You are hereArtikel Misi / Siapa yang akan Memimpin kita?
Siapa yang akan Memimpin kita?
Jelaskan Maksud
Tujuan komisi misi adalah membantu gereja supaya menjadi sebuah Gereja yang berorientasi pada Amanat Agung. Tanggung jawab mereka adalah memberikan pedoman dan pengawasan kepada program misi gereja. Mereka adalah orang-orang kunci yang bertanggung jawab untuk menggerakkan gereja dalam misi. Pekerjaan mereka bukan melakukan semua pekerjaan. Pekerjaan mereka adalah mendorong, melatih, dan menggerakkan anggota-anggota gereja Anda sehingga lebih efektif dalam penginjilan dunia.
Tuliskan Tanggung Jawab yang Ada
Mereka bertanggung jawab mengawasi program misi gereja. Mereka perlu memerhatikan hal-hal seperti anggaran, komunikasi antara para utusan Injil dan badan-badan misi, perencanaan dan evaluasi para utusan Injil potensial. Akan tetapi, sebuah komisi misi aktif akan berbuat lebih banyak lagi. Secara fundamental, tanggung jawab mereka adalah membantu gereja untuk menjangkau sasaran-sasaran misinya. Untuk tujuan itu, mereka akan berdoa, berencana, memberikan informasi, mendidik, melatih, dan menggerakkan.
1. Berdoa
Satu-satunya sarana penting untuk memengaruhi perubahan adalah doa. Doa menjadi dasar segala usaha dari komisi. Apakah sebagian anggota gereja Anda tidak peduli terhadap misi? Berdoalah. Apakah Anda perlu para anggota misi tambahan? Berdoalah. Apakah Anda perlu hikmat dalam mengembangkan rencana-rencana dan program-program? Berdoalah. Janganlah kita meremehkan sumber-sumber daya yang telah Allah limpahkan kepada kita. Ia ingin menolong kita. Mari kita bersandar pada Dia dalam doa. Sebuah komisi misi yang bijak akan bertekun dalam doa-doa untuk gereja, program misi, para utusan Injil mereka, dan dunia.
2. Rencana
Di Gereja Injili Lanzona, sasaran-sasaran ditetapkan oleh para penatua. Komisi misi, akan membantu mengembangkan sasaran-sasaran tersebut. Di gereja-gereja lain, sasaran dan tujuan boleh jadi ditetapkan oleh komisi misi. Yang terpenting adalah kepemimpinan gereja dan komisi misi harus memiliki suatu andil dalam proses penentuan keputusan. Jika sasaran-sasaran misi hanya dimiliki oleh beberapa pendukung misi, mereka akan menghadapi suatu kesulitan dalam menggerakkan gereja mereka dalam misi. Oleh sebab itu, rencana komisi misi berawal dengan memastikan bahwa mereka mendapat dukungan pemimpin gereja untuk sasaran-sasaran misi. Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan-tujuan.
3. Memberikan Informasi
Beberapa anggota gereja mungkin memiliki informasi yang "kabur" tentang apa yang Allah sedang lakukan di seluruh dunia. Hal ini dapat dimengerti. Beberapa di antara mereka, mungkin memiliki kemudahan untuk mendapatkan literatur yang melaporkan kemajuan Kerajaan Allah. Pekerjaan komisi misi adalah memberikan informasi yang relevan. Hal ini merupakan bagian penting untuk membantu jemaat melihat dunia dari perspektif Allah.
Banyak badan misi akan mengirim majalah-majalah atau newsletter (surat berkala) kepada Anda secara cuma-cuma. Ini merupakan sumber informasi misi yang sangat bagus, yang dapat disebarkan di lingkungan kongregasi Anda. Jemaat Anda akan diilhami dengan mendengarkan bagaimana Injil telah mengalami kemajuan dan ditantang oleh tugas-tugas yang ada.
4. Mendidik
Kongregasi Anda tidak hanya mengetahui apa yang sedang terjadi terkait dengan penginjilan dunia, tetapi mereka juga harus bertambah dalam pengetahuan mereka tentang misi. Apakah sekelompok masyarakat belum terjangkau itu? Berapa jumlah kelompok masyarakat belum terjangkau di negara mereka? Siapakah utusan Injil "pembuat tenda" itu? Bagaimana seseorang mempersiapkan diri untuk pelayanan lintas budaya? Apakah yang dipercaya oleh orang-orang non-Kristen? Apa yang Alkitab ajarkan tentang kepedulian Allah pada bangsa-bangsa? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dengan sebuah program pendidikan misi yang efektif.
5. Melatih
Banyak hal yang dapat dikerjakan oleh sebuah gereja lokal untuk melatih para anggotanya dalam pelayanan lintas budaya. Ini tidak cukup hanya meminta kepada mereka supaya terlibat. Kita juga harus memberikan pelatihan yang diperlukan.
6. Menggerakkan
Komisi misi perlu memberikan kesempatan untuk keterlibatan dalam penginjilan dunia. Dalam beberapa hal, ini berarti bahwa komisi misi mengembangkan suatu pelayanan lintas budaya dan menarik anggota untuk mau terlibat. Dalam kasus-kasus yang lain, mereka mungkin sekadar mengarahkan jemaat pada pelayan-pelayan misi yang dilakukan oleh badan-badan misi yang lain. Akan tetapi, pokok persoalannya adalah bahwa komisi misi tidak berhenti hanya pada memberikan informasi, mendidik, atau bahkan melatih. Sasaran mereka adalah menggerakkan jemaat dalam penginjilan dunia melalui doa, pemberian, pengutusan, atau suatu kombinasi semua ini.
Menentukan dan Mengangkat Anggota Komisi
1. Komitmen
Pada saat Anda mengkaji ulang tanggung jawab ini, jelaslah bahwa para anggota komisi harus bersedia menginvestasikan waktu mereka. Mereka harus menjadikan pelayanan komisi misi menjadi pelayanan utama, bukan hanya sekadar rutinitas, jadwal yang padat. Pelayanan ini menuntut lebih dari sekadar setia hadir pada pertemuan-pertemuan komisi -- meskipun pertemuan komisi juga penting. Banyak komisi misi berjalan pincang. Para anggota komisi merasa bahwa mereka telah melakukan bagian mereka hanya dengan menghadiri sebuah pertemuan berkala. Komitmen semacam itu tidak akan pernah berhasil dalam menggerakkan sebuah gereja dalam misi.
Sebuah komisi misi yang dinamis, beranggotakan orang-orang yang terus berusaha meningkatkan pengetahuan mereka tentang misi melalui Pemahaman Alkitab (PA), membaca, serta menghadiri konferensi-konferensi dan seminar-seminar. Mereka harus bisa menggerakkan gereja dalam misi. Oleh sebab itu, mereka harus peduli terhadap kehidupan rohani mereka secara pribadi, sehingga mereka menjadi pelayan-pelayan yang baik untuk tugas yang dipercayakan kepada mereka.
Ketika Anda menarik anggota-anggota untuk komisi misi, jangan melonggarkan tekanan pada komisi yang diperlukan. Jangan mencoba secara sengaja menarik para anggota dengan mengecilkan anti tugas-tugas yang terlibat. Berbuat demikian adalah menabur benih-benih kelalaian dan ketidaksetiaan. Ini merupakan cara yang paling meyakinkan untuk melakukan sabotase terhadap komisi Anda sebelum komisi itu mulai bekerja.
Ketika Anda sedang memilih anggota jemaat Anda untuk duduk dalam komisi misi, jelaskan kepada orang-orang yang telah Anda pilih mengenai tugas dan tanggung jawab komisi misi. Bagikan/tanamkan visi yang Tuhan berikan kepada gereja Anda -- menjadi sebuah Gereja Amanat Agung. Berikan gambaran tentang peranan vital komisi misi. Minta mereka untuk memeriksa jadwal-jadwal mereka dan komitmen-komitmen lainnya, sebelum sepakat bergabung dengan komisi misi.
2. Karakter
Ketika Anda menimbang orang-orang yang akan duduk dalam komisi misi Anda, jangan meremehkan persyaratan-persyaratan dasar seperti kehidupan rohani yang sehat, kepedulian pada yang terhilang, dan komitmen pada gereja lokal. Di samping semua ini, memang menguntungkan kalau ada orang-orang dalam komisi Anda yang kreatif dalam bidang musik, tata ruang, atau dalam kata-kata. Perhatikan juga apakah mereka orang-orang yang suka bekerja sama. Meskipun mungkin mereka memiliki kepedulian pada misi, anggota-anggota yang keras kepala kurang fleksibel, dapat tergelincir dari diskusi-diskusi, dan melemahkan semangat anggota-anggota lain.
3. Memulai Pertemuan
Komisi misi hendaknya bertemu sedikitnya dua kali sebulan. Jika tujuan Anda hanya untuk mengelola suatu program misi yang ada, satu pertemuan bulanan mungkin cukup. Oleh sebab itu, jika tujuan Anda menggerakkan gereja Anda dalam misi, jika keinginan Anda adalah untuk melihat gereja Anda menjadi sebuah Gereja Amanat Agung, suatu investasi waktu lebih diperlukan.
Satu di antara pertemuan-pertemuan mungkin untuk maksud doa dan belajar. Jangan biarkan doa menjadi sekadar keperluan seremonial, sehingga Anda keluar dari jalur karena memberi perhatian pada hal-hal yang tampaknya lebih penting. Jadikan doa sebagai prioritas utama dalam pertemuan Anda. Bertekunlah di dalam doa. Gunakan sumber-sumber seperti The Global Prayer Digest dan Operation World.
Sediakan waktu untuk belajar. Cermati apa yang Alkitab katakan tentang kepedulian Allah kepada yang terhilang dan keinginan-Nya agar semua orang mengenal-Nya. Bacalah buku-buku tentang misi atau biografi para utusan Injil. Diskusikan isu-isu. Pertimbangkan strategi-strategi dan kesempatan-kesempatan. Berdoa dan belajar akan membangun suatu landasan yang kukuh, untuk membawa gereja Anda dalam misi.
Dalam pertemuan kedua, Anda juga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan berkaitan dengan anggaran, perencanaan-perencanaan, dan program-program.
Langkah-Langkah Pertama untuk Suatu Program Misi Baru
Mungkin gereja Anda adalah sebuah gereja yang masih muda atau Anda sedang memulai sebuah program misi. Anda mungkin belum mendukung seorang utusan Injil. Anda tidak memiliki kandidat utusan Injil. Anda belum terlibat dalam badan-badan misi. Dalam kasus itu, langkah apa saja yang dapat Anda ambil sebagai sebuah komisi misi? Bidang-bidang apa saja yang sebaiknya mendapat perhatian Anda selama beberapa bulan pertama?
Mulailah dengan doa, studi Alkitab, dan studi misi. Dengan melakukan ketiga hal ini selama beberapa bulan pertama, sebenarnya Anda sedang membangun suatu landasan untuk sebuah program misi yang kukuh, berhasil, dan tahan lama. Anda juga tidak membuang waktu Anda dengan percuma. Jangan tergesa-gesa dalam pengembangan program.
Prioritas lain untuk sebuah komisi misi baru adalah perencanaan. Jika gereja Anda belum memiliki sasaran-sasaran misi, carilah masukan dari para pemimpin gereja Anda, sebelum menetapkan tujuan-tujuan. Di Gereja Injili Lanzona, para penatua menemukan beberapa sasaran misi yang baik. Pekerjaan komisi misi adalah menetapkan tujuan-tujuan untuk membantu gereja mencapai sasaran-sasarannya.
Apa yang Sedang Anda Bangun?
Sebuah cerita terkenal berkisah tentang tiga orang pria yang sedang menyusun batu merah di sebuah proyek bangunan. Seorang pejalan kaki yang sedang lewat, berhenti dan bertanya kepada seorang di antara mereka apa yang sedang ia lakukan. Ia melihat hasil pekerjaannya dengan sedikit gusar dan berkata, "Saya sedang mengatur batu merah." Si pendatang itu melanjutkan pengawasannya dan bertanya kepada seorang yang lain apa yang sedang ia lakukan. Ia menjawab dengan lebih antusias, "Saya sedang membangun sebuah dinding." Akhirnya si pelancong datang kepada orang ketiga dan mengulang pertanyaannya. Orang itu berdiri, memandang pada bangunan yang belum selesai dan berkata, "Saya sedang membangun sebuah katedral."
Tiga pria itu semuanya melakukan pekerjaan yang sama, tetapi dengan tiga perspektif yang berbeda. Hanya pria terakhir yang melihat makna sesungguhnya pada apa yang sedang ia kerjakan. Meskipun bangunan hanya merupakan tahap awal, namun ia sudah mampu melihat keindahan gereja yang selesai dibangun. Itulah visinya yang memberikan arti kepada kerjanya. Beberapa komisi misi hanya menyusun batu merah. Mereka tidak memiliki visi mengenai apa yang Allah inginkan supaya dikerjakan melalui gereja mereka. Pekerjaan mereka membosankan dan tidak berarti. Komisi-komisi misi lainnya bekerja dengan suatu visi untuk menjadikan gereja mereka sebuah Gereja Amanat Agung -- sebuah gereja yang secara agresif berusaha mengerjakan bagiannya untuk menggenapi Amanat Agung.
Bagaimana dengan gereja Anda dan program misi Anda? Apakah Anda sedang menyusun batu merah atau apakah Anda sedang membangun sebuah katedral?
Diambil dan disunting dari:
Judul buku | : | Menjawab Tantangan Amanat Agung |
Judul asli buku | : | The World Beyond your Walls |
Judul artikel | : | Siapa Yang Akan Memimpin Kita? |
Penulis | : | Dean Wiebracht |
Penerjemah | : | Suryadi |
Penerbit | : | Yayasan ANDI, Yogyakarta 1997 |
Halaman | : | 130 -- 141 |
- Printer-friendly version
- Login to post comments
- 5006 reads