You are hereArtikel Misi / Sepuluh Mitos Mengenai HIV/AIDS
Sepuluh Mitos Mengenai HIV/AIDS
Mulailah belajar memahami bahaya HIV/AIDS dengan terlebih dahulu mengetahui mitos-mitos HIV/AIDS yang justru cenderung dipercaya banyak orang.
-
HIV/AIDS adalah penyakit yang kebanyakan diidap oleh kaum homo.
Penyebaran utama penyakit ini adalah melalui seks dengan lawan jenis (heteroseks) dan sampai sekarang HIV/AIDS sudah menginfeksi banyak pria dan wanita di dunia. Meski penyakit ini pertama kali dikenal di Amerika di kalangan kaum homo, ternyata penyakit ini juga banyak menyebar di kalangan pengguna obat-obatan terlarang. Secara internasional, HIV/AIDS lebih sering menjadi penyakit orang-orang heteroseksual.
-
HIV/AIDS kebanyakan menyerang orang Afrika.
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, infeksi HIV paling cepat tersebar di negara-negara di luar Afrika, termasuk India dan Rusia. Banyak negara Afrika yang telah mengalami dampak mematikan dari HIV/AIDS dan kini termasuk juga negara-negara Asia, Eropa Timur, dan India.
-
HIV/AIDS menyebar terutama karena pilihan moral yang buruk.
Sering kali wanita menjadi terinfeksi HIV karena tertular suaminya. Anak-anak paling sering terinfeksi HIV karena dilahirkan oleh ibu yang mengidap HIV. Menentukan siapa yang salah atau siapa yang menjadi korban, tidak ada gunanya.
-
Sudah banyak dana yang digunakan untuk memerangi HIV/AIDS.
Meskipun sudah banyak dana yang dikeluarkan oleh pemerintah, organisasi-organisasi swasta, dan perorangan untuk memerangi HIV/AIDS, dana dengan jumlah besar masih sangat diperlukan.
-
HIV/AIDS sudah tidak lagi menjadi masalah di Amerika.
Karena obat untuk HIV (Antiretrovirals atau ARVs) dapat dengan mudah ditemukan di Amerika, angka kematian di Amerika menurun. Faktanya, jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Amerika tidak berkurang dan jumlah orang yang baru terinfeksi juga tidak menurun.
-
ARVs tersedia di mana saja.
Meski antiretroviral semakin mudah untuk didapat, obat itu masih sulit ditemukan di banyak daerah dan di beberapa negara. Penambahan jumlah obat dan sistem pendistribusiannya sangat diperlukan di berbagai negara, khususnya di negara-negara dunia ketiga.
-
Ada obat untuk HIV/AIDS.
Memang ada perawatan untuk memperpanjang umur penderita HIV/AIDS, tapi tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Banyak peneliti yang berusaha untuk menemukan obatnya, tetapi sedikit yang yakin mereka dapat menemukan satu cara yang efektif untuk menyembuhkan seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS. Hal ini disebabkan oleh terus berubahnya virus HIV/AIDS.
-
Tidak ada harapan bagi mereka yang mengidap HIV/AIDS.
Ada kemajuan yang cukup menggembirakan dalam perawatan para pengidap AIDS dan angka bayi yang terinfeksi HIV di beberapa negara juga menurun. Penularan di beberapa negara terlihat menurun seiring dengan dijalankannnya program-program pencegahan HIV. Gereja juga menyediakan harapan dengan semakin melibatkan diri dalam program pencegahan HIV.
-
Jika saya tidak positif HIV, penyakit itu tidak berdampak untuk saya.
Tingginya angka penularan HIV/AIDS menyebabkan ketidakstabilan di banyak negara dan membalikkan kemajuan-kemajuan yang dicapai. Penyakit ini telah menyebabkan wabah TBC yang mendunia. Sebuah wabah penyakit pasti akan memberi dampak pada semua orang jika tidak segera dikenali. Jadi, semua gereja juga terkena dampaknya. Sebuah wabah penyakit akan memberi dampak buruk bagi semua orang jika tidak segera dikenali.
-
Tidak ada yang dapat saya lakukan.
Semua orang dapat melakukan sesuatu. Pertama, jadilah tenaga yang terdidik. Kemudian bantulah dengan memberi penjelasan tentang bahaya HIV/AIDS di gereja, sekolah, dan lingkungan Anda. Mulailah peduli dan berdoa agar Anda dan gereja Anda dapat terlibat. Mulailah melibatkan diri Anda dan menggunakan keterampilan yang Anda miliki untuk menghentikan penyebaran AIDS dengan merawat anak-anak yatim piatu dan orang-orang yang terinfeksi dan terkena dampak wabah penyakit mematikan ini.
Tentang penulis artikel ini:
Dale Hanson Bourke adalah presiden dari sebuah perusahaan konsultasi pemasaran dan strategi yang secara khusus bekerja sama dengan organisasi-organisasi nirlaba. Dia juga pendiri AIDS Orphan Bracelet Project dan penulis dari The Skeptics Guide to the Global AIDS Crisis (Authentic, 2004). (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Situs | : | The Christian Post |
Judul asli artikel | : | 10 Myths About HIV/AIDS |
Penulis | : | Dale Hanson Bourke | Alamat URL | : | http://www.christianpost.com/article/20061130/23769.htm |
- Printer-friendly version
- 10202 reads