You are herePenginjilan / Penginjilan

Penginjilan

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Gubuk Kecil di Atas Bukit

Tuhan Yesus dengan jelas menyatakan bahwa kita harus menyampaikan berita keselamatan kepada semua orang. Berikut ini adalah kesaksian yang dialami seorang pekerja Every Home for Christ (Red: Review tentang organisasi dan situs EHC dapat Anda lihat di kolom Profil/ Sumber Misi) saat melakukan tugasnya di India. Pekerja ini telah mengunjungi banyak desa di sebuah wilayah tertentu yang telah ditugaskan baginya. Tugas terakhirnya adalah membagikan traktat dari pintu ke pintu di sebuah desa kecil dan terpencil. Dia merasa telah mengunjungi semua rumah di desa itu dan bersiap-siap dengan sepedanya untuk kembali ke markas EHC yang jaraknya beberapa mil dari desa tersebut. Di markas itu dia akan bergabung dengan para pekerja EHC lainnya dan menghabiskan malam itu bersama-sama untuk istirahat.

Marianna Slocum

Marianna dibesarkan di Philadelphia, di mana ia menyelesaikan kuliahnya untuk kemudian mengambil kursus di Sekolah Alkitab Philadelphia. Ayahnya adalah seorang profesor dan penulis yang produktif. Meski demikian, kecintaan Marianna pada bahasa dan menulis tampaknya memang muncul secara alamiah. Ketika baru mulai menjadi mahasiswi, ia merasa bahwa Tuhan menuntunnya untuk terlibat dalam pelayanan penerjemahan bahasa suku. Ketika lulus, ia mengikuti Camp Wycliffe dan bergabung dengan pelayanan Wycliffe Bible Translation pada musim panas tahun 1940. Tugas pertamanya adalah menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa suku Chol yang tinggal di ujung selatan wilayah Chiapas di Meksiko. Jarak wilayah tersebut hanya satu hari mendaki ke wilayah suku Tzeltal tempat Bill Bentley, seorang pemuda yang pernah dikenal Marianna di Camp Wycliffe, mengerjakan proyek terjemahan juga.

Joseph Kam

Joseph Kam adalah seorang pekabar Injil yang memberikan darah segar kepada tubuh para jemaat di Maluku yang ditinggalkan terlantar sesudah bubarnya VOC di Indonesia pada tahun 1799. Oleh jemaat- jemaat di Maluku, Kam diberi gelar Rasul Maluku.

Josep Kam

Kam dilahirkan pada September 1769. Ayahnya bernama Joost Kam, seorang tukang pangkas rambut, pembuat rambut palsu, dan pedagang kulit di s´Hertogembosch, Belanda. Kakeknya berasal dari Swiss, Peter Kam, namanya. Ia datang ke Belanda sebagai tentara sewaan dan di Belanda menikah dengan seorang gadis Belanda.

Joy Ridderhof dan Gospel Recordings

Pada awal tahun 1930, Joy Ridderhof meninggalkan USA untuk menjadi misionaris di Honduras sebagai utusan dari Friends Mission. Hidupnya terasa sepi karena Joy adalah satu-satunya misionaris yang melayani di desa terpencil yang ada di pegunungan. Namun, pelayanannya membuahkan hasil. Saat dia memberitakan Injil ke berbagai tempat di sekitar desa itu, banyak penduduk desa yang menanggapi dan mengikut Kristus. Tetapi kekerasan-kekerasan yang dihadapi dalam pelayanan ini dan iklim tropis mengganggu kesehatannya. Sesudah enam tahun melayani di desa itu, Joy kembali ke Los Angeles karena terserang penyakit malaria.

Jim XXXXXX -- Misionaris Untuk Suku Sawi

Jim Xxxxxx berumur 13 tahun ketika ayahnya meninggal dan ibunya adalah seorang Kristen yang taat. Memasuki usia remaja, tanpa figur seorang ayah membuatnya terombang-ambing oleh lingkungan, sehingga akhirnya ia terjerumus ke lembah kelam: narkotika. Hari-hari dilaluinya tanpa kedamaian. Dunia obat bius begitu menjeratnya sampai ia harus meringkuk dalam penjara. Namun Allah dengan kasih-Nya yang begitu besar menjamah Jim, sehingga ia masuk ke dalam rencana-Nya. Allah membawa Jim pada suatu rencana agung yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa ia akan menjadi seorang misionaris, apalagi ke tempat yang begitu jauh, yang sering disebut sebagai ujung bumi: Irian! (sekarang Papua - Red.)

Ingwer Ludwig Nommensen

Ingwer Ludwig Nommensen

Nommensen adalah seorang tokoh pekabar Injil berkebangsaan Jerman yang terkenal di Indonesia. Hasil dari pekerjaannya adalah berdirinya sebuah gereja terbesar di wilayah suku bangsa Batak Toba. Gereja itu bernama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Tidak berlebihan jikalau ia diberi gelar Rasul Batak. Ia sudah memberikan seluruh hidupnya bagi pekerjaan pekabaran Injil di tanah Batak.

Nommensen dilahirkan pada tanggal 6 Februari 1834 di sebuah pulau kecil, Noordstrand, di Jerman Utara. Nommensen sejak kecil sudah hidup di dalam kemiskinan dan penderitaan. Sejak kecil ia sudah mencari nafkah untuk membantu orang tuanya. Ayahnya adalah seorang yang miskin melarat dan selalu sakit-sakitan.

Elizabeth "Betty" Greene

Meskipun Betty Greene tidak menganggap dirinya sebagai pendiri MAF (Mission Aviation Fellowship), tetapi pada kenyataannya dialah yang bekerja paling banyak pada tahun-tahun pertama pengajuan konsep organisasi misi penerbangan (mission aviation) sebagai sebuah pelayanan misi khusus. Lebih jauh lagi, dia adalah staf pekerja full-time pertama dan pilot pertama yang terbang pada saat organisasi itu baru terbentuk. Meskipun dia seorang wanita, pengalaman dan keahliannya sebagai pilot tidak diragukan lagi. Betty bekerja di Air Force selama bulan-bulan pertama Perang Dunia II, menerbangkan misil-misil radar dan terakhir dia ditugaskan untuk mengembangkan beberapa proyek termasuk menerbangkan pesawat-pesawat pengebom B-17. Namun, pelayanan di dunia militer bukanlah pilihan karier Betty. Oleh karena itu sebelum PD II berakhir dia telah meninggalkan dunia militer dan memulai pelayanan seumur hidupnya sebagai seorang pilot misionaris.

Don Richardson dan Suku Sawi Di Irian Jaya

Salah satu dari ahli teori misi praktis yang telah menarik banyak minat di dunia Barat adalah Don Richardson. Bukunya "Peace Child" (Anak Perdamaian) dan "Lords of the Earth" (Para Penguasa Bumi) yang ditujukan bagi orang-orang Kristen awam ini menyajikan tentang kerumitan dalam mengomunikasikan Injil secara lintas budaya kepada orang-orang non-Kristen, khususnya suku- suku yang jauh dari peradaban barat. Mungkin lebih dari misionaris lainnya di Amerika, dia bisa menarik baik orang awam maupun para ahli misiologi.

Don Richardson

Prinsipnya tentang "Redemptive Analogy" (Analogi Penebusan) -- penerapan tentang prinsip keselamatan ke dalam budaya lokal -- telah menyebabkan antusiasme dan debat dalam siklus misiologi semenjak dia menjelaskan prinsip tersebut di sebuah seminar di Dallas Theological Seminary tahun 1973. Sejak saat itu pengaruhnya telah berkembang melalui buku-buku dan artikel-artikel yang ditulisnya, konferensi yang diadakannya, pembuatan film "Peace Child", dan asosiasinya dengan U.S. Center for World Mission di Pasadena.

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Oleh: James Montgomery Boice

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.

Apakah Penginjilan Sama Dengan Pertumbuhan Gereja?

Walaupun penginjilan dan pertumbuhan gereja mempunyai hubungan yang sangat erat, keduanya tidak boleh saling dicampuradukkan. Dalam lingkungan akademis di Amerika, keduanya mempunyai wadah keilmuan yang berbeda: Academy of Evangelism in Theological Education (Akademi Penginjilan dalam Pendidikan Teologi) dan North American Society for Church Growth (Lembaga Amerika Utara untuk Perkembangan Gereja). Di tempat saya mengajar, Fuller Theological Seminary, terdapat profesor di bidang penginjilan dan juga profesor di bidang pertumbuhan gereja, masing-masing menyajikan serangkaian mata kuliah yang sesuai dengan bidangnya.

"Pertumbuhan gereja meliputi segala sesuatu yang ada sangkut-paut-nya dalam usaha membawa orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kristus kepada persekutuan dengan-Nya dan kepada keanggotaan gereja yang bertanggung jawab." Inilah salah satu definisi operasional yang baku tentang pertumbuhan gereja yang telah menjadi semakin populer. Tetapi definisi di atas tidaklah cukup terinci untuk dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan yang terdapat antara pertumbuhan gereja dan penginjilan. Definisi formal tentang pertumbuhan gereja yang paling banyak diterima adalah definisi yang tertulis dalam anggaran dasar North American Society for Church Growth, yang berbunyi: