You are hereDoa Bagi Misi Dunia / Doa Bagi Misi Dunia
Doa Bagi Misi Dunia
Timur Tengah Tahun 2011
MESIR
Para pemimpin gereja mengecam kekerasan yang menelan korban jiwa sejumlah orang Kristen di sebuah gereja di Mesir. Peristiwa ini merupakan suatu rangkaian dari penyerangan terakhir terhadap orang-orang Kristen di Timur Tengah dan Afrika. Dalam penyerangan tersebut telah terbunuh 21 orang di Mesir dan setidaknya telah menewaskan dua orang dan melukai 13 orang lainnya di Bagdad, Irak. Penyerangan brutal tersebut telah menimbulkan ketakutan, ketegangan dan kegusaran di kalangan umat Kristen di sana, khususnya orang-orang Kristen di Mesir yang akan merayakan Natal pada bulan Januari ini sesuai dengan kalender mereka.
SAT-7, sebuah media pelayanan televisi satelit Kristen untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara telah menyebarluaskan berita terkini tentang peristiwa tersebut, berdoa bagi para korban, dan menyerukan perdamaian melalui dialog di televisi demi terwujudnya toleransi dan saling menghormati di antara umat Kristiani dan pemeluk agama lain.
Sumber: http://mnnonline.org/article/15175
pokok-pokok Doa:
- Doakan terciptanya suasana kondusif dan toleran di antar kaum beragama di Mesir, pasca terjadinya penyerangan terhadap orang Kristen.
- Doakan agar perayaan Natal di Mesir pada bulan Januari ini berlangsung aman, sehingga umat Kristiani dapat merayakan Natal dengan penuh sukacita.
- Doakan pula pelayanan SAT-7, agar menjadi alat pelayanan efektif demi terwujudnya perdamaian dan toleransi di Timur Tengah dan Afrika Utara.
N pernah berada di dalam penjara selama beberapa bulan karena ia adalah seorang percaya. Pada suatu kesempatan, ia berkata kepada pegawai penjara bahwa ia tidak akan memberi mereka informasi apa pun mengenai orang-orang yang dikenalnya ataupun mengenai suaminya, tetapi hanya tentang dirinya sendiri. Karena itulah, ia ditempatkan di sebuah sel isolasi selama empat hari. "Di sana benar-benar dingin dan tidak terdapat jamban maupun fasilitas mencuci. Pada suatu saat, aku merasa sangat kedinginan dan merasa pengalaman itu begitu berat. Tiba-tiba aku merasakan suatu hembusan udara yang hangat di wajahku, bahkan begitu hangat, sehingga saat aku bernapas dan udara itu menyentuh paru-paruku, aku terbatuk."
Afrika Utara/Italia Tahun 2011
Perserikatan Penginjilan Italia, menyalurkan bantuan dan Alkitab serta menyaksikan kasih Kristus kepada puluhan ribu pengungsi yang baru-baru ini melarikan diri dari negara-negara Afrika Utara. Para pendatang tersebut ditampung di kamp pengungsian di Sisilia dan Pulau Lampedusa, yang berada sekitar 100 km dari pantai Tunisia, dan merupakan tempat yang biasa menjadi titik kedatangan para pendatang dari Afrika Utara yang berharap untuk dapat masuk ke Eropa. Pulau itu kini berjuang untuk menerima gelombang pengungsi tersebut. Sebanyak 20.000 pengungsi datang ke Italia dalam beberapa bulan terakhir ini telah dipindahkan, namun masih ada sekitar 6.000 orang yang berada di pulau itu dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Tunisia. Kelompok-kelompok sukarelawan dari Perserikatan Penginjilan membawa bantuan, bahan literatur, dan bekerja bahu-membahu dengan otoritas setempat, untuk memudahkan hubungan antara komunitas pengungsi dengan warga lokal. (t/Yudo)
Eritrea Tahun 2011
ERITREA -- Dua orang Kristen dilaporkan telah meninggal dalam penjara yang berbeda di Eritrea, karena tidak mendapatkan perawatan medis di tengah tindak kekerasan yang dilakukan berulang-ulang oleh otoritas setempat terhadap anggota gereja yang tidak terdaftar. Menurut BA, salah seorang martir itu adalah perempuan berumur 27 tahun yang ditangkap karena membaca Alkitab di kamar tidurnya. Gelombang baru razia, yang dimulai pada malam Tahun Baru, menyebabkan lebih dari 100 orang yang percaya Injil ditahan. BA mengatakan bahwa hampir seluruh jemaat -- 41 orang -- dari ibukota, Asmara, telah dimasukkan ke dalam tahanan; mereka dilaporkan telah dipukuli di sana. Ribuan orang Kristen diyakini telah dipenjara tanpa diadili dalam sistem penahanan Eritrea yang terkenal buruk. (t\Rinto)
Afganistan Tahun 2011
AFGANISTAN -- Seorang Kristen Afganistan (SA) ditangkap pada Mei 2011 dan diancam hukuman mati karena berpindah keyakinan kepada iman Kristen. Sebelumnya ada seorang lain yang sudah dibebaskan dari penjara (pada Februari) setelah tekanan kuat diplomasi internasional terhadap pemerintah Afganistan.
Ethiopia Tahun 2011
ETHIOPIA -- International Christian Concern (ICC) telah mendengar bahwa pada tanggal 4 Maret umat "agama sepupu" membunuh seorang Kristen, membakar habis empat gereja, sebuah sekolah Alkitab, dan 17 rumah orang Kristen dalam peningkatan serangan terhadap umat Kristen di Asendabo, Ethiopia.
Kolombia Tahun 2011
Penganiayaan terhadap hampir 3.000 orang Kristen oleh para pemimpin adat, menyebabkan 2 kematian, termasuk seorang pendeta, 2 rumah dibakar, 20 keluarga telah menjadi tawanan di rumah sendiri, 12 sapi dicuri, penarikan denda, dan diberlakukannya pembatasan pada pelayanan kesehatan dan pendidikan. Hal ini terjadi setelah pendeta di wilayah ini membentuk suatu organisasi untuk menentukan identitas asli mereka sebagai orang Kristen. Mereka berharap bahwa hal ini akan menghentikan anak-anak mereka dari menerima pendidikan anti-Kristen di sekolah-sekolah, dan meminta kembali sumber daya ekonomi yang diberikan oleh pemerintah yang saat ini dibatasi untuk orang-orang Kristen oleh para pemimpin dewan adat.
Israel Tahun 2011
Sekitar 250 demonstran dari kaum Ultra-Ortodoks berkumpul di depan rumah PM, seorang "Messianic Believer". Selama 2,5 jam, mereka menyanyikan "Am Israel Chai" (Hidup Bangsa Israel) dan lagu lainnya dengan suara keras, untuk menentang PM atas aktivitas penginjilannya. PM tinggal di A dengan keluarganya, dan merupakan ibu angkat dari tiga anak yatim yang awalnya berasal dari keluarga Mesianik percaya. Meskipun mengalami gangguan kebisingan, untungnya demonstrasi tidak berkembang menjadi agresif atau kekerasan.
Latvia Tahun 2011
Walaupun sumber mengatakan bahwa situasi ekonomi mulai stabil di Latvia, mungkin hal ini terlambat bagi sebuah pelayanan yang mencoba bertahan hidup.
Jamaika Tahun 2011
Jamaika mungkin adalah tempat indah untuk berlibur, bersantai, dan berjemur. Namun, sama seperti bangsa lain, negara ini sangat membutuhkan Juru Selamat.
Amerika Serikat Tahun 2011
Saat kekerasan, kegelisahan, dan kebingungan memanas di negara-negara seperti Libia, Tunisia, Bahrain, dan Mesir, banyak orang percaya mulai melihat potensi penjangkauan.