You are heree-JEMMI No.25 Vol.10/2007 / e-JEMMI No.25 Vol.10/2007
e-JEMMI No.25 Vol.10/2007
Zambia Tahun 2007
Di Zambia terdapat lebih dari 700.000 anak-anak yatim korban HIV. Joanne dari World Hope mengatakan mereka sudah mengidentifikasi dua ratus komunitas di Zambia yang berpeluang terkena HIV. Tujuan World Hope adalah untuk membantu anak-anak yatim ini agar memberi pengaruh budaya yang baik di komunitas mereka. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendiri. "Kami sudah meminta gereja-gereja dan masyarakat untuk bekerja sama dengan desa-desa dan membantu desa-desa itu supaya berkembang dalam hal ekonomi dan rohani, yang nantinya mampu membawa anak-anak yatim korban HIV ini untuk tinggal dalam komunitas itu, melatih perawat anak-anak yatim korban AIDS, termasuk yang sekarat, dan juga mengusahakan pencegahan HIV/AIDS." Joanne mengatakan bahwa gereja-gereja telah melaksanakan usaha-usaha tersebut. "Dengan senang hati saya melaporkan bahwa kami memiliki kesempatan di dua ratus desa dan sekarang kami sudah menggerjakan 53 di antaranya." Membantu proyek penjangkauan seperti ini ternyata memiliki dampak yang menyatukan," lanjut Joanne. "Para pendeta mengatakan kepada saya bahwa gereja mereka menjadi tiga kali lebih besar dari yang dulu dan salah satu pendeta itu mengatakan bahwa kuasa Tuhan sangat kuat dalam masyarakat mereka, dan saat ini mereka sudah menyuruh para dukun supaya menghentikan praktik perdukunan mereka."
Bethel Orphanage
Bethel Orphanage adalah yayasan amal Kristen di Zambia yang bertujuan memelihara anak-anak yatim piatu. Yayasan ini berdiri pada 16 April 2001 sebagai reaksi atas meningkatnya jumlah anak-anak yatim piatu, terutama yang disebabkan oleh HIV/AIDS yang juga mewabah di Zambia. Tujuan Bethel Orphanage adalah menyediakan rumah, makanan, keamanan, dan layanan kesehatan bagi anak-anak yatim piatu. Selain itu, yayasan ini juga berusaha untuk mendidik anak-anak dengan menyediakan taman kanak-kanak, SMP, dan SMA, serta memberi mereka keterampilan khusus (dalam bidang pertanian, kerajinan tangan, dan lain-lain) sebagai bekal mereka nantinya. Yayasan ini mendidik dan memelihara anak-anak yatim piatu itu sesuai dengan iman Kristen sehingga mereka juga mengalami pertumbuhan rohani dalam Kristus. Sekarang ini, Bethel Orphanage menampung dan memelihara lebih dari seratus anak yatim piatu di daerah Kafue, Zambia. Yayasan ini mengajak kita semua untuk peduli kepada anak-anak yatim piatu itu melalui sumbangan doa, tenaga, keahlian, dan juga dana sehingga memungkinkan tersedianya fasilitas-fasilitas yang mendukung tercapainya tujuan yang telah mereka tetapkan dan agar usaha mereka bisa berbuah. Silakan mengunjungi situsnya jika Anda tertarik untuk lebih mengenal yayasan ini dan rindu untuk turut ambil bagian dalam pelayanan yang mereka lakukan.
Sepuluh Mitos Mengenai HIV/AIDS
Mulailah belajar memahami bahaya HIV/AIDS dengan terlebih dahulu mengetahui mitos-mitos HIV/AIDS yang justru cenderung dipercaya banyak orang.
-
HIV/AIDS adalah penyakit yang kebanyakan diidap oleh kaum homo.
Generasi yang Hilang
Berikut ini suatu kisah nyata dari sebuah panti asuhan di Kenya yang menawarkan kehidupan baru bagi anak-Anak penderita AIDS. Kiranya menginspirasi Anda untuk terlibat dalam pelayanan menolong mereka yang tertular penyakit HIV/AIDS.
Internasional Tahun 2007
Internasional (MNN) -- Isilah Natal dengan membeli hadiah Natal melalui Food for the Hungry`s Christmas Catalog. Matt berkata, "Natal membuka peluang untuk memberi sesuatu yang semua orang inginkan, yakni melayani dan membantu orang-orang miskin di seluruh dunia." Anda dapat berkunjung ke katalog itu guna mencari hadiah untuk diberikan kepada seseorang di luar negeri. Hadiah berupa mainan sampai perlengkapan sekolah ada dalam katalog itu. Mustahil mengirim hadiah seperti itu tanpa bantuan pihak ketiga seperti Food for the Hungry. Bahkan, Anda bisa menyertakan kartu pribadi untuk orang yang Anda beri hadiah. "Lebih baik memberi daripada menerima" adalah panggilan orang Kristen, terutama saat Natal. "Yesus meminta kita untuk mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri, dan saya rasa itu tidak hanya berarti bahwa kita harus memberi hadiah saat Natal, tapi lebih kepada bagaimana kita dapat melayani sesama di dalam nama-Nya. `Sesama` itu tidak lain adalah orang miskin dan mereka yang hidup di garis kemiskinan di seluruh dunia."