang terlalu terus terang baik dalam teologi maupun pengetahuan. Ia mempunyai kebiasaan yang berbahaya, yaitu mengatakan secara blak-blakan apa pun yang dipikirkannya. Ex, jika apa yang dipelajarinya membuatnya mempertanyakan tentang ajaran Katolik resmi, ia akan langsung menyuarakannya.

John Wycliffe

Jim XXXXXX -- Misionaris Untuk Suku Sawi

Jim Xxxxxx berumur 13 tahun ketika ayahnya meninggal dan ibunya adalah seorang Kristen yang taat. Memasuki usia remaja, tanpa figur seorang ayah membuatnya terombang-ambing oleh lingkungan, sehingga akhirnya ia terjerumus ke lembah kelam: narkotika. Hari-hari dilaluinya tanpa kedamaian. Dunia obat bius begitu menjeratnya sampai ia harus meringkuk dalam penjara. Namun Allah dengan kasih-Nya yang begitu besar menjamah Jim, sehingga ia masuk ke dalam rencana-Nya. Allah membawa Jim pada suatu rencana agung yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa ia akan menjadi seorang misionaris, apalagi ke tempat yang begitu jauh, yang sering disebut sebagai ujung bumi: Irian! (sekarang Papua - Red.)