Orang Abaza, Turki

Kebanyakan orang Abaza tinggal di negara-negara Rusia dan Georgia. Sejumlah besar komunitas mereka bisa ditemukan di negara Turki. Meski tersebar di seluruh negara tersebut, sebagian besar justru menetap di sepanjang pantai Laut Hitam di utara Turki.

Pada abad ke-15, daerah Gunung Kaukasus di Rusia dan Georgia dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman Turki. Pada saat itu, banyak orang Abaza berpindah agama dari Kristen menjadi Islam. Namun, secara bertahap Rusia mengambil alih daerah itu dan pada akhir 1800-an, mereka mendominasi orang-orang Abaza yang beragama Islam. Merasa terancam oleh agama Kristen Rusia, banyak orang Abaza menerima tawaran pengungsi dari Turki Muslim dan pindah ke sana. Sekarang, orang Abaza mulai berasimilasi dengan kebudayaan Turki, akibatnya mereka terancam kehilangan identitas mereka sebagai salah satu kelompok etnis Turki.

Seperti apakah kehidupan mereka?

Hanya ada sedikit informasi tentang kehidupan orang Abaza di Turki, namun pada kenyataannya, mereka sudah sangat berasimilasi dengan kebudayaan Turki. Maka timbullah asumsi bahwa mereka hidup seperti kebanyakan orang Turki di seluruh Turki meskipun mereka sudah berusaha untuk menjaga kebudayaan tradisional mereka melalui beberapa festival dan organisasi. Namun, orang Abaza memertahankan bahasa ibu mereka, yang merupakan salah satu bahasa paling rumit di dunia. Bahasa ini memunyai lima puluh konsonan dengan pengucapan yang bermacam-macam untuk setiap konsonannya. Dikarenakan sulitnya bahasa mereka sendiri, orang Abaza lebih cakap dalam memelajari bahasa lain.

Sebagian besar orang Abaza adalah petani dan penggembala. Tembakau adalah hasil panen utama, tapi mereka juga menanam teh, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Peternakan adalah aspek penting lain dalam ekonomi orang Abaza. Dikarenakan mata pencaharian mereka, sembilan dari sepuluh orang Abaza tinggal di pedesaan. Rumah mereka dibangun dari batu bata dan memunyai satu atau dua lantai. Kebanyakan rumah memunyai beranda dan balkon, tempat di mana seluruh keluarga menghabiskan waktu luang mereka dalam cuaca yang baik.

Kebanyakan wanita Abaza menikah saat berusia dua puluhan, sedangkan para pria menikah pada usia tiga puluhan atau bahkan empat puluhan. Pernikahan dengan saudara dilarang; seseorang tidak diperbolehkan menikahi orang yang memunyai nama belakang yang sama dengan kakeknya. Dahulu mereka dijodohkan, tapi sekarang pria dan wanita bebas memilih dengan siapa mereka akan menikah. Kadang-kadang, seorang wanita setuju untuk menikah, tapi orang tuanya tidak. Jika hal itu terjadi, pasangan pria dan teman-temannya akan menculik dan membawa sang wanita ke rumahnya, di mana upacara pernikahan diadakan. Keluarga mempelai wanita tidak menghadiri upacara pernikahan meski sang mempelai wanita tidak diculik. Si mempelai wanita harus tetap diam dan menyendiri saat keluarga mempelai pria berpesta pora.

Orang Abaza sangat menjunjung tinggi keramah-tamahan. Seorang tamu dihormati sama seperti mereka menghormati ayah atau kakek mereka. Tamu dipersilakan duduk di tempat terhormat. Kedatangan tamu diiringi dengan ritual pesta. Tuan rumah dan tamu saling memberi salam dengan minum anggur, saling menghormati, dan mengenali satu sama lain. Keramah-tamahan seperti itu adalah suatu kebanggaan bagi keluarga.

Apakah agama mereka?

Meskipun hampir semua orang Abaza di Rusia dan Georgia beragama Kristen, namun orang-orang Abaza di Turki beragama Islam. Islam adalah agama yang pengamalannya berdasar atas lima "tiang penopang" atau persyaratan dasar. Umat Islam harus percaya "bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah nabi-Nya." Mereka harus sembahyang lima kali sehari, menghadap Mekah, kota suci agama Islam. Mereka juga diharuskan untuk memberi sedekah kepada yang miskin, berpuasa selama bulan Ramadan, dan setidaknya naik haji ke Mekkah sekali dalam hidup mereka.

Apa yang mereka butuhkan?

Orang Abaza Turki benar-benar harus mendengar tentang Yesus sebagai Juru Selamat. Secara resmi, Turki adalah negara sekuler dengan kebebasan beragama yang terbatas. Oleh karena itu, orang Kristen tidak bisa bebas membagikan kepercayaan mereka. Doa syafaat yang sungguh-sungguh perlu dinaikkan untuk membebaskan orang Abaza dari belenggu setan.

Pokok-Pokok Doa

  1. Mohon kepada Tuhan untuk memanggil orang-orang Kristen Abaza dari Rusia dan Georgia untuk memerkenalkan Kristus kepada saudara-saudara mereka di Turki.
  2. Mohon kepada Tuhan untuk melunakkan hati pemerintah Turki yang mengekang pemberitaan Injil.
  3. Berdoa agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang Abaza melalui mimpi-mimpi dan visi-visi.
  4. Mohon agar Tuhan menyelamatkan para pemimpin kunci yang ada di antara orang Abaza yang akan memberitakan Injil dengan luar biasa.
  5. Berdoa agar buku-buku dan media Kristen lainnya akan tersedia bagi orang-orang Abaza.
  6. Kalahkan kekuatan-kekuatan spiritual yang mengikat orang Abaza.
  7. Mohon agar Tuhan memberikan perantara yang bisa menjadi jembatan untuk menjangkau orang Abaza.
  8. Berdoa agar gereja lokal yang kuat terbentuk di antara orang-orang Abaza. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama Situs : Joshua Project
Judul Artikel : Abaza of Turkey
Penulis : tidak dicantumkan
Alamat URL : https://joshuaproject.net/people_groups/10125/TU
Sumber : e-JEMMi 44/2007