JOHN RELEIGH MOTT
Mott adalah seorang tokoh besar dalam kegiatan penginjilan di
kalangan mahasiswa di berbagai universitas di Amerika Serikat pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20. Ia juga dikenal sebagai
seorang tokoh pergerakan oikumene di dunia yang tiada tandingnya.
Mott dilahirkan pada tanggal 25 Mei 1865 di Postville, Iowa, USA.
Ayahnya bernama John Stitt Mott dan ibunya bernama Elmira Dogde.
Ayah John Mott bekerja sebagai pedagang kayu dan John Mott biasa
membantu ayahnya dalam usaha tersebut. Pada umur 13 tahun John
mengalami pertobatan dan ia menggabungkan diri dalam Gereja Metodis.
Pada tahun 1881 Mott belajar pada Upper Iowa University selama 4
tahun. Sekolah ini adalah milik Gereja Metodis sehingga proses
belajar-mengajarnya diwarnai oleh kekristenan. Setelah itu Mott
melanjutkan studinya ke Universitas Cornell. Di sinilah Mott memulai
kegiatan pekabaran Injil. Sebenarnya Mott ke Cornell agar ia dapat
bekerja pada pekerjaan duniawi atau meneruskan usaha ayahnya. Di
Cornell ia segera terpilih menjadi wakil ketua Young Men Christian
Association (YMCA) Cabang Cornell. Dia giat memberitakan Injil di
kalangan mahasiswa dan memimpin kebaktian di penjara-penjara. Pada
tahun 1888 ia menyelesaikan studinya di Cornell.
Sebenarnya Mott sudah tertarik kepada pekerjaan penginjilan sejak ia
di Fayette. Pada waktu dibukanya cabang YMCA, Mott sudah melibatkan
diri dalam organisasi oikumenis ini. Kemudian ia pindah ke Cornell
guna belajar ilmu hukum agar kelak dapat bekerja di lapangan
politik. Ia memulai studinya di Cornell tahun 1885. Di Cornell, Mott
bergumul tentang cita-citanya dengan panggilan Allah. Pada akhirnya
ia tunduk kepada panggilan Allah. Lalu dia bersahabat dengan D.L.
Moody.
Pada musim panas YMCA mengadakan konferensi mahasiswa internasional
dimana D.L. Moody menjadi ketua konferensinya. Mott menghadiri
konferensi ini sebagai wakil dari Cornell. Dalam konferensi ini Mott
memutuskan untuk menjadi seorang penginjil bersama dengan 100
mahasiswa lainnya. Inilah permulaan lahirnya Student Volunteer
Movement for Foreign Missions (Gerakan Mahasiswa Sukarela untuk
Pekabaran Injil ke Luar Negeri).
Tahun 1886 Mott menjadi ketua Student Christian Movement di Cornell.
Ia bekerja keras untuk menjalankan kegiatan-kegiatan gerakan ini di
Cornell. Dari sinilah Mott belajar untuk mengumpulkan mahasiswa dari
berbagai denominasi. Sejak semula ia telah berniat untuk
mengusahakan kerjasama antara semua gereja. Ia berkata: "Kita harus
awas! Jangan kita menyangka bahwa gereja kita sendiri adalah satu-
satunya gereja. Kita harus selalu menghormati semua cabang dari
gereja yang Kudus dan am."
Setelah tamat dari Cornell, Mott segera menjadi sekretaris YMCA USA
dan Kanada. Ia sekarang mengunjungi seluruh universitas dan
perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Kanada. Ia juga menjadi
ketua dari Student Volunteer Movement for Foreign Missions.
Pekerjaannya makin hari makin berat.
Tahun 1891 Mott ke Amsterdam untuk menghadiri konferensi YMCA se-
Dunia. Sekarang ia terdorong untuk membentuk suatu federasi dari
seluruh gerakan mahasiswa Kristen se dunia. Ia berkali-kali
berkunjung ke Eropa sambil mengutarakan rencana tersebut. Rencananya
itu akhirnya berhasil, yaitu dengan terbentuknya Federasi Mahasiswa
Kristen se Dunia. Ia sendiri terpilih sebagai sekretarisnya. Sebagai
sekretaris umum, maka ia mengunjungi banyak negara di dunia.
Mott juga menjadi Ketua Komisi Persiapan untuk Konferensi Pekabaran
Injil se Dunia di Edinburgh tahun 1910. Mott adalah pemikir utama
dalam konferensi itu serta banyak memimpin persidangan. Setelah itu
konferensi bubar, maka dibentuklah Komisi Penerus (Continuation
Committee) yang diketuai oleh Mott hingga tahun 1920. Tokoh Mott
tidak dapat dilepaskan dari Dewan Pekabaran Injil International
(International Missionary Council) yang dibentuk pada tahun 1920.
Mott menjadi ketua Dewan ini hingga tahun 1942. Dalam kedudukannya
sebagai Ketua Dewan Pekabaran Injil ini, ia mendorong agar di tiap
negara dibentuk Dewan Pekabaran Injil Nasional.
Selama Perang Dunia I (1914-1918) Mott bersama anggota YMCA melayani
pemuda-pemuda yang masuk tentara serta melayani para tawanan perang.
Karena pekerjaan pelayanannya selama Perang Dunia I, maka pemerintah
Amerika Serikat menghadiahkan kepadanya medali kehormatan. Pada
tahun 1948 Mott adalah salah seorang pemenang Hadiah Nobel untuk
perdamaian.
Pada waktu dibentuknya Dewan Gereja-gereja se Dunia, di Amsterdam
1948, Mott diangkat sebagai Ketua Kehormatan. Hal ini adalah patut
dilakukan mengingat akan jasa dan peranannya dalam pergerakan
oikumene dan pekabaran Injil di dunia. Jabatan ini dipegangnya
hingga ia meninggal dunia pada 31 Januari 1955.
Dalam sejarah pergerakan oikumene di Indonesia nama Mott perlu
dicatat pula. John Mott mengunjungi Indonesia pada tahun 1926. Di
sini ia memberikan rangsangan yang sangat berarti bagi kegiatan
Gerakan Mahasiswa Kristen di Hindia Belanda. Organisasi-organisasi
seperti YMCA, kemudian GMKI dan DGI dengan Komisi Pekabaran Injilnya
berakar dari pekerjaan John R. Mott.
Walaupun John R. Mott hanya tercatat sebagai seorang anggota gereja
biasa yang tidak belajar teologia secara formal, namun dia sangat
berjasa bagi gereja di dunia. Ia seorang yang selalu optimis dan
dinamis. Semboyannya yang terkenal adalah:
"Biarlah mereka maju.
Tahun-tahun yang terbaik masih di hadapan kita."
Bahan diedit dari sumber:
| Judul Buku | : | Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja |
| Penulis | : | Drs. F.D. Wellem, M.Th. |
| Penerbit | : | PT BPK GUNUNG MULIA, Jakarta, 1999 |
| Halaman | : | 187 - 189 |
e-JEMMi 30/2003