JANJI BARU
Ibu Endriksana heran sekali ketika 1Yohanes 1:8-10 dibacakan dalam
Bahasa Xxx.
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu
diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa,
maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di
dalam kita."
Segera ia bertanya kepada penerjemah yang sedang mengerjakan
terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Xxx, "Apakah itu benar? Apakah
Tuhan menjanjikan seperti itu?" Si penerjemah menjawab, "Tentu saja
benar! Ayat itu ada dalam Alkitab dan Alkitab tidak pernah salah.
Apakah Ibu belum pernah mendengar ayat itu?" "Belum, ini pertama
kalinya saya mendengar janji itu. Indah sekali!" jawab Ibu
Endriksana pelan.
Ibu Endriksana adalah satu dari 3000 penutur Bahasa Xxx di Papua.
Sebagaimana Ibu Endriksana, masyarakat yang berbahasa Xxx tidak
dapat menangkap dengan baik ketika Firman Tuhan disampaikan dalam
bahasa Indonesia.
Tanggal 29 Juni 2004, menjadi hari besar bagi masyarakat Xxx.
Setelah selama 18 tahun menunggu, hari itu mereka merayakan
penerbitan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Xxx. Ratusan orang
berkumpul di gedung gereja di salah satu kota di Papua yang menjadi
pusat perayaan untuk mendedikasikan Firman Tuhan yang tertulis dalam
Bahasa Xxx.
Tetapi peristiwa ini terlalu besar untuk dirayakan untuk satu hari
saja. Setelah ibadah resmi di gereja, masyarakat Xxx pun berkeliling
ke desa-desa lain yang juga berbahasa Xxx. Di setiap desa diadakan
perayaan besar-besaran, lengkap dengan berbagai kesenian
tradisional. Alhasil, total perayaan memakan waktu 10 hari penuh!
Firman Tuhan yang dibaca dan dimengerti dalam bahasa sendiri
mengubah hidup orang yang tidak memiliki pengharapan. Sukacita yang
sama yang dialami masyarakat Xxx juga dinantikan oleh 500-an suku di
Indonesia yang sedang menunggu hadirnya Firman Tuhan dalam bahasa
mereka.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buletin: Berita Kartidaya, Edisi I/2005
Judul Artikel: Janji Baru
Penerbit : Kartidaya
e-JEMMi 37/2005
|