Aneuk Jamee, Indonesia

Siapakah Orang-Orang Aneuk Jamee?

Orang-orang Aneuk Jamee adalah salah satu kelompok masyarakat yang tinggal di pesisir barat Provinsi Aceh. Mereka pada umumnya tinggal di sekitar teluk-teluk kecil di sepanjang pantai. Mereka juga tersebar di kawasan dataran rendah, yang dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan. Aneuk Jamee sebagian besar berada di Kabupaten Aceh Barat, yang meliputi lima kecamatan yaitu Tapak Tuan, Samadua, Susoh, Manggeng, dan Labuhan Haji. Ada sebagian kecil yang tinggal di Kabupaten Aceh Selatan di tiga kecamatan, yaitu Johan Pahlawan, Kaway XVI, dan Kuala.

Guinea Bissau

KEMBALI KE LADANG PERJANJIAN

Sekembali dari cuti di Indonesia, pada minggu-minggu pertama di Guinea Bissau saya memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali dengan iklim, budaya, dan terutama dengan bahasa Kreol. Dalam tahap pelayanan yang kedua ini saya melayani di tiga tempat dengan kebiasaan dan juga dengan bentuk pelayanan yang berbeda. Tempat-tempat itu adalah:

Bajau, Indonesia

Pendahuluan/Sejarah

Orang Bajau (juga disebut orang Bayo, Gaj, Luaan, atau Lutaos) adalah kelompok orang yang sangat giat melaut yang tinggal di sepanjang daerah-daerah pantai Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Mobilitas mereka yang tinggi membuat orang luar menyebut mereka sebagai "gipsi laut". Di kawasan Indonesia timur, sebagian besar orang Bajau ditemukan di kepulauan dan distrik-distrik pantai Sulawesi. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Bajau, yang adalah cabang dari kelompok bahasa Melayu.

Badui, Indonesia

Pendahuluan/Sejarah

Daerah perbukitan Jawa Barat sebagian besar dihuni oleh kaum Muslim suku Sunda, namun daerah yang terletak di sektor barat dihuni oleh suku Badui -- suatu komunitas Sunda purba yang masih tersisa, yang menggunakan dialek Sunda kuno. Suku Badui sengaja mengisolasi diri mereka di daerah pegunungan, ketika mayoritas penduduk pulau Jawa menjadi pemeluk agama Islam. Mereka telah mempertahankan kasta sebagai sistem stratifikasi sosial yang kental. Keturunannya ditandai melalui kedua orang tua mereka, namun keluarga asalnya tidak sekuat seperti pada kalangan etnis utama suku Jawa. Bentuk atau corak desa terdiri dari lebih kurang 35 kelompok kecil, yang terdiri dari rumah-rumah penduduk yang tersebar di sekitar lahan padi gagarancah, yang digarap secara musiman dan berpindah-pindah. Terdapat tiga desa yang tetap terisolasi sama sekali dari kontak-kontak dengan suku non-Badui. Orang Badui yang mengenakan busana hitam, berbicara dengan pihak luar; namun mereka yang mengenakan sarung putih, harus tetap mempertahankan isolasi secara ketat. Pemerintah telah berupaya untuk mendidik mereka dan telah membawa suatu perubahan gaya hidup bagi mereka. Namun, sebagian besar di antara mereka menolak bantuan ini, dan sebagai akibatnya mereka tetap buta aksara dan primitif. Suku Badui memiliki reputasi sebagai orang-orang yang gemar menggunakan ilmu hitam. Banyak orang yang takut karena kemampuan mereka untuk meramalkan masa depan dan menjampi musuh-musuh mereka.

Bakumpai, Indonesia

Sejarah

Mayoritas orang Bakumpai tinggal dekat Sungai Barito, yang mengalir melalui provinsi Kalimantan Tengah. Di Kalimantan bagian selatan, orang Bakumpai tinggal di Distrik Bakumpai, kabupaten Barito Kuala; sementara mereka yang di Kalimantan Tengah tinggal di kabupaten Barito Selatan. Tetangga mereka di selatan adalah orang Banjar dan di utara adalah orang-orang Ngaju dan Maayan. Beberapa ahli berspekulasi bahwa orang Bakumpai adalah salah satu sub-kelompok dari kelompok orang Ngaju, meskipun Bakumpai menganggap mereka sebagai suatu kelompok yang terpisah. Orang Bakumpai adalah satu dari kelompok orang dalam kelompok Barito, yang merupakan bagian dari kelompok etno-linguistik Dayak yang lebih luas. Orang-orang Dayak (kadang-kadang dibagi berdasarkan tempat tinggal, orang Dayak Daratan dan orang Dayak Pantai/laut) cenderung tinggal di sepanjang bantaran Sungai bagian dalam Kalimantan. Suku Dayak mungkin berasal dari Asia Barat sebagai orang-orang Mongolia migran, yang memasuki kepulauan melalui sebelah barat kota pesisir, yang saat ini disebut Martapura (di Kalimantan Selatan).

Aceh, Indonesia

Siapakah Orang Aceh Itu?

Orang Aceh tinggal di ujung bagian utara pulau Sumatra di provinsi Daerah Istimewa Aceh. Ibu kotanya adalah Banda Aceh yang biasa dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah." Daerah ini adalah tempat persinggahan umat muslim Asia Tenggara ketika hendak melakukan perjalanan ke Mekah, "Kota Suci" di Arab Saudi. Orang Aceh menggunakan dialek mereka sendiri, dan mayoritas penduduknya menggunakan bahasa, bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Orang Aceh adalah percampuran dari berbagai ras/suku bangsa, yang menandai mengapa mereka berkulit cerah/terang dan lebih berperawakan tinggi bila dibandingkan dengan orang Indonesia pada umumnya.

Ampanang, Indonesia

Siapakah Orang-Orang Ampanang Itu?

Masyarakat Ampanang tinggal di Kalimantan Tengah bagian timur, tepatnya di sebelah tenggara kota Tunjung. Daerah itu tidak jauh dari kota Jambu dan Lamper. Kalimantan, yang berarti "Sungai Intan", merupakan pulau yang dikelola oleh tiga negara: Indonesia yang mengelola dua per tiga bagiannya, serta Malaysia dan Brunei yang mengelola sepertiga bagian lainnya. Orang-orang Ampanang adalah salah satu kelompok masyarakat keturunan Barito. Mereka adalah bagian dari kesatuan etno-linguistik Dayak yang lebih besar. Orang-orang Dayak lebih suka tinggal di sepanjang sungai-sungai pedalaman di Kalimantan. Terkadang pengelompokan mereka dibagi-bagi lagi menjadi Dayak Daratan maupun Dayak Laut, meskipun pada mulanya ini adalah sebutan orang Eropa untuk membedakan berbagai kelompok yang ada di sana. Orang-orang Dayak biasanya memiliki ciri-ciri:

Asilulu dari Indonesia

SIAPAKAH ORANG ASILULU?

Orang-orang Asilulu tinggal di pulau Ambon, tepatnya di pedesaan Asilulu dan Ureng, di wilayah Leihitu, kabupaten Maluku Tengah, provinsi Maluku. Pada tahun 1999, sebagian wilayah Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara. Daerah Asilulu dapat dijangkau baik dengan transportasi darat maupun laut. Transportasi umum ke kota Ambon tersedia beberapa kali sehari.

Pulau Maluku, yang menurut sejarah disebut "Kepulauan Rempah-Rempah", merupakan rangkaian dari lebih dari seribu pulau yang tersebar di bagian timur Indonesia. Kepulauan ini meliputi sebagian besar pulau antara Sulawesi dan Papua Nugini serta antara Timor dan Filipina.

Orang Aikwakai, Sikaritai di Indonesia

Orang-orang Sikaritai bertempat tinggal di Papua, provinsi paling timur di Indonesia. Bahasa mereka disebut bahasa Sikaritai. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa percakapan oleh sebagian pengguna bahasa lain. Orang-orang Sikaritai tinggal di empat pedesaan kecil sekitar sungai Idenburg dan Rouffaer yang mengalir ke sungai Mamberamo dan berjarak 250 km dari sebelah barat kota Jayapura. Sebagian besar daerah mereka cukup datar dan berawa.

Subscribe to Profil Bangsa