You are here10. Petunjuk-Petunjuk Untuk Kebangunan Rohani

10. Petunjuk-Petunjuk Untuk Kebangunan Rohani


Prinsip dan cara pelaksanaan kampanye-kampanye kebangunan rohani akan diuraikan dalam jilid lain dari serie buku ini. Dalam pelajaran ini kami hanya memberikan beberapa patokan kepada saudara sebagai seorang pembimbing.

A. KESUKSESAN BERKISAR PADA RUANG BIMBINGAN

Percayakah saudara, bahwa saudara pembimbing mempunyai tugas yang sama pentingnya dengan pengkhotbah? Pada umumnya ruang bimbingan ialah kunci kesuksesan dari suatu kebangunan rohani. Asal seri kebaktian tersebut direncanakan dengan serius dan disertai dengan banyak doa, hasilnya tidak akan tergantung dari sang pengkhotbah. Hal itu dapat terjadi karena Tuhan tidak bermaksud menghormati seorang manusia saja, melainkan untuk menghormati FirmanNya sendiri.

Ruang bimbingan itu penting, karena di sanalah Alkitab menjadi dasar iman. Tampilnya orang-orang pada waktu ajakan hanyalah menyatakan bahwa ada kebutuhan-kebutuhan rohani yang belum diketahui jawabannya. Meskipun Injil sudah jelas sekali dalam khotbah yang didengarnya itu, belum tentu mereka telah mengetahui Injil itu. Pada umumnya mulai dari saat Roh Kudus menempelak kesadarannya, mereka tidak lagi terlalu ingat akan isi khotbahnya itu, melainkan mereka hanya menunggu kesempatan untuk dilayani secara pribadi, dan saudaralah yang harus memberi terang Firman itu kepadanya.

Tugas pembimbing

Tugas saudara sebagai pembimbing rohani itu terlalu penting untuk dirugikan dengan kesibukan-kesibukan lain. Kalau saudara ingin melayani dalam suatu kampanye, janganlah saudara aktip pula dalam paduan suara ataupun dalam suatu tugas administrasi. Pekerjaan bimbingan pribadi ini menuntut tenaga saudara sebaik-baiknya. Tinjaulah daftar yang berikut ini untuk melihat betapa beratnya tugas itu.

1. Persiapan (selama 3 bulan sebelum kampanye).

  1. Tinjau kembali dasar pelayanan pribadi.
  2. Periksalah bahan pelanjutan yang akan dipakai.
  3. Mengikuti setiap latihan persiapan, dan banyaklah berdoa.

2. Pelayanan (Membutuhkan antara 4 bulan dan 1 tahun).

  1. Melayani di ruang bimbingan selama kampanye berjalan.
  2. Mengunjungi para petobat selama beberapa bulan.
  3. Kalau belum ada kelompok-kelompok di mana para petobat dapat mempelajari Alkitab, saudara sendirilah yang harus membentuk dan mengasuh kelompok-kelompok tersebut.

Dalam suatu kebangunan rohani, para petugas lain dapat bernafas lega pada kebaktian terakhir. Tetapi para pembimbing harus berjalan terus sampai setiap petobat telah menggabungkan diri dengan sebuah persekutuan Kristen.

B. PELAYANAN DALAM RUANG BIMBINGAN

Sebelum kebaktian dimulai, semua petugas di ruang bimbingan harus berkumpul untuk menyediakan bahan-bahan dan tempat, juga untuk berdoa. Sebagian boleh ditugaskan mengikuti acara dalam ruang kebaktian. Semua orang yang tampil ke depan akan dibagikan kepada para pembimbingnya; laki-laki dengan laki-laki dan wanita dengan wanita. Setelah pelayanan selesai maka setiap pembimbing akan memperkenalkan petobat yang dilayaninya kepada seorang peneguh. Setelah ia selesai berbicara dengan peneguh itu, dan setelah ditentukan waktu dan tempat untuk bertemu kembali, ia harus diantar keluar dari ruang bimbingan. Perlu bagi saudara pembimbing untuk menghemat waktu, karena seringkali orang yang dilayani itu ditunggu oleh familinya.

Sebagai patokan, kalau seseorang memasuki ruang bimbingan dengan serius, maka saudara seharusnya dapat menyelesaikan pelayanan dalam waktu 10 atau 15 menit. Kalau dapat, pakailah Alkitab yang mempunyai huruf yang agak besar, karena biasanya ruang bimbingan tidak terlalu terang. Janganlah corat-coret Alkitab saudara, karena banyak juga orang yang akan merasa bahwa hal itu merupakan suatu penghinaan kepada Firman Allah. Kalau saudara tidak mempunyai huruf yang agak besar, saudara juga boleh menulis beberapa ayat Alkitab di atas blanko-blanko, supaya lebih gampang untuk melayani mereka yang matanya sudah lemah.

Orang-orang yang sakit dan yang ingin didoakan dan orang-orang yang dirasuk setan harus diasingkan ke dalam ruangan yang lain, biasanya di dalam kamar doa. Di dalam ruangan itu beberapa pembimbing yang berpengalaman akan memberi pelayanan seperlunya.

Beberapa pembimbing yang berpengalaman diberi tugas sebagai "peneguh," fungsi mereka adalah sebagai berikut:

  1. Mereka akan memberi pertolongan sebagaimana yang dibutuhkan oleh para pembimbing.
  2. Setelah seseorang dilayani maka mereka akan mendengar kesaksiannya dan memutuskan apakah bimbingan itu telah selesai atau belum. Kalau ternyata ia masih keliru, tugas pelayanan harus diserahkan kembali kepada seorang pembimbing dengan petunjuk-petunjuk tertentu.
  3. Waktu petobat-petobat mau pulang, harus dicek kembali agar waktu dan tempat pelanjutan sudah ditetapkan.

C. PERBEDAAN DARI PENGINJILAN PRIBADI

Tugas bimbingan dalam suatu kampanye lebih ringan dari pada tugas penginjilan pribadi. Dalam penginjilan pribadi saudara harus memberikan waktu untuk mendekati orang itu. Dalam suatu kampanye, orang-orang yang masuk ruang bimbingan telah terbuka, telah ingin tahu dan ingin untuk memutuskan perkara rohaninya. Demikian tugas saudara menjadi lebih sederhana.

Meskipun demikian, janganlah melalaikan taraf diagnosa. Saudara harus menentukan dengan tepat kebutuhan rohani yang sebenarnya bagi orang itu. Kemudian baru ia dilayani dalam penerimaan Kristus atau untuk persoalan yang lain. Cara pelayanan ini adalah sama seperti diagnosa dan pelayanan penginjilan pribadi.

Setiap kampanye mempunyai sistem pelanjutan sendiri. Saudara harus merelakan diri untuk mengikuti bahan pelanjutan yang telah ditetapkan panitia penyelenggara. Bahan itu harus diselidiki sedalam-dalamnya supaya saudara dapat memakainya dengan baik. Saudara yang harus menyesuaikan diri dengan sistem administrasi yang ditentukan. Tujuan administrasi itu adalah untuk menghindari kelalaian-kelalaian dalam pelayanan.

RESAPKANLAH PELAJARAN No. 10

Menghadiri beberapa kebaktian kebangunan rohani di kota anda sendiri. Nilailah pelaksanaan pelayanan itu.

  1. Apakah pengajakannya diberikan dengan tegas dan tepat?
  2. Apakah khotbah-khotbahnya sungguh berlandaskan bagian-bagian Alkitab yang tepat? Ataukah khotbah-khotbah itu hanyalah beberapa lukisan sebagai dorongan emosi belaka?
  3. Apakah pelayanan pribadi diberikan? Kalau demikian bicaralah dengan seorang yang melayani. Sudahkah ia mengikuti persiapan khusus bagi tugas ini? Bahan apakah dari Alkitab yang dipakainya?
  4. Selidikilah kalau-kalau para petobat dilayani dalam suatu rencana "follow-up" tertentu.