You are heree-JEMMi No.26 Vol.14/2011 / Orang Asmat Pantai Kasuari di Papua

Orang Asmat Pantai Kasuari di Papua


Agama

Diperkirakan lebih dari 50 persen suku Asmat, yang berbicara dalam bahasa Kasuarina, telah mengenal Injil. Di daerah ini, terdapat tiga gereja persekutuan Alkitab dan sejumlah gereja-gereja Katolik.

Lingkungan

Berdasarkan tempat tinggal, orang Asmat hidup dari profesi utama mereka sebagai petani, nelayan, pemburu, penebang/pengumpul kayu dan pengukir kayu. Mereka juga mencari dan mengumpulkan damar/getah perekat atau jabung (resin) dari rawa-rawa pesisir. Dengan tanah mereka yang ketinggiannya kurang dari 100 meter di atas permukaan laut, orang Asmat pantai Kasuari dapat dijangkau dengan menggunakan perahu. Tempat yang paling dekat untuk mendarat adalah di Kamur yang dilayani tanpa jadwal tetap oleh Merpati.

Kehidupan di Daerah Itu

Busana orang Asmat pada umumnya sudah modern, meskipun masih ada anak-anak di sejumlah desa yang belum berbusana. Orang Asmat makan sagu, ikan, pisang, dan buah-buahan lainnya, dan juga berburu binatang. Orang Asmat, memunyai peralatan seperti pisau berukuran besar, kapak baja, panah dan busur, dan juga peralatan sodok. Rumah mereka dibangun di atas pilar-pilar beratap, berlantai pelepah sagu, dengan dinding-dinding yang terbuat dari akar sagu. Jika banjir air laut asin meluap (seperti yang biasa terjadi), orang Asmat bergantung pada curah air hujan yang cukup sebagai air minum mereka. Mereka terkadang merebus air yang mereka ambil dari sumur atau dari sungai. Malaria, diare, gangguan pernapasan, dan penyakit kulit merupakan hal yang biasa dialami. Orang Asmat suka mengumpulkan uang untuk pendidikan, pengadaan perahu, dan mesin-mesin pembangkit. Orang Asmat tidak memiliki kaset-kaset Injil, film atau video dalam bahasa mereka.

Informasi dan Pemakaian Bahasa

Orang Asmat, pengguna bahasa Kasuarina terkadang dikenal sebagai orang Kaweinag. Bersama keluarga mereka sendiri, orang-orang Asmat menggunakan bahasa Kasuarina dan mereka juga menggunakan baik bahasa Indonesia maupun bahasa Asmat. Bahasa-bahasa Kasuarina digunakan sebagai bahasa percakapan di kalangan mereka sendiri. (t/Samuel)

Pokok Doa:

  1. Mengucap syukur atas pekerjaan Tuhan, sehingga sudah banyak orang-orang Asmat Pantai Kasuari yang mengenal Injil.
  2. Doakan gereja-gereja dan lembaga misi yang melayani orang-orang Asmat Pantai Kasuari, agar terus membina pertumbuhan iman jemaat.
  3. Doakan agar kebutuhan orang-orang Asmat Pantai Kasuari akan bahan-bahan penunjang penggalian Alkitab, khususnya yang ada dalam bahasa mereka, dapat terpenuhi.
  4. Doakan orang-orang Asmat Pantai Kasuari, supaya Tuhan memberkati kehidupan mereka yang sederhana dan penuh keterbatasan.
  5. Doakan pemerintah pusat dan daerah, agar segera mengalokasikan dana untuk meningkatkan sarana pendidikan, kesehatan, dan transportasi di wilayah orang-orang Asmat Pantai Kasuari.
Diterjemahkan dari:
Nama situs : Joshua Project
Alamat URL : http://joshuaproject.net
Judul asli artikel : Asmat, Casuarina Coast of Indonesia
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 24 Januari 2011
Sumber : e-JEMMi 26/2011