PELAYANAN MARITIM
Perkembangan cepat dari beragam kapal yang digunakan untuk melakukan
pelayanan Kristen membuktikan bahwa Roh Kudus telah menggunakan
kapal tersebut untuk:
- menyebarkan visi tentang pelayanan misi dan metode-metode
penginjilan
- menyatakan hidup rohani dan pembaharuan di gereja-gereja, dan
- memberikan pelayanan pemuridan yang unik kepada para pemuda
Kristen yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil.
1. Pelayanan Kapal dari Operation Mobilization (OM)
Pelayanan kapal dari Operation Mobilization, yaitu MV DOULOS (kapal
penumpang tertua dan masih berlayar sampai sekarang) dan MV LOGOS II
memiliki 500 personel pada setiap kali pelayarannya. Pelayanan-pelayanan utama lainnya termasuk mendistribusikan literatur,
mendorong dan memperlengkapi gereja-gereja lokal, memberitakan
Injil, mengadakan pelatihan pemuridan dan pelayanan lintas budaya.
[MV = Mission Vessel (kapal misi)]
2. Pelayanan Kapal dari YWAM
Pelayanan kapal dari MV ANASTASIS dan MV GOOD SAMARITAN memiliki
rata-rata 600 personel yang terlibat dalam pelayanan pemuridan,
pelayanan kesehatan keliling, dan pemberian bantuan.
3. Armada Kapal di Wilayah Laut Pasifik
Ribuan kepulauan terpencil yang tersebar di Laut Pasifik membutuhkan
dorongan, pembaharuan gereja-gereja dan juga visi baru. Allah sedang
membangkitkan beragam pelayanan yaitu:
- DAYSTAR III, di Selandia Baru, melakukan pelayanan ekstensif
untuk mengadakan pemahaman Alkitab dan mendistribusikan
literatur Kristen.
- MV HANNAH -- kapal misi dari The Korean Hannah Mission, dengan
30 kru dan personel yang terlibat dalam penginjilan, perintisan
gereja dan pumuridan di wilayah Asia dan Pasifik.
- BOAT MINISTRY, Singapura, yang menggunakan kapalnya untuk
mengunjungi kepulauan-kepulauan di Indonesia.
- Armada kecil dari YWAM yang berlayar di Pasifik.
4. Armada Kecil yang Melayani Pulau-pulau Terpencil
Banyak pelayanan misi mengembangkan pelayanan ini, antara lain:
- UFM (United Frontier Mission), Brazilian Bible Society, Costa
Rican Amazonian Mission dengan tiga kapalnya di Sungai Amazon,
Amerika Selatan, bersama-sama: menjangkau 19 suku terabaikan dan
mendukung pelayanan SIM di Bolivia.
- BEM (Belgian Evangelical Mission) di Belgia dan GMU (Gospel
Missionary Union) di Perancis.
- Hellenic Missionary Union dengan pelayanan kapal MORNING STAR di
kepulauan-kepulauan Yunani.
5. Persediaan Dana
Doakan persediaan dana karena biaya pelayanan-pelayanan ini yang
sangat strategis ini cukuplah mahal. Biaya-biaya semakin meningkat
beberapa tahun terakhir ini.
6. Kru dan Staf
Doakan tersedianya kru dan staf yang kompeten, karena tanpa mereka
kapal-kapal itu tidak dapat berlayar.
7. Pertumbuhan dan Kesehatan Rohani serta Keamanan
Doakan pertumbuhan, kesehatan rohani, dan juga keamanan dari semua
staf yang terlibat dalam pelayanan ini. Orang-orang dari berbagai
negara harus menyatakan kesaksian hidup mereka yang sebenarnya dan
bisa tinggal bersama-sama dan bekerja sama di kapal. Peristiwa
tenggelamnya MV LOGOS I di Cape Horn pada tahun 1988 memperjelas
bahaya yang mungkin dihadapi lagi dalam pelayanan ini.
8. Memberikan Dorongan bagi Visi Dunia
Pelayanan-pelayanan kapal telah memberikan dorongan bagi visi
pelayanan misi dunia, penginjilan lokal, dan mengajarkan bagaimana
hidup kudus kepada banyak orang.
9. Pelayanan bagi Pelaut di Seluruh Dunia
Diperkirakan ada 10 juta lebih pelaut dan nelayan -- terutama pelaut
yang bukan dari negeri barat dan non-Kristen semakin bertambah --
yang belum mengenal Injil. Pelayanan misi kepada para pelaut, Korea
Harbour Evangelism, dan beberapa organisasi lainnya memiliki ratusan
pekerja di daratan dan di pelabuhan -- mereka melayani dan mencukupi
kebutuhan rohani dan hal-hal praktis dari para pelaut.
Bahan diambil dan diterjemahkan dari:
Judul Buku | : | Operation World |
Judul Artikel | : | Maritime Ministry |
Penulis | : | Patrick Johnstone dan Jason Mandryk |
Penerbit | : | Paternoster Lifestyle, UK; dan WEC Int'l, 2001 |
Halaman | : | 704 |
Situs Web | : | http://www.operationworld.org/ |
e-JEMMi 14/2003