You are hererenungan / Mengenal Sifat-Sifat Allah Melalui Mazmur
Mengenal Sifat-Sifat Allah Melalui Mazmur
Ketika saya membaca Mazmur, saya menemukan apa yang saya sebut “bahasa doa” terjalin di seluruh bagian kitab. Bahasa yang terbuka, rentan, hormat dan terkadang putus asa. Ini adalah bahasa yang mengungkap sifat-sifat Allah, bagaimana interaksi-Nya dengan manusia dan sebaliknya.
Sebagai contoh, dalam Mazmur 46:1, pemazmur mengungkap bagaimana dia mendapati Tuhan sebagai pelindung dan penolong seketika (present help) di saat-saat sulit. Semua deskripsi tentang interaksi Tuhan dan manusia, serta doa-doa yang terinci dalam Mazmur membantu saya memahami sejumlah hal.
1. Memahami sifat-sifat Allah dan tujuan-Nya bagi saya
Terkadang, di tengah berbagai masalah hidup, saya kehilangan kepercayaan akan maksud baik Tuhan kepada saya. Saya cenderung mempertanyakan kasih dan perhatian-Nya kepada saya. Adakalanya, saya bertanya-tanya apakah Tuhan telah melupakan saya, atau apakah Dia marah kepada saya.
Namun, ketika saya membaca bagaimana para pemazmur merasakan dan memandang Tuhan, cara-Nya berinteraksi dengan mereka, saya menemukan sesuatu. Saya melihat lebih jelas kebenaran akan sifat-sifat Allah, ketimbang dibutakan oleh perasaan atau keadaan.
2. Meningkatkan kemampuan untuk memercayai Allah
Saya dapat memandang Tuhan sebagaimana adanya Dia, dan lebih bersedia meyakini tujuan baik-Nya, meski saya belum “merasakannya.” Diingatkan pada kebenaran tentang Tuhan mendorong saya untuk percaya pada kebaikan-Nya.
3. Memperkaya ungkapan pujian, syukur, dan cinta kepada Tuhan
Ketika saya percaya pada kebaikan dan pemeliharaan Allah, hati saya menjadi terbuka untuk bersyukur kepada-Nya.
Di bawah ini, kita akan bahas beberapa tindakan Tuhan. Saya mengajak Anda membacanya dengan penuh perhatian, lalu tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini caraku memandang Allah dalam hidupku?” Kalau bukan, luangkanlah waktu untuk berdoa dan minta Tuhan membantu Anda untuk memandang-Nya dalam sifat-sifat Allah yang benar.
Allah para pemazmur dan nabi adalah Allah kita juga!
Kita berkomunikasi dan punya hubungan dengan Allah yang sama dengan para pemazmur, para nabi dan bapa-bapa gereja. Mungkin Anda telah membaca kitab-kitab Perjanjian Lama dan berpikir bahwa interaksi tersebut berlaku di masa lalu. Bukan untuk Anda di masa kini. Namun, Tuhan adalah Tuhan yang sama kemarin, sekarang, dan sampai selama-lamanya (Ibrani 1:12 dan 13:8). Sifat-sifat Allah tak pernah berubah.
Dalam Yeremia 23:23, sewaktu menghukum bangsa Israel, Nabi Yeremia menyatakan Tuhan sebagai “Allah yang dekat.”
“Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?”
Dalam ayat ini, Allah memberitahukan umat-Nya bahwa Dia dekat dengan mereka, dan juga tahu kalau mereka menjauh dari-Nya—atau, dengan kata lain, bersembunyi dari-Nya.
Kata “dekat” dalam bahasa Ibrani adalah karove, yang menyiratkan kedekatan dari segi waktu, tempat, dan hubungan pribadi. Ungkapan-ungkapan “dekat” lainnya dalam konteks ini adalah: jarak dekat, bertetangga, di sebelah, dan mudah dijangkau. Kita menyembah Tuhan yang sama, yang menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang dekat.
Di bawah ini, bacalah bagaimana pemazmur menggambarkan kedekatan dan keintiman Tuhan dengan umat-Nya. Semoga sifat-sifat Allah ini memampukan Anda melihat cara Tuhan berinteraksi dengan Anda hari ini. Sekali lagi, saya meminta Anda bertanya pada diri sendiri: Apakah ini cara saya memandang Tuhan? Inikah cara saya berinteraksi dengan-Nya?
Sifat-Sifat Allah
Mazmur 3:3 – Tuhan adalah pelindung kita. Dialah perisai dan Sosok yang mengangkat kita.
“Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.”
Mazmur 4:7 – Tuhan adalah sumber sukacita.
“Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.”
Mazmur 56:8 – Tuhan tahu semua kesedihan dan rasa sakit kita.
“Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?”
Mazmur 9:12b – Tuhan tidak mengabaikan kita, tak peduli apa yang kita rasakan tentang Dia, atau apapun keadaan kita.
“… teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya …”
Mazmur 138:3 – Tuhan menjawab doa-doa kita; Dia mendorong hati kita yang lemah dan letih.
“Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.”
Mazmur 11:4 – Tuhanlah yang berdaulat. Dia memegang kendali, bahkan ketika hidup kita atau lingkungan kita kacau.
“TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.”
Mazmur 42:8 – Tuhan itu setia. Dia selalu bertindak demi kebaikan kita.
“TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.”
Demikianlah contoh-contoh kebenaran yang dapat kita pelajari dari doa dan pujian dalam Mazmur. Saya mendorong Anda membaca lebih jauh kitab ini untuk menemukan pemahaman pribadi tentang bagaimana interaksi Anda dengan Tuhan.
Source : https://gkdi.org/blog/mengenal-sifat-sifat-allah/
- suwandisetiawan's blog
- Login to post comments
- 1008 reads