Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Mengenal lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
Profil Bangsa
Profil Bangsa di Dunia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| artikel 30
dari 163 artikel

PERSATUAN UMAT YANG MEMBERKATI BANGSA DAN MENGHASILKAN TRANSFORMASI

Dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Umat Tuhan tidak dapat lagi bekerja sendiri-sendiri, apalagi saling bersaing dan berebut-rebutan pengikut. Sebab itu pasti akan merugikan diri sendiri bahkan menghancurkan keseluruhan (Galatia 5:15). Sebaliknya akan ada terobosan besar dan kemungkinan-kemungkinan luar biasa bila "Persatuan Umat" itu terjadi. Peran umat dalam memberkati bangsa akan dirasakan dan transformasi semakin dimungkinkan terjadi. Untuk maksud itulah National Prayer Conference (NPC) diselenggarakan pada tanggal 12 - 16 Mei 2003 ini.

Namun pertanyaan penting untuk dijawab adalah: Apakah yang dimaksud dengan "Persatuan Umat" itu? dan Bagaimana "Persatuan Umat" akan sesungguhnya memberkati seluruh bangsa?

Dalam doa-Nya, Tuhan Yesus menyebut umat-Nya sebagai "orang-orang yang mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3). "Persatuan Umat" adalah persatuan dari orang-orang yang mengenal satu-satunya Allah yang Benar dan Yesus Kristus yang diutus oleh Allah. Maka "Persatuan Umat" itu mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1. Persatuan yang menyerupai Persatuan Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus (Yohanes 17:11,21,22).
Persatuan yang dimaksudkan oleh Yesus adalah persatuan yang dibayar dengan memberikan nyawa-Nya sendiri bagi keselamatan orang lain. Persatuan yang selfless. Persatuan yang demikian memiliki sifat dan karakter Allah, serta merefleksikan watak persatuan Tritunggal yang harmonis dalam hubungan antar anggota yang tidak membawahi atau memaksa (1Petrus 5:2-3). Persatuan seperti inilah yang akan menyebabkan orang datang dan mengenal Allah (Yohanes 17:21,23)

2. Persatuan yang hanya bertujuan untuk meninggikan Nama Yesus.
Sebab bila Yesus ditinggikan, maka Ia akan menarik semua orang datang kepada-Nya (Yohanes 12:32). Jadi persatuan yang sesungguhnya, yaitu yang benar-benar mempersatukan banyak orang secara natural, adalah Pekerjaan Allah sendiri. Bukan terjadi karena hasil upaya manusia, bukan melalui pemaksaan atau kekerasan. Bila ada pihak-pihak yang mau memanfaatkan "persatuan" itu untuk meninggikan dirinya di atas yang lain, maka yang terjadi justru bukannya persatuan tetapi perpecahan dan kekacauan. Karena orang dipersatukan hanya bila Yesus ditinggikan.

3. Persatuan yang menghargai keragaman.
Persatuan yang memberi tempat pada banyak dan pelbagai karunia Tuhan untuk berperan. Seperti halnya anggota tubuh yang walaupun banyak dan beraneka ragam, tetapi terkoordinasi melalui berbagai fungsi penghubung seperti jaringan syaraf, sendi, dan otot. Tidak ada satu anggota yang berkuasa atas yang lain, semuanya taat pada Kepala. Maka, persatuan yang benar adalah persatuan dari keanekaragaman yang amat luas dimana masing-masing bertujuan untuk membangun Kerajaan Allah dan bertumbuh ke arah Kristus yang adalah Kepala (Efesus 4:15).

Mari kita pelihara Persatuan yang sudah diciptakan oleh Allah melalui pengorbanan Anak-Nya, dan yang dinyatakan-Nya melalui jaringan-jaringan kebersamaan sejak dekade yang lalu. Karena hanya persatuan yang berasal dari Allah yang merupakan persatuan yang sejati dan dapat menghasilkan Transformasi.

Pada NPC tahun ini, kita akan bersama-sama mewujudkan "Persatuan Umat" baik di antara mereka yang berada di Jakarta, yang datang ke Jakarta maupun yang berada di sekitar 400 kota di seluruh Indonesia dan negara-negara lain, dengan berdoa bersama bagi kesatuan Tubuh-Nya dan berkat-Nya atas seluruh bangsa.

Diedit dari sumber: Buletin VIP -- Visi dan Prakarsa Tahun V, Edisi Mei 2003

e-JEMMi 18/2003


 
  |  



 Ke atas 
© 2003 YLSA