You are hereArtikel Misi / Amanat Agung

Amanat Agung


Bagian Alkitab yang terkenal paling berhubungan dengan tugas misi adalah Amanat Agung, yang merupakan kerinduan dan isi hati Allah terhadap dunia ini. Dalam Perjanjian Baru diuraikan tentang kepribadian Allah yang ingin berkomunikasi dengan manusia. Melalui Roh Kudus, Allah menggerakkan murid-murid untuk mengomunikasikan Injil. Pada umumnya, orang Kristen hanya mengenal satu atau dua nas Alkitab yang memuat Amanat Agung, tetapi Alkitab sendiri sebenarnya menceritakan empat bentuk ucapan Amanat Agung.

  1. Allah memunyai otoritas dalam misi sampai akhir zaman (Matius 28:18-20).

  2. Metode dan akibat misi sedunia (Markus 16:15-18).

  3. Kristus adalah dasar misi (Lukas 24:46-49; Kisah Para Rasul 1:7-8).

  4. Misi bersifat rohani (Yohanes 20:11-23).

Amanat Agung berfokus kepada dua hal: pemberitaan Injil dan pemuridan.

Misi sedunia adalah kehendak Allah, oleh karena itu setiap orang Kristen harus terlibat dan mengambil bagian dalam pekerjaan yang mulia ini. Roh Kudus yang akan memampukan gereja-Nya untuk menaati Amanat Agung.

Amanat Agung Menurut Matius

Menurut Matius, Amanat Agung dimulai pada saat Allah mengutus murid-murid untuk memberitakan Injil. Dialah Tuhan atas tuaian, Ia dapat membuka dan menutup pintu bagi pekerjaan misi. Oleh karena itu, murid-murid tidak perlu takut pada kesulitan yang akan dihadapi, sebab mereka memunyai Allah yang Mahakuasa.

Tugas pengikut-pengikut Tuhan Yesus:

  1. menjadikan semua bangsa murid-Nya,

  2. membaptiskan mereka, dan
  3. mengajar mereka.

Tujuan Amanat Agung dan penginjilan adalah pemuridan supaya manusia menjadi serupa dengan Allah (2 Korintus 3:18) sehingga kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (1 Yohanes 3:2). Menjadi murid Kristus berarti mengidentifikasikan diri sendiri secara total dengan Kristus dan memikul salib-Nya.

Amanat Agung Menurut Markus

  1. Ditujukan kepada seluruh makhluk oleh karena Allah adalah Pencipta, Kristus meminta jemaat-Nya membawa keselamatan kepada seluruh makhluk di dunia tanpa terkecuali.

  2. Pemberitaan Injil dibuktikan dengan tanda-tanda.

Amanat Agung Menurut Lukas

Karena murid-murid-Nya sangat kecewa karena rencana untuk mendirikan kerajaan secara politis tidak terlaksana, maka Yesus menghibur mereka dengan sambutan: "damai sejahtera bagi kamu". Sesudah itu Tuhan menjelaskan rencana misi kepada mereka:

  1. Misi berdasarkan kitab-kitab suci: Taurat Musa, nabi-nabi, dan Mazmur (Lukas 24:44).

  2. Inti Injil: kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus (Lukas 24:22).

  3. Tujuan: pertobatan dan pengampunan.

  4. Pemberitaan Injil bagi segala bangsa (Lukas 24:47).

  5. Alat yang dipakai bagi misi sedunia adalah murid-murid-Nya.

  6. Kuasa dan kekuatan untuk melaksanakan Amanat Agung berasal dari Roh Kudus yang sudah dijanjikan Allah Bapa (Lukas 24:49).

Amanat Agung Menurut Yohanes

Injil Yohanes mengingatkan kita bahwa murid-murid diutus sama seperti Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus (Yohanes 20:21-23). Murid-murid harus mengidentifikasikan diri dengan Kristus, karena mereka telah diperlengkapi oleh Roh Kudus, "terimalah Roh Kudus" (Yohanes 21:22). Sering kali, hal ini menjadi perdebatan: Kapan mereka diperlengkapi dengan Roh Kudus? Sebelum Pentakosta (Yohanes 21) atau pada hari Pentakosta ketika Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus? Dia memberikan Roh Kudus kepada mereka secara terbatas sesuai dengan cara Perjanjian Lama, supaya mereka bisa bertahan dalam pergumulan di Yerusalem sampai hari Pentakosta, tetapi pada hari Pentakosta mereka dipenuhi dengan Roh Kudus untuk melaksanakan misi Amanat Agung Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 2).

Amanat Agung adalah pokok dalam kekristenan yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan semua kitab Injil yang menceritakan pokok ini. Fokus Amanat Agung terletak dalam penginjilan dan pemuridan, sasarannya supaya seluruh dunia dapat mengecap keselamatan yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buletin : Terang Lintas Budaya, Edisi 37, Tahun 2000
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 2000
Halaman : 2

e-JEMMi 03/2009