Kesaksian ini diharapkan bisa membuat kita semakin menghargai
literatur-literatur Kristen, khususnya Alkitab, yang kita miliki.
Kita patut bersyukur atas segala kemudahan untuk mendapatkan dan
mempelajari Alkitab tersebut. Karena itu, janganlah berhenti
mendoakan saudara-saudara kita di berbagai tempat di dunia yang
masih mendapatkan ancaman, kesulitan bahkan penganiayaan saat mereka
membagikan literatur-literatur Kristen, seperti kesaksian berikut.
PENYITAAN TERJADI LAGI
Sepertinya masa lalu terjadi lagi di bekas negara Uni Soviet.
Seringkali kita mendengar penggerebekan terjadi saat ibadah di
gereja-gereja bawah tanah, kemudian orang-orang ditangkap atau
dikenakan sanksi. Biasanya ini terjadi di Asia Tengah atau Belarus.
Namun ada juga laporan-laporan senada yang berasal dari Rusia.
Akhir bulan Maret lalu, polisi menyita seluruh buku milik sebuah
perpustakaan Kristen yang berlokasi di Neftemkusk. Sekitar pukul
11.30 pagi, tiba-tiba dua orang dari kesatuan polisi rahasia muncul
di muka perpustakaan tersebut. Mereka kemudian menanyakan paspor
dari dua orang Kristen yang menjaga perpustakaan tersebut. Kemudian
seluruh buku disita.
Ketika salah seorang penjaga itu mencoba untuk menulis nama-nama
polisi tadi, mereka menyita buku catatannya. Tak lama kemudian,
rumah kedua orang tadi digeledah oleh polisi rahasia. Setelah
pemeriksaan tersebut, paspor kedua orang tadi dikembalikan dengan
ancaman tidak boleh lagi membagikan literatur rohani di jalanan.
Apabila kedua orang Kristen itu melakukannya lagi, maka mereka akan
menerima surat perintah penangkapan dari petugas pengadilan tinggi.
Sumber: Buletin Doa "Pintu-pintu Terbuka", Agustus-September 2003