You are heremisionaris / misionaris
misionaris
Tantangan dari Jendela 10/40
"Dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa."
(Wahyu 5:9)
Menderita Karena Kristus
Pendeta Ramos, seorang warga negara Filipina, telah selesai menyampaikan khotbahnya yang terakhir. Dia memandang wajah istrinya untuk terakhir kalinya. Anak-anaknya yang masih kecil memandang ayahnya untuk terakhir kalinya. Satu lagi suara bagi Allah telah diam selamanya. Saat malam melarut di pegunungan Mindanao yang terpencil, sekelompok gerilyawan komunis menyerbu masuk ke tempat tinggal pendeta yang sederhana ini sambil mengacungkan sebuah senjata otomatis. Istrinya belum tidur dan keempat anak mereka sedang tertidur nyenyak. Sebuah suara yang bengis berkata kepada pendeta ini, "Kamu sudah kami peringatkan bahwa kamu akan mati bila kamu terus berkhotbah. Ini peringatan terakhir untukmu." Sebuah tembakan meletus dan pendeta Ramos mati terkulai.
Henry Martyn (1781 -- 1812)
"Sekarang biarkan saya terbakar untuk Tuhan!" kata Henry Martyn pada saat ia menginjakkan kakinya di Calcutta pada bulan April 1806. Henry Martyn meninggal 6 tahun kemudian pada usianya yang ke-31. Ia mengabdikan dirinya untuk melayani pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh dan setia selama 6 tahun.
Hudson Taylor: Salib adalah Pengabdian dan Kebanggaan Baginya
Harga yang harus dibayar, berapa pun mahalnya tidak akan pernah menghentikan semangat yang berkobar-kobar di dalam jiwa yang mencintai Kristus lebih dari apa pun juga. Dihina, dicemooh, menderita sakit, ditinggalkan anak istrinya dalam renggutan kematian, tetapi semua itu tidak pernah mengoyakkan pengabdian dan kasih mesranya kepada Tuhan.
Guinea-Bissau -- Bagian Terkecil di Afrika
Jika Saudara mencari bagian terkecil dan miskin di Afrika, silakan datang ke Guinea-Bissau, yang letaknya bertetangga dengan Senegal dan Guinea. Di sebelah Barat, negara ini berbatasan dengan Samudera Atlantik. Secara fisiografis, negara ini terbagi atas tiga daerah: daerah pantai yang indah dan berawa; daerah lembah dan jurang; serta dataran pedalaman. Walaupun rakyat Guinea-Bissau miskin, mereka tetap menyambut semua tamu dengan gembira. Orang Afrika memang ramah.
Allah Memakai Penjaga Kebun Binatang Sebagai Seorang Misionaris
Meskipun kesaksian ini telah lama berlangsung, tetapi dari kisah ini kita dapat belajar memahami bagaimana Allah menggunakan berbagai cara dan kemampuan kita untuk mengabarkan Kasih-Nya.
Hari-Hari Pertama Di Tanah Perjanjian
Kisah ini merupakan ringkasan dari sebuah surat yang dikirimkan oleh sebuah keluarga Indonesia yang dikirim sebagai misionaris ke Asia Tengah.
Nate Saint -- Montir Pesawat Bagi Allah
Pentingnya kebutuhan akan pilot mekanik yang ahli telah menjadi kerinduan bagi para pekerja MAF di bulan-bulan pertama mereka merintis pelayanan misinya. Pesawat pertamanya yang jatuh mengakibatkan MAF untuk sementara menghentikan pelayanannya karena tidak ada seorang pun dari pilotnya yang mempunyai keahlian untuk memperbaiki kerusakan pesawat tersebut. Dia adalah Nate Saint yang diutus ke Meksiko untuk melakukan perbaikan yang diperlukan, dan akhirnya Nate Saint menjadi salah satu pilot mekanik yang paling ahli dan inovatif sepanjang sejarah pelayanan misi penerbangan. Meskipun pernah suatu saat muncul perasaan bahwa "menjadi montir pesawat bagi Allah merupakan suatu panggilan yang kurang bermutu", Nate dan para misionaris yang bergantung pada dia mulai menyadari pentingnya pelayanan mekanik yang mereka lakukan itu.
Joy Ridderhof dan Gospel Recordings
Pada awal tahun 1930, Joy Ridderhof meninggalkan USA untuk menjadi misionaris di Honduras sebagai utusan dari Friends Mission. Hidupnya terasa sepi karena Joy adalah satu-satunya misionaris yang melayani di desa terpencil yang ada di pegunungan. Namun, pelayanannya membuahkan hasil. Saat dia memberitakan Injil ke berbagai tempat di sekitar desa itu, banyak penduduk desa yang menanggapi dan mengikut Kristus. Tetapi kekerasan-kekerasan yang dihadapi dalam pelayanan ini dan iklim tropis mengganggu kesehatannya. Sesudah enam tahun melayani di desa itu, Joy kembali ke Los Angeles karena terserang penyakit malaria.