M E S I R
Presiden Mesir, Hosni Mubarak, mendeklarasikan Hari Natal sebagai
hari libur nasional untuk pertama kalinya dalam sejarah negara
Mesir. Coptic Christians merayakan Natal pada tanggal 7 Januari 2003
dan tanggal ini dijadikan hari libur resmi. Di masa lalu, festival-
festival agama Kristen tidak dianggap sebagai hari libur umum
meskipun umat Kristen di negara ini jumlahnya kurang lebih 10% dari
populasi penduduk Mesir. Perwakilan dari Word Centre for Human
Rights di Kairo mengatakan bahwa mereka telah meminta pemerintah
untuk menjadikan Hari Natal sebagai hari libur resmi sejak tahun
1995. "Kami menyambut dengan baik keputusan dari Presiden Mubarak
yang menyatakan tanggal 7 Januari sebagai hari libur resmi di
seluruh Mesir." Hal ini merupakan keputusan yang bijaksana dan dapat
semakin memperkuat kesatuan nasional.
Sumber: What In The World, December 31, 2002
- Bersyukur atas keputusan yang telah dibuat oleh Presiden Mubarak
sehingga umat Kristen di Mesir bisa leluasa dalam merayakan Natal.
- Doakan agar perhatian yang diberikan oleh pemerintah ini menambah
semangat umat Kristen di Mesir untuk membangun iman mereka dan
juga untuk memperkuat kesatuan nasional.
e-JEMMi 51/2003
"Listrik di ruangan pertemuan gereja mati lagi, Anda hanya bisa
mendengar suara-suara dari 12 jemaat yang hadir." cerita seorang
penduduk desa. "Apakah kita harus membatalkan pendalaman Alkitab
yang telah kita nanti-nanti?" Seorang dari jemaat itu berkata,
"Kita dapat bersekutu di rumahku. Tetapi karena rumahnya berhimpitan
dengan rumah-rumah tetangga maka kita terpaksa tidak bisa memuji
Tuhan dengan suara keras." Saat itu merupakan sore yang spesial.
Allah menjamah kami secara luar biasa dan perasaan sukacita
melingkupi hati kami. Jemaat-jemaat lain juga merelakan rumah mereka
sebagai tempat persekutuan. Sejak saat itu, kami bersekutu di rumah-
rumah yang berbeda setiap minggunya. Hal yang menarik, di beberapa
rumah para pemuda yang tidak pernah pergi ke gereja turut bersekutu
dengan kami. Para tetangga yang mengetahui persekutuan kami secara
spontan minta didoakan. Para tetangga berkomentar, "Lihat, gereja
sudah meruntuhkan dinding-dinding pembatasnya." Hanya dalam waktu
enam minggu, ada enam orang baru yang ikut bersekutu dengan kami,
dan ada enam orang lainnya yang kadang-kadang ikut bersekutu. Itu
adalah awal dimulainya sebuah gereja rumah yang terus berlanjut
meskipun permasalahan-permasalahan listrik di gereja telah
diselesaikan.
Sumber: Mission Network News, October 7, 2002
- Bersyukur untuk cara Allah bekerja di tengah-tengah umat-Nya.
- Bersyukur atas semangat penduduk desa yang tetap mau bersekutu
meskipun ada hambatan dalam gereja setempat.
- Doakan agar melalui gereja rumah yang terbentuk, maka akan
memungkinkan lebih banyak orang yang tertarik untuk mengenal
kasih Yesus.
e-JEMMi 43/2002
"G.S., salah satu staf kami, mengunjungi desa-desa terpencil di
Mesir enam hari setiap minggu untuk mengabarkan Injil," seperti
dilaporkan "Ziel 19", newsletter dari Schweizer Missionsgemeinde
(Swiss Missions Church). "Kadang dia memutuskan untuk memberitakan
Injil di tiga desa dalam satu hari. Dia harus menghadapi banyak
masalah. Namun, dia melihat bahwa tugasnya ini merupakan panggilan
Tuhan terhadap dirinya. Baru-baru ini dia menulis, ´Aku begitu
terpanggil untuk melayani 12 desa di Propinsi Asiut. Aku harus
mengunjungi mereka meskipun banyak tantangan yang harus aku hadapi
di sana. Semakin kuat perlawanan yang aku hadapi, semakin banyak
pintu terbuka yang aku temukan di desa-desa tersebut saat aku tiba
di sana. Misalnya, para lelaki di desa E.T. memasang penghalang
berupa bebatuan dan jerami di jalan yang kulalui. Ketika aku
mencapai penghalang tersebut, mereka serentak membakarnya. Aku hanya
menunggu dan berdoa. Ketika api telah padam, aku berjalan diantara
bara-bara itu dan mereka mundur tanpa mengganggu aku. Aku dapat
berkhotbah dengan bebas, dan banyak yang berkumpul untuk
mendengarkan Firman Tuhan. Di E.E., mereka langsung mengalirkan air
dari kanal ke jalan, sehingga aku tidak akan bisa melanjutkan
perjalanan. Aku menunggu, sambil berdoa seperti dalam Yesaya 43:2,
´Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila
engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan
nyala api tidak akan membakar engkau.´ Air itu kemudian semakin
surut, dan orang-orang yang ingin mengganggu aku ikut menghilang
bersamaan dengan menguapnya air itu. Aku kembali menemukan bahwa
orang-orang di desa itu menjadi terbuka terhadap Injil. Di desa
lain, aku harus berhadapan dengan para pria fanatik yang mengutuki
aku dengan suara keras dan mencoba untuk menghentikan langkahku.
Namun, mereka tidak menyerang aku. Desa berikutnya adalah desa yang
paling berbahaya; penduduknya melempari aku dengan batu, tetapi aku
tidak terluka, seolah-olah ada perisai yang melindungi aku. Di desa
itu, aku dipakai Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit melalui doa
dan mengusir roh jahat dari tubuh seseorang. Saat ini, Injil telah
mengubah kehidupan banyak penduduk di desa-desa yang aku kunjungi
secara teratur.´"
Sumber: FridayFax, September 24, 2004
- Bersyukur untuk G.S. yang tetap memegang teguh panggilannya untuk
memberitakan Injil di desa-desa terpencil di Mesir. Doakan untuk
pelayanannya agar semakin diberkati Allah dan banyak jiwa boleh
mengenal Kristus melalui pemberitaan Injil yang disampaikannya.
- Berdoa bagi para petobat baru dan mereka yang telah mengenal
Kristus di desa-desa tersebut. Iman mereka bisa bertumbuh dan
mereka bisa semakin mengenal Yesus serta menjadi serupa dengan
Dia.
e-JEMMi 40/2004
Gereja Pentakosta di Mesir berkembang tiga kali lipat. Menurut
Presiden dari "Pentecostal Churches in Egypt", jumlah gereja dalam
denominasinya telah berlipat ganda sejak tahun 2001. Pada tahun
tersebut telah ada 35 gereja yang berdiri. Saat ini, jumlah gereja
telah berkembang menjadi 75 gereja. Beliau juga menyatakan bahwa
strategi pertumbuhan suatu gereja dilakukan bersama dengan Gereja
Joong-Ang di Korea. Pendeta senior dari Gereja Joong-Ang yang
mempunyai jemaat 80.000 orang di Seoul, Korea Selatan, akan
mengadakan outreach penginjilan di Mesir pada akhir tahun 2005
nanti.
Sumber: FridayFax, December 24, 2004
- Bersyukur untuk perkembangan pesat yang dialami gereja-gereja
Pantekosta di Mesir. Doakan supaya perkembangan ini memberikan
dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar gereja-
gereja tersebut.
- Berdoa untuk rencana dan persiapan outreach penginjilan yang akan
dilakukan oleh pendeta senior dari Gereja Joong-Ang di Seoul.
e-JEMMi 02/2005
"Peristiwa tersebut sungguh di luar dugaan bagi beberapa penumpang
bus -- mereka terkejut dan pucat saat menyaksikan seorang pemuda
yang baru saja dibebaskan dari pengaruh kuasa gelap," demikian
laporan dari pelayanan misi Ziel 19. Ibu F.W., seorang penginjil
dari Mesir yang sedang melakukan perjalanan dengan bus tersebut. Di
dalam bus dia memperhatikan ada penumpang lain yang mengeluarkan
suara-suara aneh, matanya berputar-putar, dan kadang-kadang dia
menggeliat di tempat duduknya. Penumpang-penumpang yang lain hanya
memalingkan muka, sampai akhirnya Ibu F.W. tidak tahan menyaksikan
keadaan tersebut. Dia mendatangi pemuda itu dan berkata dengan suara
keras "Dalam nama Tuhan Yesus, tinggalkan orang ini! Dan tinggalkan
bus ini juga!" Semua penumpang memandang dengan heran saat pemuda
itu bergumam dan badannya bergetar. Setelah itu, pemuda tersebut
memandang sekelilingnya dengan mata bersinar dan berkata, "Hey! Si
setan sudah pergi! Saya dapat merasakannya! Saya mengucapkan terima
kasih untuk apa pun yang telah Anda lakukan terhadap saya!" Pemuda
itu tertawa lepas dan sangat bersukacita. Tak pelak lagi, setan itu
telah keluar dari badannya dan dari bus tersebut -- dan tidak ada
penumpang lain yang kerasukan. Ibu F.W. tinggal di dalam bus itu
lebih lama dari yang dia rencanakan. Karena pemuda yang kerasukan
tadi dan banyak penumpang lainnya menanyakan banyak hal. Hal ini
tidak lazim terjadi di Mesir. Dalam kenyataan biasanya tidak lazim
bagi seorang wanita berbicara dengan kaum pria, terutama di dalam
bus yang penuh sesak.
Sumber: FRIDAY FAX, April 8th, 2005
- Bersyukur untuk Ibu F.W. yang bisa menggunakan kesempatan yang
dimilikinya untuk memberitakan Injil kepada para penumpang di bus.
Berdoa bagi misionaris yang melakukan pekerjaan Tuhan di Mesir
supaya dapat memakai setiap peluang untuk memberitakan Injil dan
membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.
- Doakan pelayanan follow-up bagi para penumpang bus tersebut supaya
mereka bisa ditolong agar bisa bertumbuh menjadi saksi-saksi
Kristus di wilayahnya masing-masing.
e-JEMMi 16/2005
Sekelompok pelayanan misi di Mesir telah mendorong adanya kebebasan
beragama. Reformasi yang terjadi di Mesir telah memperoleh tanggapan
positif dari pers. Hal ini merupakan saat yang sangat menentukan
untuk membahas tentang penganiayaan umat Kristen. Todd Nettleton,
perwakilan dari Voice of the Martyr mengatakan bahwa baru-baru ini
Gaser Mohammed Mahmoud telah bertobat. Keluarganya sepakat
memasukkannya ke rumah sakit jiwa dimana dia akan mengalami
penganiayaan. "Jika Anda seorang non-Kristen yang ingin menjadi
Kristen, hal itu tidak mungkin dilakukan. Anda tidak bisa memperoleh
kartu identitas baru dimana Anda tidak bisa mendaftarkan ulang
perpindahan kepercayaan yang Anda anut. Mesir merupakan negara yang
masih memberlakukan diskriminasi terhadap umat Kristen, khususnya
bagi mereka yang dulunya non-Kristen dan kemudian menjadi Kristen."
Dikatakan oleh Nettleton bahwa adanya kejadian ini menyuarakan
kebenaran tentang tindak kekerasan yang dialami umat percaya.
"Pemerintah Mesir menutup mata tentang kejadian tersebut, dan dapat
dipastikan bahwa mereka tidak akan mengakuinya di depan publik bahwa
peristiwa yang dialami Gaser berkaitan dengan penganiayaan umat
Kristen di Mesir. Kenyataannya, jika Gaser Mohammed Mahmoud tidak
pindah kepercayaan, pasti dia tidak berada di rumah sakit jiwa."
Sumber: Mission Network News, May 31st 2005
- Doakan Gaser Mohammed Mahmoud agar tetap bertahan dan teguh dalam
imannya kepada Kristus. Berdoa juga bagi keluarganya supaya hati
mereka dibukakan untuk menerima Gaser, terlebih juga untuk
menerima Kebenaran Sejati.
- Berdoa bagi petobat baru dan mereka yang telah mengenal Kristus
agar terus dikuatkan dan dibangun imannya kepada Yesus.
e-JEMMi 23/2005