DAWSON TROTMAN
Kehidupan yang Berdisiplin
Penginjil Billy Graham memimpin upacara pemakaman Dawson Trotman
pada tahun 1956 setelah Trotman meninggal saat berusaha
menyelamatkan seorang perenang di sebuah danau di bagian Utara New
York.
"Saya kira Dawson Trotman telah menyentuh hidup orang banyak demi
Kristus secara pribadi ketimbang siapa pun yang pernah saya kenal,"
ujar Graham.
Graham mengenal Trotman dan pelayanan yang didirikannya -- The
Navigators -- dengan baik. Ia juga menggunakan bahan-bahan yang
dikembangkan oleh Trotman sebagai tindak lanjut pengajaran dalam
kampanye penginjilannya.
Pengaruh The Navigators (di Indonesia disebut Para Navigator) telah
berkembang ke seluruh dunia dengan 3.600 staf yang mewakili 60
bangsa dan bekerja di 101 negara.
Trotman mendirikan The Navigators pada tahun 1934. Ia memulai bahan-
bahan pengajaran Alkitabnya dan membawanya melalui masa-masa
pembentukan, berkembang mulai dari penekanan awal untuk memuridkan
para anggota militer hingga kemudian untuk menginjili para mahasiswa
dan kaum awam.
Adapun yang menjadi perhatian bagi Trotman dan pelayanan yang
didirikannya sampai hari ini ialah pemuridan orang percaya -- untuk
memberi landasan bagi orang-orang Kristen dalam hal disiplin rohani,
dalam doa, penyembahan, pemahaman Alkitab, dan ibadah.
Perubahan
Di masa-masa SMA, Trotman memperlihatkan kemampuan yang mengesankan.
Ia pernah menjadi pembaca pidato perpisahan, ketua OSIS, ketua senat
mahasiswa, dan kapten tim bola basket.
Namun, beberapa tahun kemudian kehidupan Trotman pun menjurus kepada
hal-hal yang berbahaya. Ia berjudi dan menjadi pemabuk. Ia juga
menjadi seorang penjudi bola yang terkenal licik. Bagaimanapun juga,
pertemuannya di satu tengah malam dengan seorang polisi setempat
mengantarkannya pada perjumpaan rohaninya dengan Yesus Kristus.
Trotman ditangkap di sebuah taman setelah ia mabuk dan tidak dapat
menemukan mobilnya. Namun, ia beruntung karena polisi yang bertugas
itu melihat masalahnya tidak lebih dari sekadar masalah alkohol.
"Nak, apakah kau menyukai kehidupan seperti ini?" tanya polisi
tersebut.
"Saya membencinya, Pak" jawab Trotman. Polisi itupun mengembalikan
kunci mobil Trotman dan mendorongnya untuk mengubah gaya hidupnya.
Dua hari kemudian, Trotman menghadiri sebuah perhimpunan pemuda di
gereja lokal. Ketika itu, diadakan sebuah kontes menghafal ayat-
ayat Alkitab.
Mereka diberi sepuluh ayat mengenai keselamatan. Dan Trotman menjadi
satu-satunya dari antara mereka yang mampu mengingat ayat-ayat
tersebut dalam pertemuan mereka pekan berikutnya. Bahkan ketika
diberikan sepuluh ayat lain mengenai pertumbuhan rohani untuk
dihafal, Trotman mampu menghafalnya dengan mudah.
Beberapa minggu kemudian, salah satu ayat Alkitab mengenai
keselamatan terlintas dalam benaknya. Ketika itu pulalah Trotman
meminta Kristus untuk mengubah hidupnya. "Oh, Tuhan," doanya, "apa
pun arti menerima Yesus itu, aku mau melakukannya sekarang juga."
Awal Pelayanan
Trotman menghabiskan tahun-tahun ke depannya dengan terlibat secara
intensif dalam penginjilan pribadi sementara ia berupaya
mendisiplinkan kehidupan doanya. Sebagaimana biasanya, fokusnya
diarahkan pada membaca dan menghafalkan firman Tuhan.
Pada tahun 1934, Trotman diminta untuk mengunjungi Les Spencer,
seorang pelaut, dan membagikan firman Tuhan kepadanya. Betty
Skinner, penulis biografi Trotman melukiskan pertemuan tersebut. "Di
lapangan parkir di dekat sebuah gedung sekolah, keduanya mencurahkan
perhatian mereka pada firman Tuhan ketika seorang satpam menghampiri
dan menanyakan apa yang sedang mereka lakukan. `Membaca Alkitab,`
jawab Trotman yang segera memanfaatkan kesempatan itu untuk bersaksi
... Dawson beralih dari satu ayat ke ayat yang lain untuk
menjelaskan Injil dan menjawab semua pembelaan yang dilakukan oleh
satpam tersebut.
"Sekembalinya mereka, [Spencer] berkata, `Aku akan memberikan tangan
kananku untuk mengetahui bagaimana caranya menggunakan firman Tuhan
seperti itu.`"
Peristiwa itu menjadi awal mula pelayanan The Navigators, dinamakan
demikian karena keberadaan awalnya berhubungan dengan dunia
kelautan. Spencer mengarahkan orang lain kepada Kristus yang
kemudian akan mengarahkan orang lain lagi kepada keselamatan.
Pelayanan pemuridan dari The Navigators pun lahir dan proses
memenangkan dan memuridkan para pria maupun wanita bagi Kristus
terus berlanjut ke seluruh dunia hingga hari ini.
Penghafalan dan Perenungan
Pengalaman Trotman yang mengubahkannya berpusat pada penghafalan dan
perenungan akan firman Tuhan. Ia menjadi seorang yang memuridkan
orang karena ia sendiri telah terlebih dahulu dimuridkan oleh Tuhan
melalui firman-Nya. Penekanannya ada pada penghafalan ayat-ayat
Alkitab yang disusun berdasar sejumlah tema yang topikal, yang
selanjutnya menjadi bagian dari inti kurikulum pelayanan The
Navigators saat ini.
Proses penghafalan tidak diberikan Trotman dalam bentuk yang kaku
karena Trotman mengerti bahwa Roh Allah pasti akan menciptakan suatu
kerinduan untuk menggali kebenaran firman-Nya.
Penghafalan dan perenungan firman Tuhan secara teratur sangatlah
penting untuk mendapatkan pengalaman kehidupan Kristen yang
berlimpah. Pemazmur menyimpan firman Tuhan di dalam hatinya (Maz.
119:11) dan merenungkan firman tersebut siang dan malam (Maz. 1:2).
Ketika menorehkan firman Tuhan dalam relung-relung hati Anda, Anda
akan memperoleh pembaharuan pikiran dan akan siap menghadapi godaan,
tantangan, dan kesengsaraan akibat cara pandang ilahi tentang
kebenaran tersebut.
Kebenaranlah yang membebaskan Anda. Semakin banyak ayat Alkitab yang
Anda simpan dalam hati, Anda akan semakin seperti Kristus.
Graham menyimpulkan kehidupan Trotman sebagai berikut. "Dawson
mencintai firman Tuhan. Saya pikir ia mengajarkan hal tersebut
kepadaku lebih daripada orang lain. Ia selalu membawa Alkitabnya dan
selalu menandainya. Firman Tuhan menjadi sesuatu yang manis
baginya."
Bahan diterjemahkan dari sumber:
http://www.intouch.org/myintouch/mighty/portraits/dawson_trotman_213713.html
e-JEMMi 32/2006