MARTIN LUTHER KING, JR.
"Saya mempunyai impian ...."
Inilah seorang yang memiliki impian, dan ia telah menghabiskan
seluruh hidupnya untuk mengejar impiannya dan menyerahkan nyawanya
bagi impiannya tersebut.
Namanya ialah Martin Luther King, Jr., dan impiannya adalah bahwa
"Keempat anak saya yang masih kecil pada satu hari akan hidup
di dalam suatu bangsa, di mana mereka tidak akan dinilai dari
warna kulit mereka tetapi dari kandungan karakternya ...."
Kata-kata tersebut mengguncang Amerika. Martin Luther King Jr.
dikenal sebagai Pembela Hak dan Martabat Manusia (HAM) tanpa
kekerasan.
Martin Luther King, Jr., pendeta muda ini, dilahirkan pada tanggal
15 Januari 1929 dalam keluarga pendeta Baptis. Dia dididik di
Morehouse College dan Crozer Theological Seminary. Dia meraih gelar
Ph.D. dari Boston University. Pada tahun 1954 ia menjadi pendeta
Gereja Baptis Dexter Avenue di Montgomery, Alabama.
Satu tahun kemudian, seorang wanita berkulit hitam, Ny. Rosa Parks,
mengambil sebuah langkah yang mengubah hidup King. Meskipun orang-orang kulit hitam diharuskan menumpang hanya di bagian belakang bus
umum, ia duduk di depan -- semua tempat duduk di belakang telah
terisi, dan ia mengambil tempat duduk pertama di bagian depan. Ia
ditangkap karena melanggar undang-undang pemisahan (segretation
law).
Martin Luther King Jr. mendukungnya dengan memimpin boikot pada
sistem bus Montgomery. Sebenarnya orang-orang hitam lah penumpang
terbanyak sistem bus tersebut, dan mereka diperlakukan dengan tidak
adil. Maka orang-orang kulit hitam pun menolak naik bus selama
diskriminasi masih berlanjut. Mereka merasa "lebih terhormat
berjalan kaki daripada menumpang bus dengan kehinaan".
Terpengaruh dengan cara-cara tanpa kekerasannya Gandhi, King dan
yang lain memprotes. "Kami akan mengimbangi kapasitas Anda yang
menyebabkan kesengsaraan ... Perbuatlah kepada kami apa yang Anda
inginkan dan kami akan terus-menerus mengasihi Anda," kata King
merespons penyerang-penyerangnya. Mengikuti jejak Yesus, ia
menyerukan,
"Yesus menegaskan dari kayu salib sebuah hukum yang lebih tinggi.
Ia tahu bahwa filsafat kuno -- mata ganti mata -- akan membuat
semua orang buta. Ia tidak berupaya mengatasi kejahatan dengan
kejahatan. Ia mengatasi kejahatan dengan kebaikan. Meskipun
disalibkan karena kebencian, Ia menanggapinya dengan kasih yang
agresif."
Dengan diorganisasikannya Southern Christian Leadership Conference
(Konferensi Kepemimpinan Kristen Selatan) yang diketuainya, King
berkampanye di kota-kota bagian selatan: Jackson, Selma, Meridian,
dan Birmingham. Namun, pengaruhnya meluas lebih jauh ketika ia
memimpin serangan-serangan terhadap ketidakadilan sosial di kota-kota bagian utara.
Sekelompok pendeta Protestan kulit hitam terdekat, termasuk Jesse
Jackson, mendukung King, dan orang-orang kulit putih, Katolik serta
Yahudi tidak lama kemudian bergabung dalam barisannya. Metode-metode
tanpa kekerasan menghadapi serangan selang, pentungan, anjing dan
pemukul. Meskipun banyak orang Kristen mendukungnya, beberapa lawan
King yang paling vokal pun menyebut nama Kristus. Pada musim semi
1963, King ditangkap karena memimpin gerakan protes di Birmingham,
Alabama. Para rohaniawan di Atlanta mengkritiknya karena
meninggalkan gerejanya di Montgomery. "Apa haknya terlibat di tempat
lain, di mana dia bukan warganya?" tanya mereka.
Dalam "Surat dari Penjara Birmingham", King memberikan tanggapan
bahwa "ketidakadilan di mana pun mengancam keadilan". Bagi mereka
yang ada di luar "panah pemisah yang menyengat" dan yang
menasihatinya untuk menunggu, ia menjawab: ".... Bila Anda disiksa
pada siang hari dan dihantui pada malam hari karena Anda seorang
Negro, senantiasa hidup dalam kecemasan, tanpa sepenuhnya mengetahui
apa yang harus diharapkan berikutnya; dan jika digerogoti ketakutan
di dalam hati dan amarah di luar; jika Anda senantiasa bergumul
dengan perasaan yang terus memburuk bahwa Anda 'bukan apa-apa' --
barulah anda akan mengerti mengapa kami tidak sabar menunggu."
Gerakan protes atas Washington pada tahun 1963 merupakan salah satu
peristiwa paling penting dalam sejarah perjuangan hak sipil karena
pengaruhnya telah berjasa bagi lahirnya Undang-undang Hak Sipil pada
tahun 1964 dan Undang-undang Hak Pilih pada tahun 1965. Pada gerakan
protes tersebut, Martin Luther King Jr. menampilkan impiannya:
"Saya mempunyai impian bahwa keempat anak saya yang masih kecil
pada satu hari akan hidup di dalam suatu bangsa, di mana mereka
tidak akan dinilai dari warna kulit mereka tetapi dari kandungan
karakternya ... Dengan iman ini kami dapat mengubah suara-suara
tidak harmonis di negeri kita menjadi simponi persaudaraan yang
indah. Dengan keyakinan ini kita dapat bekerja sama, berdoa
bersama dengan kesadaran bahwa kita akan bebas pada suatu hari
kelak."
Pada tahun 1964, King menerima hadiah Nobel Perdamaian, suatu
penghargaan yang mewujudkan sebagian impian itu.
King pergi ke Memphis, Tennessee, untuk mendukung pemogokan para
pekerja pengangkut sampah pada tahun 1968. Pada tanggal 4 April,
ketika ia sedang berdiri di lorong lantai dua di motelnya di
Mulberry Street, bercakap-cakap dengan rekan-rekannya, ia ditembak
seorang pembunuh. Peluru itu merenggut nyawanya, tetapi tidak
mengakhiri impiannya yang sedang berlanjut.
Sebagai tanggapan atas keberanian dan kesaksian yang merupakan tekad
rohaniawan ini, hari Senin ketiga bulan Januari ditetapkan sebagai
Hari Martin Luther King. Dialah satu-satunya rohaniawan Amerika yang
namanya dicantumkan pada kalender sebagai penghormatan.
Diedit dari sumber:
Judul Buku | : | 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen |
Judul Artikel | : | Martin Luther King, Jr., Memimpin Pawai ke Washington |
Penulis | : | A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen |
Penerbit | : | PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1991 |
Halaman | : | 166 - 168 |
e-JEMMi 21/2003