You are hereArtikel Misi / Strategi untuk Pelayanan Remaja
Strategi untuk Pelayanan Remaja
Pelayanan remaja itu bervariasi bentuk dan ukurannya. Dari banyaknya pelayanan remaja yang efektif, tidak ada dua program yang sama persis, dan itu baik karena berarti tidak ada program yang sempurna.
Ada banyak cara untuk menjalankan sebuah program pelayanan remaja. Program yang Anda jalankan tergantung pada beberapa variabel. Seorang pelayan muda yang sangat spiritual akan berfokus pada pemuridan dan merancang program terbaik untuk mendukung fokus itu. Pelayan muda dengan kepribadian yang ramah dan karismatik mungkin akan lebih efektif jika merancang sebuah program yang berorientasi pada pelayanan.
Memilih Strategi
Sebelum Anda menentukan strategi pelayanannya, Anda perlu untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan penting berikut ini.
Apakah program kita memiliki tujuan-tujuan yang spesifik dan dapat diukur?
Kebanyakan dari program remaja yang ada tidak memiliki tujuan yang jelas selain dari pada memenuhi kesenangan mereka saja. Ini tidak cukup. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu ditanyakan di dalam setiap program:
- Apa yang perlu diketahui anak-anak sebelum mereka lulus?
- Bagaimana cara mengukur apa yang mereka ketahui?
Program remaja harus lebih dari sekadar tempat penitipan anak. Program tersebut seharusnya menjadi sebuah proses yang terstruktur dan fungsionil dan memiliki tujuan-tujuan yang spesifik dan membuahkan hasil yang dapat diukur.
Apakah kita menyiapkan para remaja untuk masa depan?
Sayangnya, kebanyakan program remaja hanya sekadar melindungi mereka dalam sebuah kepompong selama masa sekolah mereka. Program-program ini menawarkan banyak teman, kegiatan yang menyenangkan, dukungan, nasihat, konseling, dan semua hal lainnya kecuali ajaran Kristen yang baik, kokoh, dan yang akan terus mereka gunakan. Setelah lulus sekolah, mereka keluar dari gereja karena merasa tidak membutuhkan kepompong lagi. Program remaja yang baik adalah program yang secara terus-menerus menantang para remaja untuk melihat implikasi iman mereka dalam dunia nyata, lebih dari apa yang mereka ketahui saat ini.
Apakah kita memberi para remaja apa yang mereka butuhkan, tidak hanya apa yang mereka inginkan?
Sangatlah mudah untuk memberikan apa yang remaja inginkan. Dan, para remaja sering beranggapan bahwa apa yang mereka inginkan dan butuhkan adalah hal yang sama. Program remaja yang baik berusaha menyeimbangkan keinginan (agar tetap bersemangat) dan kebutuhan (agar bertumbuh) remaja, sehingga mereka termotivasi untuk bertumbuh dalam iman mereka.
Banyak program dimulai dengan sebuah program, baru kemudian melihat kebutuhannya. Itu adalah kebalikan dari apa yang seharusnya terjadi. Pepatah kuno, "cari kebutuhannya dan penuhi kebutuhan itu", seharusnya menjadi filosofi untuk setiap pelayanan remaja. Hal yang juga dapat menjadi masalah adalah bahwa para pemimpin mempunyai pikiran yang terpusat pada kebutuhan, sedangkan pikiran para remaja terpusat pada keinginan mereka. Seorang pembina remaja menyuruh murid-muridnya untuk menulis kebutuhan mereka dalam daftar. Inilah daftar yang mereka tulis: pergi ke Disneyland, BBQ di pantai, lomba "frisbee", pesta pizza, balap mobil, ski air, ski salju, studi Kitab Wahyu.
Semua itu tentunya bukan kebutuhan, tetapi keinginan; semua itu dapat memenuhi kebutuhan sosial, tetapi tidak kebutuhan spiritual. Para pembina remaja seharusnya melihat apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya dalam kelompok tersebut dan dalam komunitas tempat mereka tinggal. Kebutuhan spiritual dalam kelompok dan juga kebutuhan mereka dalam masyarakat dapat terpenuhi oleh gereja mana pun yang meluangkan waktu untuk menyesuaikan kebutuhan dan program yang akan diadakan.
Lima Resep Program Pelayanan Remaja Yang Efektif
Pelayanan Terpusat Pada Individu (Individu-Sentris)
Para remaja ingin didengar, dikenal, dan dimengerti -- mereka ingin merasa dipentingkan. Pelayanan remaja yang terpusat pada program biasanya memperlakukan remaja sebagai penonton. Remaja akan merespons lebih baik pada pelayanan yang sifatnya terpusat pada individu yang fokus utamanya adalah para anak layannya, bukan pada programnya.
Dalam pelayanan yang terpusat pada individu, mereka yang melayani para remaja meluangkan waktu untuk bersama remaja satu demi satu. Untuk melayani para remaja secara individual tidaklah sulit. Berikut adalah tiga cara efektif untuk resep pelayanan yang terpusat pada individu.
Luangkan Waktu untuk Saling Mengenal
Dalam setahun, setidaknya Anda harus meluangkan waktu (lebih baik pada awal tahun, selama setengah jam sampai satu jam) dan menghabiskan waktu bersama setiap remaja dalam kelompok Anda untuk saling mengenal. Ajak mereka pergi makan di McDonald atau tempat lain yang membuat mereka nyaman; jangan di kantor Anda, rumah, atau gereja Anda. Momen ini bukanlah waktu untuk mengkhotbahi atau mengajar mereka, melainkan merupakan momen untuk mengenal lebih jauh orang yang Anda ajak bicara itu, sehingga mereka menyadari bahwa Anda peduli pada mereka.
Waktunya Menggembalakan
Anda sebagai pembina remaja -- mendapat gaji atau tidak -- adalah gembala bagi kelompok remaja Anda, yang tidak hanya membangun relasi dengan mereka, tetapi juga memandu dan membantu mengembangkan kehidupan rohani mereka. Anda harus berinisiatif untuk membicarakan hal-hal spiritual dengan mereka.
Konseling
Setiap pelayan anak remaja adalah seorang konselor. Meski bukan konselor profesional, tetapi Anda akan sewaktu-waktu diminta untuk memberikan konseling kepada anak-anak remaja di kelompok Anda. Statistik membuktikan bahwa seseorang yang sedang dalam krisis lebih cenderung datang pada kawan sebaya atau teman lainnya daripada kepada konselor profesional. Kebanyakan konseling adalah proses mendengarkan, dan pembina remaja mana pun pasti mampu untuk melakukannya.
Penting untuk setiap pembina remaja mendapatkan pelatihan konseling dasar. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan untuk bersama dengan anak-anak, semakin banyak waktu yang terpakai untuk mendengarkan mereka dan membantu mereka melewati krisis masa remaja mereka.
Pelayanan Terpusat Pada Teman Sebaya (Teman-Sentris)
Perkembangan pelayanan anak remaja paling menggembirakan selama dua puluh tahun terakhir adalah pelayanan teman sebaya -- para remaja yang saling melayani. Dalam pelayanan ini, Anda harus mengizinkan mereka berpartisipasi dalam setiap aspek program pelayanan Anda. Berikut beberapa saran untuk menjalankan resep pelayanan ini:
1. Anak remaja seharusnya memiliki kesempatan untuk menggunakan karunia yang Tuhan telah berikan dalam program pelayanan Anda, tidak hanya duduk dan melihat saja.
2. Sediakan banyak aktivitas untuk kelompok kecil yang dapat mereka pakai untuk mendiskusikan pelajaran (tanpa orang dewasa atau dengan orang dewasa yang hanya mengamati) dan menghasilkan jawaban mereka sendiri.
3. Membuat jurnal dan menulis surat serta dapat memberikan kesempatan emas untuk terciptanya pelayanan teman sebaya.
Kini tidak ada alasan bagi pembina remaja untuk tidak menggunakan sumber daya terbaik dalam menjalankan program -- para remaja dalam kelompok. Mereka bisa terlibat dalam hampir segala aspek program tersebut dan biasanya mereka terlibat lebih efektif dibandingkan orang dewasa. Akan tetapi, mereka tidak selalu lebih efektif. Mereka bisa saja melakukan hal yang lebih buruk atau merusak pekerjaan, tetapi kegagalan adalah cara terbaik untuk belajar.
Pelayanan Terpusat Pada Tim (Tim-Sentris)
"Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14)
Pelayanan remaja akan efektif apabila dipimpin oleh sebuah tim pemimpin, bukan hanya dipimpin oleh seorang pembina saja. Kita sering mendengar bahwa setelah seorang pembina meninggalkan sebuah program anak muda, program itu tidak berjalan lagi. Itu disebabkan karena mereka hanya tergantung pada karunia satu orang saja dan tidak ada keseimbangan dalam pelayanan. Salah satu kelebihan dalam pelayanan yang berorientasi pada tim adalah "stabilitas".
Kelebihan lain adalah diversifikasi atau pembagi-bagian. Pelayanan tim merupakan sebuah kelompok berisikan orang-orang dewasa yang memiliki usia, talenta, dan kekuatan yang beragam untuk melayani anak-anak dalam kelompok.
Kerja Tim Harus Diupayakan
Untuk menyatukan orang-orang dewasa dari berbagai latar belakang, akan membutuhkan waktu. Pelayanan tim perlu menyadari manfaat perbedaan dan bahwa sebuah tim tidak dapat berjalan apabila setiap orang dalam tim mencoba memaksa orang lain untuk menjadi seperti mereka. Tim pelayanan anak muda perlu dilandasi oleh perkataan Yesus berikut: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh. 13:35). Saat para pembina remaja berkembang menjadi sebuah tim, kasih yang tercipta di antara mereka akan menjadi saksi bagi para remaja dalam kelompok tersebut.
Tahu Bagaimana Cara Merekrut Tim
Tugas tersulit di gereja adalah menemukan orang-orang yang mau melayani remaja. Kebanyakan orang dewasa menyadari pentingnya pelayanan untuk remaja, tetapi mereka tidak yakin mereka memiliki sesuatu yang dapat mereka berikan. Perekrutan adalah latihan iman yang tak berkesudahan. Tidak ada cara yang mudah untuk merekrut orang-orang dewasa, tetapi kami memiliki beberapa usul:
Minta salah satu staf penggembalaan gereja Anda untuk memberi daftar orang-orang yang mungkin dapat menjadi pembina remaja. Datangilah orang-orang yang ada di daftar itu dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang direkomendasikan oleh pemimpin gereja sehingga mereka lebih tergerak untuk membantu.
Tanyalah pada para remaja, siapa yang ingin mereka lihat sebagai pembina remaja. Kebanyakan orang dewasa enggan bekerja dengan remaja karena takut para remaja itu tidak suka dengan mereka. Jika anak-anak mengusulkan nama orang-orang tersebut, itu akan menyemangati mereka untuk menjadi sukarelawan.
Pelayanan Yang Terpusat Pada Isi (Isi-Sentris)
Apa yang Anda ingin remaja ketahui setelah mereka meninggalkan persekutuan mereka? Inti Injil adalah keyakinan bahwa iman Kristen itu benar. Berapa banyak dari kebenaran iu yang kita inginkan untuk diketahui oleh anak layan kita?
Menentukan Sasaran dan Tujuan
Pertama-tama, kumpulkan semua anggota tim pembina dan mulailah dengan pengertian bahwa mungkin tim Anda akan secara efektif melayani murid-murid selama dua tahun atau lebih. Dua tahun berarti 104 hari Minggu. Mintalah semua anggota tim untuk memikirkan pertanyaan ini: "Jika kita melayani remaja selama dua tahun, apa yang kita ingin mereka ketahui tentang iman mereka pada akhir masa dua tahun itu?" Berikut adalah sebagian daftar yang kita ingin agar remaja ketahui.
Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, asal-usul Alkitab, perbedaan antara terjemahan dan parafrase, dan proses kanonisasi Alkitab);
Gereja (pengertian Gereja, doktrin Alkitabiah gereja kita, kepercayaan gereja kita, kepercayaan yang dipercayai agama lain);
Doktrin (pengertiannya, doktrin yang dipercaya gereja kita, perbedaan doktrin mengenai sakramen baptis, perjamuan kudus, imamat, pertobatan, pengampunan);
Pernikahan (firman Tuhan mengenai pernikahan, perceraian, pisah sementara, pernikahan kedua kalinya, hidup bersama di luar pernikahan); dan
Orang tua (firman Tuhan tentang orang tua, arti menghormati orang tua).
Masih banyak sekali subjek lain (seks, etika, tanggung jawab, relasi, kemisikinan, misi dan pelayanan, Yesus). Apa pun daftar topik Anda, itu tidak menjadi masalah, asal Anda memiliki daftar hal-hal yang penting untuk disampaikan dan cara untuk menyampaikan semuanya itu.
Perencanaan
Lihatlah dua tahun tersebut sebagai 104 unit waktu. Ambillah kategori yang sudah Anda data tadi dan pecahkan menjadi beberapa unit. Setiap unit sebaiknya dibahas tidak lebih dari enam minggu, dan beberapa unit hanya dibahas selama satu atau dua minggu. Usahakan agar pada akhir dua tahun itu, Anda sudah membahas semua subjek beberapa kali secara bervariasi sehingga setiap anak kemungkinan akan pernah mendengarkan suatu subjek paling tidak sekali. Setelah Anda dan tim Anda mendata semua subjeknya, panjang setiap unit, dan urutan subjek yang hendak dibahas, lalu evaluasilah setiap subjek berdasarkan tiga kategori berikut:
Isi
Setiap area dari isi perlu ada informasi baru. Tidak cukup hanya sebatas menanyakan apa yang dipikirkan oleh remaja yang membuat mereka hanya mengutarakan sudut pandang mereka saja. Isi suatu program mungkin perlu berbentuk ceramah karena Anda mengungkapkan kepada remaja hal-hal seperti pendapat gereja, para pendiri gereja, para teolog, pemikir modern, filsuf, dan pendapat Alkitab.
Pengalaman
Sekarang kita memasuki bagian yang sulit. Anda harus memastikan supaya semua informasi yang telah Anda sampaikan itu dapat diterapkan dalam dunia nyata. Sebagai contoh, subjek yang dibicarakan adalah mengenai kematian dan ajal yang menjelang. Isi program Anda harus berisi kisah-kisah di Alkitab yang berhubungan dengan kematian, pandangan teolog dan filsuf, serta gagasan dari gereja dan para pendiri gereja. Kemudian Anda ajak para remaja mengunjungi rumah sakit anak-anak dan menemani saudara-saudari anak-anak yang menderita leukimia saat para penderita leukumia tersebut menjalani kemoterapi. Saat para remaja melihat semua itu, mereka akan mulai berjuang dengan pandangan mereka mengenai kematian.
Hubungan
Setelah pengalaman di rumah sakit, ajak mereka kembali ke gereja dan bentuklah kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan perasaan dan emosi mereka tentang pengalaman mereka mengenai kematian. Saat itu, anak-anak mendapat kesempatan nyata untuk saling melayani dan bersama-sama memperoleh pandangan Kristen tentang kematian.
Pelayanan Terpusat Pada Kristus (Kristus-Sentris)
Dalam Yohanes 1, Yohanes Pembaptis berkata, "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!" Ia mengerti akan peran seorang pemimpin. Tugas utama kita adalah untuk mengarahkan orang lain kepada Yesus, tidak hanya menjauhkan para remaja dari hal-hal buruk dan membimbing mereka dalam pertumbuhan masa remajanya. Peran kita adalah untuk meninggikan Yesus. Berikut adalah beberapa saran untuk membantu Anda mempertahankan pelayanan Anda agar tetap terfokus pada pribadi Yesus Kristus:
1. Pastikan kehidupan pribadi Anda terfokus pada Yesus.
Kenyataannya, para pelayan Tuhan sering kali menggunakan waktu untuk melayani sebagai pengganti waktu saat teduh. Mereka pikir, mereka sudah menggunakan waktu mereka untuk melakukan pekerjaan Kristus, jadi mereka tidak perlu menghabiskan waktu dengan Kristus. Tidak demikian. Jika kita melayani terus-menerus tanpa menyediakan waktu untuk saat teduh, lama-kelamaan kita akan melakukan pelayanan kita karena rutinitas, dan tenaga kita akan habis dan kita akan memfokuskan pelayanan tersebut pada kita sendiri atau pada program kita, bukan pada Yesus. Luangkan waktu untuk bersaat teduh, tidak perlu terlalu lama, tetapi yang penting rutin.
2. Jangan izinkan para remaja memuja Anda.
Ketika para remaja menemukan seorang yang mereka hormati dan mereka kagumi, mereka akan memuja-mujanya dan tidak ada orang lain yang dapat menyainginya. Mudah sekali bagi kita para pemimpin dewasa untuk membiarkan anak layan kita menghormati kita secara berlebih. Anda tidak bisa menghentikan orang yang akan memuja Anda dan tidak bisa membuat mereka tidak menyukai atau menghormati Anda, tetapi Anda dapat:
a. bagi peran dengan orang lain, sehingga Anda tidak menjadi satu-satunya orang yang membimbing anak-anak;
b. batasi waktu bersama dengan remaja untuk menunjukkan bahwa ada waktunya Anda tidak bisa bersama-sama dengan mereka; dan
c. izinkanlah anak-anak melihat keseharian Anda. Undanglah mereka ke rumah dalam acara informal (mengajak mereka membetulkan keran, misalnya) dan biarlah mereka melihat kehidupan Anda dengan istri dan anak Anda.
3. Teruslah tantang para remaja.
Para remaja suka berada di lingkungan yang tidak menuntut apa-apa dari mereka. Seperti orang lain, mereka merasa tidak nyaman apabila mereka berada di sekitar orang dewasa yang selalu mendorong mereka, yang selalu menantang mereka untuk bertumbuh. Pembina remaja yang baik membawa anak-anak ke dalam situasi-situasi yang membuat mereka perlu lebih banyak lagi mengandalkan Yesus.
4. Tetaplah fokus pada Yesus.
Mudah sekali mengisi program remaja dengan aktivitas-aktivitas dan ceramah-ceramah yang berkaitan dengan topik-topik zaman sekarang (seks, obat-obatan terlarang, dan orang tua). Mudah sekali untuk berbicara tentang topik-topik keagamaan (kedatangan-Nya yang kedua kalinya, akhir zaman), tetapi apakah kita terus kembali pada objek iman kita, Yesus Kristus? Bukan berarti setiap pertemuan akan diisi dengan bahasan mengenai Yesus secara langsung, namun harus ada kesadaran dari pembina remaja untuk menjaga agar setiap aktivitas dan pertemuan selalu ada dalam bayangan pribadi Kristus. (t/Hilda)
Diterjemahkan dan disunting dari: | ||
Judul buku | : | High School Ministry |
Judul asli artikel | : | A Strategy for High-school Ministry |
Penulis | : | Mike Yaconelli dan Jim Burns |
Penerbit | : | Zondervan Publishing House, Michigan 1986 |
Halaman | : | 103 -- 113 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 40057 reads