LUIS PALAU
Luis Palau termasuk salah satu penginjil efektif di dunia saat ini.
Pria berkebangsaan Argentina ini diperkirakan telah menginjili tiga
juta orang lebih di 40 negara. Palau juga dianggap sebagai "Billy
Graham of Latin America" -- karena sama seperti Billy Graham, Palau
melakukan pelayanannya melalui radio dan televisi. Pengaruhnya di
Amerika Latin sungguh luar biasa. Tujuannya adalah ketiga Republik
di Amerika Latin bisa mendengar berita Injil semasa hidupnya.
Luis Palau dilahirkan di Argentina pada tahun 1934. Dia dibesarkan
dalam keluarga Kristen. Sejak kecil, ibunya selalu membacakan
cerita-cerita misionari dan hal itu telah menarik perhatian Palau
tentang pentingnya penginjilan dunia. Namun saat menginjak dunia
remaja, Palau jarang ke gereja dan menyukai "kehidupan duniawi".
Pada saat diadakan Carnival Week di tahun 1951, Palau mengadakan
"pembersihan hidup" dan mendedikasikan hidupnya untuk melayani
Allah. Sejak saat itu, dia berhenti merokok, meninggalkan
keanggotaannya dalam University Club, tidak berlangganan lagi
majalah sepakbola, dsb. Palau memulai hidupnya untuk mempelajari
Alkitab dan berdoa selama berjam-jam. Dia mengikuti "gospel
preaching night" setiap Kamis malam di gereja Brethren. Pemimpin
persekutuan ini memberikan tugas dan melatih setiap anggota
kelompoknya untuk menyampaikan renungan setiap kali pertemuan. Lalu
pemimpin itu memberikan kritik dan masukan. Hal ini merupakan
latihan yang bagus bagi Palau.
Keterlibatan Luis Palau yang pertama kali dalam penginjilan pribadi
ketika dia diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah kelompok
persekutuan anak laki-laki berusia 12 tahun. Dia merasakan bagaimana
rasanya memenangkan jiwa ketika dua anak dalam kelompoknya menerima
Kristus. Hal ini memantapkan dia untuk semakin terlibat dalam
pelayanan penginjilan seumur hidupnya.
Namun karena kematian ayahnya, Palau harus memenuhi kebutuhan ibu
dan kelima saudara perempuannya. Dia menjadi pegawai bank yang
banyak menyita waktunya. Meskipun demikian, di tengah-tengah waktu
luang yang dimilikinya, Palau masih terlibat dalam pelayanan
penginjilan. Dia bersama dengan dua orang pemuda memulai program
radio harian dan membeli sebuah tenda sebagai tempat persekutuan.
Dalam persekutuan ini, Palau bertindak sebagai pengajar Alkitab dan
teman-temannya menjadi penginjil. Kunci utama dari pelayanan
penginjilan yang mereka lakukan adalah doa. Palau dan rekan
sekerjanya mengadakan kontak doa setiap hari pada pukul 05.00 pagi
dan pada setiap Jumat malam. Namun di tengah-tengah kehidupan
rohaninya itu, ada saat-saat dimana dia merasakan "kekosongan" dalam
hatinya. Di saat hendak menyerah, dia berusaha supaya keinginannya
sendiri tidak menghalangi pemberitaan tentang kasih Allah dan
keselamatan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Palau sangat dipengaruhi oleh pelayanan Billy Graham dan kehidupan
Wesley, Whitefield, Finney, Moody, dan Sunday. "Mimpi saya setelah
banyak mendalami Alkitab dan berdoa adalah supaya orang-orang
Amerika Latin bisa dijangkau dan mengenal Kristus."
Palau meninggalkan pekerjaannya di bank saat dia bertemu dengan
misionaris perwakilan dari Overseas Crusades (OC) yang memintanya
untuk melayani bersama OC. Tahun 1960, dia diundang Ray Stedman ke
Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan Alkitab di "Multnomah
School of the Bible" di Portland, Oregon. Di tempat ini dia juga
bertemu dengan istrinya, Pat Scofield. Setelah menyelesaikan
pelatihan di "Multnomah", Palau bersama dengan Pat pergi ke Detroit
untuk mengikuti pelatihan misionaris sebagai persiapan bagi
pelayanan mereka dengan OC di Kolombia. Mereka juga berkesempatan
untuk terlibat dalam pelayanan Billy Graham di Fresno, California,
dimana Palau menjadi interpreter dalam bahasa Spanyol bagi khotbah-khotbah Billy Graham. Kemudian mereka pergi ke Costa Rica dimana Pat
mengikuti sekolah bahasa. Tahun 1964 keduanya berangkat ke Kolombia
sebagai misionaris.
Meskipun menyadari bahwa dia "diharapkan untuk menjadi misionaris
reguler, melatih penduduk dalam pelayanan penginjilan dan perintisan
gereja", Palau melihat pelayanannya sebagai batu loncatan dan ajang
pelatihan bagi pelayanan penginjilan di masa depan. Pelayanannya
melibatkan gereja lokal, orang-orang awam yang dilatih untuk
melakukan penginjilan dan perintisan gereja dimana mereka diharapkan
bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan gereja. Untuk mendukung
penginjilan kaum awam, Palau bersama dengan para misionaris OC
mengadakan penginjilan di jalan-jalan -- pelayanan yang seringkali
ditentang oleh pegawai pemerintah dan penganut Katolik Roma. Tahun
1965, untuk pertama kalinya Palau mengadakan penginjilan sekota di
sebuah gereja Presbiterian. Setelah penginjilan tersebut, Palau
merintis pelayanan konseling melalui televisi bekerja sama dengan
HCJB di Quito, Ekuador.
Pelayanan televisi dan juga pelayanan penginjilan yang dilakukan
Palau di Kolombia semakin memperkuat keinginannya untuk menjadi
penginjil full-time yang menjangkau Amerika Latin. Tahun 1966, saat
Palau memikirkan untuk melepaskan diri dari pelayanan OC dan menjadi
penginjil independen, dia diminta oleh Dick Hillis, pendiri dan
direktur OC, untuk pergi ke wilayah Meksiko. Palau diminta untuk
melayani sebagai direktur lapangan dan mengembangkan tim penginjilan
bagi pelaksanaan KKR di masa depan. Sebelum pergi ke Meksiko, Palau
menggunakan kesempatan untuk mengadakan KKR besar pertamanya di
Bogota, Kolombia. Ada sekitar 20.000 orang menghadiri KKR tersebut
dan berratus-ratus pengunjung membuat keputusan untuk menjadi
pengikut Kristus.
Menjelang tahun 1968 Palau tiba di Meksiko. Bersama dengan dua
misionaris OC, Palau mengadakan 14 KKR di Meksiko. KKR terbesar
dihadiri oleh sekitar 30.000 orang dan sekitar 2.000 orang
memutuskan untuk menjadi murid Yesus. Dari Meksiko, Palau dan timnya
pergi ke El Salvador, Honduras, Paraguay, Peru, Venezuela, dan
negara-negara lain di Amerika Latin, untuk mengadakan KKR yang
menarik kehadiran 100.000 orang. Perintisan gereja tetap menjadi
tujuan utama. Sebagai hasilnya, gereja-gereja Injili pun berdiri
kemana pun mereka pergi.
Sepanjang tahun 1970, pelayanan KKR Luis Palau terus berkembang.
Palau meneruskan pelayanannya bersama OC dan pada tahun 1976 - 1978,
dia menjadi Presiden OC. Menjadi presiden bagi sebuah pelayanan misi
yang bermarkas di Amerika Utara bukanlah tugas yang mudah. Akhirnya
pada tahun 1978, Palau mengundurkan diri dari OC dan mendirikan
organisasinya sendiri: Luis Palau Evangelistic Team. Pelayanannya
ini membawanya ke berbagai tempat seperti di Glasgow, Scotland, dan
Madison, Wisconsin. Meskipun sebagian besar waktunya dihabiskan di
Amerika Latin, Palau tidak dapat lagi membatasi pelayanannya di satu
wilayah. Sekarang semua negara di dunia telah menjadi ladang misi
baginya.
Diterjemahkan dan diringkas dari salah satu artikel di:
Judul Buku | : | From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History of Christian Missions |
Penulis | : | Ruth A. Tucker |
Halaman | : | 449 - 452 |
e-JEMMi 17/2003