Eritrea

Eritrea Tahun 2012

Dua wanita Kristen, TG (28 tahun) dan FG (21 tahun), meninggal dunia. Saat itu mereka ditahan di sebuah penjara yang khusus diperuntukkan bagi tahanan kasus agama, di Kamp Militer Adersere, bagian barat Eritrea. Keduanya mengalami siksaan secara fisik dari pihak militer selama dua tahun, tanpa perawatan medis.

Eritrea Tahun 2011

ERITREA -- Dua orang Kristen dilaporkan telah meninggal dalam penjara yang berbeda di Eritrea, karena tidak mendapatkan perawatan medis di tengah tindak kekerasan yang dilakukan berulang-ulang oleh otoritas setempat terhadap anggota gereja yang tidak terdaftar. Menurut BA, salah seorang martir itu adalah perempuan berumur 27 tahun yang ditangkap karena membaca Alkitab di kamar tidurnya. Gelombang baru razia, yang dimulai pada malam Tahun Baru, menyebabkan lebih dari 100 orang yang percaya Injil ditahan. BA mengatakan bahwa hampir seluruh jemaat -- 41 orang -- dari ibukota, Asmara, telah dimasukkan ke dalam tahanan; mereka dilaporkan telah dipukuli di sana. Ribuan orang Kristen diyakini telah dipenjara tanpa diadili dalam sistem penahanan Eritrea yang terkenal buruk. (t\Rinto)

Eritrea Tahun 2010

Mehari meninggal di pusat penahanan militer Mitire karena penyiksaan dan komplikasi akibat penyakit diabetesnya. Mehari adalah seorang jemaat dari Church of Living God di Mendefera.

Di penjara yang sama, Mogos, seorang jemaat Rhema Church yang berusia 37 tahun, dikatakan telah meninggal sebagai akibat penyiksaan yang ia alami karena menolak menyangkal imannya, tetapi tanggal tepat kematiannya masih belum diketahui. Mogos meninggalkan seorang istri, ibu, dan seorang anak.

Pada bulan Oktober 2009, Teklesenbet, 36 tahun, meninggal ketika dipenjarakan karena imannya di pusat penahanan militer Wi'a. Ia dilaporkan meninggal setelah komandan penjara menolak memberikan bantuan pengobatan akibat malaria.

Sumber: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei - Juni 2010

Pokok doa:

  • Terus doakan agar Tuhan memberi kekuatan kepada umat percaya di Eritrea supaya mereka tetap percaya dan tetap berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus.

  • Berdoa bagi umat percaya di Eritrea yang harus kehilangan salah satu anggota keluarga mereka, agar Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.

e-JEMMi 26/2010



Menurut International Christian Concern (ICC), tiga puluh perempuan Kristen ditangkap di Asmara, ibukota negara Eritrea. JR dari ICC mengatakan, "Saat itu, orang Kristen sedang berkumpul di sebuah rumah dan berdoa. Kemudian polisi Eritrea menyerbu perkumpulan doa itu. Menangkap mereka semua; dan membawa mereka ke kantor polisi."

Anak dan cucu mereka mengatakan kepada ICC bahwa mereka mencemaskan keamanan orang yang mereka cintai. JR juga merisaukannya, "karena kita tahu bahwa orang-orang Kristen yang dipenjara di Eritrea diperlakukan secara tidak baik, mereka menghadapi penyiksaan. Bahkan, pada beberapa kejadian orang Kristen disiksa sampai mati."

Eritrea Tahun 2009

Menurut Open Doors AS, tentara keamanan Eritrea menyerang rumah Pendeta H, pendiri Full Gospel Church di Asmara. Sebanyak 3 orang ditahan dalam serangan itu. Pendeta H tidak ditahan karena kesehatannya yang melemah akibat bisul. Meskipun demikian, dia menjadi tahanan rumah dengan penjaga yang ditempatkan di luar rumahnya. Pada hari Jumat, lebih dari 7 jemaatnya ditangkap.

Mereka yang ditangkap saat serangan hari Rabu, 15 Oktober, itu adalah 2 orang laki-laki dan 1 orang wanita. Pada hari Jumatnya, seorang wanita ditahan bersama dengan enam pria lainnya yang sampai saat ini namanya belum diketahui. Open Doors sejauh ini belum dapat mengetahui di mana orang-orang Kristen ini disembunyikan.

Eritrea Tahun 2008

Umat Kristen terkoyak hatinya atas kematian seorang wanita muda di Eritrea yang diduga disiksa sampai mati di sebuah fasilitas militer karena menolak menyangkal imannya pada Yesus Kristus. Laporan ini disampaikan oleh departemen pengamat penganiayaan milik Open Doors.

Eritrea Tahun 2007

Laporan demi laporan menunjukkan menurunnya kebebasan beragama di Eritrea. Edisi terakhir Voice of the Martyrs Canada mengatakan bahwa seorang penginjil ditangkap di rumahnya di ibu kota Eritrea, kemudian dipenjarakan. Menurut Glen, pemerintah Eritrea mengatakan cerita yang berbeda. "Jika Anda bertanya kepada pemerintah Eritrea apakah ada orang Kristen yang dipenjara karena iman mereka, mereka akan menjawab, `Tidak, tidak ada orang Kristen yang dipenjara. Yang dipenjara hanyalah para kriminal.` Mereka menganggap aktivitas Kristen sebagai tindakan kriminal." Departemen Luar Negeri Amerika mendukung pernyataan World Watch List tahun 2007 -- daftar negara yang paling melarang kebebasan beragama -- yang mengatakan bahwa situasi di Eritrea semakin buruk. Eritrea naik satu peringkat dalam daftar tersebut. Glen mengatakan bahwa terbatasnya kebebasan beragama itu akan berdampak pada penginjilan. "Hal itu pasti akan terjadi karena sebenarnya, kemampuan untuk membagikan iman adalah sesuatu yang sangat alami dalam kekristenan. Jika ada larangan yang membatasi kemampuan tersebut, orang lain tidak akan dapat berkata bahwa Anda memiliki kebebasan beragama yang sejati," ujarnya lagi.

Eritrea Tahun 2005

Perhatian dan kepedulian Internasional adalah kebutuhan mendesak bagi orang-orang Kristen yang berada di penjara, Eritrea. Eritrea-AS (MNN) -- Sementara itu, sekitar 900 orang Kristen telah dihukum penjara di Eritrea, Afrika. Apakah kesalahan mereka? Mempraktikkan iman mereka dalam Yesus Kristus. Sebagai respon atas hal itu, "Open Doors" mengundang orang-orang Kristen untuk mendukung orang-orang percaya di Eritrea.

Subscribe to Eritrea