You are hereArtikel / Peran Pemuda dalam Misi Perkotaan
Peran Pemuda dalam Misi Perkotaan
A. Peran Pemuda dalam Pelayanan Berdasarkan Firman Tuhan
Allah memiliki misi yang luar biasa bagi manusia. Misi Allah tidak berhenti sampai menyelamatkan manusia, tetapi Allah juga ingin agar orang yang telah diselamatkan dapat menjadi murid-Nya. Misi itu telah diproklamirkan dalam Amanat Agung-Nya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Amanat Agung tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab kedua belas murid, tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab orang percaya sepanjang abad dan di segala tempat. Dari anak-anak sampai yang lanjut usia, semuanya mendapat kesempatan untuk melakukan misi Allah. Namun, sering kali pemuda dianggap remeh karena belum memiliki pengalaman hidup yang banyak, bahkan firman Tuhan mengatakan dalam 1 Timotius 4:12, "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."
Allah mengerti pergumulan seorang muda, seperti Timotius, yang memberitakan kebenaran Tuhan. Pada umumnya, orang melihat dari luar, tetapi Allah memakai seseorang untuk melihat hati orang yang lain. Karena itu, Allah, melalui Paulus, mengajarkan agar pemuda menjadi teladan bagi orang percaya dalam kemudaannya. Fakta membuktikan bahwa perubahan yang terus terjadi dalam sistem dan kultur suatu negara tidak dapat dilepaskan dari ide-ide pemikiran dan pergerakan kaum intelektual kampus. Dengan kata lain, generasi muda sangat berpengaruh dalam perkembangan negara dan secara otomatis dalam pertumbuhan gereja pun pemuda memiliki pengaruh yang besar.
Generasi mudalah yang akan meneruskan kehidupan bangsa dan pertumbuhan gereja. Generasi muda juga menjadi fokus untuk dilayani dan melayani karena melalui pemuda, gereja dapat menjangkau pemuda-pemuda di luar gereja yang belum mengenal Kristus.
B. Bentuk Pelayanan yang Dapat Dijangkau oleh Pemuda dalam Misi Perkotaan
Banyak hal yang dapat dilakukan pemuda dalam melakukan pelayanan misi perkotaan. Dalam kehidupan perkotaan yang semakin merosot, pemuda dapat terlibat dalam memulihkan kemerosotan tersebut dengan kemampuan intelektualnya. Beberapa bentuk pelayanan tersebut adalah berikut ini.
1. Menjangkau anak-anak jalanan.
Pemuda memiliki hidup yang tidak jauh dengan anak-anak jalanan. Pemuda lebih mengerti hal yang dihadapi oleh anak-anak jalanan dan dengan cara yang bersahabat, pemuda dapat menjadi terang bagi anak-anak jalanan. Anak-anak jalanan ini tidak memiliki seseorang yang mengerti akan keberadaannya di dunia. Anak-anak ini haus akan perhatian dan kasih sayang.
Anak jalanan tidak hanya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Anak-anak jalanan ini juga ada yang berasal dari keluarga mampu dan kaya, tetapi memiliki keluarga yang tidak harmonis dan mereka melampiaskan kesedihannya dengan berada di jalanan. Mereka merasa tidak ada yang mengerti dirinya. Anak jalanan juga bisa berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga mereka hidup di jalan dan tidak menempuh pendidikan karena ketidakmampuan perekonomian keluarga bahkan ketidakmampuan hatinya untuk belajar. Pemuda Kristen dapat menjangkaunya selain dengan bersahabat, yakni dengan mengajari anak jalanan ini atau membantu anak-anak ini belajar.
2. Melakukan pemuridan.
Pemuridan bukanlah cara yang asing dalam menjangkau kaum muda. Melalui pemuridan, gereja menyiapkan sumber daya manusia yang berintegritas dan berkualitas. Melalui pemuridan, orang-orang percaya mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada orang yang dimuridkan, dan pengaderan kepada muridnya untuk memuridkan. Dua hal yang menunjang dalam pertumbuhan gereja berada dalam pemuridan, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas orang percaya. Pemuridan yang terdiri dari beberapa orang saja mempermudah mengerti antara seseorang dengan yang lainnya, terjadi interaksi saling membangun, dan mengontrol antara satu dengan yang lain dalam hidup turut sejalan dengan perintah Tuhan. Namun, dalam pemuridan juga dapat menjangkau orang-orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan.
C. Kesimpulan.
Di balik kehidupan perkotaan yang megah, terdapat kemiskinan di pinggiran kota. Perpindahan penduduk untuk mengadu nasib di kota membuat kota semakin padat dan lapangan pekerjaan semakin sedikit. Kepadatan bukan hanya dari pendatang yang semakin bertambah, tetapi juga kelahiran dari pendatang, yang menjadikan kemiskinan semakin besar dan serasa susah untuk dientas. Ketika gereja harus menghadapi tantangan kehidupan di kota, gereja berusaha melakukan misinya bukan hanya di tempat-tempat terpencil, melainkan juga di sekitarnya.
Melalui pemuda yang menjadi penerus bangsa, gereja menjangkau orang-orang muda yang lainnya untuk mendidik dan membawa pada kebenaran yang sejati. Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui generasi muda untuk mengentaskan dari kemiskinan agar tidak terus berlarut-larut.
Pemuda yang dianggap remeh dan tidak memiliki pengalaman hidup sebenarnya memiliki pengalaman yang tidak ternilai ketika mengenal Juru Selamatnya dan membawa teman-temannya untuk mengenal Kebenaran itu.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | SABDA Space |
Alamat URL | : | http://sabdaspace.org/dedikasi_pemuda_kristen_dalam_misi_perkotaan |
Judul asli artikel | : | Dedikasi Pemuda Kristen dalam Misi Perkotaan |
Penulis artikel | : | Febe Mega Lestary |
Tanggal akses | : | 25 Juni 2015 |
- Login to post comments
- 3732 reads