Berikut ini adalah empat dari kesaksian-kesaksian pemain sepak bola
yang bertanding dalam pertandingan Piala Dunia 2002 yang dimuat
dalam situs "Go the Goal":
==> http://www.gothegoal.com/english/
* JOSE ROBERTO JUNIOR DA SILVA - ZE ROBERTO
Club : Bayer Leverkusen (Germany)
Negara: Brazil
Posisi: Midfield
Allah mengijinkan banyak hal terjadi dalam hidup kita, terkadang
untuk menguji kita dan untuk memperkuat iman kita. Kita harus
dipersiapkan untuk menghadapi masa-masa sulit. Manusia hidup bukan
dari roti saja tetapi dari Firman yang keluar dari mulut Allah.
Hidup tidak hanya dipenuhi dengan kegembiraan saja, tetapi ada
juga tantangan.
Saya berasal dari keluarga miskin yang tidak pernah memiliki
sesuatu. Terkadang kami harus berjuang keras untuk mendapatkan
apa yang kami butuhkan, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari kami
sangat kekurangan. Sekarang saya dapat melihat perubahan dalam hidup
saya -- saat dimana saya tidak memiliki sesuatu, dan saat ini saya
dapat memiliki segalanya. Segala sesuatu yang saya maksudkan di sini
bukanlah uang ataupun kepopuleran, tetapi sukacita atas hidup yang
saya miliki. Hal ini berawal saat ibu saya menerima Yesus secara
pribadi dan setia dalam doa-doanya. Dia tidak pernah memaksa kami
-- saya dan kakak-kakak laki saya -- untuk pergi ke gereja. Namun,
suatu hari Roh Kudus menjamah hati saya dan saya menyerahkan diri
kepada Yesus sama seperti yang dilakukan ibu saya. Semenjak saat
itu, Yesus mengubah hidup saya.
* DANIEL ZAFIRIS
Clubs : Petrolul Ploiesti, National University Team (Romania)
Negara: Romania
Posisi: Forward
Saya menyaksikan film "Jesus of Nazareth" dan film ini sungguh
menarik perhatian saya. Akhirnya saya menyimpulkan bahwa hidup tanpa
Allah sama seperti bermain sepak bola tanpa sebuah bola. Karena itu,
jika tidak ada bola, maka tidak seorang pun dapat bermain sepak
bola. Tahun 1991, saya memahami bahwa apapun tujuan hidup saya
(sebagai pemain sepak bola), berapa pun kesuksesan yang saya raih,
namun jika saya tidak memiliki Yesus sebagai Allah yang hidup, maka
semua kesuksesan yang saya raih cepat atau lambat akan segera
hilang. Apa gunanya bagi setiap orang di dunia, khususnya para
atlet, jika dia dapat meraih dunia tetapi kemudian dia kehilangan
jiwanya? Saya telah mendapatkan tujuan baru dalam hidup saya.
Sekarang saya tahu mengapa saya hidup. Sebelum menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, saya adalah orang yang
mengutamakan diri sendiri. Saya hanya memikirkan kebutuhan diri
saya dan apa yang menjadi minat saya. Banyak kali saya tidak
mengetahui kemana saya harus pergi dan kepada siapa menceritakan
pergumulan saya. Namun sekarang, saya tahu bahwa saya dapat
mengandalkan Kristus karena Dia memahami diri saya dan menguatkan
saya untuk menghadapi situasi-situasi sulit baik dalam pertandingan,
dalam kehidupan keluarga saya maupun dalam kehidupan pribadi saya.
* LUIS VIDIGAL
Club : Napoli (Italy)
Negara: Portugal
Posisi: Midfield
Hidup dengan ketenaran adalah sesuatu yang dapat menyulitkan. Tetapi
Yesus mengajarkan bahwa saya tidak dapat meninggalkan dunia ini;
saya harus bisa menghadapinya.
Saya yakin bahwa saya dapat mengerjakan segala sesuatu. Saya percaya
dengan kemampuan saya untuk mencapai semua tujuan baik yang
berhubungan dengan keluarga, sosial, maupun profesional. Namun pada
kenyataanya, saya gagal untuk melakukan hal itu semua. Di Portugal
ada sebuah persekutuan yang bernama Atletas de Cristo; dalam sebuah
persekutuan yang saya ikuti, saya bertemu dengan orang-orang yang
menolong saya untuk meraih tujuan-tujuan penting dalam hidup saya.
Sejak saat itu, saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Semenjak saat itu tujuan hidup saya menjadi jelas. Saya juga belajar
bagaimana caranya mengampuni, menerima diri saya sendiri, termasuk
dalam membangun karir saya.
* BERT KONTERMAN
Club : Glasgow Rangers (Scotland)
Negara : Netherlands
Position: Defender
Saya berasal dari sebuah desa Kristen di Belanda. Setiap hari
Minggu kami sekeluarga pergi ke gereja. Di sekolah, kami selalu
berdoa sebelum memulai pelajaran dan saat menjelang sekolah usai.
Kehidupan itu yang saya jalani di desa. Saya selalu berhubungan
dengan kekristenan. Di kelas terakhir di Sekolah Menengah saya
bertemu dengan seorang guru. Dia setiap pagi mengadakan pemahaman
Alkitab dimana dia menjelaskan pasal-pasal Alkitab dan menggunakan
kehidupan sehari-harinya sebagai contoh. Waktu-waktu itu sungguh
memberikan pengaruh bagi saya karena sejak saat itu saya mulai
memikirkan tentang Allah. Saya pikir saat itu merupakan titik balik
yang mengubah pandangan saya terhadap Alkitab dan kekristenan.
Kristus telah mengubah cara pandang saya tentang hidup. Semua orang
di bumi pasti mengalami kesedihan dan permasalahan sekaligus juga
mengalami hal-hal yang menyenangkan. Namun jika kita memiliki Allah
sebagai tempat bersandar maka kita dapat menghargai segala sesuatu
yang kita hadapi. Saya dapat menjalani kehidupan saya dan berjuang
menghadapi permasalahan saya dengan bantuan dari Allah.