You are herepertobatan / Allah Mengubah Hidupku
Allah Mengubah Hidupku
Chandra adalah seorang penduduk yang tinggal di wilayah Andhra Pradesh, India. Dia mempunyai sebuah panti asuhan di mana dia merawat orang-orang yang membutuhkan pertolongan -- anak yatim piatu, para janda dan orang-orang cacat. Chandra bekerja keras merawat dan mengasihi mereka. Namun, dahulu Chandra bukanlah orang yang seperti itu. Berikut ini adalah kesaksiannya:
"Seorang pria meninggal karena kebencianku pada Allah dan semua orang Kristen. Tujuan hidupku adalah menghajar setiap orang Kristen yang kulihat sedang menceritakan tentang Allah dan Kasih-Nya. Kadang-kadang aku membakar Alkitab mereka dan menyobek-nyobek traktat yang mereka bagi-bagikan lalu membuangnya ke tempat sampah. Temanku dan aku juga membakar tas dan pakaian mereka. Keinginanku adalah membunuh semua orang Kristen yang kutemui."
"Pada waktu itu, aku telah memiliki sebuah toko perhiasan yang dibantu oleh 10 orang pekerja. Hasil pendapatan dari toko selalu kuhambur-hamburkan untuk memenuhi segala sesuatu yang memberiku kepuasan.
"Ada 3 orang pendeta yang biasa berkunjung ke toko dan mendoakanku. Suatu hari, sesaat setelah ketiga pendeta itu memasuki toko, aku segera menutup semua pintu dan memukuli mereka. Aku lepaskan pakaian mereka dan membakar pakaian tsb. Mereka tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memandangiku. Karena pukulan-pukulan yang dilancarkan ke tubuh mereka, salah satu dari pendeta itu meninggal dunia. Polisi menangkapku dengan tuduhan pembunuhan dan aku dihukum penjara seumur hidup. Aku berdoa memohon bantuan kepada para dewa yang kusembah agar membebaskanku dari penjara, tetapi tidak ada sesuatupun yang terjadi.
"Suatu hari, seorang pendeta datang berkunjung ke penjara. Dia menceritakan kepada semua narapidana tentang Allah dan bagaimana Dia telah mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya, agar datang ke dunia untuk disalibkan sehingga barang siapa yang percaya pada-Nya akan mendapatkan pengampunan. Lalu, pendeta itu membagi-bagikan traktat yang kemudian mulai kubaca. Semenjak saat itu, hidupku mulai berubah. aku mulai suka membaca Alkitab -- buku yang sebelumnya sangat kubenci dan pernah kubakar. Aku mulai belajar berbicara dengan Allah.
"Setahap demi setahap, tingkah lakuku mulai berubah. Karena tingkah lakuku baik selama di penjara maka kepala penjara mengusulkan namaku pada pemerintah setempat agar memberikan kebebasan. Akhirnya aku bebas -- bebas dari penjara dan bebas dari rasa benci yang selama ini telah menguasai hidupku.
"Sekarang aku mulai menceritakan kepada orang-orang yang kutemui tentang semua yang telah Allah kerjakan dalam hidupku dan apa yang dapat Ia kerjakan dalam hidup mereka. Kebencianku telah diubah-Nya menjadi rasa kasih. Aku sekarang rindu memberi pertolongkan kepada mereka yang membutuhkan."
Sumber: S O O N, Issue no. 169
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 5475 reads