You are heree-JEMMi No. 12 Vol.20/2017 / Panggilan Yesus
Panggilan Yesus
Nas: Matius 24:1-14
Bagaimana Anda akan menanggapi panggilan untuk mengajar di desa terpencil selama setahun penuh, tanpa listrik dan sinyal telepon seluler? Seruan gerakan Indonesia Mengajar ini jelas bukan panggilan yang menggiurkan. Banyak yang tersentak melihat kesediaan 1.383 sarjana terbaik dari berbagai perguruan tinggi. Mereka siap menghadapi tahun yang sulit karena mereka memercayai visi gerakan ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bagaimana Anda akan menanggapi panggilan yang lebih radikal lagi dari Yesus? Secara ringkas, panggilan itu berbunyi: "Kamu akan menderita karena mengikut Aku." Penderitaan yang disebutkan-Nya tidak hanya setahun, tetapi sampai kesudahan zaman (ayat 8, 13). Kapankah itu? Hingga Injil diberitakan kepada semua suku bangsa (ayat 14). Apakah kita juga tersentak melihat lembaran sejarah sarat dengan orang-orang yang bersedia menerima panggilan ini? Mereka memberikan hidup bagi tersampaikannya Injil kepada generasi kita hari ini. Langkah yang tidak mungkin diambil tanpa memercayai ada kehidupan setelah kematian, dan bahwa Yesus Kristus, Pribadi yang memberikan panggilan itu, benar adalah Sang Mesias yang memberikan upah pada kesudahan zaman (ayat 13, bandingkan Wahyu 22:11-22).
Panggilan Yesus bukanlah panggilan untuk hidup mudah. Kita diminta mengikuti jejak-Nya di tengah dunia yang makin durhaka kepada Tuhan. Ketika patah semangat dan tawar hati dalam mengikut Dia, ingatlah kembali siapa Yesus dan mengapa kita memercayai janji-janji-Nya. Dengan mengarahkan pandangan kepada-Nya, kita akan dapat bertahan hingga kesudahan tiba. -- HAN
tetapi karena kita tahu siapa Dia yang memanggil kita.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | SABDA.org |
Alamat situs | : | sabda.org/publikasi/e-rh/2012/12/27/ |
Judul asli renungan | : | Panggilan Yesus |
Penulis renungan | : | HAN |
Tanggal akses | : | 16 Agustus 2017 |
- Login to post comments
- 2539 reads