You are heretokoh misi / Kampanye Billy Graham di Los Angeles (1949)
Kampanye Billy Graham di Los Angeles (1949)
"Anda mungkin terharu bila melihat tenda besar itu kemarin siang penuh sesak dengan 6.100 orang dan beberapa ratus lagi yang tidak dapat masuk, serta melihat puluhan manusia berjalan-jalan di celah- celah barisan bangku dari segala penjuru dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat pribadi ketika menerima undangan."
Seorang pengkhotbah berumur 30 tahun menulis dari Los Angeles kepada para staf Sekolah Alkitab di Minneapolis, tempat ia memangku jabatan sebagai rektor. Ia menyebutnya inilah "kampanye penginjilan terbesar yang pernah saya lihat dalam seluruh pelayanan saya". Demikianlah awal dari pelayanan Billy Graham.
Orang banyak datang berduyun-duyun ke tenda besar yang didirikan di Washington Boulevard dan Hill Street -- seperti "Katedral yang Terbuat dari Terpal". Kampanye yang direncanakan selama tiga minggu berlanjut sampai delapan minggu karena orang-orang berdatangan terus. Para selebriti bertobat di muka umum ketika Graham menyampaikan Injil yang disampaikan dengan sangat sederhana. Dikatakan bahwa seorang wartawan William Randolph Hearst memutuskan "mereklamekan" Graham -- dengan publisitas yang luar biasa. Apa pun yang terjadi, pertemuan-pertemuan Los Angeles telah menjadi buah bibir bangsa dan membuat Graham terkenal.
Ini benar-benar menjadi kejutan bagi anak muda berambut pirang dari Carolina Utara ini. Graham, anak sulung dari peternak hewan, bertobat pada suatu pertemuan yang dipimpin oleh seorang revivalis dari Selatan bernama Mordecai Ham. Seleranya berubah dari baseball ke penyelamatan jiwa-jiwa. Menginjak usia ke 22, dia ditahbiskan sebagai seorang pendeta dari Southern Baptist.
Pada tahun 1943, ia lulus dari Wheaton College dan menikahi Ruth Bell, putri seorang misionaris medis terkenal yang bertugas ke Cina. Ia mendirikan sebuah pastori di daerah Chicago, tetapi tidak lama kemudian terlibat dengan Torrey Johnson. Pada awalnya ia berbicara pada acara Johnson "Songs in the Night" di siaran radio. Kemudian melayani sebagai penginjil penuh waktu pada pelayanan baru Johnson, 'Youth for Christ'. Dalam kapasitasnya ini ia mengadakan beberapa kampanye di seputar kota menjelang akhir tahun 1940-an, termasuk tur ke Britania Raya (Great Britain) pada tahun 1946 - 1947.
Dari semula ia telah memiliki gaya penginjilan yang kooperatif. Kampanyenya tidak terbatas pada gereja tertentu. Semua pemimpin Kristen dalam masyarakat akan diundang untuk merencanakan kampanye. Keputusan ini mengundang kritik banyak orang konservatif, namun justru menambah lebih banyak kepopuleran bagi Graham.
Pada awal tahun 1950-an, ia melanjutkan kesuksesan kampanye Los Angeles dengan kampanye-kampanye yang patut dicatat di Boston dan di tempat lain. Pada tahun 1954, perjalanan khotbah ke London membuatnya menjadi seorang selebritis internasional. Ia berteman dengan Presiden Eisenhower dan figur-figur kaliber dunia lainnya.
Dengan cepat Graham menguasai media massa. Ia menulis "Peace with God" (Damai Bersama Allah) yang laris terjual pada tahun 1950-an dan beberapa buku yang lain sejak saat itu. Siaran radionya "Hour of Decision" berlangsung puluhan tahun lamanya. Bersama-sama dengan mertuanya ia mengawali majalah "Christianity Today" untuk membantu para pemimpin Kristen agar selalu bersiaga secara teologis. Di kemudian hari, organisasinya meluncurkan majalah "Decision" untuk masyarakat umum. Kampanye-kampanye Graham dengan teratur disiarkan di televisi secara nasional, dan World Wide Pictures, suatu badan yang tumbuh dari Billy Graham Evangelistic Association yang telah menghasilkan lusinan film-film istimewa.
Sebagai salah satu tokoh utama dalam misi-misi dunia, Graham mensponsori Kongres Lausanne pada tahun 1974 yang merevolusi kebijakan misi-misi evangelikal dengan lebih melibatkan penduduk setempat. Pada tahun 1983 dan 1986, organisasinya membawa para penginjil berkeliling dari seluruh dunia ke Amsterdam untuk pertemuan besar bagi pendidikan dan penguatan. Billy Graham Center di Wheaton College memberi latihan komunikasi dan pelayanan, serta arsip dan 'Museum Penginjilan Abad Ke-20'.
Akhir-akhir ini, Billy Graham dapat juga menjangkau negara-negara komunis meskipun kebijakan resmi mereka atheis. Beberapa orang mengkritik mengapa ia tidak menggunakan kepopulerannya untuk memprotes penganiayaan orang-orang percaya di negeri itu, tetapi fokus Graham selalu pada penginjilan, bukan pada komentar sosial.
Pemain baseball yang tinggi dan tampan dari Carolina Utara ini telah menjadi figur religius besar pada akhir abad ke-20. Stafnya memperkirakan ada dua juta orang yang telah "maju ke depan" dalam kebaktian-kebaktiannya untuk menyatakan pertobatan mereka. Lebih dari 100 juta orang hadir untuk mendengarkan khotbahnya secara langsung, dan puluhan jutaan lebih orang yang telah tersentuh melalui pelayanan medianya (Red. TV, radio, kaset, dll.). Ia telah melakukan semuanya ini dengan tetap berpegang pada yang terbaik yang dapat ia lakukan -- yaitu mengkhotbahkan Injil yang sederhana.
Diedit dari sumber: | ||
Judul Buku | : | 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen |
Judul Artikel | : | Kampanye Los Angeles (1949), Billy Graham |
Penulis | : | A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen |
Penerbit | : | PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1991 |
Halaman | : | 162 - 163 |
Sumber | : | e-JEMMi 12/2003 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 6241 reads