You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Strategi Pelayanan untuk Pemuda

Gereja yang tertarik untuk memulai pelayanan pemuda sebaiknya perlu mengikuti beberapa langkah sederhana berikut ini. Tiap-tiap langkah adalah penting dan perlu ditanggapi dengan bijaksana.

Ditugaskan di Babel

Daniel adalah orang yang diperkenan oleh Tuhan (Daniel 9:23; 10:11, 19); kepadanya Tuhan menyingkapkan banyak dari rencana-Nya atas umat-Nya. Meskipun demikian, Alkitab tidak mencatat adanya panggilan Tuhan kepada Daniel yang sebanding dengan panggilan Tuhan kepada Paulus, sang rasul. Tidak ada cahaya silau yang membuat Daniel terjatuh ke tanah. Tidak ada suara menggelegar dari langit yang mengatakan bahwa ia harus pergi ke Babel. Daniel dan teman-temannya pindah ke Babel bukan karena mereka melihat adanya suatu kebutuhan rohani di tanah asing itu. Tidak- - Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya adalah "korban" dari keadaan.

Menempatkan Perspektif Pelayanan

Pelayanan: Bagaimana Anda mendefinisikannya? Tiap orang mengartikan kata itu berbeda-beda, dan begitu banyak definisi karena begitu banyak pula bidang pelayanan. Jika Anda menjadi Kristen pada usia muda dan selanjutnya mulai menghadiri kebaktian di sebuah gereja kecil di desa, maka konsep Anda tentang pelayanan akan dibentuk oleh pengalaman itu. Tapi jika mungkin Anda menjadi Kristen ketika telah dewasa atas usaha dari sebuah organisasi pelayanan penginjilan yang tidak terikat satu denominasi gereja. Pengalaman pertama Anda tentang pelayanan mungkin terjadi di dalam konteks sebuah kegiatan pengajaran Alkitab di rumah yang diajar oleh seorang pemimpin yang tidak mewakili sebuah gereja. Dua contoh di atas menggambarkan beberapa dari banyak perbedaan yang ada pada pelayanan. Namun bukan berarti pelayanan yang satu benar dan yang lain tidak. Perbedaan itu secara sederhana telah menunjukkan banyaknya unsur-unsur yang berbeda yang ada pada sebuah pengalaman seorang terhadap pelayanan yang begitu luas itu.

Penerjemahan

Shin-Hee Yim, seorang penerjemah mandiri yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang penerbitan, akan membagikan sekelumit pengalaman pribadinya sehubungan dengan tugas seorang penerjemah.

Dipanggil untuk Menjadi Berkat

Salah satu kegagalan yang paling menyedihkan dari umat Kristen adalah kegagalan untuk dapat menjadi berkat bagi dunia. Sejak umat Allah memperoleh identitasnya sebagai bangsa yang kudus, memiliki hukum dan tanah perjanjian, maka masa peperangan dan permusuhan dengan bangsa-bangsa lain sebenarnya sudah berakhir. Janji Allah kepada Abraham akan digenapi (Kejadian 12:2-3). Umat Allah akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain di seluruh muka bumi, karena memang untuk maksud itulah pemilihan dan keselamatan dianugerahkan kepada mereka (Yesaya 2:1-5). Yosua 24 menyaksikan bahwa umat Israel ditempatkan oleh Allah di tengah bangsa-bangsa lain dengan risiko sangat tinggi karena ilah-ilah mereka begitu menarik untuk disembah, sementara sikap bangsa-bangsa lain itu juga cenderung mempersulit dan menganiaya umat Allah (Lukas 10:3; Yohanes 17:14-19). Meskipun demikian, mereka terpanggil bukan untuk berperang, melainkan untuk menjadi berkat. Memang, peperangan yang tak terhindarkan masih mungkin terjadi, tetapi Allah tidak pernah memanggil mereka untuk membinasakan bangsa-bangsa lain, bahkan kerjasama dalam membangun kesejahteraan dan kebenaran harus diciptakan (1Raja-raja 5:1-12; Yeremia 29:7). Mereka harus mengasihi, bahkan mendoakan mereka yang memusuhi (Matius 5:44), karena panggilan untuk "menjadi berkat" adalah salah satu bukti dari iman yang sejati (Matius 5:46).

Berdiri Teguh dan Berjuang!

Beberapa lukisan mengenai Yesus menggambarkan seorang laki-laki berambut tipis seperti benang, tubuhnya tampak ringkih dan matanya memancarkan kesedihan. Gambaran Yesus seperti ini bukanlah gambaran yang membuat kita ingin menyembah dan menghormati. Dia lebih tampak seperti orang yang membutuhkan, bukannya seseorang yang kita butuhkan!

Sayap-Sayap Burung Besi Pembawa Kabar Baik

Keindahan Bumi Cendrawasih memang menakjubkan. Hamparan luas bukit, pegunungan, dan lembah yang curam memberikan panorama nan eksotis. Namun kondisi alam seperti ini juga manjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang melayani berbagai kebutuhan penduduknya.

Menjembatani Kesenjangan Antara Seniman dan Gereja

Para pendeta selalu mencari jalan untuk membuat kehidupan gereja menjadi menyenangkan, praktis, dan berharga. Membuka gereja untuk para seniman dan memasukkan kesenian -- drama, musik, pembacaan puisi, kaca berwarna atau spanduk -- ke dalam kebaktian gereja akan membuat orang-orang percaya terbuka bagi cara-cara baru untuk beribadah dan cara-cara baru untuk melihat, dan akhirnya dapat memasukkan hidup baru ke dalam gereja. Hal itu juga dapat menjadi langkah besar untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara seniman dan gereja.

Pentingnya Musik

Musik yang benar itu luar biasa penting karena mempengaruhi hadirat Tuhan dan gerakan Roh Kudus. Pujian dan penyembahan yang diurapi mendatangkan suatu pewahyuan tentang Allah yang dapat mengubah kita untuk menjadi seperti Dia. Pujian dan penyembahan yang diilhami oleh Roh dapat melepaskan karunia-karunia rohani dan mendatangkan kelepasan, kesembuhan, dan nubuat untuk memberikan petunjuk. Musik yang benar adalah sebuah kunci agar terjadi kebangunan rohani dan pertumbuhan gereja. Allah menciptakan musik, itu adalah sebagian dari diri-Nya. Surga sendiri dipenuhi dengan musik. Musik yang benar dan penyembahan yang murni menyiapkan kita untuk masuk ke surga dan kekekalan. Penyembahan yang murni juga menjaga kita agar tetap berada di dalam jalur yang benar dan memampukan kita untuk menembus sasaran dalam kehidupan kita.

Aspek-Aspek Pujian (Mazmur 33:1-22)

Musik merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di setiap tempat kita pasti mendengarkan musik. Oleh karena itu, jika hidup manusia harus dipisahkan dari musik, maka hidup ini akan terasa hambar seperti sayur tanpa garam. Musik memang merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dibicarakan. Banyak hal berkaitan dengan musik dapat digali menjadi topik menarik untuk diperbincangkan.

Secara khusus mengenai musik gereja, musik memegang peranan penting baik pada saat digunakan secara pribadi maupun kelompok. Secara horisontal musik dapat digunakan untuk menguatkan iman, sedangkan secara vertikal musik dapat digunakan sebagai sarana pujian dan penyembahan kepada Tuhan.

Bagi orang percaya, kata "haleluya" merupakan kata yang sudah tidak asing lagi sebagai ungkapan untuk memuji Tuhan. Kata haleluya berasal dari kata "Halal" dan "YHWH". Kata "Halal" artinya membanggakan, menghargai, memuji. Sedangkan "YHWH" berarti Tuhan. Sehingga haleluya dapat diartikan sebagai pujian kepada Tuhan atau Puji Tuhan. Menggali lebih dalam mengenai memuji Tuhan, Mazmur 33 menguraikan aspek-aspek dalam memuji Tuhan.